Oleh :
1. M. Bangun Mangiring Tuah 20184010002
2. Riza Aulya Ihwanah 20184010067
3. M. Faisal Irsyad 20184010117
Pembimbing :
dr. Santi Yuliani, M.Sc, Sp.KJ
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Sdri. R
Usia : 28 tahun
Jenis Kelamin : Wanita
Alamat : Magelang
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pernikahan : Sudah menikah
Suku Bangsa : Jawa
Bahasa : Indonesia dan Jawa
Tanggal Periksa : 22 Oktober 2018
II. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama:
Pasien datang ke poli dengan keluhan Susah konsentrasi saat didepan orang lain.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Alloanamnesis
Alloanamnesis dilakukan pada suami pasien. Pasien sering mengeluh pada
suaminya saat akan mengikuti perkumpulan. Tiba-tiba pasien langsung merasa
lemas dan gemetaran. Saat dirumah pasien sering marah-marah pada suami dan
anaknya karena pasien merasa tidak nyaman dengan keadaan pasien sendiri seperti
sering merasa gemetaran tiba-tiba dan bekeringat, tetapi setelah itu pasien
menyadari kesalahannya dan langsung minta maaf. Saat ada tamu yang datang
kerumah, pasien lebih memilih untuk berdiam diri dikamar dan tidak menemui
tamu yang datang. Saat malam hari pasien tiba-tiba merasa gelisah karena
memikirkan keadaannya saat ini yang menurut orang disekitarnya dirasa berlebihan
dan aneh.
Autoanamnesis
Pasien datang ke poli dengan keluhan susah konsentrasi saat didepan orang
lain. Pasein juga mengeluh sering gemetaran dan tidak percaya diri, deg-degan,
nyeri uluh hati, dan keringat dingin saat di depan umum. Keluhan dirasakan sejak
kelas 4 SD karena pasien sering minder karena pasien tidak memiliki barang-barang
yang dimiliki temannya. Saat kelas 5 SD pasien pernah dipeloroti roknya di depan
kelas yang membuat pasien semakin takut untuk maju ke depan kelas. Pasien
mengaku sering memikirkan hal tersebut berlarut-larut hingga sulit tidur. Pasien
juga mengeluh sering terbangun tengah malam dan merasa kesal tanpa sebab tetapi
setelah itu pasien kembali dapat tidur dan ketika bangun pagi harinya merasa
menyesal. Keluhan bertambah berat setelah pasien menikah dan punya anak.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat penyakit psikiatri
Disangkal
• Riwayat medis umum
Dispepsia
• Penggunaan narkotika : Disangkal.
• Penggunaan alkohol : Disangkal
• Riwayat merokok: Disangkal
4. Riwayat Kehidupan Sosial
a. Masa prenatal dan perinatal
• Pasien lahir pada tahun 1990 dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Pasien merupakan anak yang diharapkan. Selama masa kehamilan, tidak
terdapat masalah dengan kandungan ibunya. Pasien dilahirkan normal,
dengan usia kandungan 9 bulan
b. Masa kanak awal (0-3 tahun)
Pasien mendapatkan ASI Eksklusif selama 2 tahun dan pasien mendapatkan
imunisasi lengkap.
Psikomotorik
Tidak ada data yang valid tentang pasien mulai menunjukkan pertumbuhan
dan perkembangan seperti: pertama kali mengangkat kepala, berguling,
duduk, merangkak, berdiri, berjalan-berlari, memegang benda–benda di
tangannya, meletakkan segala sesuatu di mulutnya dan memegang benda-
benda di tangannya.
Psikososial
Tidak ada data yang valid mengenai pasien di usia berapa mulai tersenyum
saat melihat wajah orang lain, dikejutkan oleh suara, ketika tertawa pertama
pasien atau menggeliat ketika diminta untuk bermain dan bertepuk tangan
dengan orang lain.
Komunikasi
Tidak ada data yang valid tentang pasien seperti mulai mengucapkan kata-
kata seperti “ibu” dan “ayah” pada umur satu tahun.
Emosi
Tidak ada data yang valid reaksi pasien ketika bermain, takut dengan orang
asing, ketika mulai menunjukkan kecemburuan atau daya saing terhadap
lainnya dan pelatihan menggunakan toilet.
Kognitif
Tidak ada data yang valid usia pasien ketika dapat mengikuti objek, mengakui
ibunya, mengenal anggota keluarganya.
c. Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)
Psikomotor
Tidak ada data yang valid pada saat pertama kali mengendarai sepeda roda
tiga, jika pasien terlibat dalam olahraga.
Psikososial
Pasien dapat bergaul dengan baik bersama teman-teman disekolah akan tetapi
tidak memiliki teman dekat yang dapat dipercaya
Komunikasi
Pasien dapat bergaul dengan teman-teman dan lingkungannya dengan baik.
Emosional
Emosi pasien saat usia 3-11 tahun stabil, pasien tidak pernah terlibat dalam
kasus perkelahian di sekolah.
Kognitif
Pasien merupakan anak yang cerdas dan tidak pernah tingal kelas.
Sindrom Depresi
• Afek Menyempit
• Kehilangan minat dan dan kegembiraan
• Berkurangnya energi
• Tidak dapat berkonsentrasi
• Tidak percaya diri
• Tidur terganggu
• Nafsu makan berkurang
• Pesimistik
Sindrom Anxietas
X. Tatalaksana
• Clobazam 10mg 0 - ½ – ½
• Elxion 10 mg ½ - 0 – 0
• Non farmakoterapi
• Terapi relaksasi dengan sugesti untuk menghilangkan cemas.
• Edukasi
• Maslim, Rudi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas Dari PPDGJ-III dan
DSM-5. 2013.Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-UNIKA Atmajaya.
• Kusumawardhani, A, et al. Buku Ajar Psikiatri Edisi Kedua. 2014. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
• Maslim, Rusdi. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik Edisi Ke-3. 2007. Jakarta : Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa UNIKA Atmajaya.
• Kaplan, HI, Sadock, BJ & Grebb, JA, 2010 Gangguan Kecemasan. Dalam : Sinopsis Psikiatri
Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jilid 2. EDS 7. Bina Rupa Aksara, Jakarta