LAPORAN KASUS
Nama : Tn. SS
LAPORAN PSIKIATRIK :
I. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama dan alasan MRSJ / Terapi :
Cemas
3
F. Situasi sekarang :
2. Kesadaran :
- Kuantitatif : Baik (GCS 15 Composmentis)
- Kualitatif : baik
D. Gangguan persepsi :
1. Halusinasi :Tidak ada
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
E. Proses berfikir :
1. Arus Pikiran :
a. Produktivitas : Baik
b. Kontiniuitas : Relevan
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi pikiran :
a. Preokupasi : tidak ada
b. Gangguan isi pikiran : tidak ada
G. Daya nilai :
1. Norma sosial : Tidak Terganggu
2. Uji daya nilai : Tidak Terganggu
3. Penilaian realitas : Tidak Terganggu
H. Tilikan (insight) : Tilikan 6 (Pasien menyadari bahwa dirinya sakit dan butuh
pengobatan)
Pemeriksaan fisik :
• Status Internus :
- Keadaan Umum : Baik
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 80 kali/menit
- Suhu : 36,5 C
- Pernapasan : 20 kali/menit
IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA : (Tuliskan hanya yang ada gangguan singkat )
Seorang laki-laki berusia 43 tahun datang ke poli jiwa RSKD Dadi Makassar sendiri
untuk kontrol dengan keluhan cemas sejak 2019. Pasien mengeluhkan tidak bisa tidur dan
gemetar. Pasien juga mengeluhkan mudah kaget apabila mendengar suara-suara yang keras
seperti suara benda jatuh dan suara motor yang sering lewat dirumahnya, juga jika muncul
orang dibelakangnya tanpa disadarinya. Ketika kaget pasien merasa jantungnya berdebar-
debar dan keringat dingin.
Pasien masih selalu memikirkan penyakit batu empedunya walaupun sudah diobati.
Pasien juga mengeluhkan adanya ketergantungan terhadap obatnya. Paisen mengatakan
kalau tidak meminum obatnya pasien gemetar .
Tampak laki-laki berusia 43 tahun, perawakan sesuai usia, tubuh tampak tinggi
semampai, memakai baju kaos hitam dan celana kain hitam, rambut pendek berwarna hitam,
perawatan diri kesan baik, kontak mata ada, dan verbal ada. Pembicaraan spontan, lancar
dan intonasi biasa. Mood apropriate, afek kesan cemas
Berdasarkan pemeriksaan status mental didapatkan seorang laki-laki yang perawakan
sesuai usia dengan tubuh tampak tinggi , memakai baju kaos hitam dan celana pendek,
rambut berwarna merah kecoklatan, perawatan diri kesan baik, perilaku dan aktivitas
motorik cukup tenang, pembicaraan spontan, lancar, dan intonasi biasa. Mood Apropriate,
afek kesan cemas, dan (Tilikan 6).
1
E. Aksis V : GAF Skor 80-71 (Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan
dalam fungsi, secara umum masih baik)
1
VI. DAFTAR PROBLEM :
VII. PROGNOSIS :
Ad Vitam : Bonam
Ad Function : Bonam
Ad Sanationam : Dubia ada Bonam
Psikoterapi yang diberikan pada pasien ini meliputi psikoterapi suportif yakni ventilasi
konseling dan sosioterapi pada pasien ini bertujuan untuk mendukung fungsi-fungsi ego
atau memperkuat mekanisme defans yang ada, memperluas mekanisme pengendalian yang
dimiliki dengan yang baru dan lebih baik serta perbaikan ke suatu keadaan keseimbangan
yang lebih adaptif. CBT untuk membangun kembali pola pikir (sikap, asumsi, keyakinan),
menguji pola pikir, memutuskan apa yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat bagi
pasien sehingga dapat membangun cara berpikir yang lebih produktif dan meningkatkan
kualitas hidup pasien. Pemberian terapi CBT diantaranya dilakukan dengan beberapa
metode, yakni metode restrukturisasi, terapi relaksasi, terapi bernapas, dan terapi
interocepative. Inti dari terapi CBT adalah membantu pasien dalam memahami cara kerja
pemikiran otomatis dan keyakinan yang salah dapat menimbulkan respon emosional yang
berlebihan.8 Serta follow up untuk menilai perkembangan serta efek samping obat. 9
Pada pasien ini ditemukan gejala-gejala anxietas seperti kecemasan (rasa khawatir akan
nasib buruk) dan overaktivitas otonomik (gemetar, rasa tangan dan kaki dingin, sakit perut,
leher dan pundak kaku) namun tidak memenuhi untuk gangguan cemas menyeluruh,
ganguan campuran anxietas dan depresi dan gangguan anxietas lainnya makan diagnosis
pasien berdasarkan PPDGJ III digolongkan sebagai Gangguan Anxietas YTT (F41.9)
1
Farmakoterapi :
- Alprazolam 1 mg 2x 1/2
X. FOLLOW UP :
- Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya, efektifitas terapi dan
kemungkinan terjadinya efek samping dari obat yang diberikan.