Anda di halaman 1dari 42

Presented by:

1. 1. Syipa Besta F (4151181431)


2. 2. Anisa Kusumah (4151181439)
3. 3. Regita Andani P (4151181495)

LAPORAN KASUS
Hernia Inguinalis
Lateralis Dextra
Irreponible
Pembimbing :
Vina Dwitia, dr., SpB
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. RH
No.RM : 628919
Alamat : Jalan Hegarmanah No. 152 Cidadap, Bandung
TTL : Manado, 28/4/1983
Umur : 37 tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : TNI
Status Perkawinan : Menikah
ANAMNESIS

Keluhan Utama : Benjolan pada buah zakar kanan


Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan pada buah
zakar yang tidak dapat masuk kembali sejak 1 minggu SMRS.
Keluhan pertama kali dirasakan sejak tahun 2012 (9tahun yang
lalu), namun benjolan hilang timbul.
Pasien mengakui benjolan biasanya keluar pada saat pasien
beraktivitas seperti berjalan lama atau mengangkat benda berat
atau pada saat batuk dan mengedan. Benjolan hilang ketika
berbaring serta dapat dimasukkan kembali dengan bantuan jari.
Namun sejak 1 minggu SMRS benjolan tidak dapat dimasukkan
kembali sehingga pasien merasa tidak nyaman.
ANAMNESIS

Keluhan benjolan tidak disertai rasa nyeri, bengkak, panas


dan kemerahan di sekitar buah zakar. Tidak terdapat keluhan
nyeri perut hilang timbul, mual, muntah serta perut kembung.
Pasien terakhir BAB 5 jam SMRS.
Pasien sehari-hari bekerja sebagai TNI. Saat ini bekerja di
bagian staff sejak tahun 2013 hingga saat ini. Sebelumnya dari
tahun 2003 hingga 2013 pasien bekerja di bagian satuan
tempur. Pasien mengakui rutin fitness 4 hingga 5 kali dalam
sebulan sejak tahun 2005. Saat fitness pasien sering
mengangkat beban lebih dari 10 kg. Pasien merokok 1 bungkus
setiap hari sejak lebih kurang 20 tahun yang lalu.
ANAMNESIS

Tidak terdapat keluhan serupa pada keluarga. Riwayat


benjolan pada buah zakar saat kecil disangkal. Riwayat trauma
maupun operasi di daerah perut bagian bawah maupun lipat
paha sebelumnya disangkal. Riwayat batuk kronis maupun
sering konstipasi disangkal. Tidak terdapat keluhan kesulitan
BAK, sering BAK dimalam hari, BAK menetes, maupun
pancaran lemah. Pasien mengaku tidak pernah berhubungan
seksual selain dengan istri. Riwayat pernah mengalami kaki
gajah disangkal.
SKENARIO ANALISIS

Keluhan Utama : Benjolan pada buah C=-


zakar kanan I = Orkitis, epididimitis
N = Tumor testis
T = Torsio testis
A = Hernia Inguinalis lateralis, hernia
inguinalis medialis, hidrokel

Keluhan pertama kali dirasakan sejak tahun Menyingkirkan orkitis, epididimitis, tumor
2012 (9tahun yang lalu), namun benjolan testis, torsio testis
hilang timbul.

Pasien mengakui benjolan biasanya keluar Tanda dan gejala hernia reponible dan
pada saat pasien beraktivitas seperti hidrokel komunikan
berjalan lama atau mengangkat benda
berat atau pada saat batuk dan mengedan.
Benjolan hilang ketika berbaring serta dapat
dimasukkan kembali dengan bantuan jari.
SKENARIO ANALISIS
Namun sejak 1 minggu SMRS benjolan Tanda dan gejala hernia irreponible
tidak dapat dimasukkan kembali sehingga
pasien merasa tidak nyaman.

Keluhan benjolan tidak disertai rasa nyeri, Menyingkirkan orkitis, epididimitis, torsio
bengkak, panas dan kemerahan di sekitar testis.
buah zakar.

Tidak terdapat keluhan nyeri perut hilang Menyingkirkan komplikasi menjadi


timbul, mual, muntah serta perut kembung. hernia inkarserata dan strangulata
Pasien terakhir BAB 5 jam SMRS.
SKENARIO ANALISIS
Sebelumnya dari tahun 2003 hingga 2013 Faktor resiko terjadinya hernia
pasien bekerja di bagian satuan tempur. Pasien
mengakui rutin fitness 4 hingga 5 kali dalam
sebulan sejak tahun 2005. Saat fitness pasien
sering mengangkat beban lebih dari 10 kg.
Pasien merokok 1 bungkus setiap hari sejak
lebih kurang 20 tahun yang lalu.

Riwayat trauma maupun operasi di daerah Faktor resiko hernia didapat


perut bagian bawah maupun lipat paha disangkal.
sebelumnya disangkal. Pasien mengaku tidak
pernah berhubungan seksual selain dengan
istri. Riwayat pernah mengalami kaki gajah
disangkal.
Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : Tampak sakit sedang Leher : KGB tidak membesar (-)
Kesadaran : Compos Mentis
Thorax : Datar, Simetris
Tanda - Tanda Vital Cor : BJ I & II murni regular, murmur -
Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Ronkhi -/-
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 80x/menit Abdomen :
Inspeksi : Datar
Respirasi : 20x/menit
Auskultasi : BU (+)
Suhu : 36,60C Palpasi : Soepel, NT (-)
Hepar dan lien : Tidak teraba
Status Generalis
Perkusi : Timpani
Kepala
Ekstremitas : Turgor kulit kembali cepat, Akral
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik-/-,
hangat, CRT <2 detik
Kelopak mata tidak cekung/tidak cekung
Hidung : Tidak ada kelainan
Mulut : Tidak ada kelainan
Status Lokalis
Ad regio skrotum dekstra
Inspeksi : Benjolan (+) Hiperemis (-)
Palpasi : Teraba benjolan lonjong.
Ukuran 3x5 cm,
konsistensi kenyal,
permukaan licin,
Nyeri tekan (-),
tidak dapat direposisi,
Finger tip test sulit dinilai
Auskultasi : BU (+)
Diafanoskopi (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 15.5 13,0-18,0g/dl
Eritrosit 5.1 4.000.000-5.500.000/ul
Leukosit 8.6 4.000-10.000/ul
Hematoktrit 42.8 38,0-51.0%
Trombosit 268 150.000-450.000/ul
Hitung jenis
Basofil 0.6 0.0-1,0
Eosinofil 1.7 1,0-4,0
Neutrofil segmen 53.8 50,0-80,0
Limfosit 34.4 25,0-50,0
Monosit 9.5 4,0-8,0
Waktu perdarahan 1,3 1-3
Waktu pembekuan 6 4-12
Pemeriksaan Penunjang
Differential Diagnose

1. Hernia Inguinalis Lateralis et Scrotalis Dextra Ireponible


2. Hernia Inguinalis Lateralis et Scrotalis Dextra Inkarserata
DIAGNOSIS KERJA

Hernia Inguinalis Lateralis et Scrotalis Dextra Ireponible


PENATALAKSANAAN

Definitif : Hernioraphy Tension- Free


Pre op : Puasa minimal 6-12 jam sebelum operasi
• Temuan pada saat operasi
• Ditemukan kantung hernia berisi omentum
ukuran 30x20x3 cm dengan adhesi grade III
dengan cincin hernia eksterna omentum
yang adhesi membentuk jaringan fibrotik
omentektomi
• Ditemukan kantung hernia sangat besar
Laporan operasi
Terapi post-op:

1. Bed rest 1x24 jam


2. Puasa sampai BU normal
3. IVFD
4. Antibiotik  Ceftriaxon 1x2 gr
5. As. Tranexamat  Calnex 2x1 gr
6. Analgetik  Ketesse 2x1 gr
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding
rongga bersangkutan
Epidemiologi

75-80% hernia abdominal terjadi di inguinal

Pria > Wanita

Semakin tua semakin mudah terjadi hernia


ETIOLOGI

Anak
• Kegagalan obliterasi processus vaginalis

Dewasa
• Kelemahan otot-otot dinding abdomen
• Peningkatan tekanan intraabdomen
FAKTOR RESIKO
• Obesitas • Pekerjaan yang
mengangkat beban berat
• Processus vaginalis
persisten • Konstipasi
• Kehamilan • Asites
• BPH • Batuk kronis
• Riwayat Hernia pada • Usia
keluarga
KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi
Berdasarkan Sifat

Hernia Hernia Hernia Hernia


Reponible Ireponible Inkarserata Strangulata
• isi hernia dapat • isi hernia tidak • Isi hernia • Isi hernia
keluar dan masuk dapat keluar terperangkap, tidak
dapat kembali ke terperangkap/te
ke rongga masuk rongga rjepit pada
rongga abdomen (isi
abdomen abdomen dan
tidak disertai rasa
hernia terjepit di cincin hernia
• keluar : bila cincin hernia) 
berdiri, nyeri dan terjadi gangguan
disertai
mengedan, batuk, gangguan pasase pasase isi usus yaitu, gangguan
bersin. isi usus • Tidak bisa BAB vaskularisasi
• masuk : bila • Tidak bisa Flatus
berbaring/didoron • Distensi Abdomen
g masuk perut • Mual & muntah
• Nyeri kolik
HERNIA INGUINALIS

Hernia yang seringkali dijumpai, lokasi hernia: Regio Inguinalis

Hernia Ingunialis Lateralis (Indirek) Hernia Inguinalis Medialis (Direk)


○Penonjolan keluar dari rongga
• Menonjol langsung melalui segitiga
abdomen melalui annulus inguinalis Hasselbach
internus
○Disebut juga hernia inguinalis • Batas-batas segitiga Hasselbach :
lateralis (terletak di lateral dari vasa • Inferior = ligamentum inguinal
epigastrika inferior) • Medial = tepi musculus rectus
○Dapat menonjol jauh sampai ke • Lateral = vasa epigastrika
kanalis inguinalis dan menonjol keluar inferior
melalui annulus inguinalis eksternus • Disebut hernia inguinalis medialis
 bahkan bisa sampai ke skrotum (terletak dimedial dari vasa
epigastrika inferior)
KOMPONEN HERNIA

Pintu • Terdiri dari lapisan-


lapisan dinding perut
hernia
Kantung • Terdiri dari peritoneum
parietalis
hernia
Kanal • Berupa cincin eksterna
dan interna
hernia
• Berupa usus halus,
Isi hernia omentum majus, caecum
MANIFESTASI KLINIS
● Benjolan di lipat paha yang timbul pada waktu mengedan, batuk, bersin.
● Pada bayi sering gelisah banyak menangis
● Mual
● Muntah
● Penonjolan saat mengedan inspeksi dan palpasi
● Nyeri visceral
Diagnosis

• Benjolan di lipat paha


Pem. fisik
pada waktu mengedan,
batuk, mengangkat beban • Inspeksi: lokasi, ukuran,
berat bentuk
• Pada bayi dan anak-anak • Palpasi: Finger Tip Test
benjolan di lipat paha untuk hernia inguinalis
diketahui oleh orang tua lateralis dan medialis

Anamnesi • Auskultasi: bising usus (+)

s
FINGER TIP TEST

Masukkan 1 jari pemeriksa


melalui pangkal skrotum untuk
mencari anulus inguinalis
eksternus
Minta pasien mengedan :
◂ Bila benjolan menyentuh
ujung jari → Hernia
Inguinalis Lateralis
◂ Bila benjolan di samping jari
→ Hernia Inguinalis
Medialis
Patofisiologi

● Mekanisme pencegahan hernia inguinalis pada orang normal:

■ Kanalis inguinalis yang berjalan miring

■ Adanya struktur muskulus Oblikus internus abdominis yang


menutup annulus inguinalis internus ketika berkontraksi

■ Adanya fascia transversa yang kuat menutupi Trigonum


Hasselbach yang umumnya hampir tidak berotot
● hernia inguinalis pada orang dewasa biasanya disebabkan
karena kegagalan salah satu atau lebih dari mekanisme
pencegahan hernia di atas.
● hernia inguinalis lateralis pada anak-anak yaitu karena
seharusnya pada bayi yang sudah lahir terjadi obliterasi canalis
tempat desendus testis pada bulan ke-8 kehamilan, namun bila
tidak terjadi obliterasi tersebut maka menimbulkan hernia
inguinal lateralis
● peningkatan tekanan intraabdomen  mendorong lemak
preperitoneal ke dalam kanalis femoralis hernia femoralis
Jenis operasi:
Herniotomi : Isi kantung dikembalikan
 pintu/cincin di tutup

Herniorafi : Isi kantng dikembalikan 


cincin ditutup kemudian dinding belakang dari
hernia dijahit untuk diperkuat

Hernioplasty:
Gabungan antara herniotomi dan herniorafi
Teknik yang sering digunakan adalah Tension
Free with Mesh,
KOMPLIKASI
 Isi tertahan pada hernia ireponibel (bila isi hernia terlalu besar seperti
omentum, organ ekstraperitoneal pada hernia geser, atau merupakan hernia
akreta), disini gejala yang timbul hanya berupa benjolan
 Jepitan cincin hernia gangguan perfusi jaringan isi hernia  bendungan
vena  oedem organ atau struktur di dalam hernia dan transudasi ke dalam
kantong hernia isi hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia akan berisi
transudat berupa cairan serosanguinis
 Apabila isi hernia terdiri atas usus, dapat terjadi perforasi yang akhirnya dapat
menimbulkan abses local, fistel atau peritonitis jika terjadi hubungan
dengan rongga perut.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai