Anda di halaman 1dari 28

HERNIA INGUINALIS

Presentator :
Derisna Mauliani
16174283

Pembimbing :
dr. Furqan Hasan, Sp.B
IDENTITAS PASIEN

Nama : Sunasipan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 59 tahun
Alamat : Pekan gebang
Agama : Islam
Pekerjaan : Kuli bangunan
Suku : Jawa
Status : Menikah
Masuk RS : 24 Maret 2017
Keluhan Utama

Anamnesa

Pasien datang ke RSUD Langsa pada tanggal 24 Maret 2017


dengan keluhan benjolan di kantung kemaluan kanan, yang hilang
timbul sejak 5 tahun yang lalu. Benjolan dirasakan semakin
membesar ± 3 bulan SMRS, dengan ukuran sebesar telur ayam.
Pasien mengaku mula-mula benjolan tampak di selangkangan
kemudian benjolan tampak sampai kantung kemaluan dan benjolan
dapat dimasukkan dengan jari sendiri ke dalam perut. Pasien tidak
mengeluhkan nyeri pada benjolan. Benjolan timbul saat pasien
berdiri dan hilang saat duduk dan berbaring. Pasien tidak
mengeluhkan nyeri pada benjolan. Riwayat demam (-), mual (-),
muntah (-), BAK dan BAB tidak ada keluhan.
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat Hipertensi (-)
 Riwayat DM (-)
 Riwayat penyakit jantung dan paru (-)

 Riwayat Penyakit Keluarga


 Disangkal

 Riwayat Penggunaan Obat


 Disangkal
PEMERIKSAAN FISIK

 Kesadaran : Compos mentis


 Vital Sign

- TD : 160/100 mmhg
- HR : 78 x/i
- RR : 20x/i
- Temp : 37°C
STATUS GENERALISATA

 Kepala dan wajah

 Kepala : Normochepali

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).

 Hidung : dbn

 Telinga : dbn

 Mulut : dbn

 Leher : Tidak ada pembesaran KGB dan tiroid.


 Thorax
 Jantung : dbn

 Paru : dbn

 Abdomen : dbn

 Ekstremitas
Akral hangat, tidak ada edema, CRT < 2 detik
STATUS LOKALISATA
 Regio : inguinoscrotalis dextra

tampak benjolan pada lipat paha dan skrotum kanan


Warna kulit sama dengan sekitarnya
Tidak terdapat tanda-tanda peradangan

Massa pada skrotum kanan


Konsistensi lunak, permukaan rata, batas atas tidak tegas.
Nyeri tekan (-)
Suhu sama dengan sekitarnya

Tidak dilakukan pemeriksaan

Peristaltik (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium Nilai

Hemoglobin 12,4 gr/dl

Hematokrit 37,4 %

Eritrosit 4.05 /µL

Leukosit 13.610 /µL

Trombosit 299.000 /µL

KGDS 81 mg/100 ml
DIAGNOSA

 Diagnosa Kerja
Hernia scrotalis dextra reponible

 Diagnosa Banding
1. Hidrokel
2. Tumor testis
PENATALAKSANAAN

 IVFD RL 20 gtt/i
 Cefotaxim 1 gram / 12 jam
 Ketorolac 1 ampul / 12 jam
 Ranitidin 1 ampul / 12 jam

PEMBEDAHAN

Hernioraphy
HERNIA

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga


melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang
bersangkutan.

Hernia terdiri atas cincin, kantong,


dan isi dari hernia tersebut
EPIDEMIOLOGI

Kasus bedah terbanyak kedua setelah


appendicitis

Hampir 75% dari kasus hernia merupakan


hernia inguinalis

Hernia inguinalis dibagi menjadi hernia


inguinalis lateralis dan hernia inguinalis
medialis

⅔ dari hernia inguinalis adalah hernia


inguinalis lateralis dibandingkan hernia
inguinalis medialis

Perbandingan antara pria : wanita = 7 : 1


ETIOLOGI
 Faktor yang dianggap berperan kausal adalah adanya prosesus
vaginalis yang terbuka
 peningkatan tekanan intra abdomen, dan
 Kelemahan dinding perut akibat usia.
KLASIFIKASI
Berdasarkan
terjadinya
Bedasarkan
letaknya

Berdasarkan
gambaran klinis
Berdasarkan
arah penonjolan
HERNIA INGUINALIS

Suatu keadaan dimana sebagian usus masuk


melalui sebuah lubang pada dinding perut ke
dalam kanalis inguinalis.

Lateral
Skrotalis/labialis
(Indirect)
Hernia
inguinalis
Medial (Direct)
Hernia Medialis Hernia Lateralis

Hernia inguinalis indirek


disebut hernia inguinalis
Hernia inguinalis direk disebut juga lateralis, dimana isi hernia
hernia inguinalis medialis, dimana keluar dari rongga peritoneum
isi hernia menonjol langsung melalui melalui anulus inguinalis
trigonum Hesselbach. internus, dari anulus inguinalis
internus , hernia masuk ke
kanalis inguinalis, dan jika
berlanjut dapat keluar ke
anulus inguinalis eksternus.
MANIFESTASI KLINIS

Jenis Reponible Nyeri Obstruksi Sakit Toksik

Reponible + - - - -

Irreponible - - - - -

Inkarserata - + + + -

Strangulata - ++ + ++ ++
PEMERIKSAAN FISIK

 INSPEKSI
Perhatikan keadaan asimetris pada lipat paha, skrotum dan labia.
Benjolan saat mengedan atau batuk.

 PALPASI
Teraba benjolan dengan batas atas tidak tegas.
Benjolan dapat dimasukkan ke dalam kavum abdomen atau tidak.

 AUSKULTASI
Peristaltik (+)
PEMERIKSAAN FISIK

Tiga teknik pemeriksaan


sederhana hernia :

1. Finger Test
2. Ziemen Test

3. Thumb Test
PENATALAKSANAAN

o reposisi
KONSERVATIF o bantalan penyangga

o Herniotomi
OPERATIF o Hernioplasti
o Hernioraphy
KOMPLIKASI

1. Terjadi perlengketan antara isi hernia dengan isi kantung


hernia sehingga isi kantung hernia tidak dapat dikembalikan,
kedaaan ini disebut hernia inguinalis ireponibilis.
2. Terjadi penekanan terhadap cincin hernia akibat banyaknya
usus yang masuk gangguan aliran isi usus diikuti
gangguan vaskular (proses strangulasi) disebut hernia
inginalis strangulata.
PROGNOSIS

 Kekambuhan: 1-3% dalam waktu 10 tahun kemudian.


 Insidens residif bergantung umur, letak hernia, teknik
operasi, penyebabnya:
 Kelemahan pada saat melakukan identifikasi kantong
hernia
 Infeksi pada luka operasi
 Kondisi yang menyebabkan kenaikan tekanan intra
abdominal
 Kesalahan teknik operasi

Anda mungkin juga menyukai