Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

PADA PASIEN DENGAN OMSK POST OPERASI MASTOIDEKTOMI

Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Profesi Ners


Di Stase Anak

Disusun oleh :

FATIMAH
SN171068

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2018
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
PADA PASIEN DENGAN OMSK POST OPERASI MASTOIDEKTOMI

Topik : Perawatan pasien dengan omsk post op mastoidektomi


Sasaran : Pasien dan Keluarga
Tempat: Di Ruang PICU RSUD Dr. Moewardi
Hari/Tanggal : Kamis, 11 Januari 2018
Waktu : Pukul 10.00 WIB – selesai

I. LATAR BELAKANG
Berdasarkan data yang dimiliki Puskesmas Kusuma Sehat , persentase
insidensi pasien dengan anemia tahun 2008 mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya yaitu sebesar 20% (persentase insidensi pasien dengan anemia
tahun 2007 sebanyak 30%, tahun 2008 sebanyak 50%). Setelah dilakukan
survey, ternyata penyebab utamanya adalah kurangnya pengetahuan tentang
anemia.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan Pendidikan kesehatan pada pasien dengan omsk post op
mastoidektomi di ruang PICU RSUD Dr. Moewardi diharapkan dapat
memahami perawatan pasien post operasi dengan baik.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 30 menit, pasien dan keluarga
di ruang PICU RSUD Dr. Moewardi diharapkan dapat :
a. Mengetahui pengertian omsk
b. Mengetahui penyebab omsk
c. Mengetahui tanda dan gejala omsk
d. Mengetahui penatalaksanaan omsk
e. Mengetahui nutrisi pasien post operasi

III. POKOK MATERI


1. Pengertian omsk
2. Tanda dan gejala omsk
3. Penyebab omsk
4. Penatalaksanaan omsk
5. Nutrisi untuk pasien post operasi

IV. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi atau tanya jawab
V. MEDIA
1. Leaflet
VI. SETING TEMPAT
keterangan

: perawat
: pasien

: ibu pasien
: ayah pasien

VII. KEGIATAN PENYULUHAN


KEGIATAN KEGIATAN
NO FASE WAKTU
PENYULUH PESERTA
1. Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam 5 menit
2. Menyampaikan 2. Mendenggarkan
tujuan penyuluhan dan
memperhatikan,
menjawab
pertanyaan
2 Pelaksanaan Menjelaskan tentang : 1. Memperhatika 20 menit
1. Pengertian
. Penyuluhan n
omsk 2. Mendengarka
2. Tanda dan
n dan
gejala omsk
memperhatikan
3. Penyebab omsk
3. Menanyakan
4. Penatalaksanaa
hal-hal yang
n omsk
5. Nutrisi untuk kurang jelas
pasien post operasi
3. Penutup 1. Menyimpulkan 1. Memperhatika 5 menit
materi yang telah n dan menyimak
2. Menjawab
diberikan
2. Melakukan pertanyaan
3. Menjawab
evaluasi hasil
salam
penyuluhan
3. Memberi salam
penutup

VIII. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktural
a. Membuat preplanning sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Membuat kontrak waktu dengan pasien anemia tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan.
c. Menyiapkan media dan perlengkapan pendukung kegiatan.
d. Mempersiapkan setting sesuai dengan preplanning.
e. Target undangan hadir 100%.

2. Evaluasi Proses
a. Presentator menyampaikan materi tentang pencegahan anemia
b. Moderator memimpin jalannya diskusi.
c. Pertemuan berjalan lancar, tepat waktu dan peserta aktif dalam
berdiskusi.
d. Undangan dan kader kesehatan menanggapi positif
pelaksanaan kegiatan.

3. Evaluasi hasil
Peserta yang mengikuti pendidikan kesehatan dapat memahami tentang
pentingnya mengetahui tentang omsk dan nutrisi bagi pasien post operasi

LAMPIRAN MATERI

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN


PASIEN OMSK
.

A. Definisi
Otitis media adalah infeksi telinga meliputi, infeksi saluran telinga luar
(Otitis Eksternal), saluran telinga tengah (otitis media), mastoid (mastoiditis),
dan telinga bagian dalam (labyrinthitis). Otitis media, suatu inflamasi telinga
tengah berhubungan dengan efusi telinga tengah. (Rahajoe, 2012)
Otitis media supuratif kronik adalah kondisi yang berhubungan dengan
patologi jaringan ireversible dan biasanya disebabkan karena episode berulang
otitis media akut. (Hetharia dan Mulyani, 2011: 69).
Otitis media sufuratif kronis adalah perforasi membrane timpani secara
permanent, dengan atau tanpa pengeluaran pus dan kadang- kadang disertai
oleh perubahan dalam mukosa dan struktur tulang dari telinga tengah. (Ari,
2010: 65).

Klasifikasi OMSK
OMSK dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

a. OMSK tipe benigna (tipe mukosa = tipe aman)


Proses peradangan terbatas pada mukosa saja, dan biasanya tidak mengenai
tulang. Perforasi terletak disentral. Umumnya OMSK tipe benigna jarang
menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Pada OMSK tipe benigna tidak
terdapat kolesteatom.
b. OMSK tipe maligna (tipe tulang = tipe bahaya)
OMSK tipe maligna adalah OMSK yang disertai dengan kolesteoma.
Perforasi terletak pada marginal atau di atik, kadang – kadang terdapat juga
kolesteoma dengan perforasi subtotal. Sebagian komplikasi yang berbahaya
atau total timbul pada atau fatal, timbul pada OMSK tipe maligna.

B. Etiologi

Faktor penyebab penyakit infeksi telinga tengah supuratif menjadi kronis antara
lain :

1. Gangguan fungsi tuba eustachius yang kronis akibat :


a. Infeksi hidung dan tenggorok yang kronis atau berulang.

Patogen tersering yang diisolasi dari telinga pasien dengan OMSK


adalah P. aeruginosa dan S. aureus. Bakteri anaerob juga sering
ditemukan dalam penelitian. Jamur biasanya jarang muncul kecuali bila
terdapat super infeksi pada liang telinga. (Buchman,2003).

b. Obstruksi anatomik tuba eustachius parsial / total


2. Perforasi membran timpani yang menetap
3. Terjadinya metaplasia skuamosa atau perubahan patologik menetap
lainnya pada telinga tengah.
4. Obstruksi menetap terhadap aerasi telinga tengah atau rongga mastoid.
Hal ini dapat disebabkan oleh jaringan parut, penebalan mukosa, polip,
jaringan granulasi (timpano-sklerosis).
5. Terdapat daerah-daerah dengan sekuester atau osteomielitis persisten
di mastoid.
6. Faktor-faktor konstitusi dasar seperti alergi, kelemahan umum, atau
perubahan mekanisme pertahanan tubuh.

C. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis otitis media supuratif kronik menurut Wong et al 2008, h.944
:

a. Perforasi pada marginal atau pada atik


b. Abses atau kiste retroaurikuler (belakang telinga)
c. Polip atau jaringan granulasi di lubang telinga luar yang verasal dari
dalam telinga tengah
d. Terlihat kolesteatom pada telinga tengah (sering terlihat di
epitimpanum)
e. Sekret berbentuk nanah dan berbau khas (aroma kolesteatom)
f. Terlihat bayangan kolesteatom pada foro rontgen mastoid

D. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medis
a. Terapi OMSK
Tidak jarang memerlukan waktu lama serta harus berulang-ulang. Sekret
yang keluar tidak cepat kering atau selalu kambuh lagi. Keadaan ini
antara lain di sebabkan oleh satu atau beberapa keadaan, yaitu :
- Adanya perforasi membran timpani yang permanen sehingga
telinga tengah berhubungan dengan dunia luar.
- Terdapat sumber infeksi di laring, nasofaring, hidung dan sinus
paranasal.
- Sudah terbentuk jaringan patologik yang ireversibel dalam
rongga mastoid.
- Gizi dan higiene yang kurang.
b. Tindakan Pembedahan
- Mastoidektomi sederhana
Operasi dilakukan pada OMSK tipe benigna yang dengan pengobatan
konservatif tidak sembuh. Dengan tindakan operasi ini dilakukan
pembersihan ruang mastoid dari jaringan patologik. Tujuannya ialah
supaya infeksi tenang dan telinga tidak berair lagi pada operasi ini
fungsi pendengaran tidak diperbaiki.
- Mastordektomi radikal
Operasi ini dilakukan pada OMSK maligna dengan infeksi atau
kolesteatom yang sudah meluas. Tujuan operasi ini adalah untuk
membuang semua jaringan patologis dan mencegah komplikasi ke
intrakranial.
- Mastoidektomi radikal dengan modifikasi (operasi bondy)
Operasi ini dilakukan pada OMSK dengan kolesteatom di daerah
atik, tetapi belum merusak kavum timpani. Tujuan operasi ialah
untuk membuang semua jaringan patologik dari rongga mastoid, dan
mempertahankan pendengaran yang masih ada.
- Miringoplasti
Operasi ini merupakan jenis timpanoplasti yang paling ringan,
dikenal juga dengan nama timpanoplasti tipe I, rekonstruksi hanya
dilakukan pada membran timpani. Tujuan operasi ialah untuk
mencegah berulangnya infeksi telinga tengah pada OMSK tipe
benigna dengan perforasi yang menetap.
- Timpanoplasti
Operasi ini dikerjakan pada OMSK tipe benigna dengan kerusakan
yang lebih berat atau OMSK tipe benigna yang tidak bisa
ditenangkan dengan pengobatan medikamentosa. Tujuan operasi
ialah untuk menyembuhkan penyakit serta memperbaiki
pendengaran.

2. Penatalaksanaan keperawatan menurut Muscari 2005, h.221 ialah :


a. Kaji anak terhadap demam dan tingkat nyeri, dan kaji adanya
komplikasi yang mungkin terjadi.
b. Turunkan demam dengan memberikan antipiretik sesuai
indikasi dan lepas pakainan anak yang berlebihan.
c. Redakan nyeri dengan memberikan analgesik sesuai indikasi,
tawarkan makanan lunak pada anak untuk membantu mengurangi
mengunyah makanan, dan berikan kompres panas atau kompres hangat
lokal pada telinga yang sakit.
d. Fasilitas drainase dengan membaringkan anak pada posisi
telinga yang sakit tergantung.
e. Cegah kerusakan kulit dengan menjaga telinga eksternal kering
dan bersih.
f.Berikan penyuluhan pada pasien dan keluarga :
1) Jelaskan dosis, teknik pemberian, dan kemungkinan efek
samping obat.
2) Tekankan pentingnya menyelesaikan seluruh bagian
pengobatan antibiotik
3) Identifikasi tanda-tanda kehilangan pendengaran dan
menekankan pentingnya uji audiologik, jika diperlukan.
4) Diskusikan tindakan-tindakan pencegahan, seperti memberi
anak posisi tegak pada waktu makan, menghembus udara hidung
dengan perlahan, permainan meniup.
5) Tekankan perlunya untuk perawatan tindak lanjut setelah
menyelesaikan terapi antibiotik untuk memeriksa adanya infeksi
persisten.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3.
Jakarta: EGC

Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi 6.
Jakarta: EGC

Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition.
New Jersey: Upper Saddle River

Marlyn E. Doenges, 2002. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC

Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second


Edition. New Jersey: Upper Saddle River

Patrick Davay, 2002, At A Glance Medicine, Jakarta, EMS

Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta:


Prima Medika

Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: EGC

Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7. EGC :


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai