Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS

HERNIA

OLEH : dr. Putri Ananda Tumanggor


Status pasien
 Nama : Tn. A
 Umur : 58 Tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Agama : Islam
 Status Perkawinan: Kawin
 Alamat : pelalo
 Pekerjaan : Berkebun
 Tgl masuk RS : 13 Februari 2018
 Tgl keluar RS : 16 Februari 2018
anamnesis
Keluhan utama
Muncul nya benjolan pada lipat paha
sebelah kanan sejak ± 1hari SMRS

Riwayat penyakit sekarang


Riwayat penyakit
dahulu

± 1 tahun yang lalu SMRS pasien


memiliki benjolan yang sama namun
dapat masuk kembali
Pasien menyangkal mempunyai riwayat
batuk lama, DM, tumor/kanker, operasi
perut, hipertensi .

Riwayat keluarga
Pemeriksaan fisik
STATUS GENERALISATA

Keadaan umum : Tampak sakit sedang Kepala :Normocephal


Kesadaran : Compos mentis
Mata :
Konjungtiva anemis (-),
Tanda Vital :
sclera ikterik (-)
- Tekanan Darah : 130/80 mmHg
- Pernafasan : 18 x/menit Leher :
- Nadi : 80 x/menit Pembesaran tiroid (-),
- Suhu : 36,3C KGB (-)

Thorax
Inspeksi : Pergerakan dada simetris
Palpasi : Vocal fremitus simetris pada kedua
lapang dada
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Suara napas utama vesikuler, tidak
ada suara napas tambahan, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
 Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba pada linea midclavicula ICS
V sinistra
Perkusi :Tidak dilakukan
Auskultasi: Bunyi jantung I & II regular, murmur (-),
gallop (-)

 Ekstremitas
Superior : Hangat (+/+), edema (-/-), RCT < 2 detik,
sianosis (-/-)
Inferior : Hangat (+/+), edema (-/-), RCT < 2 detik,
sianosis (-/-)
STATUS
LOKALIS

Regio inguinalis D :

Inspeksi: terdapat benjolan di bawah lig.inguinale,


berukuran seperti telur ayam, warna sesuai warna kulit,
tidak kemerahan.

Palpasi: benjolan tidak dapat dimasukkan, nyeri tekan (-).

Auskultasi : bising usus (+).


Laboratorium

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal


Hemoglobin 15,4 P: 11,7 – 15,5g/dl ; L: 13,2
– 17,3g/dl
Leukosit 7.000 P: 3600-11000/ul ; L: 3800-
10600/ul
Eritrosit 5.0 P: 3,8 – 5,2 juta/ul; L: 4,4 –
5,9juta/ul
Trombosit 393000 150.000 – 440.000/ul
Hematokrit 43,3 P: 35 -47% ; L: 40 – 52%
Laboratorium

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal


Masa Pembekuan 13’00” 8-18

Masa perdarahan 2’00” 1-3

GDS 83 74-106 mg/dl


mg/dl

EKG Dalam Batas Normal

Foto Rontgen Thoraks Dalam Batas Normal


Assesment
Terapi
Tindakan Operatif:
 Herniotomy

Farmakologi :
 Ivfd RL 20 tpm
 Inj Cefoperazone 1 vial/12jam
 Inj dexketoprofen 1 amp/8jam
 Inj pantomex 1 vial/ 24 jam
ANATOMI
 Kanalis inguinalis :
 anterior :
aponeurosis m. oblikus
eksternus.
 Posterior : fascia
transversalis
 Inferior :
ligamentum inguinale
 Superior :m. oblikus
internus abdominis dan
m. transversus
abdominis
 Trigonum Hasselbach
Merupakan daerah dengan batas :
 inferior : Ligamentum inguinale
 Lateral : Vasa epigastrika inferior
 Medial : Tepi m. rectus abdominis
DEFINISI

 Hernia adalah protusi atau


penonjolan isi suatu rongga
melalui defek atau bagian yang
lemah dari dinding rongga
bersangkutan.

