Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN LUKA POST SC

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Belajar Lapangan


Stase Keperawatan Maternitas

Dosen Pembimbing Mata Kuliah : Rina Nuraeni, S.Kep.,Ners.,M.Kes

Disusun Oleh :
RIZKY MUHAMAD FIRDAUS, S.Kep
NIM : 21149011036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES YPIB MAJALENGKA
TAHUN 2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Perawatan Luka

Sub Pokok Bahasan : Perawatan luka pada post SC

Waktu : 30 Menit

Hari/Tanggal : KAMIS, 27 Januari 2022

Pukul : 09.30 Wib

Tempat : Ruangan gedong gincu 3 kamar

Sasaran : Pasien Ny.R dan keluarga

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan pasien


dan keluarga pasien mampu memahami dan mengerti tentang cara perawatan
luka operasi abses pedis

B. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan tentang cara perawatan luka operasi


Post Sc, diharapkan:

Klien dan keluarga mampu :

1. Menjelaskan pengertian Luka operasi

2. Menjelaskan respon tubuh terhadap luka

3. Menjelaskan penyembuhan luka

4. Menjelaskan factor factor yang mempengaruhi penyembuhan luka

5. Menjelaskan prinsip-prinsip perawatan luka


6. Menjelaskan cara perawatan luka dirumah

7. Menjelaskan diet post operasi

C. Materi Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian Luka operasi
2. Menjelaskan respon tubuh terhadap luka
3. Menjelaskan penyembuhan luka
4. Menjelaskan factor factor yang mempengaruhi penyembuhan luka
5. Menjelaskan prinsip-prinsip perawatan luka
6. Menjelaskan cara perawatan luka dirumah
7. Menjelaskan diet post operasi

D. Strategi Pelaksanaan

No. Uraian Kegiatan Metode Media Waktu


1. Pembukaan Ceramah Leafleat 5 menit
a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan
d. Kontrak waktu
2. a. Menjelaskan  Ceramah Leafleat 20 menit
pengertian luka  Diskusi
operasi  Tanya
b. Menjelaskan respon jawab
tubuh terhadap luka
c. Menjelaskan proses
penyembuhan luka
d. Menjelaskan factor-
faktor yang
mempengaruhi luka
e. Menjelaskan prinsip-
prinsip perawatan
luka
f. Menjelaskan cara
perawatan luka di
rumah
g. Menjelaskan diet
post operasi
3. Penutup Ceramah Leafleat 5 menit
a. Tanya jawab
b. Evaluasi
c. Salam penutup

E. Evaluasi

Prosedur : Langsung

Bentuk pertanyaan : Lanngsung

Jumlah pertanyaan : 5 (lima) soal

Waktu : 5 Menit
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Luka Operasi


Luka operasi adalah luka yang sengaja di buat dengan prosedur
pembedahan. Dan luka operasi adalah luka akut yang di buat oleh ahli
bedah yang bertujuan untuk terapi atau rekonstruksi. (murtutik &
marjiyanto,2013)

2. Respon tubuh terhadap luka


Tubuh memiliki respon fisiologis terhadap luka yakni proses
penyembuhan luka. Proses penyembuhan luka terdiri dari berbagai proses
yang kompleks untuk mengembalikan integritas jaringan. Selama proses
ini terjadi pembekuan darah, respon inflamasi akut dan kronis,
neovaskularisasi, proliferasi sel hingga apoptosis. Dan terdiri dari:
 Nyeri
 Bengkak pada daerah luka
 Panas
 Warna Kemerahan
 Penurunan Fungsi

3. Proses Penyembuhan Luka


Luka akut dengan lama proses penyembuhan 2-3 minggu. Luka akut
disebabkan adanya cedera mekanikal dan kimiawi. Sementara luka kronis
membutuhkan penyembuhan lebih dari 4 minggu (bahkan menimbulkan
kecacatan), luka kronik terjadi karena kegagalan pemulihan disebabkan
kondisi fisiologis seperti diabetes melitus dan kanker, serta infeksi terus-
menerus dan rendahnya pengobatan yang diberikan.

Proses penyembuhan luka, dapat dikategorikan menjadi tiga


yakni healing by primary intention, healing by secondery intention,
dan delayed primary healing (tertiary healing).
 healing by primary intention: Tepi luka bisa menyatu kembali,
permukaan bersih, biasanya terjadi karena suatu insisi, tidak ada
jaringan yang hilang. Penyembuhan luka berlangsung dari bagian
internal ke eksternal.
 healing by secondery intention: Terdapat sebagian jaringan hilang,
proses penyembuhan akan berlangsung mulai dari pembentukan
jaringan granulasi pada dasar luka dan sekitarnya.
 delayed primary healing (tertiary healing): Penyembuhan luka
berlangsung lamat, biasanya sering disertai dengan infeksi, diperlukan
penutupan luka secara manual.
 Proses penyembuhan luka terjadi sesuai dengan tahapan yang spesifik
di mana bisa terjadi tumpang tindih. Proses penyembuhan luka
tergantung pada jenis jaringan yang rusak serta penyebab luka
tersebut.

Proses/tahapan penyembuhan luka terdiri dari 3 fase yaitu inflamasi,


proliferasi atau epitelisasi dan maturasi atau remodeling.
1. Fase inflamasi
 Terjadi pada hari ke-0 sampai ke-5
 Respon segera setelah terjadi luka atau pembekuan darah
atau untuk mencegah kehilangan darah.
 Karakteristiknya adalah terjadi tanda-tanda seperti adanya
tumor, rubor, dolor, kolor, functio lase (tanda-tanda
inflamasi)
 Fase awal terjadinya hemostasis dan fase akhir terjadinya
fagositosis
 Lama fase ini bisa singkat jika tidak terjadi infeksi.
2. Fase proliferasi atau epitelisasi
 Terjadi pada hari ke-3 sampai dengan hari ke-14
 Disebut juga sebagai fase granulasi (adanya pembentukan
jaringan granulasi) atau nampah merah segear dan mengkilat
 Jaringan granulasi terdiri dari kombinasi antara fibroblasts,
sel inflamasi, pembuluh darah yang abru, fibronektin dan
hyularonic acid
 Epitelisasi terjadi pad a24 jam pertama ditandai dengan
penebalan lapisan epidermis pada tepian luka, sedangkan pad
aluka insisi epitelisasi terjadi pada 48 jam pertama.
3. Fase maturasi atau remodeling
 Berlangsung dari beberapa minggu hingga 2 tahun
 Terbentuknya kolagen yang baru yang mengubah bentuk
luka serta peningkatan kekuatan jaringan.
 Terbentuknya jaringan parut (scar tissue) sekitar 50-80%
sama kuatnya dengan jaringan sebelumnya.
 Terdapat pengurangan secara bertahap pada aktivitas selular
dan vaskularisasi jaringan yang mengalami perbaikan.
Tahapan penyembuhan luka juga dapat dipengaruhi oleh status
imunologi, kadar gula darah, hidrasi, nutrisi, kadar almbumin darah, suplai
oksigen dan vaskularisasi, nyeri dan kortikosteroid.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi luka

a. Nutrisi
Makanan yang tinggi kalori dan tinggi protein karena Protein juga
diperlukan sebagai sumber energi oleh tubuh. Sama seperti karbohidrat,
1 gram protein mengandung 4 Kalori. Selain itu, protein digunakan
untuk membangun jaringan, serta terlibat dalam produksi enzim,
hormon, dan antibodi di dalam tubuh. Upayakan asupan protein dalam
makanan bergizi Anda memenuhi sekitar 10-15% dari total energi
harian agar fungsi di atas berjalan dengan baik. Bahkan, sumbangan
kalori dari lemak lebih besar di antara semuanya, yaitu 9 Kalori per
gramnya. Namun, bukan berarti Anda harus mengonsumsi lemak
secara berlebihan.
b. Perawatan Luka

Perawatan luka: suatu tindakan keperawatan dengan memberikan luka


dan membuang kontaminasi yang mungkin menjadi sumber infeksi

c. Istirahat
Mengutip dari Kamus Besar Bahasa
Indonesia, istirahat memiliki pengertian sebagai berhenti sejenak dari
rutinitas atau kegiatan yang sedang dilakukan. Menurut Kementerian
Kesehatan, waktu istirahat atau tidur yang baik adalah minimal tujuh
jam setiap harinya.

5. Prinsip-prinsip perawatan luka

 Gunakan teknik antiseptic

 Ganti balutan pagi, siang , sore sewaktu-waktu ,jika di perlukan

 Awasi adanya tanda tanda infeksi (gatal-gatal, panas, bengkak,


kemerahan, penurunan fungsi)

6. Cara perawatan Luka di rumah

 Cuci tangan sebelum perawatan luka

 Buka balutan dengan hati hati

 Bersihkan luka menggunakan larutan NaCl 0.9 %

 Olesi luka dengan antibiotic

 Tutup luka dengan kasa steril

 Cuci tangan setelah merawat luka

7. Diet post operasi

 Pengertian

Diet bertujuan untuk mempercepat pertumbyuhan jaringan yang


rusak guna penyembuhan luka.

Syarat- syarat diet post operasi:

 Tinggi kalori dan tinggi protein

 Tidak menyebabkan gatal pada luka

 Cukup mineral dan vitamin


 Dan mudah di cerna oleh tubuh
SOP TINDAKAN PERAWATAN LUKA

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan

OPERASIONAL (SPO)
12 Agustus 2017

PENGERTIAN Perawatan luka: suatu tindakan keperawatan dengan


memberikan luka dan membuang kontaminasi yang
mungkin menjadi sumber infeksi

TUJUAN 1. Melindungi luka dari kontaminasi mikroorganisme


2. Membantu homeostasis
3. Mempercepat proses penyembuhan
4. Menjaga kelembaban luka baik luka bersih maupun
kotor
5. Menghilangkan sekresi yang terakumulasi dan
jaringan mati dari luka atau tempat insisi
6. Menurunkan pertumbuhan mikroorganisme pada
luka atau tempat insisi
KEBIJAKAN 1. Undang-Undang No.38 tahun 2014 tentang
Keperawatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 17 tahun 2013
Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan
tentang izin dan penyelenggaraan praktek perawat
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1239 tahun
2001 tentang Registrasi dan Praktek Perawat
PROSEDUR Persiapan Pasien
1. Pasien / keluarga diberitahu akan lakukan
perawatan luka
2. Pasien / keluarga dijelaskan maksud / tujuan
tindakan Persiapan Alat antara lain :
1) Alat yang steril :
a. Pinset anatomi : 1 buah
b. Pinset chirrughis : 1 buah
c. Arteri klem : 1 buah
d. Bengkok : 1 buah
e. Kom kecil : 2 buah
f. Kassa kecil : 10 lembar
g. Kassa besar : 5 lembar
h. Handscond steril : 1 pasang

2) Alat-alat yang tidak steril :


a. Pengalas
b. Gunting verband
c. Plester
d. Pinset chirrurgis
e. Betadin secukupnya
f. Cairan salin (NaCl 0.9%)
g. Handscoon 1 pasang
h. Baju dressing dan masker

Cara Kerja :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
2. Perawat mencuci tangan menggunakan tehnik 6
langkah
3. Tutup sampiran / gordyn
4. Gunakan baju dressing dan masker
5. Alat-alat di dekatkan, atur posisi pasien
6. Buka bagian yang akat dibalut/ diobati
7. Pasang pengalas, gunakan sarung tangan
8. Buka balutan luka, balutan bagian dalam jangan
diangkat dulu
9. Lepaskan sarung tangan yang tidak steril, buka
dressing pack siapkan cairan NaCl 0.9% pada
kom yang telah disiapkan
10. Siapkan betadin 1 cc ditambah NaCl 0.9%
sebanyak 9cc
11. Pasang sarung tangan steril, letakkan bengkok
dekat pasien
12. Buka balutan bagian dalam dengan
menggunakan pinset dan buang ke bengkok
13. Cuci luka dengan NaCl 0.9% dari dalam keluar
14. Kompres dengan betadin NaCl 0.9, tutup dengan
kassa kemudian plester dengan cara window
15. Rapihkan kembali peralatan dan perawat cuci
tangan
16. Dokumentasikan dalam lembar catatan
keperawatan : kondisi luka , tanggal , jam, nama
perawat.

Sikap perawat :
1. Hati-hati, cermat dan sopan
2. Memperhatikan kondisi pasien dan luka
3. Komunikasi selama tindakan
4. Menjaga privacy pasien
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. HCU
DAFTAR PUSTAKA

Rosina & Pemila. 2007. Perawatan Luka “Moist Wound Healing”. Tesis.
Program Magister Ilmu Keperawatan. Universitas Indonesia.

Rozikhin, M. 2014. Keefektifan Pemberian Posisi Semi Fowler Terhadap


Penurunan.

http://prezi.com/frall-d4jnh6i/keefektifan-pemberian-posisi-semi-fowler-
penurunan/. L5 Mei 2015 (19.00)

Septiari. 2012. Infeksi Nosokomial. Nuha Medika. Yogyakarta.

Setiadi. 2012. Konsep & Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan.


Graha Ilmu. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai