Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

M USIA 47 TAHUN DENGAN


DIAGNOSA MEDIS VOMITUS CC GASTRITIS DI RS. WIJAYA KUSUMA

Penanggungjawab Mata Kuliah :


Ii Sholihah, S.Kp., MKM
Ns. Tri Agustin Chaemar, S.Kep
Dosen Pembimbing :
Heni Nurhaeni, S.Kp., MKM
Disusun Oleh :
Aji Muminun (P17120019001)
Alika Rahmatuzia Albani (P17120019002)
Alivia Azzahra Salsabilla (P17120019003)
Almi Munani (P17120019004)
Detri Anti (P17120019053)
Gita Royani (P17120019017)
Ibni Syardha Sabillah (P17120019018)
Imas Rahma Fitriana (P17120019019)
Indah Kurnia Rachmawati (P17120019020)
Tania Sri Ramadayanti (P17120019034)
Vebrinna Nur Rizkvianty Putri (P17120019038)

Program Studi DIII Keperawatan Kelas 1A


Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta I
Kasus pemicu untuk Kelompok

Ny M usia 47 tahun, beragama Kristen, suku bangsa Ambon. Klien bekerja


sebagai wirausaha, pendidikan terakhir SLTA. Status perkawinan sudah menikah dan
suami sudah meninggal, tinggal di Jl. Kebagusan. Riwayat kesehatan, Klien datang Ke
IGD dengan keluhan saat mual dan muntah. Diagnosa medis Vomitus cc gastritis.
Riwayat kesehatan klien saat ini mual, muntah, nyeri ulu hati > 7 hari, sesak, intake
berkurang, riwayat BAB hitam 3 hari. Sebelum masuk RS, BAB 1-2 kali sehari, klien
mengatakan bahwa 3 hari sebelum masuk RS feses klien berwarna hitam.

Pada tanggal 19 agustus 2019. Klien terpasang nasal kanul dengan dosis 5 lpm.
Pola makan klien saat di RS diet lunak 1900 kkal dengan rendah protein sebanyak 40
gr/kgBB/hari. Dalam sehari klien minum ±1500 cc. Sebelum masuk RS pola tidur klien
tercukupi 8 jam/hari. Sejak di RS pola tidur klien 6 jam/hari, sering terbangun karena
suara bising. Hasil pemeriksaan fisik yang didapat dari kondisi umum klien sedang,
kesadaran compos mentis. Tanda-tanda vital dengan tekanan darah 140/90 mmHg,
Nadi 82 x / menit, RR 22 x / menit, Suhu 36,4 ° C. BB sekarang 75 kg, TB sekarang 159
cm, konjungtiva anemis dan bengkak, sklera anikterik, pendengaran terganggu karena
ada luka didalam telinga ketika perjalanan dalam pesawat. mukosa bibir kering, tidak
ada stomatitis, tidak menggunakan gigi palsu, tidak teraba kelenjar yang membesar di
leher, tidak terdapat lendir di hidung, tidak ada cuping hidung, tidak ada ronkhi, tidak
ada wheezing , tampak retraksi dinding dada. Bunyi jantung I-1 l, gallop tidak ada,
murmur tidak ada. Abdomen datar, hepar dan lien tidak teraba pembesaran, bising usus
normal, adanya timpani. BAK saat di RS 1x sehari, konsistensi cair, Warna urine kuning
sedikit peka, tidak ada nyeri saat miksi. CRT < 2 detik, ada edema perifer
Hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 14 Agustus 2019 USG abdomen
parenchymal renal disease bilatera: Liver, kandung empedu, pankreas, limpa, aorta,
vesika urinaria dan uterus tidak tampak kelainan. Hasil laboratorium: Ureum 150 dari
302, kreatinin 10.35 dari 18.58, Hb 8.7 dari 5.1, leukosit 12.400 dari 11.300, SGOT 9 u/l,
SGPT 11 u/l, ureum 302 mg/dl H, kreatinin 18,58 mg/dl, golongan darah O+, Hb5.1 dari
21, leukosit 11.300 dari 22.400, trombosit 163.000 dari 180.000.
FORMAT PENGKAJIAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Nama Mahasiswa : Kelompok 1


Tempat praktek : RS Wijaya Kusuma
Tanggal : 19 Agustus 2019
I. Identitas diri klien
Nama : Ny.M
Umur : 47 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan*)
Alamat : Jl. Kebagusan
Status perkawinan : Menikah
Agama : Kristen
Suku : Ambon
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wirausaha
Lama bekerja : 4 Tahun
Tanggal masuk RS : 19 Agustus 2019 Pukul 06.00 WIB
Tanggal pengkajian : 19 Agustus 2019 Pukul 08.00 WIB
Sumber informasi : Klien

II. Riwayat Penyakit


1. Keluhan utama saat masuk RS (tgl 19 Agustus 2019 pkl 07.00)
Mual dan muntah

2. Riwayat Penyakit Sekarang (saat pengkajian pkl 07.30)


Mual, Muntah, Nyeri ulu hati>7 hari, sesak, intake berkurang, riwayat BAB
hitam 3 hari sebelum masuk RS

3. Riwayat Penyakit Keluarga (saat dikaji)


Saat pengkajian, klien mengatakan tidak memiliki Riwayat penyakit keluarga
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Berdasarkan rekam medis, tidak terdapat Riwayat penyakit pada klien

5. Diagnosa medik pada saat masuk rumah sakit, pemeriksaan penunjang dan
tindakan yang telah dilakukan
Diagnosa medis vomitus cc gastritis. Pemeriksaan penunjang USG abdomen
parenchymal renal disease bilatera, pemeriksaan fisik dari kepala hingga
abdomen serta pemeriksaan darah lengkap. Klien sudah diberikan tindakan
pemberian oksigen melalui nasal kanul sebanyak 5 lt/menit.

III. Pengkajian saat ini (mulai hari pertama saudara merawat klien)
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan (pengetahuan tentang
penyakit/perawatan)
Klien mengatakan telah merasakan mual dan muntah, kemudian klien
meminum teh hangat untuk meredakan mual muntahnya namun karena
tidak kunjung membaik klien datang ke RS.

2. Pola nutrisi/metabolik (program diit, intake makanan, intake cairan)


Makan Klien saat di RS diit lunak 1900 kkal dengan rendah protein sebanyak
40 gr/kgBB/hari. Klien mengatakan minum air putih 1 hari ± 1500 ml.

3. Pola eliminasi
a. Buang air besar (frekuensi, konsistensi dan warna feses, dll)
BAB 1-2 kali sehari, warna feses hitam sejak 3 hari sebelum masuk RS,
Konsistensi feses keras
b. Buang air kecil (frekuensi, konsistensi dan warna urin, dll)
BAK hanya 1 kali dalam sehari selama di RS, konsistensi urine cair,
Warna urine kuning sedikit pekat, tidak ada nyeri saat miksi

4. Pola aktifitas dan latihan:


Kemampuan perawatan 0 1 2 3 4
diri
Makan/minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas ditempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi/ROM 

0: mandiri, 1: alat bantuan, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat,
4: tergantung total
Oksigenasi : Klien terpasang Nasal kanul dengan dosis 5 lt/menit saat di IGD

5. Pola tidur dan istirahat (lama tidur, gangguan tidur, perawasan saat bangun
tidur, bandingkan pola tidur sebelum sakit dan saat sakit)
Sebelum masuk RS pola tidur klien tercukupi 8 jam/hari. Sejak di RS pola
tidur klien 6 jam/hari, sering terbangun karena suara bising. Konjungtiva
tampak bengkak

6. Pola persepsual (penglihatan, pedengaran, pengecap, sensasi)


Penglihatan normal, Pendengaran terganggu karena terdapat luka didalam
telinga ketika perjalanan dalam, pengecapan normal, sensasi perabaan
normal.

7. Pola persepsi diri (pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri)
Pandangan: klien menganggap penyakitnya adalah cobaan dari Tuhan
karena klien terlalu banyak bekerja sehingga lalai beribadah.
Kecemasan: klien mengatakan cemas jika penyakitnya bertambah parah
Konsep diri: klien meminum teh hangat untuk meredakan rasa mual, klien
menarik nafas dalam dan merubah posisi menjadi duduk saat merasakan
sesak

8. Pola seksualitas dan reproduksi (fertilitas, libido, menstruasi, kontrasepsi, dll)


Pada saat pengkajian, klien mengatakan telah menopause sejak usia 45
tahun, sejak suami klien meninggal klien tidak pernah melakukan hubungan
suami istri, dan tidak menggunakan alat kontrasepsi

9. Pola peran hubungan (komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan


keuangan)
Komunikasi: klien dapat berkomunikasi dengan baik
Hubungan dengan orang lain: Hubungan klien dengan orang lain terjalin
dengan baik
Keuangan: Klien mengatakan kondisi keuangannya stabil

10. Pola managemen koping-stress (perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-
akhir ini)
Klien mengatakan, sejak kematian suami dirinya merasa sedih dan kesepian
serta harus menjadi tulang punggung keluarga

11. Sistem nilai dan keyakinan (pandangan klien tentang agama, kegiatan
keagamaan, dll)
klien mengatakan lalai dalam beribadah karena sibuk bekerja sehingga
jarang mengikuti kegiatan keagamaan

IV. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan Umum
1. Kesadaran : Compos Mentis
2. Status Gizi : TB 159 cm BB 75 kg IMT 29,7
3. Tanda-tanda Vital : TD 140/90 mmHg Suhu 36,4 OC
: Nadi 82 x/mnt, irama teratur, teraba lemah
: Pernafasan 22 x/mnt, irama teratur, kedalaman
dangkal, tampak retraksi dinding dada, fase
ekspirasi memanjang

b. Pemeriksaan sistematis (Head To Toe)


1. Kepala dan Leher
Inspeksi : Rambut Panjang dan hitam
Palpasi : Tidak terdapat benjolan pada kepala dan tidak teraba kelenjar
yang membesar pada leher

2. Mata
Inspeksi : sklera anikterik, posisi mata simetris, pergerakan bola mata
normal, kornea normal, otot-otot mata normal, tanda-tanda radang tidak
ada, konjungtiva bengkak

3. Hidung
Inspeksi : Tidak terdapat lendir di hidung dan tidak ada cuping hidung,

4. Mulut dan tenggorokan


Inspeksi : Mukosa Bibir kering, tidak ada stomatitis, tidak menggunakan gigi
palsu

5. Telinga
Inspeksi : Terdapat luka didalam telinga ketika perjalanan dalam pesawat
sehingga pendengaran klien terganggu

6. Leher
Palpasi : Tidak teraba kelenjar yang membesar di leher

7. Dada/ Thorax
Inspeksi : Dada klien simetris
Palpasi : Taktil fremitus kedua punggung fibrasi
Perkusi : dada keadaan normal
Auskultasi : Bunyi jantung I-1 I , tidak ada ronkhi, tidak ada wheezing
gallop tidak ada, murmur tidak ada,

8. Abdomen
Inspeksi : Abdomen datar
Palpasi : Hepar klien tidak teraba pembesaran
Auskultasi : Bising usus Normal
Perkusi : adanya timpani

9. Genitalia
Inspeksi : genetalia tampak normal dan tidak ada iritasi, Tidak ada
nyeri saat miksi

10. Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas

Inspeksi : tampak normal


Palpasi : tampak normal
Perkusi : Normal tanpa masalah

b. Ekstremitas Bawah

Inspeksi : terdapat edema (perifer)


Palpasi : edema perifer derajat 1
Perkusi : reflek klien baik

V. Hasil Pemeriksaan Penunjang

a. USG Abdomen (14 Agustus 2019)


Abdomen parenchymal renal disease bilatera: Liver, kandung empedu,
pankreas, limpa, aorta, vesika urinaria dan uterus tidak tampak kelainan.
b. Hasil Laboratorium (14 Agustus 2019)

No Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Interprestasi


1. Hematologi
 Hemoglobin 8,7 g/dl 12-16 g/dL Rendah
 Hematokrit 75% 38-46% Tinggi
 Leukosit 12,4 ribu/ul 4.500-10.000 Tinggi

 Trombosit 163 ribu/ul sel/mm Normal


150.000-
400.000/mm3

2. Kimia Klinik
 SGOT 9 U/l 5-40 IU/L Normal
 SGPT 11 U/l 7-56 IU/L Normal
 Ureum 302 mg/dl 6-21 mg/dL Tinggi

 Kreatinin 18,58 mg/dl 0,5-1,1 mg/dL Tinggi

VI. PENATALAKSANAAN

1. CAIRAN

Infus Ringer Laktat 500 cc / 24 jam. Diberikan pada tanggal 19 Agustus 2019, pukul
09.30 WIB dengan 21 tpm

2. NUTRISI

Pola makan klien diit lunak 1900 kkal, rendah protein sebanyak 40 gr/kgBB/hari

3. Terapi Obat

No. Nama Obat Dosis Rute Indikasi Efek Samping


Pemberian
1. Ranitidine 3 x 50 mg Intra vena Mengatasi Demam, Diare,
Mual dan Merasa Lemah,
Muntah Pusing,
Mengantuk

Jakarta, 19 Agustus 2020

Yang Mengkaji,

(Kelompok I)
A. ANALISA DATA

Nama Klien / Umur : Ny. M / 47 Tahun No. Register : 0123456

Ruangan / No.Kamar : Mawar / 212

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS :
 Klien mengeluh sesak Hambatan Upaya Pola nafas tidak
 Klien mengeluh sakit di Nafas (Nyeri pada efektif
ulu hati > 7 hari saat bernafas)
DO :
 Kesadaran Umum
Sedang
 Kes. Compos mentis
 Pola nafas klien
abnormal (takipnea)
 RR : 22x/menit irama
teratur, kedalaman
dangkal, tampak
retraksi dinding
dada, fase ekspirasi
klien memanjang
 TD 140/90 mmHg
2 DS : Gangguan Hypervolemia
 Klien mengatakan sesak Mekanisme
nafas Regulasi
 Klien mengatakan bahwa
hanya BAK sekali dalam
sehari
DO :
 Adanya edema perifer
 TD 140/90 mmHg
 Hasil labolatorium kadar
Hb 8,7 g/dl
3 DS : Intoleransi Disfungsi Motilitas
 Klien mengatakan mual makanan Gastrointestinal
dan telah muntah 5x
dalam sehari
 Klien mengeluh
perutnya kembung
 Klien mengeluh nyeri
pada ulu hati
 Klien mengeluh tidak
dapat buang angin
DO :
 Terdapat bunyi timpani
dan distensi abdomen
 Klien sedang menjalani
diit makanan lunak 1900
kkal dengan rendah
protein sebanyak 40
gr/kgBB/hari
 Konsistensi feses klien
keras dan berwarna
hitam (karena infeksi
pada gaster) 3 hari
sebelum masuk RS
4 DS : Hambatan Gangguan pola
 Klien mengeluh sulit lingkungan tidur
tidur karena bising ( kebisingan)
 Klien mengeluh sering
terbangun
 Klien mengeluh istirahat
tidak cukup

DO :
 Konjungtiva tampak
bengkak
 TD 140/90 mmHg
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Klien / Umur : Ny. M / 47 Tahun No. Register : 012345

Ruangan / No.Kamar : Mawar/212

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TANGGAL PARAF DAN

DX (Diisi Berdasarkan Prioritas Masalah) DITEMUKAN TERATASI NAMA JELAS

1 Pola Nafas Tidak Efektif b.d Rabu, 19 - Kelompok


hambatan upaya napas, dibuktikan Agustus 1
dengan : 2020
DS :
 Klien mengeluh sesak
 Klien mengeluh sakit di ulu
hati > 7 hari
DO :
 Kesadaran Umum Sedang
 Kes. Compos mentis
 Pola nafas klien abnormal
(takipnea)
 RR : 22x/menit irama
teratur, kedalaman dangkal,
tampak retraksi dinding
dada, fase ekspirasi klien
memanjang
 TD 140/90 mmHg
2 Hypervolemi b.d gangguan Rabu, 19 - Kelompok
mekanisme regulasi dibuktikan Agustus 1
dengan : 2020
DS :
 Klien mengatakan sesak
nafas
 Klien mengatakan bahwa
hanya BAK sekali dalam
sehari
DO :
 Adanya edema perifer
 TD 140/90 mmHg
 Hasil labolatorium kadar Hb
8,7 g/dl
3 Disfungsi motilitas gastrointestinal Rabu, 19 - Kelompok
b.d intoleransi makanan, Agustus 1
dibuktikan dengan : 2020
DS :
 Klien mengatakan mual dan
telah muntah 5x dalam
sehari
 Klien mengeluh perutnya
kembung
 Klien mengeluh nyeri pada
ulu hati
 Klien mengeluh tidak dapat
buang angin
DO :
 Terdapat bunyi timpani dan
distensi abdomen
 Klien sedang menjalani diit
makanan lunak 1900 kkal
dengan rendah protein
sebanyak 40 gr/kgBB/hari
 Konsistensi feses klien
keras dan berwarna hitam
(karena infeksi pada gaster)
3 hari sebelum masuk RS
4 Gangguan pola tidur b.d Hambatan Rabu, 19 - Kelompok
lingkungan (pencahayaan dan Agustus 1
kebisingan ), dibuktikan dengan : 2020
DS :
 Klien mengeluh sulit tidur
karena bising
 Klien mengeluh sering
terbangun
 Klien mengeluh istirahat
tidak cukup

DO :
 Konjungtiva tampak
bengkak
 TD 140/90 mmHg
A. RENCANA (INTERVENSI) KEPERAWATAN
Meliputi Tindakan Keperawatan Independen dan Dependen

Nama Klien / Umur : Ny. M / 47 tahun No. Register : 012345

Ruangan / No.Kamar : Mawar/212

NO TUJUAN DAN KRITERIA RENCANA RASIONAL PARA


DX HASIL TINDAKAN F&NA
MA
1 Setelah dilakukan Tindakan 1 observasi : Kelo
 untuk mengetahui
x 24 jam, diharapkan masalah  monitor pola mpok
keadaan umum klien
pola napas tidak efektif b.d napas 1
 untuk mengetahui
kehilangan cairan aktif dapat  monitor bunyi
bunyi nafas yang
teratasi dengan kriteria hasil : nafas
abnormal
 dispnea menurun tambahan
 retraksi dinding dada
menurun
terapuetik :  untuk meningkatkan
 frekuensi napas
 posisikan semi ekspansi dada
membaik
fowler atau
 tekanan inspirasi
fowler  untuk memenuhi
ekspirasi membaik
 berikan kebutuhan oksigen
 kedalaman nafas
oksigen ( nasal klien
membaik
kanul 5 lpm)
 fase ekspansi membaik

2 Setelah dilakukan Tindakan 1 observasi :


 untuk menghindari
x 24 jam, diharapkan masalah  periksa tanda
terjadinya shock
hipervolemi b.d gangguan dan gejala
hipervolemi dan
mekanisme regulasi aktif hypervolemia
tanda tanda
dapat teratasi dengan kriteria
dehidrasi
hasil :
 untuk mengetahui
 asupan cairan  identifikasi
balance cairan
meningkat intake dan
 output urine meningkat output cairan  untuk mengetahui
 membrane mukosa  identifikasi faktor penyebab
lembab meningkat penyebab terjadinya
 edema perifer menurun hypervolemia hypervolemia
 TD membaik
 Turgor kulit membaik
 Berat badan membaik
terapeutik :  untuk memenuhi
 berikan kebutuhan cairan
asupan cairan

edukasi :  untuk memantau


 anjurkan output urine dalam
melapor jika waktu 6 jam
haluaran urine
< 0,5
ml/Kg/jam
dalam 6 jam
3 Setelah dilakukan Tindakan 1 observasi :  untuk mengetahui Kelo
x 24 jam, diharapkan masalah  identifikasi program diit yang mpok
disfungsi motilitas status nutrisi akan diberikan 1
gastrointestinal b.d intoleransi  untuk mencegah
makanan dapat teratasi terjadinya efek
dengan kriteria hasil :  identifikasi samping yang tidak
 nyeri abdomen alergi dan diharapkan
menurun intoleransi  untuk mengetahui
 mual menurun makanan program diit yang
 muntah menurun  identifikasi akan diberikan
 distensi abdomen kebutuhan
menurun kalori dan  untuk mengontrol
jenis nutrient jumlah asupan yang
 monitor dicerna oleh klien
asupan
makanan  mencegah
 monitor berat terjadinya kenaikan
badan berat badan yang
signifikan

terapeutik :
 berikan  untuk mencegah
makanan klien mengalami
tinggi serat konstipasi
 berikan
makanan  untuk mencegah
rendah kalori kenaikan berat
tinggi protein badan pada klien
 sajikan  untuk meningkatkan
makanan nafsu makan
secara
menarik dan
suhu yang
sesuai
edukasi :
 ajarkan diet  untuk memberikan
yang pemahaman kepada
diprogramkan klien mengenai
program diit yang
dijalankan
kolaborasi
 untuk memenuhi
 kolaborasi
kebutuhan elektrolit
dengan ahli
gizi

4 Setelah dilakukan Tindakan 1 observasi : Kelo


x 24 jam, diharapkan masalah  identifikasi  untuk mengetahui mpok
gangguan pola tidur b.d pola aktivitas ritual menjelang 1
hambatan lingkungan dan tidur tidur pada klien
(pencahayaan dan kebisingan)  identifikasi  untuk meningkatkan
teratasi dengan kriteria hasil : faktor kualitas tidur klien
 keluhan sulit tidur penggangu
menurun tidur (fisik
 keluhan tidak puas tidur dan/
menurun psikologis)
 keluhan istirahat tidak terapeutik :
cukup menurun  modifikasi  untuk meningkatkan
lingkungan kenyamanan
(pencahayaan lingkungan tidur
dan klien
kebisingan)
 lakukan  untuk memberikan
prosedur relaksasi pada klien
untuk menjelang tidur
meningkatkan
kenyamanan
(pijat)
edukasi :
 jelaskan  untuk memberikan
pentingnya pemahaman
tidur cukup pentingnya tidur
selama sakit kepada klien
B. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien / Umur :Ny. M/ 47 tahun No. Register : 0123456
Ruangan / No.Kamar : Mawar/ 212

PARAF
HARI/TANGGAL, NO. TINDAKAN KEPERAWATAN & NAMA
JAM DX
Senin, 19 Agustus 1 Memonitor pola napas dan bunyi napas Kelompok
2019 pukul 09.00 tambahan, 1
WIB R/ : klien mengatakan terasa sesak, dan nyeri
ulu hati
H/:
 RR : 22×/menit
 SPO2 : 85%
 Tampak retraksi dinding dada
 TD: 140/90 mmHg
 tidak ada bunyi nafas tambahan

Memposisikan semi fowler atau fowler dan


memasang oksigen nasal kanul (5 lpm)
R/: Klien mengatakan lebih nyaman, dan sesak
berkurang
H/:
- RR : 20x/menit,
- pergerakan rongga dada stabil,
- SPO2 : 87%,
- Retraksi dinding dada berkurang,
- TD : 130/80 mmHg,
- klien masih tampak pucat
C. EVALUASI
Nama Klien / Umur : Ny. M/ 47 tahun No. Register : 0123456
Ruangan / No.Kamar : Mawar / 212

NO. Hari, EVALUASI HASIL (SOAP) PARAF &


DX tanggal, (MENGACU PADA TUJUAN) NAMA
jam JELAS
1 Senin, 17 S : Klien mengatakan lebih nyaman, dan Kelompok 1
Agustus sesak berkurang. klien mengatakan pusing
2019 dan lemas berkurang
O:
- RR : 20x/menit,
- pergerakan rongga dada stabil,
- Retraksi dinding dada berkurang,
- TD : 130/80 mmHg,
- klien masih tampak pucat

A : Masalah pola nafas tidak efektif b.d


hambatan upaya napas (karena nyeri)
belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- monitor pola napas
- posisikan semi fowler atau fowler
- berikan oksigen ( nasal kanul 5 lpm)

Anda mungkin juga menyukai