Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN LUKA
RUANG POLI ONKOLOGI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

OLEH :
TIM PKRS

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


RSU DR SAIFUL ANWAR MALANG
TAHUN 2017
LEMBAR PENGESAHAN
PERAWATAN LUKA
di Ruang Poli Onkologi RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Oleh :
Ana Fitri Nikmatus Sholiha
Chintya Rahmadianing
Choirul Imami

Telah diperiksa dan disetujui pada :


Hari :
Tanggal :

Pembimbing Lahan

_____________________
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perawatan Luka


Sasaran : Keluarga pasien di ruang Poli Onkologi RSU dr. Saiful
Anwar Malang
Tempat Praktik : Ruang Poli Onkologi RSU dr. Saiful Anwar Malang
Hari/Tanggal : Kamis, 12 Oktober 2017
Waktu : 1 x 30 menit
___________________________________________________________________________

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Perawatan Luka, keluarga pasien dapat
melaksanakan Penatalaksanaan Perawatan Luka dengan benar.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, maka diharapkan keluarga pasien mampu memahami :
Pengertian dari Perawatan Luka
Tujuan dari Perawatan Luka
Jenis Luka
Proses penyembuhan Luka
Faktor yang mempengaruhi Perawatan Luka
Masalah yang terjadi Perawatan Luka
SOP Perawatan Luka
III. Sasaran
Keluarga pasien di ruang Poli Onkologi RSUD dr. Saiful Anwar Malang
IV. Pembahasan Materi
1. Pengertian dari Perawatan Luka
2. Tujuan dari Perawatan Luka
3. Jenis Luka
4. Proses penyembuhan Luka
5. Faktor yang mempengaruhi Perawatan Luka
6. Masalah yang terjadi Perawatan Luka
7. SOP Perawatan Luka
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VI. Media
1. Power Point
2. Leaflet
VII. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Peserta hadir ditempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang Poli Onkologi RSUD dr.
Saiful Anwar Malang
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
Peserta mengajukan pertanyaan dan pemateri dapat menjawab pertanyaan secara
benar
3. Evaluasi Hasil
Keluarga pasien mengetahui tentang bagaimana Perawatan Luka dengan benar.
VIII. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Media dan Metode
1 Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam dan Menjawab salam
3 menit memperkenalkan diri Mendengarkan Ceramah
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Mendengarkan
Menyebutkan materi yang akan diberikan
2. Pelaksanaan :
Pengertian dari Perawatan Luka Memperhatikan
Tujuan dari Perawatan Luka Mendengarkan Ceramah dengan
Jenis Luka Bertanya dan menjawab menampilkan power
15 menit
Proses penyembuhan Luka pertanyaan yang diajukan point dan
Faktor yang mempengaruhi Perawatan Luka membagikan leaflet
Masalah yang terjadi Perawatan Luka
SOP Perawatan Luka
3. Evaluasi :
10 menit Menanyakan tentang materi yang telah diberikan dan Menjawab pertanyaan Tanya jawab
reinforcement kepada peserta
4. Terminasi :
2 menit Menyampaikan kesimpulan Mendengarkan Ceramah
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
IX. Daftar Pustaka
Lampiran Materi Penyuluhan

PERAWATAN LUKA

A. PENGERTIAN PERAWATAN LUKA

Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan dimana secara


specific terdapat subtansi jaringan yang rusak atau terputusnya kontinuitas
jaringan tubuh yang dapat menyebabkan tergangunya fungsi tubuh sehingga
dapat menggangu aktivitas sehari-hari.

Perawatan luka adalah merawat luka dengan memasang pembalut atau


penutup pada luka agar luka tidak terbuka

Perawatan luka adalah upaya atau tindakan yang dilakukan untuk


mencegah infeksi yang dilakukan dengan langkah-langkah tertentu.

