DISUSUN OLEH :
Mellybeth Indriani Louis N11121039
PEMBIMBING:
dr. Patmawati, M.Kes., Sp. KJ
Nama : Tn.A
Umur : 50 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Donggala
I. LAPORAN PSIKIATRI
A. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan Utama
Gelisah
3. Hendaya/disfungsi :
- Hendaya sosial (+)
- Hendaya pekerjaan (+)
- Hendaya pengggunaan waktu senggang (+)
8. Situasi Sekarang
Pasien kooperatif saat dilakukan anamnesis, dan pasien menjawab
pertanyaan yang diajukan.
Status Neurologis
Meningeal Sign : Tidak dilakukan pemeriksaan
Refleks Patologis : Tidak dilakukan pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan nervus cranial : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan sistem motorik : Tidak dilakukan pemeriksaan
Kordinasi gait keseimbangan : Tidak dilakukan pemeriksaan
Gerakan-gerakan abnormal :Tidak terdapat gerakan abnormal
4. Gangguan Persepsi
a. Halusinasi : Ada
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
5. Proses Berpikir
1. Arus pikiran:
a. Produktivitas : Miskin ide
b. Kontiniuitas : Flight of idea
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi pikiran :
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Gangguan isi pikiran : Ada
6. Pengendalian Impuls
Baik selama pemeriksaan
7. Daya Nilai
a. Norma sosial : Baik
b. Uji daya nilai : Baik
c. Penilaian realitas : Terganggu
8. Tilikan (insight)
Tilikan Derajat 4
V. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
AXIS I :
1. Berdasarkan autoanamnesa didapatkan adanya gejala klinis yang bermakna
berupa gelisah, sering marah, dan bicara sendiri. Keadaan ini menimbulkan
suatu penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam sosial,
pekerjaan dan waktu senggang, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien
Mengalami Gangguan Jiwa.
2. Berdasarkan autoanamnesis pada pasien terdapat hendaya dalam menilai
realitas, sehingga pasien didiagnosa sebagai Gangguan Jiwa Psikotik.
3. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, tidak
ditemukan gangguan medis umum yang menyebabkan gangguan fungsi
otak, sehingga pasien dapat didiagnosa sebagai Gangguan Jiwa Non-
Organik.
4. Berdasarkan kriteria diagnostik PPDGJ-III, pasien memiliki gejala khas
seperti halusinasi dan gaduh gelisah yang merupakan dua dari empat gejala
pedoman diagnostik skizofrenia sehingga pasien didiagnosis dengan
Skizofrenia.
AXIS II
Gangguan kepribadian paranoid
AXIS III
Tuberculosis paru.
AXIS IV
Masalah dengan keluarga.
AXIS V
GAF scale 70-61: Pasien memiliki beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.
Non-Farmakologi
Melakukan pendekatan psikososial, seperti :
1. Terapi suportif
Ventilasi: Memberikan kesempatan kepada pasien untuk
menceritakan keluhan dan isi hati serta perasaan pasien sehingga
pasien merasa lega.
Sugesti: membuat pasien lebih percaya diri
Persuasi: agar pasien menerima penyakitnya
Reasurance: agar pasien menjadi yakin bahwa penyakitnya bisa
sembuh
2. Konseling
Memberikan penjelasan dan pengertian pada pasien sehingga dapat
membantu pasien dalam memahami dan menghadapi penyakitnya dan
menjelaskan manfaat pengobatan, efek samping yang mulai timbul
selama pengobatan memberi suport agar pasien dapat atau mau
meminum obat secara teratur.
3. Sosioterapi
Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang
disekitarmya. Sehingga, dapat memberikan dukungan moral serta
menciptakan lingkungan yang baik agar membantu pasien dalam
penyembuhan.
IX. PROGNOSIS
Prognosis pasien secara menyeluruh adalah dubia ad bonam. Namun
prognosis tersebut dipengaruhi oleh faktor pendukung yaitu dukungan dari
lingkungan sekitar dan kepatuhan minum obat.
X. FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan pasien serta menilai
efektifitas pengobatan yang diberikan dan kemungkinan munculnya efek
samping obat yang diberikan.