Anda di halaman 1dari 75

UNTAD

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN EFIKASI DIRI MAHASISWA


ANGKATAN 2020 TERHADAP HASIL UJIAN PRAKTIKUM DI
LABORATORIUM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
TADULAKO

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan


dalam menyelesaikan Program Sarjana Srata Satu (S1)
Program Studi Kedokteran
Universitas Tadulako

NURANIFA AURALIA AZZAHRA

N 101 19 020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
iii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Palu, November 2022


Penulis,

Nuranifa Auralia Azzahra

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt atas anugrah, taufik
serta berkat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Shalawat serta salam penulis ucapkan kepada baginda besar Nabi Muhammad
SAW serta pengikutnya yang telah membawa umat manusia dari zaman
kegelapan menuju zaman yang mencerahkan ini. Adapun judul skripsi yang
penulis ajukan adalah “Pengaruh Motivasi Belajar dan Efikasi Diri
Mahasiswa angkatan 2020 terhadap Hasil Ujian Paktikum di Laboratorium
Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako”.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan program Strata-1 di
Universitas Tadulako, Fakultas Kedokteran, Program Studi Pendidikan Dokter.
Tidak dapat disangkal bahwa butuh usaha dan kerja keras dalam penyelesaian
pengerjaan skripsi ini. Disamping itu, karya ini tidak akan selesai tanpa orang-
orang terkasih yang selalu setia untuk mendukung dan membantu penulis. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan orang-orang
terdekat yang senantiasa memanjatkan do’a tanpa henti untuk penulis. Dengan
penuh rasa berterima kasih, penulis ingin menyampaikan ucapan untuk kedua
orang tua yang selalu berada disamping penulis dalam menghadapi berbagai
situasi. Rasa syukur dan terima kasih sebesar-besarnya penulis curahkan kepada
ayahanda tercinta Fahrul Rinaldi, SE dan ibunda Yunita Nurhisany, ST karena
tanpa kasih sayang dan ketulusan hati mereka penulis tidak dapat menempuh
perjalanan sampai dititik ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
yang terkasih Drs. H. Amiluddin Haludin dan Hj. Ainun Latjinala yaitu kakek
dan nenek penulis. mereka adalah orang hebat yang telah berjasa dalam hidup
penulis sejauh ini. Tidak lupa terima kasih juga penulis sampaikan kepada
keluarga besar atas do’a dan nasehat yang senantiasa mengiringi perjalan penulis
selama menempuh Pendidikan Strata Satu di jenjang perguruan tinggi.

v
Terima kasih kepada Dr. dr. Muh. Ardi Munir, M.Kes., Sp.OT., FICS.,
FAACT., M.H selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk
membimbing penulis dan tanpa lelah memberikan arahan serta ilmu terkait proses
penyusunan skripsi mulai dari awal penulisan hingga skripsi ini dapat
diselesaikan. Tentunya dalam mencapai penggapaian ini penulis juga
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, izinkan penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Mahfudz MP selaku Rektor Universitas Tadulako.


2. Bapak Dr. dr. Muh. Ardi Munir, M.kes., Sp.OT., FICS., FAACT., M.H
selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
3. Ibu Dr. dr. Sumarni, M.Kes., Sp.GK selaku Wakil Dekan Bidang
Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
4. Ibu Dr. drg. Tri Setyawati, M.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan
Keuangan Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
5. Ibu drg. Elli Yane Bangkele, M.Kes. selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
6. Ibu dr. Vera Diana Towidjojo, M.Sc. selaku Koordinator Program Studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
7. Ibu dr. Puspita Sari, M.Biomed dan Bapak dr. Muhammad Zainul
Ramadhan selaku Dosen Penguji skripsi yang telah memberikan saran dan
ilmu yang luar biasa selama rangkaian proses penelitian yang penulis lakukan
hingga naskah ini dapat terselesaikan.
8. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako yang telah
menjadi bagian penting selama penulis menempuh pendidikan di FK Untad
dan selalu memberikan ilmu yang bermanfaat buat penulis serta pengalaman-
pengalaman berharga yang sangat berarti bagi penulis.
9. Bapak/Ibu staff bagian akademik, tata usaha, tutorial dan laboratorium
yang telah sabar membantu penulis semenjak penulis menempuh pendidikan
di Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.

vi
10. Ibu dr. Gina Andyka Hutasoit, M.Biomed, dr. I Kadek Rupawan,
M.Biomed, dr. Puspita Sari, M.Biomed dan kak Irnawati Kusbin dari
Departemen Patologi Anatomi FK UNTAD.
11. Keluarga besar Asisten Dosen Patologi Anatomi FK UNTAD “Estefany,
Madelin, Ince, Alif, Sukma” terima kasih atas kerjasamanya selama ini.
12. Saudara dan Sahabat “L19AMEN” yang penulis sayangi. Terima kasih telah
mewarnai perjuangan penulis selama berada di Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako.
13. Kakak-kakak 01factorius, Oste09en, Card10, Achi11es, A12thron, P13xus,
At14s, V15cera, D16italis, Ep17helium, F18RA, serta adik-adik
P20cessus, dend21t, dan angkatan 2022 atas bantuan, kebersamaan, dan
bimbingan selama penulis menjalani perkuliahan.
14. Seluruh rekan-rekan BEM FK UNTAD dan FKI ASSYIFA yang telah
memberikan pengalaman dan fasilitas untuk penulis belajar berorganisasi
selama perkuliahan.
15. Sahabat sekaligus saudara yang teramat penulis kasihi “AWENG” yang
selalu bersedia membantu penulis dalam berbagai hal, memberikan dukungan
terus menerus, menemani perjalanan penulis selama perkuliahan dan selalu
mengajarkan penulis tentang arti kebersamaan. Semoga kita semua sukses
dan berada di jalur terdepan.
16. Kawan-kawan “Grup Seperbimbingan” Regi, Jely, Karina, Sophia, Retno
yang penulis banggakan. Semoga kita selalu diberikan kelancaran.
17. Teman-teman sekolah “Tri, Monique, Ayu, Pubel” yang hingga hari ini
masih terus memberikan banyak dukungan serta do’a untuk penulis. Semoga
kita selalu diberi kemudahan.
18. Sepupu tersayang “Fadly, Mimi, Wawa, Dita, Jidny, Aynan, Icha” yang
selalu memberi tawa dan cinta untuk penulis.
19. Kakak terkasih “Revido Madani Ganesha” yang selalu menyisipkan
kebahagiaan dalam diri penulis sedari dulu, selalu memberikan dukungan atas
segala sesuatu yang sedang penulis hadapi, yang turut berbahagia atas semua
hal yang telah penulis gapai sebaliknya turut bersedih atas segala duka yang

vii
penulis alami. Terima kasih penulis sampaikan atas dukungan dan
kesabarannya selama ini.
20. Semua pihak yang turut serta dalam penyelesaian pendidikan, penelitian dan
penyusunan naskah skripsi yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.

Atas rasa berterima kasih yang besar dari penulis, semoga seluruh kebaikan
yang dihaturkan orang-orang yang disebutkan maupun tidak disebutkan namanya
oleh penulis dapat dibalas dengan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Terakhir harapan penulis semoga apa yang tertuang dalam isi penelitian ini dapat
berguna bagi semua pihak yang membacanya. Aamin ya Rabbal’ alamin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

viii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI .............................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN.............................................................................................iv

KATA PENGANTAR.......................................................................................................v

DAFTAR ISI................................................................................................... viiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

ABSTRAK.......................................................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

E. Keaslian Penelitian ................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 8

A. Hakikat Belajar ......................................................................................... 8

B. Motivasi Belajar ..................................................................................... 11

C. Efikasi Diri ............................................................................................. 14

ix
D. Hakikat Praktikum ................................................................................... 17

E. Kerangka Teori ....................................................................................... 21

F. Kerangka Konsep ................................................................................... 22

G. Landasan Teori ....................................................................................... 22

H. Hipotesis ................................................................................................ 24

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 25

A. Rancangan Penelitian .............................................................................. 25

B. Waktu Dan Tempat Penelitian ................................................................. 25

C. Populasi Dan Sampel Penelitian .............................................................. 25

D. Teknik Pengambilan Sampel ................................................................... 25

E. Instrumen Penelitian ................................................................................ 25

F. Variabel Dan Definisi Oprasional ............................................................. 27

G. Metode Analisis Data .............................................................................. 29

H. Alur Penelitian ........................................................................................ 30

I. Jenis Dan Sumber Data Penelitian ........................................................... 30

J. Pengolahan Data ..................................................................................... 30

K. Penyajian Data ........................................................................................ 31

L. Etika Penelitian ....................................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................. 33

A. Hasil Penelitian........................................................................................ 33

B. Pembahasan ........................................................................................... 38

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 43

x
A. Kesimpulan ............................................................................................ 43

B. Saran ...................................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 45

LAMPIRAN ..................................................................................................... 48

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Keaslian Penelitian .............................................................................. 6

Tabel 2 Variabel dan Definisi Oprasional ....................................................... 27

Tabel 3 Jenis Kelamin Responden .................................................................. 33

Tabel 4 Distribusi Data Frekuensi Berdasarkan Usia Responden .................... 34

Tabel 5 Tingkat Efikasi Diri Responden ......................................................... 35

Tabel 6 Tingkat Motivasi Belajar Responden ................................................. 35

Tabel 7 Distribusi data normalitas tingkat efikasi diri ..................................... 36

Tabel 8 Distribusi data normalitas tingkat motivasi belajar ............................. 37

Tabel 9 Uji korelasi variabel X1 dan Y .......................................................... 37

Tabel 10 Uji korelasi variabel X2 dan Y......................................................... 38

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Teori ............................................................................. 21

Gambar 2 Kerangka Konsep .......................................................................... 22

Gambar 3 Alur Penelitian............................................................................... 30

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 .......................................................................................................48

Lampiran 2 .......................................................................................................49

Lampiran 3 .......................................................................................................51

Lampiran 4 .......................................................................................................53

Lampiran 5 .......................................................................................................54

Lampiran 6 .......................................................................................................55

Lampiran 7 .......................................................................................................56

Lampiran 8 .......................................................................................................57

Lampiran 9 .......................................................................................................58

Lampiran 10 .....................................................................................................59

xiv
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN EFIKASI DIRI MAHASISWA
ANGKATAN 2020 TERHADAP HASIL UJIAN PRAKTIKUM DI
LABORATORIUM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
TADULAKO
Nuranifa Auralia Azzahra*, Muhammad Ardi Munir**
*Mahasiswa Pendidikan dokter, Fakultas Kedokteran Universitas tadulako
**Departemen Anatomi, Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako

ABSTRAK
Latar belakang: Ujian praktikum adalah tahapan yang harus ditempuh
mahasiswa untuk menyelesaikann kegiatan praktikum dalam semester yang
sedang berjalan. Nilai ketidaktuntasan praktikum angkatan 2020 Fakultas
Kedokteran Universitas Tadulako yang terdiri dari Parasitologi sebesar 64,7%,
Patologi Klinik 60,7%, Patologi Anatomi 41% dan Mikrobiologi sebesar 30%
dengan demikian hampir disetiap departemen lebih dari 30% mahasiswa tidak
tuntas saat ujian praktikum, hal ini sering dikaitkan dengan adanya pengaruh
efikasi diri terhadap hasil belajar dan hubungan antara motivasi belajar
mahasiswa dalam menghadapi berbagai situasi saat menempuh pendidikan
termasuk pembelajaran praktikum.

Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional ini


menggunakan desain penelitian analitik observasional. Data yang dikumpulkan
adalah data primer berupa hasil kuesioner dan data sekunder yakni nilai hasil
ujian praktikum di Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
blok 5. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling
sebanyak 152 mahasiswa yang bersedia menjadi responden pada bulan Juni
2022. Uji korelasi yang digunakan adalah uji Spearman.

Hasil: Tingkat motivasi terhadap nilai praktikum sebesar 0,00 < 0,05 dengan
kekuatan korelasi 0,58 yaitu sangat kuat. Tingkat efikasi diri menunjukkan nilai
r= 0,15 > 0,05 dan korelasi sedang sebesar 0,15 dengan arah korelasi positif.

Kesimpulan: Tingkat motivasi belajar berkorelasi sedangkan efikasi diri tidak


terhadap nilai praktikum mahasiswa angkatan 2020 Fakultas Kedokteran Universitas
Tadulako.

Kata kunci: Efikasi, Motivasi, Mahasiswa, Praktikum, Ujian

xv
THE EFFECT OF LEARNING MOTIVATION AND SELF-EFFICIENCY
OF STUDENTS IN CLASS 2020 ON THE RESULTS OF THE PRACTICUM
EXAMINATION AT THE LABORATORY OF FACULTY
OF MEDICINE, TADULAKO UNIVERSITY

Nuranifa Auralia Azzahra*, Muhammad Ardi Munir**

*Medical Student of the Faculty of Medicine, Tadulako University


**Department of Anatomy, the Faculty of Medicine, Tadulako University

ABSTRACT

Background: The practicum exam is a step that must be taken by students to


complete practicum activities in the current semester. The value of incomplete
practicum class 2020 at the Faculty of Medical, Tadulako University consists of
Parasitology at 64.7%, Clinical Pathology at 60.7%, Pathology Anatomy at 41%,
and Microbiology at 30% thus almost in every department more than 30% of
students do not complete the practicum exam, this is often associated with the
influence of self-efficacy on learning outcomes and the relationship of student
learning motivation in dealing with various situations while studying, including
practical learning
.
Methods: The type of this research was quantitative with a cross-sectional
approach using an observational analytic research design. The data collected
were primary in the form of questionnaire results and secondary data, namely the
results of practicum exam results at the Laboratory of the Faculty of Medical,
Tadulako University in block 5. The research sample totaled 152 students who are
willing to be respondents in June 2022 and the sample of this research was
selected through the total sampling technique. The correlation test used was
Spearman's test.

Results: The results of this research show that the level of motivation to the
practicum value is 0.00 < 0.05 with a correlation strength of 0.58 in the category
of very strong. The level of self-efficacy shows the value of r = 0.15 > 0.05 and a
moderate correlation of 0.15 with a positive correlation direction.

Conclusion: Based on the results of the research above, this research concludes
that the level of learning motivation is correlated while self-efficacy is not
correlated with the practicum scores of students in class 2020 at the Faculty of
Medical, Tadulako University.

Keywords: Efficacy, Motivation, Students, Practicum, Exam

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tahapan pembelajaran pada Fakultas Kedokteran terbagi menjadi
tahap pre-klinik dan tahap klinik/profesi. Pada tahap pre-klinik mahasiswa
diberi bekal ilmu kedokteran dasar/ biomedis, etika, riset, profesionalisme dan
mata kuliah umum universitas. Pada tahap klinik mahasiswa dihadapkan pada
kasus nyata dan tata cara menghadapi dan menyelesaikan kasus medis. Pada
tahap pre-klinik terdapat beberapa mata kuliah biomedis yang diberikan
kepada mahasiswa, termasuk patologi klinik, patologi anatomik,
parasitologi,mikrobiologi dan lain sebagainya (Wijnen,2013).
Praktikum merupakan suatu pembelajaran dengan siswa melakukan
percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Praktikum
memiliki kelebihan tersendiri dengan metode pembelajaran yang lainnya,
yaitu: siswa langsung memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam
melakukan praktikum, mempertinggi partisipasi siswa baik secara individu
maupun kelompok, siswa belajar berfikir melalui prinsip-prinsip metode
ilmiah atau belajar mempratekkan prosedur kerja berdasarkan metode ilmiah
(Djamarah, 2010).

Pembelajaran dengan praktikum sangat efektif untuk mencapai seluruh


ranah pengetahuan secara bersamaan, antara lain melatih agar teori dapat
diterapkan pada permasalahan yang nyata (kognitif), melatih perencanaan
kegiatan secara mandiri (afektif), dan melatih penggunaan instrumen tertentu
(psikomotor) (Rahayuningsih, 2005).Salah satu kelebihan pembelajaran
praktikum (laboratorium) adalah mahasiswa dapat berlatih secara trial and
error, dapat mengulang-ulang kegiatan atau tindakan yang sama sampai
benar-benar terampil (Sumiatun, 2013).
Ujian praktikum adalah tahapan yang harus ditempuh mahasiswa
untuk menyelesaikan kegiatan praktikum dalam semester berjalan. mahasiswa
harus mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian praktikum agar nilai
praktikum yang dikeluarkan telah memuat nilai ujian akhir selain itu, ujian
1
praktikum merupakan ujian akhir yang digunakan untuk menguji sejauh mana
kemampuan seorang praktikan dalam memahami praktikum selama ini. Ujian
praktikum dilaksanakan pada saat pertemuan terakhir praktikum pada
semester berjalan yang mana jadwal ujian praktikum disampaikan oleh asisten
praktikum maupun dosen pengampu.
Ujian ini diperlukan selain untuk mengetahui sejauh mana penguasaan
materi praktikum yaitu untuk diimplementasikan kepada kehidupan sehari-
hari atas materi yang diterima hingga akhirnya melewati ujian praktikum.
Setiap mahasiswa yang akan mengikuti ujian praktikum diharapkan telah
menyiapkan diri baik mental maupun kesiapan menjawab soal-soal yang ada.
Soal disusun asisten maupun dosen pengampu dengan tidak memberatkan
mahasiswa namun soal masih berbobot. Diharapan setelah mengikuti kegiatan
praktikum dan melewati ujian praktikum, mahasiswa dapat mengaplikasikan
ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari baik diluar kelas maupun
didalam kelas.

Faktor yang mempengaruhi nilai ujian praktikum terdiri dari beberapa


diantaranya adalah motivasi belajar dan juga efikasi diri. Siswa dengan efikasi
diri tinggi akan menyakini bahwa tugas sebagai tantangan bukan ancaman,
sehingga mereka akan meminimalkan gangguan, menerapkan strategi efektif,
menemukan mitra belajar, tidak mudah putus asa bahkan bisa mengatasi
kegagalan yang dihadapi (Pajares, dkk: 2005) sedangkan motivasi belajar
menurut Clayton Alderfer dalam Hamdhu,2011 adalah untuk mencapai
prestasi atau hasil belajar haruslah ada kecenderungan mahasiswa tersebut
melakukan segala kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat.
Efikasi diri mempengaruhi orang untuk membuat pilihan-pilihan.
Orang yang memiliki efikasi diri cenderung memilih tugas-tugas atau
kegiatan-kegiatan yang membuat mereka kompeten dan percaya diri, dan
sebaliknya akan menghindari kegiatan yang mereka anggap tidak dapat
diselesaikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa apapun faktor yang
mempengaruhi sebuah perilaku, pada dasarnya berakar pada keyakinan bahwa
mereka memiliki keyakinan untuk dapat mencapai target yang diharapkan.
seorang mahasiswa akan belajar dengan baik apabila ada faktor pendorongnya
yaitu motivasi belajar, mahasiwa akan belajar dengan sungguh-sungguh jika
2
memiliki motivasi belajar yang tinggi. Motivasi belajar adalah seluruh daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada
kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu
dapat dicapai (Sardiman A. M, 2007: 75).

Pada buku praktikum laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas


Tadulako hampir seluruh sistem penilaian akhir tiap departemen
mencantumkan bahwa bobot untuk Pre-test dan Post-Test berkisar 10-20 %
sedangkan ujian praktikum memegang bobot tertinggi yaitu sekitar 50-60 %
tiap materi. hal ini menandakan bahwa mahasiswa diharapkan telah
mempersiapkan diri maupun mental dalam menghadapi ujian praktikum yang
ada namun sebagian mahasiswa kurang lebih setidaknya 25,3% tidak tuntas
pada ujian praktikum, hal ini dapat dilihat berdasarkan data nilai praktikum
sebelum inhal yang telah dikumpulkan oleh peneliti pada angkatan 2020
dimulai dari blok 3 terdiri atas praktikum Parasitologi, Patologi Klinik,
Patologi Anatomi dan Mikrobiologi yang dimana untuk praktikum
Parasitology ada setidaknya 103 mahasiswa tidak tuntas, dilanjutkan dengan
patologi klinik sebanyak 55 orang, patologi anatomi 32 orang, dan
Mikrobiologi sebanyak 45 orang. Kemudian pada blok 4 dilaksanakan
praktikum Patologi Klinik dan Patologi Anatomi dan Mikrobiologi dimana
yang tidak tuntas untuk praktikum Patologi Klinik adalah sebnayak 96
mahasiswa, Patologi Anatomi 32 dan Mikrobiologi 2 mahasiswa sedangkan
untuk blok 5 sendiri untuk Parasitology sebanyak 63 mahasiswa tidak tuntas
dan Patologi Anatomi sebanyak 63 mahasiswa hal itu berdasarkan sumber dari
Staff Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
Berdasarkan hasil tersebut jika di presentasekan mulai dari semseter 3
yaitu blok 3,4 dan 5 untuk Parasitology ketidaktuntasan tertinggi mahasiswa
adalah sebesar 64,7%, Patologi Klinik 60,7%, Patologi Anatomi 41% dan

Mikrobiologi sebesar 30% dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa


hampir disetiap departemen lebih dari 30% mahasiswa tidak tuntas dalam
ujian praktikum, indikator ketuntasan yang diambil adalah mahasiswa yang
nilainya <60, presentase angka ketidaklulusan di representasikan berdasarkan

3
jumlah mahasiswa yang hadir dan mengikuti proses ujian praktikum offline
maupun online dibagi dengan mahasiswa yang tidak tuntas sebelum inhal. hal
ini dikaitkan dengan adanya teori oleh Sari,2014 yang menyatakan bahwa
semakin rendah motivasi belajar siswa, maka semakin rendah pula hasil
belajar siswa dan hasil penelitian oleh Pabiban,2007 bahwa ada hubungan
yang positif dan signifikan antara efikasi diri dan prestasi akademik. hasil
praktikum yang kurang memuaskan dapat disebabkan oleh beberapa faktor
internal dari dalam mahasiswa itu sendiri salah satu contohnya seperti tingkat
motivasi belajar dan efikasi diri yang dimiliki masing-masing mahasiswa,
itulah yang menjadi dasar peneliti ingin meneliti mengenai tentang bagaimana
pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri mahasiswa angkatan 2020 terhadap
nilai ujian praktikum di Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas
Tadulako?

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
bagaimana pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri mahasiswa angkatan
2020 terhadap hasil ujian praktikum di Laboratorium Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako ?.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri
mahasiswa angkatan 2020 terhadap hasil ujian praktikum di
Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat motivasi belajar mahasiswa angkatan 2020
Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
b. Mengetahui tingkat efikasi diri mahasiswa angkatan 2020 Fakultas
Kedokteran Universitas Tadulako.
c. Mengetahui pengaruh motivasi belajar mahasiswa angkatan 2020
terhadap nilai ujian praktikum di Laboratorium Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako.
d. Mengetahui pengaruh efikasi diri mahasiswa angkatan 2020 terhadap

4
nilai ujian praktikum di Laboratorium Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapakan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Penelitian
Peneliti mendapat pengetahuan sekaligus jawaban dari hasil penelitian
mengenai pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri mahasiswa angkatan 2020
terhadap ujian praktikum di laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas
Tadulako.

2. Manfaat Bagi Mahasiswa


Hasil Penelitian dapat menjadi acuan untuk membantu mahasiswa dalam
mengetahui serta meningkatakan motivasi belajar dan efikasi diri dalam
mengahadapi ujian praktikum masa pre-klinik.
3. Manfaat Bagi Instansi
Sebagai masukan informasi untuk akademis agar dapat lebih
membimbing mahasiswa saat ujian demi meningkatkan mutu proses
pembelajaran khususnya di Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.

5
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1. Keaslian Penelitian
No Judul Penelitian Tahun Peneliti Metode Hasil
1 Hubungan 2016 Hara Metode Terdapat hubungan
Antara Permana, penelitian antara variabel
Efikasi Farida kuantitatif efikasidiri yang
DiriDengan Harahap, dengan jenis memberikan
Kecemasan Budi korelasi dan sumbangan terhadap
Dalam Astuti menggunak variable kecemasan
Menghadapi an teknik dalam menghadapi
Ujian Pada proporsion ujian sebesar 33,0%
SiswaKelas alrandom dan
IX di MTS sampling selebihnyasebesar
Al-Hikmah 67,0% oleh variabel
Brebes lain.
2 Hubungan 2018 Elvina Bastari Metode Terdapat hubungan
Motivasi penelitian positif dansignifikan
Belajar kuantitatif motivasi belajar
Dengan Hasil dengan jenis denganhasil belajar
Belajar korelasi dan peserta didik kelas IV
Peserta menggunak mata pelajaran IPS
DidikPada an teknik Sekolah Dasar Negeri 1
Mata teknik Sukabumi Indah
Pelajaran IPS simple Bandar Lampung
Kelas IV SD random
Negri 1 sampling
Sukabumi
Indah Bandar
Lampung
Tahun
2018/2019

6
3 Pengaruh 2017 Apriani Kartika Metode Besarnya pengaruh secara
Motivasi,Sarana Sari,Muhsin, penelitian simultan dari motivasi
Prasarana,Efika Fahrur Rozi kuantitatif teknik belajar, sarana dan
siDiri, dan probability prasarana pembelajaran,
Penyesuaian sampling jenis efikasi diri, dan
DiriTerhadap proportionate penyesuaian diri di
Kemandirian stratified random sekolahterhadap
Belajar sampling kemandirian belajar
sebesar 69,4%.
Sedangkan pengaruh
secara parsial motivasi
belajar sebesar 13,18%,
sarana dan prasarana
pembelajaran 3,17%,
efikasi diri 5,66%, dan
penyesuaian diri di
sekolah
17,64%

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Hakikat Belajar
1. Definisi Belajar
Interaksi antara seorang individual dengan lingkungannya
kemudian interaksi tersebut nantinya mengakibatkan perubahan yang
menetap pada individu itu sendiri merupakan pengertian belajar menurut
Lindgren.
Selanjutnya Gagne & Briggs (2008) menjelaskan belajar adalah
hasil pasangan stimulus dan respon yang kemudian diadakan penguatan
kembali (Reinforcement) yang terus menerus. Reinforcement ini
dimaksudkan untuk menguatkan tingkah laku yang diinternalisasikan
dalam proses belajar. Proses belajar setiap orang akan menghasilkan
hasil belajar yang berbeda- beda untuk itu perlunya reinforcement yang
terus menerus hingga mengalami perubahan tingkah laku kearah yang
lebih baik. Belajar setiap orang dapat dilakukan dengan cara berbeda.
Ada belajar dengan cara melihat, menemukan dan juga meniru. Karena
melalui belajar seseorang akan mengalami pertumbuhan dan perubahan
dalam dirinya baik secara psikis maupun fisik. Secara fisik jika yang
dipelajari berkaitan dengan dimensi motorik. Secara psikis jika yang
dipelajari berupa dimensi afeksi. Secara kognitif jika yang dipelajari
berupa pengetahuan baru. Jadi pada hakikatnya belajar pada ranah
kognitif juga akan bersinggungan dengan ranah afektif dan juga dengan
ranah psikomotorik. Ketiga ranah ini saling berhubungan satu sama
lainnya.

2. Tujuan Belajar
Dalam proses belajar pasti ada suatu tujuan yang ingin dicapai,
ada beberapa hal yang menjadi tujuan dalam belajar. Menurut Sadirman
(2008 : 28), Adapun tujuan belajar diantara adalah sebagai berikut:

8
a. Untuk Mendapatkan Pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Manusia tidak
dapat mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan
pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikir akan memperkaya
pengetahuan. Tujuan ialah yang memiliki kecenderungan lebih besar
perkembanganya di dalam kegiatan belajar.
b. Penanaman Konsep Keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga


memerlukan suatu keterampilan. Keterampilan itu memang dapat di
didik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan
c. Pembentukan Sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, dibutuhkan kecakapan
mengarahkan motivasi dan berfikir. Bisa juga menggunakan
seseorang sebagai contoh.

3. Hasil Belajar
Pengertian hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua
kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil
menunjukkan pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktifitas
atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional.
Sedangkan belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan
perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan
perolehan yang menjadi hasl belajar, selain hasil belajar kognitif yang
diperoleh peserta didik. Menurut Slameto (2010 : 2) belajar merupakan
suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Perubahan tingkah laku tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah
laku. Hasil belajar yang baik merupakan tujuan pendidikan yang ingin
dicapai dari proses pengajaran. Dalam proses belajar mengajar di
sekolah perubahan tingkah laku siswa ditandai dengan kemampuan
peserta didik menerapkan dan mendemonstrasikan pengetahuannya dan

9
keterampilannya. Perubahan inilah yang disebut hasil belajar. Hasil
belajar digunakan untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai
suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah
memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang
baik. Maka, hasil belajar adalah nilai yang diperoleh peserta didik
setelah melalui proses belajar.

4. Evaluasi
Untuk dapat mengukur dan juga mengevaluasi hasil belajar
haruslah dilakukan tes prestasi belajar, tes belajar sendiri dikategorikan
menjadi beberapa jenis berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan ruang
lingkupnya, berikut ulasannya :
a. Tes Formatif, penilaian ini dapat mengukur satu atau beberapa pokok
bahasan tertentu dan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang
daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini
dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dalam
waktu tertentu.
b. Tes Subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu
yang telah diajarkan dalam waktu tertentu.Hasil tes subsumatif ini
dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan
diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.
c. Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa
terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama
satu semester, satu atau dua bahan pelajaran. Hasil dari tes sumatif ini
dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (rangking)
atau sebagai ukuran mutu sekolah

10
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Setiap individu memiliki kondisi internal yang ikut berperan
dalam setiap aktivitasnya seperti halnya proses belajar. Salah satu kondisi
internal tersebut adalah Motivasi Belajar. Menurut Sardiman (2012:75)
mengemukakan bahwa dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswayang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu
dapat tercapai.
Motivasi belajar dapat diartikan sebagai energi dan arahan
terhadap perilaku yang meliputi kebutuhan, minat, sikap, nilai, aspirasi
dan perangsang. Kebutuhan dan dorongan untuk memuaskan kebutuhan
dapat menjadi sumber utama motivasi belajar. Kebutuhan akan ilmu,
pemahaman materi dan dorongan dalam diri untuk mencapai tujuan
berprestasi merupakan bekal utama siswa untuk memiliki motivasi belajar
yang kuat.Pengertian motivasi belajar yang tidak jauh berbeda
disampaikan oleh Uno (2013:23) bahwa motivasi belajar adalahdorongan
internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa
indikator atau unsur yang mendukung.

Dorongan internal dan eksternal pada siswa timbul karena faktor


intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik dapat berupa hasrat dan
keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-
cita, sedangkan faktor ekstrinsik adalah adanya penghargaan, lingkungan
belajar kondusif dan kegiatan belajar yang menarik.

2. Fungsi Motivasi Belajar


Motivasi belajar menjadikan siswa lebih memahami tujuan dari
pembelajaran. Hal yang mendukung dan menghambat serta mengatasi
hambatan tersebut. Ketekunan belajar siswa ditentukan oleh motivasi
belajar, dapat dikatakan demikian karena motivasi belajar memberikan

11
dorongan dan energi lebih pada siswa untuk menjaga keberlangsungan
proses belajar sehingga mencapai tujuan yang ditentukan.
Pendapat tentang fungsi dari motivasi belajar disampaikan oleh
Hamalik (2011:175) yaitu:
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.Tanpa motivasi
tidak akan timbul perbuatan seperti belajar.
b. Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada
pencapaian tujuan yang diinginkan.
c. Sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil.
Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu
pekerjaan. Berdasarkan beberapa penjelasan mengenai fungsi motivasi
belajar di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi motivasi belajar bagi
seorang siswa adalah mampu mendorong timbulnya perilaku sehingga
menentukan ketekunan siswa dalam belajar, mengarahkan perbuatan siswa
untuk lebih fokus pada tujuan belajar, dan sebagai penggerak untuk
menambah semangat dan gairah dalam belajar.

3. Indikator Motivasi Belajar


Menurut Uno (2008:52) indikator motivasi belajar adalah sebagai
berikut:
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
Hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar dan
dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya disebut motif
berprestasi, yaitu motif untuk berhasil dalam melakukan suatu
tugas dan pekerjaan atau motif untuk memperoleh
kesempurnaan. Motif semacam ini merupakan unsur
kepribadian dan perilaku manusia, sesuatu yang berasal dari
dalam diri manusia yang bersangkutan. Motif berprestasi
adalah motif yang dapat dipelajari, sehingga motif itu dapat
diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar. Seseorang
yang mempunyai motif berprestasi tinggi cenderung untuk
berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas,tanpa menunda-
nunda pekerjaanya. Penyelesaian tugas semacam ini bukanlah
12
karena dorongan dari luar diri, melainkan upaya pribadi.
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
Penyelesaian suatu tugas tidak selamanya dilatar
belakangi oleh motif berprestasi atau keinginan untuk berhasil,
kadang kala seorang individu menyelesaikan suatu pekerjaan
sebaik orang yang memiliki motif berprestasi tinggi, justru
karena

dorongan menghindari kegagalan yang bersumber pada


ketakutan akan kegagalan itu. Seorang peserta didik mungkin
tampak bekerja dengan tekun karena kalau tidak dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik maka dia akan mendapat
malu dari gurunya, atau di olok- olok temannya, atau bahkan
dihukum oleh orang tua. Dari keterangan diatas tampak bahwa
keberhasilan peserta didik tersebut disebabkan oleh dorongan
atau rangsangan dari luar dirinya.
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
Harapan didasari pada keyakinan bahwa orang dipengaruhi
oleh perasaan mereka tantang gambaran hasil tindakan mereka
contohnya orang yang menginginkan kenaikan pangkat akan
menunjukkan kinerja yang baik kalau mereka menganggap
kinerja yang tinggi diakui dan dihargai dengan kenaikan
pangkat.
d. Adanya penghargaan dalam belajar
Pernyataan verbal atau penghargaan dalam bentuk lainnya
terhadap perilaku yang baik atau hasil belajar peserta didik
yang baik merupakan cara paling mudah dan efektif untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik kepada hasil
belajar yang lebih baik. pernyataan verbal juga mengandung
makna interaksi dan pengalaman pribadi yang langsung.

13
C. Efikasi Diri
1. Definisi Efikasi Diri
Menurut Bandura, efikasi diri berhubungan dengan keyakinan
seseorang untuk mempergunakan kontrol pribadi pada motivasi, kognisi,
afeksi pada lingkungan sosialnya. Efikasi diri adalah keyakinan bahwa
seseorang mampu melaksanakan tugas, mencapai tujuan, atau mengatasi
rintangan. Selanjutnya Bandura menjelaskan bahwa individu cenderung
menghindari atau bahkan lari dari situasi yang diyakini bahwa individu
tidak mampu untuk menghadapinya. Alwisol mengartikan bahwa efikasi
diri sebagai persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus diri dapat
berfungsi dalam situasi tertentu, efikasi diri berhubungan dengan
keyakinan bahwa diri memiliki kemampuan melakukan tindakan yang

diharapkan.
Patton, menjelaskan efikasi diri adalah keyakinan terhadap diri
sendiri dengan penuh optimisme serta harapan untuk dapat memecahkan
masalah tanpa rasa putus asa. Ketika individu dihadapkan pada stress yang
akan timbul maka efikasi dirinya meyakinkan akan terjadinya reaksi
terhadap suatu situasi antara reaksi emosi dan usahanya dalam
menghadapi kesukaran. Efikasi diri yang dimiliki individu itu dapat
membuat individu mampu untuk menghadapi berbagai situasi. Ditulis oleh
Kreitner & Kinicki, efikasi diri adalah keyakinan seseorang mengenai
peluangnya untuk berhasil mencapai tugas tertentu.Spears & Jordan
(Prakoso), menyatakan bahwa efikasi diri adalah keyakinan seseorang
bahwa dirinya akan mampu melaksanakan tingkah laku yang dibutuhkan
dalam suatu tugas. Mengacu beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa efikasi diri adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan
dirinya untuk melaksanakan tugas, mencapai tujuan, atau mengatasi
rintangan.

2. Aspek-Aspek Efikasi Diri


Menurut Bandura, efikasi diri pada diri tiap individu akan berbeda
antara satu individu dengan yang lainnya berdasarkan tiga aspek. Hal ini
diungkap dengan skala efikasi diri yang didasarkan padaaspek-aspek
14
efikasi diri yang dikemukakan oleh Bandura yaitu:
a. Tingkat kesulitan tugas (Magnitude)
Aspek ini berkaitan dengan derajat kesulitan tugas. Apabila tugas-
tugas yang dibebankan pada individu disusun menurut tingkat
kesulitannya, maka perbedaan efikasi diri individu mungkin terbatas
pada tugas-tugas yang mudah, sedang dan tugas-tugas yang sulit, sesuai
dengan batas kemampuan yang dirasakan untuk memenuhi tuntutan
perilaku yang dibutuhkan pada masing-masing tingkat. Untuk
mengetahui cerminan dari tingkat efikasi diri seseorang dalam
melaksanakan suatu tugas, maka perlu adanya pengukuran terhadap
setiap tuntutan tugas yang harus dilakukan oleh seseorang. Untuk
mengukur tingkat efikasi diri seseorang dapat dengan memilih dari lima
gradiasi derajat efikasi diri. Gradiasi tersebut antara lain: 1) sama sekali
tidak yakin mampu melakukan, 2) tidak yakin mampu melakukan, 3)
kadang yakin mampu melakukan, 4) yakin mampu melakukan, dan 5)
sangat yakin mampu melakukan.
b. Luas bidang tugas (Generality)
Aspek ini berhubungan luas bidang tugas tingkah laku yang mana
individu merasa yakin akan kemampuannya.
c. Tingkat kemantapan,keyakinan,kekuatan (Strength)
Aspek ini berkaitan dengan tingkat kekuatan dari keyakinan atau
pengharapan individu mengenai kemampuannya. Untuk mengetahui
tingkat kekuatan dari efikasi diri seseorang maka perlu adanya
pengukuran dengan menggunakan skala efikasi diri. Skala efikasi diri
ini berguna untuk menggambarkan perbedaan kekuatan dari efikasi diri
seseorang dengan orang lain dalam melakukan suatu tugas.

3. Klasifikasi Efikasi Diri


Individu yang memiliki efikasi diri tinggi akan cenderung memilih
terlibat langsung dalam mengerjakan suatu tugas, sedangkan individu
yang memiliki efikasi diri rendah cenderung menghindari tugas tersebut.
Individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi cenderung mengerjakan
suatu tugas tertentu, atau meskipun tugas-tugas tersebut dirasa sulit.
15
Mereka tidak memandang tugas sebagai suatu ancaman yangharus mereka
hindari. Mereka yang gagal dalam melaksanakan sesuatu, biasanya cepat
mendapatkan kembali efikasi diri setelah mengalami kegagalan tersebut.
Individu yang memiliki efikasi diri tinggi menganggap kegagalan sebagai
akibat dari kurangnya usaha yang keras, pengetahuan dan keterampilan.
Individu yang memiliki efikasi diri yang rendah akan menjauhi tugas-tugas
yang sulit karena tugas tersebut dipandang sebagai ancaman bagi mereka.
Individu seperti ini memiliki aspirasi yang rendah serta komitmen yang
rendah dalam mencapai tujuan yang mereka pilih atau mereka tetapkan.
Individu yang memiliki efikasi diri rendah tidak berpikir tentang
bagaimana cara yang baik dalam menghadapi tugas- tugas yang sulit.
Mereka juga lamban dalam membenahi ataupun mendapatkan kembali
efikasi diri mereka ketika menghadapi kegagalan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa individu


yang memiliki efikasi diri tinggi dan rendah memiliki ciri-ciri sebagai
berikut menurut Fitri Fausiah dan Julianti Widuri, 2005 :
a. Efikasi diri tinggi
1. Cenderung memilih terlibat langsung dalam mengerjakan
suatu tugas
2. Cenderung mengerjakan tugas tertentu, sekaligus tugas
yang dirasa sulit
3. Menganggap kegagalan sebagai akibat kurangnya
usaha,pengetahuan dan keterampilan.
4. Gigih dalam berusaha.
5. Percaya pada kemampuan diri yang dimiliki.
6. Hanya sedikit menampakkan keragu-raguan.
7. Suka mencari situasi baru
b. Efikasi diri rendah
1. Cenderung menghindari tugas
2. Ragu-ragu akan kemampuannya
3. Tugas yang sulit dipandang sebagai ancaman
4. Lamban dalam membenahi diri ketika mendapat kegagalan
5. Aspirasi dan komitmen pada tugas lemah
16
6. Tidak berfikir bagaimana cara menghadapi masalah
7. Tidak suka mencari situasi yang baru.

D. Hakikat Praktikum
1. Definisi Praktikum
Praktikum merupakan suatu pembelajaran dengan siswa
melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari.
Praktikum memiliki kelebihan tersendiri dengan metode pembelajaran
yang lainnya, yaitu: siswa langsung memperoleh pengalaman dan
keterampilan dalam melakukan praktikum, mempertinggi partisipasi
siswa baik secara individu maupun kelompok, siswa belajar berfikir
melalui prinsip-prinsip metode ilmiah atau belajar mempratekkan prosedur
kerja berdasarkan metode ilmiah (Djamarah, 2010).
Menurut (Agung Subuantoro,2015) Berdasarkan terminologinya
praktikum dapat diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang
memungkinkan seseorang (siswa) menerapkan keterampilan atau
mempraktikkan sesuatu
Menurut (Nunik Hidayati,2015) praktikum adalah cara penyajian
pelajaran dimana peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami
dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar
mengajar dengan metode percobaan ini peserta didik diberi kesempatan
untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses,
mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik
kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau proses sesuatu.
Metode praktikum adalah cara penyajian pelajaran dimana peserta
didik melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri

sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar peserta didik


diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,
mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis,
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek,
keadaan atau proses sesuatu (Djamarah & Zain 2006:46).
Ada empat alasan tentang pentingnya pembelajaran praktikum
(Djamarah & Zain, 1996:95) :

17
a. Pembelajaran praktikum membangkitkan motivasi belajar,
sehingga peserta didik yang termotivasi belajar akan
bersungguh-sungguh dalam mempelajari sesuatu.
b. Pembelajaran praktikum mengembangkan keterampilan dasar
melalui praktikum. Dalam hal ini peserta didik dilatih untuk
mengembangkan kemampuan memahami konsep dengan
melatih kemampuan mereka mengobservasi dengan cermat,
mengukur secara akurat, menggunakan dan menangani alat
secara aman merancang dan melakukannnya.
c. Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Hal ini
karena dalam proses pembelajaran praktikum tidak hanya
sekedar keterlibatan peserta didik saja, akan tetapi yang peran
langsung dari peserta didik dalam identifikasi masalah,
mengumpulkan data, menganalisis serta membuat dalam
laporan.

d. Praktikum dapat menunjang materi pelajaran. Dalam hal ini


pembelajaran praktikum memberi kesempatan bagi peserta
didik untuk menemukan dan membuktikan teori. Dengan
begitu, pembelajaran praktikum dapat menunjang
pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pembelajaran


Praktikum
Menurut Lazarowitz dan Tamir (1994) dalam (Hidayati 2012:10-
11), ada lima faktor yang dapat memfasilitasi keberhasilan pembelajaran
praktikum yaitu: kurikulum, sumber daya, lingkungan belajar, keefektifan
mengajar, dan strategi asesemen.
a. Kurikulum
Kurikulum dapat diidentifikasikan menjadi tiga fase
yaitu: kurikulum yangdiharapkan (intended curriculum),
ditunjukkan pada tujuan kurikulum; kurikulum yang dipahami
(perceived curriculum), direfleksikan oleh pandangan guru

18
dan peserta didik; dan kurikulum yang diimplementasikan
(implemented curriculum), tercermin dalam proses mengajar,
belajar dan lingkungan belajar.
b. Sumber Daya
Sumber daya, mencakup bahan dan peralatan, ruang
dan perabotan, asisten dan tenaga laboran serta teknisi.
c. Lingkungan Belajar

Keberhasilan belajar terkait dengan lingkungan tempat


belajar itu terselengara, kegiatan di laboratorium bersifat
kurang formal, peserta didik bebas untuk mengamati, berbuat
dan berinteraksi secara individual maupun kelompok.
d. Keefektifan belajar
Sikap, pengetahuan, keterampilan, dan perilaku guru
dapat mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian tujuan
belajar. Mengajar sebuah praktikum memerlukan penguasaan
keterampilan proses ilmiah (metode ilmiah) dan pengetahuan
materi subyek,serta memerlukan pengetahuan khusus.

3. Tahap-Tahap Metode Praktikum


Pada pelaksanaan praktikum agar hasil yang diharapkan dapat
dicapai dengan baik, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut
(Hidayati,2012:21):
a. Langkah persiapan
1. Menetapkan tujuan praktikum
2. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
3. Mempersiapkan tempat praktikum.
4. Mempertimbangkan jumlah peserta didik dengan jumlah
alatyang tersedia dan kapasitas tempat praktikum
5. Mempersiapkan faktor keamanan dari praktikum yang
akandilakukan.
6. Mempersiapkan tata tertib dan disiplin selama praktikum.
7. Membuat petunjuk dan langkah-langkah praktikum.

19
b. Langkah pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan praktikum, peserta didik
mendiskusikan persiapan dengan guru, selanjutnya
meminta keperluanpraktikum (alat dan bahan).
2. Selama berlangsungnya proses pelaksanaan metode
praktikum, guru perlu melakukan observasi terhadap
proses praktikum yang sedang dilaksakan baik secara
menyeluruh maupun perkelompok.
c. Tindak lanjut metode praktikum
1. Meminta peserta didik membuat laporan praktikum.
2. Mendiskusikan masalah-masalah yang terjadi selama
praktikum.
3. Memeriksa kebersihan alat dan menyimpan kembali semua
perlengkapan yang telah digunakan.

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Praktikum


Dalam menggunakan suatu metode pembelajaran, tidak ada suatu
metode yang lebih baik dari metode pembelajaran yang lain. Masing-
masing metode pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahan.
Dalam metode praktikum mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai

berikut (Djamarah & Zain):


a. Kelemahan praktikum
1. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan
2. Lebih cocok untuk bidang sains dan teknologi.
3. Metode ini memerlukan banyak fasilitas peralatan yang
tidak selalu mudah diperoleh dan mahal.
4. Setiap percobaan tidak selalu memberi hasil yang selalu
diinginkan.
b. Kelebihan praktikum
1. Dapat membina peserta didik untuk membuat trobosan-
trobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya
dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
2. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau
20
simpulan berdasarkan percobaan.
3. Hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk
kemakmuran umat manusia.

E. Kerangka Teori

Gambar 1. Kerangka Teori

Keterangan :

Variabel diteliti :

Variabel tidak diteliti : ………..

21
F. Kerangka Konsep

Gambar 2. Kerangka Konsep

G. Landasan Teori
Pengertian motivasi belajar menurut Sardiman (2018:75) adalah
“Keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subjek belajar itu dapat tercapai” Motivasi berasal dari kata latin, yaitu
”Movere” yang artinya dorongan atau daya penggerak. Menurut Fillmore H.
Standford dalam buku Mangkunegara (2017:93) mengatakan bahwa
“Motivation as an energizing condition of the organism that services to direct
that organism toward the goal of a certain class” (motivasi sebagai suatu
kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu). Menurut
Sardiman (2018:73), motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalamdan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
demi mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat
diperlukan untuk membangkitkan gairah belajar siswa sehingga kegiatan
belajar dapat berjalan dengan baik. Adapun pengertian motivasi belajar
menurut Sardiman (2018:75) adalah “Keseluruhan daya penggerak didalam

22
diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan
dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”. Menurut
Boufard dan Bouchard (Bandura,1997) efikasi diri akademik merupakan
prediktor yang lebih baik dalam prestasi akademik dibandingkan dengan
kemampuan kognitif.

Penelitian ini menggunakan teori efikasi diri akademik yang


berdasarkan pada teori yang dikemukakan Bandura (1997) sebagai acuan
dasar penelitian. Berdasarkan penjelasan teori diatas, peneliti mengambil
kesimpulan bahwa efikasi diri akademik adalah keyakinan individu dalam
mengorganisasikan dan melaksanakan tugas yang diembannya secara efektif
untuk pencapaian prestasi akademik. Dalam upaya peningkatan kualitas
pembelajaran berbagai upaya dilakukan yaitu dengan peningkatan motivasi
belajar. Dalam hal belajar siswa akan berhasil kalau dalam dirinya sendiri ada
kemauan untuk belajar dan keinginan atau dorongan untuk belajar, karena
dengan peningkatan motivasi belajar maka siswa akan tergerak, terarahkan
sikap dan perilaku siswa dalam belajar.

Dalam motivasi belajar terkandung adanya cita-cita atau aspirasi


siswa, ini diharapkan siswa mendapat motivasi belajar sehingga mengerti
dengan apa yang menjadi tujuan dalam belajar. Disamping itu, keadaan siswa
yang baik dalam belajar akan menyebabkan siswa tersebut bersemangat dalam
belajar dan mampu menyelesaikan tugas dengan baik, kebalikan dengan siswa
yang sedang sakit, ia tidak mempunyai gairah dalam belajar (Mudjiono,
2002:98). Motivasi bukan saja penting karena menjadi faktor penyebab
belajar, namun juga memperlancar belajar dan hasil belajar (Catharina Tri
Ani, 2006:157).

Motivasi dan efikasi diri dapat berpengaruh pada angka kelulusan,


salah satu indikator atau tolak ukur tingkat keberhasilan perguruan tinggi
dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar adalah dengan tingkat
kelulusan atau tingkat ketuntasan, ujian praktikum dijadikan sebagai evaluasi
akhir mengenai pemahaman mahasiswa dalam menjalankan proses
23
pembelajaran praktikum, semakin tinggi angka ketuntasan maka semakin
tinggi pula tingkat pemahaman mahasiswa terhadap pembelajaran praktikum
maka diperlukan diri yang berkualitas dan siap secara fisik maupun mental
untuk menghadapi ujian praktikum (Farida,2019).

H. Hipotesis

Motivasi belajar:
H0ₗ :Tidak terdapat pengaruh antara variabel X1 yaitu motivasi belajar
mahasiswa angkatan 2020 terhadap variable Y dalam hal ini
adalahnilai ujian praktikum.
H1ₗ :Terdapat pengaruh antara variabel X1 yaitu motivasi belajar mahasiswa
angkatan 2020 terhadap variable Y dalam hal ini adalahnilai ujian
praktikum.

Efikasi diri :
H0₂ :Tidak terdapat pengaruh antara variabel X2 yaitu efikasi diri mahasiswa
angkatan 2020 terhadap variable Y dalam hal ini adalah nilai ujian
praktikum.

H1₂ :Terdapat pengaruh antara variabel X2 yaitu efikasi diri mahasiswa


angkatan 2020 terhadap variable Y dalam hal ini adalah nilai ujian
praktikum.

24
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain penelitian analitik


observasional dengan pendekatan cross sectional serta penelitian ini
menggunakan data primer yaitu dari hasil kuesioner yang diambil langsung
oleh peneliti dan data sekunder yakni data nilai hasil ujian praktikum di
Laboratorium blok 5.

B. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2022 di


Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.

C. Populasi Dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2020
Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako yang terdaftar aktif secara
akademik.
2. Sampel
Pada penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak total populasi
yaitu sebanyak 152 mahasiswa untuk diteliti.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling,

yang dimana seluruh anggota populasi adalah sampel.


E. Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan angket


atau kuesioner. Menurut Sugiyono (2013: 199) kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya.
Instrumen yang digunakan peneliti diantaranya adalah :

25
1. Formulir persetujuan berisikan data diri dan persetujuan untuk menjadi
responden.
2. Kuesioner mengenai motivasi belajar dengan menggunakan kuesioner
yang telah tervalidasi sebelumnya oleh Loysiana,2016 mengenai
motivasi belajar intrinsik 23 item dengan penentuan Skala Guttman
yaitu pernyataan setuju/tidak setuju menggunakan pengujian Content
Validity.
3. Kuesioer mengenai efikasi diri yaitu kuesioner General Self Efficacy
oleh Jerusalem dan Ralf Schwarzer yang sebelumnya telah
termodifikasi oleh Ishtifa (2011) dengan total 10 item pertanyaan dan
memiliki 4 pilihan jawaban yaitu sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai dan
sangat tidak sesuai. General Self Efficacy telah diterjemahkan kedalam
23 bahasa termasuk bahasa Indonesia.

26
F. Variabel Dan Definisi Oprasional

Tabel 2. Variabel dan Definisi Oprasional

No Variabel Defini Skala Instrumen Hasil Ukur


si
1. Motivasi Menurut (Winkel,2005) Skala Kuesioner Setuju (2)
Belajar menyatakan bahwa ordinal motivasi belajar
Tidak setuju (1)
motivasi belajar yang telah
merupakan penggerak tervalidasi oleh
Skor :
psikis secara menyeluruh penelitian
Rendah
padadiri siswa yang sebelumnya
:5-17
menyebabkan timbulnya oleh Loysiana,
Sedang
kegiatan dan kemauan 2016.
:18-20
belajar, memberikan
Tinggi :21-23
arahan terhadap kegiatan
tersebut untuk suatu tujuan
yang ingin dicapainya.
2. Efikasi Efikasi diri menurut Skala Kuesioner Sangat
Diri Ormrod(2009) adalah ordinal General sesuai(4)
keyakinan yang dimiliki Self Sesuai(3)
seseorang bahwa dirinya Efficacy Tidak
mampu menjalani tugas (GSE) sesuai(2)
tertentu atau meraih oleh Matthias Sangat
sasaran tertentu. Jerusalem dan tidaksesu
Singkatnya bahwa efikasi RalfSchwarzer ai(1)
diri itu sendiri merupakan yang
komponen dari keseluruhan sebelumnya Skor :
perasaan seseorang telah
Rendah:20-24
termodifikasi
Sedang: 25-27
oleh ishtifa
Tinggi: 28-31

27
(2011).

3. Ujian Gambaran tingkat Skala Data nilai -


Praktikum kelulusan ujian praktikum ordinal praktikum
mahasiswa angktan 2020 di padablok 5.
seluruh laboratorium
departemen yang
melaksanakan ujian
praktikum
pada blok 5.

28
G. Metode Analisis Data

Analisis statistika menggunakan program statistik pada komputer,


dilakukan dua macam analisis data, yaitu analisis univariat dan analisis
bivariat.
1. Analisis Univariat
Analisis Univariat bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik
variabel menggunakan presentase hasil dari setiap variabel yang akan
ditampilkan.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk menguji korelasi antara dua variabel
yang ingin diketahui. Pada penelitian ini, analisis yang digunakan yaitu
uji Spearman untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah
variable nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variable satu
dan lainnya yaitu pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap
hasil ujian praktikum mahasiswa di Laboratorium pada blok 5.

29
H. Alur Penelitian

Gambar 3. Alur Penelitian

I. Jenis Dan Sumber Data Penelitian

Data yang dikumpulkan merupakan data primer berupa hasil angket


kuesioner mahasiswa angkatan 2020 dan data sekunder berupa data dari nilai-
nilai praktikum diseluruh laboratorium departemen mahasiswa angkatan 2020
pada sebelum inhal blok 5 bersumber dari assessment. Subjek dipilih sesuai
dengan kriteria yang sudah ditentukan oleh peneliti.

J. Pengolahan Data

Pengolahan data menggunakan software Statistical Program for Social


Science, sedangkan penyajian datanya dalam bentuk grafik dan presentase.
1. Editing
Editing ini dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap

30
data primer yang diperoleh.
2. Coding
Memberikan kode pada semua variabel untuk mempermudah dalam
pengelolahan dan analisis data yang dilakukan.
3. Entry
Memasukkan data yang telah diberi kode atau simbol tertentu ke dalam
program analisis data di komputer yang dilakukan.
4. Tabulating
Menyusun seluruh data yang diperoleh ke dalam bentuk tabel. Data
yang memiliki kriteria yang sama dikelompokkan dengan teliti dan
teratur sebelum dimasukkan ke dalam tabel.

K. Penyajian Data

Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian ini akan disajikan dalam
bentuk tabel.

L. Etika Penelitian
1. Informed consent
Lembar persetujuan yang nantinya akan diberikan kepada
subjek penelitian, disertai judul penelitian.
2. Anonymity (tanpa nama)
Peneliti akan menjaga kerahasiaan responden dan keterlibatan
responden dalam penelitian yang akan dilakukan. Nama responden
tidak akan dicatat dimanapun. Semua kuesioner yang telah terisi
hanya akan diberikan nomor kode yang tidak bisa digunakan untuk
mengidentifikasi identitas responden. Apabila hasil penelitian ini
dipublikasikan, tidak ada satu identifikasi yang berkaitan dengan
responden akan di tampilkan dalam publikasi tersebut.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Peneliti harus dapat menjamin kerahasiaan responden. Semua
data dalam penelitian yang mencantumkan identitas respondent dan
tempat penelitian hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan
dapat dihapus apabila sudah tidak dipergunakan kembali.

31
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Lingkungan Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako dengan melibatkan populasi dan sampel yaitu
seluruh mahasiswa aktif angkatan 2020. Mahasiswa angkatan 2020 kini
telah memasuki semester 5 yang dimana telah melewati serangkaian
kegiatan pembelajaran pada semester 1 dan 2 serta blok 1 sampai blok 8 di
Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako. Jumlah sampel pada penelitian
ini adalah sebanyak 152 orang dimana populasi dijadikan sebagai sampel.
Dalam penelitian ini menggunakan isian kuesioner dalam bentuk google
form untuk menilai tingkat efikasi diri dan motivasi belajar mahasiswa dan
dikaitkan dengan hasil nilai ujian praktikum mahasiswa angkatan 2020
sebelum inhal di semua departemen yang mengadakan ujian praktikum
blok 5.

2. Karakteristik Responden
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan usia
mahasiswa angkatan 2020 dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi
karakteristik data.

Tabel 3. Distribusi Data Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden

Karakteristik Frekuensi (F) %


Jenis Kelamin
Perempuan 117 76,5%
Laki-laki 35 23,5%
Total 152 100%
Sumber: Data Primer,2022.
32
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa untuk
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin responden adalah
perempuan sebanyak 117 orang (76,5%) dan laki laki terendah sebanyak
35 orang (23,5%) dengan total keseluruhan sebanyak 152 responden.

Tabel 4. Distribusi Data Frekuensi Berdasarkan Usia Responden


Karakteristik Usia Frekuensi (F) %
25 tahun 1 0,7 %
23 tahun 1 0,7%
22 tahun 2 1,3%
21 tahun 38 24,8%
20 tahun 97 63,4%
19 tahun 13 9,2%
Total 152 100%
Sumber: Data Primer 2022.

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi usia responden diatas dapat


dilihat untuk kelompok usia terbanyak adalah 20 tahun sebanyak 97 orang
responden (63,4%) dan yang paling sedikit adalah kelompok usia 25 tahun
dan 23 tahun yang masing masing berjumlah 1 orang responden (0,7%)
disusul oleh kelompok usia 19 tahun yaitu sebesar 13 orang responden
(9,2%) dan kelompok usia 21 tahun sebanyak 38 orang responden
(24,8%).

33
3. Analisis Univariat

a. Efikasi Diri
Tabel 5. Distribusi Data Frekuensi Berdasarkan Tingkat Efikasi Diri
Responden
Kategori F %
Rendah (20-24) 35 orang 22,9%
Sedang (25-27) 100 orang 66%
Tinggi (28-31) 17 orang 11,1%
Total 152 orang 100%
Sumber : Data Primer 2022.

Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa responden yang


memiliki tingkat efikasi tinggi adalah sebanyak 17 orang (11,1%)
sedangkan kategori rendah berjumlah 35 orang (22,9%) dan kategori
terbanyak adalah kategori sedang sebanyak 100 orang responden (66%).

b. Motivasi Belajar
Tabel 6. Distribusi Data Frekuensi Berdasarkan
Tingkat Motivasi Belajar

Kategori F %
Rendah 61 orang 39,9%
Sedang 31 orang 20,9%
Tinggi 60 orang 39,9%
Total 152 orang 100%

Sumber : Data Primer,2022.

Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa responden yang


termasuk dalam kategori motivasi belajar tingkat rendah sebanyak 61
orang (39,9%), sedang sebanyak 31 orang (20,9%), dan tinggi sebanyak 60
orang (39,9%) dari total keseluruhan 152 orang responden.

34
4. Analisis Bivariat
Analisis bivariate dilakukan setelah mengetahui distribusi
karakteristik responden yaitu melalui uji univariat (Notoatmojo,2018).
Analisis bivariate ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui interaksi dua
variabel baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif (Riwidikdo,
2009). Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi non parametrik
spearman rank. Data yang menggunakan skala ordinal atau nominal dan
data hasil transformasi berdistribusi (Dahlan, 2009).
Hasil uji normalitas data penelitian menggunakan uji kolmogorov
smirnov. Penerapan pada uji kolmogorov smirnov adalah bahwa jika
signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai
perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut
tidak normal. Diperoleh nilai signifikansi uji p-value sebagai berikut.

a. Normalitas Efikasi Diri

Tabel 7. Distribusi data normalitas tingkat efikasi diri


One-Sample Kolmogorov- Unstandardized
Smirnov Test Residual
Kolmonogrov smirnov Z 1.068
Sig. (2-tailed) .204
Sumber : Data Primer,2022.

Untuk uji normalitas dimana p-value < 0,05 artinya distribusi data
tidak normal sedangkan p-value ≥ 0,05 berdistribusi normal. Pada tabel
efikasi diri didapati bahwa p-value Sig.(2-tailed) adalah 0,204 > 0,05
maka data berdistribusi normal.

35
b. Normalitas Motivasi Belajar
Tabel 8. Distribusi data normalitas tingkat motivasi belajar
One-Sample Kolmogorov- Unstandardized
Smirnov Test Residual
Kolmonogrov smirnov Z 1.068
Sig. (2-tailed) .204
Sumber : Data Primer,2022.

Pada tabel motivasi belajar didapati bahwa p-value Sig.(2-tailed)


adalah 1.068 > 0,05 maka data juga berdistribusi normal artinya data yang
akan diuji tidak mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data
normal baku.

Tabel 9. Uji korelasi variabel X1 dan Y


Variabel Sig. (2-tailed)
Nilai praktikum .059
Efikasi diri .059
Sumber : Data Primer,2022.

Didapatkan Sig.(2-tailed) sebesar 0,59 > 0,05 dapat disimpulkan


bahwa dengan ditolaknya H1ₗ maka H0ₗ diterima artinya yaitu tidak
terdapat korelasi antara variable terikat dan bebas. Pada penlitian ini dapat
disimpulkan dengan melihat nilai r yang menunjukkan kekuatan korelasi
sebesar 0,15 atau dalam tingkatan sedang atau moderate menurut
spearman rank. Arah korelasi menunjukkan bahwa arah kedua variabel
positif artinya hubungan antara efikasi diri dan nilai praktikum berjalan
searah.

36
Tabel 10. Uji korelasi variabel X2 dan Y
Variabel Sig. (2-tailed)
Nilai praktikum .000
Efikasi diri .000
Sumber : Data Primer,2022.

Didapatkan Sig.(2-tailed) sebesar 0,00 < 0,05 dapat disimpulkan


dengan tolak H0₂, maka H1₂ diterima yaitu terdapat korelasi antara
variable terikat dalam hal ini motivasi belajar dan bebas yaitu nilai
praktikum. Dalam penelitian ini pada tingkat motivasi terhadap nilai
praktikum menunjukkan arah korelasi positif yang berarti dua variabel
berjalan tidak berlawanan dan searah. Pada tabel ini menunjukkan
kekuatan korelasi atau nilai r sebesar 0,58 yang berarti menunjukkan
kekuatan korelasi motivasi sangat kuat berdasarkan spearman rank.

B. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan di dalam ruang lingkup Fakultas Kedokteran


Universitas Tadulako kepada mahasiswa aktif angkatan 2020 berjumlah
152 orang sebagai populasi untuk melihat hubungan efikasi diri mahasiswa
dan motivasi belajar mahasiswa terhadap nilai praktikum di semua
departemen yang melaksanakan ujian praktikum pada blok 5, alasan
peneliti mengambil nilai blok 5 dikarenakan pada blok 6 tidak
dilaksanakan ujian praktikum klinis serta tenggat waktu yang dipilih
peneliti pada sampel sebelum blok 7. Pada penelitian ini digunakan teknik
pengambilan sampel total sampling yaitu seluruh populasi diambil dan
dijadikan sampel hal ini dikarenakan semakin banyak sampel maka
semakin akurat penelitian yang dilakukan.

Penelitian menggunakan instrumen berupa kuesioner yang disebar


melalui google form yang didahului dengan persetujuan infromed consent
responden lalu 10 pertanyaan untuk menilai tingkat efikasi diri responden

37
dan 23 pertanyaan mengenai motivasi belajar responden untuk mengukur
tingkat motivasi belajar responden, setelah itu data data yang diperoleh
disusun lalu dimasukkan dalam program spss 2.1 sama halnya dengan data
sekunder berupa nilai ujian praktikum pada departemen yang
melaksanakan ujian praktikum yaitu diantaranya adalah Patologi Anatomi,
Patologi Klinik, Mikrobiologi, dan Parasitologi kemudian semua nilai
diakumulasi dan ditentukan rata-ratanya tiap mahasiswa kemudian
dilakukan normalitas data. Uji normalitas merupakan sebuah uji yang
dilakukan dengan tujuan untuk menilai normal tidaknya distribusi sebaran
data pada sebuah kelompok data atau variabel.

Uji normalitas yang digunakan adalah uji kolmogorov smirnov


dikarenakan jumlah sample N > 50 dan N < 200. Untuk uji normalitas
dimana p-value < 0,05 artinya distribusi data tidak normal sedangkan p-
value ≥ 0,05 berarti distribusi data normal. Pada tabel 7 Distribusi
normalitas efikasi diri didapati bahwa p-value Sig.(2-tailed) adalah 0,204
> 0,05 maka data berdistribusi normal begitu pula pada tabel 8 Distribusi
normalitas motivasi belajar sebesar 1.068 > 0,05 data berdistribusi normal.
Lalu semua variabel diuji menggunakan uji korelasi spearman.

Uji korelasi Spearman adalah uji statistik yang ditujukan untuk


mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel berskala Ordinal.
Korelasi rank spearman digunakan untuk mencari tingkat hubungan atau
menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing- masing variabel yang
dihubungkan datanya berbentuk ordinal dan sumber data antar variabel
tidak harus sama.
Uji korelasi untuk hipotesis pertama mengenai hubungan efikasi diri
terhadap nilai praktikum. Ketika nilai Sig.(2-tailed) berada kurang dari
rentan 0,05 atau 0,01, maka hubungan dikatakan signifikan. Sedangkan
pada saat nilai Sig.(2-tailed) berada lebih dari rentang tersebut maka
hubungan dikatakan tidak berarti. Pada tabel 7 Didapatkan sig. 2 tailed
sebesar 0,06 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa dengan ditolaknya H1ₗ maka
H0ₗ diterima artinya yaitu tidak terdapat korelasi antara variable efikasi
diri dan nilai praktikum.

38
Pada penlitian ini dapat disimpulkan dengan melihat nilai r yang
menunjukkan kekuatan korelasi sebesar 0,15 atau dalam tingkatan sedang
atau moderate menurut spearman rank. Arah korelasi menunjukkan bahwa
arah kedua variabel positif artinya hubungan antara efikasi diri dan nilai
praktikum berjalan searah sedangkan untuk tabel 8. Tingkat motivasi
belajar terhadap nilai praktikum didapatkan Sig.(2-tailed) sebesar 0,00 <
0,05 dapat disimpulkan dengan tolak H0₂, maka H1₂ diterima yaitu
terdapat korelasi antara variable dalam hal ini motivasi belajar dan yaitu
nilai praktikum.
Dalam penelitian ini pada tingkat motivasi terhadap nilai
praktikum menunjukkan arah korelasi positif yang berarti dua variabel
berjalan tidak berlawanan dan searah. Pada tabel ini menunjukkan
kekuatan korelasi atau nilai r sebesar 0,58 yang berarti menunjukkan
kekuatan korelasi motivasi sangat kuat berdasarkan spearman rank. Hal
tersebut selaras dengan penelitian sebelumnya yang telah membuktikan
bahwa motivasi berpengaruh terhadap nilai mahasiswa, teori yang
mendukung adalah dikarenakan bahwa motivasi merupakan sebuah
kemauan yang berasal pada diri mahasiswa untuk mencapai suatu tujuan
yang ia kehendaki. Dengan adanya motivasi, maka siswa akan terdorong
untuk belajar mencapai sasaran dan tujuan karena yakin dan sadar akan
kebaikan tantang kepentingan dan manfaatnya dari belajar. Bagi
mahasiswa, motivasi itu sangat penting karena dapat menggerakkan
perilaku mahasiswa kearah yang positif sehingga mampu menghadapi
segala tuntutan, kesulitan serta mampu menanggung resiko dalam
studinya. Menurut M.Dalyono (1997:235) motivasi dapat menentukan
baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya
akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Motivasi sebagai faktor utama
dalam belajar yakni berfungsi menimbulkan, mendasari, dan
menggerakkan perbuatan belajar. Mahasiswa yang besar motivasinya akan
giat berusaha, tampak gagah, tidak mau menyerah, serta giat belajar untuk
meningkatkan hasil belajar serta memecahkan masalah yang dihadapinya.

39
Hasil penelitian ini menandakan bahwa efikasi diri tidak
mempengaruhi nilai praktikum berbeda dengan teori pada penelitian
sebelumnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi hipotesis tidak
didukung diantaranya adalah terdapat beberapa kekurangan pada saat
penelitian berlangsung yaitu peneliti tidak dapat mengawasi secara
langsung responden saat mengisi kuesioner dikarenakan kuesioner
dibagikan melalui google form alasan peneliti menggunakan media google
form adalah faktor keterbatasan waktu, keterbatasan yang dimaksud
adalah pembagian kuesioner secara offline tidak memungkinkan utnuk
dilakukan dikarenakan banyak responden berada di luar kota. Tingkat
efikasi tidak berpengaruh terhadap nilai praktikum mahasiswa angkatan
2020, dikarenakan menurut data sekitar 77,1% mahasiswa berada pada
tingkat efikasi sedang hingga tinggi, tingkat efikasi yang tinggi tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai praktikum, kebanyakan mahasiswa
yang memiliki tingkat efikasi yang tinggi juga mendapatkan hasil ujian
praktikum yang rendah, artinya sekedar memiliki tingkat efikasi saja tidak
cukup untuk membuat mahasiswa tersebut tuntas dalam ujian praktikum
sebelum inhal diperlukan faktor lain yang lebih utama, artinya faktor
efikasi diri saja tidak akan berarti tanpa dibarengi dengan usaha untuk
belajar dengan giat.
Perbedaan antara motivasi dan efikasi adalah motivasi merupakan
dorongan untuk mewujudkan dalam suatu tindakan dalam mencapai suatu
tujuan artinya motivasi bisa datang dari berbagai hal dan bisa kita
dapatkan darimanapun sedangkan efikasi adalah keyakinan terhadap diri
sendiri, artinya adalah untuk mencapai efikasi yang baik tidaklah bisa
didapatkan dari luar melainkan ditemukan saat seseorang telah benar-
benar mengenal dirinya sendiri, dari kedua hal diatas bisa terbilang
motivasi sangat umum karena dapat berasal darimana saja sebagai contoh,
seorang mahasiswa mendapatkan nilai jelek diantara sebagian besar
mahasiswa mendapat nilai yang baik sehingga membuat mahasiswa
tersebut terdorong dan berusaha untuk mendapatkan nilai yang lebih baik
lagi. maka cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan giat belajar
sedangkan efikasi diri adalah keyakinan seseorang atas dirinya sendiri
40
dalam mengahapi suatu hal, artinya haruslah datang dari diri sendiri dan
tidak dipengaruhi oleh orang lain, efikasi diri diperlukan untuk mengontrol
stressor yang membangkitkan kecemasan, individu yang percaya bahwa
dirinya sanggup mengontrol ancaman-ancaman tidak mengalami
gangguan pikiran (Bandura,1997).
Pada penelitian ini didapati bahwa mahasiswa yang memiliki
motivasi yang rendah, maka akan mendapat nilai yang rendah pula dan
apabila memiliki motivasi yang tinggi maka nilainya juga tinggi berbeda
halnya dengan efikasi diri, mahasiswa yang baik dalam efikasi diri
cenderung masih tetap mendapat nilai yang rendah, artinya adalah efikasi
atau keyakinan ini belum tentu membuat seseorang terdorong untuk
melakukan suatu hal demi mencapai tujuannya karena efikasi adalah
sekedar keyakinan dan motivasi adalah sebagai penggerak seseorang
melakukan aktivitas demi memenuhi hal yang ia ingini (Rabideu,2005),
sebagai contoh dua orang yang memiliki kemampuan akademis yang
berbeda namun efikasi dirinya sama-sama tinggi maka akan tetap
menghasilkan output atau hasil yang berbeda pula, seorang yang pintar
dan seorang yang kurang pintar sama-sama memiliki keyakinan yang
tinggi atas dirinya sendiri dan ketika dihadapkan pada ujian, maka hasil
yang diberikan tetap saja akan berbeda.
Motivasi dan efikasi diri adalah hal yang mirip namun tidaklah
sama, motivasi menurut Atkinson,2010 apabila semakin besar, maka akan
semakin keras pula usaha untuk mencapai tujuannya, sedangkan efikasi
jika semakin besar justru dapat membuat seseorang meremehkan atau
menolak suatu hal karena dianggap terlalu mudah dan tidak sebanding
dengan kemampuannya dan membuat seseorang akhirnya menjadi tidak
tahu bagaimana cara untuk mengintrospeksi diri (Moore,2014). Kadang
kala, keyakinan tersebut juga apabila tidak dibarengi dengan kemampuan
yang mempuni akan menghasilkan output yang kurang baik.

41
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Tingkat efikasi diri mahasiswa angkatan 2020 Fakultas Kedokteran


Universitas Tadulako sebagian besar berada pada tingkat sedang.

2. Tingkat motivasi belajar mahasiswa angkatan 2020 Fakultas Kedokteran


Universitas Tadulako sebagian besar berada pada tingkat rendah dan
tinggi.

3. Tingkat motivasi belajar mahasiswa angkatan 2020 Fakultas Kedokteran


Universitas Tadulako berpengaruh terhadap nilai ujian praktikum blok 5.

4. Tingkat efikasi diri mahasiswa angkatan 2020 Fakultas Kedokteran


Universitas Tadulako tidak berpengaruh terhadap nilai ujian praktikum
blok 5.

B. Saran
1. Bagi mahasiswa
Pada penelitian diharapkan mahasiswa agar mampu meningkatkan
motivasi belajar dan efikasi diri saat menghadapi ujian agar dapat
menunjang nilai praktikum maupun ujian lainnya agar lebih maksimal
dengan cara mempersiapkan diri sebaik mungkin.
2. Bagi praktisi
Bagi praktisi diharapkan dapat membimbing mahasiswa untuk
menumbuhkan motivasi dan efikasi diri adapun cara yang bisa dilakukan
oleh praktisi untuk memotivasi mahasiswanya dalam belajar adalah
dengan memberikan materi dengan metode yang menarik dalam
pembelajaran, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dosen dapat
menyajikan materi pembelajaran dengan lebih menarik untuk memotivasi
mahasiswa semangat belajar selain itu dengan memberikan kepercayaan

42
kepada mahasiswa untuk mengeksplor diri karena mahasiswa adalah
generasi yang memiliki rasa ingin mencoba yang tinggi dan menyukai
inovasi. Dengan memberikan kepercayaan kepada mahasiswa untuk
mengeksplor dirinya dapat meningkatkan motivasi mahasiswa untuk
belajar.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan untuk penliti selanjutnya yang tertarik dalam meneliti
mengenai efikasi diri dan motivasi belajar agar dapat melakukan penelitan
yang bervariasi variabelnya.

43
DAFTAR PUSTAKA

Alderfer, Clayton P.2004. An Empirical Test of a New Theory of Human Needs;


Organizational Behaviour and Human Performance, volume 4, issue 2,
pp. 142–175, May 1969.
Agung,W.,Subiantoro.2015.Pentingnya Praktikum dalam Pembelajaran IPA.
Prosiding, Kegiatan PPM “Pelatihan Pengembangan Praktikum IPA
Berbasis Lingkungan” bagi guru-guru MGMP IPA SMP Kota
Yogyakarta. Yogyakarta: MGMP Yogyakarta.
Atkinson, Rita L.; Richard C. Atkinson; Edward E. Smith; Daryl J. Bem. (2010).
Pengantar Psikologi Jilid 1. Tanggerang : Interaksara.
M, Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Uno,Hamzah. 2013. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Bandura,A. 2002. Self-Efficacy : The Exercise of Control. New York: Freeman
Anni,Catharina Tri, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK
UNNES. Dimyati, Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta
Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta
Djamarah B.S. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Fauziah,F.,Widuri.2005. Psikologi Abnormal Klinis Dewasa. Jakarta: UI
Press Fayed,H.2009.Kiat Menghadapi Rasa Was-was atau cemas, Solo:
ABYAN.
Nugrahani,Farida.2014.Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan
Bahasa. Solo: Cakra Books

44
Gredler,M. E. 2011. Learning and instruction: Teori dan aplikasi (edisi keenam).
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Gagne,R.M., Briggs, L.J & Wager, W.W. 1988. Principles of Instruction Design,
3rd edition. New York: Saunders College Publishing
Heinich.,Molenda.1999.Instructional Media and Technologies for
Learning.Englewood cliffs.
Hamalik,Oemar.2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem.Jakarta: Bumi Aksara.
Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Kreitner.,Robert,A,K. 2005. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba
Empat.
Lindgren, D.T. 1985. Penginderaan Jauh Untuk Perencanaan Penggunaan
Lahan.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Lazarowitz.,Tamir.1994. “Research on Using Laboratory Instruction in Science.”
Handbook of Research on Science Teaching and Learning. Edited by: D.
L. Gabel. New York: Macmillan Publishing Company.
Moore Keith L., Dalley Arthur F., Agur Anne M.R.. 2014. Clinically Oriented
Anatomy. 7th ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.
Nurhidayati,N.2015.Analisis Pelaksanaan Praktikum Pada Pembelajaran Biologi
Peserta Didik Kelas XI SMAN 7 Bandar Lampung Tahun
Pelajaran2015/2016.Viewed:23/04/22.from:http://repository.radenintan.a
c.id/117/1/SKRIPSI_NURHIDAYATI.pdf

Ormrod,Jeanne Ellis. 2009. Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan


Berkembang. Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

45
Pajares.,Frank.2006.Self-Efficacy Beliefs of Adolescence. Greenwich:
Information Age Publishing.
Patton. 1987. Qualitative Evaluation Method. Beverly Hills: Sage Publication
Pabiban,R.2007. Hubungan antara efikasi diri dan prestasi akademik. Yogyakarta:
Rohima Press.
Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan dan Aplikasi SPPS Dalam Prosedur
Penelitian. Yogyakarta: Rohima Press.
Rabideau, S.T. 2005. Effect Of Achievement Motivation On Behavior.
http://www.personalityresearch.org/papers/rabideau.html.
Slameto.2010. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Spears,L.C.2010. Character and servant leadership: ten characteristics of
effective, caring leaders. The Journal of Virtues & Leadership, 1, 25-30.
Sumiatun.2013. “Analisis Mutu Pembelajaran Praktikum Kebidanan Sebagai
Upaya Peningkatan Pencapaian Kompetensi Program Studi Diploma III
Kebidanan STIKES Maharani Malang”, Jurnal Kebijakan dan
Pengembangan Pendidikan, Volume 1, Nomor 1: halaman 78-93.
Sari,R.2014.Hubungan motivasi belajar dann hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS kelas IV di SDN 11 Petang Jakarta
Timur.Vol.11(1).Viewed on Juni 22. From:http://journal.cendikia.
Winkel. 2005. Psikologi Pengajaran. Jogjakarta: Media Tama.

Wijnen, M., Loyens, MM., Wijnia, L., Smeets, G., Kroeze, JM., Molen, H.2017.
Is Problem Basd Learning Associated With Students‟ Motivation? A
Quantitative and Qualitative Study. Learning Environ
Res.DOI10.1007/s10984-92469.

46
LAMPIRAN

47
Lampiran 1 : Lembar Persetujuan
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI SUBYEK PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

NOMOR RESPONDEN ...................... (diisi peneliti)

Setelah mendapat penjelasan tentang kegiatan


penelitian ini, yang bertanda tangan dibawah ini :

Identitas Responden

1. Nama :
2. NIM :
3. Umur :
4. Jenis Kelamin :

Dengan ini menyatakan bersedia berpartisipasi untuk menjadi responden dalam


penelitian yang berjudul: “PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN
EFIKASI DIRI MAHASISWA ANGKATAN 2020 TERHADAP HASIL
UJIAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO”.
Demikian persetujuan ini dibuat dengan kesadaran
tanpa adanya paksaan dari siapapun.

Palu,

Peneliti Responden

(..........................)
(..........................)

48
Lampiran 2: Kuesioner Motivasi Belajar
KUESIONER

MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

Identitas
Nama :

NIM :

Petunjuk pengisian :

Berikut ini adalah kuesioner untuk menilai motivasi


belajar mahasiswa, total terdiri dari 23 pertanyaan.

Baca dan pahamilah setiap pernyataan tersebut dan


nyatakanlah pilihan Anda dengan cara memberikan tanda
benar (√) pada pilihan sebagai berikut:

Setuju : anda setuju dan pernyataan sesuai dengan


pengalaman anda.

Tidak setuju : anda tidak setuju dan pernyataan tidak sesuai


dengan pengalaman anda.

Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda,


karena itu pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri
Anda, dan tidak ada jawaban yang dianggap salah. Jawaban
Anda akan dijamin kerahasiaannya, maka jawablah dengan
jujur.

No PERNYATAAN SETUJU TIDAK


SETUJU
1. Saya tekun belajar setiap hari supaya mendapat nilai
yang bagus ketika ujian
2. Saya merasa rugi jika tidak mengikuti pelajaran

3. Saya rajin belajar setiap malam karena saya ingin


menambah pengetahuan saya

49
4. Saya mau bertanya kepada teman yang lebih paham
ketika ada pelajaran yang kurang sy kuasa
5. Saya mau bertanya kepada guru ketika ada pelajaran
yang belum saya pahami
6. Saya mau mencari cara untuk menjawab pertanyaan
yang belum saya tahu

7. Saya mau mempelajari materi yang belum diajarkan


guru dikelas agar lebih memahami pelajaran dibanding
teman lain
8. Saya merasa bersalah jika tidak mendengarkan dengan
serius ketika jam pelajaran
9. Saya memiliki keinginan untuk membaca ulang catatan
pelajaran yang sudah sy buat
10. Saya ingin bisa memahami pelajaran yang diajarkan
guru dikelas

11. Saya rajin belajar karena saya ingin menjadi mahasiswa


yang pandai dikelas
12. Saya mau mempelajari materi yang belum diajarkan
dosen dikelas

13. Saya mau belajar tentang pelajaran yang belum saya


paham

14. Saya akan tetap belajar supaya mendapat nilai tertinggi


dikelas,walaupun saya tidak menyukai pelajaran itu
15. Saya belajar dengan sungguh-sungguh,karena saya tidak
ingin memiliki nilai yang lebih rendah dari teman-teman
saya
16. Saya senang membaca buku atau artikel yang berkaitan
dengan pelajaran

17. Saya penasaran dengan materi yang dijelaskan oleh guru


dikelas,sehingga saya sering bertanya
18. Saya merasa perlu mengulang kembali materi yang
diajarkan oleh dosen dirumah
19. Saya mau berusaha memperbaiki nilai saya yang jelek

20. Saat ada penjelasan yang tidak saya mengerti saya


berani untuk bertanya

21. Saya ingin mendapatkan nilai yang lebih baik dari


teman-teman

22. Saya ingin mendapatkan peringkat utama dikelas

23. Saya ingin memiliki banyak prestasi belajar

50
Lampiran 3: Kuesioner Efikasi Diri
KUESIONER

EFIKASI DIRI MAHASISWA

Identitas
Nama :

NIM :

Petunjuk pengisian :

Berikut ini adalah kuesioner General Self Efficacy


(GSE) untuk menilai efikasi diri mahasiswa, total terdiri
dari 10 pertanyaan.

Baca dan pahamilah setiap pernyataan tersebut dan


nyatakanlah pilihan Anda dengan cara memberikan tanda
benar (√) pada pilihan sebagai berikut:

SS : Sangat sesuai berdasarkan pengalaman diri anda.

S : Sesuai berdasarkan pengalaman diri anda.

TD : Tidak sesuai berdasarkan pengalaman diri anda.

STS : Sangat tidak sesuai berdasarkan pengalaman diri anda.

No. PERNYATAAN SS S TS STS

1. Pemecahan soal-soal yang sulit selalu berhasil bagi saya,


kalau saya berusaha

2. Jika seseorang menghambat tujuan saya, saya akan


mencari cara dan jalan untuk meneruskannya
3. Saya tidak mempunyai kesulitan untuk melaksanakan niat
dan tujuan saya

4. Dalam situasi yang tidak terduga saya selalu tahu


bagaimana saya harus bertingkah laku
5. Kalau saya akan konfrontasi (berhadapan) dengan sesuatu

51
yang baru saya tau bagaimana menanggulanginya
6. Untuk setiap problem saya mempunyai pemecahan

7. Saya dapat menghadapi kesulitan dengan tenang karena


saya selalu dapat mengandalkan kemampuan saya
8. Kalau saya menghadapi kesulitan, biasanya saya
mempunyai banyak ide untuk mengatasinya
9. Dalam keadaan tak terduga terjadi, saya akan dapat
menanganinya dengan baik
10. Apapun yang terjadi, saya akan siap menangani

Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda, karena itu


pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda, dan tidak ada
jawaban yang dianggap salah. Jawaban Anda akan dijamin
kerahasiaannya, maka jawablah dengan jujur.

52
Lampiran 4 : Pernyataan Komite Etik Penelitian

53
Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian

54
Lampiran 6 : Karakteristik responden

Jenis kelamin

Umur

55
Lampiran 7 : Uji Normalitas

Efikasi diri

Motivasi belajar

56
Lampiran 8 : Analisis Uji Univariat

Efikasi diri

Motivasi belajar

57
Lampiran 9 : Analisis Uji Bivariat

Efikasi diri

Motivasi belajar

58
Lampiran 10 : Dokumentasi Penelitian

59
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS

Nama : Nuranifa Auralia Azzahra

Stambuk : N 101 19 020

Tempat tanggal lahir : Palu, 13 September 2001

Alamat : Jl.Durian no.16, Kota Palu

No. Hp 087889530755

Email : auralianuranifa@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

Taman Kanak-Kanak : TK Asiyah Palu (2004-2005)

Sekolah Dasar : SDN 6 Palu Barat (2005-2013)

SMP : SMPN 1 Palu (2014-2016)

SMA : SMAN 1 Palu (2017-2019)

Universitas : Universitas Tadulako (2019-2022)

60

Anda mungkin juga menyukai