Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN GERONTIK

PERTEMUAN IV,V,VI (22, 24, 25 OKTOBER 2022)

A. Latar Belakang
Pada pertemuan pertama tanggal 19 Oktober 2022, perawat membuat
kontrak waktu dengan klien untuk melakukan pengkajian dan intervensi
selama sekitar 15 hari kedepan. Perawat telah melakukan wawancara sebagian
terkait identitas, data demografi, pengkajian genogram, riwayat rekreasi serta
keluhan yang dirasakan sekarang. Selain itu, perawat melakukan pengakajian
status gizi menggunakan MNA, KATZ Index, dan Lawton IADL Scale. Pada
pertemuan tersebut Ny. F mengatakan dirinya mengalami Hipertensi sejak 8
tahun yang lalu. Ny. F mengatakan tekanan darahnya pernah mencapai 200
mmHg. Saat dilakukan pemeriksaan oleh perawat didapatkan tekanan darah
Ny. F adalah 172/100 mmHg. Ny. F juga mengeluh kesulitan BAB sejak 1
ahun terakhir, Ny. F hanya BAB 1 sampai 2 kali dalam sebulan. Adapun pada
pengkajian KATZ Index didapatan skor 6, dengan interpretasi mandiri, dan
pengkajian Lawton IADL didapatkan skor 4, dengan interpretasi
ketergantungan level rendah.
Pada pertemuan kedua tanggal 20 Oktober 2022, perawat melanjutkan
pengkajian mengenai psikososial, spiritual dan perilaku lansia terhadap
kesehatan. Ny. F mengatakan sering melakukan interaksi dengan tetangganya
dengan duduk di warung anaknya. Ny. F juga mengatakan rutin mengikuti
pengajian yang dilakukan di Meunasah Gampoeng Peuniti Dusunm
Malahayati setiap hari Selasa, Kamis dan Jumat. Pada pertemuan tersebut
perawat juga melakukan pengkajian mengenai Short Physical Perfomance
Battery (SPPB), dimana klien diperiksa keseimbangan, kecepatan berjalan,
dan tes berdiri dari kursi. Dari hasil pemeriksaan tersebut didapatkan nilai
total 7 pt. Saat pemeriksaan tersebut, terlihat klien sangat antusias mengikuti
arahan perawat dan saat pemeriksaan selesai dilakukan, klien mengungkapkan
bahwa klien senang karena klien mampu walaupun tidak bisa terlalu lama
melakukannya.
Pada pertemuan ketiga tanggal 21 Oktober 2022, perawat melanjutkan
kembali pengkajian mengenai SPMSQ, Pengkajian Inventaris Depresi Beck
(IDB) dan risiko jatuh. Dari hasil pengkajian SPMSQ tersebut didapatkan nilai
total salah 1 dengan interpretasi hasil fungsi intelektual utuh, pada pengkajian
IDB didapatkan interprestasi hasil mengalami depresi ringan dengan total skor
5. Pada pengkajian risiko jatuh, Ny. F mengatakan pernah jatuh di tangga
rumahnya yang mengakibatkan tangan dan kaki Ny. F patah. Selain itu,
perawat juga mengukur TTV dan pengkajian head to toe, dimana dari hasil
pemeriksaan tersebut didapatkan tekanan darah Ny. F berada pada rentang
tinggi yaitu 172/100 mmHg. Untuk interpretasi hasil TTV dan pemeriksaan
head to toe lainnya tidak didapatkan masalah yang berarti.
Pada pertemuan selanjutnya, perawat merencanakan melakukan
implementasi untuk diagnosa pertama yaitu konstipasi berhubungan dengan
ketidakcukupan asupan serat dan kebiasaan menahan dorongan defekasi.
Konstipasi merupakan kondisi penurunan frekuensi defekasi pada seseorang
yang disertai dengan pengeluaran feses yang sulit, tidak tuntas, keras, dan
kering (Herdman & Kamitsuru, 2018). Frekuensi normal defekasi pada lansia
yaitu setiap tiga hari hingga seminggu sekali atau dua kali, sedangkan pada
lansia dengan konstipasi, defekasi terjadi lebih lama dari waktu tersebut
(Miller, 2012). Pendidikan kesehatan merupakan intervensi awal yang dapat
diberikan kepada lansia dan keluarga untuk mengetahui, mencegah dan
mengurangi masalah Konstipasi.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka mahasiswa berencana untuk
memberikan intervensi berupa pendidikan kesehatan terkait Konstipasi, diet
tinggi serat dan terapi komplementer berupa abdominal massage dalam upaya
pencegahan konstipasi pada lansia.

