KASUS NON-PSIKOTIK
Disusun Oleh :
Pembimbing :
Keluarga Pasien
Identitas
Nama Ny. S
Usia 30 tahun
Jenis kelamin Perempuan
Alamat Temanggung
Pekerjaan IRT
Hubungan Anak kandung
A. Keluhan utama
Pasien Ny. E, berusia 56 tahun datang ke IGD RSJ Prof. Dr. Soerojo
Magelang karena sering bicara melantur, tidak mau solat, susah tidur dan
sulit makan.
B. Riwayat Perjalanan Penyakit
Alloanamnesis
Anak pasien mengatakan pasien sering bicara melantur, tidak mau
solat, susah tidur dan sulit makan. Pasien juga tidak mau mengaji seperti
biasanya dan tidak mau menggunakan kerudung saat keluar rumah.
Pasien sudah tidak minum obat selama 5 bulan terakhir karena pasien
sering mendengar bisikan yang menurut pasien adalah suruhan “Allah”.
Setelah putus obat ini, muncul lah gejala-gejala seperti bicara melantur ,
tidak mau solat, susah tidur dan sulit makan. Pasien juga sering lupa
bahwa dirinya sudah mandi sehingga pasien bisa mandi 4 kali sehari
bahkan saat pukul 03.00 WIB pagi sekalipun yang menyebabkan pasien
tidak dapat tidur.
Autoanamnesis
Pasien datang ke ke IGD RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang
mengatakan tidak mau minum obat lagi karena mendengar bisikan-
bisikan yang menyuruh pasien untuk tidak meminum obat karena
dilarang Allah. Bisikan-bisikan tersebut sering kali memerintah pasien
dan mengendalikan pasien sehingga kerap kali mengikuti perintah
tersebut. Pasien juga mengeluh saat minum obat perut pasien menjadi
terasa panas. Pasien mengatakan mampu menyembuhkan orang-orang
yang sakit karena mendapat hidayah dari Allah.
F. Taraf Kepercayaan
Alloanamneis : Dapat dipercaya
Autoanamnesis : Dapat dipercaya
5. Thoraks
a. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas paru dan jantung kanan setinggi ICS 3
hingga ICS 5 garis sternalis kanan dengan suara redup, batas
paru dan jantung kiri setinggi ICS 5 ± 2 cm medial linea
midclavicularis kiri dengan suara redup, batas atas jantung
setinggi ICS 3 linea parasternalis kiri
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-),
gallop (-)
b. Paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan
kiri, sela iga tidak melebar dan tidak terdapat retraksi.
Palpasi : Vokal Fremitus simetris kanan dan kiri
Perkusi : Sonor pada semua lapang paru
Auskultasi : Bunyi nafas dasar vesikuler (+) normal pada
seluruh lapangan paru, ronki -/-, wheezing (-)
6. Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)
Palpasi : Dinding abdomen supel, turgor kulit baik,
nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak teraba,
ballotement (-), undulasi (-)
7. Urogenital : Tidak dilakukan pemeriksaan
8. Ekstremitas
Ekstremitas atas : simetris, deformitas (-), oedem (-), CRT
<2 detik
Ekstremitas bawah : simetris, deformitas (-), oedem (-), CRT
<2 detik
B. Pemeriksaan neurologis
1. GCS : 15 (E4 M6 V5)
2. Saraf kranialis I –XII : Tidak ditemukan kelainan
3. Rangsang meningeal : Tidak ditemukan kelainan
4. Kaku kuduk :-
5. Brudzinski I :-
6. Brudzinski II :-
7. Laseque :-
8. Kernig :-
9. Motorik : Baik
10.Sensorik : Baik
11.Refleks fisiologis
Biseps : ++/++
Triseps : ++/++
Patella : ++/++
Achillies : ++/++
12.Refleks patologis
Hoffman Tromner : --/--
Babinski : --/--
Chaddock : --/--
Schaefer : --/--
Oppenheim : --/--
Gordon : --/--
RESUME
• Pasien sering bicara melantur, tidak mau solat, susah tidur, sulit makan,
tidak mau mengaji seperti biasanya dan tidak mau menggunakan
kerudung saat keluar rumah.
• Pasien sudah tidak minum obat selama 5 bulan terakhir karena pasien
sering mendengar bisikan yang menurut pasien adalah suruhan “Allah”.
• Pasien sudah pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya pada tahun
2014 dan sudah pernah mondok 2 kali.
DIAGNOSIS BANDING
F 20.3 Skizofrenia Tak Terinci
F 25.2 Skizoafektif tipe campuran
DAFTAR MASALAH
Masalah Deskripsi
Organobiologik Tidak ditemukan kelainan fisik atau penyakit tertentu
yang mempengaruhi keadaan mental pasien. Diduga
ada ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga
membutuhkan farmakoterapi.
Psikologik Ditemukan gangguan psikologik yang membutuhkan
psikofarmaka dan psikoterapi.
PENATALAKSANAAN
A. Non farmakoterapi
Pada Keluarga :
Edukasi tentang keadaan penyakit pasien dan kondisi pasien,
sehingga tercipta dukungan sosial dalam lingkungan yang
kondusif sehingga membantu proses penyembuhan pasien,
mengingatkan pasien untuk menjaga dan merawat diri dengan
baik.
Memberikan perhatian, dukungan, serta semangat penuh
terhadap pasien.
Mendampingi pasien untuk kontrol berikutnya
Pada Pasien :
Memberikan kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan
perasaan dan keinginan serta masalahnya sehingga pasien
merasa lega dan keluhannya berkurang
Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentang
penyakitnya , agar pasien memahami kondisi dirinya, dan
memahami cara menghadapinya, serta memotivasi pasien agar
tetap minum obat secara teratur.
Edukasi pada pasien pentingnya untuk hadir kontrol rutin setiap
bulan.
Mengisi waktu luang dengan berbagai berbagai aktivitas untuk
mengurangi keluhan - keluhan tersebut.
Menyarankan pasien menghindari termenung dan menyendiri.
Menanam kepercayaan dan meyakinkan bahwa gejalanya akan
hilang dengan meningkatkan motivasi diri pasien.
B. Farmakoterapi
Haloperidol decanoate 1x50mg (IM)
Lithium Carbonat 2x100mg (PO)
PROGNOSIS