Anda di halaman 1dari 22

BEDSIDE TEACHING

Disusun Oleh:
 

Nurfadilah Karim N11122065

Rifal Faali N11122075

Nabil Rabbani P. N11122156


 

PEMBIMBING:
dr. Andi Soraya T. Uleng, Sp.KJ., M. Kes
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny. Y. S

 Jenis Kelamin : Perempuan

 Usia : 26 tahun

 Status Perkawinan : Sudah Menikah

 Warga Negara : WNI

 Pendidikan : SMA

 Pekerjaan : IRT

 Agama : Kristen

 Alamat : Pasangkayu

 Tanggal Pemeriksaan : 5 Juli 2023

 Tempat Pemeriksaan : Poli Jiwa RS Samaritan Palu


RIWAYAT PSIKIATRI
1. Keluhan Utama :

Cemas
2. Riwayat Gangguan Sekarang :
Pasien perempuan usia 26 tahun datang ke poli jiwa RS Samaritan Palu dengan keluhan utama cemas. Keluhan sudah dirasakan
sejak tahun 2018. Keluhan disertai rasa takut, gelisah, susah tidur, dan terkadang mengalami sesak. Pasien mengeluhkan rasa cemas yang
pasien rasakan sepanjang hari dan mengganggu kehidupannya. Pasien mengatakan bahwa ia cemas sakitnya akan bertambah parah.
Pasien juga mengatakan bahwa ia sering emosi terhadap orang di sekitarnya
Pasien saat ini telah menikah dan memiliki bayi berusia 10 bulan. Awal munculnya rasa cemas yang dirasakan saat pasien masih
bekerja di Kota Tarakan pada tahun 2018. Pasien mengatakan pada saat itu pasien sempat mengalami sesak yang berat dan berpikir akan
meninggal. Setelah sesak itu, pasien mengaku lupa apa yang baru saja terjadi. Terjadi disorientasi dan depersonalisasi pada pasien. Sejak
saat itu pasien mulai merasa cemas setiap harinya. Pasien pernah dirawat di rumah sakit di Toraja akibat penyakit asam lambung yang
dideritanya dan juga diberi obat penenang. Apabila penyakit lambungnya kambuh, pasien dapat merasa sesak dan sakit pada ulu hati
tembus hingga ke belakang. Pasien juga pernah memeriksakan jantungnya dikarenakan pasien merasa ada yang salah pada jantungnya
dan didapatkan hasil pemeriksaan tidak ada masalah.
Hendaya / Disfungsi

• Hendaya sosial : (+)

• Hendaya pekerjaan : (+)

• Hendaya waktu senggang : (+)

Faktor Stresor Psikososial

Saat mendengar kabar orang meninggal, pasien merasa cemas dan takut
dirinya akan meninggal.
Riwayat Gangguan Sebelumnya

a) Riwayat Medis

• Penyakit lambung

a) Riwayat Alkohol dan riwayat zat lainnya


a. Merokok (-)

b. Alkohol (-)

c. Zat lain (-)

b) Riwayat Psikiatri
Tidak ada
Riwayat Kehidupan Sebelumnya
 Riwayat prenatal dan perinatal

Pasien lahir normal pervaginam cukup bulan. Tidak kelainan yang ditemukan
selama kehamilan.

 Riwayat masa kanak-kanak awal (1-3 tahun)

Pertumbuhan dan perkembangan normal

 Riwayat masa kanak-kanak pertengahan (4-11 tahun)

Pertumbuhan dan perkembangan normal

 Riwayat masa kanak-kanak akhir/pubertas/remaja (12-18 tahun)

Ineraksi sosial pasien normal


Riwayat Kehidupan Keluarga

• Diketahui pasien tinggal suami dan anaknya yang berusia 10 bulan. Pasien
sudah menikah selama 2 tahun dan memiliki kehidupan rumah tangga yang
baik.

Situasi Kehidupan Sekarang

• Pasien tinggal bersama suami dan anaknya. Pasien mengaku tidak dapat focus
mengurus anaknya dikarenakan gangguan cemas yang dialaminya.

Persepsi Pasien Tentang Diri Dan Kehidupan

• Pasien mengetahui bahwa dirinya sakit secara psikis dan mau berobat ke
rumah sakit.
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS LEBIH LANJUT
Pemeriksaan Fisik:

 Tekanan Darah : 140/81 mmHg

 Denyut Nadi : 100 x/menit

 Pernapasan : 20 x/menit

 Suhu : 37,20C

 SpO2 : 98%

 Kepala : Normocephal

Status Lokalis

 GCS : E4V5M6
Status Neurologis

 Meningeal Sign : Tidak dilakukan pemeriksaan

 Refleks Patologis : Tidak dilakukan pemeriksaan

 Hasil Pemeriksaan nervus cranial : Tidak dilakukan pemeriksaan

 Pemeriksaan sistem motoric : Tidak dilakukan pemeriksaan

 Kordinasi gait keseimbangan : Tidak dilakukan pemeriksaan

 Gerakan-gerakan abnormal : (+)


PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Deskripsi Umum

a. Penampilan

Tampak seorang perempuan menggunakan kaos berwarna kuning dengan celana jeans berwarna biru. Pasien memiliki rambut
sebahu, warna kulit sawo matang, dan tampak terawatt. Perawakan pasien sesuai dengan umurnya.

b. Kesadaran

Compos mentis

c. Perilaku dan aktivitas psikomotor

Pada saat diwawancarai pasien tampak tenang dan menjawab semua pertanyaan.

d. Pembicaraan

Pasien berbicara spontan, lancar, volume cukup dan artikulasi jelas.

e. Sikap terhadap pemeriksa

Kooperatif
Keadaan Afektif

a. Mood : Eutimia

b. Afek : Datar

c. Keserasian : Serasi

d. Empati : Dapat diraba rasakan


Fungsi Intelektual
d. Daya ingat:
a. Taraf pendidikan, pengetahuan umum -
Segera                : Baik
dan kecerdasan : Sesuai
- Jangka pendek   : Baik
b. Daya konsentrasi : Baik
- Jangka panjang  : Baik
c. Orientasi :
e. Pikiran abstrak : Baik
- Waktu    : Baik
f. Bakat kreatif : Tidak diketahui
- Tempat   : Baik
g. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik
- Orang     : Baik
Proses Berpikir

Gangguan Persepsi a. Arus pikiran

a. Halusinasi : Tidak ada - Produktivitas : Cukup ide

b. Ilusi : Tidak ada - Kontinuitas : Relevan

c. Depersonalisasi : Tidak ada - Hendaya berbahasa : Tidak ada

d. Derealisasi : Tidak ada a. Isi pikiran

- Preokupasi : Tidak ada

- Gangguan isi pikir: Tidak ada


Pengendalian Impuls : Baik Tilikan

Daya Nilai Derajat 6: Pasien mengetahui

a. Norma sosial : Baik bahwa dirinya sakit secara psikis


dan mau berobat ke rumah sakit.
b. Uji daya nilai : Baik
Taraf Dapat Dipercaya
c. Penilaian realitas : Baik
Dapat dipercaya
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

 Pasien perempuan usia 26 tahun datang ke poli jiwa RS Samaritan


dengan keluhan cemas yang dirasakan sejak tahun 2018.
 Pasien mengeluhkan rasa cemas disertai gelisah, ketakutan, susah
tidur, dan terkadang merasa sesak.
 Pasien merasa cemas penyakitnya akan bertambah parah.
 Pasien sering emosi dan melampiaskan emosinya ke orang-orang di
sekitarnya.
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

AXIS 1
 Berdasarkan anamnesis didapatkan gejala klinis yang bermakna berupa rasa
cemas yang berlangsung sepanjang hari sehingga menimbulkan penderitaan
(distress) dan hendaya (disability) dalam kehidupan sehari-harinya sehingga
dapat disimpulkan pasien mengalami Gangguan Jiwa.
 Pasien tidak ditemukan adanya gangguan persepsi dan isi pikir, sehingga pasien
dapat membedakan realitas dengan baik. Pasien didiagnosis Gangguan Jiwa
Non Psikotik
 Pasien memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan sistemik sehingga
disimpulkan pasien didiagnosis Gangguan Jiwa Non Psikotik Organik
 Pasien merasa cemas akibat adanya objek yang jelas yang sebenarnya pada saat
kejadian tidak membahayakan seperti saat pasien mendapat kabar orang
meninggal dan pasien merasa cemas jika ia juga meninggal sehingga pasien
didiagnosis dengan Gangguan Anxietas Fobik.
 Pasien merasakan kecemasan yang berlangsung sepanjang hari sejak tahun 2018.
Berdasarkan PPDGJ III, Pasien dapat didiagnosis dengan Gangguan Cemas
Menyeluruh (F41.1)
AXIS II
•Tidak ada ciri kepribadian khas
AXIS III
•Riwayat penyakit asam lambung.
AXIS IV
•Tidak ada
AXIS V
• 50-41: Gejala berat, disabilitas berat
TERAPI
• Psikofarmaka
 Anti Anxietas golongan Benzodiazepin  Merlopam
 Antidepresan golongan Selective Serotonin-reuptake Inhibitors
(SSRI)  Fridep
• Psikoterapi
 Terapi kognitif : CBT (Cognitive Behavioral Therapy)
 Personal therapy
PROGNOSIS

Prognosis pasien secara menyeluruh adalah Dunia ad bonam. Factor


yang mempengaruhi berupa dukungan keluarga, tidak terdapat
Riwayat keluarga yang mengalami gangguan jiwa, Pasien memiliki
sedikit keasadaran diri akan adanya penyakit dan meminta
pertolongan namun menyangkalinya pada saat yang bersamaan.
Selain itu pasien memiliki Riwayat penyakit medis dengan gejala
yang dapat memperberat prognosis pasien.
FOLLOWING

Memantau kepatuhan pasien dalam meminum obat, memantau keadaan


umum pasien dan perkembangan pasien serta menilai efektivitas
pengobatan yang diberikan dan kemungkinan munculnya efek samping
obat yang diberikan.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai