Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAWATAN LUKA POST OPERASI


DI RUANG VI RS. BETHESDA YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH:
PRILLY ARISKA NILASARI 1804063
REVELASINTYA ARIYANTI 1804066
SETYA KRIATIANA 1804069
VIRGINIA MARETA K. 1804075
YOSAFAT HULU 1804078

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES BETHESDA YAKKUM
YOGYAKARTA
TA. 2018/2019
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Stase : Keperawatan Medikal Bedah


Tema : Perawatan Luka Post Operasi
Sasaran : Keluarga Pasien
Tempat: VI RS. Bethesda Yogyakarta
Hari/tanggal : Jumat, 15 Maret 2019
Waktu : 30 menit

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan 30 menit, diharapkan keluarga mampu
memahami perawatan luka post operasi.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang perawatan luka post
operasi, diharapkan keluarga mampu:
1. Menjelaskan kembali pengertian perawatan luka
2. Menyebutkan kembali tujuan perawatan luka
3. Menyebutkan kembali klasifikasi luka
4. Menyebutkan kembali proses penyembuhan luka
5. Menyebutkan kembali faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
6. Menyebutkan kembali cara perawatan luka

C. Materi
1. Pengertian perawatan luka
2. Tujuan perawatan luka
3. Klasifikasi luka
4. Proses penyembuhan luka
5. Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
6. Cara perawatan luka

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Kegiatan Penyuluhan
NO KEGIATAN PENYULUH PESERTA WAKTU
1 Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam
2. Menyampaikan tujuan 2. Menyimak dan 5 menit
3. Apersepsi mendengarkan
2 Isi 1. Pengertian perawatan 1. Menyimak dan 20 menit
luka. mendengarkan
2. Tujuan perawatan luka 2. Menyimak dan
3. Klasifikasi luka mendengarkan
4. Proses penyembuhan 3. Menyimak dan
luka mendengarkan
5. Faktor yang 4. Mengajukan pertanyaan
mempengaruhi 5. Menyimak dan
penyembuhan luka mendengarkan
6. Cara perawatan luka 6. Memberi pertanyaan
7. Memberi kesempatan
bertanya
8. Menjawab Pertanyaan
9. Evaluasi
3 Penutup 1. Menyimpulkan 1. Menyimak dan
2. Salam Penutup mendengarkan 5 Menit
2. Menjawab salam
F. Media
Media yang digunakan adalah leaflet mengenai perawatan luka post operasi.

G. Evaluasi
Pertanyaan Lisan
1. Jelaskan kembali pengertian perawatan luka
2. Sebutkan kembali tujuan perawatan luka
3. Sebutkan kembali klasifikasi luka
4. Sebutkan kembali proses penyembuhan luka
5. Sebutkan kembali factor yang mempengaruhi penyembuhan luka
6. Sebutkan kembali cara perawatan luka

Yogyakarta, 13 Maret 2019

Preceptor Penyuluh

(....................................) (...................................)
Lampiran Materi

PERAWATAN LUKA POST OPERASI

A. Pengertian Luka dan Perawatan Luka


Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jarinagn tubuh yang
disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu,
at kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan (Hidayat,
2009).Perawatan luka merupakan tindakan untuk untuk merawat luka
dengan tujuan meningkatkan proses penyembuhan jaringan dan mencegah
infeksi (Asmadi, 2008).

B. Tujuan Perawatan luka


Tujuan dari perawatan luka sebagai berikut :
1. Perawatan luka dapat mencegah terjadinya infeksi silang dan dapat
mempercepat proses penyembuhan luka
2. Membantu heomeostatis
3. Menjaga kelembaban luka bersih maupun kotor
4. Menghilangkan sekresi yang terakumulasi dan jaringan mati dari luka
atau tempat insisi
5. Menurunkan pertumbuhan mikroorganisme pada luka atau tempat insisi
(Dian Ariningrum dkk, 2017)

C. Klasifikasi Luka
1. Berdasarkan sifat kejadian
a. Luka disengaja
Contoh: luka radiasi, luka bedah
b. Luka tidak disengaja
Contoh: Luka terbuka akibat tusukan, gesekan dan luka tertutup

6. Berdasarkan proses penyembuhan


a. Luka akut: luka yang sembuhnya sesuai dengan fase penyembuhan
luka. Contohnya: luka operasi, luka bakar dan luka kecelakaan.
b. Luka kronik: luka yang sulit sembuh dan fase penyembuhan lukanya
mengalami pemanjangan proses penyembuhan. Contohnya: luka tekan
(dekubitus), luka kanker dan abses.

D. Proses Penyembuhan Luka


Fase penyembuhan luka dapat terbagi menjadi fase inflamasi, proliferasi, dan
maturasidimana jangka waktu terjadinya proses tersebut dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:

1. Fase hemostasis dan inflamasi


a. Terjadi dari awal luka hingga hari ke 5
b. Pada fase awal, terdapat paparan matriks ekstrasel terhadap platelet
yang menyebabkan agregasi, degranulasi, dan aktivasi faktor-faktor
koagulasi.
c. Terjadi pengeluaran substansi inflamasi oleh platelet.
d. Pada fase lanjut, mulai terjadi migrasi sel-sel leukosit seperti PMN dan
neutrofil serta monosit ke dalam luka.
e. Migrasi sel-sel ini memicu pelepasan sitokin-sitokin spseri IL-1, TNF
dan TGF yangmrmicu dimulainya fase proliferasi.

