03 Kesimpulan
Apa itu
Appendisitis?
Adalah radang pada usus
buntu,yaitu suatu organ yg
berbentuk memanjang dengan
panjang 6-9cm dengan pangkal
terletak pada bagian pangkal Usus
besar bernama sekum yg terletak
pada bagian perut kanan bawah
(Handaya,2017)
Ependiktomi
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yg sering muncul pada apendisitis
: (Mardalena 2017)
• Nyeri Akut
• Nafsu makan
•Mual • Demam
menurun
• Muntah • Konstipasi
ETIOLOGI
Adanya Obstruksi pada lamen apendikeal
oleh apendikolit, tumor apendiks , fekalit
(debris fekal) atau parasit .Selain itu bisa
disebabkan oleh kebiasaan makanan
rendah serat sehingga terjadi konstipasi
• Laboratorium
• Pemeriksaan Urinalisasi
• CT Scan
• USG Abdomen
Penatalaksanaan Tindakan sebelum Oprasi
• Pasien
melakukan tirah
baring
• Pemberian
Analgesik •Pasien di
puasakan
Tindakan Pasca oprasi
• Observasi TTV
Sehari pasca oprasi Sehari pasca operasi, anjurkan Dua hari pasca oprasi
, posisikan pasien pasien duduk tegak di tempat diberikan makanan
tidur 2x30menit , hari kedua saring dan hari
semi fowler
pasien dapat berdiri tegak berikutnya dapat
diberikan makanan
lunak
PART 03
Enter your title here
BAB BAK
BAB Rumah Rumah sakit BAK Rumah Rumah sakit
Frekuensi/ pola 1x / hari / Tidak teratur Frekuensi / pola Normal Normal
normal
Konsistensi Cair Cair
Konsistensi Lembek Cair
Warna & bau Kuning & tidak Kuning & tidak
Warna & bau Kuning & Kecoklatan & berbau berbau
berbau berbau
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya Tidak ada Tidak ada
Upaya Tidak ada Tidak ada mengatasi
mengatasi
J. Pola tidur - istirahat
2. Head to toe
• Ukuran telinga : simetris kanan/kiri
• Lubang telinga : Bersih
• Ketajaman pendengaran : Normal
6.Thorax
Cor
1. Kepala :Bulat simetris, tidak ada benjolan, kulit
• Inspeksi : Simetris dan tidak ada jejas
kepala bersih, tidak ada iritas
• Palpasi : Tidak ada ictuskordis
2. Mata : • Perkusi : Pekak
• Kelengkapan dan kesimetrisan : Lengkap dan simetris • Auskultasi : S1 lub S2 dub
• Palpebra : Normal Paru – paru
• Konjungtiva dan selera : Tidak anemis dan tidak ikterik • Inspeksi : Tidak ada nyeri tekan
• Pupil : Reflek terhadap cahaya • Palpasi : Getara paru kanan kiri sama keras
• Kornea dan iris : Tidak katarak dan tidak ada Peradangan • Perkusi : Resonan (sonor)
• Visus : Dapat membaca dalam jarak lebih kurang 6 m • Auskultasi : Vesikuler (inspirasi lebih panjang dari pada
3. Hidung : ekspirasi)
• Tulang hidung dan posisi septum nasi : Normal dan 7. Punggung & Tulang Belakang : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
simetris kelainan pada tulang belakang
• Lubang hidung : Bersih, tidak ada polip 8. Abdomen
• Cuping hidung : Pernafasan cuping hidung (-) Inspeksi :Bentuk simetris, tidak ada benjolan
4. Mulut & tenggorokan : Palpasi : Adanya nyeri tekan
• Bibir dan mulut : Simetris dan bagian dalam mulut Perkusi :Timpani
bersih Auskultasi : Suara peristaltik < 4x/ menit
• Pengukuran JPV : Tidak ada pembengkakan pada JPV
8. Genetial 9. Ekstremitas
• Inspeksi : Bersih, tidak ada • Atas : Normal dengan nilai 5
kelainan dari kisaran 0-5
• Palpasi : Adanya nyeri tekan • Bawah : Normal dengan nilai 5
dari kisaran 0-5
10. Sistem neurologi
• Nerfus Olfaktorius/N I: Kemampuan menghidu klien cukup baik
• Kemampuan Optikus/N II: Klien mampu membaca dengan jarak lebih kurang 6 m
• Nervus Okulomotorius/N III, Trochlearis/N IV, Abdusen/N VI: Klien mampu menggerakkan bola mata,
reflek pupil normal
• Nervus Trigeminus/N Vl: Klien mampu membedakan panas dan dingin, tajam dan tumpul, getaran dan
rabaan
• Nervus Fasialis/N VII: Klien mampu membedakan rasa dan mampu menggerakkan otot wajah
• Nervus Akustik/N VIII: Keseimbangan klien saat berjalan dan berdiri terjaga
• Nervus Glosopharingeus/N IX,
• NervusVagus/N X: Klien mampu menelan, mengunyah, membuka mulut, dan positif
• Nervus Aksesorius/N XI: Klien mengangkat bahu dan menahan tekanan pada bahunya
• Nervus Hipoglasus/N XII: Klien tidak mampu melakukan pronasi dan supinasi dengan baik pada
telapak tangannya
11. Kulit dan kuku
• Kulit : Kulit bersih, Lembab dan
turgor < 3 detik
• Kuku :CRT <2 detik
S. Hasil pemeriksaan penunjang T. Terapi
Hasil Lab , urine , Dan USG • Pemberian terapi cairan infus NaCL 0,9%
abdomen DidApatkan apendiksitis 500cc/8 jam dengan tetesan infuss 20
tetes permenit
• Pemberian obat paracetamol 3x500mg
• Pemberian obat omeprazole 1x40 mg
• Pemberian obat analgesik Ranitidin 1
amp melalui IV
• Pemberian obat ondasetron 1 amp
Melalui IV
• Pemberian obat metoclopramide 1 amp
melalui IV
• Pemberian terapi obat ranitidin 2x50mg
• Pemberian obat ceftriaxone ST 1X29 gr
U. Persepsi klien terhadap penyakitnya V. Kesimpulan
Klien mengatakan bahwa dirinya Appendicitis adalah peradangann
pasti bisa sembuh dan dapat pada apendiks vermiformis dan
beraktivitas secara optimal merupakan penyebab nyeri
abdomen akut yang paling sering.
W. Rencana pulang
• Perencanaan Pulang Tujuan pulang :
• Transportasi pulang :
• Dukungan keluarga :
• Antisipasi bantuan biaya setelah pulang :
• Antisipasi masalah keperawatan diri setelah pulang :
• Pengobatan :
• Rawat jalan ke :
• Hal – hal yang perlu diperhatikan di rumah :
• Keterangan lain:
ANALISA DATA
No. Data Penunjang Etiologi Diagnosa Keperawatan
1 DS : pasien mengatakan nyeri luka pada area yang di Prosedur pembedahan Nyeri akut ( D. 0077)
operasi
Menyampaikan ke hipotalamus
Korteks serebri
Nyeri
Kelemahan fisik
2019
THANK YOU !
Enter text here