B. Rencana Kesehatan
1. Diagnosa Keperawatan
Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat dan
kebiasaan menahan dorongan defekasi
2. Tujuan Umum
Diharapkan dengan adanya 3x45 menit pertemuan dapat terlaksananya
implementasi sesuai diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan.
3. Tujuan Khusus
Setelah berinteraksi dengan klien diharapkan, selama 3 kali kunjungan
klien dapat mengetahui dan mengidentifikasi terkait dengan masalah
kesehatannya. Adapun tujuan khusus dari 3x45 menit pertemuan dengan
klien adalah:
a. Selama 1x45 menit pada pertemuan keempat, diharapkan:
1) Klien mampu menjelaskan tentang pengertian Konstipasi
2) Klien mampu menyebutkan tanda dan gejala Konstipasi
3) Klien mampu menyebutkan penyebab Konstipasi
4) Klien mampu menyebutkan komplikasi Konstipasi
b. Selama 1x45 menit pada pertemuan kelima, diharapkan:
1) Klien mampu menjelaskan pengertian diet tinggi serat dan cairan
2) Klien mampu menjelaskan dan menyebutkan manfaat diet tinggi
serat dan cairan
3) Klien mampu menjelaskan dan menyebutkan takaran saji per hari
diet tinggi serat dan cairan
4) Klien mampu menjelaskan dan menyebutkan makanan yang
dianjurkan dan dihindari untuk mencegah mengatasi Konstipasi
c. Selama 1x45 menit pada pertemuan keenam, diharapkan :
1) Klien mampu menjelaskan pengertian terapi abdominal massage
2) Klien mampu menjelaskan dan menyebutkan manfaat terapi
abdominal massage
3) Klien mampu mendemonstasikan langkah-langkah terapi abdominal
massage
C. Rencana Kegiatan
1. Topik
a. Pertemuan keempat (Sabtu, 22 Oktober 2022) melakukan intervensi
edukasi tentang konsep konstipasi.
b. Pertemuan kelima (Senin, 24 Oktober 2022) melakukan intervensi
konstipasi mengenai diet tinggi serat dan cairan.
c. Pertemuan keenam (Selasa, 25 Oktober 2022) mengajarkan klien
terkait terapi abdominal massage untuk mengatasi konstipasi.
2. Metode
Diskusi, tanya jawab dan demonstrasi
3. Media
a. Pertemuan keempat : Booklet
b. Pertemuan kelima : Booklet
c. Pertemuan keenam : Poster
4. Waktu: 3x45 menit
5. Strategi pelaksanaan
a. Pertemuan IV (Sabtu, 22 Oktober 2022)
No Waktu Kegiatan
1. 09.00-09.10 Fase orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Menyapa klien dengan menyebutkan nama
3. Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi
4. Validasi perasaan
5. Membuat kontrak waktu, tempat dan topik
6. Memeriksan kondisi kesehatan klien dengan
pemeriksaan TTV
2. 09.10-09.50 Fase kerja
1. Menggali pemahaman klien tentang konsep
konstipasi
2. Menjelaskan tentang pengertian Konstipasi
3. Menjelaskan tanda dan gejala Konstipasi
4. Menjelaskan penyebab Konstipasi
5. Menjelaskan komplikasi Konstipasi
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya
7. Memberi reward positif
8. Menjawab pertanyaan dari klien
3. 09.50-10.00 Fase terminasi
1. Membuat kesimpulan hasil pertemuan
2. Evaluasi pengetahuan yang sudah dilakukan
3. Validasi perasaan
4. Membuat kontrak waktu, tempat dan topik
pertemuan selanjutnya
5. Mengucapkan salam

b. Pertemuan V (Senin, 24 Oktober 2022)


No Waktu Kegiatan
1. 10.00-10.10 Fase orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Menyapa klien dengan menyebutkan nama
3. Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi
4. Validasi perasaan
5. Membuat kontrak waktu, tempat dan topik
6. Memeriksan kondisi kesehatan klien dengan
pemeriksaan TTV
2. 10.10-10.50 Fase kerja
1. Menggali pemahaman klien tentang diet tinggi
serat dan cairan
2. Menjelaskan pengertian diet tinggi serat dan
cairan
3. Menjelaskan dan menyebutkan manfaat diet
tinggi serat dan cairan
4. Menjelaskan dan menyebutkan takaran saji per
hari diet tinggi serat dan cairan
5. Menjelaskan dan menyebutkan makanan yang
dianjurkan dan dihindari untuk mengatasi
Konstipasi
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya
7. Memberi reward positif
8. Menjawab pertanyaan dari klien
3. 10.50-11.00 Fase terminasi
1. Membuat kesimpulan hasil pertemuan
2. Evaluasi pengetahuan klien mengenai
pembahasan yang telah diajarkan
3. Validasi perasaan
4. Membuat kontrak waktu, tempat
dan topik pertemuan selanjutnya
5. Mengucapkan salam

c. Pertemuan VI (Selasa, 25 Oktober 2022)


No Waktu Kegiatan
1. 09.30-09.40 Fase orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Menyapa klien dengan menyebutkan nama
3. Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi
4. Validasi perasaan
5. Membuat kontrak waktu, tempat dan topik
6. Memeriksan kondisi kesehatan klien dengan
pemeriksaan TTV
2. 09.40-10.20 Fase kerja
1. Menggali pemahaman klien terkait tindakan
yang harus dilakukan ketika mengalami
konstipasi
2. Menjelaskan pengertian terapi abdominal
massage
3. Menjelaskan dan menyebutkan manfaat terapi
abdominal massage
4. Mendemonstasikan langkah-langkah terapi
abdominal massage
5. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya
6. Meminta klien untuk mendemonstrasikan terapi
abdominal massage
7. Memberi reward positif
8. Menjawab pertanyaan dari klien
3. 10.20-10.30 Fase terminasi
1. Membuat kesimpulan hasil pertemuan
2. Validasi perasan
3. Membuat kontrak waktu, tempat
dan topik pertemuan selanjutnya
4. Mengucapkan salam

6. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktuur
1) Tersedianya alat dokumentasi
2) Adanya kontrak waktu antara mahasiswa dan klien
b. Evaluasi proses
1) Klien mengikuti kegiatan secara penuh selama 3x45 menit
2) Klien kooperatif selama mengikuti kegiatan
c. Evaluasi hasil
1) Klien dapat mengungkapkan masalah kesehatan yang dialami
2) Klien mengetahui factor risiko dan cara pengendalian konstipasi
3) Klien memahami diet tinggi serat dan cairan untuk mencegah dan
mengatasi konstipasi
4) Klien mampu mendemonstrasikan terapi abdominal massage untuk
mengatasi konstipasi
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T. H & Kamitsuru. (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi


dan Klasifikasi 2018-2020. Jakarta: EGC
Miller, C.A (2012). Nursing Care of Older Adult: Theory And Practices.
Philadelphia: JB. Lippincott Company
CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi


Sabtu/ Diagnosa 1: S:
22 Oktober 1. Melakukan “Saya mengira sembelit adalah masalah
2022 pemeriksaan TTV yang biasa bagi lansia”
2. Menggali pemahaman “Sembelit biasanya dirasakan dengan
klien tentang konsep susah BAB dan sakit ketika BAB”
konstipasi “Sembelit terjadi karena kurang makan
3. Menjelaskan tentang sayur, buah dan kurang minum”
pengertian Konstipasi “BAB sebulan 1-2 kali ternyata tidak
4. Menjelaskan tanda dan normal”
gejala Konstipasi
5. Menjelaskan penyebab O:
Konstipasi - Klien tampak tenang dan kooperatif
6. Menjelaskan - TD: 172/95 mmHg
komplikasi Konstipasi - HR: 87 x/menit
7. Memberikan - RR: 20 x/menit
kesempatan klien untuk - Klien mampu menyebutkan
bertanya beberapa tanda dan gejala serta
8. Memberi reward positif penyebab konstipasi
9. Menjawab pertanyaan A:
dari klien Konstipasi berhubungan dengan
ketidakcukupan asupan serat dan
kebiasaan menahan dorongan defekasi
P:
- Evaluasi kembali pengetahuan klien
terkait dengan intervensi yang sudah
diajarkan
- Berikan pendidikan kesehatan
tentang diet tinggi serat dan cairan
CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi


Senin/ Diagnosa 1: S:
24 Oktober 1. Melakukan “Perbanyak makan sayur untuk
2022 pemeriksaan TTV melancarkan BAB”
2. Mengevaluasi kembali “Sayur yang dapat melancarkan BAB
pengetahuan klien adalah kacang Panjang, daun papaya,
terkait dengan brokoli, jagung muda dan mentimun”
intervensi yang sudah “Buah-buahan yang baik untuk
diajarkan mengatasi dan mencegah susah BAB
3. Menggali pemahaman adalah papaya, pisang, mangga, jeruk
klien terkait diet tinggi dan nanas”
serat dan cairan “sebaiknya minum 8 gelas sehari untuk
4. Menjelaskan pengertian melancarkan BAB”
diet tinggi serat dan
cairan O:
5. Menjelaskan dan - Klien tampak tenang dan kooperatif
menyebutkan manfaat - TD: 168/89 mmHg
diet tinggi serat dan - HR: 83 x/menit
cairan - RR: 23 x/menit
6. Menjelaskan dan - Klien mampu menyebutkan
menyebutkan takaran Kembali beberapa jenis makanan
saji per hari diet tinggi untuk diet tinggi serat
serat dan cairan A:
7. Menjelaskan dan Konstipasi berhubungan dengan
menyebutkan makanan ketidakcukupan asupan serat dan
yang dianjurkan dan kebiasaan menahan dorongan defekasi
dihindari untuk
mengatasi Konstipasi P:
8. Memberikan - Evaluasi kembali pengetahuan klien
kesempatan klien untuk terkait dengan intervensi yang sudah
bertanya diajarkan
9. Memberi reward positif - Ajarkan terapi abdominal massage
10. Menjawab pertanyaan dalam upaya mencegah dan
dari klien mengatasi konstipasi
CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi


Selasa/ Diagnosa 1: S:
25 Oktober 1. Melakukan pemeriksaan “Saya belum pernah diajarkan terapi
2022 TTV seperti ini”
2. Mengevaluasi kembali “Manfaat dari terapi ini adalah untuk
pengetahuan klien melancarkan BAB”
terkait dengan intervensi “Saya akan mencoba melakukan terapi
yang sudah diajarkan ini secara teratur dipagi hari”
3. Menjelaskan pengertian
terapi abdominal O:
massage - Klien tampak tenang dan kooperatif
4. Menjelaskan dan - TD: 160/90 mmHg
menyebutkan manfaat - HR: 81 x/menit
terapi abdominal - RR: 20 x/menit
massage - Klien mampu mengulangi cara
5. Mendemonstasikan terapi abdominal massage meskipun
langkah-langkah terapi belum terlalu paten
abdominal massage A:
6. Memberikan Konstipasi berhubungan dengan
kesempatan klien untuk ketidakcukupan asupan serat dan
bertanya kebiasaan menahan dorongan defekasi
7. Meminta klien untuk
mendemonstrasikan P:
terapi abdominal - Evaluasi kembali pengetahuan klien
massage terkait konsep konstipasi
8. Memberi reward positif - Evaluasi Kembali terkait diet tinggi
9. Menjawab pertanyaan serat dan tinggi cairan
dari klien - Evaluasi kembali kemampuan klien
dalam mendemonstrasikan terapi
abdominal massage
- Evaluasi perubahan eliminasi fekal
klien

Anda mungkin juga menyukai