2. Fase Proliferasi
a. Terjadi dari hari ke 4–14.
b. Pada fase ini, integritas jaringan dibentuk kembali.
c. Terjadi infiltrasi dari fibroblas dan sel endotelial dan prilferasi dari sel
tersebut akibat sitokin dan faktor pertumbuhan yang dilepaskan oleh
makrofag.
d. Proliferasi dari sel endotelial juga membantu proses angiogenesis.
e. Dalam fase ini, terjadi sintesis dari beberapa matriks penting misalnya
kolagen (terutama tipe 1 dan 3) dan proteoglikan.

3. Fase Maturasi
a. Terjadi mulai dari hari ke 8 hingga bulanan.
b. Pada fase ini, dimulai penyusunan kembali komponen kolagen dengan
cara degradasi kolagen oleh matriks metaloproteinase sehingga terjadi
keseimbangan antara sintesis dan lisis dari kolagen.
c. Terjadi pula pergeseran komposisi matriks sehingga menjadi dominan
fibril yang menyebabkan kekuatan dari jaringan bertambah, dan
kemudian akan menjadi luka yang matur (avaskular dan aselular).

4. Epitelialisasi
a. Proses ini berlangsung bersamaan dengan proses penyembuhan
jaringan untuk membentuk lapisan perlindungan luar. Proses ini
dimulai sejak 1 hari terjadinya luka.
b. Pada proses ini, terjadi migrasi dan proliferasi dari sel epitel ke luka
tersebut, yang terlihat sebagai penebalan epidermis pada tepi luka.
c. Proses ini dimulai dari migrasi sel basal sehingga luka yang terbuka
akan terjembatani, kemudian diikuti dengan migrasi dan proliferasi
dari sel epitel dan kemudian akan terjadi keratinisasi dari lapisan
paling atas.
(Suriadi, 2007)

E. Faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka


1. Usia
Penuaan dapat menurunkan sistem perbaikan sel sehingga dapat
memperlambat proses penyembuhan luka karena terjadi perubahan
vaskuler yang mengganggu ke daerah luka dan penurunan fungsi sistem
tubuh.
2. Status nutrisi
Unsur yang sangat utama dalam membantu perbaikan sel karena
kandungan gizi yang terdapat didalamnya. Biasanya intake protein sangat
diperlukan setelah pembedahan guna untuk perkembangan jaringan
granulasi yaitu kolagen untuk peningkatan penyembuhan kulit.
3. Obesitas
Pada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka akan lambat karena
jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk
sembuh. Jaringan lemak kekurangan persediaan darah yang adekuat untuk
menahan infeksi bakteri dan mengirim nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan
untuk proses penyembuhan luka.

4. Iskemia
Iskemia merupakan suatu keadaan dimana trdapat penurunan suplai darah
pada bagian tubuh akibat dari obtruksi dari aliran darah. Hal ini bisa
terjadi karena balutan luka yang telalu ketat, dan dapat juga terjadi akibat
faktor internal yaitu obstruksi pembuluh darah.
5. Penyakit kronis
Pada pasien yang menderita penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus,
penyakit paru obstruktif menahun akan berpengaruh pada penyembuhan
luka. Hal ini terkait dengan pemakaian energy kalori untuk penyembuhan
primer
6. Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan steroid dapat menyamarkan adanya infeksi dan
penggunaan antikoagulan dapat menyebabkan perdarahan luka.
7. Mobilisasi
Salah satu prosese penyembuhan yaitu mobilisasi. Mobilisasi sangat
penting dalam percepatan hari rawat dan mengurangi resiko terjadi tirah
baring lama seperti terjadinya dekubitus, kekakuan atau penegangan otot
tubuh, gangguan sirkulasi darahdan gangguan berkemih.
( Potter and Perry, 2010)

F. Cara Perawatan luka


1. Mencuci tangan untuk mengurangi risiko infeksi
2. Memotong kuku apabila sudah panjang
3. Menjaga kebersihan kuku
4. Tidak menggaruk daerah luka
5. Meningkatkan asupan nutrisi tinggi kalori tinggi protein
6. Menjaga luka agar tidak basah, jika mandi bisa menggunakan kain waslap
atau menutup bagian luka dengan handuk
7. Konsumsi obat antibiotik dari dokter sampai habis
8. Kontrol sesuai jadwal yang ditentukan

DAFTAR PUSTAKA

Ariningrum, D., 2017. Buku Pedoman Ketrampilan Klinis Manajemen Luka.


Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Asmadi, 2008. Tehnik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, A. A. A., 2008. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.
Potter & Perry, 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
Rosiana & Pemila, 2007. Perawatan Luka "Moist Wound Healing". Jakarta: Jurnal
Tesis Program Magister Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Suriadi, 2007. Manajemen Luka. Pontianak: STIKES Muhammadiyah.

Anda mungkin juga menyukai