4. Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Medik No. YM.02.04.3.5.2504 Tahun 1997 tentang
Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit
5. Surat Keputusan Dirjen Yanmed No. 00.03.2.6.951 Tahun 1997 tentang berlakunya Hak dan
Kewajiban Perawat dan Bidan di RS.
PENGERTIAN-PENGERTIAN
Hak : Kekuasaan / kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan hukum untuk
mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.
Kewajiban : Sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh seseorang atau suatu
badan hukum
Pasien : Penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan sehat maupun sakit
Perawat : seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Rumah Sakit : sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta
dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian
SE Direktur Jenderal Pelayanan Medik No.YM.02.04.3.5.2504 Tahun 1997 tentang pedoman Hak dan
Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit
HAK PASIEN :
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah
sakit.
2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
3. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi
kedokteran / kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi .
5. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinis dan pendapat
etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
7. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut
(second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter yang merawat.
8. Pasien berhak atas "privacy" dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya.
kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tsb sebut dan tindakan untuk mengatasinya
prognosanva.
10. Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter
sehubungan dengan penyakit yang dideritanya
11. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas
tentang penyakitnya.
13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
tidak mengganggu pasien lainnya.
14. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit
15. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan perlakuan rumah sakit terhadap
dirinya.
16. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
KEWAJIBAN PASIEN
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib rumah skait
2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya.
3. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang
diderita kepada dokter yang merawat.
4. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan
rumah sakit/dokter
5. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian
yang telah dibuatnya.
HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT DAN BIDAN DI RS (SK Dirjen Yanmed No. YM 00.03.2.6.956 Th 1997
3. Menolak keinginan klien/pasien yang bertentangan dengan peraturan perundangan serta standar
profesi dan kode etik profesi.
4. Mendapatkan informasi lengkap dari klien/pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya.
6. Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien/pasien dan atau keluarganya.
7. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya.
9. Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh klien/pasien
dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lain.
10. Menolak pihak lain yang memberi anjuran/permintaan tertulis untuk melakukan tindakan yang
bertentangan dengan perundang-undangan, standar profesi dan kode etik profesi.
11. Mendapatkan perhargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai peraturan/ketentuan
yang berlaku di rumah sakit.
1. Mematuhi semua peraturan RS dengan hubungan hukum antara perawat dan bidan dengan pihak
RS.
4. Memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan atau kebidanan sesuai dengan standar profesi
dan batas kewenangannya atau otonomi profesi.
6. Merujuk klien atau pasien kepada perawat lain atau tenaga kesehatan lain yang mempunyai
keahlian atau kemampuan yang lebih baik.
8. Bekerjasama dengan tenaga medis/tenaga kesehatan lain yang terkait dalam memberikan
pelayanan kesehatan/asuhan kebidanan kepada klien/pasien.
9. Memberikan informasi yang adekuat tentang tindakan keperawatan atau kebidanan kepada
klien/pasien dan atau keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya.
10. Membuat dokumen asuhan keperawatan atau kebidanan secara akurat dan berkesinambungan.
11. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan atau kebidanan sesuai standar profesi keperawatan
atau kebidanan dan kepuasan kklien/pasien.
13. Melakukan pertolongan darurat sebagai tugas perikemanusiaan sesuai dengan batas
kewenangannya.
14. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien/pasien bahkan juga setelah
klien/pasien tersebut meninggal, kecuali jika diminta keterangannya oleh yang berwenang.
SE Direktur Jenderal Pelayanan Medik No.YM.02.04.3.5.2504 Tahun 1997 tentang Pedoman Hak dan
Kewajiban Pasien, Dokter dan RS
HAK-HAK RUMAH SAKIT :
1. Rumah sakit berhak membuat peraturan-peraturan yang berlaku di rumah sakitnya sesuai dengan
kondisi/keadaan yang ada di rumah sakit tersebut (hospital by laws)
2. Rumah sakit berhak mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala peraturan rumah sakit.
3. Rumah sakit berhak mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala instruksi yang diberikan
dokter kepadanya.
4. Rumah sakit berhak memilih tenaga dokter yang akan bekerja di rumah sakit melalui panitia
kredensial.
5. Rumah sakit berhak menuntut pihak-pihak yang telah melakukan wanprestasi (termasuk pasien,
pihak ketiga, dan lain-lain).
1. Rumah sakit wajib mematuhi perundangan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
2. Rumah sakit wajib memberikan pelayanan kepada pasien tanpa membedakan suku, ras, agama,
seks dan status sosial pasien
3. Rumah sakit wajib merawat pasien sebaik-baiknya dengan tidak membedakan kelas perawatan
(duty of care).
4. Rumah sakit wajib menjaga mutu perawatan dengan tidak membedakan kelas perawatan (quality
of care)
5. Rumah sakit wajib memberikan pertolongan pengobatan di unit gawat darurat tanpa meminta
jaminan materi terlebih dahulu
6. Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan peralatan umum yang dibutuhkan.
7. Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan peralatan medik (medical equipment)sesuai dengan
standar yang berlaku.
8. Rumah sakit wajib menjaga agar semua sarana dan peralatan senantiasa dalam keadaan siap
9. Rumah sakit wajib merujuk pasien kepada rumah sakit lain apabila tidak memiliki sarana ,
prasarana, peralatan dan tenaga yang diperlukan.
10. Rumah sakit wajib mengusahakan adanya sistem, sarana dan prasarana pencegahan kecelakaan
dan penanggulangan bencana
11. Rumah sakit wajib membuat standar dan prosedur tetap baik untuk pelayanan medik, penunjang
medik, non medik.
12. Khusus untuk RS Pendidikan, RS wajib memberikan informasi bahwa penderita termasuk dalam
proses/pelaksanaan pendidikan dokter/dokter spesialis.
Dalam tatanan klinis pada dasarnya ada 2 jenis tindakan yang dilakukan oleh perawat yaitu tindakan
yang dilakukan berdasarkan pesanan dokter dan tindakan yang dilakukan secara mandiri. Tindakan
yang berdasarkan pesanan dokter tidak dapat sepenuhnya secara hukum dibebankan kepada
perawat sedangkan tindakan mandiri sepenuhnya dapat dibebankan pada perawat.
Becker (1983) mengemukakan 4 hal yang harus ditanyakan perawat untuk melindungi mereka
secara hukum :
Jika pasien yang telah menerima injeksi im memberitahu perawat bahwa dokter telah mengganti
pesanan dari obat injeksi ke obat oral, maka perawat harus memeriksa kembali pesanan sebelum
meberikan obat.
Perawat bertanggung jawab untuk memberitahu dokter tentang setiap perubahan kondisi pasien.
Misalnya bila seorang pasien yang menerima infus intravena tiba-tiba mengalami peningkatan
kecepatan denyut nadi, nyeri dada dan batuk, perawat harus segera memberitahu dokter dan
menanyakan kelanjutan pengaturan kecepatan tetesan infus.
Catat waktu/jam, tanggal, nama dokter, pesanan, keadaan yang harus diberitahukan dokter, baca
kembali pesanan kepada dokter dan cata bahwa dokter telah menyepakati pesanannya seaktu
diberikan.
d. Tanyakan pesanan, terutama bila perawat tidak pengalaman.
Hal ini memberikan tambahan tanggung jawab perawat dalam melatih diri membuat keputusan
sewaktu melaksanakannya. Bagi perawat yang merasa tidak berpengalaman harus minta petunjuk
baik dari perawat senior maupun dokter.
a. Ketahui pembagian tugas mereka. Ini memudahkan perawat untuk berfungsi sesuai dengan tugas
dan tahu apa yang diharapkan dan tidak diharapkan.
d. Pastikan bahwa obat yang benar diberikan dengan dosis, waktu dan pasien yang benar.
f. Catat semua pengkajian dan perawatan yang diberikan dengan cepat dan akurat.
g. Catat semua kecelakaan yang mengenai pasien. Catatan segera memudahkan untuk tetap
melindungi kesejahteraan pasien, menganalisa mengapa kecelakaan terjadi dan mencegah
pengulangan kembali.
h. Jalin dan pertahankan hubungan saling percaya yang baik dengan pasien.
k. Sewaktu mendelegasikan tanggung jawa keperawatan, pastikan orang yang diberi delegasi tugas
mengetahui apa yang harus dikerjakan dan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan.
l. Selalu wapada saat melakukan intervensi keperawatan dan perhatikan secara penuh setiap tugas
yang dilaksanakan.
2. Menghargai hak pasien untuk menolak pengobatan, prosedur atau obat-obatan tertentu dan
melaporkan penolakan tersebut kepada dokter dan orang-orang yang tepat ditempat tersebut.
3. Menghargai setiap hak pasien dan keluarganya dalam hal kerahasiaan informasi
5. Mendengarkan pasien secara seksama dan melaporkan hal-hal penting kepada orang yang tepat.
1. Mengevaluasi praktisi-praktisi profesional baru dan mengkaji ulang praktisi-prakstisi yang sudah
ada.
3. Memberikan fasilitas refleksi profesional, pemikiran etis dan pertumbuhan pribadi sebagai bagian
dari profeional perawatan kesehatan
Thursday
4. Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Medik No. YM.02.04.3.5.2504 Tahun 1997 tentang
Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit
5. Surat Keputusan Dirjen Yanmed No. 00.03.2.6.951 Tahun 1997 tentang berlakunya Hak dan
Kewajiban Perawat dan Bidan di RS.
PENGERTIAN-PENGERTIAN
Hak : Kekuasaan / kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan hukum untuk
mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.
Kewajiban : Sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh seseorang atau suatu
badan hukum
Pasien : Penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan sehat maupun sakit
Perawat : seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Rumah Sakit : sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta
dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian
SE Direktur Jenderal Pelayanan Medik No.YM.02.04.3.5.2504 Tahun 1997 tentang pedoman Hak dan
Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit
HAK PASIEN :
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah
sakit.
3. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi
kedokteran / kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi .
5. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinis dan pendapat
etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
7. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut
(second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter yang merawat.
8. Pasien berhak atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya.
• Ø kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tsb sebut dan tindakan untuk mengatasinya
• Ø prognosanva.
1. Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter
sehubungan dengan penyakit yang dideritanya
2. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas
tentang penyakitnya.
4. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak
mengganggu pasien lainnya.
5. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit
6. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan perlakuan rumah sakit terhadap
dirinya.
KEWAJIBAN PASIEN
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib rumah skait
2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya.
3. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang
diderita kepada dokter yang merawat.
4. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan
rumah sakit/dokter
5. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian
yang telah dibuatnya.
HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT DAN BIDAN DI RS (SK Dirjen Yanmed No. YM 00.03.2.6.956 Th 1997
3. Menolak keinginan klien/pasien yang bertentangan dengan peraturan perundangan serta standar
profesi dan kode etik profesi.
4. Mendapatkan informasi lengkap dari klien/pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya.
6. Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien/pasien dan atau keluarganya.
7. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya.
9. Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh klien/pasien
dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lain.
10. Menolak pihak lain yang memberi anjuran/permintaan tertulis untuk melakukan tindakan yang
bertentangan dengan perundang-undangan, standar profesi dan kode etik profesi.
11. Mendapatkan perhargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai peraturan/ketentuan
yang berlaku di rumah sakit.
1. Mematuhi semua peraturan RS dengan hubungan hukum antara perawat dan bidan dengan pihak
RS.
4. Memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan atau kebidanan sesuai dengan standar profesi
dan batas kewenangannya atau otonomi profesi.
6. Merujuk klien atau pasien kepada perawat lain atau tenaga kesehatan lain yang mempunyai
keahlian atau kemampuan yang lebih baik.
