Pemeriksaan Fisik
Preceptore:
dr. Agung Budi Prasetiyo, Sp.PD
Oleh:
Alif Rizky H. 21360113 Kevin Yoshua P. 21360158
Nushfa Ulama 21360181 Dela Sartika A. 21360006
Feri Agustin 21360138 Putry 21360326
Anamnesis
Anamnesis yang baik harus mengacu pada pertanyaan yang sistematis, yaitu
dengan berpedoman pada empat pokok pikiran
(The Fundamental Four) dan tujuh butir mutiara anamnesis (The Sacred
Seven).
Anamnesis
Sebelum melakukan anamnesis lebih lanjut, pertama yang harus ditanyakan adalah identitas pasien, yaitu
umur, jenis kelamin, ras, status pernikahan, agama dan pekerjaan.
Keluhan Utama
Lokasi 01 02 Onset
kapan terjadinya? berapa lama?
Dimana?menyebar atau tidak?
07 Keluhan lain
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Semi-koma (GCS 4)
Koma (GCS 3)
Skala Koma Glasgow
Suhu Tensi
........ C ..... mmhg
Nadi Respirasi
..... x/menit (Reguler, ...x/menit
equal, isi cukup) dangkal/dalam/irregular
Pemeriksaan fisik
30°
Pemeriksaan fisik (Jantung)
Inspeksi : beberapa hal yang perlu diperhatikan dari dinding dada pasien, seperti
pernafasan pasien, kelainan kulit atau tanda bekas operasi jantung, bentuk tulang
punggung yang tidak normal (seperti kifoskoliosis) yang dapat mengubah posisi
jantung, deformitas tulang yang berat, dsb
Palpasi : ictus cordis, thrill (getaran superficial disekitar area turbulensi), heaves
(denyut apeks jantung yang penuh tenaga dan menetap), lifts (dorongan terhadap
tangan pemeriksa)
Perkusi : Perkusi dilakukan di sela iga ke - 3, 4, dan 5 dari garis aksila anterior kiri
mengarah ke medial. Secara normal, akan terjadi perubahan nada dari resonance ke
dullness, dullness menandakan daerah jantung .
Auskultasi : Auskultasi dilakukan untuk mengidentifikaksi bunyi jantung S1 dan S2,
suara tambahan pada sistol dan diastol serta murmur sistolik dan diastolik.
Batas-batas jantung
• Batas atas jantung : dimuiai dari batas bawah costae ke-2 sebelah
kiri ke batas atas costae ke-2 sebelah kanan.
Cara palpasi limpa : Mulai SIAS kanan melewati umbilicus hingga sampai
arcus costa kiri. Dibagi 8 bagian (sufner 0-8) Penderita dimiringkan 45 derajat
Kearah pemeriksa. Tangan kiri dibelakang arcus costa, mendorong. Tangan
kanan memeriksa tepi arcus costa kiri. Penderita menarik nafas. Apabila
teraba, pastikan itu limpa dengan mencari incisura lienalisnya.
Pemeriksaan fisik (Ekstremitas)
Skor
5 = Normal
4 = Mampu melakukan gerakan normal, tapi tidak bisa melawan tahanan
maksimal pemeriksa
3 = Mampu melakukan gerakan mengangkat ekstremitas/badan, tapi tidak bisa
melawan tahanan sedang
2 = Mampu melakukan gerakan dua sendi atau lebih, tidak bisa melawan tahanan
minimal
1 = Hanya bisa menggerakkan ujung jari
0 = Tidak bisa menggerakkan sama sekali
Terimakasih