LAPORAN KASUS
DISUSUN OLEH:
Ria Mendila
N 111 20 007
PEMBIMBING:
dr. Andi Soraya Tenri Uleng, M.Kes, Sp.KJ
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AL
Umur : 60 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Kristen
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Serabutan
Alamat : Jl. Kijang VII
Tanggal masuk RS : 24 April 2021
Tanggal pemeriksaan : 24 April 2021
I. LAPORAN PSIKIATRI
A. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan Utama
Telinga berdenging dan Cemas
3. Hendaya/disfungsi :
- Hendaya sosial (+)
- Hendaya pekerjaan (+)
- Hendaya pengggunaan waktu senggang (-)
8. Situasi Sekarang
Pasien kooperatif saat dilakukan anamnesis, pasien menjawab
beberapa pertanyaan yang diajukan.
4. Gangguan Persepsi
a. Halusinasi : Tidak ada
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
5. Proses Berpikir
1. Arus pikiran:
a. Produktivitas : Cukup Ide
b. Kontiniuitas : Relevan
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi pikiran :
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Gangguan isi pikiran : Tidak ada
6. Pengendalian Impuls
Baik selama pemeriksaan
7. Daya Nilai
a. Norma sosial : Baik
b. Uji daya nilai : Baik
c. Penilaian realitas : Baik
8. Tilikan (insight)
Tilikan Derajat 4. Menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak
memahami penyebab sakitnya.
V. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
AXIS I :
1. Berdasarkan autoanamnesa dan alloanamnesa didapatkan adanya gejala
klinis yang bermakna dan menimbulkan penderitaan (distress) berupa
gelisah, susah tidur dan perasaan takut dengan orang lain serta merasa
terancam dan menimbulkan (disabilitas) berupa hendaya yaitu hendaya
pekerjaan, dan sosial. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien
mengalami Gangguan Jiwa.
2. Pada pasien tidak terdapat hendaya dalam menilai realita sehingga pasien
didiagnosa sebagai Gangguan Jiwa Non-Psikotik.
3. Berdasarkan Riwayat penyakit sebelumnya dan pemeriksaan status interna
dan neurologis tidak ditemukan adanya kelainan yang mengindikasi
gangguan medis umum seperti infeksi otak, trauma kapitis, tumor otak,
penggunaan NAPZA, maupun alkohol yang menyebabkan gangguan fungsi
otak dan gangguan jiwa. Sehingga pasien didiagnosis sebagai Gangguan
Jiwa Non Organik.
4. Berdasarkan gambaran kasus pada pasien ini mengalami keluhan cemas dan
sulit tidur sejak 1minggu yang lalu. Pasien juga mengeluhkan jantung yang
berdebar-debar, sehingga berdasarkan DSM-IV-TR memenuhi kategori dari
Gangguan Cemas, sehingga pasien di diagnosis sebagai Gangguan
Ansietas.
5. Keluhan yang dialami pasien memenuhi kriteria gangguan cemas namun
tidak memenuhi kriteria penggolongan manapun sehingga disebut sebagai
Gangguan Ansietas YTT (300.00).
AXIS II
Ciri kepribadian tidak khas
AXIS III
Tidak ada
AXIS IV
Tidak ada
AXIS V
Gaf scale 60-51 : Gejala sedang dan disabillitas sedang
Non-Farmakologi
Melakukan pendekatan psikososial, seperti :
A. Psikoterapi Suportif
B. Terapi Perilaku
IX. PROGNOSIS
Prognosis pasien secara menyeluruh adalah dubia ad bonam. Prognosis
tersebut dipengaruhi oleh faktor pendukung yaitu adanya dukungan dari
keluarga, kepatuhan minum obat, dan tidak ada gangguan organik.
X. FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan pasien serta menilai
efektifitas pengobatan yang diberikan dan kemungkinan munculnya efek
samping obat yang diberikan.