A. PENGKAJIAN
1. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama:
Ny.E masuk melalui IGD RSUP Dr.M.Djamil Padang rujukan dari RS M.Zein pada
tanggal 15/10/2022 pukul 11.32 WIB dengan keluhan nyeri pada tungkai kanan, nyeri
dirasakan seperti ditusuk terus menerus selama 4 menit. Sebelumnya, pasien
mengendarai motor kemudian ada mobil tangki yang berputar arah, pasien mencoba
menyalip dan ditabrak oleh bagian belakang mobil tangki berputar arah, pasien sadar
setelah kejadian dan dibawa ke RS M.Zein dan dilakukan perawatan luka. Mual (-),
muntah (-), kejang (-), demam (-), sindrom kompartemen (-). Pasien di rujuk ke RSUP
Dr.M.Djamil karena nyeri yang tidak tertahankan seperti tertusuk dan berdenyut terus
menerus selama 4 menit dengan skala 8.
2. RKS
Saat dilakukan pengkajian tanggal 19/10/2022 pukul 08.30 WIB, pasien rawatan hari
ke-dua di ruangan Trauma Center, pasien post amputasi dan pemasangan OREF 72
jam yang lalu, pasien sebelumnya dirawat di ruangan HCU Bedah. Pasien mengatakan
nyeri pada luka bekas operasi post amputasi sebelah kanan , terasa berdenyut terus
menerus selama 4 menit dengan skala 4 dan terdapat 10 jahitan pada kaki yang di
amputasi yaitu kaki kanan. Pasien juga mengatakan nyeri pada luka jahitan kaki
sebelah kiri yang terasa seperti ditusuk saat digerakan selama 3 menit dengan skala 4
dan terdapat 6 jahitan. Terdapat perdarahan pada kaki sebelah kanan post amputasi,
bekas darah terdapat di underpad pasien dengan perdarahan kira-kira 10cc. Nyeri pada
kedua kaki bertambah saat menggeserkan kedua kaki. Luka jahitan post amputasi
terdapat lubang kecil dengan diameter 1 cm. Pada kaki kanan post amputasi luka
tampak basah dibuktikan dengan cairan luka menembus kassa steril yang menutupi
luka, kassa tersebut berwarna coklat kekuningan dan eksudat berwarna kecoklatan,
juga tampak kemerahan di sekitar luka dan juga terpasang OREF. Pada kaki kiri
tampak basah dibuktikan dengan cairan luka menembus kassa steril yang menutupi
luka, kassa tersebut berwarna coklat kekuningan dan eksudat berwarna kecoklatan,
juga tampak kemerahan di sekitar luka. Sesak (-), demam (-), mual (-), muntah (-),
sindrom
kompartemen (-). Pasien terpasang IVFD NaCl 0,9% 20 Tpm di tangan kanan. TD:
125/78 mmHg, HR: 95x/menit, RR: 18x/menit, S: 36,8°C, CRT 4 detik, akral dingin,
turgor kulit kembali dalam 2 detik.
3. RKD
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit DM dan Hipertensi.
4. RKK
Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama dengan pasien.
Persepsi terhadap penyakit: Pada saat pasien dirawat sekarang pasien patuh terhadap
pengobatan yang diberikan dokter, dibuktikan dengan keluarga yang membantu pasien
Minum Alkohol : (√) Tidak □ Ya, berapa botol …............./ hr, lama.........…
b. Pola
Nutrisi/Metabolisme:
Keluhan:
Malam: Malam:
Nasi, Sayur, Ayam , Tempe, Pasien mendapatkan diit dari ahli
lalapan, air putih dingin gizi MB TKTP 2000 Kkal
Habis 1 piring
c. Pola Eliminasi:
Keluhan : Pasien mengatakan tidak ada keluhan BAK ataupun BAB pada pasien.
Kesimpulan Pasien tidak mengalami perubahan pola eliminasi fekal ataupun urin
ALAT BANTU : T i d a k a d a
Keluhan: pasien mengatakan hanya beridam di tempat tidur dan susah menggerakan kedua
ekstermitas bawah
Kebiasaan : Tidur 7-8 jam/malam , Jam tidur sore 1 jam dan siang 1 jam
GCS : 15
h. Pola Seksualitas/Reproduksi:
Keluhan: pasien mengatakan bahwa tidak terdapat keluhan terkait pola seksualitas-
reproduksi pasien
Hal yang dilakukan saat ada masalah: berdiskusi dengan keluarga kecil
j. Pola Keyakinan-Nilai :
6. Pemeriksaan Penunjang
Edukasi
a. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
b. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
c. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
d. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Dukungan mobilisasi
Observasi :
Identifikasi adanya nyeri
atau keluhan fisik
lainnya
Identifikasi toleransi
fisik saat melakukan
pergerakan
Monitor frekuensi
jantung dan tekanan
darah sebelum
melakukan atau memulai
mobilisasi
Monitor kondisi umum
selama melakukan
mobilisasi
Terapeutik
Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan alat
bantu
Fasilitasi melakukan
pergerakan, jika ada
Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis, duduk di
tempat tidur, duduk di sisi
tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi)
2 Perlambatan 1. Mengidentifikasi S:
19/10/22 pemulihan pasca karakteristik luka
Pasien mengatakan tidak
bedah b/d prosedur (Warna, ukuran, bau)
pembedahan 2. Memonitor tanda-tanda nyaman dengan kondisi
infeksi pada luka post
nya saat ini karena
ampuatsi dan luka
jahitan pasien post amputasi
3. Melakukan Perawatan
dan post pemasangan
luka post amputasi pada
kaki kanan dan luka OREF
jahitan kaki kiri O:
4. menjelaskan kepada
pasien tanda dan gejala Terdapat lubang kecil
infeksi pada luka pasien
berdiameter 5 mm pada
5. Pemberian terapi obat
antibiotik: luka jahitan post
Cefriaxone 2x 1gr (iv)
amputasi.
Sukratur 1 lmbr pada
area kedua luka Pada kaki kanan post
6. Membantu pasien
amputasi luka masih
dalam meningkatkan
ambulasi tampak basah dibuktikan
7. Mengidentifikasi
dengan cairan luka
kebutuhan alat bantu
kebersihan diri pasien menembus kassa steril
8. Membantu pasien yang menutupi luka,
dalam kebersihan diri :
memandikan pasien dan kassa tersebut berwarna
membersihkan BAB coklat kekuningan dan
pasien
eksudat berwarna
kecoklatan
Masih tampak kemerahan
di sekitar luka post
amputasi dan juga
terpasang OREF.
Pada kaki kiri masih
tampak basah dibuktikan
dengan cairan luka
menembus kassa steril
yang menutupi luka,
kassa tersebut berwarna
coklat kekuningan dan
eksudat berwarna
kecoklatan, juga tampak
kemerahan di sekitar
luka.
Terdapat perdarahan
pada kaki sebelah kanan
post amputasi, bekas
darah terdapat di
underpad pasien dengan
perdarahan kira-kira 8cc
Pasien 80 jam post
operasi
Kedua luka berbau busuk
Gerakan pasien terbatas
dan hanya bisa
menggerakan kedua
ekstermitas atas
Aktivitas perawatan diri
pasien dibantu oleh
keluarga dan perawat
Pasien tampak terbaring
lemah
Pasien menghabiskan
porsi makan siang pasien
nutrisi dilanjutkan