Anda di halaman 1dari 70

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
1. Identitas Diri Pasien
Nama : Ny. Y
Tempat/tgl lahir : 30 Agustus 1939
Umur : 77 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Pisang
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : JL. Bahder Johan Kel.Puhun Tembok
Tanggal masuk RS : 05 Juni 2017
Tanggal Pengkajian : 13 Juni 2017
Sumber informasi : Wawancara dan status
Diagnosa Medis : Diabetes Melitus Tipe II + HT + Post Orif
Keluarga terdekat yang bisa di hubungi (orang tua, suami, istri dll)
Nama : Tn. I
Umur : 55 tahun
Pendidikan : SI
Hubungan dengan klien: Anak
2. Status Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan Utama
PBM pindahan dari ruang bedah masuk ruang Kelas Interne dangan
keluhan perut sakit, nafsu makan menurun, pasien merasa lemas. Pasien
terasa nyeri dibagian post orif dibagian kaki kiri jika digerakkan dan luka
dibagian bokong klien sebelah kiri terasa nyeri.

1
2

b. Keluhan Saat Pengkajian


Pada saat pengkajian tanggal 13 Juni 2017 keluarga mengatakan nyeri
luka dibagian bokong, luka tampak merah dan basah, pasien post orift ±
3 minggu yang lalu nyeri jika digerakkan. glukosa darah turun naik.
Pasien terpasang NGT pasien belum bisa makan dengan mulutnya dan
terpasang kateter.
c. Faktor Pencetus
Keluarga pasien mengatakan sepengetahuan keluarga, sebelumnya Ny.Y
adalah mempunyai kebiasaan suka makan yang manis-manis, habis
makan langsung tidur dan suka nambah kalau makan dan gaya hidup
yang tidak sehat.
d. Lamanya Keluhan, Daerah Keluhan, Frekuensi Keluhan
Pasien mengeluh nyeri post orif sebelah kaki kiri, dan luka dibagian
bokong sebelah kiri, lamanya keluhan tidak menentu, nyeri terasa
tertusuk-tusuk, pasien tampak meringis, skala nyeri 6.
e. Upaya yang Dilakukan untuk Mengatasinya
Keluarga klien mengatakan sebelum pasien tidak pernah di rawat di
rumah sakit, baru pertama kali di rawat di rumah sakit. Pasien kontrol
berobat ke dokternya dan pasien meminum obat dari dokternya sejak ±
10 tahun.

3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


a. Penyakit yang pernah di alami
Pasien dan keluarga mengatakan dahulunya pasien mempunyai riwayat
penyakit diabetes melitus tipe II dan hipertensi ± 10 tahun yang lalu
untuk mengobatinya pasien hanya kontrol ke dokternya. Pasien tidak
pernah dirawat di rumah sakit dan baru pertama kali dirawat di rumah
sakit.
b. Riwayat Alergi
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada alergi terhadap obat
maupun makanan.
3

c. Riwayat Kesehatan Keluarga


Keluarga pasien mengatakan tidak ada yang mengalami penyakit seperti
pasien, hanya ayah pasien yang mengalami penyakit hipertensi.
d. Kebiasaan Merokok/kopi/obat-obatan/alkohol/lain-lain
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak merokok. Pasien mengatakan
pasien tidak pernah meminum alkohol maupun mengkonsumsi obat-
obatan. Keluarga Pasien mengatakan dahulunya pasien diwaktu pasien
masih muda pasien sering minum kopi.
e. Riwayat Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit yang
sama seperti pasien hanya ayah pasien mempunyai riwayat hipertensi.
Genogram :

X X X X

X X X

Keterangan :

: Perempuan : Tinggal Saturumah

:Laki- Laki : Hubungan Keluarga

: Pasien : Meninggal Dunia

Pasien mengatakan orang tuanya sudah meninggal begitu juga dengan

orang tua suaminya, suaminya juga meninggal dan kakak adiknya. Pasien

mengatakan memiliki delapan anak. Ny.Y tinggal sendirian tidak bersama

keluarganya.
4

4. Oksigenasi dan Sirkulasi


a. Pernafasan
Dari data objektif yang didapatkan pasien tampak tidak sesak nafas,

pernafasan semetris kiri dan kanan, pasien tidak menggunakan oksigen,

pasien tidak menggunakan otot bantu pernafasan, RR 20 x/i, bunyi nafas

vesikuler.

b. Sirkulasi
Tidak terdapat udem pada pasien, dari data objektif didapatkan Nadi 75

x/i, mukosa bibir kering, Pengisisan kapiler < dari 2 detik, kunjungtiva an

anemis, sklera an ikterik, akral klien teraba hangat, suhu 36ºC.

5. Makanan dan Cairan


Tabel 3.1

Saat sehat Saat sakit

a. Makan
1. Jenis Makanan biasa Diet makanan
2. Frekuensi 3x/hari sonde
TSSDD1500RG
3x/hari
3. Porsi 1 porsi setiap makan ½ porsi setiap
dan sering nambah makan

b. Minum 6-9 gelas/ hari 5-7gelas/ hari


1. Banyak Air putih Air putih, Susu,
2. Jenis jus.

BB/TB 50 kg/155 cm 55 kg/155 cm


5

6. Eliminasi
Tabel 3.2

Pemenuhan Sebelum Sakit Saat Sakit


Eliminasi
BAB/BAK

Frekuensi BAB : 1 x sehari BAB : 1 x sehari


BAK : 8 x sehari BAK klien terpasang
kateter urine

Warna BAB : Kuning BAB : Kuning


BAK : Kuning BAK : Kuning

Kesulitan eliminasi Tidak ada masalah Klien terpasang kateter


urine urine

7. Tidur dan Istirahat


Tabel 3.3

Istirahat Saat sehat Saat sakit

Siang 2 jam 3 jam

Malam 8 jam 9 jam

Kesulitan Tidak ada Tidak ada

8. Pola Aktivitas dan Latihan


a. Saat sehat

Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga, aktivitas klien

biasanya dilakukan dirumah dan di luar rumah Kegiatan pasien di waktu

luang adalah duduk-duduk dirumah sambil nonton tv. pasien juga

mengatakan bahwa jarang berolahraga kerena malas.

b. Saat sakit

Pasien mengatakan kegiatan pasien seperti mandi dan BAB dibantu

oleh keluarganya, pasien mengatakan badannya terasa lemah dan jika


6

banyak bergerak akan terasa nyeri pada kaki sebelah kiri post orif,

pasien tampak lemas, pasien tampak terbaring di tempat tidur. Masalah

Keperawatan : depisit perawatan diri.

9. Proteksi Diri
Ny. Y pernah mengalami cedera yang dapat menimbulkan luka.

Namun, saat ini terdapat luka pada bokongnya, luka tampak basah, disekitar

luka tampak kemerahan.

Penandaan lokasi luka

Pasien mengalami luka pada bokong sebelah kirinya, di sekitar luka

tampak kemerahan, dan luka tampak basah. Masalah Keperawatan :

kerusakan integritas kulit.

Skala resiko jatuh morse :

Tabel 3.4

No Pengkajian Skala Nilai Ket

1 Riwayat jatuh : apakah Tidak 0 0


lansia pernah jatuh
dalam 3 bulan terakhir. Ya 25

2 Diagnosa sekunder : Tidak 0 15


Apakah Lansia
memiliki lebih dari Ya 15
satu penyakit.
3 Alat Bantu jalan : 15 0
 Bedrest / dibantu
perawat
 Kruk / tongkat / 0
walker.
7

0
 Berpegangan pada
benda – benda sekitar.
(Kursi, lemari, meja).

4 Teraphy intravena : Tidak 0 20


Apakah saat ini lansia
terpasang infus. Ya 20

5 Gaya Berjalan / cara 0 10


Berpindah:
 Normal / Besrest /
immobile (tidak dapat
bergerak sendiri)
 Lemah tidak 10
bertenaga.
20
 Gangguan atau tidak
normal (pincang atau
diseret).
6 Status mental: 15 0
 Lansia menyadari
kondisi dirinya.
 Lansia mengalami 0
keterbatasan daya
ingat.
Total nilai 45

Tingkatan Nilai MPS Tindakan


Resiko
Tidak 0 – 24 Perawatan Dasar
Beresiko
Resiko 25 – 50 Pelaksanaan Intervensi
Rendah Pencegahan Jatuh Standar.
Resiko ≥51 Pelaksanaan Intervensi
Tinggi Pencegahan Jatuh resiko
tinggi

10. Indera/Sense
Telinga/pendengaran : Baik

Mata/penglihatan : Baik

Hidung/penghidu : Baik
8

Lidah/pengecapan : Kurang Baik

Kulit/sentuhan : Baik

Gangguan wicara : Tidak

11. Neurologi
Dari data yang didapatkan kesadaran pasien compos mentis dengan GCS

14 (E4M5V5), status mental pasien baik.

kekuatan otot pasien : 5555 5555


4444 1111

12. Endokrin
Ny.Y memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus kurang lebih sudah

sepuluh tahun, pembengkakan kelenjar tidak ada.

13. Seksualitas
Pasien mengatakan sudah monopause, dan pasien mengatakan tidak

ada melakukan pemeriksaan payudara sendiri, Berdasarkan pengkajian

diatas maka tidak ada masalah keperawatan yang ditemukan.

14. Nyeri/Ketidaknyamanan
Pasien mengatakan nyeri post orif kaki kiri dan pada luka dibokong

kiri skala nyeri 6, nyeri lebih dirasakan jika merubah posisi dan kalau luka

saat dibersihkan, nyeri terasa tertusuk-tusuk nyeri, dibagian kaki kiri dan

bokong kiri nyeri yang dirasakan tidak bisa ditentukan, ekspresi saat

menahan nyeri meringis Masalah keperawatan : nyeri akut.

15. Konsep Diri


a. Sensasi tubuh
9

Pasien mengatakan badannya terasa lemah, pasien juga mengatakan

nyeri pada kaki kiri bekas operasi orif jika digerakkan dan luka

dibokong kiri jika dibersihkan.

b. Citra tubuh

Pasien mengatakan menyukai semua yang ada pada bagian tubuhnya

karena itu merupakan pemberian dari tuhan.

c. Konsistensi diri

Pasien mengatakan yakin dengan dirinya.

d. Ideal diri

Pasien mengatakan ketika sehat dirinya masih bisa melakukan segala

sesuatunya sendiri, tapi sekarang setelah sakit, untuk jalan saja pasien

merasa susah. Pasien menyadari setiap orang pasti bisa sakit termasuk

dirinya. pasien hanya berharap semoga bisa cepat sembuh dan pulang

kerumah. Dilihat dari status emosionalnya pasien tampak tenang dan

pasrah dengan keadaannya.

16. Mode Fungsi Peran


pasien mengatakan untuk saat ini pasien tidak memiliki energi atau

kekuatan untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Dulu pasien masih bisa

mengerjakan aktivitasnya sendiri, sekarang pasien hanya terbaring

ditempat tidur.

17. Model interdependensi


Pasien mengatakan orang yang sangat bermakna dalam hidunya

adalah anak - anaknya dan keluarganya, Selama sakit pasien ditunggui

oleh anak dan keluarganya secara bergantian, komunikasi didalam

keluarganya baik dan terbuka. Pasien beragama islam, dan saat masih
10

sehat pasien sering mengikuti setiap pengajian yang diadakan

dikampungnya.

18. Pemeriksaan Fisik


a. Keadaan umum : Baik

Tingkat kesadaran : Compos Mentis dengan GCS 14 (E4M5V5)

Vital sign : TD 150/90 mmHg,

: N 75x/i, S 36.°C, P 20x/i

b. Kepala

Inspeksi :

Keadaan rambut dan hygien kepala kurang bersih, rambut pasien

beruban.

Palpasi:

Tidak teraba benjolaan, pasien tidak merasakan nyeri

c. Mata

Sklera pasien an ikterik kiri dan kanan, posisi mata simetris kiri dan

kanan, reflek cahaya (+), pupil pasien isokor, konjungtiva pasien an

anemis kiri dan kanan, palpebra atau kantung mata pasien tidak hitam.

d. Hidung

Inspeksi :

Bentuk hidung normal, tidak ada sekret, pasien terpasang slang NGT di

hidung sebelah kiri.

Palpasi :

tidak ada pembengkakan pada hidung.

e. Mulut

Inspeksi :
11

Mulut pasien kotor, lidah kotor, gigi pasien tidak ada, mukosa bibir
pasien kering.
f. Telinga

Inspeksi :

Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen pada telinga

Palpasi :

tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan

g. Leher

Inspeksi :

Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid

Palpasi :

tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid

h. Thorax/dada

Paru

Inspeksi :

pergerakan dada simetris kiri dan kanan, RR 20x/i

Palpasi :

fremitus taktil simetris kiri dan kanan

Auskultasi :

Vesikuler

Jantung

Inspeksi :

Tidak terlihat ictus cordis di RIC V midklavikula sinistra

Palpasi :
12

Teraba ictus cordis di ICS V midklavikula

Perkusi :

batas jantung normal, bunyi jantung dullness

Auskultasi :

Irama jantung normal

i. Abdomen

Inspeksi :

abdomen tampak normal, tidak terdapat bekas syatan di bagian

abdomen.

Auskultasi :

saat dilakukan auskultasi terdapat bising usus 8 x/i

j. Ekstremitas atas

Kulit tampak kering, kulit tampak keriput, tampak terpasang infus RL

pada tangan sebelah kiri.

k. Ekstremitas bawah

Kaki kiri tampak bekas post orif, kuku terlihat kurang bersih, kulit

tampak keriput tidak ada terdapat udem pada kaki.

l. Genitalia

Pasien menolak saat diminta persetujuan melakukan pemeriksaan pada

genitalia, tetapi pasien tampak terpasang kateter pada genitalia dan

pasien mengatakan tidak ada kelainan pada genitalianya.


13

19. Pemeriksaan Penunjang


Tabel 3.5
Tanggal Pemeriksaan Data yang Nilai Interpertasi
ditemukan Normal
08 - HGB 12,0 g/dl 12,0-14,0 Normal
juni 2017 - RBC 4,37 10^6uL 4,0-5,0 Normal
- HCT 33,4 37,0-43,0 Menurun
- WBC 9,87 10^3/uL 5,0-10,0 Normal
- PLT 316 10^3/uL 150-400 Normal
- Natrium 124,4 mEq/I 135-147 Menurun
- Klorida 85,4 mEq/I 100-106 Menurun
- Kalium 2,59 mEq/I 3,5-5,5 Menurun
- Glukosa P 358 mg/dl 74-106 Meningkat
- Glukosa TP 386 mg/dl 74-106 Meningkat
- Urea 25 mg/dl 15-43 Normal

12 - Kalium 2,52 mg/dl 3,5-5,5 Menurun


Juni 2017 - Natrium 126,5 134-147 Menurun
- Khlorida 85,2 100-106 Menurun
- Glukosa P 155 mg/dl 74-106 Meningkat
- Glukosa TP 161 mg/dl 74-106 Meningkat
- Albumin 24 38-84 Menurun
- C.chol 281 mg/dl 201 Meningkat
- C.Hdl 23 mg/dl 30-85 Menurun
- Ldl 129 mg/dl < 130 Normal
18 - Kalium 2,24 mEq/I 3,5-5,5 Menurun
juni - Natrium 132,0 mEq/I 135-147 Menurun
2017 - khlorida 95,3 mEq/I 100-106 Menurun

20 - Gluk TP 116 mg/dl 74-106 Meningkat


juni 2017
14

20. Penatalaksanaan Obat-obatan


Tabel 3.6
No Nama Obat Hari/ Indikasi Kontra
tanggal indikasi
1. Cefepime 12- Mengobati infeksi Diare, mual,
2x1 14/6/2017 bakteri muntah sakit
atau kram
perut.
2. Levemir 1x8 12- Mengotrol gula Hipoglikemia,
19/6/2017 darah tinggi, reaksi pada
mengurangin tempat injeksi
resiko serangan
jantung dan stroke
3. Pct 1x1 12- Meredakan rasa Penurunan
14/6/2017 sakit dan demam jumlah sel
darah, tekanan
darah rendah,
jantung
berdetak
cepat.
4. Novorapid 12- Golongan obat Hipoglikemia
3x10 19/6/2017 insulin yang dapat
menekan tingkat
gula darah
berlebihan dalam
tubuh
5. RL 8 12- Mengembalikan Hipernatremia
jam/kolf 19/6/2017 keseimbangan kelainan
elektrolit pada ginjal,
dehidrasi. kerusakan sel
hati, laktat
asidosis.
15

6. Lasik 1x1 15- Edema, asites Gangguan


16/62017 (pengumpulan ringan pada
cairan) pada hati, saluran cerna,
hipertensi ringan kehabisan Ca,
sampai sedang. K, dan Na.
44
47

21. Data Fokus


Tabel 3.7
Data Subjektif Data Objektif
 Pasien mengatakan mengalami  diagnosa medis DM tipe II +
penyakit gula sudah kurang Hipertensi dan Post orif.
lebih 10 tahun.  Tanggal 12 juni 2017 Glukosa
 Pasien mengatakan gula darah P 155 mg/dl, glukosa TP 161
naik turun. mg/dl.
 Keluarga pasien mengatakan  Tampak luka dibagian bokong
ada luka di bokong pasien  Luka pada bokong kiri pasien,
 Keluarga pasien mengatakan dengan panjang : 4 cm dengan
klien memiliki riwayat DM 10 luas : 2 cm kriteria luka basah
tahun yang lalu. dan kemerahan
 Keluarga pasien mengatakan  TD : 150/90 mmHg N: 75x/i
warna kulit sekitar luka S : 36°C P : 20x/i
kemerahan.  Pasien tampak meringis
 Pasien mengatakan nyeri pada  Skala nyeri 6
luka di bokong  Pasien tampak lemah dan
 Pasien mengatakan nyeri pada kesakitan
luka bila dibersihkan  Terlihat terdapat luka
 Pasien mengatakan nyeri post dibokong dan bekas post orif
operasi dikaki kiri.
 Pasien mengatakan nyeri pada  Pasien tampak bedrest
post operasi bila digerakkan  Post orif di kaki kiri tampak
 Pasien mengatakan nyeri pada tertutup Ven
luka bila dibersihkan  Kekuataan otot ekstremitas
 Pasien mengatakan nyeri post bawah agak lemah
operasi  GCS 14 Compos Mentis
 Pasien mengatakan nyeri pada dengan (E4M5V5)
post operasi bila digerakkan  Kekuatan otot
 Pasien mengatakan nyeri dikaki 5555 5555
kiri bekas post orif 4444 1111
 Pasien mengatakan susah untuk  Pasien sedikit berbau
bergerak  Tampak kuku pasien panjang
 Pasien mengatakan tidak dan ada kotoran
nyaman karena terus berbaring  Tampak rambut pasien tidak
 Keluarga Pasien mengatakan rapi
segala aktifitas ADL,s pasien  Mulut pasien tampak kotor
dibantu oleh keluarga.  Nafas pasien sedikit berbau.
 Keluarga pasien mengatakan
selama sakit jarang mandi
 Keluarga pasien mengatakan
terkadang pasien hanya dilap
saja dengan kain basah
 Pasien mengatakan sulit
mengganti baju
48

B. Analisa Data
Tabel 3.8
No. Data Etiologi Masalah
1. DS : Kurang Ketidakstabilan
 Pasien mengatakan kepatuhan glukosa dalam darah
mengalami penyakit pada rencana
gula sudah kurang manajemen
lebih 10 tahun. diabetes
 Pasien mengatakan
gula darah naik turun.
DO :
 diagnosa medis DM
tipe II + Hipertensi
dan Post orif.
 Tanggal 12 juni 2017
Glukosa P 155 mg/dl,
glukosa TP 161 mg/dl.
 Pasien riwayat DM 10
tahun yang lalu
2. DS : Faktor Kerusakan integritas
 Keluarga pasien mekanik : kulit
mengatakan ada luka di tekanan
bokong pasien terlalu lama
 Keluarga pasien
mengatakan pasien
memiliki riwayat DM
10 tahun yang lalu.
 Keluarga pasien
mengatakan warna kulit
sekitar luka kemerahan.
DO :
 Tampak luka dibagian
bokong
 Luka pada bokong kiri
pasien, dengan
panjang : 4 cm dengan
luas : 2 cm kriteria luka
basah dan kemerahan
 TD : 150 mmHg N:
75x/i S : 36°C P : 20x/i
 Tanggal 12 juni 2017
Glukosa P 155 mg/dl,
glukosa TP 161 mg/dl.
3. DS : Agen Cidera Nyeri Akut
 Pasien mengatakan Fisik
nyeri pada luka di
bokong
49

 Pasien mengatakan
nyeri pada luka bila
dibersihkan
 Pasien mengatakan
nyeri dikaki kiri post
operasi
 Pasien mengatakan
nyeri pada kaki kiri
post operasi bila
digerakkan

DO :
 Pasien tampak meringis
 Skala nyeri 6
 Pasien tampak lemah
dan kesakitan
 TD : 150 mmHg N:
75x/i S : 36 P : 20x/i
 Terlihat terdapat luka
dibokong dan bekas
post orif.
4. DS : Nyeri Hambatan mobilitas
 Pasien mengatakan fisik
nyeri dikaki kiri bekas
post orif
 Pasien mengatakan
susah untuk bergerak
 Pasien mengatakan
tidak nyaman karena
terus berbaring
 Keluarga pasien
mengatakan segala
aktifitas ADL,s pasien
dibantu oleh keluarga.
DO :
 pasien tampak bedrest
 Luka bekas post orif
tampak tertutup Ven
 Kekuataan otot
ekstremitas bawah
agak lemah
 Kekuatan otot
5555 5555
4444 1111
5. DS : Kelemahan Depisit perawatan diri
 Keluarga pasien
mengatakan selama
50

sakit jarang mandi


 Keluarga pasien
mengatakan terkadang
pasien hanya dilap
saja dengan kain basah
 Pasien mengatakan
sulit mengganti baju
DO :
 Pasien sedikit berbau
 Tampak kuku pasien
panjang dan ada
kotoran
 Tampak rambut pasien
tidak rapi
 Mulut pasien tampak
kotor
 Nafas pasien sedikit
berbau.

C. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakstabilan glukosa dalam darah b.d kurang kepatuhan pada

rencana manajemen diabetes

2. Kerusakan integritas kulit b.d faktor mekanik : tekanan terlalu lama.

3. Nyeri akut b.d agen cidera fisik.

4. Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri.

5. Depisit perawatan diri b.d kelemahan.


51

D. Intervensi Keperawatan
Tabel 3.9
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi Aktivitas
Keperawatan Keperawatan (NIC)
1 Ketidakstabilan Noc Manajement 1. Pantau kadar gula darah, seperti yang di
glukosa dalam 1. Blood glucose, risk for unstable hiperglikemia tunjukkan
darah b.d kurang 2. Diabetes self management 2. Pantau tanda-tanda dan gejala
kepatuhan pada Kriteria Hasil hiperglikemia : polyuria, polydipsia,
rencana 1. Dapat mengotrol gula polifagia, kelesuan.
manajemen 2. Dapat mengotrol stress 3. Pantau tekanan darah dan nadi
diabetes 3. Dapat manajment dan 4. Kelola insulin
mencegah penyakit semakin 5. Dorong asupan cairan sonde
parah 6. Berikan cairan iv sesuai kebutuhan
4. Tingkat pemahaman untuk 7. Fasilitasi kepatuhan terhadap diet
pencegahan komplikasi 8. Kolaborasi dengan tenaga medis lainnya
5. Dapat meningkatkan istirahat
6. Pemahaman manajement
diabetes
7. Status nutrisi adekuat
2. Kerusakan NOC Perawatan Luka 1. Lihat kondisi luka pasien
integritas kulit b.d 1. Integritas jaringan: kulit dan 2. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih
faktor mekanik : membrane mukosa dan kering
tekanan terlalu 2. Penyembuhan luka: primer dan 3. Monitor kulit akan adanya kemerahan
lama. sekunder 4. Bersihkan luka pasien dengan Nacl
0,9% setiap pagi
Kriteria Hasil 5. Ajarkan dan bantu pasien posisi miring
1. Integritas kulit yang baik bisa 6. Pantau diit yang telah diberikan oleh
dipertahankan rumah sakit
2. Perfusi jaringan baik
3. Menunjukkan terjadinya proses
penyembuhan luka
52

3. Nyeri akut b/d NOC Managemen Nyeri 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
agen cedera fisik 1. Pain level/tingkat nyeri komprehensif termasuk lokasi,
2. Pain control/control nyeri karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
3. Comfort level/tingkat dan faktor presipitasi.
kenyamanan 2. Gunakan teknik komunikasi terapeutik
Kriteria Hasil untuk mengetahui pengalaman nyeri
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu pasien
penyebab nyeri, mampu 3. Observasi reaksi nonverbal dari
menggunakan teknik ketidaknyamanan.
nonfarmakologi untuk 4. Berikan rasa nyaman pada pasien
mengurangi nyeri, mencari dengan mengatur lingkungan yang
bantuan) nyaman
2. Melaporkan nyeri berkurang 5. Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi
3. Mampu mengenali nyeri (skala, (teknik nafas dalam)
intensitas, frekuensi dan tanda 6. Anjurkan pasien untuk banyak istirahat.
nyeri) 7. Kolaborasi dengan dokter dalam
4. Menyatakan rasa nyaman pemberian analgetik
setelah nyeri berkurang

4 Hambatan NOC Exercise therapy : 1. Monitoring vital sign sebelum dan


mobilitas fisik b.d 1. Joint movement : Active ambulation sesudah latihan
nyeri. 2. Mobility level 2. Kaji kemampuan pasien dalam
3. Self care : ADL,s mobilisasi
4. Transfer performance 3. Damping dan bantu pasien mobilisasi
Kriteria Hasil 4. Bantu pasien penuhi kebutuhan ADL,s
1. Pasien meningkat dalam 5. Berikan alat bantu jika pasien
aktivitas fisik memerlukan
2. Mengerti tujuan dari 6. Ajarkan pasien bagaimana merubah
peningkatan mobilitas posisi dan berikan bantuan jika
3. Memvervalisasikan perasaan diperlukan.
dalam meningkatkan kekuataan
dan kemampuan berpindah
5 Depisit perawatan Noc Self care assistance : 1. Monitor kebutuhan pasien untuk alat-
53

diri b.d 1. Self care acticity of daily living ADL,s alat bantu kebersihan diri berpakaian,
kelemahan. ADL.s makan, eliminasi, dan mandi
Kriteria Hasil 2. Pertimbangkan usia pasien
1. Pasien terbebas dari bau badan 3. Pantau integritas kulit pasien
2. Menyatakan kenyamanan 4. Sediakan pakaian dan alat mandi serta
terhadap kemampuan untuk pampers di dekat pasien
melakukan ADL,s 5. Sediakan bantuan sampai klien mampu
3. Masalah depisit perawatan diri secara utuh untuk melakukan self care
mandi, berpakaian, eliminasi,
makan pasien teratasi

