Anda di halaman 1dari 72

UNTAD

HUBUNGAN PROFIL LIPID DENGAN LUARAN KLINIS PADA PASIEN


STROKE HEMORAGIK DI RSUD UNDATA KOTA PALU PADA
NOVEMBER TAHUN 2021- NOVEMBER 2022

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan


Program Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Kedokteran FK Universitas
Tadulako

RAHMAT HIDAYAT

N 101 19 011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2021

i
ii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka

Palu, 30 Januari 2023

Penulis,

Rahmat Hidayat

iii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, tak henti-hentinya penulis mengucap rasa


syukur kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan rahmat-Nya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan Judul “Hubungan
Profil Lipid Dengan Luaran Klinis Pada Pasien Stroke Hemoragik Di Rsud
Undata Kota Palu Pada November Tahun 2021- November 2022”. Penulis
menyadari tanpa rahmat-Nya, tugas ini tidak dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan untuk
menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1) pada
Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako. Adapun
penyelesaian tugas akhir ini didasarkan pada literatur dan bahan kuliah, serta
bimbingan dan arahan dari bapak/ibu dosen pembimbing serta pihak-pihak yang
terkait didalamnya.
Dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih yang sangat tulus dan mendalam serta penghargaan yang setinggitingginya
kepada kedua orangtua tercinta, Ayahanda Asnawi dan Ibunda Purwanti yang selalu
dan tak pernah berhenti memberikan do’a, kasih sayang, bimbingan, motivasi serta
dorongan, dan seluruh fasilitas yang diberikan guna menyelesaikan segala tugas dan
pendidikan ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat kesehatan dan
kesejahteraan-Nya kepada mereka, Aamiin.
Penulis juga ingin menyampaikan hormat dan terima kasih yang
sebesarbesarnya serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada dokter

iv
Pembimbing dr. Fitriah handayani, M. Kes. Sp. N yang telah meluangkan waktu
dan tenaganya, dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam memberikan arahan,
motivasi dan masukan yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini. Terimakasih juga kepada dr. Ria Sulistiana, Sp. Rad., M.Kes Selaku Dosen
penguji I, dr. Nur Asmar Salikunna, M.Biomed selaku dosen penguji II yang telah
meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan banyak masukan dan saran
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Selama melakukan penelitian, pengolahan
data, dan penulisan laporan, penulis tidak terlepas dari berbagai hambatan, namun
penulis sudah dibantu oleh banyak pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Pada penulisan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu dengan segala hormat ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Mahfudz, MP, selaku Rektor Universitas Tadulako.
2. Bapak Dr. dr. Muhammad Ardi Munir, M.Kes., Sp.OT., FICS., M.H
selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
3. Ibu Dr. dr. Sumarni M.Kes.,Sp.GK selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
4. Ibu Dr. drg. Tri Setyawati, M.Sc selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan
Keuangan Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
5. Ibu Dr. drg Elli Yane Bangkele, M.Kes selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
6. Ibu dr. Vera Diana Towidjojo, M.Sc Selaku ketua Program studi Pendidikan
dokter Fakultas Kedokteran
7. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako yang telah
mendidik dan membantu penulis sejak awal perkuliahan hingga
terselesaikannya tugas akhir ini.
8. Segenap pegawai tata usaha, pegawai akademik dan laboran FK Untad yang
banyak membantu semasa perkuliahan penulis

v
9. Saudara-saudari saya di angkatan 2019 (L19AMEN), terimakasih atas
kebersamaan, doa, semangat dan motivasi, serta suka duka yang dilalui
bersama selama menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas
Tadulako.
10. Saudara-saudara seperjuangan saya di “BUCC1NATOR” (Mymy Olfadiah,
Sulisda, Ismayanti Ansar, Dita afriani H.Binol, Risky Amaliah, Anggita
Endar Pangastuti, Paramitha Cahyani, Nisa Ul Husna, A. Alifa Novita
Sari, Mughniyah Bakri, Moh Fiqri Novian Affandi, Ulfah Shalihah
Mahmud), terima kasih atas canda dan tawa, semangat, dukungan,
kebersamaan yang dilalui bersama dan bantuannya selama masa perkuliahaan
di pre-klinik
11. Teman-teman seperbimbingan atas seluruh kerja sama dan kebersamaan mulai
sejak penentuan judul penelitian hingga naskah skripsi ini telah terselesaikan.
12. Kakak-kakak mahasiswa Program Studi Kedokteran FK Universitas Tadulako
Angkatan 2008 (O1factorius), 2009 (Oste09en), 2010 (Card10) dan 2011
(Achi11es), 2012 (A12thron) 2013 (P13xus), 2014 (AT14S), 2015
(V15cera), 2016 (D16italis), 2017 (Ep17helium), 2018 (F18RA), serta adik-
adik Angkatan 2020 (P20CESSUS), 2021 (DEND21T) Penulis mengucapkan
terima kasih.
13. Kepada Mymy Olfadiah, Sulisda, Ismayanti Ansar, Dita afriani H.Binol,
A. Alifa Novita Sari, Moh Fiqri Novian Affandi yang paling banyak
membantu dan sudah merepotkan dalam pembuatan dan penyusunan
14. Kepada saudara saya Muh. Ridzky yang telah membantu saya untuk mencari
data penelitian yang susah untuk dicari sampai berhari hari
15. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak bisa disebutkan
satupersatu namanya, penulis mengucapkan terima kasih

vi
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dalam penulisan skripsi ini karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis.
Untuk itu, diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat yang berarti bagi kita semua.

Palu, 30 Januari 2023

Rahmat Hidayat

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR SINGKATAN ...............................................................................xii
ABSTRAK..................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
1.5 Keaslian Penelitian ........................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 8
2.1 Telaah Pustaka ............................................................................... 8
2.1.1 Stroke Hemoragik ............................................................... 8
2.2 Profil Lipid .................................................................................... 13
2.2.1 Definisi .............................................................................. 13
2.2.2 HDL (High Density Lipoprotein)........................................ 13
2.2.3 LDL (Loe Density Lipoprotein) .......................................... 15
2.2.4 Trigliserida ......................................................................... 16
2.2.5 Metabolisme LDL dan trogliserida ..................................... 17
2.3 Hubungan Profil Lipid Dengan Stroke ........................................... 19
2.4 Luaran Klinis ................................................................................. 20

viii
2.4.1 Faktor Yang Mempengaruhi Luaran Klinis ......................... 20
2.4.2 Index Barthel ...................................................................... 21
2.5 Kerangka Teori .............................................................................. 22
2.6 Kerangka Konsep ......................................................................... 23
2.7 Landasan Teori ............................................................................. 23
2.8 Hipotesis........................................................................................ 24
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 25
3.1 Desain Penelitian .......................................................................... 25
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 25
3.3 Pupolasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 25
3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi .......................................................... 26
3.5 Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 26
3.6 Definisi Operasional ...................................................................... 27
3.7 Variabel penelitian ........................................................................ 28
3.8 Instrumen Penelitian ..................................................................... 28
3.9 Alur Penelitian .............................................................................. 29
3.10 Pengolahan dan Analisis Data ..................................................... 29
3.11 Etika Penelitian ........................................................................... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 35
4.1 Hasil Pnelitian ............................................................................... 35
4.2 Pembahasan ................................................................................... 39
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 45
5.1 Kesimpulan ................................................................................... 45
5.2 Saran ............................................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... xv
LAMPIRAN ..................................................................................................xvii

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ........................................................................... 5


Tabel 2.1 Kadar Kolestrol HDL Normal Di Dalam Tubuh ............................... 15
Tabel 2.2 Kadar Kolestrol LDL ........................................................................ 16
Tabel 2.3 Trigliserid......................................................................................... 17
Tabel 3.1 Definisi Operasional ......................................................................... 26
Tabel 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Jemis Kelamin ................................. 35
Tabel 4.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia ................................................. 36
Tabel 4.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Indeks Barthel Setelah Dirawat 7
Hari .................................................................................................. 37
Tabel 4.4 Uji Spearman’s Profil Lipid Dengan Luaran Klinis Pasien Stroke
Hemoragik ....................................................................................... 38

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 CT Scan SAH (Sub Arachnoid Hemoragik) ................................. 13


Gamabr 2.2 CT Scan ICH (Intra Cerebral Hemoragik) ..................................... 13
Gambar 2.3 Kerangka Teori ............................................................................. 25
Gambar 2.4 Kerangka Konsep ......................................................................... 26
Gambar 3.2 Alur Penelitian .............................................................................. 28

xi
DAFTAR SINGKATAN

ABCA-1 : Triphosphate-Binding Cassette A-1

AVM : Arteriovenous Malformation

BBB : Blood Brain Barrier

CETP : Cholesterol Ester Transfer Protein

CT : Computerized Tomography

FFA : Free Fatty Acid

HDL : High Density Lipoprotein

ICH : Intracerebral Hemorrhage

LDL : Loe Density Lipoprotein

NIHSS : The National Institute of Health Stroke Scale

SAH : Subarachnoid Hemorrhage

SR-BI : scavenger receptor class BI

WHO : World Health Organization

xii
xiii
HUBUNGAN PROFIL LIPID DENGAN LUARAN KLINIS PADA PASIEN
STROKE HEMORAGIK DI RSUD UNDATA KOTA PALU PADA
NOVEMBER TAHUN 2021- NOVEMBER 2022

Rahmat Hidayat*, Fitriah Handayani**


*Mahasiswa fakultas kedokteran universitas tadulako
** Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako

Abstrak

Latar Belakang : stroke merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang dirasakan
masyarakat modern saat ini. Stroke sendiri dapat didefinisikan dengan onset yang terjadi
secara tiba tiba yang terjadi karena adanya defisit neurologis yang disebabkan vascular vocal.
Salah satu penyebab yang dapat menyebabkan stroke adalah terjadinya kelainan lipid dalam
tubuh

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan profil lipid dengan luaran klinis pada pasien stroke
hemoragik Di RSUD Undata Kota Palu

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional analitik


dengan desain cross sectional untuk menganalisis hubungan profil lipid dengan luaran klinis
pada pasien strok hemoragik di RSUD. undata kota palu. Tehnik pengambilan sampel yang
digunakan pada penelitian ini yaitu purposive sampling dengan besaran sampel berjumlah 32
sampel. untuk melihat hubungan yang signifikan pada kedua variabel akan digunakan uji
spearman’s.corelation

Hasil : Berdasarkan hasil yang didapatkan kadar LDL memiliki p-value = 0,007, r = -
0,469, HDL memiliki p-value = 0,469,r = -0,133, Trigliserda meiliki p-value = 0,536,
r = - 0,144.

Kesimpulan : Terdapat hubungan negatif yang cukup antara kadar LDL dan luaran klinis
pada pasien stroke hemoragik, tidak terdapat hubungan positif yang sangat lemah antara
kadar Trigliserida dan luaran klinis pada pasien stroke hemoragik, dan tidak terdapat
hubungan positif yang sangat lemah antara kadar HDL dan luaran klinis pada pasien
stroke hemoragik

Kata Kunci : HDL LDL, Stroke Hemoragik, Trigliserida

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang

dirasakan masyarakat modern saat ini. Selain dari pada masalah kesehatan

yang lainnya, stroke semakin menjadi masalah serius yang harus

dihadapi seluruh masyarakat di dunia.hal tersebut menjadi masalah

kesehatan yang serius di karenakan penyakit ini dapat mengakibatkan hal

hal yang tidak diinginkan, seperti kematian yang secara mendadak,

penyakit ini dapat terjadi pada setiap kalangan usia baik itu pada usia

yang produktif maupun pada usia lanjut (erizon, I. 2018)

Stroke menempati nomor dua di dunia setelah penyakit jantung,

jumlah angka kematian penderita stroke di dunia setiap tahunnya sekitar

6,7 juta orang. Prevalensi stroke naik dari 7% berubah menjadi 10,9%.

Penyakit stroke ini menyumbang 11,8% dari seluruh total kematian yang

terjadi di Indonesia dan juga salah satu penyebab utama terjadinya

kecacatan (Dody, 2021).

Stroke sendiri dapat didefinisikan dengan onset yang terjadi secara

tiba tiba yang terjadi karena adanya defisit neurologis yang disebabkan

1
vascular vocal (Ss et al., 2021). Adapun pengertian stroke yang lainnya

ialah merupakan gangguan fungsi saraf yang disebabkan adanya ketidak

seimbangan dari aliran darah yang terdapat di dalam otak, dan stroke

dapat timbul dalam waktu beberapa detik saja (secara mendadak) ataupun

secara cepat dalam waktu beberapa jam saja, dengan tanda-tanda atau

gejala yang sesuai dengan jenis strokenya atau sesuai dengan daerah otak

yang mengalami gangguan pasokan darah ke bagian tersebut.

Menurut World health organization (WHO) stroke merupakan suatu

gangguan fungsional otak dengan tanda dan gejala klinik, baik vokal

maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam dan bahkan dapat

menimbulkan kematian yang disebabkan oleh perdarahan di otak

Stroke dapat diklasifikasikan menjadi 2 kategori, secara tradisional

terdapat 2 kategori besar yaitu Stroke iskemik (trombotik) dan Stroke

hemoragik (perdarahan). 2 klasifikasi ini dianggap sebagai suatu kondisi

yang berbeda, terutama pada perdarahannya yang berbeda, yang dimana

pada stroke hemoragik ditandai dengan perdarahan ke jaringan otak yang

mengakibatkan hematoma dan pergeseran pada jaringan otak. Untuk

stroke iskemik disebabkan oleh thrombosis yang ditandai dengan

pembekuan darah didalam vascular intracranial yang menyebabkan

hipoksia ke dalam bagian tertentu di otak yang disebabkan oleh

berkurangnya suplai darah ke otak (Hutagalung, 2019).

2
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang hubungan profil lipid dengan luaran klinis pada pasien

stroke hemoragik di RSUD Undata kota Palu pada tahun 2021.

South east asian medical information center (SEAMIC)

mengatakan bahwa angka kematian stroke terbesar terdapat di Asia

Tenggara, terjadi di indonesia. Di indonesia terdapat 500.00 kasus

penduduk yang terkena serangan stroke setiap tahunnya dan sekitar 25%

darinya terdapat kasus meninggal dunia atau 125.000, sedangkan sisanya

mengalami kecacatan ringan hingga berat. Berdasarkan data studi yang

dilakukan di UPT. RSUD undata provinsi sulawesi tengah yang menjadi

pusat utama dari rujukan pasien stroke di kota palu, terdapat kesenjangan

jumlah pasien yang terkena stroke pada tiap tahunnya, mulai dari tahun

2018 terdapat 117 pasien, terjadi peningkatan pada tahun 2019 menjadi

187 pasien, pada tahun 2020 mengalami penurunan jumlah pasien

menjadi 151 pasien. (Marselina. 2021). Pada tahun 2021 mengalami

jumlah penurunan kembali menjadi 149 pasien. Dengan jumlah kasus

stroke hemoragik sebanyak 70 pasien

3
1.2. Rumusan masalah

Apakah terdapat hubungan profil lipid terhadap luaran klinis pada

pasien stroke hemoragik di RSUD Undata Kota Palu

1.3. Tujuan penelitian

1.3.1. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan profil lipid dengan luaran klinis

pada pasien stroke hemoragik Di RSUD Undata Kota Palu

1.3.2. Tujuan khusus

a. Mengetahui kadar profil lipis pada pasien stroke hemoragik

Di RSUD Undata Kota Palu

b. Mengetahui luaran klinis pasien stroke hemoragik

berdasarkan Indeks Barthel di RSUD Undata Palu

c. Menganalisis hubungan profil lipid dengan luaran klinis pada

pasien stroke hemoragik Di RSUD Undata Kota Palu

4
1.4. Manfaat penelitan

1.4.1. Peneliti

a. Penelitian ini dapat berguna untuk manambah wawasan bagi

peneliti dengan menerapkan ilmu dan teori yang sudah

didapatkan saat kuliah menjadi praktek penelitian.

b. Penelitian ini juga membantu peneliti untuk mendapatkan

pengalaman belajar dalam melakukan kegiatan penelitian.

1.4.2. Bagi Fakultas Kedokteran

a. Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat menjadi suatu dasar

dan acuan kepeda peneliti lain dalam melakukan penelitian

selanjutnya demi kemajuan ilmu penegetahuan dan kesehatan.

b. Hasil observasi yang akan di dapatkan nanti di harapkan dapat

digunakan sebagai referensi untuk pengembangan dan

pengetahuan terkait hubungan profil lipid dengan luaran klinis

pada pasien stroke hemoragik

5
1.5 Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Judul Penulis Desain Hasil Penelitian Perbedaan


Penelitian
Hubungan Saputri, A.I., Penelitian ini Terdapat hubungan Perbedaan
Profil Lipid Maulina, M merupakan antara kadar LDL terletak pada
Dengan Lama (2018). penelitian (r=0,275; p<0,01), waktu dan
Rawatan observasional kadar HDL (r=- tempat
Pasien Stroke analitik dengan 0,292; penelitian.
Iskemik Di pendekatan p<0,01) dan Serta terdapat
Badan cross kolesterol total perbedaan
Layanan sectionalnmen (r=0,344; p<0,01) pada salah satu
Umum ggunakan dengan lama rawatan variable yaitu
Daerah Rumah teknik total pasien stroke variable
Sakit Umum sampling. iskemik, dan tidak terikat.
Cut Meutia Sampel terdapat hubungan
Kabupaten penelitian ini antara kadar
Aceh Utara berjumlah 98 trigliserida dengan
pasien lama
rawatan pasien
stroke iskemik
(r=0,169; p>0,01).

Gambaran Laula, A., Metode yang Berdasarkan hasil Perbedaan


profil lipid Tumboimbel digunakan penilitian ini terletak pada
pada pasien a, M.J., bersifat disimpulkan bahwa waktu dan
stroke iskemik Mahama, deskriptif pasien stroke tempat

6
dan stroke C.N (2016). retrospektif iskemik dan stroke penelitian.
hemoragik yaitu dengan hemoragik lebih Serta pada
yang di rawat mengambil banyak memiliki penelitian ini
inap di Irina F data kadar profil lipid membahas
RSUP Prof. sekunder yang normal. mengenai
Dr. R. D. penderita gambaran
Kandou stroke iskemik profil lipid
Manado dan stroke sedangkan
periode Juli hemorgik penelitian yang
2015-Juni periode juli akan dilakukan
2016 2015-juni 2016 membahasan
di bagian mengenai
rekam medik hubungan
RSUP profil lipid
Prof.Dr.R.D.K denan luaran
andou klinis pada
Manado. pasien stroke
Hubungan Pratiwi, N., Studi Didapatkan adanya Perbedaan
Antara Profil Darussalam, penelitian hubungan antara terletak pada
Lipid Dengan M (2017) mengunakan profil lipid dengan waktu dan
Kejadian Rancangan kejadian stroke tempat
Stroke Tahun penelitian ini hemoragik penelitian, dan
2016 Di Rsud adalah pada penelitian
Wates Kulon mengunakan ini tidak
Progo studi membahas
korelasional mengenai
case control, luaran klinis
dengan pada pasien

7
pendekatan stroke
retrospektif, hemoragik.
tehnik
pengambilan
sampel yang
digunakan
adalah adalah
nonprobability
sampling
dengan jenis
purposive
sampling

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Telaah Pustaka

2.1.1. Stroke hemoragik

2.1.1.1. Definisi

Stroke hemoragk merupakan stroke yang terjadi apabila

pembuluh darah pada bagian otak mengalami ruptur atau pecah

sehingga dapat menyebabkan iskemia dan hipoksia.

Perdarahan yang terjadi dapat menimbulkan gejala neurologi

dan hipoksia (Imran, 2015).

2.1.1.2. Epidemiologi

Stroke adalah penyebab kematian kedua yang paling

umum dan ketiga penyebab paling umum dari kecacatan di

seluruh dunia. Secara global, 32% stroke hemoragik. Lima

belas juta orang menderita stroke di seluruh dunia setiap tahun.

Dari jumlah tersebut, 5 juta meninggal dunia dan 5 juta lainnya

dibiarkan cacat permanen. Insiden yang disesuaikan usia dari

total stroke per 1000 orang-tahun untuk orang berusia 55 tahun

ke atas telah dilaporkan dalam kisaran 4,2 hingga 6,5. Insiden

tertinggi di Rusia, Ukraina, dan Jepang (Basyir, 2021).

9
2.1.1.3. Patofisiologi

Terdapat dua jenis stroke hemoragik yang dibedakan

dari patofisiologinya. Perdarahan intrakranial yaitu meliputi

perdarahan pada parenkim otak dan perdarahan subarachnoid.

Insiden perdarahan intrakranial kurang lebih sebesar 20% dan

10% untuk perdarahan subarachnoid dan perdarahan

intraserebral (Yueniwati, 2016).

Pada Intracerebral Hemorrhage (ICH), perdarahan

terjadi di dalam parenkim otak. Hal ini dapat terjadi akibat

bocornya darah dari pembuluh yang rusak akibat hipertensi

kronis. Tempat predileksi yaitu thalamus, putamen, serebelum,

dan batang otak. Selain hipoperfusi, parenkim otak juga rusak

akibat tekanan yang disebabkan oleh efek massa hematoma

atau kenaikan tekanan intrakranial (TIK) secara keseluruhan.

ICH memiliki tiga fase, yaitu perdarahan awal, ekspansi

hematoma, dan edema peri-hematoma. Perdarahan awal

disebabkan oleh faktor risiko penyebab stroke. Prognosis

sangat dipengaruhi oleh kedua fase berikutnya. Ekspansi

hematom yang dapat terjadi dalam beberapa jam setelah fase

perdarahan awal terjadi, akan meningkatkan TIK yang pada

gilirannya akan merusak Blood Brain Barrier (BBB).

10
Peningkatan TIK akan berpotensi menyebabkan herniasi.

Kerusakan BBB ini menyebabkan fase berikutnya, yaitu

pembentukan edema peri-hematoma. Pada fase ini dapat terjadi

dalam beberapa hari setelah hari pertama terjadi dan

merupakan penyebab utama dari perburukan neurologis, akibat

penekanan pada bagian otak normal (Yueniwati, 2016)

Perdarahan subarachnoid terjadi akibat pembuluh darah

yang ada di sekitar permukaan otak pecah sehingga terjadi

ekstravasasi darah ke ruang subarachnoid. Perdarahan

subarachnoid pada umumnya disebabkan oleh rupturnya

aneurisma atau perdarahan dari Arteriovenous Malformation

(AVM). Subarachnoid hemorrhage (SAH) mengakibatkan

banyak hal. Selain peningkatan TIK, SAH juga dapat

mengakibatkan vasokonstriksi akut, agregasi platelet, serta

kerusakan mikrovaskular. Hal ini yang dapat mengakibatkan

penurunan bermakna perfusi otak dan iskemia (Yueniwati,

2016)

2.1.1.4. Tanda dan gejala stroke hemoragik

Terdapat tanda dan gejala pada pasien stroke hemoragik

sebagai berikut :

a. Nyeri kepala yang mendadak, intens, dan terus menerus

11
 Dapat dideskripsikan sebagai “sakit kepala paling

buruk yang pernah dirasakan”

b. Perubahan tingkat kesadaran

 Penggunaan CT Scan sebagai alat untuk

mengidentifikasi adanya stroke hemoragik (adanya

perdarahan pada jaringan otak)

c. Muntah atau mual

d. Fotofobia (intoleransi terhadap cahaya)

e. Kaku kuduk

f. Tanda tanda prodromal dapat muncul kurun waktu 10

sampai 20 hari sebelu terjadinya ruptur

 Sakit kepala

 Pusing

 Diplopia

 Penurunan visus

(Kurniati. 2018)

2.1.1.5. Pemeriksaan gold standar

Penanganan stroke yang tepat dilakukan berdasarkan jenisnya

yang dibedakan menjadi stroke perdarahan atau stroke iskemik.

Standar baku dalam penegakan diagnosis stroke iyalah CT

(Computerized Tomography) scan kepala yang dapat

12
mendeteksi stroke yang terjadi kurang dari 3 jam. CT scan

merupakan salah satu alat penting untuk membedakan tipe

stroke secara definitif, dapat mengetahui lokasi lesi dan

menentukan luas atau berat hingga ringannya penyakit

(Fakhruddin,2019).

Gambar 2.1 CT Scan SAH (sub arachnoid hemoragik)

Gambar 2.2 CT Scan ICH (intra cerebral hemiragik)

13
2.1.1.6. Faktor resiko

a. Faktor yang tidak dapat diubah

Faktor resiko stroke yang tidak dapat diubah

(modifikasi) adalah usia, jenis kelamin, dan genetik

1. Usia

Insiden kejadian stroke dapat dipengaruhi usia,

stroke sering meningkat berlipat ganda pada usia 55

tahun

2. Jenis kelamin

Para pria lebih memiliki kecenderungan untuk

terkena stroke lebih besar jika dibandingkan dengan

wanita, dengan sex ratio 2:1. Akan tetapi para wanita

akan menyusul setelah mencapai usia menopause

(Hutagalung, 2019)

3. Genetik

Faktor lain seperti genetik juga dapat menjadi

salah satu faktor resiko stroke yang tidak dapat diubah,

14
seperti riwayat penyakit stroke pada orang tua dan

keluarga

4. Ras dan suku bangsa

Orang dengan kulit yang lebih hitam lebih

banyak yang menjadi penderita stroke dibandingkan

dengan orang yang berkulit putih. Hal ini disebabkan

oleh pengaruh dari lingkungan dan gaya hidup.

(Hutagalung, 2019)

b. Faktor yang dapat diubah

1. Hipertensi

Faktor ini menjadi resiko utama penyebab

terjadinya stroke perdarahan (hemoragik). Pada

penderita hipertensi, faktor resiko untuk terkena stroke

hemoragik akan meningkat hingga 4 sampai 6 kali

lebih tinggi. Tekanan darah yang meningkat dapat

merusak dinding pembuluh darah dengan cara

memperkeras arteri dan akan mendorong terbentuknya

bekuan darah dan aneuresmia yang dimana keduanya

akan menyebabkan stroke

15
2. Aneurisma intrakranium

Aneurisma adalah pelebaran pada bagian arteri

yang biasanya pelebaran ini terjadi pada bagian arteri-

arteri di basis serebri pada percabangan-cabangan. Jika

aneurisma pecah maka darah akan masuk kedalam

ruang subarachnoid dan bercampur dengan likuor

serebrospinal, sehingga cairan pada bagian otak akan

menjadi hemoragik (Hutagalung, 2019)

3. Dislipidemia

Dislipidemia Dislipidemia adalah gangguan

metabolisme lipid berupa peningkatan kadar kolesterol

total, low density lipoprotein (LDL), trigliserida, dan

penurunan high density lipoprotein (HDL) (Trisnadi,

2021) yang dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan

pada pembuluh darah sehinga oatk tidak dapat

mendapatkan asupa darah yang dibutuhkan di otak

sehingga akan megalami stroke

16
1.2 Profil Lipid

1.2.1 Definisi

Profil lipid merupakan gambaran dari total kolesterol LDL,

HDL, dan Trigliserida.. Kolesterol merupakan suatu zat yang beredar

di dalam darah yang diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh

tubuh, tetapi jika kadar kolesterol melebihi batas normalnya maka akan

menimbulkan masalah terutama pada bagian otak dan pembuluh darah.

Kolesterol yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL

dan kolesterol LDL. (Hutagalung, 2019)

1.2.2 High Density Lipoprotein (HDL)

HDL merupakan 20-30% dari total kolestrol serum.

Apolipoprotein utama dari HDL adalah Apo- A-1 dan Apo A-II.

(Tjokoprawiro, A.2015). selain Apo- A-1 dan Apo A-II ada juga

Alipoprotein lainnya yang terkandung di dalam komposisi HDL antara

lain (apoAII, apoAIV, apoB, apoCI and apoCII ).

HDL merupakan salah satu jenis profil lipid yang bersifat positif

bagi pasien yang dinama HDL bekerja mengangkut kolesterol jahat

dari endotel pembuluh darah sehingga tidak terjadi akumulasi

kolesterol dalam endotel pembuluh darah kemudian diangkut ke hepar

dan kemudian dibuang melalui saluran pencernaan (Rafsanjani,M.

2019)

17
Metabolisme dari HDL dimulai dari organ hati yang

memproduksi lipoprotein yang akan di proses reverse cholesterol

transport yang dimana lipoprotein HDL nascent yang disintesis dalam

usus dan hati sebagai partikel kecil yang miskin akan kolestrol, dan

mengandung apoA-I, apoC, dan apoE. HDL nascent akan mengambil

kolestrol dalam makrofag, untuk itu kolestrol yang terdapat didalam

lakrofag harus dibawa ke bagian perifer dari makrofag oleh permukaan

membran makrofag oleh transporter adenosine triphosphate-binding

cassette A-1 (ABCA-1). Proses ini akan menghasilkan bentuk cakram

HDL. Selanjutnya HDL, kolesterol diesterifikasi oleh lecitin-

cholesterol acyltransferase (LCAT) menjadi kolesterol ester, kolestrol

ini akan pindah ke bagian inti dari HDL dan semakin bertambah

jumlahnya, hal ini akan menyebabkan pembnetukan bentuk sferis dari

HDL. (Edmond, L. 2014)

Kolesterol HDL ditranspor ke hepatosit secara langsung dan

tidak langsung. Kolesterol ester HDL akan ditransfer ke lipoprotein

yang berisi apoB (VLDL, IDL, LDL) untuk pertukaran dengan

trigliserida oleh cholesterol ester transfer protein (CETP). Setelahnya

kolestrol ester ditranspor ke hati setelah dikonversi VLDL ke IDL dan

ke LDL, kemudian akan diambil oleh reseptor LDL untuk menuju ke

hati kembali (Edmond, L. 2014)

18
HDL kolesterol dapat juga diambil secara langsung oleh

hepatosit melalui scavenger receptor class BI (SR-BI), yang dimana

reseptor permukaan sel yang memediasi transfer selektif dari lipid ke

dalam sel. Setelah penuaran lipid yang terjadi di cholesterol ester

transfer protein (CETP) yang dimana terjadinya remodeling

didalamnya maka HDL yang kaya akan trigliserida menjadi substrat

yang lebih baik dari lipase hati, yang menghidrolisis trigliserida dan

fosfolipid untuk menghasilkan smaller HDL (Edmond, L. 2014)

Tabel 2.1 kadar kolestrol HDL normal di dalam tubuh

Kolestrol HDL

< 40 Rendah

≥ 60 Tinggi

(Hutagaluh, S. 2019)

1.2.3 Low density lipoprotein (LDL)

LDL merupakan 60 – 70% dari total serum kolestrol. LDL

mengandung satu lipoprotein Apo B-100 (Ap-B). LDL merupakan

lipoprotein yang paling anterogenik dan merupakan target utama

dalam terapi dislipidemia (Tjokoprawiro, A.2015) . Low density

lipoprotein (LDL) merupakan kolestrol utama yang terdapat dalam

plasma. Lipoprotein ini mentransport kolestrol ke bagian sel-sel

perifer yang digunakan untuk sintetis membrane dan produksi dari

19
hormone, selain itu LDL ini juga akan di transport ke bagian hati yang

nanti akan di gunakan untuk produksi dari asam empedu (Hutagalung,

2019)

Kolestole LDL sebagai pembawa kolestrol dalam darah, bila

kadarnya dalam darah berlebihan maka akan mengalami pengendapan

pada dinding pembuluh darah arteri dan akan membentuk plak serta

dapat menimbulkan penyempitan bahkan sampai penutupan dari

pembuluh darah (asterosklerosis), bila plak terlebas, maka akan

menyumbat aliran darah yang menuju ke bagian jantung yang dapat

menimbulkan serangan jantung, sedangkan jika plak ini menuju ke

bagian pembuluh darah di bagian otak maka akna menyebabkan stroke

(Hutagalung, 2019)

Tabel 2.2 kadar kolestrol LDL

Kolestrol LDL

< 100 Optimal

100 – 129 Mendekati optimal

130 – 159 Sedikit tinggi

160 – 189 Tinggi

≥ 190 Sangat tinggi

(Hutagalung, 2019)

20
1.2.4 Trigliserida

Trigliserida merupakan lemak darah yang dibawa oleh serum

lipoprotein. Trigliserida adalah penyebab utama dari penyakit-prnyakit

arteri dan biasanya dibandingkan dengan kolestrol yang menggunakan

lipoprotein elektroforesis. (Hutagalung, 2019)

Didalam makanan, lipid yang terbanyak yaitu trigliserida serta

sejumlah kecil fosfolipid, kolestrol, dan ester kolestrol

Tabel 2.3 trigliserida :

Trigliserida

< 150 Optimal

150 – 199 Sedikit tinggi

200 – 499 Tinggi

≥ 500 Sangat tinggi

(Hutagalung, 2019)

1.2.5 Metabolisme LDL dan trogliserida

Dalam metabolisme LDL dan Trigliserida terdapat 2 jalur yaitu:

jalur eksogen dan jalur endogen

a. Jalur eksogen

Dalam makanan yang dimakan, lipid yang terbanyak yaitu

trigliserida serta terdapat sejumlah kecil fosfolipid, kolestrol, dan

21
ester kolestrol. Selain dari makanan kolestrol juga didapatkan dari

hati. Di dalam usus Trigliderida dihidrolisis oleh lipase pancreas

dan lipase usus menjadi asam lemak bebas dan monogliserida.

Selanjutnya akan masuk ke brush border enterosit untuk diabsorbsi

bersamaan dengan asam lemak bebas. (Edmond, L. 2014)

Dalam enterosit, asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi

trigliserida, sedangkan kolesterol akan mengalami esterifikasi

menjadi kolesterol ester, keduanya bersama dengan fosfolipid dan

apoprotein B-48 akan membentuk lipoprotein yang disebut

kilomikron nascen. Setelahnya kilomikron akan diakumilasi di

aparatus golgi dan disekresi pada ke bagian sisi lateral enterosit,

selanjutnya masuk kesaluran lumfa dan berakhir masuk ke saluran

pembuluh darah melalui duktus torasikus. (Edmond, L. 2014)

Trigliserida yang terdapat di dalam kilomikron nescenc akan

dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL, diaktifkan oleh

apoC-II) yang dimana enzim ini diperoleh dari endotel kapiler di

jaringan adiposa, jantung, serta otot rangka, dan melepaskan asam

lemak bebas (free fatty acid, (FFA)). Asam lemak bebas akan

diambil kembali dan diproses menjadi energi atau kembali

menjadi trigliserida dan disimpan pada janringan adiposa.

Kilomikron yang kehilangan sebagian triglieridanya akan menjadi

kilominkron rmnan dan dibawa hati. Kilomikron remnan ini

22
merupakan komponen lipid utama pada lesi aterosklerosis

(Edmond, L. 2014).

b. Jalur endogen

Deposit lipid dalam hepatosit dimetabolisme menjadi

trigliserida dan kolesterol ester. Trigliserida dan fosfolipid yang

digunakan untuk pembentukan VLDL yang disintesis di aparatus

golgi, yang selanjutnya menyatu dengan permukaan hepatosit

yang akan melepaskan VLDL yang masuk ke kapiler dan kelenjar

jaringan adiposa dan otot sebagai lipoprotein nascens dengan

apoB (Edmond, L. 2014)

Trigliserida VLDL akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein

lipase (LPL) dan hepatic lipase (HL) menjadi asam lemak bebas.

Lipoprotein VLDL dikonversi ke IDL yang hanya mengandung

apoB dan apoE. Lipoprotein IDL dapat diambil oleh reseptor LDL

di hati. Lipoprotein IDL dengan terdapat apoE normal akan

dihidrolisis oleh LPL dan HL menjadi LDL (Edmond, L. 2014)

1.3 Hubungan profil lipid dengan stroke

Kelainan pada kadar profil lipid yang termasuk di dalamnya total cholestrol

(TC), trigliserida (TG), low-density lipoprotein (LDL), dan high-density

lipoprotein (HDL) maka akan menyebabkan terjadinya abnormalitas, yaitu kadar

yang meningkat low-density lipoprotein (LDL) dan Trigliserida (TG), serta

menurunnya kadal dari high-density lipoprotein (HDL), di dalam tubuh (dalam

23
peredaran darah) yang dapat disebut juga dengan dislipidemia. Dislipidemia ini

juga merupakan salah satu komponen yang dapat menyebabkan terjadinya

sindrom metabolisme dan sebagai indikator kuat munculnya penyakit

kardiovaskular (Firdaus, 2017).

Peningkatan pengendapan pada kolestrol LDL yang bersifat aterogenik pada

pembuluh darah arteri yang merupakan salah satu penyebab terjadinya disfungsi

dari endotel pada pembuluh darah yang akan menyebabkan terjadinya

aterosklerosis (Aswania, G. 2020). Selain itu peningkatan kadar lipid juga dapat

menyebabkan terjadinya hipertensi, yang dapat menyebabkan terjadinya

hematom pada pembuluh darah dibagian otak yang dimana jika dibiarkan secara

terus menerus akan menyebabkan terjadi pecahnya pembuluh darah pada bagian

otak yang dapat menyebabkan terjadinya stroke hemoragik

1.4 Luaran Klinis

1.4.1 Faktor yang dapat mempengaruh luaran klnis

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi luaran klinis dari stroke

yaitu status sosial ekonomi, jenis stroke, klinis neurologis, faktor stroke

serta adanya penyakit penyerta. Faktor resiko stroe terbagi menjadi dua,

yaitu faktor yang dapat diubah dan faktor yang tidak dapat diubah. Faktor

yang tidak dapat diubah seperti genetik, usia, jenis kelamin, riwayat

keluarga dan cacat dari lahir, sedangkan faktor yang dapat diubah seperti

24
hipertensi, hiperlipidemia, hiperurisemia, penyakit jantung, besitas,

konsumsi alkohol, merokok, dan stres (Khairatunnisa, 2017)

1.4.2 Indeks Barthel

Merupakan suatu alat yang di gunakan untuk mengukur kualitas

hidup seseorang dilihat dari kemampuan untuk melakukan aktivitas

fungsionalnya dalam kehidupan sehari-hari (Activity of daily living

(ADL)) secara mandiri. (Febriani. 2021)

Indeks barthel indeks dengan mengunakn skala total skor 0-100.

Indeks barthel umum digunakan karena mempunyai sifat pengerjaannya

yang sederhana dan tidak memerlukan keahlian yang khusus karena

hanya mengukur aktivitas sehari-hari dari pasien. (Febriani. 2021)

Terdapat 10 indikator dari indeks barthel adalah : makan, mandi,

perawatan diri (Grooming), berpakaian, buang air besar, buang air kecil,

toileting, transfer (berpindah), dan naik tangga. (Febriani. 2021). Dalam

pemeriksaannya diberikan skor (0-3) pada masing-masing pemeriksaan

dan skor yang didapatkan nantinya akan diakumilasi dan diberikan

keterangan : Skor 20 : mandiri, Skor 12-19 : ketergantungan ringan, Skor

9-11 : ketergantungan sedang, Skor 5-8 : ketergantungan berat dan Skor

0-4 : ketergantungan total

25
1.5 Kerangka Teori

Hiperlipidemia

Aterosklerosis

Hipertensi

Gagal jantung Gagal jantung


Infark miokard Stroke
koroner kongesti

Iskemik

Hemoragik

Indeks Barthel

Gambar 2.3 Kerangka Teori

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

26
1.6 Kerangka Konsep

Variabel Independent Variabel Dependent

Profil lipid pasien stroke Luaran klinis pasien


hemoragik stroke hemoragik

Gambar 2.4 Kerangka Konsep

1.7 Landasan Teori

Stroke hemoragik merupakan stroke yang terjadi apabila pembuluh darah

pada bagian otak mengalami ruptur atau pecah sehingga dapat menyebabkan

iskemia dan hipoksia. Faktor resiko stroke yang tidak dapat di ubah (modifikasi)

adalah usia, jenis kelamin, dan genetik. Faktor resiko yang dapat di ubah adalah

hipertensi dan aneurisma intrakranium. Profil lipid merupakan gambaran dari

total kolestrol LDL, HDL, dan Trigliserida. Kolestrol yang diproduksi terdiri atas

2 jenis yaitu kolestrol HDL dan kolestrol LDL. Didalam makanan, lipid yang

terbanyak yaitu trigliserida serta sejumlah kecil fosfolipid, kolestrol, dan ester

kolestrol. Kolesterol LDL sebagai pembawa kolestrol dalam darah, bila kadarnya

dalam darah berlebihan maka akan mengalami pengendapan pada dinding

pembuluh darah arteri dan akan membentuk plak serta dapat menimbulkan

penyempitan bahkan sampai penutupan dari pembuluh darah. Kelainan pada

kadar profil lipid yang termasuk di dalamnya total cholestrol (TC), trigliserida

(TG), low-density lipoprotein (LDL), dan high-density lipoprotein (HDL) maka

akan menyebabkan terjadinya abnormalitas, yaitu kadar yang meningkat low-

density lipoprotein (LDL) dan Trigliserida (TG), serta menurunnya kadal dari

27
high-density lipoprotein (HDL), di dalam tubuh (dalam peredaran darah) yang

dapat disebut juga dengan dislipidemia.

1.8 Hipotesis

1.8.1 H0

Tidak ada Hubungan Profil Lipid dengan luaran klinis Pada Pasien

Strok Hemoragik Di RS. Undata Kota Palu

1.8.2 H1

Adanya Hubungan Provil Lipid dengan luaran klinis Pada Pasien

Strok Hemoragik Di RS. Undata Kota Palu

28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional analitik
dengan desain cross sectional untuk menganalisis hubungan profil lipid dengan
luaran klinis pada pasien strok hemoragik di rsud. undata kota palu pada
November 2021 – November 2022
3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian
3.2.1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di RSUD Undata Kota Palu
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan dari pengajuan judul penelitian hingga
pengumpulan data yang akan dimulai pada bulan November 2022 di
RSUD Undata Kota Palu
3.3. Populasi Dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi penelitian
Populasi pada penelitian ini yaitu pasien stroke hemoragik yang tercatat
dalam Rekam Medis RSUD Undata Palu
3.3.2. Sampel penelitian
pada penelitian kali ini pengambilan sampel menggunakan total sampel
dengan jumlah sampel sebanya 32 sampel
3.4. Kriteria Inklusi Dan Eksklusi
3.4.1. Kriteria inklusi
1. Pasien dengan stroke hemoragik di RS. Undata Palu
2. Pasien dengan stroke hemoragik yang telah dilakukannya
pemeriksaan profil lipid
3.4.2 Kriteria eksklusi
1. Pasien stroke hemoragik yang memiliki riwayat penyakit
intracranial lainnya

29
2. Pasien dengan penyakit stroke lainnya
3.5. Teknik Pengambilan Sampel
Tehnik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu
purposive sampling. Teknik pengambilan ini menggunakan kriteria yang telah
ditentukan berdasarkan tujuan penelitian sehingga sampel menjadi
target/sasaran yang memenuhi kriteria yang akan diambil (syahrir, 2020).
3.6. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur
Variabel Independen/Bebas
Profil lipid Profil lipid Rekam medik Nilai hasil profil lipid Ordinal
merupakan HDL :
gambaran atau -Rendah : < 40
nilai dari total -Tinggi : ≥ 60
kolestrol LDL,
HDL, dan LDL :
Trigliserida. -optimal : <100
Yang dapat -mendekati optimal :
dilihat dari hasil 100-129
laboratorium -cukup tinggi: 130-159
yang termuat -Tinggi : 160-189
dalam rekam -sangat tinggi : ≥ 190
medis pasien
Trigliserida
- normal : <150
- sedikit tinggi : 150 -
199
- tinggi :200-499
-sangat tinggi : ≥ 500
Variabel Dependen/Terikat

Luaran klinis Luaran klinis Rekam medik a. Skor 20 : Ordinal


merupakan
mandiri
kondisi pasien
dilakukannya b. Skor 12-19 :
penilaian
ketergantungan
fungsional pada

30
pasien stroke ringan
dengan
c. Skor 9-11 :
menggunakan
Index Bhartel ketergantungan
sedang
d. Skor 5-8 :
ketergantungan
berat
e. Skor 0-4 :
ketergantungan
total

3.7. Variabel Penelitian


Variabel yang digunakan dalam suatu penelitian dapat diklasifikasikan
menjadi variabel independen dan variabel dependen.
1. Variabel Independent (Bebas)
Variabel independen atau bebas merupakan variabel yang nilainya
menentukan variabel lain dan biasanya di manipulasi, diamati, dan diukur
untuk diketahui hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel lain
(Sastroasmoro, 2010). Variabel independen pada penelitian ini ialah profil
lipid
2. Variabel Dependent (Terikat)
Variabel dependen merupakan variabel yang nilainya ditentukan oleh
variabel lain serta merupakan faktor yang diamati dan diukur untuk
menentukan ada atau tidaknya hubungan ataupun pengaruh dari variabel
independen/bebas (Sastroasmoro, 2010). Variabel dependen pada
penelitian ini adalah luaran klinis

31
3.8. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan data sekunder.
Sumber pengumpulan data sekunder diperoleh dari dokumen instalasi rekam
medis pasien stroke hemoragik selama 72 jam yang melakukan pemeriksaan di
RSUD Undata Palu.

3.9. Alur Penelitian

Pengambilan data wal

Penentuan populasi

Penentuan sampel dengan Teknik purposive


sampling
Pengumpulan data

Pengolahan data

Analisis data

Hasil pembahasan dan


kesimpulan
Gambar 3.2 Alur Penelitian

32
3.10. Pengolahan Dan Analisis Data
3.10.1. Pengolahan Data
Proses pengolahan data dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut :
a. Editing
Tahap editing adalah tahap pertama dalam pengolahan data
penelitian atau data statistik. Proses editing ini ialah memeriksa data
yang telah dikumpulkan baik berupa daftar pertanyaan, kartu atau
buku register. Dan yang dilakukan pada kegiatan memeriksa data
ini ialah menjumlah dan melakukan koreksi. Jadi pada tahap editing
ini yaitu melengkapi data yang kurang dan memperbaiki atau
mengoreksi data yang sebelumnya belum jelas (Umami, 2021).

b. Coding
Pada tahap ini yang dilakukan adalah memberikan kode.
Pemberian kode ini menjadi penting untuk mempermudah tahap-
tahap berikutnya terutama pada tabulasi data (Umami, 2021).
c. Entry
Memasukkan data yang telah dicoding untuk dikelolah
d. Tabulating
Penyusunan data ini juga menjadi sangat penting karena
akan mempermudah dalam analisis secara statistik, baik
menggunakan statistik deskriptif maupun analisis dengan statistik
inferensial. Tabulasi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu
tabulasi dengan menggunakan Tally, menggunakan kartu dan
menggunakan komputer atau software (Umami, 2021).

33
3.10.2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan pada 1
variabel secara tunggal. Hasil dari analisis ini digunakan sebagai
dasar untuk penentuan analisis bivariat dan mulivariat yang tepat
(Hasnidar, 2020).
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan pada 2 variabel
secara langsung. analisis bivariat dilakukan dengan mengaitkan
variabel pertama dengan variabel kedua (irsidar, 2020). Pada
penelitian ini analisa digunakan dengan menggunakan
komputerisasi SPSS 25.0 for windows. Analisis data penelitian ini
menggunakan program Statistical Package for Social Sciences
(SPSS). Pertama-tama dilakukan pengujian distribusi data dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai P≥0,05 maka
data terdistribus normal, sedangkan jika P≤0,05 maka data tidak
terdistribusi normal. Untuk melihat hubungan yang signifikan pada
kedua variabel akan digunakan uji spearman’s. Apabila didapatkan
nilai signifikansi >0,05 maka H0 diterima, namun apabila
signifikansi <0,05 maka H1 diterima.

3.11. Etika Penelitian


1. Kelayakan Etik (ethical clereance)
Ethical clereance adalah suatu keterangan tertulis yang diberikan
oleh Komisi Etik Penelitian untuk seluruh riset penelitian yang
menyatakan bahwa suatu proposal penelitian layak untuk dilaksanakan
setelah memenuhi beberapa persyaratan tertentu (Cakrawati. 2019).

34
2. Tanpa nama (Anonimity)
Peneliti tidak mencantumkan nama responden dan penyebutan
identitas responden dilakukan dengan cara menuliskan inisial nama
responden atau kode dalam bentuk angka atau huruf (Sinaga, 2017).
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan. Informasi
digunakan hanya untuk kepentingan penelitian, tidak untuk publikasi atau
harus meminta ijin dari lokasi penelitian atau pihak yang berkepentingan
(Sinaga, 2017)

35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil penelitian
4.1.1. Gambaran lokasi penelitian
RSUD Undata merupakan rumah sakit umum daerah milik
Pemerintah dan merupakan salah satu rumah sakit tipe B yang terletak
di wilayah Kota Palu, Sulawesi Tengah yang terletak di Jl. Trans
Sulawesi, Talise, Mantikulore, Kota Palu. Rumah sakit ini memberikan
pelayanan di bidang kesehatan yang didukung oleh layanan dokter
spesialis dan sub spesialis, serta ditunjang dengan fasilitas medis yang
memadai. Selain itu RSUD Undata juga sebagai rumah sakit rujukan
untuk wilayah Palu dan sekitarnya.
4.1.2. Gambaran karakteristik sampel
a. Analisis univariat
Sampel yang didapatkan pada penelitian ini sebanyak 32 sampel
yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Data distribusi
berdasarkan kadar profil lipid dan skala Indeks Barthel sebelum dan
setelah masuk rumah sakit
a. distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut :
Tabel 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Jumlah Persen (%)
Laki-laki 19 59,4
Perempuan 13 40,6
Total 32 100
Sumber : Data Sekunder; 2022
Berdasarkan data tabel 4.1 dastribusi sampel berdasarkan
jenis kelamin ditemukan bahwa pasien dengan stroke hemoragik
pada laki-laki berjumlah 19 orang (59,4%), dan pada perempuan
berjumlah 13 orag (40,6%).

xv
Tabel 4.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia
Usia (Th) Jumlah Persen (%)
14-30 2 6,3
31-47 4 12,5
48-64 19 59.4
65-82 7 21,9
Total 32 100
Sumber : Data Sekunder; 2022
Berdasarkan data pada tabel 4.2 distribusi sampel
berdasarkan usia ditemukan bawapasien dengan umur 14-30
tahun berjumlah 2 (6,3%), 31-47 berjumlah 4 ( 12,5%),48-64
berjumlah 19 (59,4 %), 65-82 berjumlah 7 ( 21,9%).
Tabel 4.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Indeks Barthel
Setelah Dirawat 7 Hari Di RS
Indeks barthel Jumlah Persen (%)
sesudah masuk RS
Mandiri 0 0
Ketergantungan 7 21,9
ringan
Ketergantungan 3 9,4
sedang
Ketergantungan 4 12,5
berat
Ketergantungan 18 56,3
total
Total 32 100
Sumber : Data Sekunder; 2022
Berdasarkan tabel 4.4 distribusi sampel berdasarkan Indeks
Barthel setelah dirawat 7 hari di RS ditemukan bahwa pasien
stroke yang mengalami ketergantungan ringan berjumlah 7
(21,9%), ketergantungan sedang berjumlah 3 (9,4%),
ketergantungan berat berjumlah 4 (12,5%), dan ketergantungan
total berjumlah 18 (56,3%)

37
b. Analisis bivariat
Data-data yang telah didapatkan akan dimasukkan ke dalam
SPSS untuk dilakukan uji normalitas dengan uji saphiro wilk,
didapatkan hasil bahwa (< 0,05) yang artinya tidak terdistribusi
normal. Selanutnya akan dilakukan uji hubungan dengan
menggunakan uji Spearman corelation
Tabel 4.5 Uji Spearman’s Profil Lipid Dengan Luaran Klinis Pasien Stroke
Hemoragik

P
Profil Lipid Indeks Barthel r
(value)
Indeks Barthel
Kadar HDL -0,133 0,469
Sesudah Masuk RS
Indeks Barthel
Kadar LDL -0.469** 0.007
Sesudah Masuk RS
Indeks Barthel
Kadar Trigliserida -0.114 0,536
Sesudah Masuk RS
Sumber : Data Sekunder, 2022

4.2. Pembahasan
Penelitian ini bertujan untuk mengetahui hubungan profil lipid dengan
luaran klinis pada pasien stroke hemoragik di RSUD Undata Kota Palu Periode
November 2021 - November 2022. Profil lipid yang berlebihan dapat
menyebabkan terjadinya abnormalitas atau sering disebut sebagai
hiperlipidemia, setelah terjadinya hiperlipidemia terlebih khusus pada kadar
LDL yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya ketidaknormalan pada
pembuluh darah dan pada akhirnya akan menyebabkan aterosklerosis atau
penyempitan pada pembuluh darah (Aswania, G. 2020). Penyempitan yang
terjadi pada pembuluh darah akan menyebabkan terjadinya tekanan pada aliran
darah yang akan diedarkan keseluruh tubuh, terjadinya peningkatan pada
tekanan pembuluh darah sering disebut jug dengan hipertensi.

38
Hipertensi yang terjadi secara terus menerus dan tidak terkontrol akan
menyebabkan terjdinya hematoma pada pembuluh darah, khusus pembuluh
darah pada bagian otak jika hal ini dibiarkan terjadi secara terus menerus dan
tidak terkendalikan maka hal ini akan menyebkan pecahnya pembuluh darah
tersebut yang akhirnya kan menyebabkan terjadnya strok hemoragik.
Stroke hemoragk merupakan stroke yang terjadi apabila pembuluh darah
pada bagian otak mengalami ruptur atau pecah sehingga dapat menyebabkan
iskemia dan hipoksia. Perdarahan yang terjadi dapat menimbulkan gejala
neurologi dan hipoksia (Imran, 2015). . Stroke menjadi penyebab utama terjadi
kecacatan yang beresiko tinggi mengalami gangguan kognitif dalam jangka
waktu yang panjang dibandingkan orang yang tidak terdiagnosis mengidap
stroke (Othadinar,2019).
Stroke menurut World Stroke Organization (WSO) menunjukkan bahwa
stroke merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di dunia dengan jumlah
kematian hampir 6 juta penduduk pada tahun 2016, stroke juga merupakan
penyebab utama kecacatan fisik yang terjadi pada usia produktif dan usia lanjut.
Stroke juga merupakan penyebab kematian kedua yang paling umum dan ketiga
penyebab paling umum dari kecacatan di seluruh dunia. Secara global, 32%
merupakan stroke hemoragik. Lima belas juta orang menderita stroke di seluruh
dunia setiap tahun. Dari jumlah tersebut, 5 juta meninggal dunia dan 5 juta
lainnya dibiarkan cacat permanen. Insiden yang disesuaikan usia dari total
stroke per 1000 orang-tahun untuk orang berusia 55 tahun ke atas telah
dilaporkan dalam kisaran 4,2 hingga 6,5. Insiden tertinggi di Rusia, Ukraina,
dan Jepang (Basyir, 2021)
Pada penelitian kali ini jumlah sampel yang digunakan sebanyak 32
sampel. Pada penelitian ini akan melihat adanya hubungan antara profil lipid
dengan luaran klinis dari pasien stroke hemoragik dengan menggunakan skor
indeks barthel sebagai acuan yang diambil berdasarkan nilai yang tertera dalam
rekam medis, dengan skor 20 yang dimana pasien dinyakatan normal (mandiri),

39
skor 12- 19 untuk pasien dengan kategori ketergantungan ringan,9-11 pasien
dengan ketergantungan sedang, 5-8 pasien yang mengalami ketergantungan
berat, dan 0- 4 pasien yang mengalami ketergantungan total yang artinya pasien
bergantung dengan orang lain untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Data
indeks Barthel yang terdapat di rekam medis pasien stroke iskemik di Rumah
Sakit Umum Daerah Undata Kota Palu yang datanya akan diolah dan di analisis
untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara profil lipid dengan luaran
klinis pasien stroke hemoragik
3.1.1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin
Faktor resiko dari stroke terbagi menjadi dua yaitu, faktor yang
tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diubah. Faktor yang tidak
dapat diubah antara lain adalah usia, jenis kelamin, genetik, ras dan
suku bangsa. Sedangkan faktor yang dapat diubah adalah hipertensi,
aneuresmia, aterosklerosis, hiperlipidemia. (Hutagalung, 2019)
Berdasarkan frekuensi pada penelitian kali ini,pada tael 4.1
didapatkan bahwa jenis kelamin laki- laki lebis banyak dibandingkan
dengan perempuan. Pada penelitian ini didapatkan jumlah pasien
dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 19 orang dengan presentase
(59,4%), sedangkan pasien perempuan sebanyak 13 orang dengan
presentase (40,6%).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bushnull (2009)
mengatakan bahwa kejadian stroke terjadi pada laki-laki dikarenakan
pada laki-laki terdapat hormon testosteron, yang dimana hormon ini
dapat meningkatkan kadar LDL, apabila kadar LDL tinggi maka dapat
meningkatkan kadar kolesterol dalam darah yang merupakan faktor
resiko terjadinya penyakit degeneratif seperti stroke, dengan kata lain
laki-aki lebih dapat terkena penyakit stroke jika dibandingkan dengan
perempuan

40
b. Karakteristik Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil frekuensi pada penelitian ini,pada tabel 4.2 di
dapatkan bahwa rentan usi pasien stroke hemoragik < 47 tahun lebih
sedikit dibandingkan dengan rentan usi pasien stroke hemoragik ≥ 47
tahun. Pada penelitian ini didapatkan pasien dengan usia 14-30 tahun
sebanyak 2 dengan presentase (6,3%), usia 31-47 tahun berjumla 4
dengan presentase (12,5%), usia 48-64 tahun berjumlah 19 dengan
presentase (59,4%), dan usia 65-82 berjumlah 7 dengan presentase
(21,9%).
Pada dasarnya pasien stroke iskemik dapat terjadi pada semua usia
dari usia muda hingga usia tua. Heart and Stroke Foundation
menemukan bahwa 1 dari 5 orang yang berumur 50-64 tahun memiliki
2 atau lebih faktor resiko untuk terserang stroke dan penyakit jantung
(Nastiti, 2012). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Dinata (2013) yang menyebutkan bahwa lebih dari 50% pasien stroke
berumur > 50 tahun. Risiko terkena stroke meningkat sejak usia 45
tahun. Setelah mencapai usia 50 tahun, setiap penambahan usia tiga
tahun meningkatkan risiko stroke sebesar 11-20%.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Pribadhi,2019)
menyebutkan bahwa di mana kelompok usia 50-55 tahun merupakan
kelompok usia yang mengalami insiden stroke paling banyak. Insiden
stroke secara nyata meningkat dengan bertambahnya umur, dua kali
setiap dekade setelah umur 55 tahun, angka mortalitas pada stroke
akan meningkat pada pasien yang telah berumur tua dan stroke yang
semakin memberat
c. Karakteristik Berdasarkan Skala Indeks Barthel Sestelah Masuk
RS
Aktivitas sehari-hari atau Activity daily living (ADL) adalah
proses rehabilitasi pasien stroke dalam melakukan kegiatan sehari- hari

41
yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Membiasakan pasien menerapkan ADL secara mandiri dapat
membantu pasien stroke agar cepat pulih dari ketergantungannya.
Penerapan ADL secara mandiri pada pasien stroke juga akan
membantu mereka agar menjalani hidup dengan tidak
berketergantungan dengan orang lain serta membantu proses
rehabilitasi lebih cepat (Alfisyah,2021)
Berdasarkan data hasil penelitian yang didapatkan pada tabel 4.4,
skala indeks barthel setelah masuk rumah sakit ditemukan bahwa
pasien dengan nilai ketergantungan ringan berjumlah 7 pasien (21,9%),
ketergantungan sedang 3 (9,4%), ketergantungan berat 4 (12,5%),
ketergantungan total 18 (56,3%). Yang dimana skala ketergantungan
total pada pasien stroke hemragik yang ditemukan lebih banyak jika
dibandingkan dengan skala ketergantungan yang lainnya. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Nurhidayat,2021)
menyebutkan tingkat ketergantungan Activity Daily Living baik pada
pasien stroke hemoragik saat masuk rumah sakit sebagian besar berada
pada tingkat ketergantungan total.
2. Analisis Bivariat
Berdasarkan data bivariat pada tabel 4.5 uji hubungan profil lipid
dengan luaran klinis pasien stroke hemoragik yang telah dilakukan
ditemukan bahwa pada kadar LDL memiliki p-value = 0,007 maka dapat
dnyatakan bahwa bahwa H1 diterima dan H0 tidak diterima, artinya
adanya hubungan antara profil lipid dengan luran klinis dari pasien stroke
hemoragik, untuk nilai corelation coefficient yang didapatkan dari uji spss
iyalah -0.567** hubungan antara kadal LDL dan luaran klinis yang didapatkan
tidak searah yang ditandai dengan tanda (-) dan memiliki kekuatan hubungan
korelasi yang kuat

42
, HDL memiliki p-value = 0,469, Trigliserda meiliki p-value = 0,536.
Hal ini dapat dinyatakan bahwa H0 diterima dan H1 tidak diterima, artinya
tidak adanya hubungan antara profil lipid dengan luran klinis dari pasien
stroke hemoragik
Nilai corelation coeffition dari HDL adalah -0,133 yang memiliki arti
hubungan antara kadar HDL dengan luaran klinis yang didapatkan tidak searah
dan memiliki kekuatan korelasi yang sangat lemah
Nilai corelation coeffition dari Trigliserida adalah -0.114 yang memiliki
arti hubungan antara kadar Trigliserida dengan Luaran klinis pasien stroke
hemoragik yang didapatkan tidak searah dan memiliki kekuatan korelasi yang
sangat lemah
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Nasari, 2018).
yang menyatakan bahwa kadar trigliserida memiliki hubungan positif yang
tidak signifikan dengan gangguan kognitif pada pasien stroke hemoragik.
Kadar Low Density Lipoprotein-Cholesterol (LDL-C) dengan p = 0,05
yang memiliki arti hubungan positif yang signifikan dengan gangguan
fungsi kognitif. Kadar High Density Lipoprotein-Cholesterol (HDL-C)
dengan p = 0,30 yang memiliki arti hubunga positif yang tidak signifikan
dengan gangguan kognitif. Dan Kadar Triglisersida dengan p = 0,35 yang
memiliki arti hubungan positif yang tidak signifikan dengan gangguan
kognitif pada pasien stroke hemoragik
Pada tabel diatas, didapatkan indeks barthel pasien stroke hemoragik
seelum masuk rumah sakit memili klasifikasi semua normal, sedangkan
pada indeks barthel setelah masuk rumah sakit mempunyai klasifikasi
ketergantungan ringan seanyak 7 (21,9%), ketergantungan sedang 3
(9,4%), ketergantugan berat 4 (12,5%), ketergantungan total 18 (56,3%).
Pada penelitian ini memiliki kelemahan dimana sampel yang
didapatkan tidak sesuai dengan total sampel yang seharusnya, sampel yang
didapatkan sebanyak 32 dari 68 sampel.

43
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan
profil ipid dengan uaran klinis pasien stroke hemoragik di RSUD Undata Kota
Palu November 2021 - November 2022 dapat di ambil kesimpulan bahwa :
1. Terdapat hubungan negatif yang cukup antara kadar LDL dan luaran klinis
pada pasien stroke hemoragik
2. Tidak terdapat hubungan negatif yang sangat lemah antara kadar
Trigliserida dan luaran klinis pada pasien stroke hemoragik
3. Tidak terdapat hubungan negatif yang sangat lemah antara kadar HDL dan
luaran klinis pada pasien stroke hemoragik
5.2 Saran
1. Bagi RSUD Undata Kota Palu agar dapat menyimpan serta melengkapui
data rekam medis dengan lebih baik agar dapat mempermudah peneliti
selanjutnya untuk melaksanakan penelitian di RSUD Undata
2. Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih
lanjut dengan sampel yang lebih lengkap serta metode penelitian yang
berbeda.

44
DAFTAR PUSTAKA

Alhamid, I.J., Norma., Loupulalan,O.2018. Analisis Faktor Risiko Terhadap Kejadian


Stroke. Nursing Arts. Volume XII, Nomor 2. Viewed on : 17 september
2022. Froom : https://poltekkes-sorong.e-
journal.id/nursingarts/article/view/82/37
Aswania, GM., Yasmin, A.A. 2020. Dislipidemia Sebagai Prediktor Kejadian
Kardiovaskular Mayor Pada Pasien Infark Miokard Akut. Jurnal Medika
Udayana. VOL. 9 NO.11. viewed on : 20 agustus 2020.froom :
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 91 doi:10.24843.MU.2020.V9.i15
Basyir, I. F., Nurkhalifah, N., Linggabudi, I. G. B. W. 2021. Gambaran Radiologis
pada Bidang Neurologis Stroke. Syntax Fusion: Jurnal Nasional Indonesia.
Vol. 1(10). Viewed on 12 April 2022/ from: fusion.rifainstitute.com
Bushnell, C.D., Johnston, D.C., Goldstein, L.B., 2009. “Restrospective Assessment of
Initial Stroke Severity: Comparison of the NIH Stroke Scale and The CNS”.
Jurnal Stroke. Volume 32. Hal. 656. viewed on : 15 september 2022. Froom
: google.schoolar.id
Cakrawati, H. dkk 2019. Pedoman Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Fakultas
Kedokteran. Cetakan 1. Malang : UMM Press

Dody., Huzaifah, Z. 2021. Hubungan Antara Klasifikasi Stroke Dengan Gangguan


Fungsi Motorik Pada Pasien Stroke. Journal of nursing invention. Volume
2, Nomor 2. Froom :
https://ejurnal.unism.ac.id/index.php/JNI/article/view/143/67
Edmond, L., Jim. 2014. Metabolisme Lipoprotein. Jurnal Biomedik (JBM), Volume
5, Nomor 3.viwed on 20 agustus 2022. Froom :
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/viewFile/4335/3864
Erizon., Karani, Y.2020. Hdl Dan Aterosklerosis. Jurnal Human Care. Volume 5.
No.4. viewed on : 15 september 2022. Froom : google.schoolar.id

45
Firdaus, M. 2017. Diabetes dan rumput laut coklat. Malang : UB Press
Febriani, Y. et all.pemeriksaan dasar fisioterapi. Bandung : CV. MEDIA SAINS
INDONESIA
Hasnidar, dkk. 2020. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan 1. Medan : Yayasan Kita
Menuli
Hutagalung, M.S. 2019 .Panduan Lengkap Stroke mencegah, mengobati
dan menyembuhkan . Bandung : Nusa Media
Khairatunnisa., Sari, D. M. 2017. Faktor Risiko yang Berhubungan Dengan Kejadian
Stroke pada Pasien di RSU H. Sahudin Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara.
Jurnal JUMANTIK. Vol. 2(1). Viewed on 12 April 2022. From:
jurnal.uinsu.ac.id
Kerr, D. M., Fulton, R. L., Lees, K. R., et al. 2012. Seven-day NIHSS is a Sensitive
Outcome Measure for Exploratory Clinical Trials in Acute Stroke: Evidence
From the Virtual International Stroke Trials Archive. Vol. 43(5). Viewed on
08 Juni 2022. From: pubmed.ncbi.nlm.nih.gov
Kurniati, A et all. 2018. Keperawatan Gawat Darurat Dan Bencana Sheehy.
Singapore : ELSEVIER
Marselina., Alfisyah, F., Hasanah. et all. 2021. Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Tingkat Kemandirian Activity Daily Living (ADL) pada Pasien
Pasca Stroke di UPT. RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. Vol 12 No 2. viewed on : 15 september 2022. Froom
: https://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/preventif/article/view/347/188
Nastiti. 2012. Gambaran Faktor Risiko Kejadian Stroke pada Pasien Stroke Rawat
Inap di Rumah Sakit Krakatau Medika Tahun 2011. Jakart: Universitas
Indonesia.
Othadinar, K., Alfarabi, M., Maharani, V. 2019. Faktor Risiko Pasien Stroke Iskemik
dan Hemoragik. Majalah Kedokteran UKI 2019. Vol. 35 No 3. No.4. viewed
on : 15 september 2022. Froom :
http://ejournal.uki.ac.id/index.php/mk/article/download/2278/1579

46
Pribadhi, H., Putra, K., Adnyana, M. 2019. Perbedaanikejadianidepresi Pasca-Stroke
Pada Pasienistroke Iskemikilesi Hemisferikiriidan Kanan Di Rsup Sanglah
Tahun 2017. E-Jurnal Medika. Vol. 8 No.3. . viewed on : 15 september
2022. Froom : google.schoolar.id
Rafsanjani, M.S., Asriati., Kholidha, AN., Alifarik, LA.2019. Hubungan Kadar High
Density Lipoprotein (Hdl) Dengan Kejadian HipertensI. Jurnal Profesi
Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. Vol. 13 No 2. Froom :
https://ejournal.upnvj.ac.id/index.php/JPM/article/view/1274/753
Ss, M. et al. 2021 ‘Association of Lipids with Hemorrhagic Stroke: A study in a
Tertiary Care Hospital. Saudi J Med, 6(6): 126-131. Viewed on : 21 mei
2022. froom : https://saudijournals.com/media/articles/SJM_66_126-131.pdf
Sastroasmoro, S., Ismael, S. 2010. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis: 3rd edn.
Jakarta: Sagung Seto
Sinaga, M. 2017. Riset Kesehatan Panduan Praktis Menyusun Tugas Akhir Bagi
Mahasiswa Kesehatan. Edisi 1. Yogyakarta : Deepublish

Tjokoprowiro, A. 2015. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Surabaya : Airlangga


university press
Umami, A. 2021. Konsep Dasar Biostatistik. Cetakan 1. Kediri : CV. Pelita Medika

Yueniwati, Y. 2016. Pencitraan pada Stroke. Malang: UB Press

47
LAMPIRAN

No Item Yang Dinilai Skor


1 Makan 0 = Tidak Mampu
1 = Butuh Bantuan Memotong Lauk, Megoles
2 = Mandiri

2 Mandi 0 = Tergantung Orang Lain


1 = Mandiri

3 Perawatan Diri 0 = Membutuhkan Bantuan Orang Lain

1 = Mandiri Dalam Perawatan Muka, Rambut, Gigi, Dan


Bercukur

4 Berpakaian 0 = Tergantung Orang Lain


1 = Sebagian Dibantu (Misal Memancing)
2 = Mandiri

5 Buang Air Kecil 0 = Inkontinentia Atau Pakai Kateter Dan Tidak Terkontrol
1 = Kadang Inkontinentia (Maks, 1x24 Jam)
2 = Kontinensia (Teratur Untuk Lebih Dari 7 Hari)

6 Buang Air Besar 0 = Inkontinesia (Tidak Teratur Atau Perlu Enema)

xviii
1 = Kadang Inkontinensia (Sekali Seminggu)
2 = Kontinensia (Teratur)

7 Penggunaan Toilet 0 = Tergantung Bantuan Orang Lain


1 = Membutuhkan Bantuan Tapi Dapat Melakukan Beberapa Hal Sendiri

2 = Mandiri

8 Transfer 0 = Tidak Mampu


1 = Butuh Bantuan Untuk Bida Duduk (2 Orang)

2 = Batuan Kecil (1 Kecil)

3 = Mandiri

9 Mobilitas (Nerjalan Di 0 = Immobile (Tidak Mampu)


Permukaan Datar) 1 = Menggunakan Kursi Roda
2 = Berjalan Dengan Bantuan Satu Orang
3 = Mandiri (Meskipus Menggunakan Alat Bantu)

10 Naik Turun Tangga 0 = Tidak Mampu


1 = Membutuhkan Bantuan (Alat Bantu)
3 = Mandiri

1. Skor 20 : Mandiri
2. Skor 12-19 : Ketergantungan Ringan
3. Skor 9-11 : Ketergantungan Sedang

xix
4. Skor 5-8 : Ketergantungan Berat
5. Skor 0-4 : Ketergantungan Total

xx
xxi
xxii
xxiii
Correlations
hdl ldl tgl sbss sbbs
Spearman's rho hdl Correlation Coefficient 1.000 .011 .057 -.133 -.009
Sig. (2-tailed) . .952 .757 .469 .963
N 32 32 32 32 32
ldl Correlation Coefficient .011 1.000 .108 -.469** -.021
Sig. (2-tailed) .952 . .555 .007 .909
N 32 32 32 32 32
tgl Correlation Coefficient .057 .108 1.000 -.114 -.158
Sig. (2-tailed) .757 .555 . .536 .387
N 32 32 32 32 32
**
sbss Correlation Coefficient -.133 -.469 -.114 1.000 -.038
Sig. (2-tailed) .469 .007 .536 . .838
N 32 32 32 32 32
sbbs Correlation Coefficient -.009 -.021 -.158 -.038 1.000
Sig. (2-tailed) .963 .909 .387 .838 .
N 32 32 32 32 32
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
HDL Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Indeks Bartel sebelum normal . 32 . . 32 .
dirawat di RS (awal
Pemeriksaan)
Indeks Bartel Setelah dirawat normal .342 32 .000 .713 32 .000
di RS selama 7 Hari
a. Lilliefors Significance Correction

xxiv
Tests of Normalitya,c,d,e
Kolmogorov-Smirnovb Shapiro-Wilk
LDL Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Indeks Bartel sebelum Cukup Tinggi . 30 . . 30 .
dirawat di RS (awal
Pemeriksaan)
Indeks Bartel Setelah dirawat Cukup Tinggi .348 30 .000 .708 30 .000
di RS selama 7 Hari
a. Indeks Bartel sebelum dirawat di RS (awal Pemeriksaan) is constant when LDL = Mendekati Optimal. It has been omitted.
b. Lilliefors Significance Correction
c. Indeks Bartel sebelum dirawat di RS (awal Pemeriksaan) is constant when LDL = tinggi. It has been omitted.
d. Indeks Bartel Setelah dirawat di RS selama 7 Hari is constant when LDL = Mendekati Optimal. It has been omitted.
e. Indeks Bartel Setelah dirawat di RS selama 7 Hari is constant when LDL = tinggi. It has been omitted.

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Trigliserida Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Indeks Bartel sebelum sedikit tinggi . 32 . . 32 .
dirawat di RS (awal
Pemeriksaan)
Indeks Bartel Setelah dirawat sedikit tinggi .342 32 .000 .713 32 .000
di RS selama 7 Hari
a. Lilliefors Significance Correction

xxv
Lampiran Master Data
No. rekam Usia Profil lipid Indeks bathel
Nama pasien Jenis kelamin
medik (th) HDL LDL Trigliserida Sebelum Sesudah
480765 S Laki-laki 57 45,3 145 80 27 4
1041870 Yh Laki-laki 64 50,16 142 77,19 20 4
1041620 M Laki-laki 60 44 143 86 20 5
1034703 R Laki-laki 38 42,5 143 76 20 3
1040755 N Perempuan 60 46 142 79 20 5
1037368 U Perempuan 60 51,2 144 105 20 3
1041292 H Perempuan 75 50 157 131 20 5
1042152 UI Laki-laki 57 42 130 82 20 2
1047666 K Laki-laki 73 44,13 147 88 20 4
1045537 Y Perempuan 14 43,1 142 82 20 5
1048796 G Laki-laki 53 43 150 78 20 3
1044580 N Laki-laki 52 44,9 145 110 20 5
1035203 HY Laki-laki 72 41 129 147 20 2
1041312 L Perempuan 76 45,3 149 121 20 5
1045505 NSK Perempuan 40 50,16 132 114 20 5
1036748 N Perempuan 54 44 144 69 20 5
1036155 D Perempuan 82 52,6 143 90 20 5
1004226 F Laki-laki 62 43,4 141 120 20 2
1047025 HN Perempuan 70 53,2 143 115 20 2
1045305 AS Laki-laki 40 49 142 120 20 5
xxvi
1038205 DB Laki-laki 63 47,1 162 127 20 5
1025560 R Laki-laki 20 46,12 144 158 20 5
260319 P Laki-laki 56 44 146 122 20 2
10387387 S Laki-laki 55 43 134 184 20 5
843100 DM Laki-laki 51 50 130 98 20 2
1032509 NWS Perempuan 41 47 133 96 21 5
1035664 A Perempuan 58 55,3 139 84 20 5
1040326 P Laki-laki 66 59 126 81 20 4
1035691 H Perempuan 63 48 150 82 20 5
1035573 AC Laki-laki 48 55 153 136 20 5
1041202 Y Laki-laki 58 43,7 133 100 20 5
1040153 N Perempuan 51 55 132 94 20 2

xxvii
Peneliti sedang melakukan pengambilan data mlalui rekan medis

xxviii

Anda mungkin juga menyukai