Anda di halaman 1dari 8

Makalah Histologi

ORGAN REPRODUKSI PRIA (TESTIS)

A.R. PRATIWI HASANUDDIN

H41111902

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat

dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi

pada suatu organisme berbeda antara pria dan wanita (Intan, 2009).

Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia

tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh

kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.

Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab

terhadap kelangsungan suatu generasi (Intan, 2009).

Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya

tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila

makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk

hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan

(anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi (Intan, 2009).

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah bagaimana pengertian, letak, serta

fungsi dari organ genetalia masculine berupa testis pada makhluk hidup?
C. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah diharapkan kita lebih dapat memahami

tentang pengertian, letak, serta fungsi dari organ genetalia masculine berupa testis

pada makhluk hidup.


BAB II

ISI

Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Testis

berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis dibungkus oleh skrotum, kantong

kulit di bawah perut. Pada manusia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan

dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta

bahwa proses spermatogenesis pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih

rendah dari suhu tubuh (< 37°C) (Verrals, 1997).

Gambar.1 Testis dan bagian-bagiannya


Sumber : knowledgeserver.wordpress.com

Pada tubulus spermatikus terdapat otot kremaster yang apabila

berkontraksi akan mengangkat testis mendekat ke tubuh. Bila suhu testis akan
diturunkan, otot kremaster akan berelaksasi dan testis akan menjauhi tubuh.

Fenomena ini dikenal dengan refleks kremaster (Verrals, 1997).

Selama masa pubertas, testis berkembang untuk memulai spermatogenesis.

Ukuran testis bergantung pada produksi sperma (banyaknya spermatogenesis),

cairan intersisial, dan produksi cairan dari sel Sertoli (Verrals, 1997).

Pada umumnya, kedua testis tidak sama besar. Dapat saja salah satu

terletak lebih rendah dari yang lainnya. Hal ini diakibatkan perbedaan struktur

anatomis pembuluh darah pada testis kiri dan kanan (Verrals, 1997).

Testis berperan pada sistem reproduksi dan sistem endokrin. Fungsi testis,

yaitu (Verrals, 1997) :

1. memproduksi sperma (spermatozoa).

2. memproduksi hormon seks pria seperti testosteron.

Kerja testis di bawah pengawasan hormon gonadotropik dari kelenjar

pituitari bagian anterior (Verrals, 1997) :

1. luteinizing hormone (LH)

2. Follicle-stimulating hormone (FSH)

Testis dibungkus oleh lapisan fibrosa yang disebut tunika albuginea. Di

dalam testis terdapat banyak saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus ini

dipenuhi oleh lapisan sel sperma yang sudah atau tengah berkembang (Verrals,

1997).

Spermatozoa (sel benih yang sudah siap untuk diejakulasikan), akan

bergerak dari tubulus menuju rete testis, duktus efferen, dan epididimis. Bila

mendapat rangsangan seksual, spermatozoa dan cairannya (semua disebut air


mani) akan dikeluarkan ke luar tubuh melalui vas deferen dan akhirnya, penis. Di

antara tubulus seminiferus terdapat sel khusus yang disebut sel intersisial Leydig.

Sel Leydig memproduksi hormon testosteron. Pengangkatan testis disebut

orchidektomi atau kastrasi (Verrals, 1997).


BAB III

KESIMPULAN

Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Testis

berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis dibungkus oleh skrotum, kantong

kulit di bawah perut. Pada manusia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan

dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta

bahwa proses spermatogenesis pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih

rendah dari suhu tubuh (< 37°C).

Testis berperan pada sistem reproduksi dan sistem endokrin. Fungsi testis,

yaitu:

1. memproduksi sperma (spermatozoa).

2. memproduksi hormon seks pria seperti testosteron.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. Reproduksi Pria. http://intanriani.wordpress.com/organ-


reproduksi-jantan/. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2013, pukul 21.00
WITA.

Verrals, Syivia, 1997. Anatomy and physiology applied to obstetrics. EGC.


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai