Anda di halaman 1dari 35

CRS

INGUINAL HERNIA
Oleh:
Gembong.S
Jasvinee.S

Pembimbing:
Dr.Nurhayat
Identitas Pasien
• Nama : Tn.K
• Umur : 63 tahun
• Alamat : Kp Legok Loa
• Agama : Islam
• Pekerjaan :
• Tanggal Masuk RS :
• Tanggal Pemeriksaan : 18/02/2016
Anamnesis
•Keluhan utama : Nyeri di selangkangan kanan
•Anamnesis khusus :
Pasien mengeluh merasa nyeri di selangkangan kanan sejak 3 hari SMRS. Nyeri terasa
terutama apabila pasien mengedan. Benjolan dapat dimasukan kembali. Benjolan pertama
kali dirasakan sejak 1 tahun SMRS yang awalnya sebesar biji kelereng yang tidak
menetap, muncul hilang timbul. Dulu benjolan muncul ketika mengedan, berdiri lama
atau mengangkat beban berat. Namun sejak 3 hari yang lalu benjolan dirasakan menetap
oleh pasien. Keluhan tidak disertai dengan adanya gangguan BAB, pasien masih bisa
buang angin, mual muntah dan demam tidak disangkal oleh pasien.
Pasien juga mengeluh terdapat benjolan sebesar telur ayam pada selangkangan kiri.
Benjolan pertama kali dirasakan pada selangkangan kiri sejak 3 bulan yang lalu.
• Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
PEME RI KS AA N FISIK (18/2/2 016)

• Kesadaran: Kompos mentis


• Tanda Vital:
Tekanan Darah : 150/100 mmHg
Nadi : 86x/menit
Pernafasan : 22x/menit
Suhu : afebris
Status Generalis
• Kepala : Conjuctiva anemis (-)
• Leher : KGB tidak teraba, JVP tidak meninggi
• Thorax : Bentuk dan gerak simetris
• Jantung : BJ murni regular S1=S2, murmur (-)
• Paru-paru : sonor, VBS ka=ki, ronki -/-, wheezing -/-
• Abdomen : datar, lembut
• Hepar dan lien tidak teraba
• BU (+) normal
• NT (-) , NL (-)
• Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2”
• Genitalia : tidak ada kelainan
Status Lokalis

•a/r Inguinalis Dextra :


• Teraba benjolan lunak di lipat paha (+), dapat dimaksukan,
Valsava (-) lateralis, 2 finger test (-)
•a/r Inguinalis Sinistra
• Teraba benjolan lunak di lipat paha (+) , dapat dimasukan,
2 finger test (+), valsava (+) medialis
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• USG inguinal bilateral


DIAGNOSIS KERJA

• Hernia inguinal lateralis dextra + hernia inguinal


medialis sinistra + hipertensi grade II + konstipasi
PENATALAKSANAAN

• Umum : Edukasi pasien


Hindari mengangkat beban berat
tidak mengedan
• Observasi tanda vital
• Amlodipin 5mg (0-0-1)
• Dulcolax supp (2 supp)
• Persiapan Operasi
- konsul IPD
- konsul Anestesi
Prognosis

• Quo ad vitam : ad bonam


• Quo ad functionam : ad bonam
Pembahasan
• Mengapa pasien ini di diagnos hernia inguinal
lateralis dx dan hernia inguinal medialis sinistra?
Langkah-langkah untuk mendiagnosis pasien
dengan hernia Inguinal adalah?
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan radiologis :USG inguinal
Pada kasus ini, pasien didiagnosis hernia inguinal bilateral
kerana:
 Dari hasil anamnesis didapatkan

Pasien mengeluh ada benjolan pada selengkangan kanan yang


disertai nyeri saat mengedan
Benjolan yang tidak dapat dimasukkan kembali dan mengisi
scrotum
Pasien mempunyaai faktor risiko untuk terjadinya hernia :
pekerjaan pasien sebagai penjual yang sering mengangkat
barang yang berat
Pasien juga mengeluh terdapat benjolan sebesar telur di
selengkangkan kiri tanpa disertai nyeri. Benjolan dapat di
masukan kembali dan tidak mengisi scortum.
• Dari pemeriksaan Fisik

• a/r Inguinalis Dextra :


• Teraba benjolan lunak di lipat paha (+), dapat dimaksukan,
Valsava (-) lateralis, 2 finger test (-)
•a/r Inguinalis Sinistra
• Teraba benjolan lunak di lipat paha (+) , dapat dimasukan,
2 finger test (+), valsava (+) medialis
• Bagaimana penatalaksanaan pada pasien ini?