E. Implementasi Keperawatan
Tabel 3.10
No Hari & Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan
1. Selasa,13/6/17 Ketidakstabilan 1. Mematau kadar gula darah, seperti S:
pagi glukosa dalam yang di tunjukkan (GD 165 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien naik
darah b.d kurang 2. Memantau tanda-tanda dan gejala turun
kepatuhan pada hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
rencana polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
manajemen 3. Memantau tekanan darah sakit
diabetes (TD 170/90 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 165 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai - Pasien tampak lemah
kebutuhan - TD 170/90 mmHg
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet A :Masalah ketidakstabilan glukosa dalam darah
7. Kolaborasi dengan tenaga medis belum teratasi
lainnya : gizi TSSDD1500 RG P:Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam darah
dilanjutkan
Siang 1. Mematau kadar gula darah, seperti S:
yang di tunjukkan (GD 150 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien naik
54

2. Memantau tanda-tanda dan gejala turun


hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah sakit
3. Memantau tekanan darah O:
(TD 160/80 mmHg) - GD 150 mg/dl
4. Mendorong asupan cairan sonde - Pasien tampak lemah
5. Memberikan cairan iv sesuai - TD 160/80 mmHg
kebutuhan A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam darah
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet belum teratasi
7. Kolaborasi dengan tenaga medis P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam
lainnya : gizi TSSDD1500 RG darah dilanjutkan
Malam 1. Mematau kadar gula darah, seperti S:
yang di tunjukkan (GD 160 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
2. Memantau tanda-tanda dan gejala naik turun
hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
3. Memantau tekanan darah sakit
(TD 170/70 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 160 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai - Pasien tampak lemah
kebutuhan - TD 170/70 mmHg
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam darah
7. Kolaborasi dengan tenaga medis belum teratasi
lainnya : gizi TSSDD1500 RG P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam
darah dilanjutkan
2 Selasa,13/6/17 Kerusakan 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S :
Pagi integritas kulit tampak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka dibokong
b.d faktor 2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap masih merah
mekanik : bersih dan kering O:
tekanan terlalu 3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien tampak merah dan
lama. kemerahan basah
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah Kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
55

5. Mengajarkan dan bantu pasien P:Intervensi Kerusakan integritas kulit dilanjutkan


posisi miring
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
Siang 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S:
tampak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka dibokong
2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap masih merah
bersih dan kering O:
3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien tampak merah dan
kemerahan basah
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah Kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P : Intervensi Kerusakan integritas kulit
posisi miring dilanjutkan
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
Malam 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S:
tampak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka dibokong
2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap masih merah
bersih dan kering O:
3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien tampak merah dan
kemerahan basah
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah Kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P : Intervensi Kerusakan integritas kulit
posisi miring dilanjutkan
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
56

3 Selasa,13/6/17 Nyeri akut b.d 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S :


Pagi agen cidera fisik (nyeri luka dibokong, nyeri dikaki - Pasien mengatakan nyeri dikaki kiri bekas
kiri post orif, nyeri seperti tertusuk- post operasi ketika digerakkan.
tusuk, nyeri bertambah jika luka - Pasien mengatakan nyeri luka dibokong
dibersihkan dan digerakkan, skala ketika dibersihkan
nyeri 6 nyeri berkurang jika pasien O :
istirahat) - Skala nyeri 6
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Pasien tampak meringis
ketidaknyamanan (pasien tampak A : Masalah nyeri belum teratasi
meringis). P : Intervensi Nyeri dilanjutkan
3. Memberikan rasa nyaman pada
pasien dengan mengatur lingkungan
yang nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian analgetik
57

Siang 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S :


(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki kiri - Pasien mengatakan nyeri dikaki kiri bekas
post orif, nyeri seperti tertusuk-tusuk, post operasi ketika digerakkan.
nyeri bertambah jika luka dibersihkan - Pasien mengatakan nyeri luka dibokong
dan digerakkan, skala nyeri 6 nyeri ketika dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 6
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
meringis). A : Masalah nyeri belum teratasi
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien P : Intervensi Nyeri dilanjutkan
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Malam 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S :
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki kiri - Pasien mengatakan nyeri dikaki kiri bekas
post orif, nyeri seperti tertusuk-tusuk, post operasi ketika digerakkan.
nyeri bertambah jika luka dibersihkan - Pasien mengatakan nyeri luka dibokong
dan digerakkan, skala nyeri 6 nyeri ketika dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 6
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
meringis). A : Masalah nyeri belum teratasi
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien P : Intervensi Nyeri dilanjutkan
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
58

teknik nafas dalam).


5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
4 Selasa,13/6/17 Hambatan 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :
Pagi mobilitas fisik mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
b.d nyeri. 2. Mendampingin dan membantu pasien bisa terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s - Pasien tampak lemah
4. Memberikan alat bantu jika pasien A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
memerlukan teratasi
5. Mengajarkan pasien bagaimana P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
merubah posisi dan berikan bantuan dilanjutkan
jika diperlukan.

Siang 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :


mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
2. Mendampingin dan membantu pasien bisa terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s - Pasien tampak lemah
4. Memberikan alat bantu jika pasien A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
memerlukan teratasi
5. Mengajarkan pasien bagaimana P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
merubah posisi dan berikan bantuan dilanjutkan
jika diperlukan.
59

Malam 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :


mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
2. Mendampingin dan membantu pasien bisa terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s - Pasien tampak lemah
4. Memberikan alat bantu jika pasien A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
memerlukan teratasi
5. Mengajarkan pasien bagaimana P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
merubah posisi dan berikan bantuan dilanjutkan
jika diperlukan.
5 Selasa,13/6/17 Depisit 1. Memonitor kebutuhan pasien untuk S :
Pagi perawatan diri alat-alat bantu kebersihan diri - Keluarga pasien mengatakan pasien di
b.d kelemahan. berpakaian, makan, eliminasi, dan mandikan ditempat tidur
mandi O:
2. Mepertimbangkan usia pasien (77 - Pasien tampak rapi
tahun) A : Masalah depisit perawatan diri teratasi
3. Memantau integritas kulit pasien P : Intervensi depisit perawatan diri dihentikan
4. Menyediakan pakaian dan alat mandi
serta pampers di dekat pasien
5. Menyediakan bantuan sampai pasien
mampu secara utuh untuk melakukan
self care
Siang 1. Memonitor kebutuhan pasien untuk S :
alat-alat bantu kebersihan diri - Keluarga pasien mengatakan pasien di
berpakaian, makan, eliminasi, dan mandikan ditempat tidur
mandi O:
2. Mepertimbangkan usia pasien (77 - Pasien tampak rapi
tahun). A : Masalah depisit perawatan diri teratasi
3. Memantau integritas kulit pasien P : Intervensi depisit perawatan diri dihentikan
4. Menyediakan pakaian dan alat mandi
serta pampers di dekat pasien
5. Menyediakan bantuan sampai pasien
60

mampu secara utuh untuk melakukan


self care
Malam 1. Memonitor kebutuhan pasien untuk S :
alat-alat bantu kebersihan diri - Keluarga pasien mengatakan pasien di
berpakaian, makan, eliminasi, dan mandikan ditempat tidur
mandi O:
2. Mepertimbangkan usia pasien (77 - Pasien tampak rapi
tahun). A : Masalah depisit perawatan diri teratasi
3. Memantau integritas kulit pasien P : Intervensi depisit perawatan diri dihentikan
4. Menyediakan pakaian dan alat mandi
serta pampers di dekat pasien
5. Menyediakan bantuan sampai klien
mampu secara utuh untuk melakukan
self care

No Hari & Diagnosa Implementasi Evaluasi


. Tanggal Keperawatan
1. Rabu ,14/6/17 Ketidakstabilan 1. Mematau kadar gula darah, seperti S:
pagi glukosa dalam yang di tunjukkan (GD 160 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
darah b.d kurang 2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
kepatuhan pada hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
rencana polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
manajemen 3. Memantau tekanan darah (TD sakit
diabetes 160/70 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 160 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai - Pasien masih tampak lemah
kebutuhan - TD 160/70 mmHg
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet A : Masalah Ketidakstabilan glukosa dalam
7. Kolaborasi dengan tenaga medis darah belum teratasi
lainnya : gizi TSSDD1500 RG P : Intervensi Ketidakstabilan glukosa dalam
darah dilanjutkan
Siang 1. Mematau kadar gula darah, seperti S:
yang di tunjukkan (GD 162 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
61

2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun


hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
3. Memantau tekanan darah sakit
(TD 150/90 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 162 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai - Pasien masih tampak lemah
kebutuhan - TD 150/90 mmHg
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet A : Masalah Ketidakstabilan glukosa dalam
7. Kolaborasi dengan tenaga medis darah belum teratasi
lainnya : gizi TSSDD1500 RG P : Intervensi Ketidakstabilan glukosa dalam
darah dilanjutkan
Malam 1. Mematau kadar gula darah, seperti S :
yang di tunjukkan (GD 155 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
3. Memantau tekanan darah sakit
(TD 150/70 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 155 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai - Pasien masih tampak lemah
kebutuhan - TD 150/70 mmHg
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet A : Masalah Ketidakstabilan glukosa dalam
7. Kolaborasi dengan tenaga medis darah belum teratasi
lainnya : gizi TSSDD1500 RG P : Intervensi Ketidakstabilan glukosa dalam
darah dilanjutkan
62

2 Rabu ,14/6/17 Kerusakan 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S:


Pagi integritas kulit b.d tampak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
faktor mekanik : 2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong masih merah
tekanan terlalu bersih dan kering O:
lama. 3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien masih tampak merah
kemerahan dan basah
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah Kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P: Intervensi Kerusakan integritas kulit
posisi miring dilanjutkan
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
Siang 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S:
tampak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong masih merah
bersih dan kering O:
3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien masih tampak merah
kemerahan dan basah
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah Kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P: Intervensi Kerusakan integritas kulit dilanjutkan
posisi miring
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
Malam 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S:
tampak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong masih merah
bersih dan kering O:
3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien masih tampak merah
kemerahan dan basah
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah Kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P : Intervensi Kerusakan integritas kulit
63

posisi miring dilanjutkan


6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
3 Rabu ,14/6/17 Nyeri akut b.d 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S:
Pagi agen cidera fisik (nyeri luka dibokong, nyeri dikaki kiri - Pasien mengatakan masih nyeri dikaki kiri
post orif, nyeri seperti tertusuk-tusuk, bekas post operasi ketika digerakkan.
nyeri bertambah jika luka dibersihkan - Pasien mengatakan masih nyeri luka
dan digerakkan, skala nyeri 6 nyeri dibokong ketika dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 6
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
meringis). A : Masalah nyeri belum teratasi
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien P : Intervensi nyeri dilanjutkan
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Siang 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S:
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki kiri - Pasien mengatakan masih nyeri dikaki kiri
post orif, nyeri seperti tertusuk-tusuk, bekas post operasi ketika digerakkan.
nyeri bertambah jika luka dibersihkan - Pasien mengatakan masih nyeri luka
dan digerakkan, skala nyeri 6 nyeri dibokong ketika dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 6
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
meringis). A : Masalah nyeri belum teratasi
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien P : Intervensi nyeri dilanjutkan
dengan mengatur lingkungan yang
64

nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Malam 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S :
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki kiri - Pasien mengatakan masih nyeri dikaki kiri
post orif, nyeri seperti tertusuk-tusuk, bekas post operasi ketika digerakkan.
nyeri bertambah jika luka dibersihkan - Pasien mengatakan masih nyeri luka
dan digerakkan, skala nyeri 6 nyeri dibokong ketika dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 6
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
meringis). A : Masalah nyeri belum teratasi
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien P : Intervensi nyeri dilanjutkan
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
4 Rabu ,14/6/17 Hambatan 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :
Pagi mobilitas fisik b.d mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
nyeri. 2. Mendampingin dan membantu pasien bisa terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s - Pasien tampak lemah
65

4. Memberikan alat bantu jika pasien A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
memerlukan teratasi
5. Mengajarkan pasien bagaimana P : Intervensi hambatan mobilitas fisik dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.

Siang 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S:


mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
2. Mendampingin dan membantu pasien bisa terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s - Pasien tampak lemah
4. Memberikan alat bantu jika pasien A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
memerlukan teratasi
5. Mengajarkan pasien bagaimana P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
merubah posisi dan berikan bantuan dilanjutkan
jika diperlukan.
Malam 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S:
mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
2. Mendampingin dan membantu pasien bisa terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s - Pasien tampak lemah
4. Memberikan alat bantu jika pasien A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
memerlukan teratasi
5. Mengajarkan pasien bagaimana P : Intervensi hambatan mobilitas fisik dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.

No Hari & Diagnosa Implementasi Evaluasi


Tanggal Keperawatan
1. Kamis,15/6/17 Ketidakstabilan 1. Mematau kadar gula darah, seperti S:
66

pagi glukosa dalam yang di tunjukkan (GD 170 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
darah b.d kurang 2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
kepatuhan pada hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
rencana polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
manajemen 3. Memantau tekanan darah sakit
diabetes (TD 140/80 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 170 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai kebutuhan - Pasien masih tampak lemah
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet - TD 140/80 mmHg
7. Kolaborasi dengan tenaga medis A : Masalah ketidakstabilan glukosa darah
lainnya : gizi TSSDD1500 RG belum teratasi
P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam
darah dilanjutkan
Siang 1. Mematau kadar gula darah, seperti S :
yang di tunjukkan (GD 160 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
3. Memantau tekanan darah sakit
(TD 140/70 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 160 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai kebutuhan - Pasien masih tampak lemah
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet - TD 140/70 mmHg
7. Kolaborasi dengan tenaga medis A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam
lainnya : gizi TSSDD1500 RG darah belum teratasi
P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam
darah dilanjutkan
Malam 1. Mematau kadar gula darah, seperti S :
yang di tunjukkan (GD 165 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
3. Memantau tekanan darah sakit
67

(TD 140//70 mmHg) O:


4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 165 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai kebutuhan - Pasien masih tampak lemah
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet - TD 140/70 mmHg
7. Kolaborasi dengan tenaga medis A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam
lainnya : gizi TSSDD1500 RG darah belum teratasi
P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam
darah dilanjutkan
2 Kamis,15/6/17 Kerusakan 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S :
Pagi integritas kulit b.d tampak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
faktor mekanik : 2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong masih merah
tekanan terlalu bersih dan kering O:
lama. 3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien masih tampak merah
kemerahan dan basah
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P: Intervensi kerusakan integritas kulit
posisi miring dilanjutkan
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
Siang 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S :
tampak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong masih merah
bersih dan kering O:
3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien masih tampak merah
kemerahan dan basah
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P: Intervensi kerusakan integritas kulit
posisi miring dilanjutkan
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
Malam 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S :
68

tampak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien


2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong masih merah
bersih dan kering O:
3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien masih tampak merah
kemerahan dan basah
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P: Intervensi kerusakan integritas kulit
posisi miring dilanjutkan
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
3 Kamis,15/6/17 Nyeri akut b.d 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S:
Pagi agen cidera fisik (nyeri luka dibokong, nyeri dikaki kiri - Pasien mengatakan masih nyeri dikaki kiri
post orif, nyeri seperti tertusuk-tusuk, bekas post operasi ketika digerakkan.
nyeri bertambah jika luka dibersihkan - Pasien mengatakan masih nyeri luka
dan digerakkan, skala nyeri 6 nyeri dibokong ketika dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 6
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
meringis). A : Masalah nyeri belum teratasi
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien P : Intervensi nyeri dilanjutkan
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Siang 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S:
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki kiri - Pasien mengatakan masih nyeri dikaki kiri
post orif, nyeri seperti tertusuk-tusuk, bekas post operasi ketika digerakkan.
69

nyeri bertambah jika luka dibersihkan - Pasien mengatakan masih nyeri luka
dan digerakkan, skala nyeri 6 nyeri dibokong ketika dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 6
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
meringis). A : Masalah nyeri belum teratasi
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien P : Intervensi nyeri dilanjutkan
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Malam 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S :
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki kiri - Pasien mengatakan masih nyeri dikaki kiri
post orif, nyeri seperti tertusuk-tusuk, bekas post operasi ketika digerakkan.
nyeri bertambah jika luka dibersihkan - Pasien mengatakan masih nyeri luka
dan digerakkan, skala nyeri 6 nyeri dibokong ketika dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 6
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
meringis). A : Masalah nyeri belum teratasi
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien P : Intervensi nyeri dilanjutkan
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
70

6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam


pemberian analgetik
4 Kamis,15/6/17 Hambatan 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :
Pagi mobilitas fisik b.d mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
nyeri. 2. Mendampingin dan membantu pasien terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s - Pasien tampak lemah
4. Memberikan alat bantu jika pasien A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
memerlukan teratasi
5. Mengajarkan pasien bagaimana P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
merubah posisi dan berikan bantuan dilanjutkan
jika diperlukan.

Siang 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :


mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
2. Mendampingin dan membantu pasien terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s - Pasien tampak lemah
4. Memberikan alat bantu jika pasien A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
memerlukan teratasi
5. Mengajarkan pasien bagaimana P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
merubah posisi dan berikan bantuan dilanjutkan
jika diperlukan.

Malam 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S:


mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
2. Mendampingin dan membantu pasien terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s - Pasien tampak lemah
4. Memberikan alat bantu jika pasien A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
71

memerlukan teratasi
5. Mengajarkan pasien bagaimana P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
merubah posisi dan berikan bantuan dilanjutkan
jika diperlukan.

No Hari & Diagnosa Implementasi Evaluasi


Tanggal Keperawatan
1. Jumat,16/6/17 Ketidakstabilan 1. Mematau kadar gula darah, seperti S :
pagi glukosa dalam yang di tunjukkan (GD 150 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
darah b.d kurang 2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
kepatuhan pada hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
rencana polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
manajemen 3. Memantau tekanan darah sakit
diabetes (TD 140/70 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 150 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai kebutuhan - Pasien masih tampak lemah
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet - TD 140/70 mmHg
7. Kolaborasi dengan tenaga medis A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam
lainnya : gizi TSSDD1500 RG darah belum teratasi
P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam
darah dilanjutkan
Siang 1. Mematau kadar gula darah, seperti S :
yang di tunjukkan (GD 155 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
3. Memantau tekanan darah sakit
(TD 150/80 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 155 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai kebutuhan - Pasien masih tampak lemah
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet - TD 150/80 mmHg
7. Kolaborasi dengan tenaga medis A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam
72

lainnya : gizi TSSDD1500 RG darah belum teratasi


P : Intervensi ketidak stabilan glukosa dalam
darah dilanjutkan
Malam 1. Mematau kadar gula darah, seperti S:
yang di tunjukkan (GD 160 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
3. Memantau tekanan darah sakit
(TD 140/80 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 160 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai kebutuhan - Pasien masih tampak lemah
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet - TD 140/80 mmHg
7. Kolaborasi dengan tenaga medis A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam
lainnya : gizi TSSDD1500 RG darah belum teratasi
P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam
darah dilanjutkan
2 jumat,16/6/17 Kerusakan 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S:
Pagi integritas kulit b.d tampak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
faktor mekanik : 2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong masih merah
tekanan terlalu bersih dan kering O:
lama. 3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien masih tampak merah
kemerahan dan basah
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P: Intervensi kerusakan integritas kulit
posisi miring dilanjutkan
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
Siang 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S :
tampak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong masih merah
bersih dan kering O:
73

3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien masih tampak merah
kemerahan dan basah
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P: Intervensi kerusakan integritas kulit
posisi miring dilanjutkan
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
Malam 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S:
tampak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong masih merah
bersih dan kering O:
3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien masih tampak merah
kemerahan dan basah
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P: Intervensi kerusakan integritas kulit
posisi miring dilanjutkan
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
3 jumat,16/6/17 Nyeri akut b.d 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S:
Pagi agen cidera fisik (nyeri luka dibokong, nyeri dikaki kiri - Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
post orif, nyeri seperti tertusuk-tusuk, dikaki kiri bekas post operasi ketika
nyeri bertambah jika luka dibersihkan digerakkan dan nyeri luka dibokong ketika
dan digerakkan, skala nyeri 5 nyeri dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 5
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
meringis). - Pasien tampak mengunakan teknik relaksasi
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien nafas dalam ketika nyeri datang
dengan mengatur lingkungan yang A : Masalah nyeri akut belum teratasi
nyaman P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
4. Mengajarkan tentang teknik
74

nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Siang 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S :
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki kiri - Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
post orif, nyeri seperti tertusuk-tusuk, dikaki kiri bekas post operasi ketika
nyeri bertambah jika luka dibersihkan digerakkan dan nyeri luka dibokong ketika
dan digerakkan, skala nyeri 5 nyeri dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 5
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
meringis). - Pasien tampak mengunakan teknik relaksasi
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien nafas dalam ketika nyeri datang
dengan mengatur lingkungan yang A : Masalah nyeri akut belum teratasi
nyaman P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Malam 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S :
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki kiri - Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
post orif, nyeri seperti tertusuk-tusuk, dikaki kiri bekas post operasi ketika
nyeri bertambah jika luka dibersihkan digerakkan dan nyeri luka dibokong ketika
dan digerakkan, skala nyeri 5 nyeri dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 5
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
75

meringis). - Pasien tampak mengunakan teknik relaksasi


3. Memberikan rasa nyaman pada pasien nafas dalam ketika nyeri datang
dengan mengatur lingkungan yang A : Masalah nyeri akut belum teratasi
nyaman P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
4 Jumat,16/6/17 Hambatan 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S:
Pagi mobilitas fisik b.d mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
nyeri. 2. Mendampingin dan membantu pasien terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
5. Mengajarkan pasien bagaimana dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.
Siang 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S:
mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
2. Mendampingin dan membantu pasien terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
5. Mengajarkan pasien bagaimana dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.
76

Malam 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :


mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
2. Mendampingin dan membantu pasien terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
5. Mengajarkan pasien bagaimana dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.

No Hari & Diagnosa Implementasi Evaluasi


Tanggal Keperawatan
1. Sabtu,17/6/17 Ketidakstabilan 1. Mematau kadar gula darah, seperti S :
pagi glukosa dalam yang di tunjukkan (GD 130 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
darah b.d kurang 2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
kepatuhan pada hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
rencana polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
manajemen 3. Memantau tekanan darah sakit
diabetes (TD 150/90 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 130 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai kebutuhan - Pasien masih tampak lemah
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet - TD 150/90 mmHg
7. Kolaborasi dengan tenaga medis A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam
lainnya : gizi TSSDD1500 RG darah belum teratasi
P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam
darah dilanjutkan
Siang 1. Mematau kadar gula darah, seperti S :
yang di tunjukkan (GD 140 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
77

3. Memantau tekanan darah sakit


(TD 150/80 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 140 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai kebutuhan - Pasien masih tampak lemah
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet - TD 150/80 mmHg
7. Kolaborasi dengan tenaga medis A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam
lainnya : gizi TSSDD1500 RG darah belum teratasi
P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam
darah dilanjutkan
Malam 1. Mematau kadar gula darah, seperti S :
yang di tunjukkan (GD 140 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
3. Memantau tekanan darah sakit
(TD 150/80 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 140 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai kebutuhan - Pasien masih tampak lemah
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet - TD 150/80 mmHg
7. Kolaborasi dengan tenaga medis A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam
lainnya : gizi TSSDD1500 RG darah belum teratasi
P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam
darah dilanjutkan
78

2 Sabtu,17/6/17 Kerusakan 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S :


Pagi integritas kulit b.d tampak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
faktor mekanik : 2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong masih merah
tekanan terlalu bersih dan kering O:
lama. 3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien masih tampak merah
kemerahan dan basah
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P :Intervensi kerusakan integritas kulit
posisi miring dilanjutkan
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
Siang 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S :
tampak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong masih merah
bersih dan kering O:
3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien masih tampak merah
kemerahan dan basah
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P :Intervensi kerusakan integritas kulit
posisi miring dilanjutkan
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
Malam 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S :
tampak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong masih merah
bersih dan kering O:
3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien masih tampak merah
kemerahan dan basah
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
79

5. Mengajarkan dan bantu pasien P :Intervensi kerusakan integritas kulit


posisi miring dilanjutkan
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
3 Sabtu,17/6/17 Nyeri akut b.d 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S :
Pagi agen cidera fisik (nyeri luka dibokong, nyeri dikaki kiri - Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
post orif, nyeri seperti tertusuk-tusuk, dikaki kiri bekas post operasi ketika
nyeri bertambah jika luka dibersihkan digerakkan dan nyeri luka dibokong ketika
dan digerakkan, skala nyeri 5 nyeri dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 5
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
meringis). A : Masalah nyeri akut belum teratasi
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Siang 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S :
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki kiri - Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
post orif, nyeri seperti tertusuk-tusuk, dikaki kiri bekas post operasi ketika
nyeri bertambah jika luka dibersihkan digerakkan dan nyeri luka dibokong ketika
dan digerakkan, skala nyeri 5 nyeri dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 5
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
meringis). A : Masalah nyeri akut belum teratasi
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
80

dengan mengatur lingkungan yang


nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Malam 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S :
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki kiri - Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
post orif, nyeri seperti tertusuk-tusuk, dikaki kiri bekas post operasi ketika
nyeri bertambah jika luka dibersihkan digerakkan dan nyeri luka dibokong ketika
dan digerakkan, skala nyeri 5 nyeri dibersihkan
berkurang jika pasien istirahat) O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Skala nyeri 5
ketidaknyamanan (pasien tampak - Pasien tampak meringis
meringis). A : Masalah nyeri akut belum teratasi
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
4 Sabtu,17/6/17 Hambatan 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :
Pagi mobilitas fisik b.d mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
nyeri. 2. Mendampingin dan membantu pasien terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
81

ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum


4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
5. Mengajarkan pasien bagaimana dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.
Siang 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S:
mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
2. Mendampingin dan membantu pasien terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
5. Mengajarkan pasien bagaimana dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.
Malam 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S:
mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
2. Mendampingin dan membantu pasien terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
5. Mengajarkan pasien bagaimana dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.

No Hari & Diagnosa Implementasi Evaluasi


Tanggal Keperawatan
1. Minggu,18/6/17 Ketidakstabilan 1. Mematau kadar gula darah, seperti S:
82

pagi glukosa dalam yang di tunjukkan (GD 190 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
darah b.d kurang 2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
kepatuhan pada hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
rencana polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
manajemen 3. Memantau tekanan darah sakit
diabetes (TD 140/60 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 190 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai - Pasien masih tampak lemah
kebutuhan - TD 140/60 mmHg
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam darah
7. Kolaborasi dengan tenaga medis belum teratasi
lainnya : gizi TSSDD1500 RG P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam darah
dilanjutkan
Siang 1. Mematau kadar gula darah, seperti S :
yang di tunjukkan (GD 195 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
3. Memantau tekanan darah sakit
(TD 150/90 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 195 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai - Pasien masih tampak lemah
kebutuhan - TD 150/90 mmHg
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam darah
7. Kolaborasi dengan tenaga medis belum teratasi
lainnya : gizi TSSDD1500 RG P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam darah
dilanjutkan
Malam 1. Mematau kadar gula darah, seperti S :
yang di tunjukkan (GD 170 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
3. Memantau tekanan darah sakit
83

(TD 150/80 mmHg) O:


4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 170 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai - Pasien masih tampak lemah
kebutuhan - TD 150/80 mmHg
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet
A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam darah
7. Kolaborasi dengan tenaga medis belum teratasi
lainnya : gizi TSSDD1500 RG P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam darah
dilanjutkan
2 Minggu,18/6/1 Kerusakan 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S :
7 integritas kulit b.d tampak berkurang merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
Pagi faktor mekanik : 2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong berkurang merah
tekanan terlalu bersih dan kering O:
lama. 3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien berkurang kemerahan.
kemerahan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
4. Mebersihkan luka pasien dengan teratasi
Nacl 0,9% setiap pagi P: Intervensi kerusakan integritas kulit
5. Mengajarkan dan bantu pasien dilanjutkan
posisi miring
Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit

Siang 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S :


tampak berkurang merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong berkurang merah
bersih dan kering O:
3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien berkurang kemerahan.
kemerahan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
4. Mebersihkan luka pasien dengan teratasi
Nacl 0,9% setiap pagi P: Intervensi kerusakan integritas kulit
5. Mengajarkan dan bantu pasien dilanjutkan
posisi miring
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
84

Malam 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S:


tampak berkurang merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong berkurang merah
bersih dan kering O:
3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien berkurang kemerahan.
kemerahan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
4. Mebersihkan luka pasien dengan teratasi
Nacl 0,9% setiap pagi P: Intervensi kerusakan integritas kulit
5. Mengajarkan dan bantu pasien dilanjutkan
posisi miring
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
3 Minggu,18/6/1 Nyeri akut b.d 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S:
7 agen cidera fisik (nyeri luka dibokong, nyeri dikaki - Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
Pagi kiri post orif, nyeri seperti tertusuk- dikaki kiri bekas post operasi ketika
tusuk, nyeri bertambah jika luka digerakkan dan nyeri luka dibokong ketika
dibersihkan dan digerakkan, skala dibersihkan
nyeri 4 nyeri berkurang jika pasien O:
istirahat) - Skala nyeri 4
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Pasien tampak meringis
ketidaknyamanan (pasien tampak A : Masalah nyeri akut belum teratasi
meringis). P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Siang 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S:
85

(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki - Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
kiri post orif, nyeri seperti tertusuk- dikaki kiri bekas post operasi ketika
tusuk, nyeri bertambah jika luka digerakkan dan nyeri luka dibokong ketika
dibersihkan dan digerakkan, skala dibersihkan
nyeri 4 nyeri berkurang jika pasien O :
istirahat) - Skala nyeri 4
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Pasien tampak meringis
ketidaknyamanan (pasien tampak A : Masalah nyeri akut belum teratasi
meringis). P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Malam 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S :
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki - Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
kiri post orif, nyeri seperti tertusuk- dikaki kiri bekas post operasi ketika
tusuk, nyeri bertambah jika luka digerakkan dan nyeri luka dibokong ketika
dibersihkan dan digerakkan, skala dibersihkan
nyeri 4 nyeri berkurang jika pasien O :
istirahat) - Skala nyeri 4
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Pasien tampak meringis
ketidaknyamanan (pasien tampak A : Masalah nyeri akut belum teratasi
meringis). P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
86

nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
4 Minggu,18/6/1 Hambatan 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :
7 mobilitas fisik b.d mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
Pagi nyeri. 2. Mendampingin dan membantu pasien terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
5. Mengajarkan pasien bagaimana dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.
Siang 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :
mobilisas - Keluarga pasien mengatakan pasien
2. Mendampingin dan membantu pasien terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
5. Mengajarkan pasien bagaimana dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.
87

Malam 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :


mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
2. Mendampingin dan membantu pasien terbaring ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
5. Mengajarkan pasien bagaimana dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.

No Hari & Diagnosa Implementasi Evaluasi


Tanggal Keperawatan
1. Senin,19/6/17 Ketidakstabilan 1. Mematau kadar gula darah, seperti S:
pagi glukosa dalam yang di tunjukkan (GD 150 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
darah b.d kurang 2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
kepatuhan pada hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
rencana polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
manajemen 3. Memantau tekanan darah sakit
diabetes (TD 130/90 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 150 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai - Pasien masih tampak lemah
kebutuhan - TD 130/90 mmHg
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam darah
diet belum teratasi
7. Kolaborasi dengan tenaga medis P : Intervensi ketidak stabilan glukosa dalam
88

lainnya : gizi TSSDD1500 RG darah dilanjutkan


Siang 1. Mematau kadar gula darah, seperti S:
yang di tunjukkan (GD 140 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
3. Memantau tekanan darah sakit
(TD 130/70 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 140 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai - Pasien masih tampak lemah
kebutuhan - TD 130/70 mmHg
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam darah
7. Kolaborasi dengan tenaga medis belum teratasi
lainnya : gizi TSSDD1500 RG P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam
darah dilanjutkan
Malam 1. Mematau kadar gula darah, seperti S :
yang di tunjukkan (GD 145 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan gula pasien
2. Memantau tanda-tanda dan gejala masih naik turun
hiperglikemia : polyuria, polydipsia, - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
polifagia, kelesuan. mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
3. Memantau tekanan darah sakit
(TD 130/90 mmHg) O:
4. Mendorong asupan cairan sonde - GD 145 mg/dl
5. Memberikan cairan iv sesuai - Pasien masih tampak lemah
kebutuhan - TD 130/90 mmHg
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam darah
7. Kolaborasi dengan tenaga medis belum teratasi
lainnya : gizi TSSDD1500 RG P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam darah
dilanjutkan
89

2 Senin,19/6/17 Kerusakan 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S:


Pagi integritas kulit b.d tampak berkurang merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
faktor mekanik : 2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong berkurang merahnya
tekanan terlalu bersih dan kering O:
lama. 3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien tampak berkurang
kemerahan merahnya dan luka mulai mengering
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P:Intervensi kerusakan integritas kulit dilanjutkan
posisi miring
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
Siang 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S:
tampak berkurang merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong berkurang merahnya
bersih dan kering O:
3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien tampak berkurang
kemerahan merahnya dan luka mulai mengering
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P:Intervensi kerusakan integritas kulit dilanjutkan
posisi miring
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
Malam 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S:
tampak berkurang merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong berkurang merahnya
bersih dan kering O:
3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien tampak berkurang
kemerahan merahnya dan luka mulai mengering
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P:Intervensi kerusakan integritas kulit dilanjutkan
90

posisi miring
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
3 Senin,19/6/17 Nyeri akut b.d 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S:
Pagi agen cidera fisik (nyeri luka dibokong, nyeri dikaki - Pasien mengatakan nyerinya
kiri post orif, nyeri seperti tertusuk- mulai berkurang
tusuk, nyeri bertambah jika luka O:
dibersihkan dan digerakkan, skala - Skala nyeri 3
nyeri 3 nyeri berkurang jika pasien - Pasien tampak meringis
istirahat A : Masalah nyeri akut belum teratasi
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
ketidaknyamanan (pasien tampak
meringis).
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Siang 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S:
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki - Pasien mengatakan nyerinya
kiri post orif, nyeri seperti tertusuk- mulai berkurang
tusuk, nyeri bertambah jika luka O:
dibersihkan dan digerakkan, skala - Skala nyeri 3
nyeri 3 nyeri berkurang jika pasien - Pasien tampak meringis
istirahat) A : Masalah nyeri akut belum teratasi
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
ketidaknyamanan (pasien tampak
meringis).
91

3. Memberikan rasa nyaman pada pasien


dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Malam 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S :
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki - Pasien mengatakan nyerinya
kiri post orif, nyeri seperti tertusuk- mulai berkurang
tusuk, nyeri bertambah jika luka O :
dibersihkan dan digerakkan, skala - Skala nyeri 3
nyeri 3 nyeri berkurang jika pasien - Pasien tampak meringis
istirahat) A : Masalah nyeri akut belum teratasi
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
ketidaknyamanan (pasien tampak
meringis).
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
4 Senin,19/6/17 Hambatan 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :
Pagi mobilitas fisik b.d mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
nyeri. 2. Mendampingin dan membantu pasien terbaring ditempat tidur
92

mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik dilanjutkan
5. Mengajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.
Siang 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :
mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
2. Mendampingin dan membantu terbaring ditempat tidur
pasien mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
5. Mengajarkan pasien bagaimana dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.
Malam 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :
mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
2. Mendampingin dan membantu terbaring ditempat tidur
pasien mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak terbaring ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
5. Mengajarkan pasien bagaimana dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.
93

No Hari & Diagnosa Implementasi Evaluasi


Tanggal Keperawatan
1. Selasa,20/6/17 Ketidakstabilan 1. Mematau kadar gula darah, seperti S:
pagi glukosa dalam yang di tunjukkan (GD 110 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
darah b.d kurang 2. Memantau tanda-tanda dan gejala mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
kepatuhan pada hiperglikemia : polyuria, polydipsia, sakit
rencana polifagia, kelesuan. O:
manajemen 3. Memantau tekanan darah - GD 110 mg/dl
diabetes (TD 130/60 mmHg) - TD 130/60 mmHg
4. Mendorong asupan cairan sonde A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam darah
5. Memberikan cairan iv sesuai belum teratasi
kebutuhan P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam darah
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet dilanjutkan
7. Kolaborasi dengan tenaga medis
lainnya : gizi TSSDD1500 RG
Siang 1. Mematau kadar gula darah, seperti S:
yang di tunjukkan (GD 125 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
2. Memantau tanda-tanda dan gejala mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
hiperglikemia : polyuria, polydipsia, sakit
polifagia, kelesuan. O:
3. Memantau tekanan darah - GD 125 mg/dl
(TD 130/60 mmHg) - TD 130/60 mmHg
4. Mendorong asupan cairan sonde A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam darah
5. Memberikan cairan iv sesuai belum teratasi
kebutuhan P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalm darah
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet dilanjutkan
7. Kolaborasi dengan tenaga medis
lainnya : gizi TSSDD1500 RG
Malam 1. Mematau kadar gula darah, seperti S:
yang di tunjukkan (GD 110 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
2. Memantau tanda-tanda dan gejala mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
hiperglikemia : polyuria, polydipsia, sakit
polifagia, kelesuan. O:
94

3. Memantau tekanan darah - GD 110 mg/dl


(TD 130/70 mmHg) - TD 130/70 mmHg
4. Mendorong asupan cairan sonde A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam darah
5. Memberikan cairan iv sesuai belum teratasi
kebutuhan P : Intervensi ketidakstabilan glukosa dalam darah
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet dilanjutkan
7. Kolaborasi dengan tenaga medis
lainnya : gizi TSSDD1500 RG
2 Selasa,20/6/17 Kerusakan 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S:
Pagi integritas kulit b.d tampak tidak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
faktor mekanik : 2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong tidak merah lagi
tekanan terlalu bersih dan kering O:
lama. 3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien tampak tidak merah
kemerahan dan luka mulai mengering
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P : Intervensi kerusakan integritas kulit
posisi miring dilanjutkan
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
Siang 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S:
tampak tidak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong tidak merah lagi
bersih dan kering O:
3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien tampak tidak merah
kemerahan dan luka mulai mengering
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P : Intervensi kerusakan integritas kulit
posisi miring dilanjutkan
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
Malam 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S:
95

tampak tidak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien


2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong tidak merah lagi
bersih dan kering O:
3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien tampak tidak merah
kemerahan dan luka mulai mengering
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah kerusakan integritas kulit belum
Nacl 0,9% setiap pagi teratasi
5. Mengajarkan dan bantu pasien P : Intervensi kerusakan integritas kulit
posisi miring dilanjutkan
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
3 Selasa,20/6/17 Nyeri akut b.d 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S:
Pagi agen cidera fisik (nyeri luka dibokong, nyeri dikaki - Pasien mengatakan nyerinya mulai berkurang
kiri post orif, nyeri seperti tertusuk- O:
tusuk, nyeri bertambah jika luka - Skala nyeri 2
dibersihkan dan digerakkan, skala - Pasien tampak meringis
nyeri 2 nyeri berkurang jika pasien A : Masalah nyeri akut belum teratasi
istirahat) P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan (pasien tampak
meringis).
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Siang 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S:
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki - Pasien mengatakan nyerinya mulai berkurang
96

kiri post orif, nyeri seperti tertusuk- O :


tusuk, nyeri bertambah jika luka - Skala nyeri 2
dibersihkan dan digerakkan, skala - Pasien tampak meringis
nyeri 2 nyeri berkurang jika pasien A : Masalah nyeri akut belum teratasi
istirahat) P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan (pasien tampak
meringis).
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Malam 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S :
(nyeri luka dibokong, nyeri dikaki - Pasien mengatakan nyerinya mulai berkurang
kiri post orif, nyeri seperti tertusuk- O :
tusuk, nyeri bertambah jika luka - Skala nyeri 2
dibersihkan dan digerakkan, skala - Pasien tampak meringis
nyeri 2 nyeri berkurang jika pasien A : Masalah nyeri akut belum teratasi
istirahat) P : Intervensi nyeri akut dilanjutkan
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan (pasien tampak
meringis).
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
97

teknik nafas dalam)


5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
4 Selasa,20/6/17 Hambatan 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :
Pagi mobilitas fisik b.d mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
nyeri. 2. Mendampingin dan membantu pasien melakukan aktivitas ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak beraktivitas ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
5. Mengajarkan pasien bagaimana dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.
Siang 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :
mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
2. Mendampingin dan membantu pasien melakukan aktivitas ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak beraktivitas ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
5. Mengajarkan pasien bagaimana dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.
98

Malam 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :


mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
2. Mendampingin dan membantu pasien melakukan aktivitas ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak beraktivitas ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
4. Memberikan alat bantu jika pasien teratasi
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
5. Mengajarkan pasien bagaimana dilanjutkan
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.

No Hari & Diagnosa Implementasi Evaluasi


Tanggal Keperawatan
1. Rabu,21/6/17 Ketidakstabilan 1. Mematau kadar gula darah, seperti S:
pagi glukosa dalam yang di tunjukkan (GD 116 mg/dl) - Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
darah b.d kurang 2. Memantau tanda-tanda dan gejala mengkomsumsi diet yang diberikan rumah
kepatuhan pada hiperglikemia : polyuria, polydipsia, sakit
rencana polifagia, kelesuan. O:
manajemen 3. Memantau tekanan darah - GD 116 mg/dl
diabetes (TD 130/70 mmHg) - TD 130/70 mmHg
4. Mendorong asupan cairan sonde A : Masalah ketidakstabilan glukosa dalam darah
5. Memberikan cairan iv sesuai teratasi
kebutuhan P : Intervensi dihentikan pasien diizinkan pulang
6. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet oleh dokter
7. Kolaborasi dengan tenaga medis
lainnya : gizi TSSDD1500 RG
99

2 Rabu,21/6/17 Kerusakan 1. Meliihat kondisi luka pasien (luka S :


Pagi integritas kulit b.d tampak tidak merah) - Keluarga pasien mengatakan luka pasien
faktor mekanik : 2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap dibokong tidak merah lagi
tekanan terlalu bersih dan kering O:
lama. 3. Memonitor kulit akan adanya - Luka dibokong pasien tampak tidak merah
kemerahan dan luka kering
4. Mebersihkan luka pasien dengan A : Masalah kerusakan integritas kulit teratasi
Nacl 0,9% setiap pagi sebagian
5. Mengajarkan dan bantu pasien P : Intervensi kerusakan integritas kulit dihentikan
posisi miring pasien diizinkan pulang oleh dokter
6. Memantau diit yang telah diberikan
oleh rumah sakit
3 Rabu,21/6/17 Nyeri akut b.d 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S :
Pagi agen cidera fisik (nyeri luka dibokong, nyeri dikaki - Pasien mengatakan nyerinya
kiri post orif, nyeri seperti tertusuk- mulai berkurang
tusuk, nyeri bertambah jika luka O :
dibersihkan dan digerakkan, skala - Skala nyeri 1
nyeri 1 nyeri berkurang jika pasien - Pasien tampak tidak meringis
istirahat) A : Masalah nyeri akut teratasi
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari P : Intervensi nyeri akut dihentikan pasien
ketidaknyamanan (pasien tampak diizinkan pulang oleh dokter
tidak meringis).
3. Memberikan rasa nyaman pada pasien
dengan mengatur lingkungan yang
nyaman
4. Mengajarkan tentang teknik
nonfarmakologi (mengajarkan
teknik nafas dalam)
5. Menganjurkan pasien untuk banyak
istirahat.
6. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
100

4 Rabu,21/6/17 Hambatan 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S :


Pagi mobilitas fisik b.d mobilisasi - Keluarga pasien mengatakan pasien
nyeri. 2. Mendampingin dan membantu pasien melakukan aktivitas ditempat tidur
mobilisasi O:
3. Membantu pasien penuhi kebutuhan - Pasien tampak beraktivitas ditempat tidur
ADL,s A : Masalah hambatan mobilitas fisik teratasi
4. Memberikan alat bantu jika pasien sebagian
memerlukan P : Intervensi hambatan mobilitas fisik
5. Mengajarkan pasien bagaimana dihentikan pasien di izinkan pulang oleh dokter
merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai