PEMBIMBING :
dr. Hasroni Fathurrahman, M.Ked-klin Sp.U
- Ahmad Fadhlurrahman
- Chandra Pratama
- Novan Triansyah. AKL
- Novrizal Muhammad. F
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Tumor merupakan sel neoplastik yang otonom dalam arti
tumbuh dengan kecepatan yang tidak terkoordinasi dengan
kebutuhan hospes dan fungsi yang sangat tidak bergantung pada
pengawasan homeostasis sebagian besar sel tubuh lainnya.
Tumor dapat bersifat ganas atau jinak, tumor ganas atau kanker
terjadi karena timbul dan berkembang biaknya sel jaringan
sekitarnya (infiltratif) sambil merusaknya (destruktif), dapat
menyebar ke bagian lain tubuh dan umumnya fatal jika dibiarkan
PENDAHULUAN
Tumor testis merupakan keganasan terbanyak pada pria berusia
diantara 15-35 tahun dan merupakan 1-2% dari semua neoplasma pada pria.
Akhir-akhir ini terdapat perbaikan usia harapan hidup pasien yang
mendapatkan terapi jika dibandingkan dengan 30 tahun yang lalu, karena
sarana diagnosis lebih baik, diketemukan petanda tumor, diketemukan
regimen kemoterapi dan radiasi, serta teknik pembedahan yang lebih baik.
Angka mortalitas menurun dari 50% (1970) menjadi 5% (1977).
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Meirizal
• Usia : 44 Tahun
• Alamat : Sido makmur Mandailing natal, Medan
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Agama : Islam
• Ruangan : Annisa E 5
• No.RM : 361670
• Masuk RS : 2-02-2022
ANAMNESIS PASIEN
Keluhan Utama Terdapat benjolan pada testis
Demam (+), Pusing (+), Lemas (+), Mual (-),
Riwayat Perjalanan Penyakit
Muntah (-), Ikterik (-/-), Sesak (-), Keluhan
OS laki-laki 44 Tahun datang ke IGD
RSU Haji Medan dengan keluhan terdapat BAB (-).
benjolat pada bawah alat kelaminnya, benjolan Riwayat Penyakit Dahulu
terdapat pada bagian testis kanan, os
Hipertensi terkontrol
mengatakan benjolan ini sudah sejak 2 tahun
Riwayat Penggunaan Obat
yang lalu, benjolan awalnya dirasakan kecil
lalu lama kelamaan membesar. Os juga Tidak ada
merasakan nyeri pada bagian benjolan Riwayat Alergi Obat
tersebut Os lupa nama obatnya
Riwayat Penyakit Keluarga
Kakek - - -
Nenek - - -
Ayah - - -
Ibu - - -
Saudara - - -
Anak-anak - - -
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 171/110 mmHg
Nadi : 88x/menit
Suhu : 37°C
Pernapasan : 22 x/menit
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : Pernapasan cuping hidung (-), sekret (-), septum deviasi (-)
Mulut : Tidak terdapat kelainan
Pulmo
Inspeksi : Normal
Leher Palpasi : Vokal fremitus kanan
Bentuk : Simetris, normal dan kiri simetris, massa (-),
KGB : Tidak teraba krepitasi (-)
membesar Perkusi : Sonor pada paru kanan,
Thorax dan paru kiri
Dinding dada : Simetris dalam Auskultasi : Vesikuler pada paru dan
Darah Lengkap
Hemoglobin 13,5 11.7-15.5 gr/dl
Hematokrit 40,8 37-45 %
Leukosit 7,2 4-11 ribu/mm3
Kimia Klinik
Imunoserologi
Pemeriksaan Penunjang :
Untuk mendiagnosis hernia cukup dilakukan dengan
dilakukannya pemeriksaan fisik. Ultrasonografi dan laparoskopi diagnostic dapat dilakukan
untuk pasien dengan kecurigaan hernia inguinalis yang tidak dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan fisik. CT scan dari abdomen dan pelvis dapat dilakukan untuk mendiagnosis
bentuk hernia lain ataupun massa di daerah kelamin yang atipikal.
Diagnosa Banding
2. Hidrokel Tanda yang dapat ditemukan antara lain :
• Scrotum membesar, kulit tegang atau meregang
• Konsistensi mulai dari lunak sampai tegang, funikulus spermatikus atau testis tidak
teraba.
• Pada perkusi akan terdengar pekak
• Transluminasi (+)
Pemeriksaan Fisik :
• Lakukan pemeriksaan pada posisi berbaring dan berdiri Jika pada posisi berdiri tonjola n
tampak jelas baringkan pasien pada posisi supine. Bila terdapat resolusi pada tonjolan
(dapat mengecil) harus dipikirkan kemungkinan hidrokel komunikan atau hernia.
• Lakukan valsava manuver untuk meningkatkan tekanan intra abdominal.
• Pemeriksaan transiluminasi pada scrotum menunjukkan cairan dalam tunika vaginalis
mengarah pada hidrokel.
Pemeriksaan Penunjang :
• Transluminasi.
• Ultrasonografi.
Diagnosis Kerja
Tumor testis
Penatalaksanaan
A. Tindakan Operatif : Persiapan Operasi orchydektomi
B. Terapi Post Operatif : IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/menit
Ceftriaxone 1g/12 jam
Ranitidine 1g/12 jam
Asam Traneksamat 500 mg
Ketorolac 1g/8 jam
Prognosis
Dubia ad Bonam
Tumor testis dengan
ukuran :
• Panjang 20 cm.
• Lebar 14 cm.
• Tinggi 9 cm.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
• Sel tumor adalah sel tubuh yang
mengalami transformasi dan tumbuh
secara autonom lepas dari kendali
pertumbuhan secara normal sehingga sel
ini berbeda dari sel normal dalam bentuk
dan strukturnya
Etiologi
Sebab pasti belum diketahui
Risk Factor
Kriptokismus – memiliki resiko lebih tinggi 30 dibandingkan testis yg
normal
Genetik
?
Trauma
Infeksi
Atrofi
Epidemiologi
• Level tertinggi dari kejadian, sekitar 8-10 per 100.000 populasi dunia standar
(WSP) ditemukan di Denmark, Jerman, Norwegia, Hungaria dan Swiss
• Satu-satunya penduduk asal non Eropa dengan tingkat tinggi yang sama dari
kejadian adalah penduduk Maori dari Selandia Baru dengan 7 per 100.000
WSP
• Secara umum, insiden tumor sel germinal testis telah meningkat di sebagian
besar populasi asal Eropa dalam beberapa dekade terakhir. Distribusi usia
tumor sel germinal testis tidak biasa
GAMBARAN KLINIS
• Nyeri lokal, sering menyebar di sisi yang sama ke
krista iliaka.
Germinal Germinal
Sel
Seminoma (40%) Non Seminoma (59%) interstitial
Klasik Karsinoma Embrional
(25%) Stro
Anapla Terato Karsinoma (26%) ma
stik Teratoma (5%)
Chorio Ca (1%) Lain-
Spermo lain
Stadium
Stadium A atau I : tumor testis terbaas pada testis, tidak ada bukti
penyebaran baik secara klinis maupun radiologis.
Metastase
Lymphogen Hematogen
(Chorio Ca)
Periksa abdomen:
Ada Nodul yang > ?
Hidronephrose ?
Pemeriksaan Penunjang
µFP (Alfa Feto Protein) adalah suatu glikoprotein yang diproduksi
oleh karsinoma embrional, teratokarsinoma atau tumor yolk sac, tetapi
tidak diproduksi oleh koriokarsinoma murni dan seminoma murni.
Penanda tumor ini mempunyai masa paruh 5-7 hari.