FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN
BENGKULU
A. IDENTITAS KLIEN
Nama klien : Tn. W
Jenis kelamin : Laki – laki
Usia/tanggal lahir : 45 tahun / 06 Mei 1978
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku bangsa : WNI
Pendidikan : SMA
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Jl. Merawaran 13, Sawah Lebar
2. Genogram
Keterangan :
= Laki-Laki = Perempuan
2. KEBUTUHAN SIRKULASI
Apakah tingkat kesadaran pasien? Compos mentis Compos mentis
Apakah ada perasaaan berdebar-debar? Tidak ada Tidak ada
Paklajh ada perasaan ellah berat? Ya, ada Ya, ada
Apakah ada perasaan sesak?
Tidak ada Tidak ada
Apakah ada keluhan sesak saat istirahat
(orthopnoe)? Tidak ada Tidak ada
Apakah ada batuk berbusa Tidak ada Tidak ada
Apakah ada perasaan paresthesia? Tidak ada Tidak ada
Apakah nyeri pada ektremitas? Tidak ada Tidak ada
Apakah ada edema? Jelaskan Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
3. KEBUTUHAN NUTRISI DAN CAIRAN
a. Makan 2x /hari 2x /hari
Frekuensi makan/hari Nasi Nasi
Jenis makanan (diit)
Nafsu makan Nafsu makan
Nafsu makan baik/tidak
menurun menurun
Alasan……..
Porsi makan yang dihabiskan 1 porsi 1 porsi
Makan yang tidak disukai Tidak ada Tidak ada
Makanan yang membuat alergi Tidak ada Tidak ada
Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
Penggunaan alat bantu (NGT, dll) Tidak ada Tidak ada
Keluhan pemenuhan kebutuhan nutrisi
Tidak ada Tidak ada
b. Minum
10x/hari 8x/hari
Frekuensi minum/hari
Jenis minuman Air mineral Air mineral
Jumlah minum/hari 2500ml 2000ml
Kemampuan menelan Baik Baik
Masalah pemenuhan kebutuhan cairan Ya ada Tidak ada
3. KEBUTUHAN ELIMINASI
a. ELIMINASI B.A.K 8x/hari 8x/hari
Frekuensi BAK/hari Kuning Kuning
Warna urine
Bau khas Bau khas
Bau urine
1000ml 1000ml
Jumlah Urine
Apakah ada nyeri saat BAK Tidak ada Tidak ada
Apakah ada kesulitan memulai BAK Tidak ada Tidak ada
Apakah ada urine menetes Tidak ada Tidak ada
Keluhan/Gangguan BAK Tidak ada Tidak ada
Penggunaan alat bantu (kateter,dll) Tidak ada Tidak ada
b. Eliminasi B.A.B
20x/hari 10x/hari
Frekuensi BAB
Kuning Kuning
Warna Feces
Bau Feces Bau khas Bau khas
Konsistensi Feces Cair Cair
Keluhan/Gangguan BAB Mencret Mencret
Penggunaan Laxatif Tidak ada Tidak ada
Keluhan BAB Mencret Mencret
Formulir Dokumentasi Proses Keperawatan Medikal Bedah
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
5. KEBUTUHAN AKTIVITAS/MOBILISASI
Apakah ada perasaan lemah otot Tidak ada Tidak ada
Apakah ada keterbatasan pergerakan Tidak ada Tidak ada
Bagaimana pemenuhan personal hygiene Mandiri Mandiri
Kemampuan berjalan
Baik Baik
Kemandirian Pemenuhan makan
Baik Baik
Kemandirian pemenuhan eliminasi
Adakah sesak/pusing/lelah setelah beraktivitas Baik Baik
Keluhan pemenuhan kebutuhan aktivitas dan Ada lelah Ada lelah
mobilisasi Tidak ada Tidak ada
2. Sistem penglihatan
a. Posisi mata : Simetris
b. Kelopak mata : Tidak ada edema, ptosis, dan lesi
c. Pergerakan bola mata : Simetris
d. Konjungtiva : Pucat
e. Kornea : Tidak ada tanda-tanda katarak
f. Sclera : Putih
g. Pupil : Isokor
h. Otot-otot mata : Normal
i. Fungsi penglihatan : Normal
j. Tanda-tanda radang : Tidak ada
k. Pemakaian kaca mata : Tidak ada
l. Pemakaian lensa kontak : Tidak ada
m. Reaksi terhadap cahaya : Pupil mengecil
3. Sistem pendengaran
a. Daun telinga : Simetris, tidak ada lesi
b. Kondisi telinga tengah : Tidak ada peradangan
c. Cairan dari telinga : Tidak ada
d. Perasaan penuh di telinga : Tidak ada
e. Tinnitus : Tidak ada
f. Fungsi pendengaran : Normal
g. Gangguan keseimbangan : Tidak ada
h. Pemakaian alat bantu : Tidak ada
4. Sistem pernapasan
a. Jalan napas : Tidak ada hambatan
Formulir Dokumentasi Proses Keperawatan Medikal Bedah
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
b. Pernapasan : Dada
c. Penggunaan otot bantu pernapasan : Tidak ada
d. Retraksi dinding dada : Tidak ada
e. Frekuensi : 22x/menit
f. Irama : Teratur
g. Jenis pernapasan : Reguler
h. Kedalaman : Normal
i. Batuk : Ya, ada
j. Sputum : Tidak ada
k. Batuk darah : Tidak ada
l. Suara napas : Vesikuler
m. Mengi : Tidak ada
n. Wheezing : Tidak ada
5. Sistem kardiovaskuler
a. Sirkulasi perifer
- Frekuensi nadi :103X/m Irama: Reguler Kekuatan : Kuat
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Distensi vena jugularis : Kanan : Tidak ada
Kiri : Tidak ada
- Temperatur kulit : 36,8 C
0
6. Sistem hematologi
- Pucat : Ya, pucat
- Perdarahan : Tidak ada
8. Sistem pencernaan
a. Keadaan mulut
1) Gigi
: Ada karang gigi
2) Penggunaan gigi palsu : Tidak ada
3) Stomatitis
: Tidak ada
4) Lidah kotor
: Tidak ada
5) Silica : Tidak ada
b. Muntah : Ya ada rasa ingin muntah
c. Nyeri daerah perut : Ya ada
d. Bising usus : 28x/m
e. Konsistensi feces : Cair
f. Konstipasi : Tidak ada
g. Hepar
9. Sistem endokrin
Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada
Napas berbau keton : Bau khas
Luka gangrene :Tidak ada
:
- Tekstur : Kasar
- Kebersihan : Bersih
I. DATA PENUNJANG
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Pada Senin, 26 Juni 2023
Nama Pemeriksaan Hasil
Gula Darah Sewaktu 109(mg/dL)
Leukosit Sedang 3 6.500(ul)
Haemoglobin 17,5 (g/dL)
Hematokrit 52
Trombosit Sedang 3 172.000(ul)
ANALISA DATA
NAMA PASIEN : Tn. W UMUR : 45 tahun
RUANGAN : C / Safa NO.REG : 305313
2. DS: - Pasien mengatakan lemas tidak bertenaga Kehilangan Cairan Aktif Hipovolemia
- Pasien mengatakan sering merasa haus
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : Tn. W UMUR : 45 Tahun
RUANGAN : Safa NO.REG : 30.53.13
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN KEPERAWATAN RASIONAL
TUJUAN /KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN
(SLKI) (SIKI)
1. Diare b.d Inflamasi Gastrointestinal Setelah dilakukan intervensi keperawatan SIKI:
selama 3 x 24 jam, diharapkan pasien: SLKI: Manajemen Diare
Eliminasi Fekal Membaik
dipertahankan di level 3 Aktivitas Keperawatan:
ditingkatkan ke level 5 1. Identifikasi penyebab diare 1. Untuk mengetahui penyebab diare
Keterangan level: 2. Monitor warna, volume, frekuensi, dan 2. Untuk memantau warna, volume,
□ 1. Menurun/Meningkat/Memburuk konsistensi feses frekuensi dan konsistensi feses
□ 2. Cukup Menurun/ 3. Monitor tanda dan gejala hipovolemia 3. Untuk memantau apa saja tanda dan
Cukup Meningkat/Cukup Memburuk 4. Berikan cairan intravena, jika perlu gejala hipovolemia
□ 3. Sedang 5. Kolaborasi pemberian obat antimotilitas 4. Membantu memenuhi kebutuhan cairan
□ 4. Cukup Meningkat/ dengan memberikan cairan secara
Cukup Menurun/Cukup Membaik intravena
□ 5. Meningkat/Menurun/Membaik 5. Mengkolaborasikan pemberian obat
antimotilitas
Dengan Kriteria hasil:
□ Konsistensi feses membaik
□ Frekuensi BAB membaik
□ Peristaltik usus membaik
Formulir Dokumentasi Proses Keperawatan Medikal Bedah
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN KEPERAWATAN RASIONAL
TUJUAN /KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN
(SLKI) (SIKI)
2. Hipovolemia b.d Kehilangan Cairan Setelah dilakukan intervensi keperawatan SIKI:
Aktif selama 3 x 24 jam, diharapkan pasien: SLKI: Manajemen Hipovolemia
Status Cairan Membaik
dipertahankan di level 3 Aktivitas Keperawatan:
ditingkatkan ke level 5 1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia 1. Untuk mengetahui apa saja tanda dan
Keterangan level: 2. Monitor intake dan output cairan gejala hipovolemia
□ 1. Menurun/Meningkat/Memburuk 3. Hitung IWL dan balance cairan 2. Untuk memantau intake dan output
□ 2. Cukup Menurun/ 4. Anjurkan memperbanyak asupan cairan cairan
Cukup Meningkat/Cukup Memburuk oral 3. Untuk menentukan kebutuhan cairan
□ 3. Sedang 5. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis sesuai kondisi pasien
□ 4. Cukup Meningkat/ 4. Menganjurkan pasien memperbanyak
Cukup Menurun/Cukup Membaik asupan cairan oral
□ 5. Meningkat/Menurun/Membaik 5. Membantu memenuhi kebutuhan cairan
dnegan memberikan cairan IV isotonis
Dengan Kriteria hasil: (RL)
□ Membran mukosa lembab meningkat
□ Frekuensi nadi membaik
□ Hematokrit membaik
Formulir Dokumentasi Proses Keperawatan Medikal Bedah
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN KEPERAWATAN RASIONAL
TUJUAN /KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN
(SLKI) (SIKI)
3. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Setelah dilakukan intervensi keperawatan SIKI:
Fisiologis selama 3 x 24 jam, diharapkan pasien: SLKI: Manajemen Nyeri
Tingkat Nyeri Menurun
dipertahankan di level 3 Aktivitas Keperawatan:
ditingkatkan ke level 5 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 1. Untuk mengetahui dimana lokasi,
Keterangan level: frekuensi, kualitas, intensitas nyeri karakteristik, durasi, kualitas, intensitas
□ 1. Menurun/Meningkat/Memburuk 2. Identifikasi skala nyeri nyeri
□ 2. Cukup Menurun/ 3. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri 2. Untuk mengetahui skala nyeri
Cukup Meningkat/Cukup Memburuk
□ 3. Sedang 4. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
3. Untuk membantu pasien mengurangi
□ 4. Cukup Meningkat/ rasa nyeri secara mandiri
Cukup Menurun/Cukup Membaik
□ 5. Meningkat/Menurun/Membaik 4. Untuk mengurangi rasa nyeri akibat
gejala dispepsia syndrome
Dengan Kriteria hasil:
□ Keluhan nyeri menurun
□ Meringis menurun
□ Gelisah menurun
PENGKAJIAN-DIAGNOSIS-INTERVENSI EVALUASI
IMPLEMENTASI & RESPON HASIL
(S-O-A-P) (S-O-A-P)
Pukul: 08.30 Wib Pukul: 09.00 Wib Pukul:14.15 Wib
S : Pasien mengatakan lemas dan mencret ≤ 10 sehari 1. Identifikasi penyebab diare S : Pasien mengatakan lemas dan masih mencret 8x
2. HR : Diare di sebabkan oleh infeksi bakteri sehari
O : - BAB Cair ≤ 10x sehari 3. Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsisten feses
- Bising usus : 28x/ menit ( Hiperperistaltik) 4. HR : Warna kuning,volume sekitar 2500cc, frekuensi ≤ 10x O : BAB Cair 8x sehari
sehari, kosistensi cair Bising usus : 20x/menit ( Hiperperistaltik)
A : Diare
5. Monitor tanda dan gejala hipovolemia
HR : Mukosa mulut kering, BB menurun 2kg
- Konsistensi Reses A : Diare
6. Berikan cairan intravena, jika perlu
- Frekuensi BAB cair
HR : Memberikan cairan intravena RL 20 Tpm - Konsistensi feses 3 (Sedang)
- Peristaltik usus 7. Kolaborasi pemberian obat antimotilitas - Frekuensi BAB 3 (Sedang)
HR : Memberikan obat loperamid 2 tab setiap mencret - Peristaltik usus 3 (Sedang)
P : Manajemen Diare 8. Anjurkan pasien untuk minum banyak untuk mengganti cairan
yang hilang P : Intervensi Manajemen Diare dilanjutkan
HR : Pasien mengerti dan akan menerapkannya
PENGKAJIAN-DIAGNOSIS-INTERVENSI EVALUASI
IMPLEMENTASI & RESPON HASIL
(S-O-A-P) (S-O-A-P)
Pukul: 08. 30 Wib Pukul: 09.00 Wib Pukul: 14.15 Wib
S : Pasien mengatakan lemas tidak bertenaga, dan 1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia S : Pasien mengatakan lemas tidak bertenaga dan
sering haus HR : Membran mukosa kering sering haus
2. Monitor intake dan Output cairan
O : Membran mukosa tampak kering HR : CM = Infus =500 ml x 3 = 1500ml O : Membran mukosa tampak kering ,dan pasien
TD : 110/80 mmhg Injeksi obat oral = 100ml tampak lemas
N : 103x /menit Minum = 8gelas x 250ml = 2.00ml
P : 22X/menit Makan = 500ml + A : Hipovolemia
S : 36,8 C CM Total = 4100ml -Membran mukosa 3 (sedang)
Hemotokrik : 57 -Frekuensi nadi 4 (cukup menurun )
CK = Urine = 100ml -Hematokrit
A : Hipovolemia Feses = 2150ml +
-Membran mukosa CK Total = 3150+IWL (810) P : Intervensi Hipovolemia dilanjutkan
-Frekuensi nadi = 3960ml
-Hematokrit 3. Hitung IWL dan Balance cairan
HR : IWL = (15 x 54) =33,75cc/jam
P : Manajaman Hipovolemia 24 jam
Balance cairan = CM – CK
= 4100 – 3960
= + 140 ml
4. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
HR : Pasien paham untuk banyak minum dan makan
5. Kolaborasi pemberian cairan W isotonis
HR : Pasien terpasang infus RL 20 TPM
PENGKAJIAN-DIAGNOSIS-INTERVENSI EVALUASI
IMPLEMENTASI & RESPON HASIL
(S-O-A-P) (S-O-A-P)
Pukul: 08. 30 Wib Pukul: 09.00 Wib Pukul:14.15 Wib
S : Pasien mengatakan nyeri pada 1. Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas,skala nyeri S : Pasien mengatakan masih nyeri
P : Dispepsia syndrome HR : P : Dispepsia syndrome P : Dispepsia syndrome
Q : Seperti tertusuk tusuk Q : Seperti tertusuk tusuk Q : Seperti tertusuk tusuk
R : Ulu hati R : Ulu hati R : Ulu hati
S : 6 ( sedang) S : 6 ( sedang) S : 6 ( sedang)
T : Hilang timbul ≤ 2 jam T : Hilang timbul ≤ 2 jam T : Hilang timbul ≤ 2 jam
O : -Tampak meringis 2. Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri (kompres hangat) O : -Pasien sudah tampak lebih rileks setelah
-Tampak gelisah HR : Pasien dan keluarga paham dan mengurangi nyeri dengan melakukan minum obat
-TD : 110/80 mmhg teknik kompres hangat -TD : 110/80 mmhg
- N : 103 x/menit - N : 103 x/menit
- P :22x/menit 3. Anjurkan menggunakan atau meminum obat tepat waktu,sucralfate 3x1, 1 jam - P :22x/menit
- S : 36,8 C sebelum makan atau 2 jam sesudah makan - S : 36,8 C
HR : Pasien dan keluarga paham aturan untuk meminum obat tepat waktu
A : Nyeri akut A : Nyeri akut
-Keluhan nyeri 4. Kolaborasi pemberian injeksi obat injeksi Antrain,injeksi Gitas - Keluhan nyeri 3 (Sedang)
-Meringis - Meringis 4 (Cukup menurun )
-Gelisah - Gelisah 4 (Cukup menurun)
PENGKAJIAN-DIAGNOSIS-INTERVENSI EVALUASI
IMPLEMENTASI & RESPON HASIL
(S-O-A-P) (S-O-A-P)
Pukul: 08. 30 Wib Pukul:09.00 Wib Pukul:14.15 Wib
S : Pasien mengatakan lemas dan masih mencret 8x 1. Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsisten feses S : Pasien mengatakan sudah lebih baikan dan mencret
sehari HR : Warna kuning,volume sekitar 2500cc, frekuensi 8x sudah ada serat seratnya
sehari, kosistensi cair tapi sudah ada serat sertanya
O : - BAB Cair 8x sehari 2. Monitor tanda dan gejala hipovolemia O : BAB 6x sehari (masih cair)
- Bising usus : 15x/ menit HR : Mukosa mulut kering, BB menurun 2kg Bising usus :8x/menit
3. Berikan cairan intravena, jika perlu
A : Diare
HR : Memberikan cairan intravena RL 20 Tpm A : Diare
4. Kolaborasi pemberian obat antimotilitas
- Konsistensi Reses - Konsistensi feses 4 (cukup membaik)
HR : Memberikan obat loperamid 2 tab setiap mencret
- Frekuensi BAB cair - Frekuensi BAB 4 (cukup membaik))
- Peristaltik usus - Peristaltik usus 4 (cukup membaik)
PENGKAJIAN-DIAGNOSIS-INTERVENSI EVALUASI
IMPLEMENTASI & RESPON HASIL
(S-O-A-P) (S-O-A-P)
Pukul: 08. 30 Wib Pukul:09.00 Wib Pukul:14.15 Wib
S : Pasien mengatakan lemas tidak bertenaga, dan 1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia S : Pasien mengatakan sudah sedikit bertenaga
masih haus HR : Membran mukosa tampak masih kering tapi masih merasa haus
2. Monitor intake dan Output cairan
O : Membran mukosa tampak kering HR : CM = Infus =500 ml x 3 = 1500ml O : Membran mukosa tampak kering
TD : 124/86 mmhg Injeksi obat oral = 80ml TD : 118/87 mmhg
N : 98x /menit Minum = 8gelas x 250ml = 2000ml N : 89x/menit
P : 22X/menit Makan = 500ml + P : 22X/menit
S : 36,4 C CM Total = 4,080ml S : 36,4 C
Hemotokrik : 57 CK = Urine = 1200ml Hemotokrik : 53
Feses =1250ml
A : Hipovolemia LWL= 810ml +
-Membran mukosa CK Total = 3760ml A : Hipovolemia
-Frekuensi nadi -Membran mukosa 4(cukup membaik)
-Hematokrit 3. Hitung Balance cairan -Frekuensi nadi 5 (membaik)
HR : Balance cairan = CM – CK -Hematokrit 4 (cukup membaik)
P : Manajaman Hipovolemia = 4080 – 3760
= + 320ml P : Intervensi Hipovolemia dilanjutkan
PENGKAJIAN-DIAGNOSIS-INTERVENSI EVALUASI
IMPLEMENTASI & RESPON HASIL
(S-O-A-P) (S-O-A-P)
Pukul: 08. 30 Wib Pukul:09.00 Wib Pukul:14.15 Wib
S : Pasien mengatakan nyeri pada 1. Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas,skala nyeri S : Pasien mengatakan masih nyeri
P : Dispepsia syndrome HR : P : Dispepsia syndrome P : Dispepsia syndrome
Q : Seperti tertusuk tusuk Q : Seperti tertusuk tusuk Q : Seperti tertusuk tusuk
R : Ulu hati R : Ulu hati R : Ulu hati
S : 5 ( sedang) S : 5 ( sedang) S : 4 ( sedang)
T : Hilang timbul ≤ 2 jam T : Hilang timbul ≤ 2 jam T : Hilang timbul ≤ 2 jam
O : -Tampak meringis 2. Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri (kompres hangat) O : -Pasien sudah tampak lebih rileks setelah
-Tampak gelisah HR : Pasien dan keluarga paham dan mengurangi nyeri dengan melakukan minum obat
-TD : 116 /82mmhg teknik kompres hangat -TD : 124 /86 mmhg
- N : 92 x/menit - N : 86 x/menit
- P :22x/menit 3. Anjurkan menggunakan atau meminum obat tepat waktu,sucralfate 3x1, 1 jam - P :22x/menit
- S : 36,8 C sebelum makan atau 2 jam sesudah makan - S : 36,2 C
HR : Pasien dan keluarga paham aturan untuk meminum obat tepat waktu
A : Nyeri akut A : Nyeri akut
-Keluhan nyeri 4. Kolaborasi pemberian injeksi obat injeksi Antrain,injeksi Gitas - Keluhan nyeri 4 (cukup menurun)
-Meringis - Meringis 4 (Cukup menurun )
-Gelisah - Gelisah 4 (Cukup menurun)
PENGKAJIAN-DIAGNOSIS-INTERVENSI EVALUASI
IMPLEMENTASI & RESPON HASIL
(S-O-A-P) (S-O-A-P)
Pukul: 08. 30 Wib Pukul:09.00 Wib Pukul:14.15 Wib
S : Pasien mengatakan sudah lebih baik dan tidak lagi 1. Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsisten feses S : Pasien mengatakan sudah lebih bertenaga dan tidak
mencret HR : Warna : kuning, mencret
Volume: sekitar 2500cc,
O : - BAB sudah agak keras /lembek 4x/hari frekuensi : 8x sehari, O : BABlembek 3x sehari
Bising usus : 10x/ menit kosistensi : cair tapi sudah ada serat sertanya Bising usus :8x/menit
2. Monitor tanda dan gejala hipovolemia
A : Diare
HR : Mukosa mulut kering, BB naik 1kg A : Diare
3. Berikan cairan intravena, jika perlu
- Konsistensi Reses - Konsistensi feses 5 (membaik)
HR : Memberikan cairan intravena RL 20 Tpm
- Frekuensi BAB cair - Frekuensi BAB 5 (membaik))
- Peristaltik usus - Peristaltik usus 5 (membaik)
PENGKAJIAN-DIAGNOSIS-INTERVENSI EVALUASI
IMPLEMENTASI & RESPON HASIL
(S-O-A-P) (S-O-A-P)
Pukul: 08. 30 Wib Puku:09.00 Wib Pukul:14.15 Wib
S : Pasien mengatakan sudah lebih baik dan bertenaga 1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia S : Pasien mengatakan sudah lebih baikan dan
HR : Membran mukosa tampak masih kering bertenaga
O : Membran mukosa tampak kering 2. Monitor intake dan Output cairan
TD : 116/80 mmhg HR : CM = Infus =500 ml x 3 = 1500ml O : Membran mukosa tampak kering
N : 86x /menit Injeksi obat oral = 80ml TD : 110/80 mmhg
P : 22X/menit Minum = 8gelas x 250ml = 2000ml N : 84x/menit
S : 36,4 C Makan = 500ml + P : 22X/menit
Hemotokrik : 52 CM Total = 4,080ml S : 36,5 C
CK = Urine = 1800ml Hemotokrik : 50
A : Hipovolemia Feses =1000ml
-Membran mukosa LWL= 810ml +
-Frekuensi nadi CK Total = 3610ml A : Hipovolemia
-Hematokrit -Membran mukosa 4( membaik)
3. Hitung Balance cairan -Frekuensi nadi 5 (membaik)
P : Manajaman Hipovolemia HR : Balance cairan = CM – CK -Hematokrit 5 (membaik)
= 4080 – 3610
= + 470ml P : Intervensi Hipovolemia dilanjutkan
PENGKAJIAN-DIAGNOSIS-INTERVENSI EVALUASI
IMPLEMENTASI & RESPON HASIL
(S-O-A-P) (S-O-A-P)
Pukul: 08. 30 Wib Pukul:09.00 Wib Pukul:14.15 Wib
S : Pasien mengatakan nyeri 1. Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas,skala nyeri S : Pasien mengatakan masih nyeri tapi sudah
P : Dispepsia syndrome HR : P : Dispepsia syndrome berkurang
Q : Seperti tertusuk tusuk Q : Seperti tertusuk tusuk P : Dispepsia syndrome
R : Ulu hati R : Ulu hati Q : Seperti tertusuk tusuk
S : 3 (ringan) S : 3 (ringan) R : Ulu hati
T : Hilang timbul < 2 jam T : Hilang timbul ≤ 2 jam S : 2 (ringan)
T : Hilang timbul < 2 jam
O : -pasien tampak masih lemas 2. Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri (kompres hangat)
HR : Pasien dan keluarga paham dan mengurangi nyeri dengan melakukan O : -Pasien sudah tampak masih lemas
-TD : 124 /86 mmhg teknik kompres hangat -TD : 110/85mmhg
- N : 86 x/menit - N : 84 x/menit
- P :22x/menit 3. Anjurkan menggunakan atau meminum obat tepat waktu,sucralfate 3x1, 1 jam - P :22x/menit
- S : 36,2 C sebelum makan atau 2 jam sesudah makan - S : 36,4 C
HR : Pasien dan keluarga paham aturan untuk meminum obat tepat waktu
A : Nyeri akut A : Nyeri akut
-Keluhan nyeri 4. Kolaborasi pemberian injeksi obat injeksi Antrain,injeksi Gitas - Keluhan nyeri 4 (cukup menurun)
-Meringis - Meringis 5 (menurun )
-Gelisah - Gelisah 5 (menurun)
Nama:
NIM
:
( ) ( )