FAKULTAS KEDOKTERAN
November 2021
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
HERNIA INGUINALIS
LATERALIS
DEXTRA REPONIBEL
IDA WAHYUNI, S. KED
(105505405419)
Pembimbing :
dr. Asdar Tajuddin, Sp. B
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : Tn. MDL
Tanggal lahir : 31 Desember 1955
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Alamat : Doang
No. RM : 57 94 49
Anamnesis
•• Keluhan utama : Benjolan pada lipatan paha sebelah kanan
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien masuk RSUD Syech Yusuf dengan keluhan adanya benjolan di
lipatan paha sebelah kanan yang dirasakan sejak ±4 bulan yang lalu. Pasien juga
mengatakan bahwa benjolan muncul ketika pasien berdiri dan mengedan
kemudian benjolan menghilang saat berbaring. Demam (-), benjolan tidak
pernah nyeri dan merah. Nafsu makan baik dan nafsu minum baik. BAK dan
BAB kesan normal.
TD : 130/80 mmHg
N
P
: 60x/menit
: 20x/menit
S : 36,5 C
SpO2 : 99%
Kepala
Mata : anemis (-), sclera icterus (-), pupil bulat isokor, RCL/RCTL (+/+)
Telinga : otorrhea (-)
Hidung : rhinorrhea (-)
Bibir : sianosis (-), kering (-)
Leher
Pembesaran KGB (-)
Paru
Inspeksi : simetris (+/+)
Palpasi : nyeri tekan (-), krepitasi (-)
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler (+), rh (-/-), wh (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : bunyi jantung I/II murni regular, bising (-)
Status Lokalis
Regio : Inguinal Dextra
Inspeksi : tidak tampak benjolan, warna sama dengan kulit sekitar dan tidak terdapat tanda-
tanda radang
Palpasi : teraba massa konsistensi kenyal yang keluar saat pasien disuruh mengedan dan saat
berdiri, nyeri tekan (-)
Auskultasi : peristaltic usus (+) kesan normal
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal pemeriksaan : 15 November 2021
• Hematologi
Operatif → Hernioraphy
Tinjauan
Pustaka
Definisi
1. Lemahnya dinding rongga perut. Dapat sejak lahir
atau didapat
2. Akibat dari pembedahan sebelumnya
3. Kongenital
4. Aquisial
Bagian Hernia
1. Kantong hernia.
2. Isi hernia
3. Pintu hernia
4. Leher hernia
Klasifikasi Hernia
Menurut isi Menurut tempat Menurut Sifat
4. Hernia
diafragmatika
4.
5.
Hernia inkarserata
Hernia strangulata
5. Hernia nukleus
pulposus
Patofisiologi
Diagnosis
Anamnesis
• Adanya benjolan di lipat
paha Pemeriksaan Fisik
• Timbul pada waktu
mengedan, batuk, atau Inspeksi
mengangkat beban berat, Palpasi Pemeriksaan
dan menghilang waktu Auskultasi penunjang
istirahat/baring.
• Sering mengeluh tidak USG
nyaman dan pegal pada CT-SCAN
daerah inguinal MRI
THUMB TEST
FINGER TEST
ZIEMAN’S TEST
Diagnosis Banding
01 02 03
Hernia femoralis Hidrocele Tumor organ panggul
04 05
Lipoma Hematoma
Penatalaksanaan
Konservatif Operatif
Reposisi & pemakaian 1. Herniotomi
penyangga untuk
mempertahankan isi hernia 2. Hernioplasti
yang telah direposisi
3. Herniorafi
Prognosis
● Secara keseluruhan, hernia inguinalis
berhubungan dengan prognosis yang
baik
● Risiko komplikasi meningkat pada
hernia inkarserata, strangulasi, dan
rekuren.
Pembahasan
● Pasien didiagnosis sebagai Hernia Inguinalis Lateralis sesuai dengan gejala yang disebutkan pada
tinjauan pustaka. Pasien memiliki gejala yaitu berupa adanya benjolan dilipatan paha, dimana
benjolan muncul pada waktu berdiri dan mengejan serta menghilang setelah pasien berbaring.
● Pada pemeriksaan fisik pasien, didapatkan keadaan umum sedang, GCS E4M6V5 (Composmentis)
dengan tanda-tanda vital TD:130/80 mmHg, N:60x/menit, P: 20x/menit, S: 36,5 C, SpO2 : 99%
dimana semua masih dalam batas normal. Pemeriksaan generalisata dalam batas normal.
● Pemeriksaan status lokalis regio inguinalis dextra pada Inspeksi: tidak tampak benjolan, warna
sama dengan kulit sekitar dan tidak terdapat tanda-tanda radang, Palpasi:teraba massa konsistensi
kenyal yang keluar saat pasien disuruh mengedan dan saat berdiri, nyeri tekan (-) Auskultasi :
peristaltic usus (+) kesan normal. Pemeriksaan menunjukkan termasuk hernia reponibel. Hal ini
sesuai sumber bahwa terjadi bila isi hernia dapat keluar masuk. benjolan keluar jika berdiri atau
mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk perut, tidak ada keluhan nyeri atau
gejala obstruksi usus.
● Pada pemeriksaan penunjang laboratorium yaitu darah rutin dan hemostasis masih dalam batas
normal.
● Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik yang didapatkan, maka pasien
didiagnosis Hernia Inguinalis Lateralis Dextra Reponibel. Tindakan yang
dilakukan pada pasien adalah dilakukan operasi hernioraphi yaitu herniotomi
dan hernioplasti.
Referensi
● Hammoud M, Gerken J. Inguinal Hernia. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 January
● Morrison Z, Kashyap S, Nirujogi VL. Adult Inguinal Hernia.Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 January
● Claudia GR. Hilman PL. Paul AVW. Pola Hernia Inguinalis Lateralis Di RSUP PROF. DR. R. D. Kandou Manado Periode Agustus
2012 – Juli 2014. Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 2, Mei-Agustus 2015
● Amrizal. Hernia Inguinalis: Tinjauan Pustaka. Syifa’MEDIKA, Vol.6 (No.1), September 2015
● Suardi Zurimi. Pengaruh Pemberian Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan Luka Pada Pasien Post Herniotomi Inguinalis
Lateralis Di Rumah Sakit Bhayangkara Ambon. Global Health Science, Volume 4 Issue 4, Desember 2019
● Stina O. Kristoffer A. Jacob R. Etiology of Inguinal Hernias : A Comprehensive Review. Frontiers in Surgery. Vol. 4. Article 2.
September 2017
● The HerniaSurge Group. International Guidelines for Groin Hernia Management. Springer. 22:1-165. 2018
● Informed Health. Cologne, Gerany : Institute for Quality and Efficiency in Health Care. Hernia: Overview. 2016
Thank
you
for
attention