7. Memberikan kesempatan kepada klien/pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan
keluarganya dan dapat menjalankan ibadah sesuai dengan agama atau keyakinannya sepanjang
tidak bertentangan dengan ketentuan pelayanan kesehatan.
8. Bekerjasama dengan tenaga medis/tenaga kesehatan lain yang terkait dalam memberikan
pelayanan kesehatan/asuhan kebidanan kepada klien/pasien.
9. Memberikan informasi yang adekuat tentang tindakan keperawatan atau kebidanan kepada
klien/pasien dan atau keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya.
10. Membuat dokumen asuhan keperawatan atau kebidanan secara akurat dan berkesinambungan.
11. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan atau kebidanan sesuai standar profesi keperawatan
atau kebidanan dan kepuasan kklien/pasien.
13. Melakukan pertolongan darurat sebagai tugas perikemanusiaan sesuai dengan batas
kewenangannya.
14. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien/pasien bahkan juga setelah
klien/pasien tersebut meninggal, kecuali jika diminta keterangannya oleh yang berwenang.
SE Direktur Jenderal Pelayanan Medik No.YM.02.04.3.5.2504 Tahun 1997 tentang Pedoman Hak dan
Kewajiban Pasien, Dokter dan RS
1. Rumah sakit berhak membuat peraturan-peraturan yang berlaku di rumah sakitnya sesuai dengan
kondisi/keadaan yang ada di rumah sakit tersebut (hospital by laws)
2. Rumah sakit berhak mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala peraturan rumah sakit.
3. Rumah sakit berhak mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala instruksi yang diberikan
dokter kepadanya.
4. Rumah sakit berhak memilih tenaga dokter yang akan bekerja di rumah sakit melalui panitia
kredensial.
5. Rumah sakit berhak menuntut pihak-pihak yang telah melakukan wanprestasi (termasuk pasien,
pihak ketiga, dan lain-lain).
1. Rumah sakit wajib mematuhi perundangan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
2. Rumah sakit wajib memberikan pelayanan kepada pasien tanpa membedakan suku, ras, agama,
seks dan status sosial pasien
3. Rumah sakit wajib merawat pasien sebaik-baiknya dengan tidak membedakan kelas perawatan
(duty of care).
4. Rumah sakit wajib menjaga mutu perawatan dengan tidak membedakan kelas perawatan (quality
of care)
5. Rumah sakit wajib memberikan pertolongan pengobatan di unit gawat darurat tanpa meminta
jaminan materi terlebih dahulu
6. Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan peralatan umum yang dibutuhkan.
7. Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan peralatan medik (medical equipment)sesuai dengan
standar yang berlaku.
8. Rumah sakit wajib menjaga agar semua sarana dan peralatan senantiasa dalam keadaan siap
1. Rumah sakit wajib merujuk pasien kepada rumah sakit lain apabila tidak memiliki sarana ,
prasarana, peralatan dan tenaga yang diperlukan.
2. Rumah sakit wajib mengusahakan adanya sistem, sarana dan prasarana pencegahan kecelakaan
dan penanggulangan bencana
3. Rumah sakit wajib membuat standar dan prosedur tetap baik untuk pelayanan medik, penunjang
medik, non medik.
4. Khusus untuk RS Pendidikan, RS wajib memberikan informasi bahwa penderita termasuk dalam
proses/pelaksanaan pendidikan dokter/dokter spesialis.
Dalam tatanan klinis pada dasarnya ada 2 jenis tindakan yang dilakukan oleh perawat yaitu tindakan
yang dilakukan berdasarkan pesanan dokter dan tindakan yang dilakukan secara mandiri. Tindakan
yang berdasarkan pesanan dokter tidak dapat sepenuhnya secara hukum dibebankan kepada
perawat sedangkan tindakan mandiri sepenuhnya dapat dibebankan pada perawat.
