Halaman
HALAMAN JUDUL.....................................................................................0
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................2
BAB II STATUS PASIEN.......... ...............................................................4
BAB III TINJAUAN PUSTAKA................................................................9
BAB IV ANALISIS KASUS.....................................................................35
BAB V KESIMPULAN ...........................................................................37
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................38
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
herniorrhaphy dilakukan tiap tahunnya di amerika serikat,
dibandingkan dengan 25000 untuk hernia femoralis, 166000 hernia
umbilicalis, 97000 hernia post insisi dan 76000 untuk hernia
abdomen lainya.1,2
3
BAB II
STATUS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Tn. Dargak
2. Jenis kelamin : Laki-laki
3. Tanggal lahir/ usia : 18 Januari 1968/ 51 tahun
4. Alamat : Tanjung Kupang Baru Kec. Tebing Tinggi
5. Pekerjaan :Petani
6. Agama : Islam
7. Status perkawinan : Kawin
8. Tanggal MRS : 15 November 2019
B. ANAMNESIS
1. Keluhan utama :
Adanya benjolan di lipat paha kanan yang masih dapat keluar
masuk.
4
berbaring atau tidur. Pasien merasa tidak nyaman sehingga sekarang
pasien memutuskan untuk berobat. Riwayat trauma (-). Mual (-),
muntah (-), demam (-), kadang teras nyeri, BAB (+), flatus (+).
3. Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat batuk lama (-).
Riwayat sulit BAK dan sulit BAB (-)
Riwayat pembesaran prostat dan hemorrhoid (-)
Riwayat operasi abdomen dan daerah lipat paha (-)
4. Riwayat keluarga
Bekerja mengangkat beban berat (+)
Riwayat benjolan dan hernia di keluarga (-)
5. Riwayat pengobatan
Pernah melakukan operasi pada lipat paha
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
a. Kesadaran : compos mentis
b. Tekanan darah : 140/80 mmHg
c. Heart rate : 91kali/menit
d. Respiratory rate : 22 kali/menit
e. Temperature : 37,0oC
f. SpO2 : 98%
2. Keadaan spesifik
a. Kepala
1. Mata
- Konjungtiva anemis :-
- Sklera ikterik :-
- Mata cekung :-
2. Mulut : mukosa bibir baik
3. Telinga : fungsi pendengaran menurun
b. Leher : Pembesaran KGB: -
c. Thoraks
5
- Paru : simetris
Inspeksi : statis dan dinamis simetris
Perkusi : sonor +/+
Auskultasi : vesikuler +/+ N, Rh(-) Wh(-)
- Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : bunyi jantung normal
d. Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi : lemas
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+)
e. Regio Inguinal
Inspeksi
Regio inguinal dextra :
Benjolan di lipat paha kanan dengan ukuran Ukuran ± 8 x 3 cm.
Warna kulit sama dengan sekitar. Dari posisi berdiri ke berbaring
benjolan dapat masuk dengan spontan ke rongga abdomen.
Palpasi:
Benjolan dapat direposisi ke dalam rongga abdomen. Nyeri (-),
mual (-), muntah (-). Suhu kulit sama dengan sekitar. Ziemen
test: benjolan teraba oleh digiti IV. Finger test negative dan
thumb test negative.
6
f. Genitalia dan anus : dalam batas normal
g. Ekstremitas : dalam batas normal
4. Pemeriksaan Penunjang:
Hb : 11,9 g/dl
Wbc : 8.1 (10^3/uL)
Rbc : 207 (10^6/uL)
Ht : 36%
Bss : 92
5. Diagnosis Banding
a. Hernia Femoralis reponibel dextra
b. Hernia Inguinalis dextra
c. Varikokel
d. Hidrokel
7
7. Tatalaksana
1. Rencana operasi
Persiapan : - Konsul PDL dan anestesi
- Pemeriksaan lab darah rutin
2. Rawat inap di rumah sakit : - IVFD RL gtt xx/menit
- Puasa pre op
- Inj. Ceftriaxone 1 gr 1
jam sebelum operasi
3. Operasi : Repair Herniofemoralis dengan general anestesi
4. Perawatan post op : - Puasa hingga sadar penuh
- IVFD RL gtt xx/menit
- Ketorolac 3x1 amp IV
- Ceftriaxone 2x1 amp IV
- Omeprazole 1 x 1 amp IV
- Diet nasi biasa
- Mobilisasi duduk dan berjalan
8. Prognosis
a. Quo ad vitam : bonam
b. Quo ad functionam : dubia ad bonam
c. Quo ad sanationam : dubia ad bonam
9. Edukasi
1. Aktivitas berat setelah operasi harus dibatasi terlebih dahulu
minimal sampai 3 minggu post op
2. Makan makanan tinggi protein untuk mempercepat
penyembuhan luka operasi
8
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui defek atau
bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Hernia terdiri atas
cincin, kantong, dan isi hernia. Semua hernia terjadi melalui celah
lemah atau kelemahan yang potensial pada dinding abdomen yang
dicetuskan oleh peningkatan intraabdomen yang berulang dan
berkelanjutan.1
Hernia femoralis umumnya dijumpai pada perempuan dan laki laki
tua, lebih sering kejadian pada perempuan kira-kira 4 kali dari laki-laki.
Keluhan biasanya berupa benjolan di lipat paha yang muncul terutama
pada waktu melakukan kegiatan yang menaikan tekanan intraabdomen
seperti saat mengangkat barang atau batuk. Benjolan ini hilang pada waktu
berbaring. Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan lunak di lipat paha
di bawah ligamnetum inguinale di medial v.femoralis dan lateral
tuberkulum pubikum. Tidak jarang lebih jelas adalah tanda sumbatan usus,
sedangkan benjolan di lipat paha dapat ditemukan, karen akecilanya atau
penderita gemuk.
Pintu masuk hernia femoralis adalah anulus femoralis.
Selanjutnya, isi hernia masuk ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk
corong sejajar dena v.femoralis sepaanjang kurang lebih 2cm dan keluar
pada fosa ovalis di lipat paha.3
Komponen hernia adalah :
1. Kantong hernia (pada hernia abdominalis berupa peritoneum
parietalis. Tidak semua hernia memiliki kantong, misalnya
hernia incisional, hernia adiposa, hernia intertitialis)
2. Isi hernia (usus, omentum, organ intra ataupun
ekstraperitoneal)
3. Pintu atau leher hernia (cincin hernia, lokus minori dinding
abdomen)
9
2.2 Anatomi
2.2.2 Struktur dinding abdomen
Abdomen merupakan rongga terbesar pada tubuh dan
berkelanjutan pada rongga pelvis. Abdomen terletak diantara
diafragma dan pelvis. Abdomen memiliki lapisan dinding abdomen
yaitu:
1. Kulit
2. Fascia superficialis, terdiri dari fascia camperi dan fascia scarpae
3. Otot dinding anterior abdomen, antara lain: muskulus obliqus
externus abdominis, muskulus obliqus internus abdominis,
muskulus transversus abdominis
4. Fascia transversalis
5. Lemak extraperitoneal
6. Peritoneum parietale
10
Canalis inguinalis merupakan saluran oblik yang mnembus
bagian bawah dinding anterior abdomen dan terdapat pada kedua
jenis kelamin. Pada laki-laki, saluran ini merupakan tempat lewatnya
struktur-struktur yang berjalan dari testis ke abdomen dan
sebaliknya, pada perempuan saluran ini dilalui oleh ligamentum
teres uteri (rotundum) yang berjalan dari uterus ke labium majus
pudendi. Selain itu, saluran ini dilewati oleh nevus ilioinguinalis
baik laki-laki maupun perempuan.
Kanalis inguinalis pada orang dewasa panjangnya kira-kira 4
cm dan terletak 2-4 cm kearah caudal ligamentum inguinal dan
terbentang dari anulus inguinalis profundus (lubang berbentuk oval
terletak sekitar 1.3 cm diatas ligamentum inguinale pada
pertengahan antara sias dan symphisis pubica) pada fascia
transversalis, berjalan ke bawah dan medial sampai anulus inguinalis
superficialis (lubang berbentuk segitiga) pada aponeurosis obliquus
externus abdominis. Canalis inguinalis terletak sejajar dan tepat
diatas ligamentum inguinale.2
Kanalis inguinalis harus dipahami dalam konteks anatomi
tiga dimensi. Kanalis inginalis berjalan dari lateral ke medial, dalam
ke luar dan cepal ke caudal. Kanalis inguinalis dibangun oleh
aponeurosis obliquus ekternus dibagian superficial, dinding inferior
dibangun oleh ligamentum inguinal dan ligamentum lacunar.
Dinding posterior (dasar) kanalis inguinalis dibentuk oleh fascia
transversalis dan aponeurosis transverses abdominis. Dasar kanalis
inguinalis adalah bagian paling penting dari sudut pandang anatomi
maupun bedah.3,4
Bagian ujung atas dari kanalis inguinalis adalah internal
inguinal ring. Ini merupakan defek normal dan fasia transversalis
dan berbentuk huruf “U” dan “V” dan terletak di bagian lateral dan
superior. Batas cincin interna adalah pada bagian atas muskulus
transversus abdominis, iliopublik tract dan interfoveolar
(Hasselbach) ligament dan pembuluh darah epigastrik inferior di
11
bagian medial. External inguinal ring adalah daerah pembukaan pada
aponeurosis muskulus obliqus eksternus, berbentuk “U” dangan
ujung terbuka ke arah inferior dan medial.5
12
pampiniformis dan ada 3 nervus yaitu Cabang genital dari nervus
genitofemoral, Nervus ilioinguinalis dan Serabut simpatis dari
plexus hipogastrik. Terdapat 3 lapisan fascia yakni fascia spermatika
eksterna lanjutan dari fascia innomimate , lapisan kremaster
berlanjut dengan serabut-serabut muskulus obliqus abdominis
internus, fascia spermatika interna yang merupakan perluasan dari
fascia transversal. 3, 5
13
cara ini, bagian bawah dinding anterior abdomen dilindungi oleh
tungkai atas.
14
6. Prosessus vaginalis (sisa), 7. Arteria cremasterica, 8. Arteria
ductus deferentis, dan 9. Ramus genitalis nervus genitofemoralis
yang menyarafi muskulus cremaster.7
3. Menurut lokasi/letaknya:
a. Hernia inguinalis
b. Hernia femoralis
c. Hernia umbilikalis
4. secara klinis:
a. Hernia reponibilis: bila isi hernia dapat keluar masuk.
Keluar saat berdiri atau mengedan, masuk ketika
berbaring atau bila didorong masuk perut
b. Hernia ireponibilis: bila isi kantong tidak dapat direposisi
kembali ke dalam rongga perut. Ini biasanya disebabkan
oleh perlekatan isi kantong kepada peritoneum kantong
hernia.
c. Hernia strangulasi: hernia ireponibel yang disertai
gangguan vaskularisasi
d. Hernia inkarserata: hernia ireponibel yang disertai
gangguan pasasse
15
Selain hernia indirek nama yang lain adalah Hernia oblique yang
artinya Kanal yang berjalan miring dari lateral atas ke medial bawah.
Hernia ingunalis lateralis sendiri mempunyai arti pintu keluarnya
terletak disebelah lateral Vasa epigastrica inferior. Hernia inguinalis
lateralis (HIL) dikarenakan kelainan kongenital meskipun ada yang
didapat.4
16
hernia inguinalis indirek sliding.
b. Hernia Direk
Suatu defek kecil di sebelah medial segitiga Hesselbach, dekat
tuberculum pubicum. Hernia divertikular di dinding posterior.
Hernia inguinalis direk dengan pembesaran difus di seluruh
permukaan segitiga Hesselbach.
17
3. Tipe 3a adalah hernia inguinalis indirek.
4. Tipe 3b adalah hernia indirek yang menyebabkan kelemahan
dinding posterior.
5. Tipe 3c adalah hernia femoralis.
6. Tipe 4 memperlihatkan semua hernia rekuren.
18
6. Diabetes melitus
19
Gambar 4. Patofisiologi Hernia
20
Gambar 5. Hernia Inguinalis Medialis
21
b. Hernia inguinalis indirekta akuisita. Terjadi bila penutupan
processus vaginalis peritonei hanya pada suatu bagian
saja.Sehingga masih ada kantong peritoneum yang berasal dari
processus vaginalis yangtidak menutup pada waktu bayi
dilahirkan. Sewaktu-waktu kentung peritonei ini dapat terisi
dalaman perut, tetapi isi hernia tidak berhubungan dengan
tunikavaginalis propria testis. 2,11
22
2.2.7 Manifestasi Klinis
Pasien mengeluh ada tonjolan di lipat paha, pada
beberapa orang adanya nyeri dan membengkak pada saat
mengangkat atau ketegangan. Seringnya hernia ditemukan pada
saat pemeriksaan fisik misalnya pemeriksaan kesehatan sebelum
masuk kerja. Beberapa pasien mengeluh adanya sensasi nyeri
yang menyebar biasanya pada hernia ingunalis lateralis, perasaan
nyeri yang menyebar hingga ke scrotum. Dengan bertambah
besarnya hernia maka diikuti rasa yang tidak nyaman dan rasa
nyeri, sehingga pasien berbaring untuk menguranginya.4
Pada umumnya hernia direct akan memberikan gejala
yang sedikit dibandingkan hernia ingunalis lateralis.dan juga
kemungkinannya lebih berkurang untuk menjadi inkarserasi atau
strangulasi.4
1. Hernia inguinalis lateralis
a. Terdapat benjolan dilipat paha yang timbul pada waktu
mengedan, batuk, bersin,
b. berdiri, mengangkat berat dan hilang setelah berbaring
(apabila masih reponibel)
c. Nyeri atau rasa tidak enak di daerah epigastrium atau para
umbilical sewaktu segmen
d. usus halus masuk ke kantong hernia
e. Mual, muntah, kolik bila terjadi inkaserasi ataupun
strangulasi
2. Hernia inguinalis medialis
a. Pada umumnya hernia direct akan memberikan gejala
yang sedikit dibandingkan hernia ingunalis lateralis
23
a. Leukocytosis dengan shift to the left yang menandakan
strangulasi.
b. Elektrolit, BUN, kadar kreatinine yang tinggi akibat
muntah-muntah dan menjadi dehidrasi.
c. Tes Urinalisis untuk menyingkirkan adanya masalah dari
traktus genitourinarius yang menyebabkan nyeri lipat
paha.
2. Pemeriksaan Radiologis
Ultrasonografi dapat digunakan untuk membedakan
adanya massa pada lipat paha atau dinding abdomen dan juga
membedakan penyebab pembengkakan testis.13,14
Pada pemeriksaan radiologis kadang terdapat suatu
yang tidak biasa terjadi, yaitu adanya suatu gambaran massa.
Gambaran ini dikenal dengan Spontaneous Reduction of
Hernia En Masse adalah suatu keadaan dimana berpindahnya
secara spontan kantong hernia beserta isinya ke rongga
extraperitoneal. Ada 4 tipe pembagian reduction of hernia en
masse : 13,14
a. Retropubic
b. Intra abdominal
c. Pre peritoneal
d. Pre peritoneal locule
2.2.9 Diagnosa
Diagnosis hernia dapat ditegakkan berdasarkan
anamnesis pemeriksaan fisik, maupun pemeriksaan khusus. Bila
benjolan tidak tampak, pasien dapat disuruh mengejan dengan
menutup mulut dalam keadaan berdiri. Bila hernia maka akan
tampak benjolan, atau pasien diminta berbaring, bernafas
dengan mulut untuk mengurangi tekanan intraabdominal. 13
24
Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi7
Hernia reponibel terdapat benjolan dilipat paha yang muncul
pada waktu berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan
menghilang setelah berbaring.
Hernia inguinal Lateralis : uncul benjolan di regio inguinalis
yang berjalan dari lateralke medial, tonjolan berbentuk
lonjong.
Hernia inguinalis Medialis : tonjolan biasanya terjadi
bilateral, berbentuk bulat.
Hernia skrotalis : benjolan yang terlihat sampai skrotum yang
merupakantojolan lanjutan dari hernia inguinalis lateralis.
Hernia femoralis : benjolan dibawah ligamentum
inguinal.Hernia epigastrika : benjolan dilinea alba.Hernia
umbilikal : benjolan diumbilikal.
Hernia perineum : benjolan di perineum
b. Palpasi
Titik tengah antar SIAS dengan tuberkulum pubicum (AIL)
ditekan lalu pasiendisuruh mengejan. Jika terjadi penonjolan
di sebelah medial maka dapat diasumsikan bahwa itu hernia
inguinalis medialis.
Titik yang terletak di sebelah lateral tuberkulum pubikum
(AIM) ditekan lalupasien disuruh mengejan jika terlihat
benjolan di lateral titik yang kita tekanmaka dapat
diasumsikan sebagai nernia inguinalis lateralis.
Titik tengah antara kedua titik tersebut di atas (pertengahan
canalis inguinalis)ditekan lalu pasien disuruh mengejan jika
terlihat benjolan di lateralnya berartihernia inguinalis
lateralis jika di medialnya hernia inguinalis medialis.
Hernia inguinalis : kantong hernia yang kosong kadang dapat
diraba padafunikulus spermatikus sebagai gesekan dua
25
permukaan sutera, tanda ini disebut sarung tanda sarung
tangan sutera. Kantong hernia yang berisi mungkin
terabausus, omentum (seperti karet), atau ovarium. Dalam
hal hernia dapat direposisipada waktu jari masih berada
dalam annulus eksternus, pasien mulai mengedankalau hernia
menyentuh ujung jari berarti hernia inguinalis lateralis dan
kalausamping jari yang menyentuh menandakan hernia
inguinalis medialis. lipat pahadibawah ligamentum inguina
dan lateral tuberkulum pubikum.
Hernia femoralis : benjolan lunak dibawah ligamentum
inguinal
Hernia inkarserata : nyeri tekan.
c. Perkusi
Bila didapatkan perkusi perut kembung maka harus
dipikirkan kemungkinan herniastrangulata. Hipertimpani,
terdengar pekak.
d. Auskultasi
Hiperperistaltis didapatkan pada auskultasi abdomen
pada hernia yang mengalamiobstruksi usus (hernia inkarserata).-
Colok duburTonjolan hernia yang nyeri yang merupakan tanda
Howshi- romberg (herniaobtutaratoria). 5,6
Tanda-tanda vital : temperatur meningkat, pernapasan
meningkat, nadimeningkat, tekanan darah meningkat. 2,3
e. Tiga teknik pemeriksaan sederhana yaitu finger test, Ziemen
test dan Tumb test.Cara pemeriksaannya sebagai berikut:
26
3. Penderita disuruh batuk:
a. Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis
Lateralis.
b. Bila impuls disamping jari Hernia Inguinnalis Medialis.
27
Pemeriksaan Thumb Test :
a. Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita
disuruh mengejan, bila keluar benjolan berarti Hernia
Inguinalis medialis, namun bila tidak keluar benjolan berarti
Hernia Inguinalis Lateralis.
1. Varikokel
Peninggian tekanan di dalam pleksus pampiniformis
dapat diraba sebagai struktur yang terdiri atas varises pleksus
pampiniformis yang memberikan kesan raba seperti kumpulan
28
cacing. Permukaan testis normal licin tanpa tonjolan dengan
konsistensi elastis.
2. Hidrokel
Tidak dapat dimasukkan kembali. Testis pada pasien
hidrokel tidak dapat diraba. Pada hidrokel, pemeriksaan
transiluminasi akan memberi hasil positif. Hidrokel dapat
dikosongkan dengan pungsi, tetapi sering kambuh kembali.
Pada pungsi didapatkan cairan jernih
3. Limpadenopati inguinal
Perhatikan apakah ada infeksi pada kaki sesisi.
4. Testis ektopik
Yaitu testis yang masih berada di kanalis inguinalis.
5. Lipoma/herniasi
Lemak praperitoneal melalui cincin inguinal.
6. Granuloma inguinalis
7. Orkitis
2.2.11 Penatalaksanaan
Penanganan hernia ada dua macam:
1. Konservatif
Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan
melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang
untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Bukan
merupakan tindakan definitive sehingga dapat kambuh kembali.
Terdiri atas:4,5,6
a. Reposisi
Reposisi adalah suatu usaha untuk mengembalikan isi hernia
ke dalam cavum peritonii atau abdomen. Reposisi dilakukan
secara bimanual. Reposisi dilakukan pada pasien dengan
hernia reponibilis dengan cara memakai dua tangan. Reposisi
tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulata kecuali
pada anak-anak. Tangan kiri memegang isi hernia
29
membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya
ke arah cincin hernia dengan tekanan lambat tapi menetap
sampai terjadi reposisi. Reposisi spontan lebih sering dan
sebaliknya gangguan vitalitas isi hernia jarang terjadi
dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh
cincin hernia yang lebih elastis pada anak-anak. Jika dalam 6
jam tidak ada perbaikan atau reposisi gagal segera operasi.
b. Suntikan
Dilakukan penyuntikan cairan sklerotik berupa alcohol atau
kinin di daerah sekitar hernia, yang menyebabkan pintu
hernia mengalami sclerosis atau penyempitan sehingga isis
hernia keluar dari cavum peritonii.
c. Sabuk Hernia
Diberikan pada pasien dengan hernia yang masih kecil dan
menolak dilakukan operasi. Bentuk kepala sabuk seperti
kepala ular. Kepala sabuk ditempatkan tepat di pintu hernia
supaya menghalangi keluarnya organ intra abdomen.
2. Operatif
Operasi merupakan tindakan paling baik dan dapat
dilakukan pada:
a. Hernia reponibilis
b. Hernia irreponibilis
c. Hernia strangulasi
d. Hernia incarserata
Tujuan operasi hernia:
a. Reposisi isi hernia
b. Menutup pintu hernia
c. Mencegah residif dengan memperkuat dinding perut
Dasar indikasi operasi untuk hernia adalah:
a. Timing Operasi
Elektif dilakukan pada hernia reponibilis
2 x 24 jam dilakukan pada hernia irreponibilis
30
Speed operasi dilakukan untuk hernia
incarserata dengan penderita yang mengalami
tanda-tanda ileus, tetapi belum terjadi iskemi
dan ganggren pada isi hernia.
b. Bila keadaan yang mengancam jiwa maka dilakukan
Tindakan konservatif dilakukan bila hernia masih
reponibilis. Tindakan paliatif dilakukan pada pasien
dengan keadaan umum yang jelek dan hernia
incarserata untuk mengatasi ileus, baru kemudian
dilakukan penutupan hernia.
Operasi hernia dilakukan dalam 3 tahap:
1. Herniotomy
Membuka dan memotong kantong hernia serta
mengembalikan isi hernia ke cavum abdominalis.
2. Hernioraphy
Mulai dari mengikat leher hernia dan
menggantungkannya pada conjoint tendon (penebalan
antara tepi bebas m.obliquus intraabdominalis dan
m.transversus abdominis yang berinsersio di
tuberculum pubicum).
3. Hernioplasty
Menjahitkan conjoint tendon pada ligamentum
inguinale agar LMR hilang/tertutup dan dinding perut
jadi lebih kuat karena tertutup otot. Hernioplasty pada
hernia inguinalis lateralis ada bermacam-macam
menurut kebutuhannya:
a. Ferguson
Yaitu fuuniculus spermaticus ditaruh di sebelah
dorsal dari m.obliquus eksternus dan internus
abdominis dan m.obliquus internus dan
m.transversus abdominis dijahitkan pada
ligamentum inguinale dan meletakkan funiculuc
31
spermaticus di dorsal, kemudian apponeurosis
m.obliquus eksternus dijahit kembali sehingga
tidak ada lagi analis inguinalis.
b. Bassini
M. Obliquus internus dan m.transversus
abdominis dijahitkan pada ligamentum
inguinale. Funiculus spermaticus diletakkan
ventral dari m. tadi tetapi dorsal dari
apponeurosis m.obliquss eksternus sehingga
canalis inguinalis tetap ada. Dengan cara ini
kedua muskuli tadi memperkuat dinding
belakang dari canalis inguinalis, sehingga locus
minoris resistens hilang.
32
meletakkan funiculus spermaticus pada
subcutis.
Hernioplasty pada hernia inguinalis media dan hernia
femoralis dikerjakan dengan cara Mc.Vay, yaitu dengan menarik
m.Obliquus abdominis internal dan m.transversa abdominis serta
conjoint tendon lalu dijahitkan pada ligamentum Cowperi lewat
sebelah dorsal dari ligamentum inguinale. Sehingga dengan
demikian annulus femoralis tertutup oleh m.obliquus abdominis
internus dan contjoint tendon, dan juga m.transversus abdominis.
Operasi hernia pada anak:
Operasi hernia dilakukan tanpa hernioplasty, dibagi
menjadi 2 yaitu:
a. Anak berumur kurang dari 1 tahun.
b. Menggunakan teknik Michele Benc. Dilakukan tanpa
membuka aaponeurosis m.Abdominis eksternus (tanpa
membuka canalis inguinalis medialis) , yaitu mengambil
kantong hernia lewat anulus inguinalis medialis, kemudian
dilakukan herniotomy dilanjutkan herniorapy (tanpa
digantung) dan tanpa hernioplasty.
c. Anak berumur lebih dari 1 tahun.
d. Menggunakan teknik POTT. Canalis Inguinalis dibuka
(membuka aponeurosis m.abdominis eksternus) ,
kemudian dilakukan herniotomy, herniorapy tanpa
digantung pada contjoint tendon dan tanpa hernioplasty.
Kontraindikasi operasi:
Bayi berumur <6 tahun.
33
2.2.12 Prognosis dan Pencegahan
Prognosis
Pencegahan
34
BAB IV
ANALISIS KASUS
35
dari trigonum hasselbach. Warna kulit yang sama dengan sekitar dan
tidak adanya nyeri tekan menyingkirkan adanya tanda – tanda
infeksi atau tanda strangulate, sedangkan konsistensi benjolan yang
lunak dengan batas atas yang tidak jelas menunjukkan isi kantong
yang kemungkinan adalah usus dan menyingkirkan kemungkinan isi
kantong adalah cairan.
36
BAB V
KESIMPULAN
37
DAFTAR PUSTAKA
38
12. Krames Patient Education. Inguinal Hernia Surgery: Repairing
Groin Hernias. http://www.krames.com Diakses 2 April 2018
13. Inguinal hernia. Accesed on 1st January 2011 Available at
http://www.webmed.com/digestive-disorders/tc/Inguinal-Hernia-
Symptoms
39