Anda di halaman 1dari 32

KEPERAWATAN KELUARGA

“Asuhan Keperawatan Keluarga dari Film I Not Stupid Too 2”

DOSEN PEMBIMBING :
Fitra Yeni, S.Kp.M.A

Kelompok E :

Dina Annisa Utami 2011316047


Salmi Dianita Nasution 2011316048
Rada Putri Agusti 2011316049
Anita Rahayu 2011316050
Intan Putri Andriani 2011316051
Fajar Alifah 2011316052
Maya Rosita 2011316054
Yoga Marsa Dinata 2011316055
Dina Rahmiyanti Saputri 2011316056
Syafitri Wulandari 2011316058
Rheynanda 2011316059

S1 KEPERAWATAN PROGRAM B FA
KULTAS KEPERAWATAN UNIVERSI
TAS ANDALAS TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpaha
n rahmat dan karunia-Nya Kami di berikan kesehatan dan kesempatan dalam menyele
saikan makalah Mata Kuliah Keperawatan Keluarga dengan judul Asuhan Keperawat
an Keluarga dari Film I Not Stupid Too 2.

Tak lupa Kami ucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang t
elah membantu dalam penulisan makalah ini, kepada ibu selaku dosen pembimbing, s
erta pihak yang tidak dapat Kami ucapkan satu persatu sehingga makalah ini dapat ter
selesaikan tepat pada waktunya.

Di dalam makalah ini kami menyadari banyak terdapat kekurangan. Oleh kare
na itu, kritik dan saran yang membangun sangat Kami harapkan agar menjadikan mak
alah ini lebih baik lagi.

Padang, 29 September 2021

Penulis

i
PENGKAJIAN STRES, KOPING, DAN ADAPTASI KELUARGA

1. Stresor, kekuatan, dan persepsi keluarga


1.1 Apa saja stresor (baik jangka panjang maupun pendek) yang pernah dialami oleh
keluarga? Merujuk pada Family Inventory of Live Event and Changes Scale sebagai
contoh stresor yang penting. Pertimbangkan kekuatan dan jangka waktu dari stresor
ini?
1.2 Kekuatan apa yang mengimbangi stresor itu? Apakah keluarga mampu menangani
stres dan ketegangan kehidupan keluarga sehari-hari? Sumber apa yang dimiliki
keluarga untuk mengatasi stresor itu?
1.3 Bagaimana keluarga mendefinisikan situasi tersebut?
Apakah realistik, penuh harapan. dilihat sebagai tantanga?
Apakah keluarga mampu bertindak berdasarkan pada penilaian realistis dan objektif
terhadap situasi atau peristiwa yang penuh stres?
Atau apakah stresor utama dilihat sebagai hal yang sangat besar, sulit di atasi, atau
sesuatu yang merusak?

Sumber friedman halaman 439-440

1.1 Stresor (ketegangan/perselisihan)


Sumber friedman halaman 439-440
Family Inventory of Live Event and Changes Scale adalah instrument yang dapat di
gunakan untuk mengkaji atau akumulasi stressor keluarga.

Perubahan Kehidupan Keluarga Nilai


Kehilangan
Kematian seorang anak 99
Kematian salah satu orang tua atau pasan 98
gan
Anak laki atau perempuan yang sudah m 58
enikah berpisah atau bercerai
Ketegangan Dalam Pernikahan
Pasangan / orang tua berpisah atau berce 79
rai 68
Pasangan/ orang tua “berselingkuh” 58

1
Peningkatan kesulitan hubungan seksual
antara suami dan istri
Pelanggaran Hukum Dalam keluarga
Penganiayaan Fisik atau seksual atau 76
kekerasaan di rumah
Seorang anggota dimasukkan ke penjara 68
atau tahanan anak
Seorang anggota lari dari rumah 61
Penyakit dan ketegangan perawatan kelu
arga
Seorang anggota keluarga mengalami cac 73
at fisik atau sakit kronik
Peningkatan kesulitan dalam mengelola 58
anggota yang sakit kronik atau cacat
Peningkatan tanggung jawab untuk mem 47
berikan bantuan asuhan langsung/finansi
al kepada orang tua suami/istri
Ketegangan Intra- Keluarga
Salah satu anggota tampak tergantung pa 66
da alkhol atau obat-obatan
Seorang anggota tampak memiliki masal 58
ah emosional
Peningkatan kesulitan mengatur remaj 55
a
Ketegangan dalam Kehamilan dan Kelahi
ran Anak
Kehamilan seorang anggota yang belum 65
menikah
Seorang anggota melahirkan atau menga 50
dopsi anak
Seorang anggota mengalami keguguran 50

Transisi dan Ketegangan Kerja Keluarga


Seorang anggota kehilangan atau berhent 55
i dari pekerjaan
Seorang anggota berhenti bekerja selama 51
periode yang lama

2
Seorang anggota pension dari pekerjaan 48
Ketegangan Finansial dan Usaha
Mencari tunjangan kesejahteraan 55
Seseorangg anggota memulaisenuah usah 50
a baru
Perubahan pasar agrikulur atau pasar sah 43
am, yang menggangu penghasilan keluar
ga
Transisi “ masuk dan keluar”
Anggota dewasa muda keluar dari rumah 43
Seorang anggota menikah 42
Seorang anggota pindah kembali ke ruma 42
h atau orang baru pindah ke dalam rumah
tangga

a. PELANGGARAN HUKUM KELUARGA menurut subskala mengunakan


FAMILY INVETORY OF LIVE EVENTS AND CHANGES SCALA terdiri dari
penganiayaan fisik atau seksual atau kekerasan dirumah, seorang anggota
keluarga lari dari rumah
 Penganiayaan fisik atau seksual atau kekerasan, dengan nilai = 76
Saat Tom dimarahi mamanya dan pergi dari rumah, Tom pergi berkumpul b
ersama teman- temanya, saat itu ayah tom menjemput tom untuk pulang tapi
karena tom terus menolak Tn.Steve pun menampar Tom.
DO:
- Tampak Tom pergi dari rumah setelah mamanya memarahi dia bermain b
log
- Tampak Ayah menjemput tom ke tempat gengnya
- Tampak Ayah menyuruh Tom pulang dengan awalnya dengan baik
- Tampak Ayah menampar Tom
DS:
- Ayah mengatakan kenapa kau masih bergaul dengan dia
- Ayah mengatakan bagaimana kau bisa mengerti mari pulang

Saat Jerry mencuri uang di kantin kedua orang tua tidak menanyakan dan me
mberikan kesempatan untuk Jerry untuk menjelaskannya terlebih dahulu alas

3
n mencuri mereka lansung mengambil keputusan untuk mencambuk Jerry

DO:
- Tampak ayah memarahi jery
- Tampak ibu memarahi jerry
- Tampak ayah memukul tangan jerry
- Tampak ayah menyuruh mama untuk mengambil cambuk
DS:
- Ayah mengatakan kenapa kau mencuri
- Ibu mengatakan kenapa kau mencuri untuk beli kartu pokemon, kau jadi
rusak karna kartu itu
- Ayah mengatakan ambil cambuk

 Keluarga tom and jerry termasuk kedalam seorang anggota keluarga lari dari
rumah . dengan nilai = 61
DO :
- Tom mengatakan “aku merasa keluargaku tidak memperhatikanku
- Tom mengatakan “aku ingin kabur dari rumah”
DO :
- Tom tampak bergabung kesebuah kelompok jalanan bersama temannya

b. KETEGANGAN INTRA KELUARGA menurut subskala mengunakan FAMILY


INVETORY OF LIVE EVENTS AND CHANGES SCALA terdiri dari salah satu
anggota tampak tergantung pada alkhol atau obat- obatan, seorang anggota
tampak memiliki masalah emosional, peningkatan kesulitan mengatur anak
remaja.
 Keluarga tom dan jerry termasuk dalam peningkatan kesulitan mengatur anak
remaja dengan nilai = 55
DS :
- ibu mengatakan “anak nakal” tanpa mendengarkan penjelasan
- ayah mengatakan “kenapa kau mencuri” “apakah kartu masih tidak
cukup kartu pokemon itu?”
- Ibu mengatakan kepada tom “kau harus belajar bukannya bermain
blog” “ada orang dipenjara gara-gara bloging”
- Ibu mengatakan kepada tom “kerjakan Prmu”

4
-
DO :
- tampak ibu memarahi tom
- tampak ayah mengomeli jerry
- Tampak Ibu memarahi tom karena bermain blog
- Tampak Ibu menyuruh tom untuk memuat PR
- Tampak Tom pergi dari rumah dan pergi ketempat gengnya
- Tampak Ayah menjemput tom ke tempat gengnya dan menyuruh tom untuk
pulang

1.2 Kekuatan apa yang mengimbangi stresor itu? Apakah keluarga mampu menangani stres
dan ketegangan kehidupan keluarga sehari-hari? Sumber apa yang dimiliki keluarga
untuk mengatasi stresor itu?
Answer : Sumber adalah semua atribut dan dukungan yang ada untuk digunakan oleh
keluarga dalam situasi krisis. Sumber ini termasuk unit keluarga mencakup organisasi,
keterampilan mengambil keputusan, dan kemampuan resolusi konflik (Friedman halaman
436).
Setelah An.T merasa rumah bukan tempat yang baik untuk berbagi cerita dan kelebihan
yang dimilikinya, An.T akhirnya bergabung dengan sebuah geng bersama temannya An.
C (Organisasi)
DO :
 Tampak An.T lari dari rumah
 Tampak An.T bergabung dalam sebuah geng bersama temannya An.C

DS :
 An.T mengatakan keluargaku tidak akan membantuku jika aku dalam masalah

1.3 Bagaimana keluarga mendefinisikan situasi tersebut?


Apakah realistik, penuh harapan. dilihat sebagai tantanga? Apakah keluarga mampu
bertindak berdasarkan pada penilaian realistis dan objektif terhadap situasi atau
peristiwa yang penuh stres? Atau apakah stresor utama dilihat sebagai hal yang sangat
besar, sulit di atasi, atau sesuatu yang merusak?

5
Answer : Keluarga tidak realistis dan objektif dalam mengatasi stressor yang ada.
Berdasarkan akumulasi kebutuhan dalam model Resiliency, termasuk kedalam
keluhan situasional, karena kebutuhan kerja sehingga terjadi ketidakhadiran yang
sering dalam keluarga ( Friedman, hal 434-435).
- Orang tua Tom dan Jery setiap harinya hanya sibuk dengan pekerjaannya masing-
masing, sehingga anak mereka menjadi terabaikan. Tom dan Jery juga tidak tahu
kemana harus berkeluh kesah ketika ada masalah yang terjadi pada mereka
Do :
 Orang tua tom dan jery bersikap tidak peduli dan hanya sibuk mengurus
pekerjaannya
 Tampak orang tua Tom dan Jery hanya memaksa untuk menuruti perintah
mereka tanpa meminta klarifikasi terhadap apa yang terjadi pada anaknya
Ds : Tom mengatakan dia merasa orang tua nya sudah tidak lagi mempedulikanya

- Ketika Jery mencuri untuk bisa membeli tiket pertujukkan drama sekolah agar orang
tuanya dapat hadir disaat pertunjukkan drama tersebut. Karena dengan cara itu ia
dapat membeli waktu orang tuanya hanya 1 jam untuk bisa menghadiri pertunjukkan
tersebut.
Do :
 Tampak orang tua jery hanya terus memarahi tanpa mendengar penjelasan
dari anaknya
 Ayah Jery tampak menghukum Jery dengan kekerasan fisik yaitu memukul
dengan menggunanakan rotan
Ds :
 Ibunya mengatakan jery anak yang nakal
 Ayahnya mengatakan mengapa jery harus mencuri padahal ia sudah
membelikan semua yang Jery minta

2. Strategi Koping Keluarga

6
2.1 Bagaimana keluarga bereaksi terhadap stresor yang sedang dialami? Strategi
apa yang digunakan? Strategi koping apa yang dilakukan keluarga dan untuk
menangani jenis masalah apa? Apakah cara kopng anggota keluarga berbeda
untuk mengatasi masalah saat ini? Jika demikian, bagaimana?
Answer :
a. Bagaimana keluarga bereaksi terhadap stresor yang sedang dialami?
Strategi apa yang digunakan?
Reaksi keluarga terhadap stressor yang dialami adalah cenderung tidak
menghapus dan menghilangkan atau melemahkan stressor. Straetegi yang
lebih dominan digunakan adalah strategi disfungsional secara temporer
mengurangi stress, tetapi stress tersebut kembali karena stressor yang
dihadapi tidak dihadapi. Strategi ini dipilih secara tidak sadar, sering kali
sebagai respon yang digunakan asal mereka dalam upaya beradaptasi
b. Strategi koping apa yang dilakukan keluarga dan untuk menangani jenis
masalah apa?
Apakah cara koping anggota keluarga berbeda untuk mengatasi masalah
saat ini? Jika demikian, bagaimana?
- Strategi koping fungsional yang digunakan adalah strategi koping keluarga
eksternal diantaranya keluarga menggunakan system dukungan social
informal yaitu
 Pada dukungan social dari keluarga besar diantaranya Membagi
kesulitan dengan kerabat
Do: tom meminta bantuan kepada adiknya jerry untuk meminjamkan
dia uang dalam mengahadapi masalah ketahuan mencuri
 Pada dukungan social dari teman diantaranya mencari sokongan dan
dukungan dari teman.
Do: Tom tampak berbagi masalah dengan sahabatnya chagchai

- Strategi koping disfungsional yang digunakan karena keluarga tidak


menggunakan strategi koping internalnya secara adekuat untuk menangani
stressor.
Strategi koping disfungsional keluarga yang dilakukan diantanya adalah

7
 Penyangkalan masalah keluarga diantaranya penyangkalan keluarga
dilihat dari system keyakinan keluarga: mitos keluarga
Do:
 Ayah chagchai meyakini bahwa bela diri merupakan kesalah
terbesarnya sehingga membuat dia cacat.
 Ibu tom hanya mengomeli anaknya untuk memberikan nasehat
kepada anak tanpa memberikan umpan balik untuk pendapat pada
anaknya

2.2 Sejauh mana keluarga menggunakan strategi koping internal?


Mengandalkan kelompok keluarga
Berbagai perasaan, pemikiran, dan aktivitas (memperkuat kohesivitas)
Fleksibilitas peran
Normalisasi
Mengendalikan makna masalah dengan pembingkaian ulang dan penilaian
pasif
Pemecahan masalah bersama
Mendapatkan informasi dan pengetahuan
Terbuka dan jujur dalam komunikasi keluarga
Menggunakan humor dan tawa
Answer :
 Mengandalkan Kelompok Keluarga
Bersatu adalah satu dari proses penting dalam badai kehidupan
keluarga. Keluarga berhasil melalui masalah dengan menciptakan
struktur dan organisasi yang lebih besar dirumah dan keluarga.
Penetapan waktu dan rutinitas keluarga, seperti melibatkan waktu
makan, waktu tidur, tugas rumah tangga, kunjungan keluarga besar dan
penghargaan rutinitas ini di apat menjadi sumber kekuatan dan daya
prediksi saat keluarga di bawah tekanan. Ketika keluarga menetapkan
struktur yang lebih besar, hal ini merupakan upaya untuk memiliki
pengendalian yang lebih besar terhadap keluarga mereka. Upaya ini
biasanya melibatkan penjadwalan waktu anggota yang lebih ketat, lebih
banyak tugas per anggota keluarga, organisasi ikatan yang lebih ketat,
dan rutinitas ynag lebih kuku dan terprogram (hal. 439-440)
8
DS :

Keluarga Tn. S tidak mengandalkan anggota keluarga.

- An. J mengatakan kakaknya tidak suka padanya, jadi ia harus


mengerjakan semua sendiri. hal ini terjadi ketika An. J ingin
menulis surat menggunakan pena dan kertas kakaknya (An.T)
untuk menyampaikan pertanyaan pada orang tuanya.
- Tn. S mengatakan kalau ibunya mengganggu, “ma, jangan ikut
campur. Aku sedang mengajar anakku”. Situasi ini terjadi ketika
An. J dimarahi saat ketahuan membeli nanas dan membawa
temannya ke klinik karena disangka sedang hamil.
- Nenek mengatakan Tn. S tidak mau mendengarkannya “Bagaimana
aku harus membuatmu mengerti”

DO:

- Terlihat An. T mendorong kepala An. J saat mengetahui adiknya


memakai pena dan kertas miliknya.
- Tn. S tampak tidak mau mengatasi masalah anaknya dengan ibunya
- Nenek tampak marah karna Tn. S tidak mau mendengarkannya
- Rutinitas yang terlihat Tn. S (ayah) selalu datang mengunjungi
kamar anaknya ketika waktunya tidur.
- Rutinitas makan bersama di meja makan dilakukan oleh keluarga.

 Berbagai Perasaan, Pemikiran, dan Aktivitas (Memperkuat


Kohesivitas)
Salah satu membuat keluarga semakin erat dan memelihara serta
mengelola tingkat stress dan moral yang dibutuhkan keluarga adalah
dengan berbagi perasaan dan pemikiran serta terlibat dalam pengalaman
aktivitas keluarga. Kebersamaan yang lebih besar menghasilkan kohesi
keluarga yang lebih tinggi, atribut keluarga yang mendapatkan perhatian
yang luas sebagai atribut keluarga inti (Olson, 1993)

DS :

9
- Ny. K (ibu) mengatakan “sejak kita menikah, kau tidak pernah peduli
padaku,sekarang ada masalah dan apa hanya aku yang harus
tanggung jawab? Sejak kita menikah, apa pernah kau memikirkan
aku, aku membosankan sekarang kan? Apa kau punya simpanan?”
- Jerry mengatakan mau menunjukkan bakat bercerita kepada kedua
orang tuanya, di kalimat “semua orang punya impian, dari impian
datang harapan.....” namun tidak sempat dilanjutkan karena terpotong
oleh pembicaraan kado dari Tom yang membelikan alat cukur untuk
ayahnya.
- Saat ada telepon masuk di hp Tom, ayah mengatakan “apa kau orang
sibuk? Ibu mengatakan “jangan telpon waktu makan! Tidak baik”
- Jerry mengatakan “aku hanya ingin membeli 1 jam waktumu untuk
datang ke pertunjukkanku” kepada ayah dan ibunya.

DO :
- Ibu tampak emosi saat meluapkan kekesalannya, respon ayah
juga sebaliknya. Mereka tampak saling menyalahkan...
- Jerry tampak kecewa tidak bisa melanjutkan bakat bercerita yang
ingin disampaikannya, dan kembali duduk di kursi makannya.
- Ayah dan ibu tidak menunjukkan perilaku yang sudah
diucapkannya, mereka sibuk dengan mengangkat teleponnya
ketika makan.
- Ibu tampak memeluk jerry, dan ayah meminta maaf.
- Ibu tampak berhenti dari pekerjaan nya dan fokus mengurusi
anaknya di rumah

 Fleksibilitas Peran
Karena perubahan yang cepat dan pervasif dalam masyarakat kita serta
dalam hidup keluarga, fleksibilitas keluarga, khususnya pada pasangan,
merupakan tipe strategi keluarga yang sangat kuat. Olson (199) dan
Walsh (1998) telah menekankan bahwa fleksibitas peran adalah satu dari
dimensi utama adaptasi keluarga. Keluarga harus mampu beradaptasi
terhadap perubahan perkembangan dan lingkungan. Ketika keluarga
berhasil mengatasi, keluarga mampu memelihara suatu keseimbangan

10
dinamik antara perubahan dan stabilitas. Fleksibitas peran
memungkinkan kesimbangan ini berlanjut (hal. 441-442)

Pada keluarga Tn. S tidak ada fleksibilitas peran yang terjadi, ayah tetap
berperan sebagai ayah, dan ibu tetap berperan sebagai ibu. Namun pada
satu kondisi:
DS :
- (saat perang dingin) Ibu mengatakan “bilang pada papamu, nenek
dan bi Yati pergi keluar hari ini, jadi dia harus mencuci piringnya.”
DO :
- Ayah tampak tidak mengikuti perintah ibu
- Tn. S berusaha membela anaknya, dengan mencoba berganti peran
dengan An.T yang ketahuan mencopet seorang nenek

 Normalisasi
Normalisasi adalah proses terus menerus yang melibatkan pengakuan
penyakit kronik tetapi menegaskan kehidupan keluarga sebagai
kehidupan keluarga yang normal, menegaskan efek social memiliki
anggota yang memiliki atau menderita penyakit kronik sebagi suatu yang
minimal, dan terlibat dalam perilaku yang menunjukkan kepada orang
lain bahwa keluarga tersebut adalah normal (hal. 442)
Tidak ditemukan

 Mengendalikan Makna Masalah dengan Pembingkaian Ulang dan


Penilaian Pasif
Keluarga yang menggunakan strategi koping ini cenderung melihat
aspek positif dari peristiwa hidup penuh stress dan membuat peristiwa
penuh stress menjadi tidak terlalu penting dalam hierarki nilai keluarga.
Hal ini ditandai dengan anggota keluarga yang memiliki rasa percaya
dalam mengatasi keganjilan dengan mempertahankan pandangan
optimistic terhadap peritiwa, terus memiliki harapan dan berfokus pada
kekuatan dan potensi. Pembingkaian ulang adalah cara persepsi koping
individu dan sering kali dipengaruhi oleh keyakinan keluarga. Keluarga
memiliki persepsi bersama, dan proses pembingkaian ulang akan

11
dipengaruhi oleh persepsi ini. Rolland menekankan bahwa keyakinan
individu dan keluarga berfungsi sebagai peta kognitif yang
membimbing tindakan dan keputusan keluarga. Keyakinan dapat
sedemikian rupa, selaras dengan pandangan hidup, paradigma dan nilai
keluarga.
Cara kedua keluarga mengendalikan makna stressor adalah dengan
penilaian pasif, kadang disebut sebagai penerimaan pasif. Pada cara
kedua ini, keluarga menggunakan strategi koping kognitif kolektif dalam
memandang stressor atau kebutuhan yang menimbulkan stres sebagai
sesuatu yang akan selesai dengan sendirinya sepanjang waktu dan
tentang hal tersebut tidak ada atau sedikit yang dapat dilakukan. Seperti
yang ditekankan Boss (1988), penilaian pasif dapat menjadi strategi
penurun stress yang efektif dalam jangka waktu pendek, khususnya
dalam kasus saat tidak ada satu pun yang dapat dilakukan. Akan tetapi
jika strategi ini digunakan secara konsisten dan sepanjang waktu,
penggunaannya menghambat pemecahan masalah yang aktif da
perubahan dalam keluarga serta dapat menggangu adaptasi keluarga.
(hal.442).
Tidak ditemukan
 Pemecahan Masalah Bersama
Pemecahan masalah bersama diantara anggota keluarga adalah strategi
kognitif dan komunikasi keluarga yang telah diteliti secara ekstensif
melalui metode penelitian laboratorium oleh kelompok peneliti keluarga
(Klien, 1983; Reis, 1981; Strauss, 1968) dan dalam lingkungan alami
( Chesler & Barbari, 1987). Pemecahan masalah keluarga yang efektif
meliputi tujuh langkah spesifik :
a) Mengidentifikasi masalah
b) Mengkomunikasikan tentang masalah
c) Menghasilkan solusi yang mungkin
d) Memutuskan satu dari solusi
e) Melakukan tindakan
f) Memantau atau memastikan bahwa tindakan dilakukan
g) Mengevaluasi seluruh proses pemecahan masalah (hal.443)

12
DS :
- Tom mengatakan “ayah tidak peduli padaku, dan tidak pernah
memuji prestasiku”
- Ayah mengatakan pada Tom “Jangan berteman dengan mereka,
karena akan membawa pengaruh buruk padamu”
(Ayah Tom berusaha mengidentifikasi masalah dan juga
mengkomunikasikan tentang masalah tersebut, dengan memberitahu
anaknya agar tidak bergaul dengan teman yang membawa pengaruh
buruk untuknya)
DO :
- Tn. S tampak membujuk Tom untuk tidak bergaul dengan teman-
temannya
- Tom tampak kesal dan marah saat ayahnya mengatakan hal buruk
tentang teman-temannya
- Ayah dan ibu tampak mencoba mengajak Tom untuk berdiskusi
tetapi Tom hanya diam dan hanya menjawab dengan “Oh”, “Ah”,
dan “Hm”
- Tn. S terlihat berusaha memahami anaknya dengan mengikut
perkembangan anaknya, (di situasi “ketika Tn. S dan Tom makan
malam bersama”)

 Mendapatkan Informasi dan Pengetahuan


Keluarga yang berbasis kognitif berespon terhadap stress dengan
mencari pengetahuan informasi berkenaan dengan stressor dan
kemungkinan stressor. Hal ini khususny terbukti dalam kasus masalah
kesehatan berat atau yang mengancaam hidup. Dengan mendapatkan
informasi yang bermamfaat, dapat meningkatkan perasaan memiliki
beberapa pengendalan terhadap situasi dan mengurangi rasa takut
keluarga terhadap sesuatu yang tidak diketahui dan juga mengurangi rasa
takut keluarga terhadap sesuatu yang tidak diketahui serta membantu
keluarga menilai stressor (maknanya) lebih akurat dan mengambil
tindakan yang diperlukan (hal.443)
DS :
- Jerry bertanya kepada Nenek dan BiYati “darimana asalnya bayi?”

13
- Nenek mengatakan kepada Jerry “bayi diambil dari sup kari laksa...
kau akan tau setelah dewasa, sedangkan Bi Yati mengatakan “Tong
sampah, lah... tidak perlu mengajarimu, nanti kau akan tahu sendiri”.
- Jerry bertanya kepada bu Leow (gurunya) “bagaimana kau hamil?”
“siapa yang memasukkan cacing? Kok bisa cacing masuk ke dalam?
- Bu Leow mengatakan “itu karena cacing ayah bertemu dengan telur
ibu, dan jadilah bayi lalu bayi tumbuh di perut ibu... kau akan belajar
ini suatu saat nanti”
DO :
- Jerry tampak menanyakan hal yang sama kepada orang tuanya lewat
surat yang ditempel di lemari es dengan tulisan “Ma, darimana
asalnya bayi?” kemudian dibalas dengan surat kembali “kau akan tau
setelah dewasa”
- Jerry tampak mengambil kesimpulan dari apa yang dia lihat dan
dengar ketika seorang ibu hamil yang ditawari makan nanas, namun
menolak dengan mengatakan “nanti bisa keguguran”. Jerry tampak
mempraktikkan hal yang sama kepada teman perempuannya (An.
Xiaoxi) tanpa mengklarifikasikan kepada orang lain.

 Terbuka dan Jujur dalam Komunikasi Keluarga


Anggota keluarga yang menunjukkan keterbukaan, kejujuran, pesan
yang jelas dan perasaan serta afeksi yang lebih besar dibutuhkan pada
masa ini (oliver,1998; walsh,1998) Satir,(1998) mengamati bahwa
komunikasi keluarga yang fungsional adalah langsung, terbuka,jujur
dan jelas. Keterbukaan adalah komunikatif dalam berbagai ide dan
perasaan. Pemecahan masalah kolaboratif, yang dibahas sebagai strategi
koping kognitif, juga merupakan strategi koping kognitif, juga
merupakan strategi komunikasi, yang memfasilitasi koping dan adaptasi
keluarga (hal.444)
DO :
- Jerry tanpak berkomunikasi dengan orang tuanya melalui surat
(tidak langsung) saat bertanya mengenai asal bayi
- Jerry berusaha memperbaiki hubungan orang tuanya, dengan cara
berusaha memberikan sms berupa permintaan maaf di hp orang

14
tuanya masing-masing dengan kalimat “maaf ya, aku cinta kamu”.
Meskipun hal ini terlihat tidak jujur, namun mampu memperbaiki
hubungan orang tuanya.

 Menggunakan Humor dan Tawa


Humor tidak hanya dapat menyokong semangat, humor juga dapat
menyokong sistem imun seseorang dalam mendorong penyembuhan.
Demikian juga bagi keluarga, rasa humor adalah sebuah aspek yang
penting. Humor dapat dapat memperbaiki sikap keluarga terhadap
masalah dan perawatan kesehatan serta mengurangi kecemasan dan
ketegangan mereka (hal.445)
DS :
- Tn S mengatakan kata-kata gaul seperti “so lame” saat Tn. S dan
An. T makan malam bersama,
DO :
- Tn. S tampak mengikuti bahasa gaul Tom dengan candaan pada
pelayan restaurantnya, dan tampak tertawa.

2.3 Sejauh mana keluarga menggunakan stretegi koping eksternal berikut?


Memelihara jalinan aktif dengan komunitas
Menggunakan dukungan spiritual
Menggunakan sistem dukungan sosial, Untuk memperoleh informasi jaringan
dukungan sosial lebih lanjut, baik genogram dan ecomap dianjurkan.

- Memelihara jalinan aktif dengan komunitas (halaman 444-445)


Coping ini merupakan suatu coping keluarga yang berkesinambungan,
jangka panjang dan bersifat umum, bukan sebuah coping yang dapat
meningkatkan stresor spesifik tertentu. Dalam hal ini anggota keluarga
adalah pemimpin keluarga dalam suatu kelompok, organisasi dan
kelompok komunitas.
Pada film
1) Jerry aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler drama disekolahnya.
2) Tom bergabung dengan komunitas preman dengan harapan
mendapatkan perlindungan dari orang-orang itu.
15
Ds:
Komunitas: Tom, orangtuamu tidak peduli pada karyamu, mereka tidak
punya waktu untukmu. Tidak masalah, kau masih punya kami. Kami
yang akan melindulingi kamu. Kalau ada yang mengganggumu, akan
kami hajar.
Hajar saja, jangan takut!. Kau ahli blogger, Kuserahkan pembuatan
tugas hompage kelompok kita kepadamu. Kau sanggup?
Tom: (mengangguk)
Do: saat ayah Tom datang, dan ayah tom menghina teman Tom, tom
tampak membela temannya dan mengatakan bahwa hanya merekalah
yang ada bersamaya saat ada masalah dan hanya merekalah yang
menggakui bakatnya.
3) Pada orang tuan Tom dan jerry tidak tampak Memelihara jalinan aktif
dengan komunitas.

- Menggunakan Dukungan Spritual (halaman : 448)


Beberapa studi mengatakan keluarga berusaha mencari dukungan
spiritual anggota keluarga untuk mengatasi masalah. Kepercayaan kepada
Tuhan dan berdoa merupakan cara paling penting bagi keluarga dalam
mengatasi stres.
Pada film tak tampak penggunaan dukungan spiritual

- Menggunakan sistem dukungan sosial (halaman : 446)


Mencari pendukung sosial dalam jaringan kerja sosial keluarga
merupakan strategi coping keluarga eksternal yang utama. Dukungan
social yaitu keluarga berfungsi sebagai strategi pencegahan guna
mengurangi stress dan akibat negatifnya (Roth,1996) . Pendukung sosial
ini dapat diperoleh dari sistem kekerabatan keluarga, teman, tetangga,
kelompok swa-bantu, dukungan social formal kelompok profesional, para
tokoh masyarakat dan lain-lain yang didasarkan pada kepentingan
bersama.
Pada film :
1) Saat jerry menanyakan tentang dari mana asal bayi kepada ibunya
memalui kertas yang ditempel di kulkas, namun jerry tidak
16
mendapatkan jawaban. Kemudian jerry mencari jawaban lain dari
gurunya yang saat itu dia lihat sedang hamil.
Jerry bertanya kepada Gurunya.
DS : Jerry : Bu Leow, aku boleh tanya ?
Bu Leow : Tentu
Jerry : Bagaiamana kau hamil ?
Bu Leow : Itu karena “ Cacing “ ayah bertemu dengan “ Telur” i
bu dan jadilah bayi. Lalu bayi tumbuh di perut ibu.
Jerry : Maksudmu “Cacing” ayah mu ?
Bu Leow : Bukan
Jerry : Siapa yang memasukkan cacing ? kok cacing bisa masuk
kedalam?
Bu Leow : kau akan belajar ini suatu saat nanti
2) Tom meminjam uang tabungan jerry untuk membebaskannya dari
ancaman penjara oleh polisi karena ketahuan mencuri, yang mana dia
belum mengetahui bahwa polisi itu gadungan, karena kasihan jika tim
masuk penjara, Jerry mau meminjamkan walaupun uang itu penting
baginya..

2.4 Srategi koping disfungsional apa yang pernah digunakan keluarga atau apakah
keluarga saat ini menggunakannya? Adakah ada tanda-tanda disfungsional
seperti yang tercantum di bawah ini? Jika demikian catat dan sejauh mana
tanda tersebut digunakan?
Mengambinghitamkan
Penggunaan ancaman
Mitos keluarga
Orang ketiga
Pseudomutualitas
Otoriterianisme
Perpecahan keluarga
Penyalahgunaan alkohol dan/atau obat-obatan

17
Kekerasan dalam keluarga (pasangan, anak, sibling, lansia, atau homoseksual
Pengabaian anak

Answer :

a. Mengkambinghitamkan adalah praktek melakukan tuduhan tak


menyenangkan dan kemudian perlakuan negatif terhadap seseorang atau
kelompok (Wikipedia).

DS :

- Ayah mengatakan “ inilah jadinya kalau kau kurang memperhatikan


mereka” kepada ibu,
- Ayah mengatakan “kau memang memalukan” kepada tom
- Ayah mengatakan kau pikir kau sudah hebat, kami di panggil kepala
sekolah gara-gara ini kau memang memalukan ‘’
DO :
- ayah marah pada tom

b. Penggunaan ancaman teknik ini diberlakukan oleh keluarga yang sangat


terikat untuk menghasilkan dan mempertahankan keterkaitan dan
memtahkan upaya anggota menyendiri serta mencapai perpisahan.
DS :
- ibu mengatakan “apa semua salah ku, setelah menikah kau tidak
pernah peduli padaku aku minta cerai” kepada ayah
DO :
- ayah dan ibu bertengkar

c. Mitos keluarga mitos dapat diciptakan mengenai keluarga yang


menguburkan kenyataan dan menyangkal beberapa perkara serta masalah
nyata dalam kelompok
DS :
- jerry mengatakan “ katanya kalau orang dewasa sedang perang
dingin, yang minta maaf duluan, dia yang kalah perang”

DO :

18
- jerry mengirim pesan kepada ayah dan ibunya melalui hp sehinnga
mereka baikan kembali.

d. Orang ketiga membawa seorang anggota ketiga mengurangi


emosionalitas antara dua orang awalnya dengan memindahkan ketegangan
ke anggota diadik yang baru dan membuat satu dari pasangan semula
menjadi “pihak luar”

DS :
- ibu berkata ‘’ jerry bilang pada papa mu nenek dan yati sekarang lagi
keluar hari ini dia harus mencuci piringya
- ayah berkata “ bilang pada mama mu aku sudah membeli piring
sekali pakai, cangkir dan juga serbet sekali pakai dan aku tinggal
membuang nya saja setelah makan.. bilang ke dia.. ayo bilang..
DO :
- jerry disuruh menyampaikan pesan antara ayah dan ibu

e. Pseudomutualitas ketidakmampuan untuk meningkatkan dan memelihara


hubungan yang akrab, dekat, dan afektif, dibungkus dengan suatu
solidatiras serta kohesivitas palsu pada anggota keluarga.
DS :
- ayah mengatakan “aku sudah mengajakmu makan malam, dan
membelikan ponsel yang bagus, apa memang seperti ini sikapmu?”
DO :
- ayah makan malam bersama tom di restoran

f. Otoriterianisme kecendrungan seseorang untuk berhenti mandiri karena


ketidakberdayaan dan ketergantungan, kepatuhan anggota keluarga
terhadap figure yang dominan,berkuasa.
DS :
- ibu mengatakan ‘’kau berani berbicara balik? Mau sok pintar? ini
demi kebaikanmu. Apa lagi maumu? Kami melakukan ini supaya
kau jauh dari masalah. menggerti”

19
DO :
- ibu memarahi tom

g. Perpecahan keluarga Disorganisasi keluarga adalah perpecahan


keluarga sebagai suatu unit karena anggota-anggotanya gagal memenuhi
kewajiban-kewajibannya yang sesuai dengan peranan sosialnya
DS :
- jerry mengatakan kakak ku tidak suka pada ku, jadi aku harus
melakukan semua sendiri.
- ayah mengatakan ‘’ini semua salah mu, kau sibuk bekerja, dan
lembur tiap malam kau tidak pernah mengajari anak-anak.
- ibu mengatakan “apa semua salah ku mengajari anak-anak adalah
tugas kita berdua, setelah menikah kau tidak pernah peduli padaku
sekarang ada masalah Cuma aku yang harus bertanggung jawab”
kepada ayah.
- ayah mengatakan ‘’ baik semua salah ku, kau puas, dasar
merepotkan.
DO:
- jerry tampak sedang menulis menggunkan pena tom.. dan tom
memarahi jerry sambil mendorong kepala jerry.
- ayah dan ibu bertenggkar

h. Penyalahgunaan alkohol dan/atau obat-obatan menunjukkan peran


yang dimainkan alcohol dalam mengurangi ketegangan dalam keluarga
dan memelihara homeostasis.
DS :-
DO :-

i. Kekerasan dalam keluarga (pasangan, anak, sibling, lansia, atau


homoseksual) setiap tindakan atau kelalaian oleh seseorang yang hidup
bersama yang mengakibatkan cidera berat kepada anggota keluarga yang
lain.
DS:

20
- Tom menggatakan kepada ayah, aku tidak berguna bagimu, semua
yang kulakukan tidak cukup bagus bagimu, anggap saja aku sudah
mati, kau Cuma butuh jerry.
DO:
- Ayah memarahi tom dan memukul tom dan memaksa untuk pulang

j. Pengabaian anak ini dapat diartikan sebagai ketiadaan perhatian, baik


sosial, emosional dan fisik yang memadai, yang sudah selayaknya diterima
oleh sang anak.
DS :
- Jerry mengatakan meski kedua orang tua ku masih hidup, rasanya
aku tidak beda dengan yatim piatu
DO :
- Jerry nampak sedang menelfon orang tua.. tetapi tidak diangkat dan
disuruh meninggalkan pesan.. ‘’tinggalkan pesan setelah berbunyi
bip...’’ sedang menonton di rumah sendirian
Sumber Friedman Hal 450- 455

