Identitas Pasien
Nama : Tn. N
Jenis Kelamin : Laki - laki
Usia : 25 tahun
Tanggal Lahir : 20 Mei 1995
No. RM : 228086
Pekerjaan : Wirausaha
Status : Menikah
Alamat : Kp. Bogor 01/04 Bekasi
Pendidikan : SLTA
Tanggal masuk RS : 29 September 2020
A Anamnesis
Keluhan Utama
Benjolan pada buah zakar kanan sejak 20 tahun SMRS
Riwayat Psikososial
Pasien bekerja sebagai wirausaha yang bekerja dalam bidang sembako dan sering mengangkat
benda – benda yang berat. Pasien merokok sejak usia 17 tahun.
A Anamnesis
Riwayat Alergi
Pasien menyangkal adanya riwayat alergi baik terhadap obat – obatan, makanan, debu, maupun
suhu lingkungan.
Riwayat Pengobatan
Pasien sebelumnya sudah pernah berobat ke dokter namun pasien belum berani untuk
melakukan operasi, sehingga keluhan pasien belum ada perbaikan.
B Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 80 kali/menit, reguler kuat angkat
RR : 20 kali/menit
Suhu : 36.7oC
B Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Kepala : normocephal, rambut berwarna hitam, keriting, dan tidak mudah rontok
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, reflek cahaya L/TL +/+
Hidung : sekret -/-, deviasi septum -/-, nyeri tekan -/-
Telinga : normotia, otore -/-, nyeri tekan -/-
Mulut : mukosa bibir lembab, stomatitis (-). Faring tidak hiperemis, tonsil T1/T1
Leher : pembesaran KGB (-), massa (-)
B Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
o Thoraks :
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, retraksi -/-
Palpasi : vokal fremitus simetris kanan dan kiri
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
o Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : bunyi jantung S1-S2 reguler
o Abdomen :
Inspeksi : abdomen simetris, datar, tidak terdapat jaringan parut,
tidak terdapat pelebaran vena.
Palpasi : teraba supel, hepar dan lien tidak teraba, tidak terdapat
nyeri tekan maupun nyeri lepas
Perkusi : timpani pada keempat kuadran abdomen, tidak ada nyeri
ketok
Auskultasi : bising usus (+)
o Ekstremitas: Akral hangat, udem -/-, pucat (-), RCT < 2 detik
B Pemeriksaan Fisik
Neutrofil
Leukosit 10,3 644.8-10.8 3
10 /µL 34-71.1 %
3
Trombosit 318 150-450 10 /µL
Limfosit 25 19.3-53.1 %
MCV 88,2 79-96 fL
Monosit
MCH 29,9 7 32-37 Pg 2-12.5 %
MCHC 34 32-37 gr/dL
C Diagnosis
Diagnosis Banding
Hernia Skrotalis Dekstra Reponible
Hernia Skrotalis Dekstra Irreponible
Diagnosis
Hernia Skrotalis Dekstra Reponible
Penatalaksanaan
Asam Mefenamat 3 x 500mg
Cefoperazone 3 x 1gr IV Pro hernioplasty dengan mesh
Dexketoprofen 3 x 25mg IV
IVFD RL 20 tpm
Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
C Laporan Operasi
Waktu OP dan jenis anastesi
Operasi dilakukan pada tanggal 30 September 2020 pukul 10.00 WIB. Jenis anastesi yang digunakan adalah
anestesi spinal.
Diagnosis sebelum operasi : hernia skrotalis dekstra reponible
Diagnosis sesudah operasi : hernia skrotalis dekstra reponible
Nama/ macam operasi : hernioplasty mesh
Laporan operasi :
o Pasien terlentang dalam spinal anestesi
o Asepsis dan antisepsis
o Insisi oblique 2 jari medial SIAS – tuberculum pubicum
o Identifikasi kantung hernia. Isi kantung hernia adalah omentum,
tidak tampak adanya usus di dalam kantung. Omentum di
kembalikan ke rongga abdomen.
o Ligasi kantong hernia setinggi preperitoneal fat
o Pasang mesh pada tuberculum pubicum/ ligamen cooper,
ligamen inguinalis, dan cojoint tendon dengan jahitan melingkar
o Jahit lapis demi lapis
o Selesai
Tinjauan Pustaka
Pendahuluan
Hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga
bersangkutan.
Richard L. Drake, A. Wayne Vogl Gray basic anatomy. ed 2. 2017. philadephia: Elsevier
Tinjauan Pustaka
Struktur hernia
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers MB, Mattox KL. Sabiston Textbook of Surgery 20th edition. Philadelphia:
Elsevier; 2017
Tinjauan Pustaka
Klasifikasi
Berdasarkan waktu terjadinya Berdasarkan sifat
Hernia kongenital Hernia Reponible
Hernia akuisita/didapat Hernia Ireponible
Hernia Strangulasi
Hernia inkarserata
Berdasarkan lokasi
Hernia diafragma
Hernia Inguinal
Hernia Umbilicalis
Hernia Femoralis
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers MB, Mattox KL. Sabiston Textbook of Surgery 20th edition. Philadelphia:
Elsevier; 2017
Tinjauan Pustaka
Hernia ingunalis Penojolan melewati cincin inguinal dan biasanya Lateral Ya Congenital
lateralis merupakan kegagalan penutupan cincin ingunalis Dan bisa pada waktu
interna pada waktu embrio setelah penurunan testis dewasa.
Hernia ingunalis Keluarnya langsung menembus fascia dinding Medial Tidak Dewasa
medialis abdomen
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers MB, Mattox KL. Sabiston Textbook of Surgery 20th edition. Philadelphia:
Elsevier; 2017
Tinjauan Pustaka
Hernia indirect
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers MB, Mattox KL. Sabiston Textbook of Surgery 20th edition. Philadelphia:
Elsevier; 2017
Tinjauan Pustaka
Hernia direct
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers MB, Mattox KL. Sabiston Textbook of Surgery 20th edition. Philadelphia: Elsevier; 2017
Tinjauan Pustaka
Etiologi
• Faktor kongenital
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers MB, Mattox KL. Sabiston Textbook of Surgery 20th edition. Philadelphia:
Elsevier; 2017
Tinjauan Pustaka
Patofisiologi
Pada Anak-anak Pada orang dewasa
Faktor kongenital Faktor resiko yang
(kegagalan pentupan mempengaruhi
proc. vaginalis)
Hernia inguinalis
Direct Indirect
Tinjauan Pustaka
PEMBAHASAN
Diagnosis Kasus
.
Anamnesis
- Adanya benjolan yang timbul di daerah groin - Keluhan terdapat benjolan di daerah buah zakar
- Keluhan sering timbul terutama saat mengangkat kanan
beban berat, berdiri, batuk, atau mengejan - Keluhan dirasakan sering timbul terutama saat
- Benjolan mengecil saat berbaring mengangkat beban berat
- Gangguan BAB atau BAK - Benjolan dapat dimasukan kembali jika di dorong
- Nyeri pada daerah groin dan nyeri alih ke daerah ke dalam
sekitarnya - Keluhan dirasakan sejak pasien berusia 5 tahun
- Durasi dan waktu
Das C, Jamil T, Stanek S, Baghmanli Z, Macho JR, Sferra J, et al. Inguinal Hernias. In: Schwartz’s Principles of
Surgery. 11th ed. New York: Mc Graw Hill Lange; 2019. p. 1959–1621.
Tinjauan Pustaka
PEMBAHASAN
Diagnosis Kasus
Pemeriksaan Fisik
.
• Pasien dilakukan dalam posisi berdiri dengan groin dan skrotum terbuka
penuh
• Inspeksi: mengidentifikasi tonjolan yang abnormal sepanjang pangkal paha
atau di dalam skrotum
• Palpasi: memajukan jari telunjuk melalui skrotum menuju cincin inguinal
eksternal
• Minta pasien melakukan maneuver valsava atau batuk
• Bila tonjolan terasa di sisi jari : hernia inguinalis medial, bila terasa
diujung jari: hernia inguinalis lateral
Malangoni MA, Rosen MJ. Hernias. In: Sabiston Textbook of Surgery The Biological Basis of Modern Surgical
Practice. 20th ed. Philadelpia: Elsevier Inc; 2017. p. 1092–116.
Tinjauan Pustaka
PEMERIKSAAN LAINNYA
Pemeriksaan Ziemann Test
1. Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu
(biasanya oleh penderita).
2. Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan.
3. Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada:
• jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.
• jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis.
• jari ke 4 : Hernia Femoralis.
Malangoni MA, Rosen MJ. Hernias. In: Sabiston Textbook of Surgery The Biological Basis of Modern Surgical
Practice. 20th ed. Philadelpia: Elsevier Inc; 2017. p. 1092–116.
Tinjauan Pustaka
PEMERIKSAAN LAINNYA
Malangoni MA, Rosen MJ. Hernias. In: Sabiston Textbook of Surgery The Biological Basis of Modern Surgical
Practice. 20th ed. Philadelpia: Elsevier Inc; 2017. p. 1092–116.
Tinjauan Pustaka
PEMBAHASAN
Diagnosis Kasus
Pemeriksaan Penunjang Pada pemeriksaan laboratorium:
.
• Laboratorium didapatkan pemeriksaan darah
Untuk mendukung ke arah adanya strangulasi: Leukocytosis, Elektrolit, BUN, dalam batas normal
kadar kreatinine, urinalisis
• USG
sensitivitas dan spesifisitas terbaik untuk membedakan diagnosis hernia direct,
indirect, dan femoral
Das C, Jamil T, Stanek S, Baghmanli Z, Macho JR, Sferra J, et al. Inguinal Hernias. In: Schwartz’s Principles of
Surgery. 11th ed. New York: Mc Graw Hill Lange; 2019. p. 1959–1621.
Tinjauan Pustaka
PEMBAHASAN
Tatalaksana Kasus
Tatalaksana preoperatif Pre Operatif
• Pemberian
. analgetik untuk mencegah nyeri • Asam Mefenamat 3 x 500mg
• Menurunkan tekanan abdomen • Cefoperazone 3 x 1gr IV
• Posisikan pasien dengan trendelenburg dengan sudut 15 – 20 o • Dexketoprofen 3 x 25mg IV
• Antibiotik profilaksis preoperatif • IVFD RL 20 tpm
• Pro hernioplasty dengan mesh
Tatalaksana Bedah
• Herrnioraphy
• Hernioplasty
Jenis Pembedahan: Indikasi Operasi
• Tissue repair • Hernia inguinalis lateralis pada anak-anak harus
• Anterior mesh repair diperbaiki secara operatif tanpa penundaan
• Laparoscopi • Pada pria dewasa, dilakukan operasi elektif atau cito
terutama pada keadaan inkarserata dan strangulasi
• Pada golongan geriatri dilakukan secara elektif untuk
melihat keadaan umum pasien terlebih dahulu
• Das C, Jamil T, Stanek S, Baghmanli Z, Macho JR, Sferra J, et al. Inguinal Hernias. In: Schwartz’s Principles of Surgery. 11th ed. New York: Mc Graw Hill Lange; 2019. p. 1959–1621.
• Malangoni MA, Rosen MJ. Hernias. In: Sabiston Textbook of Surgery The Biological Basis of Modern Surgical Practice. 20th ed. Philadelpia: Elsevier Inc; 2017. p. 1092–116.
Tinjauan Pustaka
PEMBAHASAN
Prognosis Kasus
• Angka mortalitas pada tatalaksana hernia dengan • Quo ad vitam: ad bonam Pada pasien
. jenis repair umumnya rendah
berbagai didiagnosis dengan cepat dan tepat dan diakukan
• Pada repair terbuka dengan anastesi lokal memberikan tatalaksana dengan benar. Pasien tidak mengalami
keuntungan pada pasien dengan risiko tinggi komplikasi dan perburukan
• Angka rekurensi secara umum 1,7-10% • Quo ad functionam : ad bonam setelah dilakukan
• Tatalaksana dengan mesh repair memiliki risiko 50-75% pembedahan, dan mengembalikan isi kantung ke
lebih rendah terjadinya kekambuhan rongga abdomen dan pemberian antibiotik
profilaksis untuk mencegah infeksi, sehingga organ
intestinal dapat bekerja sesuai dengan fungsi
fisiologisnya
• Quo ad Sanactionam: ad bonam repair hernia
dengan pemasangan mesh memiliki angka
rekurensi yang lebih rendah.
• Das C, Jamil T, Stanek S, Baghmanli Z, Macho JR, Sferra J, et al. Inguinal Hernias. In: Schwartz’s Principles of Surgery. 11th ed. New York: Mc Graw Hill Lange; 2019. p. 1959–1621.
• Malangoni MA, Rosen MJ. Hernias. In: Sabiston Textbook of Surgery The Biological Basis of Modern Surgical Practice. 20th ed. Philadelpia: Elsevier Inc; 2017. p. 1092–116.
DAFTAR PUSTAKA
.
1. Richard L. Drake, A. Wayne Vogl Gray basic anatomy. ed 2. 2017. philadephia: Elsevier
2. Townsend CM, Beauchamp RD, Evers MB, Mattox KL. Sabiston Textbook of Surgery 20th edition.
Philadelphia: Elsevier; 2017
3. Das C, Jamil T, Stanek S, Baghmanli Z, Macho JR, Sferra J, et al. Inguinal Hernias. In: Schwartz’s
Principles of Surgery. 11th ed. New York: Mc Graw Hill Lange; 2019. p. 1959–1621.
4. Malangoni MA, Rosen MJ. Hernias. In: Sabiston Textbook of Surgery The Biological Basis of Modern
Surgical Practice. 20th ed. Philadelpia: Elsevier Inc; 2017. p. 1092–116.
.
TERIMA KASIH