Disusun Oleh :
Nama : Putri Tamara Handayani
Nim : 231004615901022
serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul "Perawatan Luka" Laporan
Pendahuluan ini disusun agar dapat mengetahui prosedur perawatan luka guna
perawatan luka. Laporan pendahuluan ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri sendiri maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya
semua tentang perawatan luka. Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan laporan pendahuluan ini dari awal sampai akhir. Semoga
Penyusun
Laporan Pendahuluan Keterampilan Dasar Praktek Klinik Ini Telah Memenuhi Syarat
dan Disetujui untuk di laksankan ke tahap Laporan Kasus
Menyetujui
_______________________ _______________________
NIDN : NIP :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Luka merupakan suatu kerusakan integritas kulit yang dapat terjadi
ketika kulit terpapar suhu atau pH, zat kimia, infeksi, trauma tekanan dan
Black, 2001). Penyembuhan luka terkait dengan regenerasi sel sampai fungsi
organ tubuh kembali pulih, ditunjukkan dengan tanda-tanda dan respon yang
berfungsi secara normal. Idealnya luka yang sembuh kembali normal secara
jika tenaga kesehatan dan pasiennya memanfaatkan terapi canggih yang sesuai
baik dan suplai darah yang memadai., hanya cara tersebut yang membuat
adalah, apakah luka tersebut bersih, atau ada jaringan nekrotik yang harus
dibuang, apakah ada tanda klinik yang menampilkan masalah infeksi, apakah
kondisi luka tampak kering dan terdapat risiko kekeringan pada sel, apakah
terjadinya peradangan pada luka adalah hal alami yang sering kali
penanganan luka. Selain itu, pengendalian eksudat juga sangat penting untuk
menangani kondisi dasar luka, yang mana selama ini masih kurang
diperhatikan dan kurang diannggap sebagai suatu hal yang penting bagi
jumlah bakteri pada luka, kerusakan kulit, bau pada luka dan pasti akan
klien.
terkini dan tepat guna maka luka dapat disembuhkan dengan waktu
penyembuhan yang relatif lebih singkat (2x lebih singkat), tidak menimbulkan
nyeri, balutan nyaman, menghilangkan bau tak sedap, hemat biaya, dan
mengurangi kecacatan klien akibat kinerja jaringan parut atau amputasi yang
optimal.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
pemulihan anatomi dan fungsi secara terus menerus. (Joyce M.Hitam, 2006).
Penyembuhan luka terkait dengan regenerasi sel sampai fungsi organ tubuh.
secara normal Idealnya luka yang sembuh kembali normal secara struktur
B. Etiologi/Penyebab Luka
1. Trauma
6. Imunodefisiensi
7. Keganasan
C. Jenis-jenis Luka
1. Berdasarkan teori
a. Luka Accidental
Adalah cedera yang tidak disengja, seperti kena pisau, luka tembak,
b. Luka Bedah
b. Luka tertutup
3. Berdasarkan Decriptors
a. Aberasi
b. Puncture
disengaja oleh akibat alat-alat yang tajam yang menusuk kulit dan
c. Laserasi
d. Kontusio
tumpul, memar
a. Luka bersih
Luka bedah tertutup yang tidak mengenai systime
rendah
b. Bersih terkontaminasi
c. Kontaminasi
Luka terbuka, luka traumatic, luka bedah dengan asepsis yang buruk,
d. Infeksi
Klasifikasi Luka :
a. Berdasarkan penyebab
2) Partial thickness
3) Full thickness
berpusat pada pasien "patient centered", holistik, interdisiplin, cost efektif dan
fase penyembuhan luka. Sehingga diyakini bahwa luka kronik harus juga
- Hemostasis
- Inflamasi
1. Hemostatis
konstriksi dalam berespon terhadap injuri tetapi spasme ini biasanya rilek.
tersebut.
terjadi dalam waktu beberapa menit setelah injuri kecuali ada gangguan
faktor pembekuan.
