Anda di halaman 1dari 52

Ulkus Mulut (4A)

PPK hal 64
Definisi
Ulkus Mulut Aftosa/ Stomatitis Ulkus Mulut Herpes
Aftosa Rekurrens

• Adalah radang kronik pada mukosa


mulut, berupa ulkus yang terasa • Adalah inflamasi pada mukosa
nyeri dan selalu kambuh, terutama mulut akibat infeksi HSV-1
pada jaringan lunak rongga mulut. • Dapat merupakan gejala dari
• Self-limiting disease penyakit imunodefisiensi spt HIV
• Dapat merupakan gejala dari
penyakit sistemik : anemia def besi,
malabsorbsi, dll
Anamnesis SAR
• Keluhan utama : luka yg terasa nyeri dalam rongga mulut; berulang
• Onset : mulai dr usia anak, sering pd remaja dan dewasa muda, jarang pada
usia lanjut. Bertahan dr bbrp hari - minggu
• Lokasi: mukosa bukal, bibir, bagian dalam, atau sisi lateral dan anterior lidah
• Kronologi : menyikat gigi, menggigit pipi atau bibir, kekurangan nutrisi,
keturunan, penggunaan gigi tiruan, dll
• Fx memperberat : -
• Fx memperingan : -
• Keluhan lain: diare, konstipasi, tinja berdarah, sakit perut berulang, lemas,
pucat yang berdasarkan penyakityang mendasari.
PF SAR
• Tanda Anemia ( warna kulit, mukosa konjungtiva)  pucat
• Px abdomen (distensi, hipertimpani, nyeri tekan)
• Tanda dehirasi (mata cekung, tampak kehausan, demam, dll)
PP
• Px darah perifer lengkap
• MCV,MCH, MCHC
DD
• Herpes simplek
• Sindrom bechet
• Liken planus
• Kanker mulut
Penatalaksanaan
• Larutan kumur chlorhexidine 0,2% 3x setelah makan selama 1 menit
 membersihkan mulut
• Kortikosteroid topikal (krim triamcinolone acetonide 0,1%) 2x sehari
setelah makan
Edukasi dan Konseling
• Menghindari makanan yg berpotensi menimbulkan SAR : kripik, susu
sapi, glutem asam benzoat, cuka

Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanam : Dubia
Anamnesis Stomatitis Herpes
• Keluhan utama : luka yg terasa nyeri dalam rongga mulut
• Onset : tjd pd usia dewasa/remaja.
• Lokasi : bibir, lidah, gusi, langit-langit, bukal
• Kronologi : demam, paparan sinar matahari, kondisi
imunosupresi, krganasan  rekurensi
• Fx memperberat : -
• Fx memperingan : -
• Keluhan lain: bau mulut, lemas, demam, benjolan kel. Limfe leher
PF Stomatitis Herpes
• Lesi berupa vesikel, berbentuk spt kubah, berbatas tegas, berukuran 2-3 mm,
multiple, dpt bergabung satu sama lain
• Lokasi : bibir sisi luar/dalam, lidah, ginggiva, palatum, bukal
• Mukosa sekitar lesi  edematosa dan hiperemis
• Demam
• Pembesaran kel limfe servikal
• Tanda” penyakit imunodefisiensi yg mendasari
PP : -
DD
• SAR tipe herpetiform
• SAR minor multiple
• Herpes zooster
• Sindrom bechet
Penatalaksanaan
• Mengurangi nyeri  analgetik (paracetamol, ibuprofen)
• Antivirus : Acyclovir, valacyclovir, famcyclovir
Edukasi dan Konseling
• Mencegah rekurensi  menghindari faktor pencetus

Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanam : Dubia
Glositis (3A)
Kompre hal 403
Definisi
• Glositis adalah peradangan atau infeksi pada lidah yang ditandai
dengan terjadinya deskuamasi papila filiformis sehingga menghasilkan
daerah yang kemerahan dan mengkilat.
Anamnesis
• Keluhan utama : Lidah bengkak
• Onset : akut
• Lokasi: Lidah
• Kronologi : (etiologi)
• Fx memperberat : -
• Fx memperingan : -
• Keluhan lain: Sulit berbicara, menelan/ mengunyah, kkadang kesulitan bernafas
(bengkak hebat), mulut perih

Faktor resiko :
• Jenis kelamin, yaitu laki-laki lebih sering terserang dibandingkan perempuan.
Etiologi
Lokal
• Infeksi : bakteri, virus
• Trauma/ iritasi mekanis : gigi
• Iritasi lokal : tembakau, alkohol, makanan pedas
• Alergi : pasta gigi, obat kumur

Sistemik
• Kekurangan gizi : def besi, def vit b12
• Penyakit kulit : oral lichen, erytema multiform
Pemeriksaan Fisik dan
Penunjang
PF Lidah :
• bengkak
• permukaannya halus (anemia pernisiosa)
• dapat ditemukan ulserasi atau borok
• perubahan warna lidah,
• Pucat  penderita anemia pernisiosa
• Merah gelap def vitamin B

Pemeriksaan Penunjang
• biopsi
Diagnosis Banding
• Kandidiasis mulut
• Geographic tongue
• Fissured tongue

Komplikasi
• Kegelisahan
• Sumbatan jalan nafas
• Kesulitan berbicara (disfonia)
• Kesulitan dalam mengunyah atau menelan (disfagia)
• Peradangan lidah kronis
Penatalaksanaan & Edukasi
• Tergantung penyebab
• infeksi bakteri  Antibiotik
• defisiensi besi  suplemen zat besi.
• Jaga kebersihan mulut
• Hindari iritasi : tembakau, panas, pedas makanan dan alkohol.
• Begkak parah  kortikosteroid
Obat Sediaan Dosis
Kortikostreoid :    
Prednison Tablet 5 mg Dewasa:
Dosis awal 10-20 mg/hari,
tappering off.
Prognosis

• Dalam beberapa kasus, glositis dapat menyebabkan lidah bengkak


sehingga menghambat jalan nafas.
• Namun dengan penanganan yang tepat dan adekuat, gangguan pada
lidah ini dapat teratasi dan dicegah kekambuhannya.
Infeksi pada Umbilikus
(4A)
PPK hal 29
Anamnesis
• Keluhan utama : panas, rewel, tidak mau menyusu (tanda infeksi)
• Perlu digali : riwayat kehamilan, persalinan, dan perawatan neonatus

Faktor Resiko
• Imunitas belum sempurna
• Luka padaa umbilikus
• Kulit tipis  mudah lecet

Faktor presdiposisi
• Pemotongan dan perawatan tali pusat yang tidak steril
PF
• Tanda infeksi : kemerahan, panas, bengkak, nyeri, mengeluarkan pus
berbau busuk di sekitar tali pusat
• Infeksi tali pusat lokal/ terbatas : bengkak & kemerahan < 1 cm di sekitar
pangkali umbilikus
• Infeksi tali pusat berat/meluas : bengkak & kemerahan >1 cm di sekitar
pangkali umbilikus
• Tanda sistemik : demam, takikardi, hipotensi, letargi, somnolen,
ikterus
PP : -
DD
• Tali pusat normal dg akumulasi cairan berbau busuk (tdk infeksi)
• Granuloma-delayed epithelialization/ granuloma keterlambatan
proses epitelisaisi akibat kauterisasi
Komplikasi
• Necrotizing fasciitis dengan tanda-tanda: edema, kulit tampak seperti
jeruk (peau d’orange appearance) disekitar tempat infeksi
• Peritonitis
• Trombosis vena porta
• Abses.
Penatalaksanaan
Perawatan Lokal
• Tali pusat dibersihkan dg antiseptik
• Salep antibiotik

Perwatan sistemik
• Tanpa gejala sistemik  kloksasilin oral
• Tampak sakit  dicek apakah ada tanda sepsis  antibiotik aminoglikosida

Prognosis
Jika tdk ada komplikasi  dubia ad bonam
Infeksi Saluran Kemih
(4A)
PPK hal 380
Definisi
• ISK bagian atas
Infeksi saluran kemih bagian atas
terutama parenkim ginjal, lazimnya
disebut pielonefirits.

• ISK bagian bawah


Infeksi vesika urinaria dan uretra

• Batas antara ISK atas dan bawah


adalah valvula uterovesika
Anamnesis
• Keluhan utama :
ISK bawah :
• Disuria (panas seperti terbakar saat miksi)
• Frekuensi miksi >5x
• Urgency (keinginan berkemih yang sulit ditahan, sering tidak sengaja keluar)
• Nyeri suprapubis
• Onset : akut
• Lokasi :
• ISK bawah : nyeri pada pinggang menjalar hingga bawah sepanjang uretra
• Kronologi : Cara membersihkannya kedepan, sering menahan kencing, MCK tidak bersih
• Kualitas : Nyeri dirasakan terasa panas seperti terbakar saat di akhir buang air kecil (disuria
terminal)
• Kuantitas : Nyeri hanya timbul ketika pasien buang air kecil.
• Fx memperberat : -
• Fx memperingan : -
• Keluhan lain :Demam, Anyang-anyangan (polakisuria), Sering buang air kecil (frequency),
Susah buang air kecil, Nokturia

RPD (faktor resiko dari ISK)


• DM dan penyakit ginjal
• Penggunaan kateter
• Penyakit obstruksi traktus urinarius
• Penggunaan kondom diafragma
PF
• Demam
• Flank pain (nyeri ketok costovetrebra angel)
• Nyeri tekan suprapubik

PP
• Px darah perifer lengkap
• Urinalisa : (Urin mikroskopik) peningkatan >103 bakteri per lapang pandang.
• Kultur urin  gold standart diagnosis ISK, dengan kriteria diagnosis ≥10 5 koloni/ml
urin

DD
• Recurrent cystitis
• Urethritis
• Pielonefritis
• Bacterial Asymptomatic
Penatalaksanaan
• Tdk ada komplikasi : antibiotik (amoxiclav, flourquinolon)

Edukasi :
• Edukasi tentang penyebab dan faktor resiko penyakit ISK. Penyebab
ISK yang paling sering adalah masuknya flora anus ke kandung kemih
melalui perilaku dan higiene pribadi yang tidak baik
• Pada saat pengobatan ISK diharapkan tidak berhubungan seksual
• Patuh terhadap pengobatan antibiotik yang telah direncanakan
• Menjaga higiene pribadi dan lingkungan
Pielonefritsi Tanpa
Komplikasi (4A)
PPK hal 382
Definisi
• Peradangan parenkim dan pelvis ginjal yang berlangsung akut
Anamnesis
• Keluhan utama : demam, menggigil, nyeri di punggung bagian bawah
• Onset : akut, timbul tiba” dalam bbrp hari/jam
• Lokasi : nyeri pada pinggang sekitar ginjal
• Kronologi :
• Fx memperberat : -
• Fx memperingan : -
• Keluhan lain: gejala GIT (mual, muntah), gejala ISK bawah (frekuensi,
nokturia, disuria, urgensi, nyeri suprapubik)
Faktor resiko
• Wanita usia subur
• Coitus per rektal
• HIV/AIDS
• Obstruksi saluran kemih
• Anak”  refluks vesikouretral
PF
• Demam
• Takikardi
• Nyeri ketok sudut kotovertebra
• Nyeri tekan ginjal dan spasme otot
• Dapat ditemukan nyeri tekan suprepubik
• Distensi abdomen dan bising usus menurun (ileus paralitik)

PP
• Urinalisa  piuria (leukosit > 5-10/ lapang pandang), silinder leukosit (tanda
patognomonik), hematuria, bakteriuria (> 104 koloni/ml)
• Kultur urin  utkpemberian antibiotik
• Daraf perifer & hitung jenis

DD
Penatalaksanaan
• Medikamentosa : antibiotik, analgetik-antipiretik, anti-emetik

Edukasi
• Menjelaskan faktor resiko dan pencegahan rekurensi

Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanam : Bonam
Glomerulonefrtis (3A)
Kompre hal 405
Definisi
• Penyakit inflamasi atau non-inflamasi pada glomerulus yang
menyebabkan perubahan permeabilitas, perubahan struktur, dan
fungsi glomerulus.
Anamnesis
• Keluhan utama : Frekuensi buang air kecil berkurang, miksi berdarah,
wajah atau kaki bengkak, pusing atau keluhan badan cepat lelah.
• TTV : Hipertensi
• PF
• Bengkak wajah, tangan, kaki, dan perut

PP
• Pemeriksaan urinalisa
• Pemeriksaan biokimiawi
• Pemeriksaan serologi
• Ultrasonografi
• Biopsi

DD
• Penyakit jantung
• Sirosis hati
Penatalaksanaan
• Obat imunosupresan.  glomerulonefritis akibat gangguan sistem imun.
• Contoh : kortikosteroid
• Obat pengatur tekanan darah  tekanan darah meningkat  kerusakan
ginjal yang lebih parah
• ACE inhibitors (contohnya captropil dan lisinopril) dan
• ARB (contohnya losartan dan valsartan).
• Plasmapheresis  Plasma darah yang dibuang akan digantikan dengan
plasma pengganti atau cairan infus.
• Obat-obatan lain. Obat lain yang dapat diberikan, di antaranya
adalah diuretik untuk mengurangi bengkak, dan suplemen kalsium.
Kolik renal (3A)
Kompre hal 409
DEFINISI
• Nyeri viseral akibat spasme otot polos organ berongga yang umumnya
disebabkan karena hambatan pasase dalam rongga tersebut.
• Kolik renal dapat disebabkan oleh karena batu di ureter atau di Pelvic
Ureter Junction (PUJ) (urolithiasis).
Anamnesis
• Keluhan utama : Nyeri
• Onset : akut
• Lokasi: unilateral yang berawal dari daerah pinggang atau daerah flank yang
menyebar ke labia pada wanita dan pada paha atau testis pada laki-laki
• Kronologi : nyeri terasa tiba-tiba
• Kualitias : intensitas berat
• Kuantitas : hilang timbul
• Fx memperberat :
• Fx memperingan :
• Keluhan lain: mual, muntah, sering BAK, disuria, oliguria dan hematuria
Faktor resiko
• Jenis kelamin, sering pada laki-laki
• Usia 30-60 tahun
• Pasien yang telah menderita batu ginjal yaitu sekitar 60-80% atau
rata-rata 50% setelah 10 tahun akan mengalami kolik renal berulang.
Pemeriksaan Fisik dan
Penunjang Sederhana
Pemerikasaan Fisik
• Pada pemeriksaan fisik  pasien banyak bergerak mencari posisi
tertentu untuk mengurangi nyeri.
• Lokasi nyeri berhubungan dengan prediksi letak batu namun bukan
merupakan hal yang akurat.
• Batu pada Pelvic Uretra Junction (PUJ)  nyeri derajat berat pada daerah
sudut kostovertebra dan menyebar sepanjang ureter dan gonad.
• Batu pada midureter  nyeri sama dengan batu di PUJ, namun pasien
mengeluhkan nyeri tekan pada regio abdominal bawah.
• Batu pada daerah distal ureter  nyeri yang menyebar ke paha serta ke testis
pada laki-laki dan ke labia mayor pada perempuan.
Pemeriksaan Penunjang
• Urinalisa
• Foto polos abdomen
• Ultrasonografi
• Intravenous Urography (IVU)
• Computed Tomography (CT)
Diagnosis Klinis
Konfimasi diagnosis kolik renal akut dapat ditegakkan melalui:
• Anamnesis dan pemeriksaan fisik
• Foto polos abdomen (terlihat 70%)
• Ekskresi bahan kontras yang terhambat pada pemeriksaan IVU
• Dilatasi saluran ginjal unilateral pada pemeriksaan USG
• Batu/serpihan dalam urin
• Hematuria

Diagnosis Banding
• Apendisitis
• Divertikulitis
• Pyelonefritis
• Salpingitis
• Ruptur aneurisma aorta
Penatalaksanaan Komprehensif
• Terdapat dua prinsip pengobatan penghilang rasa nyeri pada kolik
renal akut yaitu Nonsteroidal anti inflammatory drugs (NSAIDS) dan
opioid.
• Namun sesuai dengan berkembangnya penelitian terbaru bahwa
penggunaan NSAID (Non steroidal antiinflammatory drugs) dan COX-2
inhibitors (Cyclooxygenase-2) lebih efektif dalam mengatasi nyeri
dengan mekanisme memblok vasodilatasi arteri afferen sehingga
menurunkan diuresis, edema dan stimulasi otot polos ureter.
Obat Sediaan Dosis

NSAID:   Dewasa :
Asam mefenamat Kapsul 250 mg 2-3 kali 250-500 mg sehari

COX2 Selective Inhibitor:   Dewasa :


Celecoxib Kapsul : 50 mg, 100 mg, 200 2 x 200 mg sehari
mg, 400 mg

Anda mungkin juga menyukai