B. TUJUAN

1. Agar terhindar dari infeksi.


2. Agar luka tetap bersih.
3. Mempercepat penyembuhan.
4. Mencegah masuknya kuman dan kotoran ke dalam luka
5. Mencegah terjadinya pencemaran oleh cairan dan kuman yang berasal dari
luka ke daerah sekitarnya.
6. Mencegah terjadinya infeksi silang
7. Mengistirahatkan bagian yang luka atau sakit
8. Sebagai penahan pada bagian yang luka atau sakit
9. Memberikan rasa aman dan nyaman

C. JENIS LUKA
Berdasarkan sifat kejadian, luka dibagi menjadi dua yaitu luka disengaja
dan luka tidak disengaja, misalnya luka terkena radiasi atau bedah, sedangkan
luka tidak disengaja contohnya adalah luka terkena trauma. Luka disengaja
juga dapat dibagi menjadi dua yaitu luka tertutup dan luka terbuka
Disebut luka tertutup jika terjadi robekan sedangkan luka terbuka bila
terjadi robekan dan kelihatan seperti absorsi (luka akibat gesekan),
luka puncture ( luka akibat tusukan) dan hautration (luka akibat alat perawatan
luka).
Berdasarkan penyebabnya, luka dibagi menjadi dua, yaitu lukamekanik dan
luka nonmekanik terdiri atas
1. Volnus scissum atau luka sayat akibat benda tajam, pinggir luka terlihat
rapih
2. Volnus contusum, luka memar dikarnakan cedera pada bagian bawah kulit
akibat benturan benda tumpul
3. Volnus kaceratum, luka robek akibat terkena mesin atau benda lainnya yang
menyebabakan robeknya jaringan rusak yang dalam.
4. Volnus punctum, luka tusuk yang kecil dibagian luar (dibagian mulut luka),
akan tetapi besar dibagian dalam.
5. Volnus seloferadum, luka tembak akibat tembakan peluru. Bagian tepi luar
terlihat kehitam-hitaman
6. Volnus morcum, luka gigitan yang tidak jelas bentuknya pada bagian luka.
7. Volnus abrasion luka terkikis yang terjadi pada bagian luka dan tidak smpai
kepembuluh darah.
Luka nonmekanik terjadi akibat xat kimia, termik, radiasi, atau sengatan
listrik

D. PROSES PENYEMBUHAN LUKA


Proses penyembuhan luka melalui 4 tahap yaitu:
1. Tahap Respons Inflamasi Akut terhadap Cedera. Tahap ini dimulai saat
terjadi luka. Pada tahap ini proses hemostatis yang ditandai dengan
pelepasan histamine dan mediator lain lebih dari sel-sel yang rusak, disertai
peruses peradangan dan migrasi seldarah putih ke daerah yang rusak.
2. Tahap destruktif. Pada tahap ini terjadi pembersihan jaringan yang mati oleh
leukosit polimorfnuklear dan makrofag.
3. Tahap Poliferatif. Pada tahp ini pembuluh darah baru diperkuat oleh
jaringan ikat dan menginfiltrasi luka.
4. Tahap Maturasi. Pada tahap ini terjadi reepitelisasi, kontraksi luka, dan
organisasi jaringan ikat.
E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Proses penyembuhan luka dipengaruhi oleh beberapa factor,yaitu;
1. Vaskularisasi, mempengaruhi luka karna luka membutuhkan peredaran
darah yang baik untuk partumbuhan dan perbaikan sel
2. Anemia, memperlambat prosea penyembuhan luka mengingat perbaikan
sel membutuhkan kadar protein yang cukup. Oleh sebab itu orang yang
mengalami kadar heamoglobin darah akan mengalami proses
penyembuhan yang sangat lama.
3. Usia, kecepatan perbaikan sel berlangsung sejalan dengan dengan
pertumbuhan atau kematangan usia seseorang. Namun selanjutnya,
proses penuaan dapat menurunkan system perbaikan sel sehingga dapat
memperlambat proses penyembuhan luka. Penyakit lain, mempengaruhi
proses penyembuhan luka. Adanya penyakit seperti diabetes militus dan
ginjal dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
4. Nutrisi, merupakan unsur pertama dalam membantu pertumbuhan sel
terutama terdapat kandungan zat giji didalamnya, karna berfungsi
fibroblast mencegah timbulnya infeksi dan membentuk kapiler-kapiler
darah
5. Kegemukan, obat-obatan, merokok, dan stress, mempengaruhi proses
penyembuhan luka.
6. Orang yang terlalu gemuk, banyak memngkonsumsi obat, merokok, atau
stress, akan mengalami penyembuhan luka yang sangat lama.

F. MASALAH YANG TERJADI

Beberapa masalah yang dapat terjadi dalam proses penyembuhan luka adalah
sebagai berikut:
1. Perdarahan, ditandai dengan adanya perdarahan diserati perubahan
tanda vital seperti kenaikan denyut nadi,kenaikan pernapasan,
penurunan tekanan darah, melemahnuya kondisi tubuh, kehausan, serta
keadaan kulit yang dingin dan lembab.
2. Infeksi, terjadi bila terdapat tanda-tanda seperti kulit kemerahan, demam,
atau panas, rasa nyeri, dan timbul bengkak, jaringan disekitar luka
mengeras, serta adanya kenaikan leukosit.
3. Dehiscene, merupakan pecahnya luka sebagian atau seluruhnya yang dapat
dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti kegemukan, kekurangan nutrisi,
terjadinya trauma, dan lain lain. Sering ditandai dengan kenaikan suhu
tubuh(demam) taikardia, dan rasa nyeri pada daerah luka.
4. Evisceration, yaitu menonjolnya organ tubuh bagian dalam kea rah luar
melalui luka. Hal ini dapat terjadi jika luka tidak segera menyatu
dengan baik atau akibat proses penyembuhan yang lama.

G. SOP PERAWATAN LUKA


URAIAN

A. PERSIAPAN ALAT
1. Peralatan steril
1. Pinset anatomi 2 buah
2. Pinset cirurgi 1 buah
3. Gunting lurus
4. Kapas
5. Kassa steril
6. Mangkok kecil
7. Sarung tangan
2. Peralatan tidak steril
1. Gunting verban
2. Plester/hipafix
3. Bengkok
4. Perlak
5. Sarung tangan
3. cairan
1. Normal salin
2. Alcohol
3. Antiseptic
4. Khlorin
B. PERSIAPAN PASIEN
1. Lakukan tindakan dengan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan, santun)
2. Lakukan perkenalan diri dan identifikasi pasien {selamat siang bu, saya
perawat ana yang menjaga pada shift pagi hari ini, ibu namanya siapa?
Umur berapa bu? sambil melihat gelang pasien}
3. Jelaskan tujuna yang akan dilakukan {saya akan merawat luka ibu untuk
mencegah infeksi dan menjaga kenyamanan ibu}
4. Jelaskan prosedur tindakan {sebelumnya saya akan membersihkan luka ibu
terlebih dahulu kemudian saya balut lagi ya bu}
5. Minta persetujuan {apakah ibu bersedia?}
C. PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Jaga provasi pasien dengan memasang sketsel/sampiran
2. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman {kalau ada keluarga
dipersilakan keluar terlebih dahulu}
D. PELAKSANAAN
Petugas mencuci tangan

Alat-alat didekatkan

Perlak ditempel, bengkok di taruh di atas perlak dan di sebelah perlak, 2 cucing di
isi dgn betadine+NS dn NS saja, bengkok di isi dengan klorin untuk pinset yang
sdah di pakai, alcohol

Pakai sarung tangan bersih, korentang untuk mengambil pinset anatomis

Basahi plester dengan alcohol/bensin

Buka pembalut dengan pinset anatomis dari arah dalam ke luar (jika ada
rambutnya maka dari atas ke bawah) dan buang bekas pembalut ke bengkok

Ganti sarung tangan steril ambil dengan korentang

Bersihkan luka dengan memakai pinset dan kapas di masukkan ke NS desinfektan


di peras lalu di usapkan dari arah dalam ke luar sampai bersih

Kapas kotor dibuang ke bengkok

Pinset yang sudah tidak steril diletakkan di Waskom larutan

Observasi keadaan luka

Beri antiseptic solution / primery dressing pada luka (betadine+NS)

Tutup luka dengan kasa (sekundar dressing) dan fiksasi

Pasien dirapikan {lukanya baik bu, bila kotor/bau silakan bilang ke perawat
yang jaga biar diganti ulang}

Alat-alat dibersihkan

Cuci tangan
E. EVALUASI
1. Dokumentasi tindakan
2. Evaluasi hasil tindakan dan respon pasien

Anda mungkin juga menyukai