Anda di halaman 1dari 10

70600116025

Nur Inayah Bakri


BLOK INTEGUMEN
VULNUS LACERATUM
Definisi
Vulnus laceratum
adalah luka robek pada bagian tubuh yang tidak beraturan akibat
kekerasan benda tumpul yang kuat sehingga melampaui
elastisitas kulit atau otot.

Secara umum luka dapar dibagi menjadi 2 yaitu:


1)  Simple, bila hanya melibatkan kulit
2)  Kompukatum, bila melibatkan kulit dan jaringan
dibawahnya.
Trauma arteri umumnya dapat disebabkan oleh trauma benda
tajam ( 50 % ) misalnya karena tembakan, luka-luka tusuk,
trauma kecelakaan kerja atau kecelakaan lalu lintas, trauma
arteri dibedakan berdasarkan beratnya cidera :

1) Derajat I adalah robekan adviticia dan media, tanpa


menembus dinding
2) Derajat II adalah robekan varsial sehingga dinding arteri
juga terluka dan biasanya menimbulkan pendarahan yang hebat
3) Derajat III adalah pembuluh darah putus total, gambaran
klinis menunjukan pendarahan yang tidak besar, arteri akan
mengalami vasokontriksi dan retraksi sehingga masuk ke
jaringan karen elastisitasnya.
 Etiologi
Luka dapat disebabkan oleh berbagai hal, yaitu:

1) Trauma mekanis yang disebabkan karena tergesek, terpotong,


terbentur dan terjepit.
2) Trauma elektris dan penyebab cidera karena listrik dan petir
3) Trauma termis, disebabkan oleh panas dan dingin.
4) Trauma kimia, disebabkan oleh zat kimia yang bersifat asam
dan basa serta zat iritif dan berbagai korosif lainnya.
Patofisiologi

Jenis-jenis luka dapat dibedakan dua bagian, yaitu luka


tertutup dan luka terbuka, luka terbuka yaitu dimana terjadi
hubungan dengan dunia luar, misalnya : luka lecet  ( vulnus
excoratiol ), luka sayat ( vulnus invissum ), luka robek
( vulnus laceratum ), luka potong ( vulnus caesum ), luka
tusuk ( vulnus iktum ), luka tembak ( vulnus aclepetorum),
luka gigit ( vulnus mossum ), luka tembus ( vulnus
penetrosum )
   Tanda dan Gejala
Tanda-tanda umum adalah syok dan syndroma remuk ( cris
syndroma ), dan tanda-tanda lokal adalah biasanya terjadi
nyeri dan pendarahan. Syok sering terjadi akibat kegagalan
sirkulasi perifer ditandai dengan tekanan darah menurun
hingga tidak teraba, keringat dingin dan lemah, kesadaran
menurun hingga tidak sadar.

Syok dapat terjadi akibat adanya daerah yang hancur


misalnya otot-otot pada daerah yang luka, sehingga
hemoglobin turut hancur dan menumpuk di ginjal yang
mengakibatkan kelainan yang disebut “lower Nepron /
Neprosis”, tandanya urine berwarna merah, disuria hingga
anuria dan ureum darah meningkat.
Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan diagnostik yang dinilai adalah pemeriksaan


Hb, Ht, dan leukosit, pada pendarahan Hb dan Ht akan
menurun disertai leukositosis, sel darah merah yang banyak
dalam sedimen urine menunjukan adanya trauma pada
saluran kencing, jika kadar amilase 100 unit dalam 100 mll,
cairan intra abdomen, memungkinkan trauma pada pankreas
besar sekali.
Diagnosa dan Intervensi Keperawatan.

1)      Nyeri B. D adanya luka.


 Kaji tingkat dan intensitas nyeri serta durasi nyeri.
 Alihkan persepsi px terhadap rasa nyeri.
 Monitor TTV.
  Anjurkan tehnik relaksasi seperti menarik nafas dalam.

2)      Gangguan pola tidur B. D nyeri.


 Kaji tingkat dan intensitas nyeri serta durasi nyeri.
 Monitor TTV.
  Atur posisi px senyaman mungkin.

3)      Keterbatasan aktifitas B. D kelemahan otot.


 Monitor TTV.
 Bantu px untuk melakukan aktifitas.
 Anjurkan px untuk melakukan latihan ROM.
 Libatkan keluarga px dalam pemenuhan aktifitas.
Daftar Pustaka

ISFI. 2000. ISO Indonesia. Jakarta: Ikatan Sarjana


Farmasi Indonesia.
Purnawati, et, all. 1992. Kapita Selekta
Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius FKUI
Ralami ahmad. 1977. Kamus Kedokteran. Jakarta:
Djambata
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai