Pada tanggal 19 agustus 2019. Klien terpasang nasal kanul dengan dosis 5 lpm.
Pola makan klien saat di RS diet lunak 1900 kkal dengan rendah protein sebanyak 40
gr/kgBB/hari. Dalam sehari klien minum ±1500 cc. Sebelum masuk RS pola tidur klien
tercukupi 8 jam/hari. Sejak di RS pola tidur klien 6 jam/hari, sering terbangun karena
suara bising. Hasil pemeriksaan fisik yang didapat dari kondisi umum klien sedang,
kesadaran compos mentis. Tanda-tanda vital dengan tekanan darah 140/90 mmHg,
Nadi 82 x / menit, RR 22 x / menit, Suhu 36,4 ° C. BB sekarang 75 kg, TB sekarang 159
cm, konjungtiva anemis dan bengkak, sklera anikterik, pendengaran terganggu karena
ada luka didalam telinga ketika perjalanan dalam pesawat. mukosa bibir kering, tidak
ada stomatitis, tidak menggunakan gigi palsu, tidak teraba kelenjar yang membesar di
leher, tidak terdapat lendir di hidung, tidak ada cuping hidung, tidak ada ronkhi, tidak
ada wheezing , tampak retraksi dinding dada. Bunyi jantung I-1 l, gallop tidak ada,
murmur tidak ada. Abdomen datar, hepar dan lien tidak teraba pembesaran, bising usus
normal, adanya timpani. BAK saat di RS 1x sehari, konsistensi cair, Warna urine kuning
sedikit peka, tidak ada nyeri saat miksi. CRT < 2 detik, ada edema perifer
Hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 14 Agustus 2019 USG abdomen
parenchymal renal disease bilatera: Liver, kandung empedu, pankreas, limpa, aorta,
vesika urinaria dan uterus tidak tampak kelainan. Hasil laboratorium: Ureum 150 dari
302, kreatinin 10.35 dari 18.58, Hb 8.7 dari 5.1, leukosit 12.400 dari 11.300, SGOT 9 u/l,
SGPT 11 u/l, ureum 302 mg/dl H, kreatinin 18,58 mg/dl, golongan darah O+, Hb5.1 dari
21, leukosit 11.300 dari 22.400, trombosit 163.000 dari 180.000.
FORMAT PENGKAJIAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
5. Diagnosa medik pada saat masuk rumah sakit, pemeriksaan penunjang dan
tindakan yang telah dilakukan
Diagnosa medis vomitus cc gastritis. Pemeriksaan penunjang USG abdomen
parenchymal renal disease bilatera, pemeriksaan fisik dari kepala hingga
abdomen serta pemeriksaan darah lengkap. Klien sudah diberikan tindakan
pemberian oksigen melalui nasal kanul sebanyak 5 lt/menit.
III. Pengkajian saat ini (mulai hari pertama saudara merawat klien)
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan (pengetahuan tentang
penyakit/perawatan)
Klien mengatakan telah merasakan mual dan muntah, kemudian klien
meminum teh hangat untuk meredakan mual muntahnya namun karena
tidak kunjung membaik klien datang ke RS.
3. Pola eliminasi
a. Buang air besar (frekuensi, konsistensi dan warna feses, dll)
BAB 1-2 kali sehari, warna feses hitam sejak 3 hari sebelum masuk RS,
Konsistensi feses keras
b. Buang air kecil (frekuensi, konsistensi dan warna urin, dll)
BAK hanya 1 kali dalam sehari selama di RS, konsistensi urine cair,
Warna urine kuning sedikit pekat, tidak ada nyeri saat miksi
0: mandiri, 1: alat bantuan, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat,
4: tergantung total
Oksigenasi : Klien terpasang Nasal kanul dengan dosis 5 lt/menit saat di IGD
5. Pola tidur dan istirahat (lama tidur, gangguan tidur, perawasan saat bangun
tidur, bandingkan pola tidur sebelum sakit dan saat sakit)
Sebelum masuk RS pola tidur klien tercukupi 8 jam/hari. Sejak di RS pola
tidur klien 6 jam/hari, sering terbangun karena suara bising. Konjungtiva
tampak bengkak
7. Pola persepsi diri (pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri)
Pandangan: klien menganggap penyakitnya adalah cobaan dari Tuhan
karena klien terlalu banyak bekerja sehingga lalai beribadah.
Kecemasan: klien mengatakan cemas jika penyakitnya bertambah parah
Konsep diri: klien meminum teh hangat untuk meredakan rasa mual, klien
menarik nafas dalam dan merubah posisi menjadi duduk saat merasakan
sesak
10. Pola managemen koping-stress (perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-
akhir ini)
Klien mengatakan, sejak kematian suami dirinya merasa sedih dan kesepian
serta harus menjadi tulang punggung keluarga
11. Sistem nilai dan keyakinan (pandangan klien tentang agama, kegiatan
keagamaan, dll)
klien mengatakan lalai dalam beribadah karena sibuk bekerja sehingga
jarang mengikuti kegiatan keagamaan
a. Keadaan Umum
1. Kesadaran : Compos Mentis
2. Status Gizi : TB 159 cm BB 75 kg IMT 29,7
3. Tanda-tanda Vital : TD 140/90 mmHg Suhu 36,4 OC
: Nadi 82 x/mnt, irama teratur, teraba lemah
: Pernafasan 22 x/mnt, irama teratur, kedalaman
dangkal, tampak retraksi dinding dada, fase
ekspirasi memanjang
2. Mata
Inspeksi : sklera anikterik, posisi mata simetris, pergerakan bola mata
normal, kornea normal, otot-otot mata normal, tanda-tanda radang tidak
ada, konjungtiva bengkak
3. Hidung
Inspeksi : Tidak terdapat lendir di hidung dan tidak ada cuping hidung,
5. Telinga
Inspeksi : Terdapat luka didalam telinga ketika perjalanan dalam pesawat
sehingga pendengaran klien terganggu
6. Leher
Palpasi : Tidak teraba kelenjar yang membesar di leher
7. Dada/ Thorax
Inspeksi : Dada klien simetris
Palpasi : Taktil fremitus kedua punggung fibrasi
Perkusi : dada keadaan normal
Auskultasi : Bunyi jantung I-1 I , tidak ada ronkhi, tidak ada wheezing
gallop tidak ada, murmur tidak ada,
8. Abdomen
Inspeksi : Abdomen datar
Palpasi : Hepar klien tidak teraba pembesaran
Auskultasi : Bising usus Normal
Perkusi : adanya timpani
9. Genitalia
Inspeksi : genetalia tampak normal dan tidak ada iritasi, Tidak ada
nyeri saat miksi
10. Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas
b. Ekstremitas Bawah
2. Kimia Klinik
SGOT 9 U/l 5-40 IU/L Normal
SGPT 11 U/l 7-56 IU/L Normal
Ureum 302 mg/dl 6-21 mg/dL Tinggi
VI. PENATALAKSANAAN
1. CAIRAN
Infus Ringer Laktat 500 cc / 24 jam. Diberikan pada tanggal 19 Agustus 2019, pukul
09.30 WIB dengan 21 tpm
2. NUTRISI
Pola makan klien diit lunak 1900 kkal, rendah protein sebanyak 40 gr/kgBB/hari
3. Terapi Obat
Yang Mengkaji,
(Kelompok I)
A. ANALISA DATA
DO :
Konjungtiva tampak
bengkak
TD 140/90 mmHg
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DO :
Konjungtiva tampak
bengkak
TD 140/90 mmHg
A. RENCANA (INTERVENSI) KEPERAWATAN
Meliputi Tindakan Keperawatan Independen dan Dependen
terapeutik :
berikan untuk mencegah
makanan klien mengalami
tinggi serat konstipasi
berikan
makanan untuk mencegah
rendah kalori kenaikan berat
tinggi protein badan pada klien
sajikan untuk meningkatkan
makanan nafsu makan
secara
menarik dan
suhu yang
sesuai
edukasi :
ajarkan diet untuk memberikan
yang pemahaman kepada
diprogramkan klien mengenai
program diit yang
dijalankan
kolaborasi
untuk memenuhi
kolaborasi
kebutuhan elektrolit
dengan ahli
gizi
PARAF
HARI/TANGGAL, NO. TINDAKAN KEPERAWATAN & NAMA
JAM DX
Senin, 19 Agustus 1 Memonitor pola napas dan bunyi napas Kelompok
2019 pukul 09.00 tambahan, 1
WIB R/ : klien mengatakan terasa sesak, dan nyeri
ulu hati
H/:
RR : 22×/menit
SPO2 : 85%
Tampak retraksi dinding dada
TD: 140/90 mmHg
tidak ada bunyi nafas tambahan