Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL REVIEW DAN STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR SWBS

(SPIRITUAL WELL BEING SCALE)

disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Palliatif dengan dosen pengampuh
Ns. Muhamad Zulfatul A’la,.S.Kep.,M.Kep

oleh
Kelompok 11 kelas B 2015

Elya Triwiyan Sari NIM 152310101054

Yeffri Dwi Fradika NIM 152310101145

Dwi Puspita Dewi NIM 152310101185

Lidyawati NIM 152310101290

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


2017
PSIK PENGUKURAN TINGKAT KESEJAHTERAAN
SPIRITUAL DENGAN SPIRITUAL WELL BEING SCALE
UNIVERSITAS (SWBS)
JEMBER
NO DOKUMEN : NO REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH :


PROSEDUR :
TETAP Ketua PSIK
Universitas Jember

1. PENGERTIAN SWBS adalah skala yang digunakan


untuk mengukur indikator umum tentang
kesejahteraan dan penilaian terhadap
kesehatan spiritual individu yang
berfokus pada hubungan seseorang
dengan Tuhan (religious well-being,
RWB) dan arti tujuan hidup (existential
well-being, EWB)
2. TUJUAN 1. Menilai persepsi subjektif individu
dari arti tujuan hidup dan kepuasaan
hidup mereka yang berkaitan dengan
spiritual
2. Menilai kesejahteraan pasien yang
telah menjalani operasi, menderita
penyakit terminal, atau dalam proses
rehabilitasi
3. Mengevaluasi kesejahteraan pasien
klinis dan klien konseling, baik dalam
pengaturan individu maupun
kelompok
4. PERSIAPAN KLIEN 1. Pastikan identitas dan kondisi pasien
2. Berikan salam, perkenalkan diri anda,
dan meminta pasien untuk
menyebutkan nama panggilan
kesukaanya.
3. Jelaskan tentang prosedur dan tujuan
tindakan yang akan dilakukan .
4. Berikan kontrak waktu kepada klien
untuk prosedur yang akan dilakukan.
5. Berikan kesempatan pada klien untuk
menanyakan prosedur/mengklarifikasi
dan pemeriksa harus menjawab
pertanyaan dari klien sesuai dengan
prosedur.
6. Jelaskan kepada keluarga mengenai
tindakan yanga akan dilakukan.
7. Atur tempat dan posisi klien
8. Jaga privasi klien dan keluarga
5. PERSIAPAN ALAT 1. Siapkan lembar informed concent
2. Siapkan lembar Spiritual Well-Being
Scale
3. Siapkan alat tulis (bolpoin dan kertas)
6. CARA BEKERJA

Pra Interaksi
1. Mengeksplorasi perasaan dan mengidentifikasi harapan klien.
2. Mengumpulkan data pasien
3. Mengecek kembali status pasien
4. Merencanakan perteuan dengan klien
Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam terapeutik, panggil klien dengan nama kesukaannya, dan
mengidentifikasi kecocokoan klien dengan melihat gelang dan No RM.
2. Membina hubungan saling percaya, menunjukkan penerimaan dan komunikasi
terbuka.
3. Melakukan kontrak waktu, tempat, dan tindakan yang dilakukan
4. Tanyakan keluhan klien
5. Jelaskan prosedur, tujuaan tindakan, dan lamnya kegiatan yang akan dilakukan
pada klien.
6. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya sebelum kegaiatn dimulai
7. Menjaga privasi klien.

