8. Pengorganisasian
Pembicara/Fasilitator :
1. Dinda Resty Lifiana Dewi
Observer/Supervisor : CI Klinik Ruangan Mawar RSUD Margono Soekarjo
LAMPIRAN MATERI
I. Pendahuluan
Pemberian obat adalah suatu tindakan untuk membantu proses
penyembuhan dengan cara memberikan obat-obatan salah satunya melalui
mulut (oral) dan dengan injeksi (suntikan) lain sesuai dengan program
pengobatan dari dokter. Pemberian injeksi merupakan prosedur yang harus
dilakukan dengan menggunakan teknik steril. Kesalahan pemberian obat dapat
menimbulkan efek fatal berupa kecacatan fisik sampai kematian,
meningkatkan morbiditas dan mortalitas, meningkatkan beban biaya dan
menurunkan kepercayaan pasien terhadap pelayanan kesehatan (Patel et. al.,
2018; Wittich et. al., 2014; Perwitasari, 2010; Bhimji & Scherbak, 2018).
Beberapa faktor yang menyebabkan kejadian kesalahan pemberian obat
menurut literatur antara lain: faktor kelelahan, pengabaian standar prosedur
operasional oleh perawat itu sendiri, beban kerja yang tinggi, tenaga yang
kurang, kekeliruan dan kelupaan (Shohani & Tavan, 2018; Kim et. al., 2018;
Keers et al., 2013). Keakuratan pemberian obat dapat dilakukan melalui proses
checking (Health Information and Quality Authority, 2018), yaitu proses
untuk memastikan bahwa prinsip enam benar (benar pasien, benar obat, benar
cara, benar dosis, benar waktu, benar dokumentasi) dalam pemberian obat-
obatan kepada pasien
II. Materi Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan mengacu kepada cara pemberian
obat dengan prinsip 6 benar. (Hidayat dan Uliyah, 2014) yaitu :
1) Benar pasien : Sebelum memberikan obat cek kembali identitas pasien.
2) Benar obat : Sebelum memberikan obat kepada pasien, label pada
botol atau kemasan harus di periksa minimal 3 kali
3) Benar dosis : Memberikan obat harus memeriksa dosis obat dengan
hati-hati dan teliti, jika ragu-ragu harus berkonsultasi dengan dokter
atau apoteker sebelum di lanjutkan ke pasien
4) Benar Cara pemberian ( injeksi IM, IV, SC, IC, Per oral, sub lingual,
tetes dll ) : Memberikan obat, harus teliti dan berhati-hati agar tidak
terjadi kesalahan pemberian obat
5) Benar waktu pemberian : Sangat penting khususnya bagi obat yang
efektivitas tergantung untuk mencapai atau mempertahankan darah
yang memadai, ada beberapa obat yang diminum sesudah atau sebelum
makan, juga dalam pemberian antibiotik tidak oleh di berikan
bersamaan
6) Benar dokumentasi : Setelah obat itu diberikan, harus
didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan oleh siapa obat itu diberikan.
Bila pasien menolak meminum obatnya, atau obat itu tidak dapat
diminum, harus dicatat alasannya dan dilaporkan
Daftar Referensi: