TUMOR PAYUDARA
Disusun oleh:
Betty Astuti
H1AP11028
Pembimbing:
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Payudara
dan terletak pada iga dua sampai iga enam, dari pinggir lateral
(Snell, 2011).
Gambar 2.1 Payudara Pada Wanita Dewasa (Snell, 2011)
lemak, kelenjar, dan jaringan ikat. Setiap payudara terdiri atas 15-30
dari setiap lobus dan bersatu pada puting. Terdapat pelebaran pada
ke-8 haid, payudara membesar dan pada beberapa hari sebelum haid
2010).
(Sjamsuhidajat, 2010).
C. Histologi Payudara
(Eroschenko, 2010).
D. Tumor Payudara
2000).
2. Epidemiologi
seluruh Indonesia pada tahun 2010, kasus rawat inap kanker payudara
(KEMENKES RI 2014).
(Singh, 2007).
3. Etiologi
Meskipun fisiologi payudara telah dipahami dengan baik,
faktor diet. Tetapi hal ini belum dapat ditentukan secara pasti.
4. Klasifikasi Histopatologi
a. Epithelial tumours
dari 90% kasus pada tumor payudara sisanya adalah kelainan non
lain:
2) Epithelial-myoepithelial tumours
3) Precursor lesions
5) Papillary lesions
(DCIS)
Prognosis DCIS lebih dari 97% pasien dapat bertahan hidup lama
(Lester, 2005).
Gambar 2.4 Low grade DCIS (Lester, 2005).
inti polos, bulat dan terjadi pada kluster kohesif renggang di dalam
morfologik identik dengan sel dari LCIS. Tipe kanker payudara ini
atau rantai yang terpisah seperti berkas tunggal (single file) karena
postmenopause.
besar dari limfosit, ukuran inti 11,8 μm, sitoplasma banyak dan
Karsinoma meduler
Karsinoma tubuler
Papiloma intraduktus
Papiloma intraduktal merupakan pertumbuhan neoplastik
b. Mesenchymal tumours
disebut lipoma. Pada nama tumor dapat pula terkandung nama asal
Fibroadenoma
dan bentuk beragam. Rongga mirip duktus atau kelenjar ini dilapisi
satu atau lebih lapisan sel yang regular dengan membran basal
Tumor phyllodes
2007).
kata latin untuk “mirip daun”) yang dilapisi epitel (Sattar, 2015).
Tipe ini jarang terjadi, gejala yang sering timbul adalah rasa
terbakar dan gatal pada payudara, tumor ini dapat duktal atau
invasif. Massa sering tidak dapat diraba dibawah puting tempat
e. Malignant lymphoma
f. Metastatic tumours
Ginekomastia
Gambaran morfologik ginekomastia serupa dengan
Karsinoma
h. Clinical patterns
getah bening regional (N), dan Metastasis jauh (M) dapat dilihat pada
a. Staging
Untuk stadium dari tumor payudara antara lain dapat dilihat
Stadium T N M
Stadium 0 Tis N0 M0
Stadium IA T1* N0 M0
Stadium IB T0 N1 Mi, M0
T1* N1 M1, M0
Stadium IIA T0 N1** M0
T1* N1** M0
Stadium IIB T2 N0 M0
T2 N1 M0
Stadium IIIA T3 N0 M0
T0 N2 M0
T1* N2 M0
T2 N2 M0
Stadium IIIB T3 N1 M0
T3 N2 M0
T4 N0 M0
Stadium IIIC T4 N1 M0
Stadium IV T4 N2 M0
Setiap T N3 M0
Setiap T Setiap N M1
Sumber: (Sjamsuhidajat, 2010).
b. Grading
1) Diferensiasi glandular/tubular
atau tubular.
atau tubular.
2) Pleomorfik nucleus
seragam.
bervariasi.
pandang besar.
tumbuh lambat.
skor 6-7: Sel kanker tidak terlihat seperti sel normal dan sel
skor 8-9: Sel kanker sangat jauh berbeda dari sel normal dan
Medicine, 2015).
5. Faktor risiko
1. Faktor Usia
sebagai gen pengatur perbaikan DNA, mutasi gen CHEK2 dan gen
supressor tumor P53 merupakan predisposisi dari kanker payudara
(Sjamsuhidajat, 2010).
(Sjamsuhidajat, 2010).
4. Gaya Hidup
(Sjamsuhidajat, 2010).
5. Faktor Lingkungan
(Sattar, 2015).
7. Diagnosis
a. Anamnesis
1) Mammografi
deteksi dini kanker payudara pada tumor yang tidak teraba saat
(Sjamsuhidajat, 2010).
Gambar 2.13 A Mammogram of infiltrating carcinoma,
2) Ultrasonografi
3) MRI
2010).
4) Imunohistokimia
situasi).
c. Biopsi
2) Core Biopsy
3) Biopsi Terbuka
melalui:
1) Core biopsy.
getah bening.
5) Pemeriksaan imunohistokimia (Komite Nasional Penanggulan
Kanker, 2015).
8. Tatalaksana
a. Pembedahan
1) Lumpectomy
4) Radical mastectomy
b. Radioterapi
Radioterapi dapat digunakan sebagai adjuvan kuratif pada
luar dan dari dalam. Radiasi dari luar dilakukan bergantung pada
(Sjamsuhidajat, 2010).
c. Kemoterapi
d. Terapi hormonal
a. Pencegahan primer:
b. Pencegahan Sekunder:
cm.
10. Prognosis
metastasis/tumor-node-metastasis (TNM):
c. Metastasis.
d. Derajat histologi.
Anders CK, Johnson R, Litton J, Phillips M, Blayer A (2009). Breast cancer before
age 40 years. Semin Oncol. 36(3):237-49.
Azamris (2006). Analisis faktor risiko pada pasien kanker payudara di rumah sakit
Dr. M. Djamil Padang. Cermin Dunia Kedokteran. (152):53-6.
Crum CP, Susan CL, Ramzi SC (2007). Sistem Genitalia Perempuan dan Payudara.
Dalam: Buku ajar patologi robbins. Vol.2. Ed 7. Kumar V (eds). Jakarta: EGC,
pp 788-802.
Dorland NWA (2011). Kamus saku kedokteran Dorland. Ed 28. Jakarta: EGC.
Ellis IO, Schnitt SJ, Sastre-Garau X, Bussolati G, Tavassoli FA, Eusebi V, Peterse JL
et al (2003). Invasive breast carcinoma. In: Tavassoli FA, and Devile P (Eds).
World Health Organization classification of tumors: pathology and genetic of
tumours of the breast and female genital organ. Lyon, France: IARC Press, pp.
13-20.
Eroschenko VP (2010). Atlas histologi difiore: dengan korelasi fungsional. Edisi 11.
Jakarta: EGC,pp 496-500.
John Hopkins Medicine (2015). Breast cancer and breast pathology: Overview of
Histologic Grade: Nottingham Histologic Score ("Elston Grade").Available from
(http://pathology.jhu.edu/breast/grade.php.) Diakses 20 september 2015.
Kumar V, Cotran RS, Robbins Sl (2007). Buku ajar patologi Robbins. Vol 2. Ed 7.
Jakarta: EGC.
Lakhani SR, Ellis IO, Schnitt SJ, Vijver MJVD (2012). WHO Classification of
Tumours of the Breast.4th ed. Lyon: International Agency for Research on Cancer
(IARC).
Lester, Susan C (2005). The breast. In: Kumar V. Abbas AK and Fauston N (Eds).
Robbin and Cotran pathologic basic of diasease, Ed 7th. Philadelphia: Elseivier,
pp. 1119-1155.
Li CI, Anderson BO, Daling JR, Moe RE (2003). Trends in incidence rates of
invasive lobular and ductal breast carcinoma. JAMA. (289):1421-4.
Marice S, Aparildah NS (2011). Faktor risiko tumor payudara pada perempuan umur
25-65 tahun dilima kelurahan kecamatan bogor tengah. Available from
(http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/kespro/article/view/3895) di akses
November 2015.
Mills, Stacey (2004). Stenberg’s Diagnostic Surgical Pathology. Volume IIB. 4th Ed.
USA: Lippincott Williams & Wilkins.
National breast and ovarian cancer center (2009). Breast cancer risk factors.
Available from (http://canceraustralia.gov.au/sites/default/files/publications/rfrw-
breast-cancer-risk-factors-areview-of-the-evidence_504af03f5c512.pdf) diakses
november 2015.
National Cancer Institute (2012). What You Need To Know About Breast
Cancer.American. Available from (http://www.cancer.gov/publications/patient-
education/WYNTK_breast.pdf) diakses 24 february 2015.
Oktaviana DN, Damayanthi E, Kardinah (2012). Faktor risiko kanker payudara pada
pasien wanita di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Jakarta. Indonesia Journal of
Cancer. 6(3):105-111.
Rakha EA, El-Sayed ME, Lee AH, Elston CW, Grainge MJ, Hodi Z, Blamey RW,
Ellis IO (2008). Prognostic significance of Nottingham histologic grade in
invasive breast carcinoma. J Clin Oncol. 26:3153–8.
Rasjidi imam (2010). Epidemiologi Kanker Pada Wanita. Jakarta: Sagung Seto.pp
147-149.
Sahu SK, Singh PK, Singh BS, Bhushan S, Aeron K, Sinha M (2012). Breast
intraductal papilloma. Jurnalul de Chirurgie (Iaşi), 8(2): 189-92.
Sattar HA (2015). Sistem genitalia wanita dan payudara. Dalam: kumar V. Abbas AK
and Aster JC. Buku ajar patologi robin. Edisi ke-9. Singapore: ELSEVIER
SAUNDERS, pp.694-703.
Snell, Richard S (ed) (2011). Anatomi klinis berdasarkan sistem. Jakarta: EGC, pp:
87-91.
WebMD (2015). Breast cancer surgery: Types of Breast Cancer Surgery. Available
from (http://www.webmd.com/breast-cancer/breast-cancer-surgery) diakses 20
september 2015.