TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas Diri Pasien
Nama : Ny. Y
Tempat/tgl lahir : 30 Agustus 1939
Umur : 77 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Pisang
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : JL. Bahder Johan Kel.Puhun Tembok
Tanggal masuk RS : 05 Juni 2017
Tanggal Pengkajian : 13 Juni 2017
Sumber informasi : Wawancara dan status
Diagnosa Medis : Diabetes Melitus Tipe II + HT + Post Orif
Keluarga terdekat yang bisa di hubungi (orang tua, suami, istri dll)
Nama : Tn. I
Umur : 55 tahun
Pendidikan : SI
Hubungan dengan klien: Anak
2. Status Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan Utama
PBM pindahan dari ruang bedah masuk ruang Kelas Interne dangan
keluhan perut sakit, nafsu makan menurun, pasien merasa lemas. Pasien
terasa nyeri dibagian post orif dibagian kaki kiri jika digerakkan dan luka
dibagian bokong klien sebelah kiri terasa nyeri.
1
2
X X X X
X X X
Keterangan :
orang tua suaminya, suaminya juga meninggal dan kakak adiknya. Pasien
keluarganya.
4
vesikuler.
b. Sirkulasi
Tidak terdapat udem pada pasien, dari data objektif didapatkan Nadi 75
x/i, mukosa bibir kering, Pengisisan kapiler < dari 2 detik, kunjungtiva an
a. Makan
1. Jenis Makanan biasa Diet makanan
2. Frekuensi 3x/hari sonde
TSSDD1500RG
3x/hari
3. Porsi 1 porsi setiap makan ½ porsi setiap
dan sering nambah makan
6. Eliminasi
Tabel 3.2
b. Saat sakit
banyak bergerak akan terasa nyeri pada kaki sebelah kiri post orif,
9. Proteksi Diri
Ny. Y pernah mengalami cedera yang dapat menimbulkan luka.
Namun, saat ini terdapat luka pada bokongnya, luka tampak basah, disekitar
Tabel 3.4
0
Berpegangan pada
benda – benda sekitar.
(Kursi, lemari, meja).
10. Indera/Sense
Telinga/pendengaran : Baik
Mata/penglihatan : Baik
Hidung/penghidu : Baik
8
Kulit/sentuhan : Baik
11. Neurologi
Dari data yang didapatkan kesadaran pasien compos mentis dengan GCS
12. Endokrin
Ny.Y memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus kurang lebih sudah
13. Seksualitas
Pasien mengatakan sudah monopause, dan pasien mengatakan tidak
14. Nyeri/Ketidaknyamanan
Pasien mengatakan nyeri post orif kaki kiri dan pada luka dibokong
kiri skala nyeri 6, nyeri lebih dirasakan jika merubah posisi dan kalau luka
saat dibersihkan, nyeri terasa tertusuk-tusuk nyeri, dibagian kaki kiri dan
bokong kiri nyeri yang dirasakan tidak bisa ditentukan, ekspresi saat
nyeri pada kaki kiri bekas operasi orif jika digerakkan dan luka
b. Citra tubuh
c. Konsistensi diri
d. Ideal diri
sesuatunya sendiri, tapi sekarang setelah sakit, untuk jalan saja pasien
merasa susah. Pasien menyadari setiap orang pasti bisa sakit termasuk
dirinya. pasien hanya berharap semoga bisa cepat sembuh dan pulang
ditempat tidur.
keluarganya baik dan terbuka. Pasien beragama islam, dan saat masih
10
dikampungnya.
b. Kepala
Inspeksi :
beruban.
Palpasi:
c. Mata
Sklera pasien an ikterik kiri dan kanan, posisi mata simetris kiri dan
anemis kiri dan kanan, palpebra atau kantung mata pasien tidak hitam.
d. Hidung
Inspeksi :
Bentuk hidung normal, tidak ada sekret, pasien terpasang slang NGT di
Palpasi :
e. Mulut
Inspeksi :
11
Mulut pasien kotor, lidah kotor, gigi pasien tidak ada, mukosa bibir
pasien kering.
f. Telinga
Inspeksi :
Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen pada telinga
Palpasi :
g. Leher
Inspeksi :
Palpasi :
h. Thorax/dada
Paru
Inspeksi :
Palpasi :
Auskultasi :
Vesikuler
Jantung
Inspeksi :
Palpasi :
12
Perkusi :
Auskultasi :
i. Abdomen
Inspeksi :
abdomen.
Auskultasi :
j. Ekstremitas atas
k. Ekstremitas bawah
Kaki kiri tampak bekas post orif, kuku terlihat kurang bersih, kulit
l. Genitalia
B. Analisa Data
Tabel 3.8
No. Data Etiologi Masalah
1. DS : Kurang Ketidakstabilan
Pasien mengatakan kepatuhan glukosa dalam darah
mengalami penyakit pada rencana
gula sudah kurang manajemen
lebih 10 tahun. diabetes
Pasien mengatakan
gula darah naik turun.
DO :
diagnosa medis DM
tipe II + Hipertensi
dan Post orif.
Tanggal 12 juni 2017
Glukosa P 155 mg/dl,
glukosa TP 161 mg/dl.
Pasien riwayat DM 10
tahun yang lalu
2. DS : Faktor Kerusakan integritas
Keluarga pasien mekanik : kulit
mengatakan ada luka di tekanan
bokong pasien terlalu lama
Keluarga pasien
mengatakan pasien
memiliki riwayat DM
10 tahun yang lalu.
Keluarga pasien
mengatakan warna kulit
sekitar luka kemerahan.
DO :
Tampak luka dibagian
bokong
Luka pada bokong kiri
pasien, dengan
panjang : 4 cm dengan
luas : 2 cm kriteria luka
basah dan kemerahan
TD : 150 mmHg N:
75x/i S : 36°C P : 20x/i
Tanggal 12 juni 2017
Glukosa P 155 mg/dl,
glukosa TP 161 mg/dl.
3. DS : Agen Cidera Nyeri Akut
Pasien mengatakan Fisik
nyeri pada luka di
bokong
49
Pasien mengatakan
nyeri pada luka bila
dibersihkan
Pasien mengatakan
nyeri dikaki kiri post
operasi
Pasien mengatakan
nyeri pada kaki kiri
post operasi bila
digerakkan
DO :
Pasien tampak meringis
Skala nyeri 6
Pasien tampak lemah
dan kesakitan
TD : 150 mmHg N:
75x/i S : 36 P : 20x/i
Terlihat terdapat luka
dibokong dan bekas
post orif.
4. DS : Nyeri Hambatan mobilitas
Pasien mengatakan fisik
nyeri dikaki kiri bekas
post orif
Pasien mengatakan
susah untuk bergerak
Pasien mengatakan
tidak nyaman karena
terus berbaring
Keluarga pasien
mengatakan segala
aktifitas ADL,s pasien
dibantu oleh keluarga.
DO :
pasien tampak bedrest
Luka bekas post orif
tampak tertutup Ven
Kekuataan otot
ekstremitas bawah
agak lemah
Kekuatan otot
5555 5555
4444 1111
5. DS : Kelemahan Depisit perawatan diri
Keluarga pasien
mengatakan selama
50
C. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakstabilan glukosa dalam darah b.d kurang kepatuhan pada
D. Intervensi Keperawatan
Tabel 3.9
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi Aktivitas
Keperawatan Keperawatan (NIC)
1 Ketidakstabilan Noc Manajement 1. Pantau kadar gula darah, seperti yang di
glukosa dalam 1. Blood glucose, risk for unstable hiperglikemia tunjukkan
darah b.d kurang 2. Diabetes self management 2. Pantau tanda-tanda dan gejala
kepatuhan pada Kriteria Hasil hiperglikemia : polyuria, polydipsia,
rencana 1. Dapat mengotrol gula polifagia, kelesuan.
manajemen 2. Dapat mengotrol stress 3. Pantau tekanan darah dan nadi
diabetes 3. Dapat manajment dan 4. Kelola insulin
mencegah penyakit semakin 5. Dorong asupan cairan sonde
parah 6. Berikan cairan iv sesuai kebutuhan
4. Tingkat pemahaman untuk 7. Fasilitasi kepatuhan terhadap diet
pencegahan komplikasi 8. Kolaborasi dengan tenaga medis lainnya
5. Dapat meningkatkan istirahat
6. Pemahaman manajement
diabetes
7. Status nutrisi adekuat
2. Kerusakan NOC Perawatan Luka 1. Lihat kondisi luka pasien
integritas kulit b.d 1. Integritas jaringan: kulit dan 2. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih
faktor mekanik : membrane mukosa dan kering
tekanan terlalu 2. Penyembuhan luka: primer dan 3. Monitor kulit akan adanya kemerahan
lama. sekunder 4. Bersihkan luka pasien dengan Nacl
0,9% setiap pagi
Kriteria Hasil 5. Ajarkan dan bantu pasien posisi miring
1. Integritas kulit yang baik bisa 6. Pantau diit yang telah diberikan oleh
dipertahankan rumah sakit
2. Perfusi jaringan baik
3. Menunjukkan terjadinya proses
penyembuhan luka
52
3. Nyeri akut b/d NOC Managemen Nyeri 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
agen cedera fisik 1. Pain level/tingkat nyeri komprehensif termasuk lokasi,
2. Pain control/control nyeri karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
3. Comfort level/tingkat dan faktor presipitasi.
kenyamanan 2. Gunakan teknik komunikasi terapeutik
Kriteria Hasil untuk mengetahui pengalaman nyeri
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu pasien
penyebab nyeri, mampu 3. Observasi reaksi nonverbal dari
menggunakan teknik ketidaknyamanan.
nonfarmakologi untuk 4. Berikan rasa nyaman pada pasien
mengurangi nyeri, mencari dengan mengatur lingkungan yang
bantuan) nyaman
2. Melaporkan nyeri berkurang 5. Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi
3. Mampu mengenali nyeri (skala, (teknik nafas dalam)
intensitas, frekuensi dan tanda 6. Anjurkan pasien untuk banyak istirahat.
nyeri) 7. Kolaborasi dengan dokter dalam
4. Menyatakan rasa nyaman pemberian analgetik
setelah nyeri berkurang
diri b.d 1. Self care acticity of daily living ADL,s alat bantu kebersihan diri berpakaian,
kelemahan. ADL.s makan, eliminasi, dan mandi
Kriteria Hasil 2. Pertimbangkan usia pasien
1. Pasien terbebas dari bau badan 3. Pantau integritas kulit pasien
2. Menyatakan kenyamanan 4. Sediakan pakaian dan alat mandi serta
terhadap kemampuan untuk pampers di dekat pasien
melakukan ADL,s 5. Sediakan bantuan sampai klien mampu
3. Masalah depisit perawatan diri secara utuh untuk melakukan self care
mandi, berpakaian, eliminasi,
makan pasien teratasi
E. Implementasi Keperawatan
Tabel 3.10
No Hari & Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan
1. Selasa,13/6/17 Ketidakstabilan 1. Mematau kadar gula darah, seperti S:
pagi glukosa dalam yang di tunjukkan (GD 165 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien naik
darah b.d kurang 2. Memantau tanda-tanda dan gejala turun
kepatuhan pada hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
rencana polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
manajemen 3. Memantau tekanan darah sakit
diabetes (TD 170/90 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 165 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai - Pasien tampak lemah
kebutuhan - TD 170/90 mmHg
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet A :Masalah ketidakstabilan glukosa dalam darah
7. Kolaborasi dengan tenaga medis belum teratasi
lainnya : gizi TSSDD1500 RG P:Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam darah
dilanjutkan
Siang 1. Mematau kadar gula darah, seperti S:
yang di tunjukkan (GD 150 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien naik
54
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Malam 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S :
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki kiri - Pasien mengatakan masih nyeri dikaki kiri
post orif, nyeri seperti tertusuk-tusuk, bekas post operasi ketika digerakkan.
nyeri bertambah jika luka dibersihkan - Pasien mengatakan masih nyeri luka
dan digerakkan, skala nyeri 6 nyeri dibokong ketika dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 6
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
meringis). A : Masalah nyeri belum teratasi
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien P : Intervensi nyeri dilanjutkan
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
4 Rabu ,14/6/17 Hambatan 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :
Pagi mobilitas fisik b.d mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
nyeri. 2. Mendampingin dan membantu pasien bisa terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s - Pasien tampak lemah
65
4. Memberikan alat bantu jika pasien A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
memerlukan teratasi
5. Mengajarkan pasien bagaimana P : Intervensi hambatan mobilitas fisik dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.
pagi glukosa dalam yang di tunjukkan (GD 170 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
darah b.d kurang 2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
kepatuhan pada hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
rencana polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
manajemen 3. Memantau tekanan darah sakit
diabetes (TD 140/80 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 170 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai kebutuhan - Pasien masih tampak lemah
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet - TD 140/80 mmHg
7. Kolaborasi dengan tenaga medis A : Masalah ketidakstabilan glukosa darah
lainnya : gizi TSSDD1500 RG belum teratasi
P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam
darah dilanjutkan
Siang 1. Mematau kadar gula darah, seperti S :
yang di tunjukkan (GD 160 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
3. Memantau tekanan darah sakit
(TD 140/70 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 160 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai kebutuhan - Pasien masih tampak lemah
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet - TD 140/70 mmHg
7. Kolaborasi dengan tenaga medis A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam
lainnya : gizi TSSDD1500 RG darah belum teratasi
P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam
darah dilanjutkan
Malam 1. Mematau kadar gula darah, seperti S :
yang di tunjukkan (GD 165 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
3. Memantau tekanan darah sakit
67
nyeri bertambah jika luka dibersihkan - Pasien mengatakan masih nyeri luka
dan digerakkan, skala nyeri 6 nyeri dibokong ketika dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 6
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
meringis). A : Masalah nyeri belum teratasi
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien P : Intervensi nyeri dilanjutkan
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Malam 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S :
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki kiri - Pasien mengatakan masih nyeri dikaki kiri
post orif, nyeri seperti tertusuk-tusuk, bekas post operasi ketika digerakkan.
nyeri bertambah jika luka dibersihkan - Pasien mengatakan masih nyeri luka
dan digerakkan, skala nyeri 6 nyeri dibokong ketika dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 6
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
meringis). A : Masalah nyeri belum teratasi
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien P : Intervensi nyeri dilanjutkan
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
70
memerlukan teratasi
5. Mengajarkan pasien bagaimana P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
merubah posisi dan berikan bantuan dilanjutkan
jika diperlukan.
3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien masih tampak merah
kemerahan dan basah
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P: Intervensi kerusakan integritas kulit
posisi miring dilanjutkan
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
Malam 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S:
tampak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong masih merah
bersih dan kering O:
3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien masih tampak merah
kemerahan dan basah
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P: Intervensi kerusakan integritas kulit
posisi miring dilanjutkan
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
3 jumat,16/6/17 Nyeri akut b.d 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S:
Pagi agen cidera fisik (nyeri luka dibokong, nyeri dikaki kiri - Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
post orif, nyeri seperti tertusuk-tusuk, dikaki kiri bekas post operasi ketika
nyeri bertambah jika luka dibersihkan digerakkan dan nyeri luka dibokong ketika
dan digerakkan, skala nyeri 5 nyeri dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 5
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
meringis). - Pasien tampak mengunakan teknik relaksasi
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien nafas dalam ketika nyeri datang
dengan mengatur lingkungan yang A : Masalah nyeri akut belum teratasi
nyaman P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
4. Mengajarkan tentang teknik
74
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Siang 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S :
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki kiri - Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
post orif, nyeri seperti tertusuk-tusuk, dikaki kiri bekas post operasi ketika
nyeri bertambah jika luka dibersihkan digerakkan dan nyeri luka dibokong ketika
dan digerakkan, skala nyeri 5 nyeri dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 5
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
meringis). - Pasien tampak mengunakan teknik relaksasi
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien nafas dalam ketika nyeri datang
dengan mengatur lingkungan yang A : Masalah nyeri akut belum teratasi
nyaman P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Malam 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S :
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki kiri - Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
post orif, nyeri seperti tertusuk-tusuk, dikaki kiri bekas post operasi ketika
nyeri bertambah jika luka dibersihkan digerakkan dan nyeri luka dibokong ketika
dan digerakkan, skala nyeri 5 nyeri dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 5
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
75
pagi glukosa dalam yang di tunjukkan (GD 190 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
darah b.d kurang 2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
kepatuhan pada hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
rencana polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
manajemen 3. Memantau tekanan darah sakit
diabetes (TD 140/60 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 190 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai - Pasien masih tampak lemah
kebutuhan - TD 140/60 mmHg
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam darah
7. Kolaborasi dengan tenaga medis belum teratasi
lainnya : gizi TSSDD1500 RG P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam darah
dilanjutkan
Siang 1. Mematau kadar gula darah, seperti S :
yang di tunjukkan (GD 195 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
3. Memantau tekanan darah sakit
(TD 150/90 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 195 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai - Pasien masih tampak lemah
kebutuhan - TD 150/90 mmHg
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam darah
7. Kolaborasi dengan tenaga medis belum teratasi
lainnya : gizi TSSDD1500 RG P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam darah
dilanjutkan
Malam 1. Mematau kadar gula darah, seperti S :
yang di tunjukkan (GD 170 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
3. Memantau tekanan darah sakit
83
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki - Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
kiri post orif, nyeri seperti tertusuk- dikaki kiri bekas post operasi ketika
tusuk, nyeri bertambah jika luka digerakkan dan nyeri luka dibokong ketika
dibersihkan dan digerakkan, skala dibersihkan
nyeri 4 nyeri berkurang jika pasien O :
istirahat) - Skala nyeri 4
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Pasien tampak meringis
ketidaknyamanan (pasien tampak A : Masalah nyeri akut belum teratasi
meringis). P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Malam 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S :
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki - Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
kiri post orif, nyeri seperti tertusuk- dikaki kiri bekas post operasi ketika
tusuk, nyeri bertambah jika luka digerakkan dan nyeri luka dibokong ketika
dibersihkan dan digerakkan, skala dibersihkan
nyeri 4 nyeri berkurang jika pasien O :
istirahat) - Skala nyeri 4
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Pasien tampak meringis
ketidaknyamanan (pasien tampak A : Masalah nyeri akut belum teratasi
meringis). P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
86
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
4 Minggu,18/6/1 Hambatan 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :
7 mobilitas fisik b.d mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
Pagi nyeri. 2. Mendampingin dan membantu pasien terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
5. Mengajarkan pasien bagaimana dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.
Siang 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :
mobilisas - Keluarga pasien mengatakan pasien
2. Mendampingin dan membantu pasien terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
5. Mengajarkan pasien bagaimana dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.
87
posisi miring
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
3 Senin,19/6/17 Nyeri akut b.d 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S:
Pagi agen cidera fisik (nyeri luka dibokong, nyeri dikaki - Pasien mengatakan nyerinya
kiri post orif, nyeri seperti tertusuk- mulai berkurang
tusuk, nyeri bertambah jika luka O:
dibersihkan dan digerakkan, skala - Skala nyeri 3
nyeri 3 nyeri berkurang jika pasien - Pasien tampak meringis
istirahat A : Masalah nyeri akut belum teratasi
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
ketidaknyamanan (pasien tampak
meringis).
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Siang 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S:
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki - Pasien mengatakan nyerinya
kiri post orif, nyeri seperti tertusuk- mulai berkurang
tusuk, nyeri bertambah jika luka O:
dibersihkan dan digerakkan, skala - Skala nyeri 3
nyeri 3 nyeri berkurang jika pasien - Pasien tampak meringis
istirahat) A : Masalah nyeri akut belum teratasi
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
ketidaknyamanan (pasien tampak
meringis).
91
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik dilanjutkan
5. Mengajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.
Siang 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :
mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
2. Mendampingin dan membantu terbaring ditempat tidur
pasien mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
5. Mengajarkan pasien bagaimana dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.
Malam 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :
mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
2. Mendampingin dan membantu terbaring ditempat tidur
pasien mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
5. Mengajarkan pasien bagaimana dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.
93