Anda di halaman 1dari 4

A.

Latar Belakang
Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting pada system
sirkulasi. Peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi
homeostasis di dalam tubuh. Tekanan darah selalu diperlukan untuk daya
dorong mengalirnya darah di dalam arteri, arteriola, kapiler dan system
vena,sehingga terbentuklah suatu aliran darahyang menetap (Febby, 2012).
Seseorang akan dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah sistolik ≥
140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada pemeriksaan
yang berulang (PERKI 2015). Hipertensi merupakan faktor resiko beberapa
penyakit, terutama penyakit-penyakit yang berkaitan dengan sistem sirkulasi
dan pembuluh darah (WHO, 2015).
Hipertensi adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja baik muda
maupun tua. Hipertensi merupakan salah satu penyakit paling mematikan di
dunia. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis serius yang
secara signifikan meningkatkan risiko jantung, otak, ginjal, dan penyakit
lainnya. Diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh
dunia menderita hipertensi, sebagian besar (dua pertiga) tinggal di negara
berpenghasilan rendah dan menengah. Diperkirakan 46% orang dewasa
dengan hipertensi tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi tersebut.
Kurang dari setengah orang dewasa (42%) dengan hipertensi didiagnosis dan
diobati. Sekitar 1 dari 5 orang dewasa (21%) dengan hipertensi dapat
mengontrolnya. Hipertensi merupakan penyebab utama kematian dini di
seluruh dunia. Salah satu target global penyakit tidak menular adalah
menurunkan prevalensi hipertensi sebesar 33% antara tahun 2010 dan 2030
(WHO 2022).
World Health Organization (WHO) mengestimasi saat ini prevalensi
hipertensi secara global sebesar 22% dari total jumlah penduduk dunia. Dari
jumlah penderita tersebut, hanya kurang dari seperlima yang melakukan upaya
pengendalian terhadap tekanan darah yang dimiliki. Prevalensi hipertensi
tertinggi sebesar 27% terdapat di wilayah Afrika dan Asia Tenggara berada di
posisi ke-3 dengan prevalensi sebesar 25% terhadap keseluruhan total
penduduk (WHO, 2015). Secara nasional prevalensi hipertensi menunjukan
kecenderungan peningkatan dari tahun 2007 hingga tahun 2018. Prevalensi
hipertensi pada tahun 2007 sebesar 31,7% dan pada tahun 2018 sebesar
34,11%. Sulawesi Utara sendiri berada di posisi sepuluh dengan kasus
kejadian hipertensi sebanyak 33,12% (InfoDatin, 2018). Di Kota Tomohon
sendiri pada tahun 2017, hipertensi masuk ke dalam 10 jumlah kasus penyakit
terbanyak menduduki peringkat pertama dengan jumlah kasus sebanyak
20.052 kasus (BPS Kota Tomohon, 2017; Dinkes Prov, 2019).
Tidak semua penderita hipertensi menyadari penyakit yang
dideritanya. Hal ini yang membuat hipertensi kerap disebut sebagai pembunuh
senyap (silent killer). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi
dibagi dalam dua kelompok besar yaitu faktor yang tidak dapat dikendalikan
dan dapat dikendalikan. Faktor yang tidak dapat dikendalikan termasuk jenis
kelamin, genetik, ras umur di atas 65 tahun dan penyakit penyerta seperti
diabetes atau penyakit ginjal. Faktor yang dapat dikendalikan seperti pola
makan, kebiasaan olahraga, konsumsi garam, kopi, alcohol, stress dan berat
badan berlebih atau obesitas (WHO, 2015).
Pembangunan kesehatan merupakan investasi besar untuk pengembang
an sumber daya manusia di Indonesia. Pembangunan kesehatan merupakan hal
yang diupayakan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginy
a yakni meningkatkan sadar, kesediaan, serta kesanggupan setiap individu aga
r berperilaku hidup yang sehat (Kemenkes RI, 2017). Desa Peuniti Kecamatan
Baiturrahman, Kota Banda Aceh merupakan desa terpilih dari kecamatan untu
k dilaksanakan praktik K3S untuk stase Keperawatan Gerontik. Setelah ditelus
uri desa tersebut memiliki banyak lansia yang berada di 5 (lima) dusun, namu
n mahasiswa hanya merawat 32 lansia. Rata-rata lansia memiliki riwayat
Hipertensi dan perlu penanganan serta edukasi yang lebih terkait penyakit
tersebut. Oleh karena hal itu, dengan melihat data diatas dapat diketahui betap
a pentingnya masyarakat mengetahui terkait masalah hipertensi, ini sejalan de
ngan program pemerintahan Indonesia untuk mengurangi penyakit Hipertensi
terutama pada lansia. Mahasiswa Program Profesi Ners Fakultas Keperawatan
Universitas Syiah Kuala tertarik untuk melakukan penyuluhan kesehatan tenta
ng Hipertensi pada lansia di Desa Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Kota Ban
da Aceh.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. ( 2018). Hipertensi Membunuh Diam-Diam


Ketahui Tekanan Darah Anda.
http://www.depkes.go.id/article/view/18051600004/hipertensi-
membunuhdiam diam-ketahui-tekanan-darah-anda.html

Dinas Kesehatan Provinsi KalimantanTimur. (2015). Profil Kesehatan Kota


Samarinda 2015. Samarinda : Dinas Kesehatan
Febby, H, D., Prayitno & Nanang. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Tekanan Darah di Puskesmas Telaga Murni Cikarang Barat.
Jurnal Ilmu Kesehatan. 5(1). 21-25

Inash. (2015). Abc Hipertensi: Diagnosis dan Tatalaksana Hipertensi. In


Perhimpunan Hipertensi Indonesia
Kementrian Kesehatan RI. (2018). INFODATIN Pusat Data dan Informasi
Hipertensi.http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdati
n/infodatin/infodatin-hipertensi.pdf

PERKI (2015). Pedoman Tatalaksana Hipertensi pada Penyakit Kardiovaskular.


Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.

Riskesdas (2018). Laporan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

WHO (2015). World Health Day 2015 : Measure your blood pressure, reduce
yourrisk.http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2013/worldhealth
_day_20 130403/ en/

Anda mungkin juga menyukai