3. Adaptasi Keluarga
3.1 Bagaimana pengelolaan atau fungsi keluarga? Apakah stresor/masalah
keluarga dikelola secara adekuat oleh keluarga? Apa dampak dari stresor pada
fungsi keluarga?
Answer :
Menurut Freidman 1998 Terdapat 2 fungsi keluarga
A. fungsi Keluarga
a) Fungsi Afektif
anak- anak dari Steven yaitu Tom dan Jerry kekurangan perhatian
dan kasih sayang oleh kedua orang tua nya karena orang tuanya lebih
mementingkan kesibukan pekerjaan nya daripada anak nya, dan tidak
menggangap bakat yang di miliki Tom yaitu bisa membuat blog dengan
cerita yang menarik merupakan suatu bakat, mereka hanya tau kalau
kepintaran lah yang bisa membawa kesuksesan,
b) Fungsi social

21
untuk memperoleh informasi di keluarga Steven tidak di lakukan
dengan baik, terbukti dari anak Steven yaitu Jerry saat menanyaka tentang
kehamilan, namun orang tua Jerry tidak memberikan penjelasan dengan
baik dan berkata “Jika sudah besar kau akan mengetahuinya” sehingga
jerry ke dokter kandungan bersama teman yang di cium nya untuk
menggugurkan kandungan nya, padahal berciuman tidak menyebabkan
kehamilan.

B. Apakah stresor/masalah keluarga dikelola secara adekuat oleh keluarga?


Stres dalam keluarga dihasilkan melalui adanya perilaku, kebutuhan–
kebutuhan dan kepribadian dari masing –masing anggota keluarga yang
berdampak kepada anggota keluarga lainnya. Konflik interpersonal ini
dapat timbul dari adanya masalah finansial, perilaku yang tidak sesuai,
melalui adanya tujuan yang berbeda antar anggota keluarga
Stressor di dalam keluarga ini tidak di kelola dengan baik, karena
banyak sekali sumber-sumber stress yang berasar dari keluarga, seperti
pertengkaran oleh orang tua Tom dan jerry yang berujung pada kata-kata
perceraian,
C. Apa dampak dari stresor pada fungsi keluarga?
1. Frustasi
Frustasi terjadi pada situasi di masa suatu tujuan terhalangi. Setiap
individu harus dapat mengatasi frustasi yang terjadi setiap hari. Dalam
keluarga ini seperti Jery yang frustasi karena orang tuanya yang sangat
sibuk dan tidak bisa menonton acara pertunjukan di sekolah nya
sehingga ia berinsisiatif menambung dan mencuri uang ibu kantin untuk
bisa membeli waktu ayahnya agar bisa datang melihat acara pertunjukan
seni di sekolahnya
2. Konflik, Konflik terjadi ketika dua atau lebih keinginan atau perilaku
yang tidak sering berkompetisi untuk dimunculkan. Banyak sekali
konflik dari kelurga ini diantaranya pertengkaran yang terjadi antara
orang tua Tom dan Jeri yang berujung pada kata perceraian, Tom yang
mencuri, tom yang di cambuk di depan para Siswa Jerry yang juga
mencuri uang ibu kantin dan masih banyak lagi.

22
3.2 Apakah keluarga berada dalam krisis? (Salah satu tugas primer perawat
keluarga adalah mendeteksi kapan keluarga berada dalam krisis)
Apakah masalah yang ada merupakan bagian dari ketidakmampuan kronik
menyelesaikan masalah (mis., apakah keluarga terpajan krisis)?
Answer :
Krisis keluarga didefinisikan sebagai kondisi kekacauan, tidak teratur,
atau ketidakmampuan dalam system keluarga yang berlangsung terus-menerus
(Burr, 1973; McCubbin & McCubbin, 1993). Krisis terjadi ketika sumber dan
strategi adaptif keluarga yang saat ini tidak efektif dalam mengatasi stresor
(lihat Gambar 17-1). Oleh karena itu, krisis keluarga merupakan keadaan atau
masa kacau dalam kehidupan keluarga saat peristiwa yang sangat
menimbulkan stres atau rangkaian kejadian yang secara signifikan membebani
sumber dan kemampuan koping keluarga, disertai tidak dapat melihat
pemecahan masalah. Keterampilan pemecahan masalah keluarga yang
biasanya efektif menjadi tidak berguna atau berkurang selama kegawatan
psikososial (Kus, 1992). Ada dua jenis situasi yang dapat menempatkan
keluarga ke dalam krisis; peristiwa perkembangan dan situasional.
Peristiwa perkembangan atau maturasi adalah peristiwa yang berakar
dari pengalaman keluarga dalam proses pertumbuhan psikososial anggota
(mis., menjadi orang tua; anak matang menjadi remaja; pensiun). Peristiwa ini
terdapat dalam tahap siklus kehidupan normal baik bagi keluarga maupun
anggotanya. Peristiwa situasional tidak umum atau secara normal diharapkan,
seperti kematian anak atau penyakit serius satu anggota keluarga. Bergantung
pada sumber, kemampuan koping, dan persepsi keluarga terhadap peristiwa
ini, peristiwa perkembambangan situasional dapat menjadi krisis bagi keluarga
lawanan dengan pandangan negatif mengenai keluarga ini, krisis juga dilihat
sebagai panggilan "bangun” meningkatkan perhatian anggota keluarga
terhadap apa yang benar-benar penting dalam hidup (Walsh, 1998). Hal 430
a. Apakah keluargaberadadalam krisis? (Salah satu tugas primer perawat
keluarga adalah mendeteksi kapan keluarga berada dalam krisis)
Data Subjektif:
 Ayah mengatakan urursan anak adalah urusan istrinya situasi ini
terjadi pada saat mereka makan malam bersama

23
 Anak mengatakan orang tuanya tidak akan mengerti dengan
mereka situasi ini terjadi pada saat tom berkumpul dengan genk
barunya
 Nenek mengatakan ayah tidak mau mendengarkan orang lain
situasi ini terjadi pada saat jeri di jemput dari klinik
 Ayah dan ibu bertengkar saling menyalahkan dan menyuruh geri
untuk menghadap kedinding

Data Objektif :

 Tampak kurang komunikasi pada keluarga


 Tampak masing-masing anggota keluarga yang tidak peduli
 Tampak orang tua yang hanya memikirkan penghasilan
 Tampak ibu dan ayah saling menyalahkan
 Ayah mengatakan “ ini jadinya kalau kau kurang memperhatikan
mereka” lalu ibu menjawab kau juga sama
b. Apakah masalah yang ada merupakan bagian dari ketidakmampuan
kronik menyelesaikan masalah (mis., apakah keluarga terpajan krisis)?

Data Subjektif:

 Tom di cambuk dan dihukum pihak sekolah


 Ibu mengatakan ia barhenti bekerja
 Ibu Tom mengatakan kenapa anaknya dipukul harus ditempat
umum
 Tom mengatakan ia merampok bersama teman-temannya
 Jerry mencuri uang disekolah

Data Objektif

- Tampak tom dan jery mencuri uang dan barang orang


lain
- Tampak tom di keroyok warga
- Tampak tom kena hukuman cambuk

24
- Tampak orangtua menyesali perlakuannya kepada
anaknya
- Tom terlihat bertengkar dengan gurunya

4. Melacak Stresor, Koping, Adaptasi Sepanjang Waktu


4.1 Ketika perawat keluarga bekerja dengan keluarga sepanjang waktu, akan
sangat bermanfaat untuk melacak atau memantau bagaimana keluarga bereaksi
terhadap stresor, persepsi, koping, dan adaptasi. Apakah keluarga mulai pulih,
menghasilkan proses koping yang berguna, atau apakah tetap pada tingkat
adaptasi yang sama, atau menunjukkan tanda-tanda penurunan adaptasi?
Answer :
Pada keluarga Tn. Stive menunjukkan tanda-tanda perubahan adaptasi.
Adaptasi adalah proses mengelola tuntutan stressor melalui pemanfaatan
sumber, koping, dan strategi pemecahan masalah. Hasil akhirnya adalah
perubahan keadaan fungsi yang dapat positif atau negatif, yang menyebabkan
peningkatan atau penurunan keadaan sejahtera keluarga. Adaptasi keluarga
didefinisikan secara fungsional sebagai suatu proses saat keluarga terlibat
dalam respons langsung terhadap tuntutan stressor yang ekstensif, dan
menyadari bahwa, dan menyadari bahwa perubahan sistemik dibutuhkan
dalam unit keluarga, untuk memperbaiki stabilitas fungsional dan
memperbaiki kepuasan dan kesejahteraan keluarga (Sumber : Friedmen,
hal.430).
Do :

 Ketika tom mengalami masalah disekolah dan akan di hokum cambuk,


orangtua tom berusaha untuk bernegosiasi kepada pihak sekolah
supaya tom tidak di hokum cambuk.
 Ibu tom membuat berita yang mengungkapkan tidak setuju terhadap
tindakan sekolah yang menghukum cambuk.
 Jery berusaha membantu tom dengan memberikan ban (pelampung)
supaya tom tidak sakit ketika duduk.
 Ayah dan ibu tom tampak sedih dan sering melihat tom, karena tom
mengurung diri dikamar

25
 Ayah tampak membela Tom di saat Tom di keroyok oleh orang
dikarenakan mencuri barang si nenek
 Ayah tampak membantu Tom di saat Tom terlibat dengan polisi
gadungan
Ds :

 Ayah mengatakan kalau ayah sayang dengan tom dan jerry dan sudah
merasa bersalah karena sering mengabaikan mereka karena pekerjaan
 Ibu mengatakan akan berhenti bekerja

26
5. Analisa Data

No Data Mayor Data Minor Diagnosa


Subjektif Objektif Subjektif Objektif
1 - An. T dan An.J - Tn.S dan Ny.K - An. T dan An. J - Tn.S dan Ny.K kurang Ketidakmampuan
mengatakan merasa tidak toleran merasa tertekan komunikasi secara koping keluarga b.d
diabaikan oleh orang terhadap kesalahan dengan kurangnya langsung dengan Ketidakmampuan orang
tuanya dibuktikan yang dilakukan oleh perhatian, kasih anaknya terdekat
dengan pada saat anaknya tanpa sayang dan - Tidak komitmen Tn.S mengungkapkan
mereka mendengarkan dukungan orang dan Ny.K dalam perasaan
membutuhkan alasan dari tuanya mengajarkan adab sopan
bantuan orang tua perbuatan yang santun di atas meja
mereka sering dilakukan makan dengan tidak
diabaikan - Tn. S dan Ny.K menerima telfon saat di
mengabaikan meja makan, akan tetapi
anaknya dengan mereka sendiri
tidak melanggar dengan
memperhatikan menerima telfon dengan
perasaan dan topik yang tidak penting
kebutuhan anaknya - Tn.S dan Ny.K
- Tn.S dan Ny.K menunjukkan perilaku
tidak memenuhi bermusuhan dengan

27
kebutuhan anaknya sering bertengkar dan
dengan tidak saling menyalahkan
memberikan kasih pada saat anak mereka
sayang, kurangnya melakukan kesalahan
perhatian dan jarang
berkomunikasi
secara lansung.
Pada saat An.T
meminta orang
tuanya datang
kepertunjukan
mereka menolak
dengan alasan sibuk

6. Diagnosa Keperawatan Keluarga


Ketidakmampuan koping keluarga b.d Ketidakmampuan orang terdekat mengungkapkan perasaan ditandai dengan merasa diabaikan, merasa
tertekan, tidak memenuhi kebutuhan anggota keluarga, perilaku bermusuhan.

28
7. Rencana Keperawatan Keluarga

29
SLKI SIKI KETERANGAN HASIL
LUARAN KRITERIA HASI INTERVEN TINDAKA KEGIATAN
L / EKSPEKTAS SI N
I
Status koping keluarga  Perasaan Dukungan Observasi Identifikasi
diabaikan / 4 Koping respons
(cukup Keluarga emosional
menurun) terhadap
 Perilaku kondisi saat
mengabaikan ini
Identifikasi
anggota
kesesuaian
keluarga / 4
antara
(cukup
harapan
menurun)
pasien,
 Kemampuan
keluarga dan
memenuhi
tenaga
kebutuhan
kesehatan
anggota
Terapeutik Dengarkan Terima nilai-nilai keluarga Keluarga dapat
keluarga / 2
masalah, dengan cara tidak merasa damai dan
(cukup
perasaan dan menghakimi pasa saat memahami
menongkat)
pertanyaan mendengarkan masalah kondisinya saat ini
 Komunikasi
keluarga
antar anggota Diskusikan
keluarga / 2 rencana
(cukup medis dan
meningkat) perawatan
 Perilaku Fasilitasi Menyediakan lingkungan Keluarga merasa
30
bermusuhan / pengungkap yang nyaman dan tenang nyaman dan tenang

4 (cukup an perasaan pada saat keluarga dalam


antara mengungkapkan perasaan mengungkapkan

Anda mungkin juga menyukai