Anda di halaman 1dari 22

FORMAT LEMBAR UJIAN PRAKTEK PROFESI

A. PENGKAJIAN
1. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama:
Ny.E masuk melalui IGD RSUP Dr.M.Djamil Padang rujukan dari RS M.Zein pada
tanggal 15/10/2022 pukul 11.32 WIB dengan keluhan nyeri pada tungkai kanan, nyeri
dirasakan seperti ditusuk terus menerus selama 4 menit. Sebelumnya, pasien
mengendarai motor kemudian ada mobil tangki yang berputar arah, pasien mencoba
menyalip dan ditabrak oleh bagian belakang mobil tangki berputar arah, pasien sadar
setelah kejadian dan dibawa ke RS M.Zein dan dilakukan perawatan luka. Mual (-),
muntah (-), kejang (-), demam (-), sindrom kompartemen (-). Pasien di rujuk ke RSUP
Dr.M.Djamil karena nyeri yang tidak tertahankan seperti tertusuk dan berdenyut terus
menerus selama 4 menit dengan skala 8.

2. RKS
Saat dilakukan pengkajian tanggal 19/10/2022 pukul 08.30 WIB, pasien rawatan hari
ke-dua di ruangan Trauma Center, pasien post amputasi dan pemasangan OREF 72
jam yang lalu, pasien sebelumnya dirawat di ruangan HCU Bedah. Pasien mengatakan
nyeri pada luka bekas operasi post amputasi sebelah kanan , terasa berdenyut terus
menerus selama 4 menit dengan skala 4 dan terdapat 10 jahitan pada kaki yang di
amputasi yaitu kaki kanan. Pasien juga mengatakan nyeri pada luka jahitan kaki
sebelah kiri yang terasa seperti ditusuk saat digerakan selama 3 menit dengan skala 4
dan terdapat 6 jahitan. Terdapat perdarahan pada kaki sebelah kanan post amputasi,
bekas darah terdapat di underpad pasien dengan perdarahan kira-kira 10cc. Nyeri pada
kedua kaki bertambah saat menggeserkan kedua kaki. Luka jahitan post amputasi
terdapat lubang kecil dengan diameter 1 cm. Pada kaki kanan post amputasi luka
tampak basah dibuktikan dengan cairan luka menembus kassa steril yang menutupi
luka, kassa tersebut berwarna coklat kekuningan dan eksudat berwarna kecoklatan,
juga tampak kemerahan di sekitar luka dan juga terpasang OREF. Pada kaki kiri
tampak basah dibuktikan dengan cairan luka menembus kassa steril yang menutupi
luka, kassa tersebut berwarna coklat kekuningan dan eksudat berwarna kecoklatan,
juga tampak kemerahan di sekitar luka. Sesak (-), demam (-), mual (-), muntah (-),
sindrom
kompartemen (-). Pasien terpasang IVFD NaCl 0,9% 20 Tpm di tangan kanan. TD:
125/78 mmHg, HR: 95x/menit, RR: 18x/menit, S: 36,8°C, CRT 4 detik, akral dingin,
turgor kulit kembali dalam 2 detik.

3. RKD
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit DM dan Hipertensi.

4. RKK
Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama dengan pasien.

5. Pengkajian Fungsional Gordon (termasuk pemeriksaan fisik )

a. Pola Persepsi Dan Penanganan Kesehatan

Persepsi terhadap penyakit: Pada saat pasien dirawat sekarang pasien patuh terhadap

pengobatan yang diberikan dokter, dibuktikan dengan keluarga yang membantu pasien

untuk meminum, keluarga pasien juga kooperatif.

Kebiasaan: Merokok : (√) Tidak () Ya, Bungkus./ hr, lamanya

Minum Alkohol : (√) Tidak □ Ya, berapa botol …............./ hr, lama.........…

Obat- Obatan: (√)Tidak □ Ya, nama obat ……………...............................

Lain- lain :Tidak ada

Reaksi Alergi: Tidak Ada Alergi dalam obat sejauh ini

b. Pola

Nutrisi/Metabolisme:

Keluhan:

Diit MB TKTP 2000 Kkal

Perubahan BB 6 BulanTerakhir: Tidak ada.

Asupan nutrisi:( √) Oral () NGT □ Parenteral □Gastrostomi

Riwayat Masalah Kulit/Penyembuhan: Tak ada

Pantangan/Alergi: Tidak Ada alergi makanan ataupun minuman


Gambaran diet pasien dalam sehari (komposisi& ukuran):

Makan & Minum Sebelum Makan & Minum Selama


sakit (jenis, porsi yg dirawat (jenis, porsi yg
dihabiskan) dihabiskan)
Pagi: Pagi:
Nasi, Sayur, Telur, Kopi atau teh Pasien mendapatkan diit dari ahli
Habis 1 piring gizi MB TKTP 2000 Kkal dan snack
susu uht dan puding
Siang:
Nasi, Sayur, Ayam , Tempe, Siang:
lalapan, air putih dingin Pasien mendapatkan diit dari ahli
Habis 1 piring gizi MB TKTP 2000 Kkal

Malam: Malam:
Nasi, Sayur, Ayam , Tempe, Pasien mendapatkan diit dari ahli
lalapan, air putih dingin gizi MB TKTP 2000 Kkal
Habis 1 piring

c. Pola Eliminasi:
Keluhan : Pasien mengatakan tidak ada keluhan BAK ataupun BAB pada pasien.

Pola Defekasi Pola Urinasi


Frekuensi 1 X Sehari Frekuensi pasien Sulit dikaji karena
Konsistensi lembek pasien menggunakan folley kateter
Warna coklat Warna kuning khas urin
Bau khas feses Kandungan (darah/protein/dll) Tidak
Banyaknya 1 pampers ada Bau khas urin
Stoma Tidak Ada Banyakny a saat dikaji 2000
cc/24 jam
Alat bantu Folley Kateter

Kesimpulan Pasien tidak mengalami perubahan pola eliminasi fekal ataupun urin

d. Pola Aktivitas /Olah Raga:


Keluhan : pasien dalam kondisi penurunan kesadaran, pasien terpasang NGT, terpasang
monitor didada pasien, infus 2 jalur ditangan serta terpasang kateter.

Kemampuan Perawatan Diri (0 = Mandiri, 1 = Dengan Alat Bantu, 2 = Bantuan dari


orang lain , 3 = Bantuan peralatan dan orang lain, 4 = tergantung/tdk mampu)
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan/Minum √
Mandi √ √
Berpakaian/berdandan √ √
Toileting √ √
Mobilisasi di Tempat Tidur √ √
Berpindah √ √
Berjalan √ √
Menaiki Tangga √
Berbelanja √
Memasak √
Pemeliharaan rumah √

ALAT BANTU : T i d a k a d a

Kekuatan Otot : 5555 5555


0000 1111

Kesimpulan : Pasien parsial care

d. Pola Istirahat Tidur:

Keluhan: pasien mengatakan hanya beridam di tempat tidur dan susah menggerakan kedua
ekstermitas bawah

Kebiasaan : Tidur 7-8 jam/malam , Jam tidur sore 1 jam dan siang 1 jam

Merasa segar setelah tidur : Ya

e. Pola Kognitif –Persepsi: Keluhan : Keluarga pasien mentakan pasien


masih merespon.
Status mental : Sadar

Keadaan umum : Compos Mentis

GCS : 15

Bicara pasien : bicara pasien jelas

Bahasa sehari-hari: pasien menggunakan bahasa daerah

Kemampuan membaca dan berbahasa indonesia: pasien mampu membaca dan


berbahasa Indonesia

Tingkat Ansietas: Ringan

Keterampilan Interaksi: Tepat


Pendengaran : pasien tidak mengalami gangguan pendengaran

Alat bantu dengar : Tidak ada

Penglihatan Pasien : Tidak ada masalah

Vertigo: Tidak ada Vertigo

Ketidak nyamanan/Nyeri: Nyeri akut


Deskripsi : Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi post amputasi sebelah
kanan , terasa berdenyut terus menerus selama 4 menit dengan skala 4 dan terdapat
10 jahitan pada kaki yang di amputasi yaitu kaki kanan. Pasien juga mengatakan
nyeri pada luka jahitan kaki sebelah kiri yang terasa seperti ditusuk saat digerakan
selama 3 menit dengan skala 4 dan terdapat 6 jahitan.
Penatalaksanaan : Manajemen nyeri (Relaksasi napas dalam dan pemberian obat pereda
nyeri

f. Pola Peran Hubungan:


pasien mengatakan pasien sebelum sakit sudah menjalankan peran Istri dan ibu rumah

tangga dengan baik

Pekerjaan: pasien mengatakan pasien adalah ibu rumah tangga

Status Pekerjaan: Ketidakmampuan jangka panjang

Sistem Pendukung: Pasangan dan Keluarga serumah

Masalah keluarga berkenaandengan perawatan di RS: Tidak ada dikarenakan Keluarga

saling mendukung satu sama lain untuk kesembuhan Kegiatan sosial :

h. Pola Seksualitas/Reproduksi:

Keluhan: pasien mengatakan bahwa tidak terdapat keluhan terkait pola seksualitas-
reproduksi pasien

Tanggal Menstruasi Akhir (TMA): -


Masalah Menstruasi : Tidak

Ada Pap Smear Terakhir –

Pemeriksaan Testis Mandiri Bulanan: Tidak pernah

Masalah Seksual B/DPenyakit tidak ada masalah


Kesimpulan : Tidak terdapat masalah

i. Pola Koping-Toleransi Stres:

Keluhan: Tidak ada keluhan yang membuat stress.

Masalah (finansial, perawatan diri): Tidak ada.

Kehilangan/perubahan besar di masa lalu:(√) Tidak Ya

Hal yang dilakukan saat ada masalah: berdiskusi dengan keluarga kecil

baik anak ataupun menantu

Penggunaan obat untuk menghilangkan stres: tidak ada

Keadaan emosi dalam sehari hari: √ santai tegang

Kesimpulan: pola koping tidak ada masalah

j. Pola Keyakinan-Nilai :

Keluhan: pasien mengatakan selama sakit klien tidak mengerjakan ibadahnya


karena kondisi klien
Agama: Islam

Pantangan Keagamaan:√ Tidak/Ya (uraikan)


Ibadah selama sakit : Keluarga pasien mengatakan Selama sakit klien tidak

mengerjakan Ibadahnya karena kondisi klien

Permintaan kunjungan rohaniawan pada saat ini: Ya √ Tidak

Kesimpulan: Tidak Ada Masalah terhadap keyakinan dan nilai.

6. Pemeriksaan Penunjang

Hematologi : 17/10/2022 Hasil Nilai normal


Hemoglobin 8.0 g/dL 12.0-14.0
Leukosit 10350/mm3 5.0-10.0
Hematokrit 24% 37.0-43.0
Trombosit 109.000/mm3 150.000-400.000
Elektrolit : 15/10/2022 47,8 35-45
Natrium 140 mmol/L 136-145 mmo/L
Kalium 2,6 mmol/L 3,5-5,1 mmol/L
Klorida 109 mmol/L 97-111 mmol/L
Kimia Klinik : 15/10/2022 Hasil Nilai normal
Albumin 3.0 g/dL Nilai normal
Globulin 2.9 g/dL 13.0 – 16.0 g/dl
SGOT 36 U/L 5.0 – 10.0 10^3/m^3
SPGT 19 U/L 37.0 – 43.0%
Ureum Darah 40 mg/dl 10-50
Kreatinin darah 0.9 mg/dl 0.8-1,3

Terapi Obat: 19/10/2022


1. IVFD NaCL 0,9%/10 Jam
2. Cefriaxone 2 x 1 gr (iv)
3. Ranitidin 2 x 50 mg (iv)
4. Kalnex 3 x 500mg (iv)
5. VIT K 3 x 1 amp (iv)
6. Ketorolak 3 x 1 amp (iv)
7. Paracetamol 3 x 1 gr (po)
8. Sukratul 1 x 1 lembar
ANALISA DATA

No. Data Etiologi Problem


1. DS : Kecelakaan Nyeri akut
 Pasien mengatakan nyeri pada luka
bekas operasi post amputasi sebelah Fraktur
kanan , terasa berdenyut terus
menerus selama 4 menit dengan skala Pembedahan
(Amputasi)
4 dan terdapat 10 jahitan pada kaki
yang di amputasi yaitu kaki kanan.
Respon tubuh
Pasien juga mengatakan nyeri pada terhadap pembedahan
luka jahitan kaki sebelah kiri yang (Spasme otot dan
kerusakan struktur
terasa seperti ditusuk saat digerakan tulang dan jaringan)
selama 3 menit dengan skala 4 dan
terdapat 6 jahitan. Kerusakan jaringan saraf
DO :
 Skala nyeri 5
 Pasien tampak meringgis
 Pasien tampak protektif terhadap area
kedua kaki post amputasi dan
pemasangan OREF paha kanan dan
juga luka jahitan kaki kiri
 Pasien tampak sedikit gelisah
 TD: 128/77 mmHg
 HR: 99x/menit
2. DS : Kecelakaan Perlambat
 Pasien mengatakan tidak nyaman an
Fraktur
dengan kondisi nya sekarang karena pemulihan
pasien post amputasi dan post pasca
Pembedahan
pemasangan OREF bedah
DO :
Kerusakan jaringan
 Terdapat lubang kecil berdiameter 5 tulang dan jaringan
secara terbuka
mm pada luka jahitan post amputasi.
 Pada kaki kanan post amputasi luka Luka post amputasi
dijahit
tampak basah dibuktikan dengan cairan
luka menembus kassa steril yang
Risiko infeksi
menutupi luka, kassa tersebut berwarna
coklat kekuningan dan eksudat
Luka tampak basah,
berwarna kecoklatan,
adanya eksudat, tampak
 Tampak kemerahan di sekitar luka post kemerahan
amputasi dan juga terpasang OREF.
 Pada kaki kiri tampak basah dibuktikan
dengan cairan luka menembus kassa
steril yang menutupi luka, kassa
tersebut berwarna coklat kekuningan
dan eksudat berwarna kecoklatan, juga
tampak kemerahan di sekitar luka.
 Terdapat perdarahan pada kaki sebelah
kanan post amputasi, bekas darah
terdapat di underpad pasien dengan
perdarahan kira-kira 10cc
 Pasien 72 jam post operasi
 Kedua luka berbau busuk
 Gerakan pasien terbatas dan hanya bisa
menggerakan kedua ekstermitas atas
 Aktivitas perawatan diri pasien dibantu
oleh keluarga dan perawat
 Pasien tampak terbaring lemah

Kekuatan Otot : 5555 5555


0000 1111
3 DS : Kerusakan fragmen Perfusi Perifer
 Pasien mengatakan nyeri pada tidak efektif
ekstermitas bawah paha kanan post Melepaskan
amputasi dan kaki kiri karen luka
jahitan Katekolamin
 Nyeri terasa berdenyut dan seperti
ditusuk hilanhg timbul 4 menit Metabolisme asam lemak
DO :
 Hb : 8 g/dl (menurun) Bergabung dengan
trombosit
 Konjungtiva anemis
 Mukosa bibir pucat
Emboli
 Klien tampak lemah
 Warna kulit pucat
Menyumbat pembuluh
 Penyembuhan luka lambat darah
 CRT 4 detik
 HR: 99x/menit
NO Diagnosa SLKI SIKI
DX Keperawatan
1 Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
19/10/22 cidera fisik intervensi keperawatan Observasi
(amputasi) selama 1 x 24 jam, a. Identifikasi lokasi,
diharapkan tingkat nyeri karakteristik durasi,
menurun dan kontrol frekuensi, kualitas,
nyeri meningkat dengan intensitas nyeri
kriteri hasil : b. Identifikasi skala nyeri
a. Tidak mengeluh nyeri Identifikasi respons nyeri
b. Tidak meringis non verbal
c. Tidak bersikap c. Identifikasi faktor yang
protektif memperberat dan
d. Tidak gelisah memperingan nyeri
e. Kesulitan tidur Identifikasi pengetahuan
menurun dan keyakinan tentang
f. Frekuensi nadi nyeri Identifikasi
membaik pengaruh budaya
g. Melaporkan nyeri terhadap respon nyeri
terkontrol d. Identifikasi pengaruh
h. Kemampuan nyeri pada kualitas hidup
mengenali onset nyeri e. Monitor keberhasilan
meningkat terapi komplementer
i. Kemampuan yang sudah diberikan
mengenali penyebab f. Monitor efek samping
nyeri meningkat penggunaan analgetik
j. Kemampuan Terapeutik
menggunakan teknik a. Berikan teknik
nonfarmakologis nonfarmakologi untuk
meningkat mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hipnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat dingin,
terapi bermain
b. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
c. Fasilitasi istirahat dan
tidur
d. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri

Edukasi
a. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
b. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
c. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
d. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

2 Perlambatan Setelah dilakukan Perawatan Luka


19/10/22 pemulihan pasca intervensi keperawatan Observasi:
bedah b/d prosedur selama 1 x 24 jam,  Monitor karakteristik
pembedahan diharapkan pemulihan luka
pasca bedah meningkat  Monitor tanda-tanda
dengan kriteri hasil : infeksi
a.Kenyamanan meningkat
Terapeutik:
b.Waktu penyembuhan
 Lepaskan balutan dan
meningkat
c.Area operasi membaik plester secara perlahan
 Bersihkan dengan cairan
NaCl atau pembersih
nontoksik
 Bersihkan jaringan
nekrotik
 Berikan salep yang sesuai
ke kulit/lesi, jika perlu
 Pasang balutan sesuai
jenis luka
 Pertahankan teknik steril
saat melakukan
perawatan luka
Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
 Anjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi kalori
dan protein
Kolaborasi
 Kolaborasi prosedur
debridement
 Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu

Dukungan mobilisasi
Observasi :
 Identifikasi adanya nyeri
atau keluhan fisik
lainnya
 Identifikasi toleransi
fisik saat melakukan
pergerakan
 Monitor frekuensi
jantung dan tekanan
darah sebelum
melakukan atau memulai
mobilisasi
 Monitor kondisi umum
selama melakukan
mobilisasi
Terapeutik
 Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan alat
bantu
 Fasilitasi melakukan
pergerakan, jika ada
 Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
 Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
 Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis, duduk di
tempat tidur, duduk di sisi
tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi)

Dukungan perawatan diri :


Observasi
 Identifikasi usia dan
budayadalam membantu
kepersihan diri
 Identifikasi jenis bantuan
yang dibutuhkan
 Monitor kebersihan
tubuh Monitor integritas
kulit
Terapeutik
 Sediakan peralatan mandi
Sediakan lingkungan yang
amandan nyaman
 Fasilitasi mandi sesuai
kebutuhan
 Pertahankan kebiasaan
kebersihan diri
 Berikan bantuan sesuai
tingkat kemandirian
Edukasi
 Jelaskan manfaat mandi
dan dampak tidak mandi
terhadapkesehatan
 Ajarkan kepada
keluargacaramemandikan
pasien (jika perlu)
Manajemen Nutrisi
Observasi
 Identifikasi status nutrisi
Identitifikasi alergi dan
intoleransi makanan
Identifikasi makanan yang
disukai
 Identifikasi kebutuhan
kalori dan jenis nutrient
 Identifikasi perlunya
penggunaan selang
nasogastric Monitor
asupan makanan Monitor
berat badan
 Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik
 Lakukan oral hygiene
sebelum makan, jika perlu
 Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis.
Piramida makanan)
Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai Berikan makanan
yang tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
 Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
 Berikan suplemen
makanan, jika perlu
 Hentikan pemberian
makanan melalui selang
nasogastric jika asupan
oral dapat ditoleransi
Edukasi:
Anjurkan posisi duduk,
jika mampu
Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis. Pereda
nyeri,antiemetic), jika perlu
 Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient
yang dibutuhkan, jika perlu

3 Perfusi perifer Perawatan Sirkulasi


19/10/22 tidak efektif b/d Observasi
penurunan  Periksa sirkulasi perifer
konsentrasi Hb (mis. Nadi perifer, edema,
pengisian kapiler, warna,
suhu, anklebrachialindex).
 Identifikasi faktor risiko
gangguan sirkulasi
 Monitor panas,
kemerahan, nyeri/
kesemutan, atau bengkak
pada ekstremitas
Terapeutik
 Hindari pengukuran
tekanan darah pada
ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi.
 Hindari penekanan dan
pemasangan tourniquet
pada area yang cedera.
 Lakukan perawatan kaki
dan kuku.
 Lakukan hidrasi.
Edukasi
 Anjurkan berhenti
merokok.
 Anjurkan olahraga rutin.
 Anjurkan mengecek air
mandi untuk menghindari
kulit terbakar.
 Anjurkan melakukan
perawatan kulit yang
tepat (mis. Melembabkan
kulit kering pada kaki).
 Informasikan tanda dan
gejala darurat yang harus
dilaporkan (mis. Rasa
sakit yang tidak hilang
saat istirahat, luka tidak
sembuh, hilangnya rasa)
NO Diagnosa Implementasi Evaluasi
DX Keperawatan
1 Nyeri akut b/d agen 1. Mengidentifikasi lokasi, S:
19/10/22 cidera fisik karakteristik, durasi dan
 Pasien mengatakan nyeri
(amputasi) frekuensi dan kualitas
nyeri pada luka bekas operasi
2. mengidentifikasi skala
post amputasi sebelah
nyeri
3. mengidentifikasi faktor kanan , terasa berdenyut
yang memperberat dan
terus menerus selama 4
memperingan nyeri
4. Mengajarkan teknik non menit dengan skala 4 dan
farmakologi : napas
terdapat 10 jahitan pada
dalam
5. Pemberian terapi kaki yang di amputasi
analgesik
Ketorolak 3 x 1 amp (iv) yaitu kaki kanan. Pasien
juga mengatakan nyeri
pada luka jahitan kaki
sebelah kiri yang terasa
seperti ditusuk saat
digerakan selama 3 menit
dengan skala 4 dan
terdapat 6 jahitan.
O:
 Skala nyeri 4
 Pasien tampak meringgis
 Pasien tampak protektif
terhadap area kedua kaki
post amputasi dan
pemasangan OREF paha
kanan dan juga luka jahitan
kaki kiri
 Pasien tampak sedikit
gelisah
 TD: 125/78 mmHg
 HR: 95x/menit
A: Nyeri Akut
P: Intervensi Manajemen Nyeri
dilanjutkan

2 Perlambatan 1. Mengidentifikasi S:
19/10/22 pemulihan pasca karakteristik luka
 Pasien mengatakan tidak
bedah b/d prosedur (Warna, ukuran, bau)
pembedahan 2. Memonitor tanda-tanda nyaman dengan kondisi
infeksi pada luka post
nya saat ini karena
ampuatsi dan luka
jahitan pasien post amputasi
3. Melakukan Perawatan
dan post pemasangan
luka post amputasi pada
kaki kanan dan luka OREF
jahitan kaki kiri O:
4. menjelaskan kepada
pasien tanda dan gejala  Terdapat lubang kecil
infeksi pada luka pasien
berdiameter 5 mm pada
5. Pemberian terapi obat
antibiotik: luka jahitan post
Cefriaxone 2x 1gr (iv)
amputasi.
Sukratur 1 lmbr pada
area kedua luka  Pada kaki kanan post
6. Membantu pasien
amputasi luka masih
dalam meningkatkan
ambulasi tampak basah dibuktikan
7. Mengidentifikasi
dengan cairan luka
kebutuhan alat bantu
kebersihan diri pasien menembus kassa steril
8. Membantu pasien yang menutupi luka,
dalam kebersihan diri :
memandikan pasien dan kassa tersebut berwarna
membersihkan BAB coklat kekuningan dan
pasien
eksudat berwarna
kecoklatan
 Masih tampak kemerahan
di sekitar luka post
amputasi dan juga
terpasang OREF.
 Pada kaki kiri masih
tampak basah dibuktikan
dengan cairan luka
menembus kassa steril
yang menutupi luka,
kassa tersebut berwarna
coklat kekuningan dan
eksudat berwarna
kecoklatan, juga tampak
kemerahan di sekitar
luka.
 Terdapat perdarahan
pada kaki sebelah kanan
post amputasi, bekas
darah terdapat di
underpad pasien dengan
perdarahan kira-kira 8cc
 Pasien 80 jam post
operasi
 Kedua luka berbau busuk
 Gerakan pasien terbatas
dan hanya bisa
menggerakan kedua
ekstermitas atas
 Aktivitas perawatan diri
pasien dibantu oleh
keluarga dan perawat
 Pasien tampak terbaring
lemah
 Pasien menghabiskan
porsi makan siang pasien

Kekuatan Otot : 5555 5555


0000 1111
A: Perlambatan luka pasca bedah

P: Intervensi Perawatan luka,

dukungan ambulasi, dukungan

perawatan diri dan manajemen

nutrisi dilanjutkan

3 Perfusi perifer tidak 1. Memonitor TTV pasien S:


19/10/22 efektif b/d penurunan 2. Memeriksa sirkulasi
konsentrasi Hb perifer pasien  Pasien mengatakan nyeri
3. Memonitor nyeri pada pada ekstermitas bawah
ekstermitas pasien
paha kanan post
4. Memonitor status
oksigenasi amputasi dan kaki kiri
5. Memonitor tingkat karen luka jahitan
kesadaran
6. Memberikan pemberian  Nyeri terasa berdenyut
IVFD NaCl 0,9% 20 dan seperti ditusuk
Tpm
7. Melakukan pemberikan hilanhg timbul 4 menit
transfusi darah 1 O:
kantong prc 267cc
 Hb : 8 g/dl (menurun)
 Konjungtiva anemis +/+
 Mukosa bibir pucat
 Klien tampak lemah
 Warna kulit pucat
 Penyembuhan luka
lambat
 CRT 4 detik
 Kes: Compos Mentis
 KU: Sedang
 TD: 125/78 mmHg
 HR: 95x/menit
 RR: 18x/.menit
 S: 36,8
A: Perfusi perifer tidak efektif
P: Intervensi manajemen
perawatan sirkulasi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai