Jantung
Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus kordis teraba pada sela iga IV linea midclavicula kiri
Perkusi :
Batas kanan : terletak pada sela iga 3 garis sternalis dextra
Batas kiri : terletak pada sela iga 4 garis midclavicula sinistra
Batas atas : terletak pada sela iga 2 garis parasternalis sinistra
Auskultasi : BJ I-II murni, reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
• Inspeksi : datar
• Auskultasi : BU (+) normal
• Perkusi : timpani pada 4 kuadran,
pekak hepar +
• Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
Kulit • kulit sawo matang, ikterik (-), lesi kulit (-)
Ekstremitas
• Superior : Akral teraba hangat, Edema -/-
• Inferior : Akral teraba hangat, Edema -/-,
STATUS LOKALIS
Pada pemeriksaan fisik ditemukan TD: 120/90 mmHg, frekuensi nadi 66 x/menit, Nafas 22
kali/menit, suhu 36,60C. Status lokalis:
Regio scrotalis dextra
• Inspeksi:
Tampak benjolan berbentuk lonjong, tampak eritema.
Tes transluminasi (-)
• Palpasi:
Teraba benjolan berukuran 10x5x3 cm, konsistensi kenyal, permukaan licin, batas tidak tegas,
nyeri tekan (-)
• Auskultasi:
BU(+)
• Pada pasien dapat disarankan pemeriksaan penunjang berupa USG inguinalis
Diagnosis
Hernia Inguinalis Lateralis dextra irreponible
Diagnosis Banding
Hidrokel
Tatalaksana
• Infus RL 20 tpm
• Ceftriaxone 1 gr (IV)
• Rencana Operasi 25 Oktober 2019
Prognosis
1. Ad vitam : bonam
2. Ad functionam : bonam
3. Ad sanationam : Dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
Anatomi
HERNIA
INGUINALIS
DIRECT INDIRECT
(MEDIAL) (LATERAL)
Hernia Inguinal Lateral Hernia Inguinal Medial
ETIOLOGI
20
• Faktor Predisposisi :
• Hereditas
• Jenis Kelamin
• Usia
• Konstitusi
• Keadaan Badan
PATOFISIOLOGI
21
• Mekanisme proteksi :
a. Kanalis inguinalis yang berjalan miring
b. Struktur m.oblikus internus abdominis yang menutup
annulus inguinalis internus ketika berkontraksi
c. Adanya fasia transversa yang kuat yang menutupi trigonum
Hasselbach yang umumnya hampir tidak berotot.
• Faktor Kausal :
• prosesus vaginalis yang terbuka,
• ↑ tekanan intra abdomen
• kelemahan otot dinding perut krn usia
FASE-FASE HERNIA
22
FASE REPONIBILIS
FASE IRREPONIBILIS
FASE INKARSERATA
FASE STRANGULATA
23
Sliding hernia
Hernia yang sebagian dinding
kantongnya terbentuk dari organ isi hernia.
MANIFESTASI KLINIS
• Terdapat benjolan dilipat paha yang
timbul pada waktu mengedan, batuk,
bersin, berdiri, mengangkat berat dan
hilang setelah berbaring (apabila masih
reponibel)
• Nyeri atau rasa tidak enak di daerah
epigastrium atau para umbilical
Hernia inguinal
sewaktu segmen usus halus masuk ke
kantong hernia
• Mual, muntah, kolik bila terjadi
inkaserasi ataupun strangulasi
DIAGNOSIS
INSPEKSI
INSPEKSI
Hernia reponibel : benjolan dilipat paha muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin atau
mengedan dan menghilang setelah berbaring
HIL: muncul benjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral ke medial, tonjolan
berbentuk lonjong.
HIM : tonjolan biasanya terjadi bilateral, berbentuk bulat.
Palpasi
Pemeriksaan Finger Test Pemeriksaan Thumb Test
Pemeriksaan Ziemen Test
Menggunakan jari ke 2 atau Anulus internus ditekan
Posisi berbaring, bila ada
jari ke 5. Dimasukkan lewat dengan ibu jari dan
benjolan masukkan dulu.
skrotum melalui anulus penderita disuruh mengejan,
Hernia kanan diperiksa
eksternus ke kanal inguinal. bila keluar benjolan
dengan tangan kanan.
Penderita disuruh batuk: Bila berartiHIM. Bila tidak
Penderita disuruh batuk bila
impuls diujung jari berarti
rangsangan pada jari ke 2 keluar benjolan berarti HIL
HIL. Bila impuls disamping
merupakan HIL, jari ke 3
berarti jari HIM.
merupakanHIM, jari ke 4
merupakan hernia femoralis.
DIAGNOSIS
AUSKULTASI
Hiperperistaltis didapatkan pada auskultasi abdomen pada hernia yang mengalami
obstruksi usus (hernia inkarserata).
BU pada benjolan
PERKUSI
Bila didapatkan perkusi perut kembung maka harus dipikirkan kemungkinan hernia
strangulata.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Leukocytosis dengan shift to the left PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
yang menandakan strangulasi. Ultrasonografi dapat digunakan untuk
Elektrolit, BUN, kadar kreatinin yang membedakan adanya massa pada lipat paha
tinggi akibat muntah-muntah dan atau dinding abdomen dan juga membedakan
penyebab pembengkakan testis.
menjadi dehidrasi
Pemeriksaan ultrasonografi juga berguna
untuk membedakan hernia inkarserata dari
suatu nodus limfatikus patologis atau
penyebab lain dari suatu massa yang teraba
di inguinal
Ultrasonography
• Non invasif, Real time dengan kapasitas soft tissue kontras baik
• Mampu membedakan kondisi inkarserasi/ strangulasi
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
Terapi definitive :
• Tindakan Operasi, meliputi :
• Operasi Terbuka :
• Herniotomi
• Hernioplasty
• Laparoskopi
Daftar Pustaka
• Sjamsuhidajat, R. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta:2014.h.646-650
• Schwartz. Intisari PrinsipPrinsip Ilmu Bedah. EGC. Jakarta: 2000