Skizofrenia Hebefrenik
Dipresentasikan Untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik Madya di SMF Psikiatri Rumah
Sakit Jiwa Daerah Jayapura
Oleh :
Astrid Abrahams
Nim :
0100840010
Pembimbing:
Nama : Tn. LI
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
I. Riwayat Psikiatrik
A. Keluhan Utama
Heteroanamnesis (Ibu kandung) : pasien gelisah, sulit tidur sejak 1 bulan SMRS
Pasien dibawa oleh orang tua kandung ke Polik RSJD Abepura pada hari selasa 24
Oktober 2017 dikarenakan pasien gelisah, sulit tidur sejak 1 bulan SMRS. Pasien
diceritakan menunjukkan perilaku yang aneh di rumah sejak 1 bulan yang lalu seperti
didalam bak mandi, pasien juga mendengar bisikan-bisikan dan melihat hal yang tidak
bisa didengar dan dilihat oleh orang lain, yang membuat pasien ketakutan karena
seperti akan dibunuh. Pasien juga merasa orang lain sedang membicarakan pasien.
dirinya baik-baik saja. Pasien saat ini mengatakan suasana hatinya sedang tenang, tidak
marah ataupun sedih. Pasien tahu saat ini sedang berada di RSJ, pasien kurang mampu
mengenali orang tua yang mengantarnya. Pasien pernah mengalami kondisi seperti ini
sekitar sejak bulan Januari 2017 dan sempat dirawat di RSJD Abepura tahun 2015.
C. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pasien sebelumnya sudah pernah menjalani rawat inap di RSJD Abepura tahun 2015
selama kurang lebih 1 minggu. Pasien awalnya dibawa oleh keluarganya dikarenakan
adanya perubahan tingkah laku seperti gelisah, sulit tidur, marah-marah dan dengar
bisikan dan melihat hhal yang tidak dapat didengar maupun dilihatt orang lain. Pasien
jarang dibawa kontrol karena selalu menolak sehingga pasien tidak minum obat secara
Riwayat cedera kepala, kejang, sakit kepala yang lama, demam tinggi, hipertensi,
D. Riwayat Sosial
Pasien merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara. Pasien merupakan anak yang
diinginkan oleh kedua orang tua (pada saat sudah menikah sah). Untuk riwayat
persalinan ibu pasien mengaku anaknya lahir cukup bulan, berat badan lahir lupa,
lahir di rumah dan ditolong oleh orang dirumahnya. Penyulit selama proses
Ketika masa kanak-kanak akhir dan remaja ini pasien memiliki masa-masa yang
sulit dimana pasien mulai ketahuan keluarga menggunakan ganja dan terjadi
perubahan perilaku pasien dan pasien harus berhenti sekolah karena tidak bisa fokus
5. Masa dewasa
a. Riwayat pendidikan
b. Riwayat kebiasaan
Pasien memiliki riwayat merokok, minum alkohol, ganja (+) terakhir pakai 1
bulan SMRS
c. Riwayat perkawinan
d. Aktivitas sosial
Pasien suka menyendiri. Pasien memiliki pribadi yang sopan, disiplin, ramah dan
e. Keagamaan
f. Riwayat hukum
Pasien sama sekali tidak pernah terlibat masalah hukum.
F. Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak ke 4 dari 7. Pasien memiliki 3 orang kakak, 3 orang adik. Ada
anggota keluarga yang mengalami sakit seperti ini (tante, sepupu perempuan dan kakak
laki-laki)
Genogram:
: Laki-laki : perempuan
: meninggal
: meninggal
A. Situasi Psikososial Sekarang
Pada saat ini pasien tinggal bersama orang tua kandung. Pasien lebih dekat
Pasien merasa dirinya sehat. Dan menurut pasien, mendengar suara bisikan dan
melihat hal yang tidak dapat di dengar maupun dilihat oleh orang normal yang
A. Deskripsi umum
1. Penampilan
Seorang laki-laki dengan tampilan perawakan lebih tua dari usianya, kurang rapi,
berjenggot, berkulit hitam, dan menggunakan kaos oblong warna merah hitam dan
celana pendek.
2. Kesadaran
diberikan. Pasien tampak tenang saat dilakukan pemeriksaan dan mau melaksanakan
4. Bicara
Cukup kooperatif
B. Emosi
2. Afek : terbatas/labil
C. Proses berpikir
1. Bentuk
Akuistik
2. Arus pikir
Asosiasi longgar
3. Isi pikiran
D. Fungsi kognitif
2. Daya Konsentrasi
Kurang
3. Orientasi
4. Memori
Cukup. Pasien masih bias makan sendiri meskipun harus diperintah, mengetahui tata
cara makan dan mengambil minum dengan baik, dan bisa mandi sendiri pada
waktunya.
E. Tilikan
Tilikan derajat 2
A. Pemeriksaan Fisik
1. Vital Sign
GCS : 15 (E4V5M6)
Suhu : 36,50C
2. Status Internus
P : Thrill (-)
P : Pekak
P : Timpani
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2; Edema (-/-), anemis (-/-), ikterik (-/-),
sianosis (-/-)
3. Status Neurologis
Refleks Fisiologi : BTR (+/+), TPR (+/+), APR (+/+), KPR (+/+)
Refleks Patologi : Babinski (-/-), Chaddock (-/-), Gordon (-/-), Oppenheim (-/-),
5 5
Pasien dibawa oleh orang tua kandung ke Polik RSJD Abepura pada hari selasa 24
Oktober 2017 dikarenakan pasien gelisah, sulit tidur sejak 1 bulan SMRS. Pasien
diceritakan menunjukkan perilaku yang aneh di rumah sejak 1 bulan yang lalu seperti
didalam bak mandi, pasien juga mendengar bisikan-bisikan dan melihat hal yang tidak
bisa didengar dan dilihat oleh orang lain, yang membuat pasien ketakutan karena
dirinya baik-baik saja. Pasien saat ini mengatakan suasana hatinya sedang tenang, tidak
marah ataupun sedih. Pasien tahu saat ini sedang berada di RSJ, pasien kurang mampu
mengenali orang tua yang mengantarnya. Pasien pernah mengalami kondisi seperti ini
sekitar sejak bulan Januari 2017 dan sempat dirawat di RSJD Abepura tahun 2015
melihat hhal yang tidak dapat didengar maupun dilihatt orang lain. Pasien jarang
dibawa kontrol karena selalu menolak sehingga pasien tidak minum obat secara teratur
selama 1 bulan. Riwayat cedera kepala, kejang, sakit kepala yang lama, demam tinggi,
gangguan persepsi: halusinasi auditorik (+), visual (+). Isi pikiran waham curiga (+),
bentuk pikiran akuistik, proses pikir asosiasi longgar. Tilikan derajat II, status
V. Formulasi Diagnostik
Pada pasien ini ditemukan adanya pola pserilaku atau psikologis yang secara klinis
bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan penderitaan
dan hendaya dalam berbagai fungsi psikososial dan pekerjaan. Dengan demikan dapat
trauma kepala atau penyakit lainnya yang secara fisiologis dapat menimbulkan disfungsi
otak sebelum menunjukkan gejala gangguan jiwa. Oleh karenanya, gangguan mnetal
Pada pasien didapatkan riwayat penggunaan zat psikoaktif sebelum timbul gejala
gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif dapat terjadi (F10-19).
Pada pasien ini didapatkan gangguan dalam proses pikir dan penilaian realitas serta
tilikan yang kurang, yaitu didapatkan halusinasi auditorik berupa suara bsiskan serta
didapatkan juga halusinasi visual yang berupa bayangan yang membuat pasien ketakutan
karena merasa ingin dibunuh, dan pasien merasa orang lain ingin membunuh pasien,
sehingga pasien ini dapat dimasukkan ke dalam kriteria Skizofrenia, Gangguan Skizotipal,
Pada pasien ini didapatkan bahwa pasien susah tidur dan banyak berbicara, sehingga
pasien mungkin untuk mengalami suatu Gangguan Suasana Perasaan (Mood) (Afektif)
(F30-39).
Pada pasien ini didapatkan usianya 21 tahun dan didapatkan halusinasi auditorik
berupa suara dan juga halusinasi visual yang berupa bayangan yang membuat pasien
ketakutan seperti ingin dibunuh. Terdapat 2 gejala yang paling menonjol yaitu halusinasi
auditorik dan halusinasi visual sehingga aksis I ditegakkan dengan diagnosis skizofrenia
hebefrenik (F20.1)
IX. Terapi
1. Psikofarmasi
2. Psikoedukasi
3. Sosioterapi
X. Diskusi/Pemahaman
Skizofrenia
Suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan
perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau deteriorating) yang luas, serta
sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetic, fisik, dan sosial
budaya.
Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari
pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) or tumpul
kemudian.
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala
a. thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam
kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun
thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar masuk ke
dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari
thought broadcasting = isi pikirannya teriar keluar sehingga orang lain atau
umum mengetahuinya;
c. Halusinasi auditorik
atau
- Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (diantara berbagai suara
- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh
tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau
polotik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya
dunia lain).
Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas :
e. Halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja, apabila disertai baik oleh
afektif yang jelas, ataupun disertai ole hide-ide berlebihan (over-valued ideas)
yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau
berbulan-bulan terus-menerus.;
f. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation),
yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme;
h. Gejala-gejala negatif seperti sikap sangat apatis, bicara yang ajarang, dan respon
diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau mediaksi neuroleptika.;
Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu
bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal);
Harus ada suatau perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan
bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak betujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap
larut dalam diri sendiri (self absorbed attitude), dan penarikan diri secara sosial.
Skizofrenia paranoid
Sebagai tambahan :
b. Halusinasi pembauan atau pengecapa rasa, atau bersifat seksual, atau lain-
lain perasaan tubuh, halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol;
Afek ahrus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek yang tak
memuncak
Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu, atau lebih bail lagi
o Psikofarmasi
- Haloperidol 2 x 5 mg
- Trihexyphenidyl 2 x 2 mg
o Psikoedukasi
tetap taat meminum obat dan segera datang ke dokter bila timbul gejala
o Sosioterapi
dengan pasien-pasien lainnya selama perawatan, dan member pengertian pada pasien
berlatih untuk bisa kembali bermasyarakat di lingkungannya setelah keluar dari rumah
sakit.