Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

“Hernia Inguinalis Lateralis”

Pembimbing :
Dr. dr. Heber Bombang Sapan, sp.B-KBD
LAPORAN KASUS
Identitas pasien
Nama : An. G
Jenis Kelamin : Laki - laki
Usia : 2 tahun
BB : 10 kg
Waktu kunjungan : 18 Desember 2023
Anamnsesis

Keluhan Utama : Riw. Penyakit Sekarang:


Pasien datang ke IGD RS CAM
Benjolan di lipat paha pada hari sabtu malam dengan
kanan yang turun hingga benjolan lipat paha kanan yang
makin memberat hingga ke
ke kantong kelamin
kantung kemaluan kanan.
“skroltalis” Benjolan timbul sejak 3 bulan
SMRS. Benjolan diperberat saat
pasien mengejan, batuk, ataupun
nangis. Benjolan diperingan saat
pasien istirahat atau tertidur.
Keluhan lain yang dirasakan nyeri
disekitar benjolan dan muntah 3 X
sejak kemarin. Pasien sudah tidak
BAB sejak 2 hari.
Anamnsesis

Riw. Penyakit Riw. Penyakit


Dahulu : Keluarga:

Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga


disangkal disangkal, tidak ada
keluhan serupa

-
Pemeriksaan Fisik

KU dan TV Status Generalis


Keadaan umum: Kepala: Normocephali,
Tampak sakit sedang konjungtiva anemis (-/-),
GCS: E4M6V5 sklera ikterik (-/-)
Thoraks: Jantung: BJ I & II
TD: -
normal, murmur (-), gallop
Nadi: 114 x/min
(-). Paru: vesikuler (+/+),
RR: 20 x/min
ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Saturasi: 97 %
Abdomen: pada status
Suhu: 36,7 °C lokalis
Genitalia : pada status
lokalis
Ekstremitas : akral hangat,
CRT <2 detik
Status Lokalis

Abdomen A/R RLQ Genitalia


Inspeksi: Distensi (-), Inspeksi : terdapat massa
vena ekstasi (-), scar (-) dengan bentuk lonjong di
Auskultasi: BU (+) daerah inguinal dextra
menurun kearah skrotum dextra
berwarna seperti kulit
Palpasi: nyeri tekan
disekitarnya tidak tegang
(+) pada regio
dan tidak terdapat tanda-
inguinalis dextra,
tanda radang
defense muscular (-)
Palpasi : terdapat massa
Perkusi: timpani di dengan bentuk lonjong di
seluruh lapang daerah inguinal dextra ke
abdomen arah skrotum dextra , massa
teraba kenyal,
Pem. Penunjang
Pemeriksaan laboratorium 19/12/2023
Pemeriksaan CR Thorax PA
Tidak tampak kelainan jaringan lunak. Tulang-tulang
baik.
Tidak tampak kelainan struktur kedua paru
Tidak ada peningkatan corakan bronkovaskuler.
Tampak infiltrat di parakardial
Trachea: posisi, batas-batas, dan diameter dalam
batas normal.
Mediastinum di tengah dan tak melebar.
Cor dalam batas normal.
Diaphragma dan sinus costophrenicus normal
Kesan : Bronkopneumonia
Diagnosis kerja
“Hernia Inguinalis Lateralis
Inkaserata Dextra”

Diagnosis banding
“Hidrokel”
Tatalaksana
1. NGT dialirkan
2. IVFD RL 1000 cc/24 jam
3. PCT drip 3x100 mg iv
4. Ceftriaxone 1x500 mg iv
5. Ranitidine 2x10 mg iv
6. Konsultasi ke dokter spesialis Bedah
a. Puasa sementara
b. Dilaksanakan operasi Herniotomi senin 20
Desember 2023
Tinjauan Pustaka
Anatomi
Definisi

Hernia adalah suatu penonjolan suatu kantong peritoneum, suatu organ


atau lemak praperitoneum melalui cacat kongenital atau akuisita
(didapat)

Hernia inguinalis adalah kondisi prostrusi (penonjolan) organ intestinal


masuk ke rongga melalui defek atau bagian dinding yang tipis
atau lemah dari cincin inguinalis. Materi yang masuk lebih sering
adalah usus halus, tetapi bisa juga merupakan suatu jaringan lemak
atau omentum
Epidemiologi
Sekitar 75% hernia terjadi di sekitar lipat paha, berupa hernia
inguinal direk, indirek serta hernia femoralis; hernia insisional
10%, hernia ventralis 10%, hernia umbilikus 3% dan hernia
lainnya sekitar 3%. Pada hernia inguinalis lebih sering pada
laki-laki dari pada perempuan
Klasifikasi
1 2 3
Berdasarkan regio : Berdasarkan isi hernia : Berdasarkan sifat hernia :
1. Hernia adiposa 1. Hernia Inguinalis 1. Reponible
2. Hernia Littre a. Indirek 2. Irreponible
3. Sliding hernia b. Direk 3. Inkaserata
2. Hernia Femoralis 4. Starungalat
3. Hernia Umbilikalis
4. Hernia diafragmatika
5. HNP
Etiologi

1. Peninggian tekanan intra abdomen yang berulang.


a. Overweight Mengangkat barang yang berat yang tidak
sesuai dengan ukuran badan.
b. Sering mengedan karena adanya gangguan konstipasi atau
gangguan saluran kencing
c. Adanya tumor yang mengakibatkan sumbatan usus
d. Batuk yang kronis dikarenakan infeksi, bronchitis, asthma,
emphysema, alergi,.

1. Adanya kelemahan jaringan /otot


Patofisiologi
Gejala klinis

Inspeksi : Palpasi :
Gejala dan tanda
1. Pada hernia direk, saat
1. Pada hernia inguanalis
pasien berdiri/mengedan
1. Tonjolan di lipat paha lateralis, akan terasa
akan terlihat tonjolan simetris
2. Dapat disertai dengan tahanan pada dinding
sirkuler di cincin eksterna,
rasa nyeri yang dan tonjolan hilang saat posterior kanalis
menyebar hingga berbaring. ingunalis
skrotum
3. Benjolan dapat hilang 1. Pada hernia ingunalis 1. Pada hernia direct
lateralis akan terlihat tidak akan terasadan
saat
tonjolan yang yang bebentuk tidak adanya tahanan
istirahat/berbaring
elip dan susahmenghilang pada dinding posterior
pada saat berbaring kanalis ingunalis.
Anamnesis

1. Pada orang dewasa berupa benjolan di lipat paha yang timbul


pada waktu mengedan, batuk atau mengangkat beban berat
dan menghilang pada waktu istirahat baring.

1. Pada bayi dan anak-anak adanya benjolan yang hilang timbul


dilipat paha biasanya diketahui oleh orang tua. Biasanya
benjolan muncul ketika pasien batuk ataupun menangis.
Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi : diperhatikan keadaan asimetris pada kedua sisi lipat
paha, skrotum atau labia dalam posisi berdiri atau berbaring.
Pasien diminta mengedan atau batuk sehingga adanya
benjolan yang simetris atau tidak.

1. Palpasi : dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia, diraba


konsistensinya, dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat
direpoisi. Setelah benjolan tereposisi dengan jari telunjuk atau
jari kelingking pada anak-anak, kadang cincin hernia dapat
teraba berupa annulus inguinalis yang melebar
Pemeriksaan khusus
ZIEMAN’S TEST/3 finger test FINGER TEST/2 finger test

Diperiksa dalam keadaan beridiri/ Dilakukan dgn cara menggunakan jari


kantong hernia terisi ke-2 atau ke-5 tangan pemeriksa, lalu
🡪 menggunakan tangan kanan jika batuk.
periksa bagian kanan dan
sebaliknya Jika dirasakan pada ujung jari 🡪 lateralis,
jika samping jari 🡪 medialis
Pemeriksaan khusus

Thumb Test

Diperiksa pada posisi tidur


telentang atau berdiri
Kantong hernia harus berada
pada kavum abdomen
Setelah itu ibu jari menekan
annulus internus dan pasien
megedan
Jika benjolan keluar 🡪 medialis,
jika tidak keluar 🡪 lateralis
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
a. Pemeriksaan darah lengkap
b. Elektrolit, BUN, kadar kreatinine
c. Tes Urinalisis
2. Radiologis
a. Ultrasonografi
b. Pada pemeriksaan radiologis kadang terdapat suatu yang
tidak biasa terjadi, yaitu adanya suatu gambaran massa.
Gambaran ini dikenal dengan Spontaneous Reduction of
Hernia En Masse.
Tatalaksana
Penganganan di IGD:

1. Memberikan sedasi yang adekuat dan analgetik untuk mencegah nyeri.


2. Pasien harus istirahat agar tekanan intraabdominal tidak meningkat.
3. Menurunkan tegangan otot abdomen.
4. Kompres dengan kantung dingin untuk mengurangi pembengkakan danmenimbulkan
proses analgesia
5. Posisikan dua jari di ujung cincin hernia untuk mencegah penonjolan yang berlanjut selama
proses reduksi penonjolan.
6. Usahakan penekanan yang tetap pada sisi hernia yang bertujuan untuk mengembalikan isi
hernia ke atas. Jika dilakukan penekanan ke arah apeks akan menyebabkan isi hernia
keluar dari pintu hernia
7. Konsul ke spesialis bedah
Tatalaksana
Konservatif :

Reposisi bimanual : tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan
kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan tekanan lambat dan menetap sampai
terjadi reposisi

Reposisi spontan pada anak : menidurkan anak dengan posisi Trendelenburg, pemberian
sedatif parenteral, kompres es di atas hernia,kemudian bila berhasil, anak boleh menjalani
operasi pada hari berikutnya.
Tatalaksana
Operatif :

Anak-anak --> Herniotomy : Karena masalahnya pada kantong hernia, maka dilakukan
pembebasan kantong hernia sampai dengan lehernya, dibuka dan dibebaskan isi hernia, jika
ada perlekatan lakukan reposisi, kemudian kantong hernia dijahit setinggi-tinggi mungkin lalu
dipotong.

Dewasa --> Herniorrhaphy, herniotomi dan hernioplasti


1. Herniotomi : Memotong dan mengikat kantong hernia setinggi mungkin.
2. Hernioplasti : Memperkuat dinding depan abdomen dengan cara memperkecil cincin
hernia (annulus inguinalis internus)
3. Hernioraphy : Mengikat leher hernia dan menggantungkannnya pada conjoint tendon
agar tidak bisa masuk lagi
Prognosis
Prognosis hernia inguinalis pada bayi dan anak umumnya baik bila
ditangani dengan benar. Beberapa hal yang dapat memengaruhi
prognosis yaitu prematuritas, kelainan penyerta lainnya, dan ada
tidaknya komplikasi

1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad Sanationam : Bonam
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai