Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN KASUS

ILEUS PARALITIK
Oleh
Alphonsius J.F. Kote, S.Ked
Pembimbing
dr. Catharina P. S. Keraf, SpPD

Definisi Ileus Paralitik


Ileus paralitik atau adynamic ileus adalah

keadaan di mana usus gagal/tidak mampu


melakukan kontraksi peristaltik untuk
menyalurkan isinya.

Epidemiologi
Total angka kejadian dari obstruksi usus yang

disebabkan oleh mekanik dan non mekanik


mencapai 1 kasus diantara 1000 orang.ileus akibat
meconium tercatat 9-33 % dari obstruksi ileus pada
kelahiran baru.

Etiologi
Neurogenik
Metabolik
Obat-obatan
Infeksi
Iskemia usus

Manifestasi Klinik
Pasien ileus paralitik akan mengeluh perutnya

kembung (abdominal distention), anoreksia, mual,


dan obstipasi. Muntah mungkin ada, mungkin pula
tidak ada. Keluhan perut kembung pada ileus
paralitik ini perlu dibedakan dengan keluhan perut
kembung pada ileus obstruksi. Pasien ileus
paralitik mempunyai keluhan perut kembung, tidak
disertai nyeri kolik abdomen yang paroksismal.

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Dapat ditemukan tanda-tanda generalisata dehidrasi, yang
mencakup kehilangan turgor kulit maupun mulut dan lidah
kering. Pada abdomen harus dilihat adanya distensi, parut
abdomen,dan massa abdomen. Pada pasien yang kurus tidak
terlihat gerakan peristaltik.
Palpasi
Pada palpasi bertujuan mencari adanya tanda iritasi
peritoneum apapun atau nyeri tekan.
Perkusi
Hipertimpani
Auskultasi
Bising usus lemah atau tidak ada sama sekali (silent
abdomen).

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Foto Polos Abdomen

Penatalaksanaan
Pengelolaan ileus paralitik bersifat konservatif dan

suportif. Tindakannya berupa dekompresi, menjaga


keseimbangan cairan dan elektrolit, mengobati kausa
atau penyakit primer dan pemberian nutrisi yang
adekuat. Beberapa obat-obatan jenis penyakit simpatik
(simpatolitik) atau obat parasimpatomimetik pernah
dicoba, ternyata hasilnya tidak konsisten. Untuk
dekompresi dilakukan pemasangan pipa nasogastrik
(bila perlu dipasang juga rectal tube).

Pemberian cairan, koreksi gangguan elektrolit dan

nutrisi parenteral hendaknya diberikan sesuai dengan


kebutuhan dan prinsip-prinsip pemberian nutrisi
parenteral. Beberapa obat yang dapat dicoba yaitu
metoklopramid bermanfaat untuk gastroparesis,
sisaprid bermanfaat untuk ileus paralitik pascaoperasi,
dan klonidin dilaporkan bermanfaat untuk mengatasi
ileus paralitik karena obat-obatan.

Prognosis
Prognosis ileus paralitik baik bila

penyakit primernya dapat diatasi.


Bila penyebab primer dari ileus
cepat tertangani maka prognosis
menjadi lebih baik.

DATA BASE
Identitas :
Nama
Jenis kelamin
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Status Pernikahan
Alamat

: Tn. MI
: laki-laki
: 19 tahun
: SMA
: Belum bekerja
: Islam
: Belum menikah
: BTN kolhua

Pasien datang ke IGD RSUD Prof. Dr. W.

Z. Johannes pada tanggal 27 April 2012


pukul 12.57 WITA.

Anamnesis

Dilakukan pada tanggal 2 mei 2012 pukul


15.00 WITA
Autoanamnesis

Keluhan Utama
Nyeri perut 3 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang


Nyeri perut 3 hari SMRS dirasakan terus-menerus

seperti tertikam-tikam pada seluruh bagian perut.


Nyeri perut dirasakan sepanjang hari. Nyeri perut
yang dirasakan tidak menjalar. Selama nyeri pasien
tidak bisa tidur dan sulit beraktivitas. Pasien juga
tidak BAB dan juga tidak kentut. Sebelumnya
pasien BAB seperti biasa. Pasien mengatakan nyeri
saat buang air kecil. Warna kencing kuning teh.
Demam (-),sakit kepala(-),mual (-) dan muntah(-).

2 hari sebelum SMRS pasien masih

merasakan nyeri perut. Saat makan pasien


merasa perutnya penuh dan menyebabkan
pasien hanya makan sedikit. Pasien juga
merasakan adanya mual tetapi tidak sampai
muntah. Pasien belum BAB dan juga tidak
kentut, nyeri saat buang air kecil.
1 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien
masih merasakan nyeri perut. Pasien juga
belum BAB dan perut pasien terasa kembung
dan masih terasa nyeri saat buang air kecil.

Kronologis perjalanan
penyakit
2 hari SMRS
3 hari SMRS

Nyeri perut, BAB


(-), nyeri saat
buang air kecil

Nyeri perut, perut


terasa penuh saat
makan,mual (+),
BAB (-),nyeri saat
buang air kecil
1 hari SMRS
Nyeri perut, perut terasa
penuh saat makan, BAB
(-),nyeri saat buang air kecil,
perut terasa kembung

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Pasien pernah mengalami keluhan yang sama

saat SMP dan di beritahukan oleh dokter, ada


gangguan di usus.
Riwayat darah tinggi (-)
Riwayat Gula Darah atau Diabetes Melitus (-)
Riwayat maag (-)

Riwayat penyakit keluarga :


tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang
sama seperti pasien
Riwayat ekonomi/sosial/kesehatan :
Merokok (+)
Alkohol (+)
JAMKESMAS

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Pasien tampak sakit

sedang
Kesadaran : Compos Mentis (GCS E 4V5M6)
Berat Badan
: 49 Kg
Tinggi Badan
: 165 Cm
IMT
: 17,9 Kg/m2
TD
: 120/70 mmHg
Nadi
: 90x/menit, reguler, isi cukup,
Pernapasan
: 22x/menit, reguler,
thoracoabdominal
Suhu : 370C

Kepala & Leher


Mata :

Konjungtiva
: anemia +/+
Sklera
: ikterik -/ Pupil
: isokor 3mm/3mm
Refleks cahaya langsung & tdk langsung : +/+

Mulut :

Mukosa bibir kering


Lidah bersih
Tonsil T1/T1, hiperemis (-),
uvula letak ditengah

Telinga :

- tanda-tanda peradangan : -/-,


- nyeri tekan mastoid -/-,
- discharge -/-,

Leher :
Pembesaran KGB (-)
Struma (-)
JVP : 5 + 2 cm H2O
Trakea ditengah

Thorax
Cor
Inspeksi : Ictus Cordis terlihat d ICS 5
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 5 midclavicula

sinistra
Perkusi :
Batas jantung ka : ICS 2 ICS 4 parasternal D
Batas jantung ki : ICS 5 midclavicula sinistra
Auskultasi : S1 S2 tunggal reguler, murmur (-),
gallop (-)

Thorax
Pulmo
Anterior
Inspeksi :simetris saat statis dan dinamis, sela iga

melebar(-), jejas/massa/pelebaran vena (-),


penggunaan otot bantu napas (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), vocal fremitus normal
dextra dan sinistra
Perkusi : Sonor +/+
Auskultasi : vesikuler (+/+),ronchii (-/-), wheezing
(-/-)

Posterior
Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis,

jejas/massa(-), kelainan tulang belakang (-)


Palpasi : nyeri tekan (-), vocal fremitus normal
dextra dan sinistra
Perkusi : sonor (+/+),
Auskultasi : suara napas vesikuler (+/+),
ronchii (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen
Inspeksi : pelebaran vena (-), jejas/massa (-),

abdomen tampak rata.


Auskultasi : bising usus (-)
Palpasi :
Nyeri tekan (+) di seluruh regio abdomen,
Ballontement (-), pembesaran hepar dan lien (-),
distensi abdomen
Perkusi : Hipertimpani di keempat kuadran

Extremitas :
Akral hangat
Kekuatan motorik :
Edema

Refleks fisiologis :
Biceps +2/+2
Triceps +2/+2
Achilles +2/+2
Patella +2/+2
Refleks patologis : babinski dan varian tidak ditemukan

Hasil Laboratorium
WBC
: 13,5 x 103/mm3
(3,5-10,0)
RBC
: 5,11 x 106/mm3
(3,80-5,80)
HGB
: 15,3
g/dl (11,0-16,5)
HCT
: 46,3
%
(35,0-50,0)
PLT : 264 103/mm3 (150-390)
MCV
: 91 um3 (80-97)
MCH
: 30,1
pg (26,5-33,5)
MCHC
: 33,1
g/dl (31,5-35,0)
Bil-tot
: 0,4 mg/dl
(<1,2)
Bil-D
: 0,17
mg/dl
(<0,2)
Albumin : 3,22
g/dl (3,8-5,4)

Elektrolit

Urine Lengkap

Na : 141 mmol/L

Berat Jenis

PH : 6,5

Cl

: 3,3 mmol/L
: 107 mmol/L

Protein

: 1,025

: Negatif
Glukosa : Negatif
Keton
:Negatif
Bilirubin : Negatif
Urobilinogen
:
Negatif
Nitrit
: Negatif
Eritrosit : Positif
Leukosit : Negatif

BNO
Tidak tampak obstruksi ileus
Tidak tampak massa
USG Abdomen
Ginjal Normal
Usus melebar, tidak ada masa intra
abdomen
Kesimpulan : Usus Distended

Problem List
Ileus Paralitik
Infeksi Saluran Kemih
Suspek Appendisitis

Clue and cue (1)


Pria 19 th
Nyeri perut
Tanda dehidrasi (-)
Konstipasi
Flatus (-)
Distensi abdomen
BU menurun ( - )
Nyeri tekan abdomen
Hipertimpani
WBC 13. 300 / ul

Problem List : ileus paralitik


Planning Diagnosis : Foto polos abdomen, USG
abdomen (sudah dilakukan)
Planning Therapy :
Nonfarmakologis :
puasa dan nutrisi parenteral total sampai bising
usus positif dan dapat buang angin melalui dubur
pemasangan pipa nasogastrik
pasang kateter urin
Farmakologis :
IVFD RL : Aminofuschin
2 : 1 fl/8 jam
Metoclopramide 3 x 1 ampul

Planning Monitoring :
TTV
BU
Keluhan
Flatus
Planning Edukasi : istirahat yang cukup

Clue and cue (2)


pria 19 th
Nyeri saat buang air kecil
Urin warna kuning tua ( teh )
Nyeri tekan suprapubik
WBC : 13. 300 / ul

Problem List : Infeksi Saluran Kemih


Planning Diagnosis : USG abdomen, UL (sudah
dilakukan)
Planning Therapy :
Ceftriaxon 1x 2 gr IV
Planning Monitoring :
TTV
Keluhan
Planning Edukasi : istirahat yang cukup

Tanggal 2 mei 2012


S: pasien merasa lemas, mencret warna kuning
berisi air dan berulang kali.
O: Nyeri tekan pada daerah suprapubik, bising
usus (-), distensi abdomen
TD : 120/70 mmHg
Suhu : 36.8 C
Nadi : 90x/menit
Pernapasan: 22x/menit
A: Ileus Paralitik
Infeksi saluran kemih

P: non farmakologis :
puasa dan nutrisi parenteral total sampai bising
usus positif dan dapat buang angin melalui
dubur
pemasangan pipa nasogastrik
pasang kateter urin
farmakologis :
infus RL : Aminofuschin
2 : 1 fl/8 jam
Metoclopramide 3 x 1 ampul
Ceftriaxon 1x 2 gr IV

Tanggal 3 mei 2012


S: mencret warna kuning berisi air dan berulang
kali.
O: Nyeri tekan pada daerah suprapubik, bising
usus (-), distensi abdomen
TD : 120/80 mmHg
Suhu : 37.1 C
Nadi : 90x/menit
Pernapasan: 20x/menit
A: Ileus Paralitik
Infeksi saluran kemih

P: non farmakologis :
puasa dan nutrisi parenteral total sampai
bising usus positif dan dapat buang angin
melalui dubur
farmakologis :
infus RL : Aminofuschin
2 : 1 fl/8 jam
Metoclopramide 3 x 1 ampul
Ceftriaxon 1x 2 gr IV

Tanggal 4 mei 2012


S: mencret warna kuning isi sedikit dan berlendir
O: Nyeri tekan pada daerah suprapubik, bising
usus (+) 8 kali/menit, distensi abdomen
TD : 120/70 mmHg
Suhu : 36.6 C
Nadi : 70x/menit
Pernapasan: 18x/menit
A: Ileus Paralitik
Infeksi saluran kemih

P: non farmakologis :
puasa dan nutrisi parenteral total sampai
bising usus positif dan dapat buang angin
melalui dubur
lepas pipa nasogastrik
farmakologis :
infus RL : Aminofuschin
2 : 1 fl/8 jam
Ceftriaxon 1x 2 gr IV

Tanggal 5 mei 2012


S: Nyeri perut, BAB 1 kali warna kuning berisi dan
tanpa lendir.
O: Nyeri tekan pada daerah suprapubik, bising
usus (+) 22 kali/menit, distensi abdomen
TD : 120/80 mmHg
Suhu : 36.8 C
Nadi : 80x/menit
Pernapasan: 20x/menit
A: Ileus Paralitik
Infeksi saluran kemih

P: non farmakologis :
Diet cair
Pipa nasogastrik sudah di lepas
farmakologis :
infus RL 20 tetes/menit
Ceftriaxon 1x 2 gr IV

Tanggal 6 mei 2012


S: Nyeri perut, BAB 1 kali warna kuning berisi dan
tanpa lendir.
O: Nyeri tekan pada daerah suprapubik, bising
usus (+) 22 kali/menit, distensi abdomen
TD : 120/80 mmHg
Suhu : 36.8 C
Nadi : 80x/menit
Pernapasan: 20x/menit
A: Ileus Paralitik
Infeksi saluran kemih

P: non farmakologis :
Diet cair
farmakologis :
infus RL 20 tetes/menit
Ceftriaxon 1x 2 gr IV

Tanggal 7 mei 2012


S: Nyeri perut, nyeri seperti tertusuk-tusuk
O: Nyeri tekan pada daerah iliaka kanan, bising
usus (+) 20 kali/menit, pemeriksaan di mc
burney dan psoas sign (+)
TD : 120/80 mmHg
Suhu : 36.8 C
Nadi : 80x/menit
Pernapasan: 20x/menit
A: Ileus Paralitik
Infeksi saluran kemih
Suspek appendisitis

P: non farmakologis :
Diet cair
farmakologis :
infus RL 20 tetes/menit
Ceftriaxon 1x 2 gr IV
Pasien di konsul ke bedah

Tanggal 8 mei 2012


S: Nyeri perut berkurang
O: Nyeri tekan pada daerah iliaka kanan, bising
usus (+) 20 kali/menit, pemeriksaan di
mc
burney dan psoas sign (+)
TD : 120/70 mmHg
Suhu : 37.2 C
Nadi : 80x/menit
Pernapasan: 20x/menit
A: Ileus Paralitik
Infeksi saluran kemih
Suspek appendisitis

P: farmakologis :
infus RL 20 tetes/menit
Ceftriaxon 1x 2 gr IV
Dokter bedah : Diet bubur
Bed rest
Metronidazole 3 x 10 mg
Antasida 3 x C1
Meloxicam 2 x 7,5 mg

Tanggal 9 mei 2012


S: Nyeri perut berkurang
O: Nyeri tekan pada daerah iliaka kanan, bising
usus (+) 20 kali/menit, pemeriksaan di
mc
burney dan psoas sign (+)
TD : 120/70 mmHg
Suhu : 37.0 C
Nadi : 80x/menit
Pernapasan: 20x/menit
A: Ileus Paralitik
Infeksi saluran kemih
Suspek appendisitis

P: farmakologis :
infus RL 20 tetes/menit
Ceftriaxon 1x 2 gr IV
Dokter bedah : Diet bubur
Bed rest
Metronidazole 3 x 10 mg
Antasida 3 x C1
Meloxicam 2 x 7,5 mg
Pasien pindah ke ruang bedah

Anda mungkin juga menyukai