Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

PERAWATAN LUKA

STASE KEPERAWATAN DASAR KEPERAWATAN

OLEH:

LUTFIA KHOERUNNISA

I4B021032

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PROGRAM PROFESI NERS

PURWOKERTO

2021
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seseorang yang mendapatkan sebuah luka berarti mengalami gangguan


pada tubuhnya merasakan adanya ketidaksempurnaan dan akan berefek pada
gangguan fisik serta emosional. Perawatan luka diperlukan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidup seseorang serta
mencegah keadaan luka yang semakin memburuk.

Perawatan luka dapat dilakukan berdasarkan tingkat keparahan dari


luka itu sendiri. Semakin ringan luka maka dapat dilakukan perawatan
secara mandiri, namun semakin berat luka maka membutuhkan perawatan
yang memadai oleh profesional kesehatan. Hal ini dikarenakan semakin
berat luka maka perawatan yang dilakukan tidak bisa sembarang baik dari
segi alat maupun bahan yang digunakan.

B. Tujuan

1. Mengetahui pengertian tindakan perawatan luka

2. Mengetahui tujuan tindakan perawatan luka

3. Mengetahui indikasi tindakan perawatan luka

4. Mengetahui kontra indikasi tindakan perawatan luka

5. Mengetahui hal-hal yang harus diperhaikan saat tindakan perawatan


luka

6. Mengetahui prosedur tindakan perawatan luka


TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Luka adalah terjadinya kerusakan atau gangguan integritas dan fungsi


jaringan pada tubuh. Luka yang terjadi dapat mempengaruhi keadaan
fisiologis maupun psikologis penderitanya. Ada berbagai macam klasifikasi
luka yaitu:

1. Menurut Sifatnya

a. Luka akut : adalah luka yang membaik sesuai periode waktu yang
dibutuhkan seperti luka injuri, luka insisi, luka bakar, dll

b. Luka kronis: adalah luka yang mengalami perlambatan


penyembuhan. Biasanya pada luka decubitus, luka diabetik, dll

2. Menurut kehilangan jaringan

a. Superfisial (lapisan epidermis)

b. Parsial (lapisan epidermis dan dermis)

c. Penuh (lapisan epidermis - dermis - dan jaringan subcutan dan bisa


mencapai otot, tendon, ataupun tulang)

3. Berdasarkan stadium

a. Stage I : terdapat eritema ayau perubahan warna namun lapisan


epidermis masih utuh

b. Stage II : kerusakan lapisan epidermis dan dermis dengan


kehilangan kulit superfisial . eritema sekitar jaringan terasa nyeri,
panas serta terdapat edema. Terdapat eksudat sedikit sampai
sedang

c. Stage III : kehilangan jaringan sampai jaringan subcutan dan


membentuk rongga. Terdapat eksudat sedang sampai banyak
d. Stage VI : jaringan subcutan hilang membentuk rongga yang
mencapai otot, tendon ataupun tulang. Terdapat eksudat sedang
sampai banyak

4. Berdasarkan mekanisme terjadinya

a. Luka insisi

b. Luka memar

c. Luka lecet

d. Luka tusuk

e. Luka gores

f. Luka tembus

g. Luka bakar

5. Berdasarkan penampilan klinis

a. Nekrotik (hitam)

b. Sloughy (kuning)

c. Granulasi (merah)

d. Epitelisasi (pink)

e. Terinfeksi (kehijauan)

(Aminuddin, M, et al. 2020.)

Macam metode perwatan luka yaitu:

1. Metode Tertutup : metode ini memiliki keuntungan meningkatkan


penyembuhan dengan mengabsorbsi drainase dan mengangkat
jaringan yang mati, melindungi luka dari kontaminasi dengan
mikroorganisme, membantu menerapkan kembali tepi luka dll.
Namun memiliki kekurangan Menciptakan tempat untuk
pertumbuhan mikroba, jaringan yang tertutup dapat menjadi tertekan
dan menyebabkan kerusakan saraf atau vaskuler jika terjadi edema,
balutan dapat menyebabkan irigasi dan kerusakan kulit jika balutan
tertarik atau menggosok kulit

2. Metode Terbuka: memiliki keuntungan Mengurangi atau


menghilangkan tempat pertumbuhan mikroba, mengurasi iritasi dan
gesekkan luka dan kulit disekitar luka, membantu mengeringkan luka
dlll, namun memiliki kelemahan berupa tidak mengimmobilisai
bagian tubuh jika hal tersebut diperlukan untuk penyembuhan luka
tidak membantu merapatkan tepi luka, memungkinkan masuknya
mikroorganisme yang berbahaya terhadap terbukanya luka.

(Isworo, A, et al. 2020.)

B. Tujuan

1. Membuat luka dan jaringan sekitar luka tetap bersih

2. Membersihkan jaringan nekrotik

3. Membuang dan mengurangi jumlah bakteri

4. Membuang eksudat

5. Melemabkan luka

C. Indikasi

1. Luka insisi

2. Luka eksisi

3. Luka bakar

4. Luka laserasi

5. Luka injuri
6. Luka dekubitus

7. Luka diabetes

8. Leg ulcer

D. Kontra Indikasi

1. Luka insisi baru (tunggu 2-3 hari dari insisi)

E. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan

1. Perhatikan jenis luka dan kedalaman luka

2. Perhatikan kebutuhan perawatan luka

3. Perhatikan alat dan bahan yang digunakan dalam perawatan luka

4. Perhatikan balutan. Macam-macam balutan diantaranya yaitu:


Balutan basah kering, balutan kering steril, balutan transparan dan
balutan penekan,.

F. Prosedur Tindakan

1. Tahap Pra Interaksi

a. Baca rekam medik pasien

b. Pastikan order dokter

c. Persiapkan alat ( Sarung tangan bersih/pinset bersih, sarung tangan


steril, pengalas, normal Saline/NaCl 0,9%, set Balutan: Pinset
anatomis, pinset cirurgis, gubting, kom steril, kasa steril, Syrink 35 cc
+ jarum 19 gauge, bengkok, plester, gunting Nekrotomi

d. Cuci tangan

2. Tahap Orientasi
a. Memberi salam dan menyapa pasien

b. Pastikan benar pasien

c. Memperkenalkan diri

d. Menjelasakan prosedur yang akan dikerjakan

e. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien

f. Memberikan kesempatan pasien untuk bertanya

g. Menjaga privasi pasien

3. Tahap Kerja

a. Mengatur posisi pasien agar nyaman dan luka terlihat jelas

b. Memberikan pengalas atau perlak

c. Buka dan siapkan peralatan

d. Menuang NaCl pada kom steril

e. Menempatkan bengkok dekat dengan luka

f. Pakai sarung tangan bersih, buka balutan luka

g. Kaji luka, amati adanya perubahan warna, bau, tekstur, adanya


eksudat dll.

h. Ganti sarung tangan steril

i. Bersihkan luka dengan NaCl, bersihkan juga jaringan nekrotik jika


ada, keluarkan pus dengan cara ditekan jika ada

j. Keringkan luka dengan kassa steril

k. Tutup luka dengan jenis balutan yang sesuai

4. Tahap Terminasi
a. Menempatkan pasien ke posisi semula atau posisi yang nyaman

b. Merapikan alat yang telah digunakan

c. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan, observasi perasaan pasien

d. Berpamitan

e. Cuci tangan

5. Dokumentasi

Referensi:

Aminuddin, M, et al. 2020. Modul Perawatan Luka. Samarinda : CV


Gunawana Lestari

Isworo, A, et al. 2020. Buku Panduan Skills Laboratorium Keperawatan


Medikal Bedah III. Tim Keperawatan Dasar: Universitas Jenderal
Soedirman

Anda mungkin juga menyukai