2. Inflamasi
yang sering dihubungkan dengan nyeri, secara klasik "rubor et tumor cum
ukuran luka. Secara klinis ditandai oleh adanya jaringan yang berwarna
merah pada dasar luka dan mengganti jaringan dermal dan kadang-kadang
subdermal pada luka yang lebih dalam yang baik untuk kontraksi luka.
beregenerasi ke lapisan luar dari kapiler dan sel endotelial yang akan
1. Intensitas primer
sel
granulas.
1. Intensi sekunder
Adalah luka yang terjadi dari trauma, elserasi dan infeksi dan
penyembuhan primer.
2. Intension Tersier
yang lebih luas dan lebih dalam daripada intension primer atau
sekunder.
luka. Semua hasil penelitian memiliki evidence based yang cukup kuat
luka secara alami, kenapa terjadi luka, proses apa yang terjadi pada luka,
berapa lama luka akan sembuh dan kenapa luka tersebut bisa sembuh
mengerti proses yang terjadi pada luka, kualitas seorang perawat akan
semakin baik dalam melakukan perawatan luka dan outcomenya juga akan
dengan kasa kering. Ketika kasa lembab menjadi kering, akan menekan
jaringan sehat yang terganggu, tetapi juga menimbulkan rasa nyeri yang
mekanik dan diindikasikan bila ada sejumlah jaringan nekrotik pada luka.
permukaan luka, bagaimana cara balutan ideal, jenis balutan yang dipakai
yang cepat, outcome yang berkualitas dan biaya yang lebih murah.
devitalisasi/yang mati
1. Hematoma (Perdarahan)
setelah pembedahan.
denyut nadi dan temperatur tubuh pasien biasanya meningkat, sel darah
putih meningkat, luka biasanya menjadi bengkak, hangat dan nyeri. Jenis
menuju ke sistem limphatik. Hal ini dapat diatasi dengan istirahat dan
antibiotik.
4. Keloid
Prosedur perawatan yang dilakukan pada luka bersih (tanpa ada pus
Tujuan:
c. Mengabsorbsi drainase.
d. Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis.
Indikasi:
Luka Bersih
a. Menyiapkan alat
b. Menyiapkan pasien
c. Perkenalkan diri
d. Jelaskan tujuan.
f. Persetujuan pasien
g. Tekhnis pelaksanaan
Peralatan:
a. Gunting pembalut
b. Plester.
c. Bengkok/kantong plastic
d. pembalut
e. Alkohol 70%
f. Betadin 10%
g. Bensin/ Aseton
j. Anatomi pinset 1
k. Pinchet chirurgie 1
m. Kapas Lidi
n. Kasa Steril
p. Mangkok/kom Kecil
Prosedur Pelaksanaan:
c. Cuci tangan.
e. Bila balutan lengket pada bekas luka, lepas dengan larutan steril
atau NaCl.
j. Olesi luka dengan betadine 2% (sesuai advis dari dokter) dan tutup
l. Rapikan pasien.
Perawatan pada luka yang terjadi karena tekanan terus menerus pada
terganggu.
Tujuan:
lain.
a. Menyiapkan alat
b. Menyiapkan pasien
c. Perkenalkan diri
d. Jelaskan tujuan
g. Tekhnis pelaksanaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jika luka sudah membaik atau sembuh, disarankan agar balut tekan
memperbaiki system saraf dan mencegah risiko terjadinya luka ini kembali.
Sebelum kita melakukan intervensi terhadap luka, ada baiknya kita melakukan
Maka dari itu saya sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
seluruh pihak demi sempurnanya makalah ini dan sebagai perbaikan dalam
1. Black, Joyce M., Hawks JH, 2006, Medikal Bedah Keperawatan, (Edisi. 8),.
aji Parama
3. Perry & Potter, 1999. Buku Ajar Fundamental Of Nursing Vol.2. Jakarta:
EGC
4. Luka dan Perawatannya (Ismail S.Kep, Ns, M.Kes), Manajemen Luka (Moya
J. Morison, 2003).