SKRIPSI
N 101 19 020
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
iv
KATA PENGANTAR
v
Terima kasih kepada Dr. dr. Muh. Ardi Munir, M.Kes., Sp.OT., FICS.,
FAACT., M.H selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk
membimbing penulis dan tanpa lelah memberikan arahan serta ilmu terkait proses
penyusunan skripsi mulai dari awal penulisan hingga skripsi ini dapat
diselesaikan. Tentunya dalam mencapai penggapaian ini penulis juga
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, izinkan penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
vi
10. Ibu dr. Gina Andyka Hutasoit, M.Biomed, dr. I Kadek Rupawan,
M.Biomed, dr. Puspita Sari, M.Biomed dan kak Irnawati Kusbin dari
Departemen Patologi Anatomi FK UNTAD.
11. Keluarga besar Asisten Dosen Patologi Anatomi FK UNTAD “Estefany,
Madelin, Ince, Alif, Sukma” terima kasih atas kerjasamanya selama ini.
12. Saudara dan Sahabat “L19AMEN” yang penulis sayangi. Terima kasih telah
mewarnai perjuangan penulis selama berada di Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako.
13. Kakak-kakak 01factorius, Oste09en, Card10, Achi11es, A12thron, P13xus,
At14s, V15cera, D16italis, Ep17helium, F18RA, serta adik-adik
P20cessus, dend21t, dan angkatan 2022 atas bantuan, kebersamaan, dan
bimbingan selama penulis menjalani perkuliahan.
14. Seluruh rekan-rekan BEM FK UNTAD dan FKI ASSYIFA yang telah
memberikan pengalaman dan fasilitas untuk penulis belajar berorganisasi
selama perkuliahan.
15. Sahabat sekaligus saudara yang teramat penulis kasihi “AWENG” yang
selalu bersedia membantu penulis dalam berbagai hal, memberikan dukungan
terus menerus, menemani perjalanan penulis selama perkuliahan dan selalu
mengajarkan penulis tentang arti kebersamaan. Semoga kita semua sukses
dan berada di jalur terdepan.
16. Kawan-kawan “Grup Seperbimbingan” Regi, Jely, Karina, Sophia, Retno
yang penulis banggakan. Semoga kita selalu diberikan kelancaran.
17. Teman-teman sekolah “Tri, Monique, Ayu, Pubel” yang hingga hari ini
masih terus memberikan banyak dukungan serta do’a untuk penulis. Semoga
kita selalu diberi kemudahan.
18. Sepupu tersayang “Fadly, Mimi, Wawa, Dita, Jidny, Aynan, Icha” yang
selalu memberi tawa dan cinta untuk penulis.
19. Kakak terkasih “Revido Madani Ganesha” yang selalu menyisipkan
kebahagiaan dalam diri penulis sedari dulu, selalu memberikan dukungan atas
segala sesuatu yang sedang penulis hadapi, yang turut berbahagia atas semua
hal yang telah penulis gapai sebaliknya turut bersedih atas segala duka yang
vii
penulis alami. Terima kasih penulis sampaikan atas dukungan dan
kesabarannya selama ini.
20. Semua pihak yang turut serta dalam penyelesaian pendidikan, penelitian dan
penyusunan naskah skripsi yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.
Atas rasa berterima kasih yang besar dari penulis, semoga seluruh kebaikan
yang dihaturkan orang-orang yang disebutkan maupun tidak disebutkan namanya
oleh penulis dapat dibalas dengan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Terakhir harapan penulis semoga apa yang tertuang dalam isi penelitian ini dapat
berguna bagi semua pihak yang membacanya. Aamin ya Rabbal’ alamin.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR PERNYATAAN.............................................................................................iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................................v
ABSTRAK.......................................................................................................................xiv
ix
D. Hakikat Praktikum ................................................................................... 17
H. Hipotesis ................................................................................................ 24
A. Hasil Penelitian........................................................................................ 33
B. Pembahasan ........................................................................................... 38
x
A. Kesimpulan ............................................................................................ 43
B. Saran ...................................................................................................... 43
LAMPIRAN ..................................................................................................... 48
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 .......................................................................................................48
Lampiran 2 .......................................................................................................49
Lampiran 3 .......................................................................................................51
Lampiran 4 .......................................................................................................53
Lampiran 5 .......................................................................................................54
Lampiran 6 .......................................................................................................55
Lampiran 7 .......................................................................................................56
Lampiran 8 .......................................................................................................57
Lampiran 9 .......................................................................................................58
Lampiran 10 .....................................................................................................59
xiv
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN EFIKASI DIRI MAHASISWA
ANGKATAN 2020 TERHADAP HASIL UJIAN PRAKTIKUM DI
LABORATORIUM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
TADULAKO
Nuranifa Auralia Azzahra*, Muhammad Ardi Munir**
*Mahasiswa Pendidikan dokter, Fakultas Kedokteran Universitas tadulako
**Departemen Anatomi, Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
ABSTRAK
Latar belakang: Ujian praktikum adalah tahapan yang harus ditempuh
mahasiswa untuk menyelesaikann kegiatan praktikum dalam semester yang
sedang berjalan. Nilai ketidaktuntasan praktikum angkatan 2020 Fakultas
Kedokteran Universitas Tadulako yang terdiri dari Parasitologi sebesar 64,7%,
Patologi Klinik 60,7%, Patologi Anatomi 41% dan Mikrobiologi sebesar 30%
dengan demikian hampir disetiap departemen lebih dari 30% mahasiswa tidak
tuntas saat ujian praktikum, hal ini sering dikaitkan dengan adanya pengaruh
efikasi diri terhadap hasil belajar dan hubungan antara motivasi belajar
mahasiswa dalam menghadapi berbagai situasi saat menempuh pendidikan
termasuk pembelajaran praktikum.
Hasil: Tingkat motivasi terhadap nilai praktikum sebesar 0,00 < 0,05 dengan
kekuatan korelasi 0,58 yaitu sangat kuat. Tingkat efikasi diri menunjukkan nilai
r= 0,15 > 0,05 dan korelasi sedang sebesar 0,15 dengan arah korelasi positif.
xv
THE EFFECT OF LEARNING MOTIVATION AND SELF-EFFICIENCY
OF STUDENTS IN CLASS 2020 ON THE RESULTS OF THE PRACTICUM
EXAMINATION AT THE LABORATORY OF FACULTY
OF MEDICINE, TADULAKO UNIVERSITY
ABSTRACT
Results: The results of this research show that the level of motivation to the
practicum value is 0.00 < 0.05 with a correlation strength of 0.58 in the category
of very strong. The level of self-efficacy shows the value of r = 0.15 > 0.05 and a
moderate correlation of 0.15 with a positive correlation direction.
Conclusion: Based on the results of the research above, this research concludes
that the level of learning motivation is correlated while self-efficacy is not
correlated with the practicum scores of students in class 2020 at the Faculty of
Medical, Tadulako University.
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahapan pembelajaran pada Fakultas Kedokteran terbagi menjadi
tahap pre-klinik dan tahap klinik/profesi. Pada tahap pre-klinik mahasiswa
diberi bekal ilmu kedokteran dasar/ biomedis, etika, riset, profesionalisme dan
mata kuliah umum universitas. Pada tahap klinik mahasiswa dihadapkan pada
kasus nyata dan tata cara menghadapi dan menyelesaikan kasus medis. Pada
tahap pre-klinik terdapat beberapa mata kuliah biomedis yang diberikan
kepada mahasiswa, termasuk patologi klinik, patologi anatomik,
parasitologi,mikrobiologi dan lain sebagainya (Wijnen,2013).
Praktikum merupakan suatu pembelajaran dengan siswa melakukan
percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Praktikum
memiliki kelebihan tersendiri dengan metode pembelajaran yang lainnya,
yaitu: siswa langsung memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam
melakukan praktikum, mempertinggi partisipasi siswa baik secara individu
maupun kelompok, siswa belajar berfikir melalui prinsip-prinsip metode
ilmiah atau belajar mempratekkan prosedur kerja berdasarkan metode ilmiah
(Djamarah, 2010).
3
jumlah mahasiswa yang hadir dan mengikuti proses ujian praktikum offline
maupun online dibagi dengan mahasiswa yang tidak tuntas sebelum inhal. hal
ini dikaitkan dengan adanya teori oleh Sari,2014 yang menyatakan bahwa
semakin rendah motivasi belajar siswa, maka semakin rendah pula hasil
belajar siswa dan hasil penelitian oleh Pabiban,2007 bahwa ada hubungan
yang positif dan signifikan antara efikasi diri dan prestasi akademik. hasil
praktikum yang kurang memuaskan dapat disebabkan oleh beberapa faktor
internal dari dalam mahasiswa itu sendiri salah satu contohnya seperti tingkat
motivasi belajar dan efikasi diri yang dimiliki masing-masing mahasiswa,
itulah yang menjadi dasar peneliti ingin meneliti mengenai tentang bagaimana
pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri mahasiswa angkatan 2020 terhadap
nilai ujian praktikum di Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas
Tadulako?
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
bagaimana pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri mahasiswa angkatan
2020 terhadap hasil ujian praktikum di Laboratorium Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako ?.
4
nilai ujian praktikum di Laboratorium Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapakan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Penelitian
Peneliti mendapat pengetahuan sekaligus jawaban dari hasil penelitian
mengenai pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri mahasiswa angkatan 2020
terhadap ujian praktikum di laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas
Tadulako.
5
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1. Keaslian Penelitian
No Judul Penelitian Tahun Peneliti Metode Hasil
1 Hubungan 2016 Hara Metode Terdapat hubungan
Antara Permana, penelitian antara variabel
Efikasi Farida kuantitatif efikasidiri yang
DiriDengan Harahap, dengan jenis memberikan
Kecemasan Budi korelasi dan sumbangan terhadap
Dalam Astuti menggunak variable kecemasan
Menghadapi an teknik dalam menghadapi
Ujian Pada proporsion ujian sebesar 33,0%
SiswaKelas alrandom dan
IX di MTS sampling selebihnyasebesar
Al-Hikmah 67,0% oleh variabel
Brebes lain.
2 Hubungan 2018 Elvina Bastari Metode Terdapat hubungan
Motivasi penelitian positif dansignifikan
Belajar kuantitatif motivasi belajar
Dengan Hasil dengan jenis denganhasil belajar
Belajar korelasi dan peserta didik kelas IV
Peserta menggunak mata pelajaran IPS
DidikPada an teknik Sekolah Dasar Negeri 1
Mata teknik Sukabumi Indah
Pelajaran IPS simple Bandar Lampung
Kelas IV SD random
Negri 1 sampling
Sukabumi
Indah Bandar
Lampung
Tahun
2018/2019
6
3 Pengaruh 2017 Apriani Kartika Metode Besarnya pengaruh secara
Motivasi,Sarana Sari,Muhsin, penelitian simultan dari motivasi
Prasarana,Efika Fahrur Rozi kuantitatif teknik belajar, sarana dan
siDiri, dan probability prasarana pembelajaran,
Penyesuaian sampling jenis efikasi diri, dan
DiriTerhadap proportionate penyesuaian diri di
Kemandirian stratified random sekolahterhadap
Belajar sampling kemandirian belajar
sebesar 69,4%.
Sedangkan pengaruh
secara parsial motivasi
belajar sebesar 13,18%,
sarana dan prasarana
pembelajaran 3,17%,
efikasi diri 5,66%, dan
penyesuaian diri di
sekolah
17,64%
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hakikat Belajar
1. Definisi Belajar
Interaksi antara seorang individual dengan lingkungannya
kemudian interaksi tersebut nantinya mengakibatkan perubahan yang
menetap pada individu itu sendiri merupakan pengertian belajar menurut
Lindgren.
Selanjutnya Gagne & Briggs (2008) menjelaskan belajar adalah
hasil pasangan stimulus dan respon yang kemudian diadakan penguatan
kembali (Reinforcement) yang terus menerus. Reinforcement ini
dimaksudkan untuk menguatkan tingkah laku yang diinternalisasikan
dalam proses belajar. Proses belajar setiap orang akan menghasilkan
hasil belajar yang berbeda- beda untuk itu perlunya reinforcement yang
terus menerus hingga mengalami perubahan tingkah laku kearah yang
lebih baik. Belajar setiap orang dapat dilakukan dengan cara berbeda.
Ada belajar dengan cara melihat, menemukan dan juga meniru. Karena
melalui belajar seseorang akan mengalami pertumbuhan dan perubahan
dalam dirinya baik secara psikis maupun fisik. Secara fisik jika yang
dipelajari berkaitan dengan dimensi motorik. Secara psikis jika yang
dipelajari berupa dimensi afeksi. Secara kognitif jika yang dipelajari
berupa pengetahuan baru. Jadi pada hakikatnya belajar pada ranah
kognitif juga akan bersinggungan dengan ranah afektif dan juga dengan
ranah psikomotorik. Ketiga ranah ini saling berhubungan satu sama
lainnya.
2. Tujuan Belajar
Dalam proses belajar pasti ada suatu tujuan yang ingin dicapai,
ada beberapa hal yang menjadi tujuan dalam belajar. Menurut Sadirman
(2008 : 28), Adapun tujuan belajar diantara adalah sebagai berikut:
8
a. Untuk Mendapatkan Pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Manusia tidak
dapat mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan
pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikir akan memperkaya
pengetahuan. Tujuan ialah yang memiliki kecenderungan lebih besar
perkembanganya di dalam kegiatan belajar.
b. Penanaman Konsep Keterampilan
3. Hasil Belajar
Pengertian hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua
kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil
menunjukkan pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktifitas
atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional.
Sedangkan belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan
perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan
perolehan yang menjadi hasl belajar, selain hasil belajar kognitif yang
diperoleh peserta didik. Menurut Slameto (2010 : 2) belajar merupakan
suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Perubahan tingkah laku tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah
laku. Hasil belajar yang baik merupakan tujuan pendidikan yang ingin
dicapai dari proses pengajaran. Dalam proses belajar mengajar di
sekolah perubahan tingkah laku siswa ditandai dengan kemampuan
peserta didik menerapkan dan mendemonstrasikan pengetahuannya dan
9
keterampilannya. Perubahan inilah yang disebut hasil belajar. Hasil
belajar digunakan untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai
suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah
memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang
baik. Maka, hasil belajar adalah nilai yang diperoleh peserta didik
setelah melalui proses belajar.
4. Evaluasi
Untuk dapat mengukur dan juga mengevaluasi hasil belajar
haruslah dilakukan tes prestasi belajar, tes belajar sendiri dikategorikan
menjadi beberapa jenis berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan ruang
lingkupnya, berikut ulasannya :
a. Tes Formatif, penilaian ini dapat mengukur satu atau beberapa pokok
bahasan tertentu dan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang
daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini
dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dalam
waktu tertentu.
b. Tes Subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu
yang telah diajarkan dalam waktu tertentu.Hasil tes subsumatif ini
dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan
diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.
c. Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa
terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama
satu semester, satu atau dua bahan pelajaran. Hasil dari tes sumatif ini
dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (rangking)
atau sebagai ukuran mutu sekolah
10
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Setiap individu memiliki kondisi internal yang ikut berperan
dalam setiap aktivitasnya seperti halnya proses belajar. Salah satu kondisi
internal tersebut adalah Motivasi Belajar. Menurut Sardiman (2012:75)
mengemukakan bahwa dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswayang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu
dapat tercapai.
Motivasi belajar dapat diartikan sebagai energi dan arahan
terhadap perilaku yang meliputi kebutuhan, minat, sikap, nilai, aspirasi
dan perangsang. Kebutuhan dan dorongan untuk memuaskan kebutuhan
dapat menjadi sumber utama motivasi belajar. Kebutuhan akan ilmu,
pemahaman materi dan dorongan dalam diri untuk mencapai tujuan
berprestasi merupakan bekal utama siswa untuk memiliki motivasi belajar
yang kuat.Pengertian motivasi belajar yang tidak jauh berbeda
disampaikan oleh Uno (2013:23) bahwa motivasi belajar adalahdorongan
internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa
indikator atau unsur yang mendukung.
11
dorongan dan energi lebih pada siswa untuk menjaga keberlangsungan
proses belajar sehingga mencapai tujuan yang ditentukan.
Pendapat tentang fungsi dari motivasi belajar disampaikan oleh
Hamalik (2011:175) yaitu:
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.Tanpa motivasi
tidak akan timbul perbuatan seperti belajar.
b. Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada
pencapaian tujuan yang diinginkan.
c. Sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil.
Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu
pekerjaan. Berdasarkan beberapa penjelasan mengenai fungsi motivasi
belajar di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi motivasi belajar bagi
seorang siswa adalah mampu mendorong timbulnya perilaku sehingga
menentukan ketekunan siswa dalam belajar, mengarahkan perbuatan siswa
untuk lebih fokus pada tujuan belajar, dan sebagai penggerak untuk
menambah semangat dan gairah dalam belajar.
13
C. Efikasi Diri
1. Definisi Efikasi Diri
Menurut Bandura, efikasi diri berhubungan dengan keyakinan
seseorang untuk mempergunakan kontrol pribadi pada motivasi, kognisi,
afeksi pada lingkungan sosialnya. Efikasi diri adalah keyakinan bahwa
seseorang mampu melaksanakan tugas, mencapai tujuan, atau mengatasi
rintangan. Selanjutnya Bandura menjelaskan bahwa individu cenderung
menghindari atau bahkan lari dari situasi yang diyakini bahwa individu
tidak mampu untuk menghadapinya. Alwisol mengartikan bahwa efikasi
diri sebagai persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus diri dapat
berfungsi dalam situasi tertentu, efikasi diri berhubungan dengan
keyakinan bahwa diri memiliki kemampuan melakukan tindakan yang
diharapkan.
Patton, menjelaskan efikasi diri adalah keyakinan terhadap diri
sendiri dengan penuh optimisme serta harapan untuk dapat memecahkan
masalah tanpa rasa putus asa. Ketika individu dihadapkan pada stress yang
akan timbul maka efikasi dirinya meyakinkan akan terjadinya reaksi
terhadap suatu situasi antara reaksi emosi dan usahanya dalam
menghadapi kesukaran. Efikasi diri yang dimiliki individu itu dapat
membuat individu mampu untuk menghadapi berbagai situasi. Ditulis oleh
Kreitner & Kinicki, efikasi diri adalah keyakinan seseorang mengenai
peluangnya untuk berhasil mencapai tugas tertentu.Spears & Jordan
(Prakoso), menyatakan bahwa efikasi diri adalah keyakinan seseorang
bahwa dirinya akan mampu melaksanakan tingkah laku yang dibutuhkan
dalam suatu tugas. Mengacu beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa efikasi diri adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan
dirinya untuk melaksanakan tugas, mencapai tujuan, atau mengatasi
rintangan.
D. Hakikat Praktikum
1. Definisi Praktikum
Praktikum merupakan suatu pembelajaran dengan siswa
melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari.
Praktikum memiliki kelebihan tersendiri dengan metode pembelajaran
yang lainnya, yaitu: siswa langsung memperoleh pengalaman dan
keterampilan dalam melakukan praktikum, mempertinggi partisipasi
siswa baik secara individu maupun kelompok, siswa belajar berfikir
melalui prinsip-prinsip metode ilmiah atau belajar mempratekkan prosedur
kerja berdasarkan metode ilmiah (Djamarah, 2010).
Menurut (Agung Subuantoro,2015) Berdasarkan terminologinya
praktikum dapat diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang
memungkinkan seseorang (siswa) menerapkan keterampilan atau
mempraktikkan sesuatu
Menurut (Nunik Hidayati,2015) praktikum adalah cara penyajian
pelajaran dimana peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami
dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar
mengajar dengan metode percobaan ini peserta didik diberi kesempatan
untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses,
mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik
kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau proses sesuatu.
Metode praktikum adalah cara penyajian pelajaran dimana peserta
didik melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
17
a. Pembelajaran praktikum membangkitkan motivasi belajar,
sehingga peserta didik yang termotivasi belajar akan
bersungguh-sungguh dalam mempelajari sesuatu.
b. Pembelajaran praktikum mengembangkan keterampilan dasar
melalui praktikum. Dalam hal ini peserta didik dilatih untuk
mengembangkan kemampuan memahami konsep dengan
melatih kemampuan mereka mengobservasi dengan cermat,
mengukur secara akurat, menggunakan dan menangani alat
secara aman merancang dan melakukannnya.
c. Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Hal ini
karena dalam proses pembelajaran praktikum tidak hanya
sekedar keterlibatan peserta didik saja, akan tetapi yang peran
langsung dari peserta didik dalam identifikasi masalah,
mengumpulkan data, menganalisis serta membuat dalam
laporan.
18
dan peserta didik; dan kurikulum yang diimplementasikan
(implemented curriculum), tercermin dalam proses mengajar,
belajar dan lingkungan belajar.
b. Sumber Daya
Sumber daya, mencakup bahan dan peralatan, ruang
dan perabotan, asisten dan tenaga laboran serta teknisi.
c. Lingkungan Belajar
19
b. Langkah pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan praktikum, peserta didik
mendiskusikan persiapan dengan guru, selanjutnya
meminta keperluanpraktikum (alat dan bahan).
2. Selama berlangsungnya proses pelaksanaan metode
praktikum, guru perlu melakukan observasi terhadap
proses praktikum yang sedang dilaksakan baik secara
menyeluruh maupun perkelompok.
c. Tindak lanjut metode praktikum
1. Meminta peserta didik membuat laporan praktikum.
2. Mendiskusikan masalah-masalah yang terjadi selama
praktikum.
3. Memeriksa kebersihan alat dan menyimpan kembali semua
perlengkapan yang telah digunakan.
E. Kerangka Teori
Keterangan :
Variabel diteliti :
21
F. Kerangka Konsep
G. Landasan Teori
Pengertian motivasi belajar menurut Sardiman (2018:75) adalah
“Keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subjek belajar itu dapat tercapai” Motivasi berasal dari kata latin, yaitu
”Movere” yang artinya dorongan atau daya penggerak. Menurut Fillmore H.
Standford dalam buku Mangkunegara (2017:93) mengatakan bahwa
“Motivation as an energizing condition of the organism that services to direct
that organism toward the goal of a certain class” (motivasi sebagai suatu
kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu). Menurut
Sardiman (2018:73), motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalamdan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
demi mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat
diperlukan untuk membangkitkan gairah belajar siswa sehingga kegiatan
belajar dapat berjalan dengan baik. Adapun pengertian motivasi belajar
menurut Sardiman (2018:75) adalah “Keseluruhan daya penggerak didalam
22
diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan
dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”. Menurut
Boufard dan Bouchard (Bandura,1997) efikasi diri akademik merupakan
prediktor yang lebih baik dalam prestasi akademik dibandingkan dengan
kemampuan kognitif.
H. Hipotesis
Motivasi belajar:
H0ₗ :Tidak terdapat pengaruh antara variabel X1 yaitu motivasi belajar
mahasiswa angkatan 2020 terhadap variable Y dalam hal ini
adalahnilai ujian praktikum.
H1ₗ :Terdapat pengaruh antara variabel X1 yaitu motivasi belajar mahasiswa
angkatan 2020 terhadap variable Y dalam hal ini adalahnilai ujian
praktikum.
Efikasi diri :
H0₂ :Tidak terdapat pengaruh antara variabel X2 yaitu efikasi diri mahasiswa
angkatan 2020 terhadap variable Y dalam hal ini adalah nilai ujian
praktikum.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
25
1. Formulir persetujuan berisikan data diri dan persetujuan untuk menjadi
responden.
2. Kuesioner mengenai motivasi belajar dengan menggunakan kuesioner
yang telah tervalidasi sebelumnya oleh Loysiana,2016 mengenai
motivasi belajar intrinsik 23 item dengan penentuan Skala Guttman
yaitu pernyataan setuju/tidak setuju menggunakan pengujian Content
Validity.
3. Kuesioer mengenai efikasi diri yaitu kuesioner General Self Efficacy
oleh Jerusalem dan Ralf Schwarzer yang sebelumnya telah
termodifikasi oleh Ishtifa (2011) dengan total 10 item pertanyaan dan
memiliki 4 pilihan jawaban yaitu sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai dan
sangat tidak sesuai. General Self Efficacy telah diterjemahkan kedalam
23 bahasa termasuk bahasa Indonesia.
26
F. Variabel Dan Definisi Oprasional
27
(2011).
28
G. Metode Analisis Data
29
H. Alur Penelitian
J. Pengolahan Data
30
data primer yang diperoleh.
2. Coding
Memberikan kode pada semua variabel untuk mempermudah dalam
pengelolahan dan analisis data yang dilakukan.
3. Entry
Memasukkan data yang telah diberi kode atau simbol tertentu ke dalam
program analisis data di komputer yang dilakukan.
4. Tabulating
Menyusun seluruh data yang diperoleh ke dalam bentuk tabel. Data
yang memiliki kriteria yang sama dikelompokkan dengan teliti dan
teratur sebelum dimasukkan ke dalam tabel.
K. Penyajian Data
Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian ini akan disajikan dalam
bentuk tabel.
L. Etika Penelitian
1. Informed consent
Lembar persetujuan yang nantinya akan diberikan kepada
subjek penelitian, disertai judul penelitian.
2. Anonymity (tanpa nama)
Peneliti akan menjaga kerahasiaan responden dan keterlibatan
responden dalam penelitian yang akan dilakukan. Nama responden
tidak akan dicatat dimanapun. Semua kuesioner yang telah terisi
hanya akan diberikan nomor kode yang tidak bisa digunakan untuk
mengidentifikasi identitas responden. Apabila hasil penelitian ini
dipublikasikan, tidak ada satu identifikasi yang berkaitan dengan
responden akan di tampilkan dalam publikasi tersebut.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Peneliti harus dapat menjamin kerahasiaan responden. Semua
data dalam penelitian yang mencantumkan identitas respondent dan
tempat penelitian hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan
dapat dihapus apabila sudah tidak dipergunakan kembali.
31
BAB IV
A. Hasil Penelitian
2. Karakteristik Responden
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan usia
mahasiswa angkatan 2020 dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi
karakteristik data.
