LAPORAN KASUS
1
- Riwayat muntah hitam dan BAB hitam disangkal.
- Riwayat penyakit kuning dan BAB dempul disangkal
- Riwayat darah tinggi disangkal, riwayat kolesterol tinggi tidak
diketahui.
Status Generalis:
Kepala : Normocephal, rambut hitam, sukar dicabut
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga : tidak ada kelainan
Hidung : tidak ada kelainan
Mulut : tidak ada kelainan
2
Leher : kaku kuduk (-), pembesaran KGB (-), pembesaran
kelenjar thyroid (-)
Thorax
Paru: I: Simetris dalam keadaan statis dan dinamis, tidak ada
bagian dada yang tertinggal, penggunaan otot-otot bantu
napas(-), retraksi (-)
P: Vocal fremitus simetris di kedua hemithorax
P: Sonor di kedua hemithorax
A: Suara napas vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen:
‒ ‒ ‒
‒ ‒ ‒
3
Ekstremitas: Akral hangat, petechie (-), CRT < 2 detik, edema (-),
sianosis (-), turgor baik.
Laboratorium
USG Abdomen
4
5
Kesan: Cholelith (ukuran ±3,09 cm)
6
1.5. RESUME
Perempuan usia 27 tahun datang ke IGD RSUD Latemmamala dengan
keluhan nyeri perut hilang timbul sejak kurang lebih 5 jam sebelum masuk
rumah sakit. Nyeri dirasakan pada perut kanan atas. Keluhan disertai nyeri
ulu hati. Mual (+), muntah (+) 4 kali isi air dan sisa makanan. BAB biasa,
BAK lancar. Riwayat penyakit yang sama sebelumnya (+). Riwayat pernah
mengalami keluhan nyeri perut yang sama 2 kali di Palu dalam 6 bulan
terakhir sehingga dibawa ke IGD dan membaik setelah mendapat suntikan
obat. Pasien sering mengalami nyeri ulu hati namun membaik dengan
konsumsi obat maag yang dibeli sendiri.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit sedang, obes II,
composmentis. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
140/90 mmHg, nadi 62 kali per menit reguler; kuat angkat, pernapasan
20x/menit, suhu 36,2oC (axilla). Pada pemeriksaan abdomen tampak
cembung, peristaltik usus normal, dan pada palpasi didapatkan nyeri tekan
pada regio epigastric dan hypochondrium dextra. Pada pemeriksaan
penunjang diperoleh hasil laboratorium leukosit 11,7 x 103/uL, eritrosit 4,77 x
106/uL, haemoglobin 14.1 g/dL, trombosit 249 x 103/uL. Pada pemeriksaan
USG abdomen didapatkan cholelith ukuran 3,09 cm.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
yang telah dilakukan, maka pasien didiagnosis dengan cholelithiasis.
1.6. ASSESMENT
Cholelithiasis
1.7. PLANNING
Tidak ada tatalaksana khusus dari Penyakit Dalam
Konsul alih rawat Bedah
Scobutrin 1-0-1
Ursodeoxycholic Acid 250 mg/8 jam/oral
Atorvastatin 20 mg 0-0-1
7
Laporan Operasi:
1. Penderita berbaring terlentang dengan pengaruh GA
2. Prosedur steril dan draping
3. Insisi pada hypochondrium kanan ±8 cm
4. Perdalam sampai mencapai peritoneum
5. Peritoneum dibuka, identifikasi vesica fellea
6. Buka vesica fellea, eksplorasi ductus choledochus
7. Dilakukan cholelithotomi
8. Operasi selesai.
1.8. PROGNOSIS
Quad ad functionam : Dubia
Quad ad sanationam : Dubia
Quad ad vitam : Dubia
8
Cholelithiasis
- Gastropati
9
O: KU Sakit sedang
alih rawat bedah untuk
cholelithotomi
A : Cholelithiasis
- Scobutrin I-0-I
- UDCA 250 mg 3x1
- Atorvastatin 20mg 0-0-1
A: Post Cholelithotomi
7/01/2020 S: Nyeri luka operasi berkurang - Obat lanjut
Bedah O: KU baik - Diet lunak
TD: 110/70 mmHg - Mobilisasi miring kanan,
miring kiri
A: POH-1 Cholelithotomi - Pindah perawatan Bedah
10
Anestesi S: KU Baik - Boleh pindah perawatan
O: TD 110/70 mmHg - Fentanyl Stop
A: Post Op Cholelithotomi
A: POH-II Cholelithotomi
9/01/2020 S: Nyeri luka operasi berkurang - Aff Infus
- Obat oral:
O: KU baik Clanexi 3x500mg
TD: 110/80 mmHg As. Mefenamat 3x500mg
N: 80x/menit Ranitidin 2x150mg
P: 20x/menit - Ganti Verban
S: 37,1 oC - Boleh Rawat Jalan
A: POH-III Cholelithotomi
11