• i. Peritoneum
Inguinal Region
Rectus m
Linea alba
External oblique m.
& apon
Cremaster
Conjoint
(sperm. Cord)
tendon
Cooper’s
Inferior epigastric vessels
ligament
External inguinal ring
Insidensi
• Pada anak-anak:
1. 10 – 20/ 1000 kelahiran hidup
2. Laki-laki : perempuan = 4: 1
3. Mayoritas indirecta, directa <1%
4. Bayi prematur 7 – 10 %
Insidensi
• Spingelian
• Insisional
• Obturator
• Grynfelt
• Petit
Cont’d
• Hernia Inguinalis:
1. Inguinalis Lateralis Pintu hernia
terletak lateral dari Vasa epigastrica
inferior = Inguinalis Indirecta
• Insidensi:
– Tdak diketahui
– Western countries : 10-15%, Male : female = 12:1
– Puncak Insiden: anak , dewasa : 40 - 60 tahun
Etiology
• kongenitalal dan didapat
• 3 faktor penting yang saling
mempengaruhi:
1. Patent processus vaginalis
2. Peningkatan tekanan intra abdomen yang
berulang
3. Kelemahan otot dan jaringan ikat daerah
abdomen
Klasifikasi
• Menurut Nyhus :
1. Tipe 1 = HIL dengan ukuran cincin interna yang
normal
2. Tipe 2 = HIL dengan ukuran cincin interna yang
melebar
3. Tipe 3A = HIM dengan kelemahan dinding
posterior
4. Tipe 3B = HIL dengan kelemahan dinding
posterior
5. Tipe 3C = Hernia femoralis
6. Tipe 4 = Hernia rekurens
Types of Inguinal Hernia :
Peningkatan tekanan intra
abdomen kronis/ akut
• Aktivitas fisik yang berlebihan
• Konstipasi
• Batuk kronis
• Gangguan berkemih obstruktif
• Kehamilan multipel
Manifestasi Klinis:
• Local :
– Penonjolan yang bisa keluar masuk
– Tidak nyaman pada lipat paha, nyeri
– Akut maupun kronis
– Terkadang hanya berupa keluhan pegal atau
rasa tidak nyaman pada daerah lipat paha
ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan
kesehatan rutin
• Indikasi Operasi:
– Semua hernia
• Resiko OP minimal
• Resiko pada hernia yang tidak diterapi:
Terjadi strangulasi
Herniotomy
• Identifikasi anatomis
Herniotomy
• Diseksi kantung
Herniotomy
• Ligasi kantung
Treatment :
•Approksimasi Aponeurosis M.
transversus abdominis dengan
Lig. Inguinale Poupart
• Menyerupai Teknik
Bassini
• Spermatic Cord pasca
reparasi terletak diatas
Aponeurosis M.
obliquus abdominis
externus
Chester B McVay, MD, PhD
1940 (Cooper’s ligament repair)
• Approksimasi Fascia
transversalis dengan Lig.
Cooper
• Efektif untuk Hernia
femoralis, selain untuk
Hernia directa dan indirecta
• Umumnya membutuhkan
relaxing incision karena
tegangan yang terjadi
S EE Shouldice, 1945
• Fascia transversalis
dibagi, kemudian
diapproksimasikan
dengan Lig. Poupart
• Menggunakan
prostesis mesh untuk
menutup dasar
Canalis inguinalis
• Mesh dijahitkan pada
Lig. Poupart, Lig.
lacunare dan
Aponeurosis M.
transversus abdominis
• Bebas tegangan
Laparoskopik Herniorrhaphy
• Post Operatif:
1. Infeksi
2. Hematoma
3. Trauma pada nervus akibat fibrosis
maupun pembentukan neuroma pasca
bedah
4. Adhesi dan obstruksi usus
Femoral Hernia :
• Insidensi :
– Female : Male = 4/1
– Multipara
– Wanita Tua
> 2 cm :
Regression (-)
• Often incarcerated
• Th/ : Vest over pan,
mesh graft
Epigastric hernia :
• Penonjolan kantong
hernia (peritoneum)
dengan isinya di Linea
alba (garis tengah antara
xiphoid dan umbilikus)
• Mirip keluhan
peptic ulcer
• Th/ : tutp defek dan
reposisi isi hernia
Ventral Hernia
• Incisional hernia :
post operative
• Predispostion :
– wound infection
– faulty technique
– wound dehiscence
– obesity
– malnutrition
Spigelian hernia :
• Hernia at linea semilunaris
Spigeli
• Benjolan di sebelah atas
titik Mc Burney kanan atau
kiri pada tepi lateral M.
rectus abdominis
• D/: USG
• Th/ Herniotomy and
hernioraphy
Lumbar hernia :
• Hernia :
– Grijnfelt
– Petit
• Th :
– Herniotomy
– Hernioplasty
Pelvic Hernia
• Obturator hernia,:
– Howship Romberg
sign
– DRE : hernial lump
• Sciatic hernia
• Th/: operative
Other Hernias :
• Non traumatik
– Kongenital (bochdalek, morgagni)
– Akuisita
• Sliding hernia
• Paraesofageal hernia
• traumatik
Dr khomeini SpB
HERNIA DIAFRAGMATIKA
KONGENITAL
Patofisiologi
1. Hemoragi
2. Obstruksi
3. Pneumonia
4. Perdarahan saluran cerna
PENGOBATAN
Sebagian besar sliding hiatal hernia tidak
membutuhkan penanganan, kecuali jika timbul gejala
gejala refluks.
Beberapa penanganan sederhana yang bisa dilakukan
antara lain :
• Tidur dengan kepala lebih tinggi
• Makan dalam porsi kecil
• Menurunkan berat badan
• Tidak berbaring atau berolahraga setelah makan
• Tidak menggunakan pakaian yang ketat
• Tidak mengkonsumsi atau membatasi yang asam
(misalnya jus jeruk dan minuman cola ), alkohol, kopi , dan
makanan tertentu (misalnya bawang, coklat, serta
makanan yang pedas, asam, dan berlemak )
Dengan pemberian obat seperti :
Obat antasida
Obat metoklopramide
Kolinergik
Simetidin
• Tindakan Operasi
HERNIA FEMORALIS
HERNIA FEMORALIS
• Limfadenitis inguinal
• Lipoma
• Cold absces – dari torakolumbal
• Torsio testis
• Undescended testis
• HIL
TERAPI
• OPERASI :
– HERNIOTOMI
– HERNIORAFI
REFFERENSI