 Bedah
 Herniotomi & Herniografi

• Elektif ( reponibilis/ireponibilis)
Kanalis dibuka – isi hernia dimasukkan – kantung diikat –
dipasang mesh
• Darurat ( inkarserata/ strangulata )
Usus yang terjepit dinilai – bila baik – dikembalikan ke
rongga perut
Bagaimana prognosis pada pasien ini?
 Prognosis untuk perbaikan hernia umumnya baik dengan diagnosis dan
perbaikan. Prognosis tergantung pada jenis dan ukuran hernia juga pada
kemampuan untuk mengurangi faktor risiko yang berkaitan dengan
perkembangan hernia.
 Usia yang lebih tua, lebih lama hernia, dan lebih lama irreducibility
dianggap faktor risiko komplikasi akut seperti pencekikan dan obstruksi
usus. Sekitar 5% dari primer perbaikan hernia inguinalis dilaksanakan
sebagai keadaan darurat.
•Hernia Inguinal
DEFINISI
HERNIA  penonjolan suatu kompartemen melalui tempat yang
lemah (lokus minoris resistensi)

Hernia abdominalis : penonjolan isi perut dari rongga yang


normal melalui suatu defek pada fasia dan muskuloaponeurotik
dinding perut
Bagian hernia :
• Kantung hernia
• Isi hernia
• Pintu hernia
• Leher hernia
• Lokus minoris
Berdasarkan letaknya :
• Groin : inguinalis, femoralis
• Anterior : umbilikalis, epigastrik, spigelian,
diafragma
• Pelvis : obturator, sciatik, perineal
• Posterior : lumbar
Berdasarkan sifatnya :
• Reponibel
• Ireponibel
• Inkarserata
• Strangulate
Hernia inguinalis :
• Indirek /lateral
• Direk/medial
• Indirek dan direk (pantalon)
EPIDEMIOLOGI
• 15 per 1000 populasi (1,5%)
• Kasus inguinal (75%), umbilikal (14%), insisional (10%),
femoral (3-5%)
• Inguinal  2/3 kasus adalah tipe indirek inguinalis
• Pria >> wanita (rasio 2 :1)
• Wanita  femoral, obturator, indirek inguinal
• Berdasarkan usia :
 Inguinal indirek : 1 tahun pertama dan paruh baya
 Inguinal direk : usia lanjut (>60 tahun)
ANATOMI
Kanalis inguinalis :

• Memanjang 4-6 cm di
sebelah sefal ligamen
inguinalis.
• Memiliki cincin internal
dan eksterna.
• Berisi korda spermatikus
(pria) atau ligamen
rotundum (wanita)
Segitiga Hesselbach
• Batas dasar kanalis inguinalis
• Dibatasi oleh :
 Superolateral : pembuluh
darah epigastrik inferior
 Medial : tepi lateral otot rektus
abdominis
 Inferior : ligament inguinal
ETIOPATOFISIOLOGI
• Pada perkembangan embrio, normalnya, testis akan turun dari
rongga intra abdomen yang menonjol melalui inguinal kanal
dan menjadi prosesus vaginalis ke arah skrotum. Pada minggu
36-40, prosesus vaginalis akan menutup dan menghilangkan
pembukaan di cincin inguinal. Kegagalan peritoneum dalam
menutup akan menyebabkan terjadinya patent processus
vaginalis yang menyebabkan terjadinya hernia inguinalis
indirek kongenital. Pada wanita, patent processus vaginalis
terjadi akibat kegagalan peritoneum menutup sesudah turunnya
ligament rotundum
• Hernia inguinal direk terjadi pada orang yang lebih tua karena
lemahnya otot transversus abdominus serta fascia transversalis
yang menyebabkan penonjolan isi perut melalui hesselbach
triangle.
Faktor resiko :
• Batuk lama, terutama pada pasien PPOK
• Obesitas
• Aktivitas mengedan  konstipasi, pasien BPH
• Kehamilan
• Premature
• Riwayat keluarga (+)
• Defek sintesis kolagen
• Aktivitas mengangkat berat
• Aktivitas fisik berlebihan
• Insisi di perut bawah sebelumnya
TANDA DAN GEJALA
Benjolan di lipat paha hilang timbul.
Nyeri (inkarserata dan strangulata)
Gejala ileus obstruktif : muntah, distensi abdomen, konstipasi,
bising usus meningkat (inkarserata)
Diagnosis
• Anamnesis

- Benjolan di selangkangan/kemaluan yang mengecil atau hilang saat


tidur, muncul atau keluar bila nangis (anak), mengejan, angkat berat,
berdiri.
- Riwayat pekerjaan : angkat benda berat
• Pemeriksaan Fisis

• Inspeksi : Tampak benjolan di inguinal


Bila tidak tampak : minta pasien
mengejan/berdiri
Benjolan di bawah ligamentum
ingunalis → hernia femoralis
• Palpasi : Diperiksa apakah dapat dimasukkan
kembali
Ikuti fasikulus spermatikus sampi anulus
ingunalis interna ( pada normal jari tidak dapat
masuk )
Minta pasien mengejan – rasakan massa
menyentuh jari : apabila dirasakan di hujung
jari HIL, di sisi HIM
Pemeriksaan Penunjang
• Ultrasonografi

DIAGNOSIS BANDING
 Hidrokel  Hidraadenitis inguinal
 Limfadenitis inguinal  Abses psoas
 Varikokel  Limfoma
 Lipoma  Epididimitis
 Hematoma  Torsio testis
 Kista Sebasa
Tatalaksana
• Non bedah
• Menurunkan faktor menimbulkan hernia
• Analgesik

• Bedah
 Herniotomi & Herniografi
• Elektif ( reponibilis/ireponibilis)
Kanalis dibuka – isi hernia dimasukkan – kantung diikat
– dipasang mesh
• Darurat ( inkarserata/ strangulata )
Usus yang terjepit dinilai – bila baik – dikembalikan ke
rongga perut
Tension free technique

Anda mungkin juga menyukai