Disusun Oleh :
Pembimbing :
Dr. dr. Ketut Suarayasa, M.Kes
Pembimbing
ABSTRAK
Pendahuluan : Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik >
140 mmHg dan tekanan darah diastolik > 90 mmHg pada dua kali pengukuran
dengan selang waktu lima menit dalam keadaan istirahat. Hipertensi
merupakan penyakit tidak menular dan sampai saat ini masih menjadi masalah
kesehatan global. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang
mengalami kenaikan tekanan darah. Berdasarkan data di atas menunjukkan
bahwa kejadian hipertensi paling banyak pada lansia. Lansia adalah seseorang
yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Penyakit kardiovaskular diprediksi
menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas di antara lansia di seluruh
dunia pada tahun 2020.
Tujuan : Tujuan dari kajian literature ini adalah untuk mengetahui faktor apa
saja yang dapat mempengaruhi kejadian hipertensi pada lansia.
Metode: Literature review berfokus pada penelusuran factor resiko yang
mempengaruhi hipertensi pada lansia. Artikel yang terpilih melalui proses
seleksi data base Google Scholar, PubMed, dan Science lirect kemudian dikaji
dengan membaca seluruh teks kemudian menemukan 12.707 jurnall dan
kemudian jurnal tersebut di seleksi. Berdasarkan hasil telaah jurnal maka
diperoleh 10 jurnal hasil penelitian yang termasuk kategori dan layak digunakan
sebagai sampel dalam penelitian ini untuk dianalisis lebih lanjut.
Hasil: Berdasarkan hasil pencarian studi pada berbagai database yang telah
disebutkan sebelumnya, didapatkan 12.707 artikel dengan rincian 4.820 dari
Google Scholar 641 dari PubMed, dan 7.246 dari Science lirect. Kemudian,
didapatkan 10 artikel setelah dilakukan penyaringan sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan. Dalam ha1 ini, artikel-artikel ini menunjukkan adanya
beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipetensi pada lansia, seperti
halnya faktor konsumsi garam berlebih, usia, tingkat pendidikan, tingkat stress,
konsumsi kopi, genetik, aktivitas fisik, dan sebagainya.
Kesimpulan: Faktor konsumsi tinggi garam, makanan berlemak, kopi, dan
alkohol serta faktor pola tidur, usia, tingkat pendidikan, genetik, tingkat stress,
obesitas, olahraga maupun kebiasaan merokok merupakan faktor yang berperan
penting dalam menyebabkan hipertensi pada lansia. Namun, masih terdapat
beberapa faktor yang mempunyai perbedaan pendapat mengenai pengaruhnya.
Kata Kunci: Faktor, Hipertensi, Lansia
RISK FACTORS OF HYPERTENSION IN ELDERLY
Muh. Ilham Hidayat*, Resky Gau*
*Medical Student, Faculty of Medicine, Tadulako University
ABSTRACK
Introduction : Hypertension is a condition in which systolic blood pressure >
140 mmHg and diastolic blood pressure > 90 mmHg on two measurements with
an intewal of five minutes at rest. Hypertension is a non-communicable disease
and is still a global health problem. In line with increasing age, almost everyone
experiences an increase in blood pressure. Based on the data above, it shows
that the incidence of hypertension is mostly in the elderly. Elderly is someone
who has reached the age of 60 years and over. Cardiovascular disease is
predicted to be the main cause of morbidity and mortality among the elderly
worldwide in 2020.
Objectives : The purpose of this literature review is to determine what factors
can influence the incidence of hypertension in the elderly.
Methods: Literature review focuses on tracing the risk factors that influence
hypertension in the elderly. Articles that were selected through the database
selection process of Google Scholar, PubMed, and Sciencedirect were then
reviewed by reading the entire text and then finding 12,707 journals and then the
journals were selected. Based on the results of the review of the journals, 10
research journals were obtained which were included in the category and were
eligible to be used as samples in this study for further analysis.
Results: Based on the search results of studies on various databases previously
mentioned, there were 12,707 articles with 4,820 details from Google Scholar64l
from Pubmed, and 7,246 from Sciencedirect. Then, 10 articles were obtained
after being filtered according to predetermined criteria. In this case, these
articles show that there are several factors that influence the occurrence of
hypertension in the elderly, such as excessive salt consumption, age, education
level, stress level, coffee consumption, genetics, physical activity, and so on.
Conclusion: Factors high consumption of salt, fatty foods, coffee, and alcohol as
well as factors of sleep patterns, age, education level, genetics, stress levels,
obesity, exercise and smoking habits are factors that play an important role in
causing hypertension in the elderly. However, there are still some factors that
have different opinions regarding their effect.
Keywords: Factors, Hypertension, Elderly
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan Umum dari literature review ini adalah mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi pada lansia
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran kejadian hipertensi pada lansia
b. Untuk menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi
kejadian hipertensi pada lansia
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Bagi Dunia Pendidikan
Literature review N“i diharapkan dapat digunakan sebagai
sumber informasi yang berkaitan dengan pendidikan ataupun refrensi
dan pengetahuan bagi peneliti yang melakukan pengembangan
penelitian selanjutnya.
b. Bagi Instansi Terkait
Literature review ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan suatu organisasi atau perusahaan dalam mengambil
kebijakan kinerja karyawan, gaya kepemimpinan, motivasi, dan
disiplin kerja pada perusahaan atau organisasi.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Hasil literature review dapat digunakan sebagai bahan dalam
menambah wawnsan dan kemampuan peneliti dalam menganalisis
permasalahan melalui suatu literature review serta
pengap1ikasiannya.
b. Bagi Mahasiswa
Literature review ini diharapkan bisa memberikan informasi
pada mahasiswa serta menjadi salah satu sumber literature dalam
penambahan wawasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
kejadian hipertensi pada lansia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi
Menurut Unger et a1., (2020) hipertensi, umumnya dikenal
sebagai tekanan darah tinggi ialah suatu kondisi dimana seseorang
memiliki hasil tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140
mmHg dan hasil tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan
90 mmHg. Diagnosa hipertensi dapat dilakukan jika seseorang telah
melakukan pengukuran tekanan darah dua kali atau lebih pada waktu
yang berbeda dan hasil lebih dari atau sama dengan 140/90 mmHg.
Menggunakan data terbaru (2012-2015) dari Canadian Health
Measures Survey (CHMS), penelitian ini mengkaji tekanan darah
sistolik (SBP), tekanan darah diastolik (DBP), dan perkiraan
prevalensi, kesadaran, pengobatan, dan kontrol hipertensi untuk
orang dewasa berusia 20 hingga 79 berdasarkan kelompok usia dan
jenis kelamin. Hipertensi didefinisikan menggunakan dua set ambang
tekanan darah: SBPk 140 mm Hg atau DBPñ90 mm Hg dan SBPk
130 mm Hg atau DBPk 80 mm Hg (DeGuire et a1., 2019)
2.6.1 Umur
Lanjut usia (lansia) sangan rentan terkena penyakit hipertensi.
Semakin menua usia responden semakin menurun pola kerja dan fungsi
jantung. Dengan bertambahnya umur, maka tekanan darah juga akan
meningkat, dinding arteri akan mengalami penebalan oleh karena
adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh
darah akan berangsur-angsur menyempit dan menjadi
kaku.Peningkatan umur akan menyebabkan beberapa perubahan
fisiologis, pada usia lanjut terjadi peningkatan resistensi perifer dan
aktivitas simpatik (Purwono et a1, 2020).
Penelitian oleh Hazarika et al., dan Alam et al., menunjukkan tren
peningkatan prevalensi hipertensi pada kelompok usia di atas 60 tahun.
Hipertensi sangat umum di kalangan orang tua. Beberapa survei
epidemiologi yang dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa
menyimpulkan bahwa hipertensi prevalensi di antara orang tua berkisar
antara 53% dan 72%. (Mitra dan Wulandari, 2019).
Secara penelitian, 59,9% peserta (58,8% laki-laki vs 60,8% dari
perempuan; p< 0,001) memiliki hipertensi. Prevalensi meningkat secara
signifikan menurut usia (65-69: 52,9%, 70-74: 61,0%, 75-79: 65,6%, 80-
84: 66,7%, 85-: 65,0%; nilai p untuk tes tren liner: <0,00l) (Yang, et Al.
2017).
2.6.2 Jenis Kelamin
Pada umumnya risiko tekanan darah tinggi lebih tinggi pada
lakilaki daripada wanita, namun memasuki usia>45 tahun wanita
mempunyai risiko lebih tinggi dikarenakan wanita mulai memasuki
usia menopouse. Hal ini disebabkan terjadi penurunan produksi
estrogen yang akan berdampak pada kardiovaskuler dimana terjadi
penurunan elastisitas pembuluh darah (Susanti et a1, 2017).
Jenis kelamin memiliki pengaruh terhadap timbulnya penyakit
hipertensi. Laki-laki ataupun perempuan memiliki tingkat perbedaan
yang tidak terlalu jauh untuk terserang hiperensi. Hal ini dikarenakan
”oleh bebrapa factor yang memungkinkan, jika laki-laki lebih kepada
gaya hidup seperti halnya kebisaan merokok, stress,konsumsi kopi dan
makanan yang tidak terkontrol. Sedangkan pada wanita lansia akibat
pengaruh dari menopause yang mengakibatkan perubahan hormone
estrogen yang berfungsi melindungi pembuluh darah dari kerusakan
(Purwono et a1, 2020).
2.6.3 Merokok
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi tekanan darah yang
tidak terkontrol di antara pasien usia lanjut dengan hipertensi adalah
52,6%. Berdasarkan multivariate analisis dengan regresi logistik ganda,
faktor dominan yang mempengaruhi tekanan darah yang tidak terkontrol
sedang merokok. Variabel terkait lainnya yang signifikan termasuk
minum obat antihipertensi secara tidak teratur. Merokok adalah variabel
dominan untuk tekanan darah tidak terkontrol yang mempengaruhi orang
tua. Perokok lanjut usia memiliki 5 kali risiko tekanan darah yang tidak
terkontrol daripada bukan perokok. Beberapa penelitian telah
menunjukkan hubungan yang signifikan merokok dengan kejadian
hipertensi. Bahan kimia beracun seperti nikotin dan karbon monoksida
yang dieksploitasi melalui rokok yang masuk ke dalam aliran darah
dapat merusak lapisan endotel arteri, sehingga te adi proses aterosklerosis
dan tekanan darah tinggi. Penelitian oleh Ragueneau menunjukkan
merokok menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik
sebesar 7% dan 10%. (Mitra dan Wulandari, 2019)
Eksklusi (n = 12.232)
menggunakan uji Chi Square (x2) dan dengan taraf kepercayaan 95%
serta tingkat kemaknaan (n) 0,05 diperoleh p (sig)=0,00 1 (pt 0,05)
untuk pengaruh pola tidur terhadap hipertensi sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh antara keduanya.
Penelitian Rizkiyanti et a1 2021 menjelaskan bahwa indeks massa
tubuh, konsumsi kopi, dan merokok merupakan faktor yang mempengaruhi
terjadinya hipertensi pada lansia. Hasil ini memiliki kesamaan dengan
beberapa penelitiannya lainnya yang telah dijelaskan dalam pembahasan
sebelumnya.
Adapun untuk faktor IMT bisa merujuk pada penelitian Lailli et a1
2020, Rahmadhani, et a1. 2021, Lin, et a1. 2021, dan Lubis, et a1. Untuk
faktor konsumsi kopi bisa merujuk pada penelitian Lailli et 2020 karena
memiliki kesamaan, begitupun untuk faktor merokok yang sama dengan
penelitian Rahmadhani et a1 2021.
Penelitian lainnya ialah penelitian Lin et a1 2021 yang memiliki
kesamaan dengan penelitian Tang et a1 dan Zheng et a1 2021 dengan
penjelasan bahwa faktor jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan dapat
mempegaruhi terjadinya hipertensi pada lansia. Dalam ha1 ini, risiko
prehipertensi maupun hipertensi pada mereka yang berusia 55 tahun keatas
adalah 4,11 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang berusia 23 hingga
44 tahun. Temuan ini menunjukkan bahwa risiko hipertensi meningkat
seiring bertambahnya usia. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan
persentase prehipertensi maupun hipertensi pada responden dengan tingkat
pendidikan SLTP atau lebih rendah adalah 75,5%, jauh lebih tinggi
dibandingkan responden dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi atau
lebih tinggi (46,2%).
Penelitian Situngkir et a1 2019 menunjukkan bahwa faktor obesitas,
aktivitas fisik, dan genetic dapat mempengaruhi hipertensi lansia. Hasil ini
memiliki kesaamaan dengan beberapa penelitian lainnya seperti
penelitian Lailli et a1 2020, Rahmadhani, et a1. 2021, Rizkiyanti, et a1.
2021, Lin, et al. 2021, dan Lubis, et a1 mengenai obesitas. Selain itu,
untuk penelitian Mitra et a1 2019 juga menunjukan hasil yang sama
dengan penelitian Rahmadhani et al 2021 dan Rizkiyanti et a1 2021 terkait
faktor merokok yang dapat mempengaruhi terjadinya hipertensi pada
lansia.
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Prevalensi Hipertensi pada Usia > 15 tahun di Sulawesi tengah pada
tahun 2021 berdasarkan data dinas kesehatan provinsi sulawesi tengah
diestimasikan sebesar 384.072 (2,33%) dan Riskesdas pada tahun 2018
mendata dari total 13.548 jiwa pengidap hipertensi yang tersebar di
setiap Kab/kota disulawesi tengah sebanyak 2.439 jiwa diantaranya
merupakan lansia dan hanya 567 jiwa yang tercatat patuh
mengkonsumsi obat anti hipertensi
5.1.2 Faktor konsumsi tinggi garam, makanan berlemak, kopi, dan alkohol
serta faktor pola tidur, usia, tingkat pendidikan, genetik, tingkat stress,
obesitas, olahraga maupun kebiasaan merokok merupakan faktor yang
berperan penting didalamnya. Akan tetapi, masih terdapat beberapa
faktor yang mempunyai perbedaan pendapat mengenai pengaruhnya,
seperti kebiasaan merokok, olahraga, dan obesitas. Meskipun
demikian, hal tersebut menunjukkan bahwa lansia dapat dikatakan
rentan dan berisiko mengalami hipertensi bila tidak menjaga pola
hidup yang sehat.
5.2 Saran