LAPORAN KASUS
Hernia Inguinalis
Lateralis Dextra
Irreponible
Pembimbing :
Vina Dwitia, dr., SpB
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. RH
No.RM : 628919
Alamat : Jalan Hegarmanah No. 152 Cidadap, Bandung
TTL : Manado, 28/4/1983
Umur : 37 tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : TNI
Status Perkawinan : Menikah
ANAMNESIS
Keluhan pertama kali dirasakan sejak tahun Menyingkirkan orkitis, epididimitis, tumor
2012 (9tahun yang lalu), namun benjolan testis, torsio testis
hilang timbul.
Pasien mengakui benjolan biasanya keluar Tanda dan gejala hernia reponible dan
pada saat pasien beraktivitas seperti hidrokel komunikan
berjalan lama atau mengangkat benda
berat atau pada saat batuk dan mengedan.
Benjolan hilang ketika berbaring serta dapat
dimasukkan kembali dengan bantuan jari.
SKENARIO ANALISIS
Namun sejak 1 minggu SMRS benjolan Tanda dan gejala hernia irreponible
tidak dapat dimasukkan kembali sehingga
pasien merasa tidak nyaman.
Keluhan benjolan tidak disertai rasa nyeri, Menyingkirkan orkitis, epididimitis, torsio
bengkak, panas dan kemerahan di sekitar testis.
buah zakar.
Keadaan umum : Tampak sakit sedang Leher : KGB tidak membesar (-)
Kesadaran : Compos Mentis
Thorax : Datar, Simetris
Tanda - Tanda Vital Cor : BJ I & II murni regular, murmur -
Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Ronkhi -/-
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 80x/menit Abdomen :
Inspeksi : Datar
Respirasi : 20x/menit
Auskultasi : BU (+)
Suhu : 36,60C Palpasi : Soepel, NT (-)
Hepar dan lien : Tidak teraba
Status Generalis
Perkusi : Timpani
Kepala
Ekstremitas : Turgor kulit kembali cepat, Akral
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik-/-,
hangat, CRT <2 detik
Kelopak mata tidak cekung/tidak cekung
Hidung : Tidak ada kelainan
Mulut : Tidak ada kelainan
Status Lokalis
Ad regio skrotum dekstra
Inspeksi : Benjolan (+) Hiperemis (-)
Palpasi : Teraba benjolan lonjong.
Ukuran 3x5 cm,
konsistensi kenyal,
permukaan licin,
Nyeri tekan (-),
tidak dapat direposisi,
Finger tip test sulit dinilai
Auskultasi : BU (+)
Diafanoskopi (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 15.5 13,0-18,0g/dl
Eritrosit 5.1 4.000.000-5.500.000/ul
Leukosit 8.6 4.000-10.000/ul
Hematoktrit 42.8 38,0-51.0%
Trombosit 268 150.000-450.000/ul
Hitung jenis
Basofil 0.6 0.0-1,0
Eosinofil 1.7 1,0-4,0
Neutrofil segmen 53.8 50,0-80,0
Limfosit 34.4 25,0-50,0
Monosit 9.5 4,0-8,0
Waktu perdarahan 1,3 1-3
Waktu pembekuan 6 4-12
Pemeriksaan Penunjang
Differential Diagnose
Penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding
rongga bersangkutan
Epidemiologi
Anak
• Kegagalan obliterasi processus vaginalis
Dewasa
• Kelemahan otot-otot dinding abdomen
• Peningkatan tekanan intraabdomen
FAKTOR RESIKO
• Obesitas • Pekerjaan yang
mengangkat beban berat
• Processus vaginalis
persisten • Konstipasi
• Kehamilan • Asites
• BPH • Batuk kronis
• Riwayat Hernia pada • Usia
keluarga
KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi
Berdasarkan Sifat
s
FINGER TIP TEST
Hernioplasty:
Gabungan antara herniotomi dan herniorafi
Teknik yang sering digunakan adalah Tension
Free with Mesh,
KOMPLIKASI
Isi tertahan pada hernia ireponibel (bila isi hernia terlalu besar seperti
omentum, organ ekstraperitoneal pada hernia geser, atau merupakan hernia
akreta), disini gejala yang timbul hanya berupa benjolan
Jepitan cincin hernia gangguan perfusi jaringan isi hernia bendungan
vena oedem organ atau struktur di dalam hernia dan transudasi ke dalam
kantong hernia isi hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia akan berisi
transudat berupa cairan serosanguinis
Apabila isi hernia terdiri atas usus, dapat terjadi perforasi yang akhirnya dapat
menimbulkan abses local, fistel atau peritonitis jika terjadi hubungan
dengan rongga perut.
TERIMAKASIH