Tahap Kerja
1. Menjelaskan prosedur pengisian form SWBS
2. Meminta klien untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang klien
rasakan
3. Menjelaskan bahwa klien dapat menyampaikan klarifikasi atau pengulangan
kembali pertanyaan yang belum diterima secara jelas pada saat pengkajian
4. Melakukan pengkajian menggunakan form spiritual well being scale:
1) Saya tidak mendapat kepuasan sepenuhnya saat saya berdoa kepada Tuhan
2) Saya tidak tahu siapa diri saya, berasal dari mana, atau kemana tujuan saya
3) Saya percaya bahwa Tuhan menyayangi dan peduli dengan saya
4) Saya merasa kehidupan ini adalah suatu pengalaman yang berharga
5) Saya percaya bahwa Tuhan tidak peduli dan masa bodoh dengan kehidupan
saya sehari-hari
6) Saya merasa masa depan saya tidak jelas
7) Saya memiliki hubungan yang penuh arti dengan Tuhan
8) Saya merasa sangat bahagia dan puas dengan hidup saya
9) Saya merasa tidak mendapat kekuatan dan dukungan dari Tuhan
10) Saya merasakan kebahagiaan dalam tujuan hidup saya
11) Saya yakin bahwa Tuhan selalu perhatian dengan masalah yang saya hadapi
12) Saya sungguh tidak menikmati hidup ini
13) Saya secara pribadi tidak memiliki kepuasan dalam berhubungan dengan
Tuhan
14) Saya merasa mempunyai masa depan yang baik
15) Hubungan saya dengan Tuhan membantu saya untuk tidak merasa kesepian
16) Saya merasakan kehidupan ini penuh dengan konflik dan ketidakbahagiaan
17) Saya merasa sangat bahagia ketika berkomunikasi dengan Tuhan
18) Hidup ini terasa tidak mempunyai banyak arti
19) Hubungan saya dengan Tuhan menambah perasaan bahagia dalam hidup
saya
20) Saya percaya ada tujuan yang nyata dalam hidup saya
5. Menginformasikan kepada klien saat pengkajian telah selesai dilaksanakan

Tahap Terminasi
1. Berikan reinforcement positive kepada klien
2. Mengkaji proses dan hasil kuisioner yang telah ditanyakan
3. Mengevaluasi tingkat kesejahteraan spiritual
4. Menganalisis sesi yang dilakukan untuk melihat keefektifan pengkajian spiritual
well being scale
5. Ucapkan salam dan akhiri pertemuan dengan klien
7. HASIL

1. SWBS terdiri dari 2 subskala yaitu Religion Well-Being (RWB) dan


Exstensional Well-being (EWB)
2. Subskala RWB terdapat 10 item pernyataan yaitu nomor 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15,
17, dan 19
3. Subskala EWB terdapat 10 item pernyataan yaitu nomor 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14,
16, 18, dan 20
4. Pernyataan unfavourabel (kurang baik) terdapat pada item pernyataan nomor 1,
2, 5, 6, 9, 12, 13, 16 dan 18
5. Item pernyataan favourable terdapat pada item pernyataan nomor 3, 4, 7, 8, 10,
11, 14, 15, 17, 19, 20
6. Penilaian untuk tiap item pernyataan adalah 1-6
7. Penilaian untuk pernyataan favourable adalah: sangat tidak setuju (STS) dinilai
1, Cukup tidak setuju (CTS) dinilai 2, tidak setuju (TS) dinilai 3, setuju (S)
dinilai 4, cukup setuju (CS) dinilai 5, dan sangat setuju (SS) dinilai 6
8. Sedangkan penilaian untuk unfavourable adalah sebaliknya
9. Total skor SWBS adalah sebagai berikut
Rendah : 20 – 60
Sedang : 60 - 80
Tinggi : 80- 120
10. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi tingkat kesejahteraan
spiritual responden.
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Dalam melakukan pengukuran kesejahteraan spiritual dengan skala SWBS (The


Spiritual Well-Being Scale) yang perlu diperhatikan :
1. Selalu menjaga privasi klien
2. Gunakan kuisioner dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami
9 Referensi :
Bai, M. dan Lazenby, M. 2014. A Systematic Review of Associations between
Spiritual Well-Being and Quality of Life at the Scale and Factor Levels in
Studies among Patients with Cancer. Journal Of Palliative Medicine. 17: 20.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25303461 [diakses pada tanggal 18 Oktober
2017]
Imam, S. S., Karim, N. H. A., Jusoh, N. R., dan Mamad, N. E. 2009. Malay Version
Of Spiritual Well-Being Scale: Is Malay Spiritual Well-Being Scale a
Psychometrically Sound Instrument? The Journal of Behavioral Science. 4: 59-
69.
https://www.researchgate.net/publication/268422510_MALAY_VERSION_OF_SPIRI
TUAL_WELL-BEING_SCALE_Is_Malay_Spiritual_Well-
being_Scale_a_Psychometrically_Sound_Instrument [diakses pada tanggal 25
Oktober 2017]
Khanna, S. dan Greyson, B. 2014. Near-Death Experiences and Spiritual Well-Being. J
Relig Health. 53:1605–1615. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23625172
[diakses pada tanggal 25 Oktober 2017]
Khoramirad, A., Mousavi, M., Dadkhahtehrani, T., dan Pourmarzi D. 2015.
Relationship Between Sleep Quality and Spiritual Well-Being/Religious
Activities in Muslim Women with Breast Cancer. J Relig Health. 54:2276–
2285. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25487182 [diakses pada tanggal 25
Oktober 2017]
Knish, S. J. dan Rabow, M. W. 2015. Spiritual Well-Being Among Outpatients With
Cancer Receiving Concurrent Oncologic and Palliative Care. Support Care
Cancer. 23: 919-923. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25231797 [diakses pada
tanggal 25 Oktober 2017]
Tang, W. dan Kao, C. 2017. Psychometric testing of the Spiritual Well-Being Scale–
Mandarin version in Taiwanese cancer patients. Palliative and Supportive Care.
15: 336–347. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27809949 [diakses pada
tanggal 18 Oktober 2017]

1 Pengesahan Pembimbingan
0

Ns. Muhamad Zulfatul A’la,.S.Kep.,M.Kep


NIP 198805102015041002

Spritual Well-Being Scale Instrument

Berikanlah tanda  sesuai kondisi anda yang sedang anda rasakan saat ini:
Item pernyataan SS CST S TS CTS STS
Sangat Cukup Setuju Tidak Cukup Sangat
Setuju Setuju Setuju Tidak Tidak
Setuju Setuju
21) Saya tidak mendapat kepuasan
sepenuhnya saat saya berdoa
kepada Tuhan
22) Saya tidak tahu siapa diri saya,
berasal dari mana, atau kemana
tujuan saya
23) Saya percaya bahwa Tuhan
menyayangi dan peduli dengan saya
24) Saya merasa kehidupan ini adalah
suatu pengalaman yang berharga
25) Saya percaya bahwa Tuhan tidak
peduli dan masa bodoh dengan
kehidupan saya sehari-hari
26) Saya merasa masa depan saya tidak
jelas
27) Saya memiliki hubungan yang
penuh arti dengan Tuhan
28) Saya merasa sangat bahagia dan
puas dengan hidup saya
29) Saya merasa tidak mendapat
kekuatan dan dukungan dari Tuhan
30) Saya merasakan kebahagiaan dalam
tujuan hidup saya
31) Saya yakin bahwa Tuhan selalu
perhatian dengan masalah yang
saya hadapi
32) Saya sungguh tidak menikmati
hidup ini
33) Saya secara pribadi tidak memiliki
kepuasan dalam berhubungan
dengan Tuhan
34) Saya merasa mempunyai masa
depan yang baik
35) Hubungan saya dengan Tuhan
membantu saya untuk tidak merasa
kesepian
36) Saya merasakan kehidupan ini
penuh dengan konflik dan
ketidakbahagiaan
37) Saya merasa sangat bahagia ketika
berkomunikasi dengan Tuhan
38) Hidup ini terasa tidak mempunyai
banyak arti
39) Hubungan saya dengan Tuhan
menambah perasaan bahagia dalam
hidup saya
40) Saya percaya ada tujuan yang nyata
dalam hidup saya
Jumlah Skor
Nb:
Skor berkisar dari 1 sampai 6

Anda mungkin juga menyukai