ALLOANAMNESIS
Nama pasien : (Nama)/ (Sex)/ (Usia)
Alloanamnesis : (Tanggal)
(No.Telepon) Pekerjaan :
Pendidikan :
Hub.dengan Pasien :
AT : Anamnesis Terpimpin
RK : Riwayat Keluarga
- Infeksi (+/-)
- Trauma (+/-)
- Kejang (+/-)
- NAPZA (+/-)
STATUS PASIEN
Nama : ny.e
Diagnosa sementara :
Gejala utama :
LAPORAN PSIKIATRI
RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan Utama dan Alasan Masuk RS
Berbicara sendiri
B.2. Hendaya/disfungsi
- Hendaya sosial (+)
- Hendaya pekerjaan (+)
- Hendaya waktu senggang (+)
Pemeriksaan Fisik:
- Tekanan Darah : 108/70 mmHg
- Denyut Nadi : 75 x/menit, regular
- Pernapasan : 20 x/menit
- Suhu : 37,00C
- Saturasi Oksigen : 100%
- Kepala : Normocephal
- Mata : Anemis (-/-), Ikterus (-/-)
- Leher : Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-)
- Jantung : Bunyi Jantung SI dan SII murni reguler
- Paru : Vesikular (+/+), Ronchi (-/-), wheezing (-/-)
- Perut : peristaltic usus dalam batas normal
- Anggota Gerak : dalam batas normal
- GCS : E4V5M6
Status Neurologis
STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
a. Penampilan: tampak seorang perempuan menggunakan baju kaos biru tua polos dan
menggunakan celana kain berwarna abu-abu . Perawatan diri pasien terlihat cukup baik
sesuai dengan umurnya.
b. Kesadaran: Compos mentis.
c. Perilaku & aktivitas psikomotor: Pasien kooperatif selama wawancara. Pada saat
wawancara pasien terlihat tenang.
d. Pembicaraan: Pasien berbicara spontan dengan volume suara sedang, lancar, intonasi
datar, dan artikulasi jelas.
e. Sikap terhadap pemeriksa: Kooperatif dan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan.
B. Keadaan Afektif
a. Mood : Eutimia
b. Afek : appropiate
c. Keserasian : Serasi
d. Empati : tidak dapat diraba-rasakan
D. Gangguan Persepsi
a. Halusinasi : ada
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : ada
d. Derealisasi : ada
E. Proses Berpikir
1. Arus Pikiran
Produktifitas : Ide berlebihan
Kontinuitas : irelevan
Asosiasi longgar : ada
Flight of ideas : ada
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi Pikiran
Preokupasi : Tidak ada
Gangguan isi pikiran : waham non bizzare
F. Pengendalian Impuls
Baik selama pemeriksaan.
G. Daya Nilai
a. Normososial : Baik
b. Uji daya nilai : Baik
c. Penilaian Realitas : terganggu
H. Tilikan (Insight)
Derajat 2 : Pasien menyadari bahwa dirinya sakit namun disaat yang sama juga menyangkal
kalau dirinya sakit
V. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
AXIS I :
1. Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis didapatkan adanya gejala klinik bermakna
berupa mudah marah dan peningkatan aktivitas ketika marah. Keadaan ini menimbulkan
suatu penderitaan dan disability (hendaya) berupa hendaya, social, pekerjaan dan hendaya
waktu senggang dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat disimpulkan pasien
mengalami Gangguan Jiwa.
2. Pada pemeriksaan status mental ditemukan adanya hendaya dalam menilai realita sehingga
pasien didiagnosa sebagai Gangguan Jiwa Psikotik.
3. Pada pemeriksaan status internus dan neurologis tidak didapatkan adanya gangguan,
sehingga pasien saat ini di diagnosis sebagai Gangguan mental non organik
4. Dari autonamanesis dan alloanamnesis didapatkan Pasien terjadi gangguan waham menetap
perihal keyakinan agama, thought echo dan halusinasi audiotorik. Berdasarkan pasien
dapat didiagnosis sebagai skizofrenia F20
5. Pada pasien menuhi kriteria skizofrenia umum yaitu berupa terdapat setidaknya 1 dari 4
gejala yang jelas seperti diatas namun tidak dapat digolongkan. Maka pasien didiagnosis
skizofrenia tak terinci F20.3
AXIS II
Ciri kepribadian tidak khas
AXIS III
Tidak ada
AXIS IV
Anak pertama meninggal.
AXIS V
GAF Scale 60-51, gejala sedang (moderate), disabilitas sedang
VI. DAFTAR PROBLEM
a. Psikologi
Ditemukan adanya kondisi pasien mendengar bisikan, keyakinan yang kuat, peningkatan
aktivitas ketika marah sehingga pasien memerlukan psikoterapi
b. Sosiologi
Ditemukan adanya hendaya dalam pekerjaan, sehingga pasien membutuhkan sosioterapi.
VIII. PROGNOSIS
X. FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan pasien serta menilai efektifitas
pengobatan yang diberikan dan kemungkinan munculnya efek samping dari obat yang
diberikan.