33
3. Analisis Univariat
a. Efikasi Diri
Tabel 5. Distribusi Data Frekuensi Berdasarkan Tingkat Efikasi Diri
Responden
Kategori F %
Rendah (20-24) 35 orang 22,9%
Sedang (25-27) 100 orang 66%
Tinggi (28-31) 17 orang 11,1%
Total 152 orang 100%
Sumber : Data Primer 2022.
b. Motivasi Belajar
Tabel 6. Distribusi Data Frekuensi Berdasarkan
Tingkat Motivasi Belajar
Kategori F %
Rendah 61 orang 39,9%
Sedang 31 orang 20,9%
Tinggi 60 orang 39,9%
Total 152 orang 100%
34
4. Analisis Bivariat
Analisis bivariate dilakukan setelah mengetahui distribusi
karakteristik responden yaitu melalui uji univariat (Notoatmojo,2018).
Analisis bivariate ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui interaksi dua
variabel baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif (Riwidikdo,
2009). Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi non parametrik
spearman rank. Data yang menggunakan skala ordinal atau nominal dan
data hasil transformasi berdistribusi (Dahlan, 2009).
Hasil uji normalitas data penelitian menggunakan uji kolmogorov
smirnov. Penerapan pada uji kolmogorov smirnov adalah bahwa jika
signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai
perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut
tidak normal. Diperoleh nilai signifikansi uji p-value sebagai berikut.
Untuk uji normalitas dimana p-value < 0,05 artinya distribusi data
tidak normal sedangkan p-value ≥ 0,05 berdistribusi normal. Pada tabel
efikasi diri didapati bahwa p-value Sig.(2-tailed) adalah 0,204 > 0,05
maka data berdistribusi normal.
35
b. Normalitas Motivasi Belajar
Tabel 8. Distribusi data normalitas tingkat motivasi belajar
One-Sample Kolmogorov- Unstandardized
Smirnov Test Residual
Kolmonogrov smirnov Z 1.068
Sig. (2-tailed) .204
Sumber : Data Primer,2022.
36
Tabel 10. Uji korelasi variabel X2 dan Y
Variabel Sig. (2-tailed)
Nilai praktikum .000
Efikasi diri .000
Sumber : Data Primer,2022.
B. Pembahasan
37
dan 23 pertanyaan mengenai motivasi belajar responden untuk mengukur
tingkat motivasi belajar responden, setelah itu data data yang diperoleh
disusun lalu dimasukkan dalam program spss 2.1 sama halnya dengan data
sekunder berupa nilai ujian praktikum pada departemen yang
melaksanakan ujian praktikum yaitu diantaranya adalah Patologi Anatomi,
Patologi Klinik, Mikrobiologi, dan Parasitologi kemudian semua nilai
diakumulasi dan ditentukan rata-ratanya tiap mahasiswa kemudian
dilakukan normalitas data. Uji normalitas merupakan sebuah uji yang
dilakukan dengan tujuan untuk menilai normal tidaknya distribusi sebaran
data pada sebuah kelompok data atau variabel.
38
Pada penlitian ini dapat disimpulkan dengan melihat nilai r yang
menunjukkan kekuatan korelasi sebesar 0,15 atau dalam tingkatan sedang
atau moderate menurut spearman rank. Arah korelasi menunjukkan bahwa
arah kedua variabel positif artinya hubungan antara efikasi diri dan nilai
praktikum berjalan searah sedangkan untuk tabel 8. Tingkat motivasi
belajar terhadap nilai praktikum didapatkan Sig.(2-tailed) sebesar 0,00 <
0,05 dapat disimpulkan dengan tolak H0₂, maka H1₂ diterima yaitu
terdapat korelasi antara variable dalam hal ini motivasi belajar dan yaitu
nilai praktikum.
Dalam penelitian ini pada tingkat motivasi terhadap nilai
praktikum menunjukkan arah korelasi positif yang berarti dua variabel
berjalan tidak berlawanan dan searah. Pada tabel ini menunjukkan
kekuatan korelasi atau nilai r sebesar 0,58 yang berarti menunjukkan
kekuatan korelasi motivasi sangat kuat berdasarkan spearman rank. Hal
tersebut selaras dengan penelitian sebelumnya yang telah membuktikan
bahwa motivasi berpengaruh terhadap nilai mahasiswa, teori yang
mendukung adalah dikarenakan bahwa motivasi merupakan sebuah
kemauan yang berasal pada diri mahasiswa untuk mencapai suatu tujuan
yang ia kehendaki. Dengan adanya motivasi, maka siswa akan terdorong
untuk belajar mencapai sasaran dan tujuan karena yakin dan sadar akan
kebaikan tantang kepentingan dan manfaatnya dari belajar. Bagi
mahasiswa, motivasi itu sangat penting karena dapat menggerakkan
perilaku mahasiswa kearah yang positif sehingga mampu menghadapi
segala tuntutan, kesulitan serta mampu menanggung resiko dalam
studinya. Menurut M.Dalyono (1997:235) motivasi dapat menentukan
baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya
akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Motivasi sebagai faktor utama
dalam belajar yakni berfungsi menimbulkan, mendasari, dan
menggerakkan perbuatan belajar. Mahasiswa yang besar motivasinya akan
giat berusaha, tampak gagah, tidak mau menyerah, serta giat belajar untuk
meningkatkan hasil belajar serta memecahkan masalah yang dihadapinya.
39
Hasil penelitian ini menandakan bahwa efikasi diri tidak
mempengaruhi nilai praktikum berbeda dengan teori pada penelitian
sebelumnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi hipotesis tidak
didukung diantaranya adalah terdapat beberapa kekurangan pada saat
penelitian berlangsung yaitu peneliti tidak dapat mengawasi secara
langsung responden saat mengisi kuesioner dikarenakan kuesioner
dibagikan melalui google form alasan peneliti menggunakan media google
form adalah faktor keterbatasan waktu, keterbatasan yang dimaksud
adalah pembagian kuesioner secara offline tidak memungkinkan utnuk
dilakukan dikarenakan banyak responden berada di luar kota. Tingkat
efikasi tidak berpengaruh terhadap nilai praktikum mahasiswa angkatan
2020, dikarenakan menurut data sekitar 77,1% mahasiswa berada pada
tingkat efikasi sedang hingga tinggi, tingkat efikasi yang tinggi tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai praktikum, kebanyakan mahasiswa
yang memiliki tingkat efikasi yang tinggi juga mendapatkan hasil ujian
praktikum yang rendah, artinya sekedar memiliki tingkat efikasi saja tidak
cukup untuk membuat mahasiswa tersebut tuntas dalam ujian praktikum
sebelum inhal diperlukan faktor lain yang lebih utama, artinya faktor
efikasi diri saja tidak akan berarti tanpa dibarengi dengan usaha untuk
belajar dengan giat.
Perbedaan antara motivasi dan efikasi adalah motivasi merupakan
dorongan untuk mewujudkan dalam suatu tindakan dalam mencapai suatu
tujuan artinya motivasi bisa datang dari berbagai hal dan bisa kita
dapatkan darimanapun sedangkan efikasi adalah keyakinan terhadap diri
sendiri, artinya adalah untuk mencapai efikasi yang baik tidaklah bisa
didapatkan dari luar melainkan ditemukan saat seseorang telah benar-
benar mengenal dirinya sendiri, dari kedua hal diatas bisa terbilang
motivasi sangat umum karena dapat berasal darimana saja sebagai contoh,
seorang mahasiswa mendapatkan nilai jelek diantara sebagian besar
mahasiswa mendapat nilai yang baik sehingga membuat mahasiswa
tersebut terdorong dan berusaha untuk mendapatkan nilai yang lebih baik
lagi. maka cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan giat belajar
sedangkan efikasi diri adalah keyakinan seseorang atas dirinya sendiri
40
dalam mengahapi suatu hal, artinya haruslah datang dari diri sendiri dan
tidak dipengaruhi oleh orang lain, efikasi diri diperlukan untuk mengontrol
stressor yang membangkitkan kecemasan, individu yang percaya bahwa
dirinya sanggup mengontrol ancaman-ancaman tidak mengalami
gangguan pikiran (Bandura,1997).
Pada penelitian ini didapati bahwa mahasiswa yang memiliki
motivasi yang rendah, maka akan mendapat nilai yang rendah pula dan
apabila memiliki motivasi yang tinggi maka nilainya juga tinggi berbeda
halnya dengan efikasi diri, mahasiswa yang baik dalam efikasi diri
cenderung masih tetap mendapat nilai yang rendah, artinya adalah efikasi
atau keyakinan ini belum tentu membuat seseorang terdorong untuk
melakukan suatu hal demi mencapai tujuannya karena efikasi adalah
sekedar keyakinan dan motivasi adalah sebagai penggerak seseorang
melakukan aktivitas demi memenuhi hal yang ia ingini (Rabideu,2005),
sebagai contoh dua orang yang memiliki kemampuan akademis yang
berbeda namun efikasi dirinya sama-sama tinggi maka akan tetap
menghasilkan output atau hasil yang berbeda pula, seorang yang pintar
dan seorang yang kurang pintar sama-sama memiliki keyakinan yang
tinggi atas dirinya sendiri dan ketika dihadapkan pada ujian, maka hasil
yang diberikan tetap saja akan berbeda.
Motivasi dan efikasi diri adalah hal yang mirip namun tidaklah
sama, motivasi menurut Atkinson,2010 apabila semakin besar, maka akan
semakin keras pula usaha untuk mencapai tujuannya, sedangkan efikasi
jika semakin besar justru dapat membuat seseorang meremehkan atau
menolak suatu hal karena dianggap terlalu mudah dan tidak sebanding
dengan kemampuannya dan membuat seseorang akhirnya menjadi tidak
tahu bagaimana cara untuk mengintrospeksi diri (Moore,2014). Kadang
kala, keyakinan tersebut juga apabila tidak dibarengi dengan kemampuan
yang mempuni akan menghasilkan output yang kurang baik.
41
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi mahasiswa
Pada penelitian diharapkan mahasiswa agar mampu meningkatkan
motivasi belajar dan efikasi diri saat menghadapi ujian agar dapat
menunjang nilai praktikum maupun ujian lainnya agar lebih maksimal
dengan cara mempersiapkan diri sebaik mungkin.
2. Bagi praktisi
Bagi praktisi diharapkan dapat membimbing mahasiswa untuk
menumbuhkan motivasi dan efikasi diri adapun cara yang bisa dilakukan
oleh praktisi untuk memotivasi mahasiswanya dalam belajar adalah
dengan memberikan materi dengan metode yang menarik dalam
pembelajaran, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dosen dapat
menyajikan materi pembelajaran dengan lebih menarik untuk memotivasi
mahasiswa semangat belajar selain itu dengan memberikan kepercayaan
42
kepada mahasiswa untuk mengeksplor diri karena mahasiswa adalah
generasi yang memiliki rasa ingin mencoba yang tinggi dan menyukai
inovasi. Dengan memberikan kepercayaan kepada mahasiswa untuk
mengeksplor dirinya dapat meningkatkan motivasi mahasiswa untuk
belajar.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan untuk penliti selanjutnya yang tertarik dalam meneliti
mengenai efikasi diri dan motivasi belajar agar dapat melakukan penelitan
yang bervariasi variabelnya.
43
DAFTAR PUSTAKA
44
Gredler,M. E. 2011. Learning and instruction: Teori dan aplikasi (edisi keenam).
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Gagne,R.M., Briggs, L.J & Wager, W.W. 1988. Principles of Instruction Design,
3rd edition. New York: Saunders College Publishing
Heinich.,Molenda.1999.Instructional Media and Technologies for
Learning.Englewood cliffs.
Hamalik,Oemar.2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem.Jakarta: Bumi Aksara.
Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Kreitner.,Robert,A,K. 2005. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba
Empat.
Lindgren, D.T. 1985. Penginderaan Jauh Untuk Perencanaan Penggunaan
Lahan.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Lazarowitz.,Tamir.1994. “Research on Using Laboratory Instruction in Science.”
Handbook of Research on Science Teaching and Learning. Edited by: D.
L. Gabel. New York: Macmillan Publishing Company.
Moore Keith L., Dalley Arthur F., Agur Anne M.R.. 2014. Clinically Oriented
Anatomy. 7th ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.
Nurhidayati,N.2015.Analisis Pelaksanaan Praktikum Pada Pembelajaran Biologi
Peserta Didik Kelas XI SMAN 7 Bandar Lampung Tahun
Pelajaran2015/2016.Viewed:23/04/22.from:http://repository.radenintan.a
c.id/117/1/SKRIPSI_NURHIDAYATI.pdf
45
Pajares.,Frank.2006.Self-Efficacy Beliefs of Adolescence. Greenwich:
Information Age Publishing.
Patton. 1987. Qualitative Evaluation Method. Beverly Hills: Sage Publication
Pabiban,R.2007. Hubungan antara efikasi diri dan prestasi akademik. Yogyakarta:
Rohima Press.
Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan dan Aplikasi SPPS Dalam Prosedur
Penelitian. Yogyakarta: Rohima Press.
Rabideau, S.T. 2005. Effect Of Achievement Motivation On Behavior.
http://www.personalityresearch.org/papers/rabideau.html.
Slameto.2010. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Spears,L.C.2010. Character and servant leadership: ten characteristics of
effective, caring leaders. The Journal of Virtues & Leadership, 1, 25-30.
Sumiatun.2013. “Analisis Mutu Pembelajaran Praktikum Kebidanan Sebagai
Upaya Peningkatan Pencapaian Kompetensi Program Studi Diploma III
Kebidanan STIKES Maharani Malang”, Jurnal Kebijakan dan
Pengembangan Pendidikan, Volume 1, Nomor 1: halaman 78-93.
Sari,R.2014.Hubungan motivasi belajar dann hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS kelas IV di SDN 11 Petang Jakarta
Timur.Vol.11(1).Viewed on Juni 22. From:http://journal.cendikia.
Winkel. 2005. Psikologi Pengajaran. Jogjakarta: Media Tama.
Wijnen, M., Loyens, MM., Wijnia, L., Smeets, G., Kroeze, JM., Molen, H.2017.
Is Problem Basd Learning Associated With Students‟ Motivation? A
Quantitative and Qualitative Study. Learning Environ
Res.DOI10.1007/s10984-92469.
46
LAMPIRAN
47
Lampiran 1 : Lembar Persetujuan
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI SUBYEK PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Identitas Responden
1. Nama :
2. NIM :
3. Umur :
4. Jenis Kelamin :
Palu,
Peneliti Responden
(..........................)
(..........................)
48
Lampiran 2: Kuesioner Motivasi Belajar
KUESIONER
Identitas
Nama :
NIM :
Petunjuk pengisian :
49
4. Saya mau bertanya kepada teman yang lebih paham
ketika ada pelajaran yang kurang sy kuasa
5. Saya mau bertanya kepada guru ketika ada pelajaran
yang belum saya pahami
6. Saya mau mencari cara untuk menjawab pertanyaan
yang belum saya tahu
50
Lampiran 3: Kuesioner Efikasi Diri
KUESIONER
Identitas
Nama :
NIM :
Petunjuk pengisian :
51
yang baru saya tau bagaimana menanggulanginya
6. Untuk setiap problem saya mempunyai pemecahan
52
Lampiran 4 : Pernyataan Komite Etik Penelitian
53
Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian
54
Lampiran 6 : Karakteristik responden
Jenis kelamin
Umur
55
Lampiran 7 : Uji Normalitas
Efikasi diri
Motivasi belajar
56
Lampiran 8 : Analisis Uji Univariat
Efikasi diri
Motivasi belajar
57
Lampiran 9 : Analisis Uji Bivariat
Efikasi diri
Motivasi belajar
58
Lampiran 10 : Dokumentasi Penelitian
59
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS
No. Hp 087889530755
Email : auralianuranifa@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
60