 Hernia terdiri dari :


 Cincin
 Kantong
 Isi hernia
KLASIFIKASI
Hernia dibagi menurut :
 Terjadinya
 Kongenital
 Di dapat
 Letaknya
 Hernia umbilical
 Hernia inguinal
 Hernia femoral
Tipe Deskripsi Hubungan dg Dibungkus Onset
vasa oleh fascia biasanya pada
epigastrica spermatica waktu
inferior interna

Hernia ingunalis Penojolan melewati Lateral Ya Congenital


lateralis cincin inguinal dan Dan bisa pada
(indirek) biasanya merupakan waktu dewasa.
kegagalan penutupan
cincin ingunalis interna
pada waktu embrio
setelah penurunan testis

Hernia ingunalis Keluarnya langsung Medial Tidak Dewasa


medialis (direk) menembus fascia
dinding abdomen
 Fase fase hernia Inkarserata
 Reponible • isi kantong
 Isi hernia keluar masuk terperangkap, terjepit
 Gangguan pasase (-) oleh cincin hernia
 Irreponible • disertai tanda-tanda
 Isi kantong tidak dapat masuk lagi ileus
 Terjadi perlekatan isi kantong
 Strangulata
dengan peritoneum kantong hernia
 Tidak ada sumbatan/ gangguan  terjadi gangguan
pasase (-) vaskularisasi
 Nyeri (-)
ETIOLOGI
 Adanya prosesus vaginalis yang terbuka
 Tekanan intra abdomen
 Kelemahan otot dinding perut dan degenerasi jaringan ikat
karena usia lanjut
PATOFISIOLOGI
HERNIA INGUINALIS LATERALIS / INDIREK

keluar dari rongga peritoneum melalui annulus inguinalis internus yang terletak
sebelah lateral dari pembuluh darah epigastrika inferior, kemudian masuk kedalam
kanalis inguinalis dan jika cukup panjang, menonjol keluar dari annulus inguinalis
eksternus
HERNIA INGUINALIS MEDIALIS / DIREK

 Hernia yang melalui dinding inguinal posteromedial dari vasa

epigastrika inferior di daerah yang dibatasi segitiga Hasselbach.

 Direk : langsung menuju anulus inguinalis eksternus

 Dasar segitiga Hasselbach dibentuk oleh facia transversa yang

diperkuat oleh serat aponeurosis m. transversus abdominis yang


kadang-kadang tidak sempurna sehingga daerah ini potensial untuk
menjadi lemah.
DIAGNOSIS

 Inspeksi :

- Benjolan di lipat paha yang timbul pada waktu mengedan , batuk ,bersin, atau
mengangkat beban berat dan menghilang setelah baring.

 Palpasi :

- dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia, diraba konsistensinya, dan

dicoba mendorong apakah benjolan dapat direposisi.

 Auskultasi :

- Peningkatan peristaltik oleh karena ileus obstruksi pada hernia inkarserata


PEMERIKSAAN TAMBAHAN
 Pemeriksaan Finger Test
 Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.
 Dimasukkan lewat skrotum melalui annulus eksternus ke kanal inguinal.
 Penderita disuruh batuk:
 Bila impuls diujung jari berarti Hernia InguinalisLateralis.
 Bila impuls di samping jari Hernia InguinnalisMedialis.
• Pemeriksaan Ziemen Test
• Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu.
• Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan.
• Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada
1. jarike 2 : Hernia InguinalisLateralis.
2. jarike 3 : hernia IngunalisMedialis.
3. jarike 4 : Hernia Femoralis.
• Pemeriksaan Thumb Test
- Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita
disuruh mengejan
- bila keluar benjolan berarti HIM.
- Bila tidak keluar benjolan berarti HIL
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 PEMERIKSAAN  PEMERIKSAAN
LABORATORIUM RADIOLOGIS
Leukocytosis dengan shift Ultrasonografi dapat
to the left yang digunakan untuk
menandakan strangulasi. membedakan adanya massa
pada lipat paha atau dinding
abdomen.
PENATALAKSANAAN
 PENGOBATAN KONSERVATIF
- Reposisi bimanual : tangan kiri memegang isi hernia
membentuk corong sedangkan tangan kanan
mendorongnya ke arah cincin hernia dengan tekanan
lambat dan menetap sampai terjadi reposisi
- Reposisi spontan pada anak : menidurkan anak
dengan posisi Trendelenburg, pemberian sedatif
parenteral, kompres es di atas hernia, kemudian bila
berhasil dapat dijadwalkan untuk operasi
- Bantal penyangga untuk menahan hernia yang telah
direposisi dan harus dipakai seumur hidup.
tindakan operatif

Anak Dewasa

Herniotomy Herniotomy + Hernioplasty


Angka rekurensi
setelah mendapat
pembedahan pada
umumnya sangat
jarang terjadi.
Analisis
kasus
Keluhan
utama

Muncul nya benjolan pada lipat paha


sebelah kanan sejak ± 1hari SMRS
Benjolan akan menghilang atau mengecil
ketika penderita
Riwayat berbaring
penyakit sekarang(reponibilis),
tidak dapat kembali atau tidak menghilang
ketika berbaring (irreponibilis)

Nyeri,  strangulate atau inkerserata


Nyeri (-) akreta yg bersifat
ireponible/reponible
STATUS
Regio inguinalis D :
LOKALIS

Inspeksi: terdapat benjolan di


bawahbenjolan di bawah
lig.inguinale, diameter 8
cm x 4lig.inguinale,
cm, permukaan rata, (
sedikit melonjong tidak bulat )
warna sesuai warna kulit, tidak
kemerahan.

Tanpa
Palpasi: adanya
tidak tandahangat,
teraba
kenyal, batas atasdan
inflamasi tidak jelas,
tidak transaluminasi
dapat dimasukkan,
(-)
transluminasi (-), tidak nyeri.
Perbedaan HERNIA INGUINALIS HERNIA FEMORALIS

Definisi Keluar dari rongga peritoneum Menonjol pd. Kanalis


melalui A.inguinalis femoralis melalui defek pd.
internumlateral (P.D. Sisi medial sarung
epigastrika inferior)  femoralis ( femoral sheath)
K.inguinalis ( cukup panjang)
 menonjol  annulus
ing.eksternum
Jalur herniasi Letaralis etc  menonjol pd. Keluar melalui lacuna
Lateral P.D vasorum kaudal dari
Indirect etc melalui 2 pintu ligamentum inguinale
 annulus dan kanalis
inguinalis
Faktor resiko • pada semua usia • Pada lansia ( geriatric,
• ↑↑ pria : wanita obesitas dll)
• ↑↑ intraabdominal ( • ↑↑ pada wanita
aktivitas, batuk kronik, dll • Resiko lainnya =
) H.inguinalis
• Riwayat operasi pada
abdomen
• ↑↑ HIL : HIM
Perbedaan Hernia inguinalis lateralis ( Hernia inguinalis medialis (
indirect ) direct )
Definisi Keluar dari rongga peritoneum Menonjol lgsg  kedepan
melalui A.inguinalis melalui trigonum / ∆
internumlateral (P.D. hasselbach
epigastrika inferior)  Inferior lig. Inguinalis
K.inguinalis ( cukup panjang)  Medial  lateral M.rectus
menonjol  annulus abdominus
ing.eksternum Superolateral  P.D. epigastrika
inferior
Jalur herniasi Lateral  dari P.D epigastrika inferior Direct  langsung ke ∆
Indirect  melalui 2 pintu ( annulus & hasselbach
kanalis inguinalis )
Kantong hernia Prosesus vaginalis berdilatasi secara Dasar kanalis inguinalis (∆)
persisten hasselbach
Pemeriksaan fisik Bentuk  lonjong bentul  bulat
Sifat unilateral ; jarang bilateral Sifat bilateral
Hubugan dengan vasa Ke lateral Ke medial
epigastrika
Etiologi Kogenital Akuisita
Akusita

Anda mungkin juga menyukai