Becker (1983) mengemukakan 4 hal yang harus ditanyakan perawat untuk melindungi mereka
secara hukum :
Jika pasien yang telah menerima injeksi im memberitahu perawat bahwa dokter telah mengganti
pesanan dari obat injeksi ke obat oral, maka perawat harus memeriksa kembali pesanan sebelum
meberikan obat.
Catat waktu/jam, tanggal, nama dokter, pesanan, keadaan yang harus diberitahukan dokter, baca
kembali pesanan kepada dokter dan cata bahwa dokter telah menyepakati pesanannya seaktu
diberikan.
Hal ini memberikan tambahan tanggung jawab perawat dalam melatih diri membuat keputusan
sewaktu melaksanakannya. Bagi perawat yang merasa tidak berpengalaman harus minta petunjuk
baik dari perawat senior maupun dokter.
1. Ketahui pembagian tugas mereka. Ini memudahkan perawat untuk berfungsi sesuai dengan tugas
dan tahu apa yang diharapkan dan tidak diharapkan.
4. Pastikan bahwa obat yang benar diberikan dengan dosis, waktu dan pasien yang benar.
6. Catat semua pengkajian dan perawatan yang diberikan dengan cepat dan akurat.
7. Catat semua kecelakaan yang mengenai pasien. Catatan segera memudahkan untuk tetap
melindungi kesejahteraan pasien, menganalisa mengapa kecelakaan terjadi dan mencegah
pengulangan kembali.
8. Jalin dan pertahankan hubungan saling percaya yang baik dengan pasien.
11. Sewaktu mendelegasikan tanggung jawa keperawatan, pastikan orang yang diberi delegasi tugas
mengetahui apa yang harus dikerjakan dan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan.
12. Selalu wapada saat melakukan intervensi keperawatan dan perhatikan secara penuh setiap tugas
yang dilaksanakan.
2. Menghargai hak pasien untuk menolak pengobatan, prosedur atau obat-obatan tertentu dan
melaporkan penolakan tersebut kepada dokter dan orang-orang yang tepat ditempat tersebut.
3. Menghargai setiap hak pasien dan keluarganya dalam hal kerahasiaan informasi
5. Mendengarkan pasien secara seksama dan melaporkan hal-hal penting kepada orang yang tepat.
1. Mengevaluasi praktisi-praktisi profesional baru dan mengkaji ulang praktisi-prakstisi yang sudah
ada.
3. Memberikan fasilitas refleksi profesional, pemikiran etis dan pertumbuhan pribadi sebagai bagian
dari profeional perawatan kesehatan
Advertisement
Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional;
Memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan
materi;
Memilih Dokter dan Dokter Gigi serta kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan
yang berlaku di Rumah Sakit;
Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada Dokter dan Dokter Gigi lain yang
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit;
Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya;
Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan
medis, alternative tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;
Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh Tenaga Kesehatan
terhadap penyakit yang dideritanya;
Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal tersebut tidak
mengganggu pasien lainnya;
Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit;
Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya;
Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianut;
Memberikan persetujuan atau menolak untuk menjadi bagian dalam suatu penelitian kesehatan;
Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai standar pelayanan melalui media cetak
dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan
yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana.
Kewajiban Pasien:
Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan serta petugas lainnya
yang bekerja di rumah sakit ;
Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan dan pengetahuannya
tentang masalah kesehatannya;
Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan kesehatan yang dimilikinya;
Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan di rumah sakit dan
disetujui oleh Pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi yang
direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh
Tenaga Kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya; dan
Pada prinsipnya semua kunjungan diharapkan melalui Pintu Utama Jl Diponegoro, kecuali untuk
pasien di Pav 14 dan 15 yang mendapat fasilitas free parking, bisa melalui pintu samping Jl Ciliwung.
(syarat &ketentuan free parking lihat bagian lain).
Ruang Bayi/ RB
Pagi: tidak ada waktu kunjung
NICU
Pengunjung pasien yang dirawat di ICU tidak diperkenankan masuk ke ruang ICU, disediakan
ruang kunjungan dengan pembatas jendela kaca, kesempatan masuk ke ICU bertemu pasien hanya
diberikan kepada keluarga dan akan dilakukan pengaturan secara bergantian oleh perawat ICU.
Izin berkunjung diluar waktu kunjungan diberikan hanya pada keadaan tertentu atau alasan
khusus dengan ketentuan pengunjung meminta izin kepada staf Customer Care & Kantor Terima
(CCKTM) dengan menyebutkan alasan khususnya. Demi kenyamanan pasien dan ketertiban di ruang
perawatan maka petugas akan mengatur jumlah pengunjung yang boleh masuk serta alokasi waktu
berkunjungnya, sesuai dengan kondisi pasien saat itu dan situasi di ruang perawatan.
Diluar jam berkunjung, Anak-Anak usia 5 tahun atau kurang, sebaiknya tidak memasuki ruang
perawatan, dengan pertimbangan untuk kenyamanan istirahat pasien dan menghindari
kemungkinan tertular penyakit.
Penjaga pasien wajib selalu mengenakan KARTU IJIN JAGA selama berada di area rumah sakit dan
dikembalikan ke petugas perawatan ketika sementara waktu meninggalkan rumah sakit atau ketika
proses perawatan selesai.
Satu pasien dijaga oleh 1 (satu) penjaga, kecuali ada indikasi medis yang mengharuskan dijaga
lebih dari 1 (satu) orang.
Pasien wanita yang dirawat lebih dari 1 (satu) orang dalam satu kamar, harus dijaga oleh
penjaga wanita.
Kamar mandi di ruang perawatan khusus untuk pasien, tidak diperkenankan untuk mencuci
baju. Penunggu/ penjaga pasien tidak diperkenankan menggunakan kamar mandi pasien.
Pasien perawatan intensif (NICU) dijaga oleh satu orang penjaga dan hanya boleh dijaga di ruang
tunggu yang telah di
Ruang Bayi/ RB TIDAK di ijinkan di jaga, kecuali pada kondisi tertentu atas permintaan dari petugas
ruang perawatan. Untuk hal ini akan diberi kartu ijin jaga dan hanya berjaga di ruang tunggu yang
telah disediakan.
Bagi penjaga di Ruang Dewasa kelas Super-VIP sd VIP-B dan di Ruang Anak kelas Utama A – VIP,
disediakan makan 3 kali sehari dan berlaku untuk 1 orang .
Tempat tidur di kamar perawatan disediakan khusus untuk pasien, penjaga pasien disediakan
kursi, mohon tidak duduk/ tidur di tempat tidur pasien maupun di lantai.
Pergantian penjaga di luar jam kunjung dilakukan dengan menunjukkan Kartu Ijin Jaga dan di
informasikan kepada petugas sekuriti pintu Diponegoro saat proses pergantian.
Penyimpanan uang dan barang berharga pasien/ keluarga menjadi tanggungjawab pasien/
keluarga pasien sendiri. Jangan menyerahkan barang/ uang kepada orang/ petugas yang tidak jelas
identitasnya/ tidak dikenal.
TIDAK diperkenankan untuk membawa Peralatan Elektronika seperti Televisi, Tape Recorder,
pemanas air, pemasak nasi, microwave dan peralatan listrik lainnya yang berpengaruh pada lonjakan
beban serta instabilitas kelistrikan rumah sakit.
Pada prinsipnya parkir kendaraan pasien/ keluarga pasien/ pengunjung disediakan di lahan parkir
Jl. Diponegoro dan Jl. Kutai dengan sistim elektronik (secure parking), dengan ketentuan:
Tarif parkir sesuai dengan ketentuan tarif yang diinformasikan di pintu masuk dan keluar area
parkir.
Durasi/ lama parkir sampai dengan 18 jam/ lebih, akan dikenakan tarif khusus (tarif menginap).
KHUSUS fasilitas parkir di area parkir Jl.Ciliwung 42, hanya diperuntukkan untuk pasien yang
dirawat di Pav. 14 dan Pav. 15 kelas UTAMA-B s/d VIP-A, dengan ketentuan:
Kartu free parking bisa diperoleh di bagian Administrasi dengan syarat menunjukkan STNK
Rumah Sakit dilengkapi dengan sistim keamanan terpusat dengan ditunjang perangkat CCTV di
beberapa area.
Meskipun rumah sakit sudah mengupayakan sistim keamanan tersebut, namun karena rumah
sakit merupakan area publik dan tidak semua orang yang datang dapat dipantau satu per satu, maka
kehilangan atas uang dan/ barang berharga milik pasien / keluarga/ pengunjung menjadi tanggung
jawab perseorangan. Rumah Sakit tidak bertanggungjawab atas kehilangan tersebut.
Keluarga, penjaga dan pengunjung pasien diharapkan ikut serta menjaga keamanan, kebersihan,
kerapian, dan ketertiban di lingkungan rumah sakit.
Apabila melihat orang/ barang/ hal-hal yang mencurigakan, segera hubungi/ laporkan kepada
perawat ruangan/ petugas sekuriti.
Rumah sakit menyiapkan sarana untuk pasien dapat menyampaikan saran, keluhan/ komplain
melalui petugas Customer Care & Kantor Terima (CCKTM) atau petugas di unit terkait tempat pasien
dilayani
Makanan pasien diberikan sesuai dengan standar gizi yang diperlukan. Bila hendak membawa
makanan dari rumah/ luar, mohon konsultasikan terlebih dahulu kepada perawat/ dokter.
Waktu kepulangan (check out) pada hari kerja (Senin-Sabtu), kecuali pasca bersalin bisa pulang
pada hari minggu.
Waktu kepulangan (check out) selambat-lambatnya pkl 12.00 WIB, kecuali karena menunggu
menunggu visite dokter, hasil laboratorium atau hal lain yang ditetapkan bagian Administrasi. Jika
melewati batas waktu tersebut akan diperhitungkan tambahan satu hari perawatan.
Pada hari kepulangannya, pasien dan penjaga hanya mendapat makan pagi saja. Jika
membutuhkan makan siang dapat menghubungi petugas ruangan dan akan dikenakan biaya
tambahan.
Demi kenyamanan pasien, maka proses mengantar atau mengambil perlengkapan/ kebutuhan
pribadi pasien harap dilaksanakan pada waktu jam kunjung atau berkoordinasi dengan petugas
ruang perawatan.
Dengan mempertimbangkan bahaya penularan penyakit (infeksi virus, bakteri, jamur) dan zat-zat
berbahaya yang terdapat di dalam rumah sakit maka bagi penjaga pasien/ pengunjung:
DILARANG menggunakan fasilitas RS yang diperuntukkan hanya bagi pasien. Misalnya alat
makan/ minum, selimut, kamar mandi pasien, tempat tidur, termasuk tempat tidur kosong, dll.
DILARANG mencuci sendiri dan menjemur pakaian di area Rumah Sakit. Fasilitas Laundry
disediakan rumah sakit.
DILARANG membawa alat tidur dari luar RS untuk digunakan pasien, seperti : Alas Tidur Lipat,
Bantal/ Guling, Selimut, dll.
DILARANG merokok di area rumah sakit (termasuk di taman dan parkir). Ketentuan ini sesuai
Perda Pemkot Surabaya No.5 Tahun 2008 tentang kawasan tanpa merokok dan kawasan terbatas
merokok.
DILARANG membawa bahan berbahaya, narkoba dan senjata tajam ke dalam area rumah sakit.
1. PENDAFTARAN
2. HAK-HAK PASIEN
3. KEWAJIBAN PASIEN
Demikian peraturan dan tata tertib rawat inap ini dibuat untuk diketahui dan
dipatuhi oleh para pengguna jasa.
Read more at http://rsswcirebon.com/tata-tertib/#262sMGFSripU2p8c.99