Anda di halaman 1dari 40

HERNIA

Pembimbing
dr. Taufandi, Sp. B

Ihsanul Fikri
1740312109

Kepaniteraan Klinik Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


PENDAHULUAN

Kepaniteraan Klinik Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


LATAR BELAKANG

Hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui


HERNIA defek atau bagian lemah dari dinding rongga
bersangkutan.

Indonesia (2004), hernia inguinalis menempati


urutan ke-8 dengan jumlah 18.145 kasus.
USA (2007), Peringkat ke 5, sekitar 700.000 operasi
EPIDEMIOLOGI hernia yang dilakukan tiap tahunnya.
- 80-90% laki-laki dan 10% perempuan.
- Hampir 75% dari hernia abdominalis merupakan
hernia ingunalis.
TINJAUAN
PUSTAKA

Kepaniteraan Klinik Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


DEFINISI
HERNIA
Penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari
dinding rongga bersangkutan.

Hernia berdasarkan lokasi:


1. Hernia ventralis 6. Hernia eksterna
2. Hernia epigastrik 7. Hernia inguinalis
3. Hernia diafragma 8. Hernia skrotalis
4. Hernia umbilikalis 9. Henia femoralis
5. Hernia interna 10. Hernia lumbalis

Hernia berdasarkan reposisi:


1. Hernia reponible 2. Hernia irreponible
DEFINISI

HERNIA INGUINAL
1. Hernia ingunalis lateralis
2. Hernia ingunalis medialis

HERNIA INGUINALIS LATERALIS HERNIA INGUINALIS MEDIALIS


Dikenal sebagai indirek Dikenal sebagai direk
ANATOMI
ANATOMI
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
HERNIA  anomali kongenital atau didapat

Faktor yang berperan:


1. peninggian tekanan di dalam
rongga abdomen
2. Adanya prosesus vaginalis
yang terbuka
3. Kelemahan dinding
abdomen karena usia

Faktor lain yang belakangan diketahui


berhubungan dengan insiden hernia :
Faktor Kolagen
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
Kelemahan dinding abdomen, peningkatan tekanan intraabdomen

Memaksa peritoneum melewati defek dan masuk ke jaringan


subkutan

Membentuk kantong berisi usus dan omentum

Adhesi dan defek kecil kaku


Isi kantong bisa keluar masuk (Hernia
Reponibel)

Usus terperangkap dan terjepit cincin hernia (Hernia


Irreponibel)

Menghambat aliran balik vena dan Obstruksi usus parsial atau Gangguan aliran
total darah (Strangulasi)
meningkatkan tekanan di dalam
hernia
Mual dan Muntah
Iskemik - infark
tegang, nyeri

Nekrosis/ Ganggren
MANIFESTASI KLINIS

Benjolan hilang timbul di inguinal

Timbul: Mengedan, megangkat benda berat


Hilang: Tidur berbaring

Inkarserata: Mual dan Muntah

Strangulata: Rasa tegang, bengkak, panas, tanda-tanda inflamasi,


selain itu perasaan sakit akan bertambah hebat.
DIAGNOSIS

Anamnesis

Pemeriksaan Pemeriksaan
Penunjang Fisik
DIAGNOSIS

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK

• Benjolan di inguinal yang • Inspeksi: Asimetris pada


muncul waktu berdiri, batuk, kedua sisi lipat paha,
bersin atau mengedan dan skrotum atau labia dalam
menghilang setelah posisi berdiri dan posisi
berbaring berbaring
• Mual dan Muntah • Palpasi: Finger test, Tes
• Nyeri Valsava
• Perkusi: Timpani jika usus
isinya
• Auskultasi: Bising usus (+)
PEMERIKSAAN FISIK
FINGER TEST
PEMERIKSAAN PENUNJANG

USG
Membedakan antara
hidrokel dan hernia
• Pada hidrokel: Gambaran
kantong yang terisi cairan.
TATALAKSANA

KONSERVATI
DEFENITIF
F
PROGNOSIS

• Tergantung dari umur penderita,


ukuran hernia serta kondisi dari isi
kantong hernia. Prognosis baik jika
obstruksi usus segera ditangani
Laporan Kasus

Kepaniteraan Klinik Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. DD
Usia : 56 tahun
Alamat : B. Gombak, Batusangkar

KELUHAN UTAMA
Benjolan pada lipat paha kiri sejak 13 tahun yang
lalu
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Benjolan pada lipat paha kiri sejak 13 tahun yang lalu.

Awalnya benjolan berukuran sebesar kelereng pada


lipat paha kiri kemudian lama kelamaan membesar
menjadi berukuran sebesar kepalan tangan dewasa.
Benjolan hilang timbul, muncul saat bekerja
mengangkat beban berat, mengedan, dan batuk.
Benjolan akan hilang ketika berbaring dan bisa
dimasukkan dengan cara memakai tangan.
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG

Nyeri di daerah benjolan (-)


Benjolan sewarna dengan kulit dan teraba lunak.
BAB ada, flatus (+)
Mual (-), Muntah (-)
Demam (-), sesak nafas (-), batuk (-)
BAK tak ada keluhan
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Riwayat penyakit yang sama sebelumnya
tidak ada.
• Riwayat batuk kronik (-), pembesaran prostat
(-), konstipasi (-).
• Riwayat Hipertensi (+) tidak terkontrol.
• Riwayat operasi batu kandung kemih ada
saat usia 7 tahun.
• Riwayat Diabetes Mellitus (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
• Tidak ada keluarga yang mengalami penyakit yang
sama

20/09/2023
RIWAYAT SOSIAL KEBIASAAN
• Pasien adalah seorang pensiunan TNI,
terakhir dinas tahun 2005. Pada saat masih
aktif sebagai TNI pasien sering mengangkat
beban yang berat.
• Pasien bekerja sebagai kepala keamanan di
sebuah perusahaan swasta,
• Pasien merokok sejak ± 35 tahun yang lalu, 2
bungkus perhari
Laporan Kasus

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
UMUM
KU : Sedang • Rambut
Kesadaran : CMC • Kepala
TD : 130/80 • Kulit dan kuku
Nadi : 76 kali/menit • Kelenjer Getah Bening
Nafas : 19 kali/menit • Kepala
Suhu : 36,5 o C • Mata
• Hidung
• Telinga
• Leher
• Paru
• Jantung
STATUS LOKALIS

Regio Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), muscle rigid(-)
STATUS LOKALIS
Regio Inguinalis Sinistra
Berdiri
Inspeksi : Massa di inguinal (+)
Tampak benjolan dari inguinal sinistra sebesar kepalan
tangan dewasa, bentuk bulat lonjong/memanjang, warna
sama dengan kulit sekitar, tanda inflamasi (-), valsalva test
(+).
Palpasi :
Teraba massa di daerah inguinal hingga skrotum kiri,
konsistensi lunak, permukaan rata, batas tegas, mobile,
ukuran panjang 10cm lebar 7cm tebal 5cm, dapat direposisi
kembali, nyeri (-).
STATUS LOKALIS
Regio Inguinalis Sinistra
Berbaring
Inspeksi : Benjolan tidak kembali ke rongga abdomen
Palpasi : Benjolan dimanipulasi dan dapat dimasukkan
kembali
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Bising usus (+)
HASIL LABORATORIUM

Hb : 12,6 gr/dl
Leukosit : 6.400 /mm3
Trombosit : 160.000 /mm3
Hematokrit : 35,4 %
GDS : 123 mg/dl
Ureum : 19 mg/dl
Kreatinin : 1,25 mg/dl
SGOT : 25 mg/dl
SGPT : 17 mg/dl
Kesan : Dalam batas normal
RONTGEN THORAKS

Kesan:
Tidak ada kelainan
pada jantung dan paru
Diagnosis kerja
• Hernia inguinalis lateralis sinistra reponibel

Tatalaksana
• Tindakan operasi: Hernioraphy sinistra
KONDISI PASIEN POST OP
S : Nyeri dilokasi jahitan (+)
O : Luka jahitan tertutup perban (+), massa
skrotum kiri (-)
A : Hernia inguinalis lateralis sinistra reponibel
post herniorafi
P :
• IVFD RL
• Cefotaxime 2 x 1 g (IV)
• Ketorolac 2 x 1 (IV)
DISKUSI
• Telah dirawat seorang pasien laki-laki usia 56 tahun
di bangsal bedah RSUD Prof. dr. MA Hanafiah SM
Batusangkar dengan diagnosis hernia inguinalis
lateralis sinistra reponibel.
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis
dan pemeriksaan fisik. Dari hasil anamnesis
didapatkan keluhan utama benjolan pada lipat paha
kiri sejak 13 tahun yang lalu.
DISKUSI

Benjolan hilang timbul. Benjolan muncul saat bekerja


mengangkat beban berat, mengedan, dan batuk.
Benjolan akan hilang ketika dibawa berbaring atau
beristirahat dan bisa dimasukkan memakai tangan
Awalnya benjolan berukuran sebesar kelereng dan
muncul ketika pasien mengangkat beban berat. Makin
lama benjolan bertambah besar sebesar kepalan
tangan dewasa.
DISKUSI

Pada umumnya keluhan pada hernia inguinalis lateralis


pada orang dewasa berupa benjolan di lipat paha yang
timbul pada waktu mengedan, batuk, atau
mengangkat beban berat, dan menghilang waktu
istirahat atau berbaring.
Benjolan pada lipatan paha yang bisa dimasukkan lagi
disebut dengan hernia reponibel. Secara klinis, istilah
hernia reponibel dimaksudkan untuk kasus hernia
yang tidak disertai dengan adanya gangguan pasase.
Diskusi

Pada pasien ini tidak mengeluhkan perut kembung,


mual dan muntah. Hal ini menunjukkan bahwa belum
terjadi komplikasi berupa hernia inkarserata, dimana
isi hernia tercekik oleh cincin hernia sehingga
menimbulkan gejala obstruksi usus.
Pasien tidak mengeluhkan nyeri hebat , ini
menunjukkan belum terjadi strangulasi, yakni
gangguan perfusi jaringan isi hernia akibat gangguan
vaskularisasi hingga menyebabkan gangrene dan
pasien akan mengeluhkan nyeri hebat pada tempat
hernia.
Diskusi
• Pemeriksaan status lokalis di regio inguinalis sinistra
didapatkan massa bulat lonjong memanjang dari
inguinal ke skrotal, valsava test (+), perabaan lunak,
dapat direposisi kembali, terdengar bising usus, ini
menunjukkan adanya hernia inguinalis lateralis
reponibel.
Diskusi
• Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien
didiagnosis dengan hernia inguinalis lateralis bilateral
reponibel. Direncanakan untuk Hernioraphy.
• Pengobatan operatif merupakan satu-satunya
pengobatan yang rasional untuk hernia inguinalis.
Prinsip dasar operasi hernia terdiri atas herniotomi
dan hernioplasti.
Diskusi
• Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong
hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka dan isi
hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian
direposisi. Kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin
lalu dipotong.
• Pada hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil
annulus inguinalis internus dan memperkuat dinding
belakang kanalis inguinalis. Hernioplasti penting dalam
mencegah terjadinya residif.
TERIMA KASIH
Kepaniteraan Klinik Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Anda mungkin juga menyukai