Masa nifas (puerperium) dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu
(42 hari) setelah itu (Siti Saleha,2013).
Masa nifas dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu berikutnya
(JHPEIGO,2002).
Masa nifas tidak kurang dri 10 hari dan tidak lebih dari 8 hari setelah akhir persalinan, dengan
pemantauan sesuai dengan kebutuhan ibu dan bayi (Bannet dan Brown,1999).
1. Immediate puerperium
Yaitu 24 jam pertam setelah melahirkan.
2. Early puerperium
Setelah 24 jam hingga 1 inggu melahirkan.
3. Late pureperium
Yaitu setelah 1 minggu sampai 6 minggu masa nifas.
1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Adapun pengkajian keperawatan pada klien pasca persalinan norma menurut Bobak
(2005), meliputi:
a. Pengkajian data klien
Meninjau ulang catatan prenatal dan intraoperative dan adanya indikasi untuk
persalinan normal. Adapun cara pengumpulan data meliputi observasi, wawancara,
pemerikaan fisik yaitu mulai dari inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.
b. identitas klien
1) identitas klien meliputi : nama, usia, status perkawinan, pekerjaan, agama,
pendidikan, suku, bahasa yang digunakan, sumber biaya, tanggal masuk
rumah sakit, dan jam, tanggal pengkajian alamat rumah.
2) Identitas suami meliputi : nama suami, usia, pekerjaan, alamat, pendidikan,
suku.
c. Riwayat keperawatan
1) Riwayat kesehatan
Data yang perlu dikaji antara lain: keluhan utama saat masuk rumah sakit,
faktor- faktor ang mungkin mempengaruhi, adapun yang berkaitan dengan
diagnosa yang perlu dikaji adalah peningkatan tekanan darah, eliminasi, mual
muntah, penambahan berat badan, edema, pusing, sakit kepala, diplopia, nyeri
epigastrik.
2) Riwayat kehamilan
Data yang harus dikaji adalah para dan gravida, kehamilan yang direncanakan,
maalah saat hamil, atau ante natal care (ANC) dan imunisasi yang diberikan
saat ibu hamil.
3) Riwayat melahirkan
Data yang harus dikaji meliputi adalah tanggal melahirkan, lamanya
persalinan, posisi uterus, tipe melahirkan, aalgesik, masalah selama
melahirkan jahitan pada perenium dan pendarahan.
4) Data bayi
Data yang harus dikaji meliputi : jenis kelamin, berat badan bayi
Kesulitan dalam melahirkan, abgar score, untuk menyusui dan pemberian susu
formula dan kelainan kongetnital yang tampak pada saat dilakuka pengkajian.
5) Pengkajian masa post partum
Yang dilakukan pengkajian meliputi keadaan umum, tingkat altivitas setelah
melahirkan, gambaran lochea, keadaan perineum, abdomen, payudara,
episiotomy, kebersihan menyusui dan respon orang terhadap bayi.
2. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada maa post partum meliputi :
a. Rambut
Mengkai kekuatan rambut klien karena diet yang baik selama hamil akan
berpengaruh pada kekuatan dan kesehatan rabut.
b. Muka
Mengkaji adanya edema pada muka yang dimanifetasikan dengan kelopak mata
yang bengkak atau lipatan kelopak mata bawah menonjol.
c. Mata
Mengkaji warna konjungtiva bila berwarna merah dan basah berarti normal,
sedangkan bewarna pucat berarti ibu mengalami anemia, dan jika konjungtiva
kering maka ibu mengalami dehidrasi.
d. Payudara
Mengkaian ukuran, pembesaran, bentuk, konsistensi, warna payudara dan
mengkaji kondisi putting, kebersihan putting, inspeksi bentuk perut ibu mengetahi
adanya distensi pada perut, palpasi juga tinggi fundus uterus, konsistensi serta
kontraksi uterus.
e. Lochea
Mangkaji lochea yang meliputi kanker, jumlah, warna, bekuan darah yang keluar
dan baunya.
f. System perkemihan
Mengkaji kandung kemih dengan palpasi dan perkusi untuk menentukan adanya
distensi pada kandung kemih yang dilakukan pada abdomen bagian bawah.
g. Perineum
Pengkajian dilakukan dengan menempatkan posisi ibu dengan senyaman mungkin
dan tetap menjaga privasi dengan isnpeksi adanya tanda- tanda “REEDA”
(Rednes /kemerahan, Echymosis/pendarahan bawah kulit, Edema/bengkak,
discharge /perubahan lochea, Approximation/pertautan jaringan).
h. Ektremitas bawah
Ekstermitas atas dan bawah dapat bergerak bebas, kadang ditemukan edema,
varises pada tungkai kaki, ada atau tidaknya tromboflebitis karena penurunan
aktivitas dan reflex patella baik.
3. PERENCANAAN KEPERAWATAN
4.IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
2 Konstipasi
berhubungan dengan 1. Mengidentifikasi
ketidakcukupan masalah usus dan
asupan cairan penggunaan obat
pencahar
2. Memantau buang air
besar
3. Memonitor tanda dan
gejala
diare,konstipasi/impaksi
4. Menganjurkan
mengkonsumsi makanan
yang mengandung serat
tinggi