Anda di halaman 1dari 19

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TADULAKO

REFLEKSI KASUS
DIABETES MELITUS TIPE 2

KELOMPOK 5

Pembimbing Klinik
dr. Sarniwaty Kamissy, Sp.PD
IDENTITAS

Nama : Ny. M
Umur : 43 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : BTN Pengawu
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Islam
Tanggal Pemeriksaan : 1 Juni 2021
Ruang Perawatan : Flamboyan
ANAMNESIS

Keluhan Utama : Badan terasa lemas.


ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien masuk ke RS UNDATA Palu dengan keluhan
badan lemas, pusing serta mual muntah sejak 3 hari
sebelum masuk RS. Pasien mengaku juga mengalami
sesak napas saat hari pertama perawatan di RS. Pasien
juga mengeluhkan penglihatan kabur pada mata kanan.
BAB dan BAK normal, tidak terjadi keluhan saat BAB
ataupun BAK. Demam (-), riwayat DM (+), kolestrol
(+). Riwayat asam urat disangkal .
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Terdahulu


Keluhan seperti ini sudah sering dirasakan sejak
berbulan-bulan yang lalu

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak terdapat keluhan yang sama pada keluarga pasien
PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)


Berat Badan : 90 kg
Tinggi Badan : 180 cm
IMT : 27,7 Kg/m2 (Obesitas tingkat II)

Tanda Vital
Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Nadi : 72 kali/menit
Respiration Rate : 18kali/menit
Suhu Tubuh : 36,4 C
SpO2 : 96%
PEMERIKSAAN FISIK

Kepala
Wajah : Bentuk oval kesan normal, simetris kanan dan
kiri.
Deformitas : Deformitas (-)
Bentuk : Normocephal

Mata
Konjungtiva : Anemis (-/-)
Sklera : Ikterik (-/-)
Pupil : Isokor
Mulut : Sianosis (-), Stomatitis (-), Lidah tifoid (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Leher
Kelenjar GB : Pembesaran KGB (-)
Tiroid : Pembesaran kelenjar tiroid (-)
JVP : Peningkatan JVP (-)
Massa lain : Massa lain (-)

Paru
Inspeksi : Simetris bilateral (+/+), retraksi interkosta (-/-)
Palpasi : Vocal fremitus kanan = kiri, kesan normal
Perkusi : Sonor (+/+) seluruh lapang paru
Auskusltasi : Vesikuler (+/+) Rhonki (-/-), Wheezing (-/-).
PEMERIKSAAN FISIK

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Batas atas : SIC II linea parasternalis sinistra
Batas kanan : SIC IV linea parasternalis dekstra
Batas kiri : SIC V linea midclavicula sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni reguler, bunyi jantung
tambahan S3/S4(-), murmur (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak cembung
Auskultasi : Bising usus (+) kesan normal
Perkusi : Timpani (+) seluruh lapang abdomen
Palpasi : Nyeri tekan (-) seluruh lapang abdomen

Ekstremitas
Atas : Akral hangat (+/+), edema (-/-)
Bawah : Akral hangat (+/+), edema (-/-)
USULAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG

1. Pemeriksaan darah rutin


2. Pemeriksaan kadar glukosa darah (Sewaktu dan
Puasa)
3. Pemeriksaan HbA1c
4. Pemeriksaan glycated albumin (GA)
LABORATORIUM

WBC : 11,83 x 10^3 /uL (>)


RBC : 4,58 x 10^6 /uL (normal)
HGB : 12,7 gr/dl (normal)
HCT : 35,1 % (<)
MCV : 76,6 fl (<)
MCH : 27,7 pg (<)
MCHC : 36,2 g/dl (>)
PLT : 297 x 10^3 /uL (>)
LABORATORIUM

Glukosa (GDS) : 499 mg/dl (>)

Pemeriksaan Radiologi
Kesan :
 Bronchitis
 Cardiomegali
 Tulang intak
RESUME

Seorang wanita 43 tahun masuk ke RS UNDATA Palu


dengan keluhan badan lemas, pusing serta mual muntah
dirasakan sejak 3 hari sebelum masuk RS. Pasien
mengaku juga mengalami sesak napas saat hari pertama
perawatan di RS. Pasien juga mengeluhkan penglihatan
kabur pada mata kanan. BAB dan BAK normal, tidak
terjadi keluhan saat BAB ataupun BAK. Demam (-),
riwayat DM (+), kolestrol (+). Riwayat asam urat
disangkal . Pemeriksaan glukosa darah menunjukkan 499
mg/dl (meningkat).
DIAGNOSIS

Diagnosis Kerja
Diabetes Melitus Tipe 2
PENATALAKSANAAN

Non Medikamentosa
1. Tirah baring
2. Mengontrol gula darah secara rutin
3. Diet rendah karbohidrat
4. Rutin olahraga 30 menit, 3x/minggu
PENATALAKSANAAN

Medikamentosa
1. Novorapid 3x10 unit
2. Cefixime 100 mg tab 2x1
3. Ambroxol 30 mg tab 1x1
4. Ranitidin 150 mg tab 2x1
5. Ibuprofen 400 mg tab 3x1
KESIMPULAN

Prognosis
Quo ad vitam : Dubia Ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia Ad bonam
Quo ad functionam : Dubia Ad bonam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai