Anda di halaman 1dari 22

Dosen : Muti Sahida S.Kep., Ns.

Praktik Keperawatan Medikal Bedah

ASUHAN KEPERAWATAN APPENDISITIS

Disusun oleh :

KELOMPOK 7

Inda wahyuni (21806043)

Muhammad nur hatan (21806051)

Resty enjelia ibrahim (21806060)

Sitri sari rada (21806063)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR

2021
A. KONSEP MEDIS

1. Definisi

Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis dan merupakan penyebab


abdomen akut yang paling sering. Penyakit inim dapat mengenai semua umur baik laki-laki
maupun perempuan, tetapi lebih sering menyerang laki-laki berusia 10-30 tahun (Mansjoer,
2010). Apendisitis adalah penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran kanan bawah
rongga abdomen dan penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat (Smeltzer, 2005).
Apendisitis adalah peradangan apendiks yang mengenai semua lapisan dinding organ tersebut
(Price,2005)

2. Etiologi
1. Hiperplasi jaringan limfoid
2. Fekalit.
3. Tumor apendiks
4. Cacing askaris
5. Entamoeba histolitica
6. Makanan rendah serat
7. Konstipasi

Menurut penelitian, epidemiologi menunjukkan kebiasaan makan makanan rendah


serat akan mengakibatkan konstipasi yang dapat menimbulkan appendiksitis. Hal
tersebut akan meningkatkan tekanan intra sekal, sehingga timbul sumbatan fungsional
appendiks dan meningkatkan pertumbuhan kuman flora pada kolon.

3. Tanda dan gejala


Nyeri terasa pada abdomen kuadran bawah dan biasanya disertai oleh demam ringan,
mual, muntah dan hilangnya nafsu makan. Nyeri tekan lokal pada titik Mc. Burney
bila dilakukan tekanan. Nyeri tekan lepas mungkin akan dijumpai. Derajat nyeri
tekan, spasme otot, dan apakah terdapat konstipasi atau diare tidak tergantung pada
beratnya infeksi dan lokasi appendiks. Bila appendiks melingkar di belakang sekum,
nyeri dan nyeri tekan dapat terasa di daerah lumbal; bila ujungnya ada pada pelvis,
tanda-tanda ini hanya dapat diketahui pada pemeriksaan rektal. Nyeri pada defekasi
menunjukkan bahwa ujung appendiks dekat dengan kandung kemih atau ureter.
Adanya kekakuan pada bagian bawah otot rektum kanan dapat terjadiTanda Rovsing
dapat timbul dengan melakukan palpasi kuadran bawah kiri, yang secara paradoksial
menyebabkan nyeri yang terasa pada kuadran bawah kanan. Apabila appendiks telah
ruptur, nyeri dan dapat lebih menyebar; distensi abdomen terjadi akibat ileus paralitik
dan kondisi klien memburuk.
4. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada penderita apendisitis meliputi


penanggulangan konservatif dan operatif

1. Penanggulangan konservatif terutama di berikan pada penderita yang


tidak mempunyai akses ke pelayanan bedah berupa pemberian antibiotik berguna
untuk mencegah infeksi. Pada penderita apendisitis perforasi, sebelum operasi
dilakukan penggantian cairan dan elektrolit serta pemberian antibiotik sistemik.
2. Operatif. Bila diagnosa sudah tepat dan jelas ditemukan apendisitis
maka tindakan yang dilakukan adalah operasi membuang apendiks, penundaan
dengan pemberian antibiotik dapat mengakibatkan abses dan perforasi, pada
abses apendiks dilakukan drainage.

5. Komplikasi
Komplikasi appendicitis akut adalah keadaan yang terjadi akibatperforasi, seperti
peritonitis generalisata, abses dan pembentukan fistula, dan konsekuensi penyebaran
melalui pembuluh darah, pieloflebitis supuratif (radang dan trombosis vena porta),
abses hepar dan septikemia. Radang dapat menjadi kronis, atau obstruksi pada leher
apendiks yang menyebabkan retensi mucus dan kemudian menimbulkan mukokel. Ini
sering tidak menimbulkan masalah klinis tetapi walaupun jarang, dapatterjadi ruptura
dan sel epitel yang mensekresi mukus dapat menyebar ke kavum peritoneum.
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Identitas klien

Nama : Ny. R

Umur : 33 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Status : Nikah

Agama : Islam

Pekerjaan : IRT

Pendidikan : SMA

Alamat : jl. Pintu kebun

Penanggung jawab

Nama : Tn.A

Pekerjaan : wiraswasta

Umur : 41 tahun

Hub.keluarga : suami

No.MR : 499078

Diagnosa medis : Post Ops Laparatomi Appendisitis


B. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI

1. Keluhan utama : perut sakit bagian kanan bawah


2. Riwayat keluhan utama :

Klien masuk ke IGD pada tanggal 31 Mai 2018 hari Kamis pukul
15:30 Wib,dengan alasan masuk perut sakit pada bagian kanan
bawah sejak 5 hari yang lalu, sebelumnya pasien berobat ke
puskesmas lalu setelah memakan obat dari puskesmas pasien merasa
mual dan muntah. Klien mengatakan pusing dan lemas,pasien juga
mengatakan tidak pernah BAB selama 5 hari setelah itu pasien juga
merasakan perutnya padat dan sakit.

3. Riwayat penyakit :

Saat dilakukan pengkajian pada Tanggal 07 juni 2018 pukul


12.00 wib klien mengatakan nyeri pada bagian kanan bawah
perut pasien karena akibat post appendiks, klien merasakan
pusing, klien juga mengatakan susah bergerak karena insisi
pebedahan, Skala nyeri 5 dengan penilaian PQRST yaitu :

P : nyeri timbul pada saat mau bergerak


Q : nyeri seperti diiris-iris
R : nyeri sekitar abdomen
S : skala nyeri 5
T : nyeri hilang timbul

C. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

Klien mengatakan dahulunya pernah mengalami penyakit magh tetapi hanya


berobat di puskesmas saja, kebiasaan klien suka memakan yang pedas –pedas,
sebelumnya pasen tidak pernah mengalami penyakit yang sama seperti sekarang,
tetapi pasien sebulan ini babnya sangat sulit dan sering kesakitan.
Klien tidak pernah mengalami operasi pada bagian abdomen atau bagian tubuh
lainya.

D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Keluarga klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit


yang sama dengan klien, tetapi dalam pihak keluarga tepatnya
pada ayah pasien mengalami penyakit asma, tetapi keluarga
tidak pernah atau tidak ada mengalami penyakit hipertensi,
Diabetes mellittus, Hepatitits dan Hipertensi.
Genogram

1.

Keterangan :

= laki – laki = pasien

= perempuan = garis keturunan

= garis perkawinan

: Tinggal Serumah

E. KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI –HARI


1. Makan
Sebelum masuk Rumah sakit
 Frekuensi : 3 kali sehari
 Pola makan/komposisi : nasi biasa
 Makanan yang disukai : tidak ada
 Makanan pantangan : tidak ada pantangan

Selama masuk Rumah sakit

 Frekuensi : 3 kali sehari


 Pola makan/komposisi : MS
 Makanan yang disukai : tidak ada

2. Minuman
Sebelum masuk rumah sakit
 Frekuensi : 5-7 gelas sehari
 Minuman kesukaan : tidak ada
 Minuman pantangan : tidak ada

Selama masuk rumah sakit

 Frekuensi : 1 gelas sehari


 Minuman kesukaan : tidak ada
 Minuman pantangan : tidak ada

3. Tidur
Sebelum masuk rumah sakit
 Lama tidur : 8 jam/hari
 Waktu tidur : siang dan malam
 Hal yang mempermudah tidur : keadaan tenang
 Kesulitan tidur : suara berisik

Selama masuk rumah sakit

 Lama tidur : 2-3 jam/hari


 Waktu tidur : malam
 Hal yang mempermudah tidur : keadaan tenang
 Kesulitan tidur : suara berisik,sesak saat tidur

4. Eliminasi BAB
Sebelum masuk rumah sakit
 Frekuensi : 1× dalam 3 hari
 Warna : kecoklatan
 Bau : khas
 Kesulitan : padat

Selama masuk rumah sakit

 Frekuensi : 1× sehari
 Warna : kuning
 Bau : khas
 Kesulitan : lembek

5. Eliminasi BAK
Sebelum masuk rumah sakit
 Frekuensi : 5-6×/hari
 Warna : kuning pucat
 Konsistensi : cair
 Bau : pesing
 Kesulitan : tidak ada kesulitan

Selama masuk rumah sakit

 Frekuensi : 4-5×/hari
 Warna : putih bening
 Konsistensi : cair
 Bau : pesing
 Kesulitan : tidak ada kesulitan

6. Personal hygine
Sebelum masuk rumah sakit
 Mandi : 2×1/hari
 Cuci rambut : 2-1×/hari
 Gosok gigi : 2×sehari
 Potong kuku : 2×1/mimggu

Selama di rumah sakit

 Mandi : hanya dilap


 Cuci rambut : 1× selama dirawat
 Gosok gigi : tidak ada selama dirawat
 Potong kuku : belum pernah potong kuku
F. PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran : composmentis E:4 V:5 M:6


Berat badan sehat : 54kg
Berat badan sakit :54kg
Tinggi badan :155cm

Tanda-tanda vital
TD : 130/90mmHg
Nadi : 120×/menit
Suhu : 36,7˚C
Pernafasan : 22×/menit

1. Kepala
 Rambut
Inspeksi : Klien memiliki rambut berminyak, berbentuk agak ikal,
kusam, terlihat agak kotor, terlihat ada ketombe.

Palpasi : Klien tidak ada teraba benjolan, maupun luka


jahitan.

 Mata
Inspeksi : Mata klien tanpak seperti mata panda,terlihat simetris kiri
dankanan

Palpasi : Mata klien tidak ada nyeri tekan ,konjungtiva anemis, sclera
ikterik, reflek cahaya (+/+)

 Telinga
Inspeksi : telinga klien tampak simetris kiri dan kanan,tidak terlihat
luka lecet,ada sedikit serumen didalam telinga pasien,tidak terlihat
lecet dan pendarahan

Palpasi : tidak ada nyeri tekan , tidak terlihat

 Hidung
Inspeksi : hidung klien terlihat bersih tanpa ada pembengkakan,tidak
ada luka lecet ,terlihat tidak terpasang NGT

Palpasi : hidung klien tidak ada nyeri tekan .

 Mulut dan gigi


Inspeksi : mulut klien terlihat agak kotor , ada terlihat karies , tidak
ada stomatitis .

2. Leher
Inpeksi : simetris kiri dan kanan , tidak ada bekas luka atau jahitan.

Palpasi : tidak ada pembengkakan pada leher pasien,tidak ada teraba kelenjar
getah bening dan vena jugularis.

3. Thoraks
 Paru-paru
Inpeksi : dada klien terlihat simetris kiri dan kanan pergerakan dada
normal , frekuensi nafas 22x/i , tidak ada terlihat bekas luka atau lecet.

Palpasi : tidak ada pembengkakan pada sekitar dada , pergerakan dada


sama ketika klien mengucapkan 7777.

Perkusi : terdengar bunyi sonor , pada kedua lapang paru

Auskultasi : bunyi nafas vesikuler / normal , whezing (-), ronchi (-).

 Jantung
Inspeksi : Ictus kordis tidak terlihat , tidak terdapat sianosis.

Palpasi : Ictus kordis teraba di ICS 4 Iinea Medio Clavicularis sinistra.

Perkusi : terdengar bunyi redup ketika di perkusi

Auskultasi : bunyi jantung klien reguler ( I lup II dup ), tidak ada


murmur ( suara gemuruh,berdesir).

4. Abdomen
Inpeksi : perut terlihat buncit , terlihat strechmark , terlihat luka jahitan , dan
panjang luka 20 cm , kondisi jahitan terlihat bersih

Palpasi : nyeri tekan pada bagian abdomen kanan bawah bekas operasi

Perkusi : ada terdengar suara timpani ketika di perkusi

Auskultasi : didengarkan dengan stetoschop terdengar bising usus klien 9x/i

5. Punggung
Punggung klien terlihat datar ,tidak ada bekas luka lecet atau
luka jahit,tidak ada ciri dekubitus pada klien

6. Ekstremitas
Atas : pada tangan sebelah kiri terlihat terpasang infuse.
Bawah : pada kaki tidak ada gangguan berjalan ,tidak terlihat adanya luka
lecet atau parises , stremart

Kelemahan otot : 5555 5555

5555 5555

7. Genetalia
Pada genetalia tidak terpasang kateter dan tidak ada
melakukan pemeriksaan pada area tersebut

8. Integumen
Pada kulit pasien warnanya sawo matang, tugor kulit bagus
atau lembab,ada luka laparatomi sebesar 20 cm.

G. Riwayat alergi

Klien mengatakan ada riwayat alergi debu pada saat dia sudah
melahirkan anak yang paling terakir.

H. Data psikologis
1. Perilaku verbal
 Cara menjawab : klien tampak nyambung saat dilakukan pengkajian
 Cara memberikan informasi : klien memberikan informasi sangat jelas
dan tidak bertele-tele
2. Emosi
Klien sangat bisa dalam mengontrol emosinya, klien termasuk
orang yang bisa berfikir dengan rasional

3. Persepi penyakit
Klien berfikir penyakit yang dideritanya itu suatu pelajaran bagi
klien supaya tidak mau memakan makanan yang pedas –pedas

4. Konsep diri
Klien memiliki konsep diri yang sangat bagus.
5. Adaptasi
Klien sangat murah bergaul dengan masyarakat contohnya saja
pada klien yang berada satu ruangan dengan klien.

6. Mekanisme pertahanan diri


Klien memiliki pertahan diri kurang bagus Karen dia kurang
mempertahan kan kondisi tubuhnya sendiri agar supaya sehat.

I. Data sosial
1. Pola komunikasi
Klien mengatakan sangat jelas, dengan bahasa Indonesia.

2. Orang yang dapat membuat nyaman


Klien mengatakan dia sangat nyaman apabila berkumpul keluarga
atau ketika pergi jalan-jan sama keluarga.

3. Orang yang paling berharga bagi pasien


Klien mengatakan dia sangat mencintai anak dan suaminya.

4. Hubungan dengan keluarga dan masyarakat


Klien mengatakan suka bergaul dengan masyarakat, klien salah
satu ibuk PKK, dan juga rumah klien berada di lingkungan
perumahan.

J. Data spiritual
1. Keyakinan
Klien mengatakan dia lebih yakin kepada agama islam yaitu
kepada allah.

2. Ketaatan beribadah
Selama dirumah sakit pasien tidak pernah melakukan ibadah
seperti puasa ,sholat ,mengaji.

3. Keyakinan terhadap penyembuhan


Klien mengatakan sangat yankin bahwa sakitnya itu akan
disembuhkan oleh allah.

K. Data penunjang
1. Pemeriksaan darah lengkap
Tanggal pemeriksaan 01-06-2018 (Jum’at)

No Parameter Hasil Nilai normal


HGB 12.2 (g/dl) Pria ( 13-16) wanita (
12-14)
RBC 4.38 (10ˆ6/ul) Pria ( 4.5-5.5) wanita
( 4.0-5.0)
HTC 36.8(%) Pria ( 40.0-48.0)
wanita (37.0-43.0)
WBC 26.82(10ˆ3/ul) (5.0 – 10.0)
PT 10.2 sec ( 9,5-11,7)
APTT 32.5 sec (28-42)
INR 0,94%
HBG 10.3 (g/dl)
RBC 3.62 ( 10ˆ6/ul)
HTC 32.7(%)
WBC 22.80(10ˆ3/ul)
PLT 631+(10ˆ3/ul) (150-400)
PCT 0,57+(%)

2. Kimia klinik

No Parameter Hasil Hasil normal


Kalium 3.01 (3.5-5.5 ) (mEq/l)
Natrium 131.4 (135-147) (mEq/l)
Klorida 97.5 (100-106) (mEq/l)
ANALISA DATA

No DATA ETIOLOGI MASALAH


.
1. DS:
1. Klien mengatakan nyeri Agens cedera Nyeri Akut
pada bagian perut kanan fisik
bawah klien karena insisi (pembedahan)
pembedahan sudah hari ke
enam.
2. Klien mengatakan nyeri
seperti ditusu-tusuk.
3. Klien mengatakan nyeri
saat mau bergerak
4. Klien mengatakan tidak
nyaman saat nyeri terasa.
5. Klien mengatan merasakan
pusing saat nyeri terasa

DO :
1. Klien tanpak meringis
kesakitan ketika bergerak
2. Klien tanpak memengang
abdomen yang sakit disertai
menutup mata rapat-rapat dan
mengigit bibir bawah saat
nyeri.

3. Klien tampak nafas cepat


4. Skala nyeri ( 6)
5. Ttv :
TD: 130/90mmHg
N: 120x/i
S: 36,7˚C
RR:24x/i

2. DS : Pelambatan
1. Klien mengatakan Trauma pada pemulihan pasca
gelisah dengan kondisi area sisi bedah bedah
pembedahan.
2. Klien mengatakan
luka berdarah saat mau
bergerak
DO :
1. Klien tanpak meringis
kesakitan ketika bergerak
2. Klien tanpak malas untuk
mobilisasi
3. Klien tanpak lukanya ada
bekas berdarah terlihat
diperbanya
4. klien sudah hari ke 6
setelah operasi
5. Kekuatan otot klien

5 5
5 5

3. DS : Halangan Gangguan pola


1. Klienmengatakanlingkun lingkungan tidur
gan tidak nyaman ,karena
kodisi cuaca lagi panas .
2. Klien mengatakan belum
mandi sejak 5 hari yang
lalu,hanya dilap oleh
keluarganya
3. Klien mengatakan sudah
7 hari gelisah untuk tidur
dari pertama dirawat sampai
sudah operasi.

DO :
1. Klien tanpak kurang
ceria karena kepanasan
disebabkan oleh kondisi
cuaca
2. klien tanpak matanya
seperti mata panda karena
kurang tidur
DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri akut (00132) berhubungan dengan :
DS :
1. Klien mengatakan nyeri
pada bagian perut kanan
bawah klien karena insisi
pembedahan sudah hari ke
enam
2. Klien mengatakan nyeri
seperti ditusu-tusuk
3. Klien mengatakan nyeri
saat mau bergerak
4. Klien mengatakan tidak
nyaman saat nyeri terasa.
5. Klien mengatan merasakan
pusing saat nyeri terasa

DO :
1. Klien tanpak meringis
kesakitan ketika bergerak
2. Klien tanpak memengang
abdomen yang sakit disertai
menutup mata rapat-rapat dan
mengigit bibir bawah saat
nyeri.

3. Klien tampak nafas cepat


4. Skala nyeri ( 6)
5. Ttv :
TD: 130/90mmHg
N: 120x/i
S: 36,7˚C
RR:24x/i

2. Pelambatan pemulihan pasca bedah (00100) berhubungan dengan :


DS :
1. Klien mengatakan
gelisah dengan kondisi area
pembedahan.
2. Klien mengatakan
luka berdarah saat mau bergerak

DO :
1. Klien tanpak meringis
kesakitan ketika bergerak
2. Klien tanpak malas untuk
mobilisasi
3. Klien tanpak lukanya ada
bekas berdarah terlihat
diperbanya
4. klien sudah hari ke 6
setelah operasi
5. Kekuatan otot klien

5 5
5 5

3. Gangguan pola tidur (00198) berhubungan dengan :


DS :
1. Klienmengatakanlingkun
gan tidak nyaman ,karena
kodisi cuaca lagi panas .
2. Klien mengatakan belum
mandi sejak 5 hari yang
lalu,hanya dilap oleh
keluarganya
3. Klien mengatakan sudah
7 hari gelisah untuk tidur
dari pertama dirawat sampai
sudah operasi
DO :
1. Klien tanpak kurang
ceria karena kepanasan
disebabkan oleh kondisi
cuaca
2. klien tanpak matanya
seperti mata panda karena
kurang tidur

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO NOC NIC
DX
1. Kontrol nyeri : 1605 Manajemen nyeri : akut (1415)
 Menggambarkan nyeri  Lakukan pengkajian nyeri
(1605160)/(3/4) komprehensif
 Menggambarkan faktor  Identifikasi intensitas nyeri
yang berkontribusi pada selama pergerakan
nyeri (1605140)/(2/3)  Hindari penggunaan analgesik
 Melakukan tehnik yang mungkin memiliki efek
relaksasi efektif samping pada orang yang lebih
(160527)/(2/3) tua
 Lakukan intervensi
nonfarmakologi untuk
penyebab nyeri dan apa yang
diinginkan pasien,dengan tepat
 Cegah dan kelola efek samping
pengobatan
2. Pemulihan pembedahan : Pemberian analgesik : 2210
penyembuhan : 2304  Tentukan kapan nyeri
mulai,lokasi ,durasi,karakteristi
 Penyembuhan luka k ,insensitas ,pola ,apa yang
(230419)/(2/3) berkontribusi ,dampak dari
 Nyeri (230433)/(3/4) pasien ,dan keparahan nyeri
 Kecemasan sebelum mengobati pasien
(230445)/(3/4)  menetukan tingkat kenyamanan
pasien saat ini dan tingkat
kenyamanan yang
diinginkan ,menggunakan skala
pengukuran nyeri yang tepat
 cek adanya riwayat alergi obat
 libatkan pasien dalam memilih
analgesik ,rute,dosis dengan
tepat
 tuliskan tingkat nyeri
menggunakan skala nyeri yang
tepat sebelum dan setelah
pemberian analgesik
3. Istirahat : 0003 Manajemen
 pola istirahat ( 000302) / lingkungan :kenyamanan :6482
(3/4)  tentukan tujuan pasien dan
 kualitas istirahat keluarga dalam mengelola
( 000303)/(3/4) lingkungan dan kenyamanan
 energi pulih setelah yang optimal
istirahat (000310)/(2/3)  pertimbangan penempatan
pasien dikamar dengan
beberapa tempat tidur ( teman
sekamar dengan masalah
lingkungan yang sama bila
memungkinkan)
 hindari gangguan yang tidak
perlu dan berikan waktu untuk
istirahat
 ciptakan lingkungan yang
tenang dan mendukung
 sediakan lingkungan yang aman
dan bersih
5.Rencana Keperawatan

Rencana tindakan keperawatan


N Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
O keperawatan kriteria hasil
1 Nyeri Akut Tujuan : 1. kaji tingkat 1. untuk
berhubungan Klien diharapkan dan intensitas menentukkan
dengan adanya sedikit atau nyeri. nyeri yang
spasme otot bahkan tidak 2. Kaji tanda- dialami klien
ditandai dengan : menunjukan tanda Vital. apakah akut atau
DS : nyeri. 3. Bantu pasien kronis.
 Klien KH : berada pada 2. Perubahan nyeri
mengatakan pasien tidak posisi yang berefek pada
Nyeri pada meringis nyaman tanda-tanda
bagian perut kesakitan,wajah 4. . Ajarkan vital.
kanan bawah pasien rileks, teknik napas 3. untuk
 Klien skala nyeri dalam dan menurunkan
mengatakan menurun smapai anjurkan ketegangan atau
nyeri yang dengan tidak keluarga spasme otot dan
dirasakan nyeri untuk untuk
seperti di kompres mendistribusik n
tikam benda panas atau kembali tekanan
tajam. dingin sesuai pada bagian
 Klien anjura tubuh
mengatakan 4. untuk
Nyeri yang mengurangi
dirasakan nyeri
muncul itba-
tiba dan skala
nyeri5
DO :
 Ekspresi
wajah
Meringis.
 Skala Nyeri 5
 TTV :
TD : -
N :
112x/menit.
S : 37,2ºC
RR :
21x/menit
5 Defisien Tujuan : 1. pilih metode 1. untuk
pengetahuan pasien dan pembendahar memaksimalka
berhubungan keluarga pasien aan kata dan n
dengan akan isi yang pembelajaran
kurangnya meningkatkan sesuai 2. untuk
Informasi. pengetahuan dengan memaksimalka
Ditandai dengan: tentang penyakit tingkat n proses
DS : yang pendidikan belajar
 Klien dialami pasien keluarga 3. untuk rujukan
mengatakan dan terapi selama 2. Pilih lebuh lanjut
tidak dalam perawatan lingkungan
mengetahui KH : yang
penyebab dari 1. pasien atau kondusiif
penyakitnya. keluarga untuk
DO : menunjukan pembelajaran
Orang tua pemahaman 3. . Sediakan
klien dan klien tentang pamflet atau
tampak penyakit dan material
Bingung terapinya tambahan
lainnya
.

Anda mungkin juga menyukai